bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · ... (wide area network) ... topologi ini basanya...
Post on 18-Jul-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2015 : 3) Jaringan komputer adalah “suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel”.
Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya
atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer
yang terhubung tersebut bisa saling tukar-menukar data atau berbagi perangkat keras.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan area antara lain :
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Sofana (2015 : 4) LAN merupakan “ jaringan lokal yang dibuat pada
area terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadang kala
jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat”.
LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource
secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media
penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. Jarak cakupan jaringan LAN ini
berkisar sampai 10 km.
4
Sumber : http://belajar-komputer-mu.com
Gambar II.1
Local Area Network
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Sofana (2015 : 5) “MAN menggunakan metode yang sama dengan LAN
namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa
kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu desa, satu kota”.
MAN dapat dikatakan sebagai perkembangan dari LAN dan jarak cakupannya
mencapai kurang lebih 100 km.
Sumber : http://artikeljaringankomputer.com
Gambar II.2
Metropolitan Area Network
3. WAN (Wide Area Network)
Menurut Sofana (2015 : 5) “WAN cakupannya lebih luas daripada MAN.
Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu dunia”.
Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN. Umumnya
WAN dihubungkan dengan jaringan telepon digital. Namun media lain juga dapat
digunakan. Jarak cakupannya berkisar 10.000 km.
Sumber : http://www.pintarkomputer.net
Gambar II.3
Wide Area Network
4. Internet
Menurut Sofana (2015 : 5) internet adalah “interkoneksi jaringan komputer skala
besar (mirip WAN), yang dihubungkan menggunakan protokol khusus. Jadi
sebenarnya internet merupakan bagian dari WAN”.
Cakupan internet adalah satu dunia bahkan tidak menutup kemungkinan antar
planet. Koneksi antarjaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protokol
yang khas, yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet protocol).
Sumber : http://segiempat.com
Gambar II.4
Internet
2.2. Topologi
Menurut Sofana (2015 : 7) “topologi dapat diartikan sebagai layout atau
arsitektur atau diagram jaringan komputer. Topologi merupakan suatu aturan/rules
bagaimana menghubungkan komputer (node) secara fisik”.
Topologi berkaitan dengan cara komponen-komponen jaringan seperti server,
workstation, router, switch yang saling berkomunikasi melalui media transmisi data.
1. Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang
lainnya. Topologi ini basanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic.
Kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau
node.
Kelebihan dari topologi bus :
a. Biaya instalasi yang murah karena menggunakan kabel yang sedikit
b. Penambahan client baru dapat dilakukan dengan mudah
c. Topologi yang sangat sederhana dan mudah diaplikasikan
Kekurangan topologi bus :
a. Jika salah satu kabel pada topologi bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat
mengganggu komputer client yang lain.
b. Proses mengirim dan menerima data kurang efisien, biasanya sering terjadi
tabrakan data.
c. Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.
Sumber : http://nesabamedia.com
Gambar II.5
Topologi Bus
2. Topologi Star
Topologi star merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya
menggunakan switch/hub untuk menghubungkan client satu dengan client lain.
Kelebihan topologi star :
a. Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap
berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
b. Bersifat fleksibel.
c. Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
d. Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
Kekurangan topologi star :
a. Jika switch/hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka
seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
b. Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biayanya mahal.
c. Jaringan tergantung pada terminal pusat.
Sumber : http://nesabamedia.com
Gambar II.6
Topologi Star
3. Topologi Ring
Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang
menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian
melingkar mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card
untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya.
Kelebihan topologi ring :
a. Memiliki perfoma yang lebih baik daripada topologi bus.
b. Mudah diimplementasikan.
c. Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
d. Biaya instalasi cukup murah.
Kekurangan topologi ring :
a. Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah titik atau node.
b. Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
c. Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
d. Pada topologi ini biasanya terjadi collision (tabrakan data).
Sumber : http://nesabamedia.com
Gambar II.7
Topologi Ring
4. Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal
pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat
jalur lain mengalami masalah.
Kelebihan topologi mesh :
a. Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir
adanya tabrakan data.
b. Besar bandwidth yang cukup lebar.
c. Keamanan pada topologi ini cukup baik.
Kekurangan topologi mesh :
a. Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangat rumit.
b. Membutuhkan banyak kabel.
c. Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak
kabel.
Sumber : http://nesabamedia.com
Gambar II.8
Topologi Mesh
5. Topologi Tree
Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan
juga bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral
dengan hirarki yang berbeda-beda.
Kelebihan topologi tree :
a. Susunan datan terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih
baik dan mudah.
b. Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.
Kekurangan topologi tree :
a. Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka
komputer yang terdapat di bawahmya juga ikut bermasalah.
b. Kinerja jaringan pada topologi ini lambat.
c. Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari
teknologi ini.
Sumber : http://nesabamedia.com
Gambar II.9
Topologi Tree
2.3. Perangkat Keras jaringan
Menurut Simarmata (2008 : 65) “perangkat keras (hardware) memiliki kemampuan atau digunakan untuk membantu tugas manusia dengan cara menerima danmengolah data yang dimasukkan menjadi informasi berdasarkan program yang dimiliki, yang kemudian hasilnya ditampilkan atau disimpan atau dikirim melalui perangkat keluaran”.
1. Server
Server merupakan perangkat keras yang berfungsi menyediakan berbagai layanan
kepada komputer client. Server juga sebagai pusat jaringan komputer. Semua data
yang penting akan disebarkan melalui jaringan internet semua berada pada komputer
server.
Fungsi dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan
dikirimkan dan juga disebarkan oleh jaringan. Semua data t
ditransmisikan melalui sistem jaringan agar dapat sampai ke komputer client.
Sumber : http://swgawakening.com
2. NIC (Network Interface Card
NIC merupakan peralatan y
didesain agar komputer-
menyediakan akses ke media fisik jaringan.
Fungsi NIC diantaranya :
a. Sebagai media yang mengirimkan data ke komputer yang lain di dala
b. Mengontrol data flow diantara komputer dan sistem kabel.
c. Sebagai penerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan
menterjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.
Fungsi dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan
dikirimkan dan juga disebarkan oleh jaringan. Semua data tersebut akan
ditransmisikan melalui sistem jaringan agar dapat sampai ke komputer client.
http://swgawakening.com
Gambar II.10
Server Jaringan
Network Interface Card)
NIC merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan
-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga
menyediakan akses ke media fisik jaringan.
Fungsi NIC diantaranya :
Sebagai media yang mengirimkan data ke komputer yang lain di dalam jaringan.
Mengontrol data flow diantara komputer dan sistem kabel.
Sebagai penerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan
menterjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.
Fungsi dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan
ersebut akan
ditransmisikan melalui sistem jaringan agar dapat sampai ke komputer client.
ang berhubungan langsung dengan komputer dan
komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga
m jaringan.
Sebagai penerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan
menterjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.
Sumber : http://iqratech.hol.es
Gambar II.11
NIC (Network Interface Card)
3. HUB
Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari
salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua
komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga. Hub digunakan
pada jaringan star.
Ada beberapa kategori hub, yaitu :
a. Passive Hub atau Connector
Hub yang biasa meneruskan sinyal ke seluruh node. Passive hub tidak akan
memperkuat sinyal yang datang, sehingga tidak dapat digunakanuntuk
menjangkau area yang lebih besar.
b. Acctive Hub atau Multiport Repeater
Berfungsi mirip dengn passive hub namun dapat memperkuat sinyal yang datang,
sehingga dapat digunakan menjangkau area yang lebih besar.
c. Intelligent Hub
Umumnya dapat digabungkan atau ditumpuk. Hub jenis ini dapat melakukan
seleksi alamat paket data tujuan, sehingga hanya node tertentu saja yang dapat
menerima data.
Sumber : http://www.antkh.com
Gambar II.12
HUB
4. Switch
Switch adalah perangkat jaringan komputer yang bekerja di OSI layer 2, data link
layer. Switch bekerja sebagai penyambung dalam jaringan komputer. Switch
mengenal MAC Addressing sehungga bisa memilah paket data mana yang akan
diteruskan.
Fungsi switch diantaranya :
a. Bisa dipakai sebagai repeater atau alat penguat sinyal.
b. Menghubungkan kabel-kabel UTP komputer yang satu dengan komputer lain.
c. Dalam switch biasanya terdapat routing. Routing itu sendiri fungsinya untuk batu
loncat sebagai koneksi dengan komputer lain dalam jaringan LAN.
Sumber : http://www.netgear.com
Gambar II.13
Switch
5. Repeater
Repeater adalah alat jaringan komputer yang berfungsi memperluas jangkauan
sinyal wifi yang belum tercover oleh sinyal yang berasal dari server agar bisa
menangkap sinyal wifi. Perangkat repeater harus ada dua alat, yaitu untuk menerima
sinyal dari server (client) dan untuk menyebarkan lagi sinyal wifi atau bisa juga
sebagai penguat sinyal.
Fungsi dari repeater adalah :
a. Untuk mengkover daerah-daerah yang sinyalnya lemah dari server.
b. Untuk memperjauh jangkauan sinyal dari server.
c. Untuk mempermudah akses sinyal wifi yang berasal dari server.
Sumber : http://lifehacker.com
Gambar II.14
Repeater
6. Bridge
Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam
sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address
tujuan. Sehingga ketika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu,
bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan
saja.
Beberapa karakteristik bridge yaitu :
a. Bridge lebih intelligent dibandingkan hub karena mampu menganalisa incoming
frames dan meneruskan berdasarkan informasi address.
b. Bridge dapat mengumpulkan dan melalui paket (pass packet) di antara dua atau
lebih segmen LAN.
c. Bridge dapat membuat multiple collision domain, sehingga beberapa komputer
dapat mengirimkan data secara simultan tanpa menyebabkan collision.
d. Bridge dapat mengelola dan menyimpan MAC address table pada memorinya.
Secara umum ada tiga jenis bridge, yaitu :
a. Local Bridge, menghubungkan beberapa LAN.
b. Remote Bridge, menghubungkan LAN dengan WAN.
c. Wireless Bridge, menghubungkan LAN dengan remote node.
Sumber : https://belajar.kemdikbud.go.id
Gambar II.15
Bridge
7. Router
Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan
jaringan yang lain. Sepintas router mirip bridge namun router lebih cerdas. Router
bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memory untuk membuat
keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat
memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan
memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan tidak disukai. Pada dunia nyata
router tidak berdiri sendiri, tetapi saling bekerja sama dengan router lainnya,
sehingga seolah membentuk jaringan router yang kompleks.
Sumber : http://www.bestbuy.com
Gambar II.16
Router
8. Modem
Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet. Dalam
melakukan tugasnya, modem akan mengubah data digital ke dalam data analog yang
bisa dipahami oleh manusia atau user.
Sumber : http://www.terlambat.info
Gambar II.17
Modem
9. Konektor RJ45
Konektor RJ45 digunakan pada jenis kabel SPT atau UTP dengan topologi star
dan dengan protocol CSMA/CD atau Ethernet.
Sumber : http://antarlangit.com
Gambar II.18
Konektor RJ 45
10. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded) tidak dibekali dengan lapisan pelindung berupa
alumunium foil sehingga rentan terhadap radiasi medan magnet atau voltase yang
tinggi. Kelebihan dari kabel UTP adalah harganya yang murah dan juga terbuat dari
material yang tipis dan lunak sehingga mudah dalam proses instalasi.
a. Kabel UTP tipe Straigh
Kabel tipe ini digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda,
misalnya PC ke switch.
Tabel II.1
Susunan warna kabel Straight
Warna Kabel Warna Kabel
Putih Orang Putih Orang
Orange Orange
Putih Hijau Putih Hijau
Biru Biru
Putih Biru Putih Biru
Hijau Hijau
Putih Coklat Putih Coklat
Coklat Coklat
b. Kabel UTP tipe Cross
Kabel tipe ini digunkan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama, misal
switch ke switch atau PC ke PC.
Tabel II.2
Susunan warna kabel cross
Warna Kabel Warna Kabel
Putih Orange Putih Hijau
Orange Hijau
Putih Hijau Putih Orange
Biru Biru
Putih Biru Putih Biru
Hijau Orange
Putih Coklat Putih Coklat
Coklat Coklat
Sumber : http://teknodaily.com
Gambar II.19
Kabel UTP
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Simarmata (2008 : 100) Perangkat lunak merupakan “program-program
komputer yang berguna untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang
dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh
komputer”.
Adapun macam-macam software :
1. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem operasi komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perngkat keras dan juga operasi-
operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-
program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan user.
Sistem operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang
diletakkan pada memori komputer (hardisk) pada saat komputer dinyalakan.
Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi komputer
berjalan.
Sistem operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan
software. Selain itu, sistem operasi komputer juga melakukan semua perintah-
perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda
fungsinya dapat berjalan lancar secara bersmaan tanpa hambatan. Contoh dari sistem
operasi komputer misalnya windows, linux, dan lain-lain.
2. Anti Virus
Antivirus adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk memperudah
para pengguna komputer. Antivirus digunakan untuk melindungi komputer dari
berbagai jenis malware, seperti worm, virus dan trojan. Selain itu antivirus juga
biasanya dibuat untuk mengkarantina dan menghapus semua malware-malware
tersebut. Antivirus juga berfungsi untuk mendeteksi atau scanning data-data yang ada
pada komputer secara menyeluruh. Adapun contoh antivirus yaitu bitDefender,
norton security, avira, smadav, dan kaspersky antivirus.
3. Winbox
Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server
mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode
melalui PC itu sendiri, maka mode GUI yang menggunakan winbox mengkonfigurasi
mikrotik melalui komputer client.
Adapun fungsi dari winbox adalah untuk setting yang ada pada mikrotik, dimana
tugas utama winbox adalah untuk menyetting atau mengatur mikrotik dengan GUI,
atau tampilan dekstop.
1.5. TCP/IP dan Subnetting
1.5.1. TCP/IP (Transmision Control protocol-Internet Protocol)
Menurut Yani(2007 : 7) TCP/IP adalah “Protokol yang digunakan untuk jaringan
internet. Protokol ini juga digunkan pada sistem operasi Unix-Linux”.
2.5.2. Internet Protocol
Menurut Sofana (2015 : 94) IP adalah “protokol yang mengatur bagaimana suatu
data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat
connectionless protocol. Ini berarti IP tidak melakukan error detection dan error
recovery”.
IP berada pada layer internetwork atau internet. IP merupakan kunci dari jaringan
TCP/IP, agar dapat berjalan dengan baik, maka semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti
bertumpu pada IP.
Model OSI memiliki empat layer, yaitu :
1. Application Layer
Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. Layer ini
menangani high level protocol, masalah referensi data dan dialog kontrol yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi jaringan. Protokol-protokol
aplikasi pada layer ini antara lain telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMPT dan
lain-lain.
2. Host to Host
Berfungsi membuat komunikasi antar dua host. Layer ini menyediakan layanan
pengiriman dari sumber data menuju ketujuan data dengan cara membuat logical
connection di antar keduanya. Layer ini bertugas memecah data dan menyatukan
kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama
antara sumber dan pengirim data. Protokol pada lapisan ini adalah TCP dan UDP.
3. Internetworking
Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket IP menggunakan teknik
encapsulation. Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang
akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Protokol yang
digunakan pada layer ini adalah IP, ICMP, ARP, RARP.
4. Network Interface
Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan.
Layer ini bertugas mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP. Protokol
yang berjalan pada lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti
ethernet, token ring, serta layanan teknologi WAN.
2.5.3. IP Address
Menurut Sofana (2015 : 105) IP address adalah “sekumpulan bilangan binner
sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen dan setiap segmen
terdiri atas 8 bit”.
IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet. Ada
beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host internet. IP address
ini hanya digunakan untuk hos-host di LAN. Berikut daftar IP address private :
1. Kelas A dengan range 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255
2. Kelas B dengan range 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255
3. Kelas C dengan range 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255
2.5.4. Subnetting
Menurut Zaki & Winarno (2013 : 64) subnetting adalah “ teknik yang lazim
dipakai oleh admin jaringan dengan memanfaatkan 32 bit yang ada di IP address
dengan lebih efisien. Ini membuat jaringan dibuat dengan tidak terbatas ke skala
yang disediakan oleh kelas A, B, dan C”.
Dengan menggunakan subnetting kita bisa membuat jaringan dengan limit host
yang lebih realistik. Subnetting memungkinkan kita mendesain porsi IP address yang
merepresentasikan network ID dan mana yang merepresentasikan host ID.
Dengan class standar IP address, hanya ada tiga ID jaringan yang bisa dibuat,
yaitu 8 bit untuk class A, 16 bit untuk class B dan 24 bit untuk class C. subnetting
memungkinkan memilih nomor sembarang untuk digunakan bagi netork ID.
Adapun fungsi dari subnetting, yaitu :
1. Untuk mengefisienkan alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya
memaksimalkan penggunaan IP address.
2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam
suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network
dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network
yang unik.
3. Mengingatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu
banyaknya host dalam suatu network.
Subnetting dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Jumlah subnet =2x Jumlah Host persubnet = 2y-2
Blok subnet = 256-192 (niliai octet terakhir subnet mask)
X = jumlah bit yang diselubungkan
Y = jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID
Tabel II.3
Subnet Mask untuk tiap kelas IP address
Kelas IP address
Bit Subnet Mask
Subnet dalam
Desimal
Kelas A 11111111.000000000.00000000.000000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.111111111.00000000.000000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.111111111.11111111.000000000 2555.255.255.0
Tabel II.4
Tabel Subnetting kelas A
#bit
Subnet mask
CIDR
#Host
0 255.0.0.0 /8 16777216
1 255.128.0.0 /9 8388608
2 255.192.0.0 /10 4194304
3 255.224.0.0 /11 2097152
4 255.240.0.0 /12 1048576
5 255.248.0.0 /13 524288
6 255.252.0.0 /14 262144
7 255.254.0.0 /15 131072
Tabel II.5
Tabel Subnetting untuk kelas B
#bit
Subnet mask
CIDR
#Host
0 255.255.0.0 /16 65536
1 255.255.128.0 /17 32768
2 255.255.192.0 /18 16384
3 255.255.224.0 /19 8192
4 255.255.240.0 /20 4096
5 255.255.248.0 /21 2048
6 255.255.252.0 /22 1024
7 255.255.254.0 /23 512
Tabel II.6
Tabel Subnetting kelas C
#bit
Subnet mask
CIDR
#Host
0 255.255.255.0 /24 256
1 255.255.255.128 /25 128
2 255.255.255.192 /26 64
3 255.255.255.224 /27 32
4 255.255.255.240 /28 16
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008 : 157) “masalah keamanan jaringan
merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Seringkali masalah
keamanan berada diurutan kedua, atau bahkan diurutan terakhir dalam daftar hal-hal
yang dianggap penting”.
Tujuan keamanan jaringan komputer adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan
komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun tidak
langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan komputer.
Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi melibatkan
berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan
koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware
(pengaman fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software
(sistem konfigurasi, sistem akses, dll).
Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang
dilakukan oleh pengelola (human error), akan tetapi juga disebabkan oleh pihak
ketiga.
Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses,
penyalahgunaan data maupun sistem, sampai tindakankriminal melalui aplikasi
jaringan komputer. Dalam internetworking beberapa jenis gangguan dikenal dengan
istilah :
1. Hacking, berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada,
misalnya pengrusakan pada system dari suatu server.
1. Physing, berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal yang
berkaitan dengan pemanfaatannya.
2. Deface, perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.
3. Carding, pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya
pencurian nomor kartu kredit, digunakan untuk memanfaatkan saldo yang terdapat
pada rekening tersebut untuk keperluan belanja online.
Dalam melakukan persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan
dalam bentuk :
1. Mengelompokkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau
titik pusat akses pada suatu jaringan, yang selanjutnya harus diberikan
pengamanan secara khusus.
2. Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus Network Operating
Center (NOC) untuk pengamanan perangkat dengan membatasi personil yang bisa
masuk.
3. Memisahkan sumber daya listrik NOC dari pemakai yang lain.
4. Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pangklasifikasian kabel.
5. Memberikan soft security berupa system Firewall pada perangkat yang
difungsikan di jaringan. Merencanakan maintenance dan menyiapkan back up
sistem.
Firewall adalah salah satu aplikasi pada system operasi yang dibutuhkan oleh
jaringan komputer untuk melindungi integritas data dari serangan pihak yang tidak
bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang
melewatinya.
Fungsi dari firewall adalah sebagai berikut :
1. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan.
2. Melakukan autentikasi terhadap akses.
3. Aplikasi proxy.
4. Mencatat semua kejadian di jaringan.
Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware,
software ataupun sistem itu sendiri denga tujuan untuk melindungi jaringan, baik
dengan melakukan filterisasi, membatasi, dan menolak suatu permintaan koneksi dari
jaringan luar seperti internet.
Cara kerja dari firewall :
1. Menolak dan memblokir paket data yang datang berdasarkan sumber dan tujuan
yang tidak diinginkan.
2. Menolak dan menyaring paket data yang berasal dari jaringan internal ke internet.
3. Menolak dan menyaring paket data berdasarkan konten yang tidak diinginkan.
4. Melaporkan semua aktivitas jaringan dan kegiatan firewall.
Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkan melindungi jaringan.
Ada tiga macam proses yang terjadi pada firewall, yaitu :
1. Modifikasi header paket, digunakan untuk memodifikasi kualitas layanan bit
paket TCP sebelum mengalami proses routing.
2. Translasi alamat jaringan, translasi yang terjadi dapat berupa translasi satu ke satu
yaitu satu alamat IP private dipetakan ke satu alamat IP public atau translasi
banyak ke satu, yaitu beberapa alamat IP private dipetakan ke satu alamat publik.
3. Filter paket, digunakan untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan
atau tidak.
Jenis-jenis firewall :
1. Packet filtering gateway, dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas
melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang dating dari luar jaringan yang
dilindungi.
2. Application layer gateway, model ini disebut juga proxy firewall. Mekanisme
tidak hanya berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi
paket tersebut.
3. Circuit level gateway, model firewall ini bekerja pada lapisan transport dari model
referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal
hubungan TCP yang disebut TCP Handshaking, yatu proses untuk menentukan
apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak.
4. Statefull multilayer inspection firewall, model ini merupakan penggabungan dari
ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan aplikasi,
transport dan internet. Dengan menggabungkan ketiga model firewall tersebut,
firewall ini bisa memberikan fitur terbanyak dan memberikan tingkat keamanan
yang paling tinggi.
top related