bab ii landasan teori 2.1 tinjauan pustakarepository.ump.ac.id/7700/3/ahmad azhar basyir bab...
Post on 19-Oct-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pengoptimalan penjejak arah matahari untuk panel surya adalah sangat
dibutuhkan yaitu untuk memaksimalkan panas sinar matahari yang terserap pada
panel surya tersebut sehingga akan mendapatkan panas yang maksimal. Apabila
panas maksimal maka yang terjadi panel surya akan menghasilkan tegangan yang
lebih besar.
Feri Tri Jatmiko (2006) telah melakukan penelitian tentang ― Alat Penjejak
Matahari Sebagai Pengarah Sel Surya Berbasis Mikrokontroler ‖ dalam penelitian
tersebut ditentukan tiga sudut arah matahari yaitu timur, tengah, dan barat.
Sehingga dalam penelitian yang akan dilakukan akan ditentukan arah matahari
yang lebih presisi.
Emanuel Budi Raharjo (2011) telah melakukan penelitian tentang ―Sistem
Kendali Penjejak Sinar Matahari Menggunakan Mikrokontroler Atmega8535‖
dalam penelitian tersebut digunakan dua sensor Light Dependent Resistor (LDR)
yang memberikan informasi besar intensitas cahaya yang diterima masing-masing
sensor. Informasi dari kedua sensor tersebut kemudian diproses dan digunakan
sebagai penentu arah putaran penampang dan juga menentukan nilai data untuk
periode hidup Pulse Width Modulation (PWM).
Pengolahan data-data intensitas, penentuan arah putaran penampang dan
penentuan data untuk periode hidup PWM dilakukan oleh mikrokontroler
ATMEGA8535. Metode yang digunakan dalam pengendalian motor DC adalah
pertimbangan bersyarat berdasar selisih data intensitas yang diterima oleh kedua
6
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
7
sensor LDR untuk menentukan data PWM. Jika ada perbedaan data intensitas pada
kedua sensor (LDR1 dan LDR2), maka nilai selisih data dihitung sehingga dapat
digunakan sebagai penentu arah putaran motor DC berikut nilai data PWM.
Pembangkitan PWM terus dilakukan hingga tidak ada lagi perbedaan intensitas
pada kedua LDR, yang menghasilkan kondisi permukaan penampang menghadap
kearah datangnya sinar matahari. Sistem kendali penjejak sinar matahari ini
mampu menjejak sinar dengan kesalahan rata-rata 2,4% pada saat dilakukan
pengujian menggunakan sumber cahaya lampu.
Asep Najmurrokhman dan Muhammad Fajrin (2017) ―Perancangan Prototipe
Sistem Penjejak Matahari Untuk Mengoptimalkan Penyerapan Energi Surya Pada
Solar Cell‖ dalam penelitian ini komponen utama penyusun sistem ini adalah
sensor LDR, mikrokontroler, sel surya, diode, dan baterai. Saat cahaya matahari
mengenai sensor LDR, motor DC akan aktif. Sensor memberi input pada
mikrokontroler dan dari mikrokontroler langsung memberi perintah pada motor DC
yang akan menggerakkan panel solar cell agar selalu tegak lurus terhadap arah
datangnya sinar matahari. Kemudian solar cell menerima sinar matahari lalu
dikonversi menjadi energi listrik oleh solar cell. Energi listrik yang dihasilkan
kemudian masuk ke dioda dan dioda ini yang kemudian memberikan suplay
kepada baterai. Setelah listrik masuk ke baterai hingga penuh maka baterai siap
digunakan.
Masyhuri Aliansyah Arif (2011) ―Penjejak Sinar Matahari Otomatis Untuk
Panel Surya Berbasis Mikrokontroler AT98S5‖ penjejak sinar matahari ini
menggunakan sensor sebagai penerima sinar matahari. Komponen-komponen yang
digunakan adalah mikrokontroler, sensor LDR, motor servo dan ADC 0809.
Prinsip kerja alat ini yaitu sensor menerima cahaya matahari, keluaran berupa
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
8
besaran analog akan diubah oleh ADC menjadi besar digital yang akan diolah oleh
mikrokontroler, sehingga akan menggerakan motor servo. Motor bekerja sesuai
dengan cahaya yang diterima oleh sensor cahaya, sehingga alat ini akan mengikuti
arah datangnya sinar matahari.
Penjejak sinar matahari otomatis ini memiliki sistem otomatisasi reset. Ketika
posisi matahari berada disebelah barat maka penjejak ini akan melakukan reset
sesuai dengan batas sudut yang telah ditentukan melalui program.
M. C. Cavalcanti, G. M. S. Azevedo, B. A. Amaral, K. C. de Oliveira, F. A. S.
Neves, Z. D. Lins (2015) ―Efficiency Evaluation in Grid Connected Photovoltaic
Energy Conversion Systems‖ Abstract—This paper introduces a comparative study
ofefficiency for topologies in photovoltaic energy conversion systems. In special, a
study of losses is presented and the methodology is used to compare different
topologies for grid connected photovoltaic systems in such a way that can be
chosen the option of best efficiency. The systems are also tested with photovoltaic
generation as well as current harmonic and reactive power compensation
simultaneously. The system that uses only inverters presents increased efficiency
when compared to the conventional system. The synchronous reference frame
method is used to control the three-phase inverter for all topologies. The proposed
design is used to test efficiency for different pulse width-modulation techniques
and different loads in an electric system and simulation results.
Mehmet Ali Ozcelik, Ahmet Serdar Yilmaz, Selahattin Kucuk, Mehmet
Bayrak (2015) ―Efficiency in Centralized DC Systems Compared with Distributed
DC Systems in Photovoltaic Energy Conversion‖ 1Abstract—Photovoltaic (PV)
systems produce a significant amount of electrical energy used around the world.
The performance of a PV array is affected by temperature, solar insolation, shading
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
9
and array configuration. Obtainable maximum power generation from PV based
energy production systems is only possible with Maximum Power Point Tracking
(MPPT) methods. In order to maximize the efficiency of PV energy conversion
systems, solar panels and arrays should be operated at maximum power points. At
maximum power point, solar arrays generate the electric energy at maximum
efficiency and minimum losses. This paper discusses the following issues: (1) what
is the effect of MPPT unit in PV systems, (2) two connection methods between
solar arrays and buck-boost DC/DC converter with MPPT unit, (3) determine
behaviours of PV power generation systems in cloudy and sunny conditions.
2.2 LDR (Light dependent resistor)
LDR (Light dependent resistor) atau disebut juga fotokonduktor merupakan
salah satu jenis sensor optik yang digunakan dalam rangkaian elektronika. Seperti
fotodioda, LDR, juga memanfaatkan intensitas cahaya. LDR disusun menggunakan
2 buah pin yang dapat dipasang secara bolak-balik. LDR berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi tahanan listrik (resistansi) pada rangkaian
elektronika. Resistansi yang dihasilkan LDR berubah sesuai perubahan intensitas
cahaya masuk. Semakin terang atau semakin banyak intensitas cahaya yang masuk,
resistansi keluaran LDR semakin kecil. Semakin gelap atau semakin sedikit
intensitas cahaya yang masuk, resistansi keluaran LDR semakin besar. (Franky
Chandra dan Deni Arifianto. 2010)
LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti cadmium sulfida. Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang
dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami
penurunan. Namun perlu jugadiingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
10
sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanannya
akan lebih cepat respon rangkaian.Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian
bila menggunakan OP AMP sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR.
Rangkaian tergantung pada aplikasi rangkaian. Tergantung pada aplikasi rangkaian
yang kita rakit. Apakah keluaran OP AMP akan tinggi saat LDR tidak
mendapatkan cahaya atau keluaran OP-Amp akan mencapai tegangan supply pada
saat LDR mendapatkan cahaya. Gunakan rangkaian dasar OP AMP Inverse atau
Non-inverse. Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR (Light Dependent
Resistor) biasa digunakan sebagai sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah
pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa menyala dimalam hari dan padam
disiang hari secara otomatis. Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram
tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga
hanya sedikit elektron untuk mengangkut elektrik. Artinya pada saat cahaya redup
LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki
resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang
ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semi konduktor tersebut.
Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik.
Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa
disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
(blogspot.com/2008/).
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
11
Gambar 2. 1 Bentuk fisik LDR (www.edukasielektronika.com)
Gambar 2. 2 Simbol LDR (www.edukasielektronika.com)
2.3 Motor Steper
Motor steper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah
pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor steper berputar
berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk
menggerakkan motor steper diperlukan pengendali motor steper yang
membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
Pada dasarnya motor steper dibagi menjadi beberapa macam tipe anataranya
yaitu sebagai berikut :
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
12
2.3.1 Motor steper tipe Variable reluctance (VR)
Motor steper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara
struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor besi
lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan stator diberi
energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi. Perputaran terjadi
ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator. Berikut ini adalah
penampang melintang dari motor steper tipe variable reluctance (VR):
Gambar 2. 3 Penampang melintang dari motor steper tipe variable reluctance (VR)
(zona elektro.net/motor-stepper/)
2.3.2 Motor Steper Tipe Permanen Magnet
Motor steper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar
(tincan) yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan
kutub yang berlawanan (perhatikan Gambar 2.4). Dengan adanya magnet
permanen, maka intensitas fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
13
dapat menghasilkan torsi yang lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki
resolusi langkah (step) yang rendah yaitu antara 7,50 hingga 150 per langkah atau 48
hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana dari
motor steper tipe permanent magnet:
Gambar 2. 4 Ilustrasi sederhana dari motor steper tipe permanen magnet
(zonaelektro.net/motor-stepper/)
2.3.3 Motor Steper Tipe Unipolar
Motor steper unipolar terdiri dari dua lilitan yang memiliki center tap.
Center tap dari masing masing lilitan ada yang berupa kabel terpisah ada juga yang
sudah terhubung didalamnya sehingga center tap yang keluar hanya satu kabel.
Untuk motor steper yang center tapnya ada pada masing – masing lilitan kabel
inputnya ada 6 kabel. Namun jika center tapnya sudah terhubung di dalam kabel
inputannya hanya 5 kabel. Center tap dari motor steper dapat dihubungkan ke
groun atau ada juga yang menghubungkannya ke +VCC hal ini sangat dipengaruhi
oleh driver yang digunakan.
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
14
Gambar 2. 5 Konstruksi motor langkah tipe Unipolar (zonaelektro.net/motor-
stepper)
2.3.4 Motor Steper Tipe Hybrid
Motor steper tipe hibrid memiliki struktur yang merupakan kombinasi dari
kedua tipe motor steper sebelumnya. Motor steper tipe hibrid memiliki gigi-gigi
seperti pada motor tipe VR dan juga memiliki magnet permanen yang tersusun
secara aksial pada batang porosnya seperti motor tipe PM. Motor tipe ini paling
banyak digunkan dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe
hibrid dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,60 - 0,9
0 per
langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah penampang
melintang dari motor steper tipe hibrid:
Gambar 2. 6 Penampang melintang dari motor stepper tipe Hybrid (HB)
(zonaelektro.net/motor-stepper)
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
15
2.3.5 Motor Steper Tipe Bipolar
Motor steper bipolar memiliki dua lilitan perbedaaan dari tipe unipolar
adalah bahwa pada tipe bipolar lilitannya tidak memiliki center tap. Keunggulan
tipe bipolar yaitu memiliki torsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan tipe
unipolar untuk ukuran yang sama. Pada motor steper tipe ini hanya memiliki empat
kabel masukan. Namun untuk menggerakan motor steper tipe ini lebih rumit jika
dibandingkan dengan menggerakan motor steper tipe unipolar.
Gambar 2. 7 Konstruksi motor langkah tipe bipolar (zonaelektro.net/motor-stepper)
2.4 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu
chip. Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah
terdapat atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory),
beberapa port masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti
pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog
converter) dan serial komunikasi.
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
16
Mikrokontroler bisa juga disebut komputer hanya saja mikrokontroler lebih
kecil, Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam
program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya),
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu
program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan
RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar,
Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang kecil.
Sebuah mikrokontroler tidak dapat bekerja bila di dalam mikrokontroler belum
terisi program. Program tersebut akan memerintahkan suatu mikro apa yang harus
di kerjakan. Sebuah mikrokontroler yang sudah bekerja dengan suatu program
tidak dapat bekerja lagi sesuai keinginan apabila program yang lama belum di ganti
dengan program yang baru.
2.4.1 Mikrokontroler AT-Mega 16
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu
serpih(chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah
terdapat atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory),
beberapa bandar masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti
pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog
converter) dan serial komunikasi.
AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan
ATtiny. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,
peripheral, dan fiturnya.
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
17
Seperti mikroprosesor pada umumnya, secara internal mikrokontroler
ATMega16 terdiri atas unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit
(ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu
beserta komponen kendali lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor, mikrokontroler
menyediakan memori dalam serpih yang sama dengen prosesornya (in chip).
2.4.2 Fitur Mikrokontroler AT-Mega 16
Mikrokontroler AT-Mega 16 ini memiliki fitur sebaga berikut :
1. Memiliki 131 macam instruksi yang mana hampir semuanya dieksekusi
dalamsatu siklus clock.
2. 32x8 bit register serba guna
3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz
4. 16 KB flash memory
5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 512 Bytes sebagai tempat penyimpanan data semi
permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu
daya dimatikan.
6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 1 KB
7. Memiliki 32 pin I/O
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
18
Gambar 2. 8 Konfigurasi pin mikrokontrolerAT-Mega 16 (www.alldatasheet.com)
2.5 Catu Daya
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang
mengubaharus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi
bagian yang penting dalam elektonika. Catu daya (Power Supply) juga dapat
digunakan sebagai perangkatyang memasok listrik energi untuk satu atau lebih
beban listrik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik.
Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari
baterai tidak cukup.
Sumber tegangan arus DC juga dapat diperoleh dari baterai, dengan
penggunaan baterai ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable
namun sumber tegangan dari baterai bisa mengalami kekosongan, besarnya
tegangan pada baterai tergantung kapasitas baterai tersebut. Tegangan yang
tersedia dari suatu sumber tegangan yang ada biasanya tidak sesuai dengan
kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan yang berfungsi untuk
menjaga agar tegangan bernilai konstan pada nilai tertentu. Regulator tegangan ini
biasanya berupa IC dengan kode 78xx atau 79xx. Untuk seri 78xx digunakan untuk
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
19
regulator tegangan DC positif, sedangkan 79xx digunakan untuk regulator DC
negatif. Nilai xx menandakan tegangan yang akan diregulasikan.Misalnya
kebutuhan sistem adalah positif 5 volt, maka regulator yang digunakanadalah 7805.
IC regulator ini biasanya terdiri dari tiga pin yaitu input, ground dan output. Dalam
menggunakan IC ini tegangan input harus lebih besar beberapa persen(tergantung
pada data sheet) dari tegangan yang akan diregulasikan. Berikut adalah macam-
macam power supply:
1. Catu daya gelombang penuh dengan sistem jembatan.
Gambar 2. 9 Catu daya gelombang penuh dengan sistem jembatan
(teknikelektronika.com)
2. Catu daya gelombang penuh dengan 2 buah diode.
Gambar 2. 10 Catu daya gelombang penuh dengan 2 dioda (teknikelektronika.com)
3. Catu daya setengah gelombang
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
20
Gambar 2. 11 Catu daya setengah gelombang (zonaelektro.net)
Adapun sumber catu daya besar adalah sumber arus bolak-balik AC
(Alternating Current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu
perangkat catu daya yang dapat mengubah daya masukan AC menjadi daya DC.
Komponen Utama dan Pendukung Catu Daya:
1. Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat
rangkaian catu daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik. Trafo dapat
menaikkan dan menurunkan tegangan.
Gambar 2. 12 Gambar trafo (ilmuelektronic.blogspot.co.id/2012/)
Berdasarkan tegangan yang dikeluarkan dari belitan sekunder trafo dibagi
menjadi 2 jenis yaitu:
a. Step up (penaik tegangan) apabila tegangan belitan sekunderr yang kita
butuhkan lebih tinggi dari tegangan primer ( jala listrik).
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
21
Gambar 2. 13 Gambar skema rangkaian step up (www.skemaku.com)
b. Step down (penurun tegangan) apabila tegangan belitan sekunder yang kita
butuhkan lebih rendah dari tegangan primer (jala listrik).
Gambar 2. 14 Gambar skema rangkaian step down (www.skemaku.com)
2. Dioda Rectifier (Penyearah) Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya
adalah untuk mengubah tegangan listrik AC yang berasal dari trafo step- down atau
trafo adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.
Gambar 2. 15 Dioda (zefrone.blogspot.co.id/2015/)
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
22
3. Regulator tegangan berfungsi sebagai penyaring tegangan agar sesuai
dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supplai maka
IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk menstabilkan keluaran tegangan.
Gambar 2. 16 Regulator IC (electronicsjmbh.blogspot.co.id)
2.5.1 Karakteristik Catu Daya
Mutu catu daya tergantung dari tegangan beban, arus beban, pengaturan
tegangan, dan faktor-faktor lainnya. Karakteristik catu daya yang diatur adalah:
a. Regulasi Beban
Regulasi beban/efek beban ditentukan sebagai perubahan tegangan keluar
yang diatur bila arus beban berubah dari harga minimum ke harga maksimum.
FLNL VVLR ……………………………………………………..(2.11)
Keterangan :
LR = regulasi beban (load regulation)
VNL = tegangan beban tanpa arus beban
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
23
VFL = tegangan beban dengan arus beban penuh
Regulasi beban sering diungkapkan dalam persen dengan membagi perubahan pada
tegangan beban dengan tegangan tanpa beban:
00
00 100x
V
VVLR
NL
FLNL ……………………………………………(2.12)
Keterangan :
%LR = persen regulasi beban
VNL = tegangan beban tanpa arus beban
VFL = tegangan beban dengan arus beban penuh
b. Regulasi Sumber
Regulasi sumber disebut juga efek sumber atau regulasi jala-jala adalah
perubahan pada tegangan beban yang diatur untuk jangkauan tegangan jala-jala
tertentu, khasnya 115 V 10%, yaitu jangkauan sekitar 103 V sampai 127 V.
AkhirAwal VVSR ……………………………..………………..(2.13)
Catu daya yang bermutu baik seperti Hewlett Packard 6214 A mempunyai regulasi
sumber 4 mV. Persen regulasi sumber adalah
00
00 100x
V
SRSR
nom
………………………..……………………..(2.14)
Keterangan :
%SR = persen regulasi sumber
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
24
SR = perubahan tegangan beban pada perubahan penuh jala-jala
Vnom = tegangan beban nominal
c. Impedansi Keluar
Catu daya yang diatur adalah sumber tegangan DC yang amat kaku. Ini berarti
bahwa impedansi keluar pada frekuensi rendah amat kecil. Penggunaan umpan
balik tegangan mengurangi impedansi keluar lebih jauh lagi karena
AB
rr outtout
1)(
………………………………………………………(2.15)
Catu daya yang diatur mempunyai impedansi keluar yang khas dalam
besaran miliohm (m ).
2.6 Bahasa C
Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin
Richards ada tahun 1967, Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang
kemudian mengembangkan bahasa yang disebut dengan B pada tahun 1970,
Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C oleh Dennis Ritchie
sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah AT&T
Bell Laboratories), Bahasa C pertama kali digunakan pada komputer Digital
Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan sistem operasi UNIX.
Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi, kompiler
C dan seluruh program aplikasi UNIX yang esensial ditulis dalam bahasa C.
Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat untuk
komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut menjadi standar, ANSI
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
25
(American National Standards Institute) membentuk suatu komite (ANSI
committee X3J11) ada tahun 1983 yang kemudian menetapkan standar ANSI untuk
bahasa C. Standar ANSI ini didasarkan kepada standar UNIX yang diperluas.
2.6.1 Struktur Penulisan Program C
Program C ada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Sebuah
program minimal mengandung sebuah fungsi. Fungsi pertama yang harus ada
dalam program C dan sudah ditentukan namanya adalah main(). Setiap fungsi
terdiri atas satu atau beberapa pernyataan, yang secara keseluruhan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas khusus. Bagian pernyataan fungsi (sering disebut tubuh
fungsi) diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda
kurung kurawal tutup ( }). Di antara kurung kurawal itu dapat dituliskan statemen-
statemen program C. Namun pada kenyataannya, suatu fungsi bisa saja tidak
mengandung pernyataan sama sekali. Walaupun fungsi tidak memiliki pernyataan,
kurung kurawal haruslah tetap ada. Sebab kurung kurawal mengisyaratkan awal
dan akhir definisi fungsi.
2.6.2 Struktur program C
Untuk dapat memahami bagaimana suatu program ditulis, maka struktur
dari program harus dimengerti terlebih dahulu. Tiap bahasa komputer mempunyai
struktur program yang berbeda. Jika struktur dari program tidak diketahui, maka
akan sulit bagi pemula untuk memulai menulis suatu program dengan bahasa yang
bersangkutan.
Struktur dari program C terdiri dari koleksi satu atau lebih fungsi-fungsi.
Fungsi pertama yang harus ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
26
bernama main(). Suatu fungsi di dalam program C dibuka dengan kurung kurawal
buka ―{‖ dan ditutup dengan kurung kurawal tutup ―}‖. Di antara kurung kurawal
dapat dituliskan statemen-statemen program C dan pada setiap statemen diakhiri
dengan tanda titik koma ―;‖.
2.6.3 Pengenalan Fungsi-Fungsi dasar
a. Fungsi main()
Fungsi main() harus pada program, sebab fungsi inilah yang menjadi titik awal
dan titik akhir eksekusi program. Tanda { di awal fungsi menyatakan awal tubuh
fungsi dan sekaligus awal eksekusi program, sedangkan tanda } di akhir fungsi
merupakan akhir tubuh fungsi dan sekaligus adalah akhir eksekusi program. Jika
program terdiri atas lebih dari satu fungsi, fungsi main() biasa ditempatkan pada
posisi yang paling atas dalam pendefinisian fungsi. Tujuannya untuk memudahkan
pencarian terhadap program utama bagi pemrogram.
b. Fungsi printf()
Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan
suatu keluaran pada layar peraga. Untuk menampilkan tulisan ―Selamat belajar‖
bahasa C misalnya, pernyataan yang diperlukan berupa:
printf("Selamat belajar bahasa C");
Pernyataan di atas berupa memanggilan fungsi printf() dengan argumen atau
parameter berupa string. Dalam C suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan
diakhiri tanda etik ganda ("). Perlu juga diketahui pernyataan dalam C selalu
diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda titik koma diakai sebagai tanda
pemberhentian sebuah pernyataan dan bukanlah sebagai pemisah antara dua
pernyataan. Tanda \ ada string yang dilewatkan sebagai argumen printf()
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
27
mempunyai makna yang khusus. Tanda ini bisa digunakan untuk menyatakan
karakter khusus seperti karakter baris baru ataupun karakter backslash (miring kiri).
Jadi karakter seperti \n sebenarnya menyatakan sebuah karakter. Contoh karakter
yang ditulis dengan diawali tanda \ adalah:
\ " menyatakan karakter petik-ganda
\ \ menyatakan karakter backslash
\ t menyatakan karakter tab
Dalam bentuk yang lebih umum, format printf()
printf("string kontrol", daftar argumen);
Dengan string kontrol dapat berupa satu atau sejumlah karakter yang akan
ditampilkan ataupun berupa penentu format yang akan mengatur penampilan dari
argumen yang terletak pada daftar argumen. Mengenai penentu format di antaranya
berupa:
%d untuk menampilkan bilangan bulat (integer)
%f untuk menampilkan bilangan titik-mengambang (pecahan)
%c untuk menampilkan sebuah karakter
%s untuk menampilkan sebuah string
2.6.4 Pengenalan Praprosesor #Include
#include merupakan salah satu jenis pengarah praprosesor (preprocessor
directive), Pengarah praprosesor ini dipakai untuk membaca file yang di antaranya
berisi deklarasi fungsi dan definisi konstanta. Beberapa file judul disediakan dalam
C, file-file ini mempunyai ciri yaitu namanya diakhiri dengan ekstensi .h.
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
-
28
Misalnya pada program #include menyatakan pada kompiler agar
membaca file bernama stdio.h saat pelaksanaan kompilasi.
Bentuk pertama (#include ) mengisyaratkan bahwa pencarian file
dilakukan pada direktori khusus, yaitu direktori file include. Sedangkan bentuk
kedua (#include "namafile") menyatakan bahwa pencarian file dilakukan pertama
kali pada direktori aktif tempat program sumber dan seandainya tidak ditemukan
pencarian akan dilanjutkan pada direktori lainnya yang sesuai dengan perintah pada
sistem operasi.
Kebanyakan program melibatkan file stdio.h (file-judul I/O standard,
yang disediakan dalam C). Program yang melibatkan file ini yaitu program yang
menggunakan pustaka I/O (input-output) standar seperti printf().
2.6.5 Komentar dalam Program
Untuk keperluan dokumentasi dengan maksud agar program mudah
dipahami , biasanya pada program disertakan komentar atau keterangan
mengenai program dalam bahasa C, suatu komentar ditulis dengan diawali tanda
/* dan diakhiri dengan tanda */.
Penjejak Sinar Matahari, Ahmad Azhar Basyir, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
top related