bab ii kondisi umum daerah -...
Post on 06-Mar-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 8
“Kaltara Sejahtera”
BAB II
KONDISI UMUM DAERAH
Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan provinsi termuda di Indonesia saat
ini yang berada di bagian utara Pulau Kalimantan. Pembentukan Provinsi Kaltara
berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kaltara.
Provinsi Kaltara terdiri atas lima wilayah administrasi dengan empat kabupaten, yaitu
Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung,
dan Kota Tarakan. Ibukota Provinsi Kaltara terletak di Kecamatan Tanjung Selor, yang saat
ini berada di Kabupaten Bulungan yang juga merupakan ibukota Kabupaten Bulungan.
2.1. Luas dan Letak Wilayah
Provinsi Kaltara yang memiliki luas ± 75.467,70 km2, terletak pada posisi antara
114035’22” – 118003’00” Bujur Timur dan antara 1021’36” - 4024’55” Lintang Utara. Selain
itu, berdasarkan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kaltara memiliki luas lautan seluas
11.579 Km2 (13% dari luas wilayah total). Secara administratif Provinsi Kaltara berbatasan
dengan negara Malaysia tepatnya dengan negara bagian Sabah dan Serawak, Malaysia.
Batas daerah daratan terdapat sekitar 1.038 km garis perbatasan antara Provinsi Kaltara
dengan Negara Malaysia.
Sebelah Utara : Negara Sabah (Malaysia)
Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Provinsi Kalimantan Timur
Sebelah Barat : Negara Sarawak (Malaysia)
Posisi geografis Provinsi Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia
membuat provinsi ini berada di lokasi strategis terutama dalam pertahanan dan keamanan
negara, dan Kaltara juga berada di jalur pelayaran internasional (Alur Laut Kepulauan
Indonesia/Archipelagic Sealand Passage) dan merupakan pintu keluar/outlet ke Asia
Pasifik.
Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Daratan (Km2) Jumlah Kecamatan Jumlah Desa
Bulungan Tanjung Selor 13.925,72 10 81
Malinau Malinau 42.620,70 15 109
Nunukan Nunukan 13.841,90 16 240
Tana Tidung Tideng Pale 4.828,58 5 29
Tarakan Tarakan 250,80 4 20
Kalimantan Utara 75.467,70 50 479 Sumber: Kaltara Dalam Angka Tahun 2015 dan Kaltara.bps.go.id, diakses pada Maret 2016
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 9
“Kaltara Sejahtera”
Kabupaten Malinau merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di Provinsi
Kalimantan Utara (56% dari total luasan), sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil
adalah Kota Tarakan (1% dari total luasan Provinsi Kaltara). Kondisi geografis Provinsi
Kaltara selain berupa pegunungan juga merupakan daerah kepulauan. Pulau-pulau kecil di
Provinsi Kaltara terletak di Kabupaten Nunukan, Bulungan, Tana Tidung dan Kota Tarakan.
Jumlah pulau-pulau kecil di Provinsi Kaltara adalah 161 pulau dengan luas total mencapai
3.597 m2. Pulau-pulau terbesar diantaranya yaitu Pulau Tarakan (249 m2), Pulau Sebatik
(245 m2), Pulau Nunukan (233 m2), Pulau Tanah Merah (352 m2). Sementara, panjang garis
pantai provinsi ini adalah 3.955 Km, 908 Km (23%) merupakan garis pantai daratan, dan
3.047 Km (77%) merupakan garis pantai kepulauan.
2.2. Kondisi Topografi
Hampir setengah dari total luasan wilayah provinsi ini memiliki kelas ketinggian
antara 500-1.000 m di atas permukaan laut (38,77%), hanya sekitar 5,92% yang memiliki
kelas ketinggian 0-7 m di atas permukaan laut. Perkembangan pembangunan diperkirakan
akan mengelompok di wilayah yang memiliki ketinggian relatif lebih landai, sedangkan
wilayah pegunungan di Provinsi Kaltara dapat dijadikan kawasan lindung dan recharge area
(daerah resapan air).
Tabel 2.2 Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut di Provinsi Kaltara (Ha)
No. Kabupaten Kelas Ketinggian
0-7 m 7-25 m 25-100 m 100-500 m 500-1000 m >1000m
1 Bulungan 213.561 249.257 220.119 531.364 193.172 273.749
2 Malinau 11.687 77.937 532.349 831.204 2.258.433 151.317
3 Nunukan 174.434 138.156 199.312 115.112 284.981 269.467
4 Tana Tidung 11.034 246.733 51.029 22 302 -
5 Tarakan 6.920 18.160 - - - -
Kaltara 417.636 730.243 1.002.809 1.477.702 2.736.888 694.533 Sumber: Kalimantan Utara.bps.go.id, diakses pada Maret 2016
Sebagian besar wilayah Kabupaten Bulungan berada pada ketinggian 100-500 m di
atas permukaan laut (31,61%). Kabupaten Malinau dan Nunukan didominasi oleh wilayah
yang berada di kelas ketinggian 500-1.000 m di atas permukaan laut, yaitu masing-masing
58,46% dan 24,12%. Kabupaten Tana Tidung didominasi oleh wilayah dengan ketinggian 7-
25 m di atas permukaan laut dan hanya sebagian kecil yang memiliki ketinggian 100-500 m
di atas permukaan laut (0,01%). Sedangkan Kota Tarakan didominasi oleh kelas ketinggian
7-25 m di atas permukaan laut (72,41%), sementara sisanya (27,59%) berada pada
ketinggian 0-7 m di atas permukaan laut.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 10
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.3 Kelas Kemiringan Lereng di Provinsi Kaltara (Ha)
No. Kabupaten
Kelas Lereng/Kemiringan Jumlah
(Ha) 0-2%
(Datar)
2-15% (Sangat Landai-
Landai/Bergelombang)
15-40% (Agak Curam-
Curam)
>40% (Sangat
Curam-Terjal)
1 Bulungan 319.440 185.018 216.359 590.017 1.310.834
2 Malinau 13.500 72.500 147.177 3.745.417 3.978.594
3 Nunukan 287.739 6.039 81.639 990.129 1.365.546
4 Tana Tidung 134.202 159.013 15.573 22.052 330.840
5 Tarakan 6.154 1.984 17.044 0 25.182
Kaltara 761.035 424.554 477.792 5.347.615 7.010.996
Persentase (%) 10,85 6,06 6,81 76,27 100 Sumber: Kalimantan Utara Dalam AngkaTahun 2014
Sebagian besar wilayah di Provinsi Kaltara didominasi oleh wilayah dengan
kemiringan lereng >40%, dengan persentase mencapai 76,27% dari luas wilayah provinsi ini
(5.347.615 Ha). Kondisi topografi Kabupaten Malinau, Nunukan, dan Bulungan didominasi
oleh kemiringan lereng di atas 40%, khususnya wilayah bagian tengah dan barat yang
sebagian besar merupakan hulu sungai. Kabupaten Tana Tidung didominasi oleh kemiringan
lereng 0-2% dan 2-15%. Sedangkan Kota Tarakan didominasi oleh wilayah yang landai
(2-15%).
Pegunungan atau perbukitan yang tersebar di Provinsi Kaltara, yaitu sebagai
berikut:
a. Kabupaten Bulungan, yaitu Gunung/Bukit Brun, Ubut Lebung, Sombang, Bekayan,
Sondong, Gunung Putih, Mara, Sekatak, Kelu, Kundas, Setarat, Takin, Silid, Rian,
Aung, Jatu;
b. Kabupaten Malinau, yaitu gunung/bukit Laga Tumu, Murjake, Bukit Kalung, Bukit
Rapat, Bulu, Kujan, Kelembit, Bukit Lalau, Bakayan, dan Klawit; dan
c. Kabupaten Nunukan, yaitu Gunung/Bukit Krayan, Tidaliputu, Pawan, Bukit Titeh,
Tudadaun, Depuan, Pangodam, Budukusia, Tungkam, Lelangit, Ruanting, Batu Maja,
Pempuanang, Mansel, Ambalia, Muluk, Batu Bengalun, Klawit (Kalimantan Utara
Dalam Angka Tahun 2015).
Sementara wilayah pantai, rawa pasang surut, daratan aluvial, jalur endapan, dan
sungai berada di kawasan pesisir timur, sedangkan wilayah dataran dan lembah aluvial
umumnya mengikuti arah aliran sungai.
2.3. Kondisi Klimatologi
Kondisi klimatologi Provinsi Kaltara hampir sama dengan wilayah lain di Indonesia
yaitu beriklim tropis, terlebih letak provinsi ini berada di utara lintang 00. Suhu udara
maksimal terjadi pada bulan November dengan 34,40o C dan minimal terjadi pada bulan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 11
“Kaltara Sejahtera”
Februari yaitu 23,400 C. Kondisi rata-rata kelembapan udara tahun 2014 di provinsi ini
mencapai angka 84% serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.009,7 Mbs. Untuk keadaan
kecepatan angin terdapat dalam range yang tidak terlalu fluktuatif, yaitu 4-5 knot dari
tahun 2008-2014. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan 410 mm,
sedangkan paling rendah terjadi pada bulan Agustus dengan 132 mm. Rata-rata penyinaran
matahari di Provinsi Kaltara selama tahun 2008-2014 diketahui cukup fluktuatif dengan
rata-rata terjadi 51 penyinaran matahari pada tahun 2014.
Tabel 2.4 Kondisi Klimatologi di Provinsi Kaltara
Bulan Suhu Udara (◦C)
Kelembapan Udara (%)
Tekanan Udara (Mbs)
Kecepatan Angin (Knot)
Curah Hujan (mm)
Penyinaran Matahari
(%) Min Max
Rata-Rata
Januari 23,50 31,60 27,55 84 1.010,2 3 216 34
Februari 23,40 32,00 27,70 83 1.010,1 4 172 42
Maret 24,00 32,50 28,25 82 1.010,6 4 218 64
April 24,20 33,30 28,75 83 1.009,8 4 159 43
Mei 24,40 33,40 28,90 85 1.009,6 5 181 56
Juni 24,00 33,70 28,85 85 1.008,7 4 211 60
Juli 23,60 33,60 28,60 84 1.009,4 4 263 50
Agustus 24,00 33,20 28,60 84 1.010,2 4 132 63
September 23,70 33,60 28,65 83 1.010,2 4 230 58
Oktober 24,50 33,90 29,20 81 1.009,4 5 149 54
November 24,20 34,40 29,30 85 1.009,4 4 315 47
Desember 24,00 32,10 28,05 86 1.009,3 4 410 43
2014 23,96 33,11 28,53 84 1.009,7 4 221,3 51
2013 24,10 27,40 32,80 84 1.009,6 5 262,9 51
2012 23,80 27,30 32,40 79 1.011,0 4 228,2 51
2011* 25,73 31,60 28,40 85,00 1.010,05 4,00 298,64 41,77
2010* 23,40 32,70 27,70 85,00 1.010,48 4,15 255,20 45,86
2009* 22,85 33,40 28,14 83,75 1.010,28 4,00 248,28 42,19
2008* 23,27 32,20 27,73 84,33 1.009,23 5,33 274,83 52,00 Sumber: Kabupaten Dalam Angka Tahun 2009-2013 dan 2015 Keterangan: * Rata-rata Kondisi Iklim per bulan Diambil dari data Stasiun Meteorologi Tanjung Selor (Badan Meteorologi dan Geofisika Bulungan)
2.4. Kondisi Geologi
Kondisi geomorfologi atau fisiografi Provinsi Kaltara meliputi daratan dan lautan.
Daratan berada di bagian barat, sedangkan lautan berada di bagian timur hingga kawasan
perairan Ambalat. Bagian barat yang berupa daratan tercermin sebagai pegunungan hingga
perbukitan yang merupakan unit geomorfologi (bentang alam) struktur baik berupa lipatan
maupun patahan, sedangkan bagian timur sebagai dataran hingga pantai atau dikenal
sebagai bentang alam aluvial, sedangkan bentang alam laut berada di bagian paling timur
wilayah.
Litostratigrafi tersusun atas batuan Paleozoikum, Mesozoikum, Kenozoium dan
Kwarter. Batuan Paleozoikum, Mesozoikum, Kenozoikum dan Kwarter banyak tersingkap di
bagian barat Provinsi Kaltara (Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten Bulungan, dan Kota Tarakan). Batuan tersier yang belum banyak
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 12
“Kaltara Sejahtera”
tersingkap terdapat di kawasan pantai dan di bawah laut (Selat Sulawesi). Batuan
Paleozoikum dan Mesozoikum berupa batuan metamorfosa seperti sekis, pilit, marmer,
gneiss, dan kwarsit, maupun batuan beku seperti granit/diorit, dan batuan sedimen seperti
batu pasir, batu lanau, batu lempung, batu gamping yang umumnya telah mengalami
diagenesis atau metamorfisme. Batuan Kenozoikum (Tersier) antara lain terdiri dari
beberapa formasi yang berupa batuan sedimen seperti batu pasir, batu lanau, batu
lempung, batubara dan batu gamping, serta batuan volkan atau batuan beku seperti
granit, rhyolit, trachit, diorit dan andesit. Batuan sedimen Tersier tersebut terbentuk
dalam suatu cekungan yang dikenal sebagai Cekungan Tarakan dan termasuk salah satu
cekungan penghasil minyak dan gas di Kalimantan Utara.
Struktur geologi berupa lipatan yang berarah barat daya-timur laut berupa antiklin
dan sinklin serta struktur patahan geser dengan arah barat laut-tenggara hingga utara-
selatan dan sesar naik berarah barat daya-timur laut. Struktur antiklin dan patahan
seringkali berfungsi sebagai perangkap minyak dan gas. Perangkap minyak dan gas dapat
pula berupa perangkap stratigrafi.
Berdasarkan stratigrafi tersier di Cekungan Tarakan yang terdiri dari bermacam
batuan sedimen yang dapat berfungsi sebagai batuan induk, batuan reservoir, dan batuan
penutup, sedangkan kondisi gradient geothermis dan perangkap geologi minyak dan gas
bumi baik struktur geologi dan stratigrafi, maupun terjadinya migrasi minyak dan gas bumi
memenuhi syarat bagi sistem perminyakan yang ada di Cekungan Tarakan. Dengan
demikian Cekungan Tarakan yang termasuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara
mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang sebagian besar masih dalam taraf
penyelidikan eksplorasi, dan sebagian kecil sudah berproduksi seperti di Kabupaten
Nunukan dan Kabupaten Bulungan. Dari stratigrafinya, Cekungan Tarakan mempunyai
potensi batubara yang melimpah pada formasi batuan sedimen yang berumur Tersier.
Penambangan batubara sudah dilakukan di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung,
Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Bulungan.
Selain itu terdapat batuan beku asam hingga batuan beku menengah seperti granit,
rhyolit, trachyt, diorit, dan andesit yang mengindikasikan adanya kegiatan magmatik pada
saat Miosen. Adanya kegiatan magmatik asam hingga menengah ini dapat menyebabkan
terjadinya mineralisasi bijih dalam bentuk senyawa sulfida yang mengandung unsur emas,
tembaga, perak, seng, dan timbal sebagai endapan epitermal maupun mesotermal.
Dampak lain dari kegiatan magmatik ini adalah terjadinya alterasi hidrotermal terhadap
batuan batuan yang lebih tua sehingga menghasilkan bahan galian seperti kaolin dan
bentonit yang berpotensi sebagai bahan dasar untuk industri keramik. Kondisi stratigrafi
juga memungkinkan terbentuknya batu gamping dari formasi yang berumur tersier dan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 13
“Kaltara Sejahtera”
tersingkap di permukaan seperti di Kabupaten Bulungan dalam jumlah yang cukup besar
dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku semen. Ditemukan juga pasir kwarsa yang
merupakan hasil rombakan batuan tersier baik batuan beku, sedimen, maupun metamorf
seperti yang terdapat di Kabupaten Nunukan. Pasir kwarsa ini berpotensi sebagai bahan
dasar untuk industri kaca atau bahan bangunan yang lain.
Potensi sumberdaya geologi yang berupa sumberdaya mineral khususnya emas
secara informasi tidak resmi terdapat di Kabupaten Nunukan yang diperkirakan mempunyai
cadangan cukup besar, namun belum dikelola dengan baik. Penambangan sumberdaya
mineral khususnya emas harus memperhatikan masalah lingkungan yang terkait dengan
pencemaran unsur unsur berbahaya seperti As dan Hg terhadap air tanah maupun air
permukaan.
Jika dilihat berdasarkan jenis tanah yang terbentuk dan tersedia di Provinsi
Kalimantan Utara, antara lain yaitu:
a. Organosol (Hiplohemist, Hiplofibrists), berupa tanah gambut pada bentuklahan
dataran berawa permanen, dataran bergambut dan dataran aluvial berawa, yang
terletak di muara Sekatak Kabuapaten Bulungan;
b. Aluvial Hidromorf (Hidraquents, Sulfaquents, Endoaquepts) adalah tanah lapisan
atas warna kelabu sangat gelap/ hitam oleh endapan bahan organik, tekstur
lempung, struktur masif, konsistensi lekat liat, berupa gunungan endapan pasir
pantai, dataran lumpur bawah bakau dan nipah, batuan pasir paduan muara sungai.
Sebaran dataran pasang surut, delta, dataran estuarin yang terdapat di Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan;
c. Aluvial (Endoaquepts, Distrodepts), merupakan tanah dengan kesuburan dan
potensi untuk pertanian sedang-tinggi. Sebaran tanah ini pada dataran aluvial
sungai (tanggul alam dan dataran banjir), dataran aluvial depresi antar perbukitan
sepanjang sungai-sungai terletak di Kabupaten Bulungan;
d. Organosol, (alluvial gambut) hanya terdapat di Kecamatan Tarakan Barat Kota
Tarakan;
e. Rendsina (Hapludolls, Eutrodepts), tanah dengan kesuburan dan potensi untuk
pertanian sedang, faktor pembatas topografi dan jeluk tanah (soil/ dangkal).
Sebaran pada dataran berombak bergelombang, perbukitan terdapat di Kabupaten
Bulungan;
f. Podsolik Merah Kuning (Hapludults, Paeudults), tanah kesuburan dan potensi untuk
pertanian sedang. Sebaran di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan;
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 14
“Kaltara Sejahtera”
g. Podsol (Haplorthods, Palehumulds), tanah mudah lapuk, sebaiknya dihutankan atau
penggembalaan (pasture). Sebaran tanah di daerah datar berombak, di Kabupaten
Bulungan;
h. Latosol (Hapludults, Dystrondepts), tanah ini memiliki kesuburan dan potensi untuk
pertanian sedang-tinggi. Sebaran pada perbukitan dan pegunungan tektonik,
pegunungan volkan yang melereng sedang di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan;
i. Podsolik Coklat (Dystrondepts, Eutrodepts) tanah dengan kesuburan dan potensi
untuk pertanian sedang. Jenis tanah dijumpai di Kabupaten Bulungan;
j. Latosol/ Lateritik (Hapludoxs, Kandiudults, Palehumults), kesuburan dan potensi
tanah untuk pertanian rendah. Sebaran tanah di dataran berombak-bergelombang di
Kabupaten Bulungan;
k. Andosol (Hipludands, Udivitrands), dan kesuburan dan potensi untuk pertanian
sedang – tinggi terutama untuk tanaman hortikultura. Sebaran terdapat di
Kabupaten Bulungan;
l. Podsolik Coklat Kelabu (Hapluhumults, Hapludox), kesuburan dan potensi untuk
pertanian sedang. Sebaran pada volkan yang terdenudasi terletak di Kabupaten
Bulungan; dan
m. Jenis tanah alluvial endapan/aliran sungai, tanah berlapis-lapis hasil proses
pengendapan dengan kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang-tinggi. Sebaran
pada dataran aluvial sungai (meander sungai, dataran banjir, danau, lembah-
lembah sempit) pada tepi sungai-sungai terutama Sungai Kayan, Sungai Sekatak,
dan anak–anak sungainya (Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi Kalimantan Utara
dan Kabupaten Mahakam Ulu (Provinsi dan Kabupaten Pemekaran).
2.5. Kondisi Hidrologi
Kondisi hidrologi wilayah Provinsi Kaltara dapat berupa air permukaan dan air
bawah permukaan (air tanah). Air permukaan tercermin sebagai aliran sungai yang terbagi
menjadi beberapa DAS (daerah aliran sungai), mata air, dan air tanah. Kawasan resapan air
terletak di daerah pegunungan dan perbukitan yang terletak di bagian barat, diantaranya
terdapat di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, dan
Kabupaten Nunukan, sedangkan kawasan tangkapan air terletak di bagian timur yang
berupa dataran aluvial dan dataran fluvial.
Provinsi Kaltara memiliki potensi Sumber Daya Air (SDA) yang sangat besar. SDA
tersebut terdiri dari jumlah curah hujan di Kalimantan Utara yang cukup tinggi, sungai-
sungai besar, mata air yang banyak, dan rawa yang luas. Potensi yang besar tersebut
banyak dimanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan dan membantu kehidupan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 15
“Kaltara Sejahtera”
masyarakat Kaltara. Namun, karena peran SDA sangat besar tersebut juga membuat
potensi daya rusak dan pencemaran sangat mungkin meningkat.
Sungai merupakan bagian penting dari DAS, sangat berperan penting bagi kehidupan
dan aktivitas masyarakat Provinsi Kaltara. Sungai-sungai yang ada di wilayah ini antara lain
adalah Sungai Kayan, Sungai Sesayap, Sungai Pimping, Sungai Bandan, Sungai Sekatak,
Sungai Jelarai, Sungai Linuang Kayan, Sungai Betayau, Sungai Sembakung, Sungai mandul,
Sungai Semandak, Sungai Mintut, Sungai Manguli. Sungai tersebut merupakan media
transportasi air bagi masyarakat. Selain itu, sungai tersebut juga sebagai sumber mata
pencaharian nelayan tradisional di wilayah ini (Profil Daerah Provinsi Kaltara, 2014).
Tabel 2.5 Nama dan Panjang Sungai Utama di Provinsi Kaltara (Km)
No. Kabupaten/Kota Nama Sungai Panjang Sungai (Km)
1 Bulungan Sungai Kayan/Kahayan 550
2 Malinau Sungai Sesayap Sungai Sembakung
262 241
3 Nunukan Sungai Sembakung Sungai Sebuku
241 152
4 Tana Tidung Sungai Sesayap 262
5 Tarakan Sungai Binalatung Sungai Bengawan
13 12
Sumber: Laporan Akhir Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015
Berdasarkan hasil inventarisasi jumlah sungai dalam dokumen SLHD tiap
Kabupaten/Kota, Provinsi Kalimantan Utara memiliki 123 sungai dengan sungai terpanjang
yaitu Sungai Pamusian dengan panjang 20.178 km, sungai terpendek yaitu Sungai Bebakin
yang hanya memiliki panjang 1 Km. Untuk kategori sungai terlebar, Sungai Kayan menjadi
yang utama dengan lebarnya yang mencapai 550 km. Sementara Sungai Bebakil menjadi
sungai tersempit karena hanya memiliki lebar 2 km. Walaupun bukan sungai yang
terpanjang ataupun terlebar di Kalimantan Utara, Sungai Naha Aya memiliki debit
maksimum yaitu 1.992,52 m3/detik.
Kaltara hanya memiliki 1 danau yaitu Danau Kelaputan Mangkupadi yang terletak di
Kabupaten Bulungan seluas 6 ha. Sementara untuk waduk dan embung semakin bertambah.
Pada 2014, Kaltara memiliki 24 buah waduk dan 10 embung, meningkat dari tahun
sebelumnya yang hanya terdapat 9 buah waduk dan 11 embung. Sedangakan situ tidak
terdapat di wilayah Provinsi Kaltara. Waduk yang terluas dan volume paling besar di
Provinsi Kaltara yaitu Waduk Irigasi Binusan di Kabupaten Nunukan dengan luas 3,6 ha dan
volume 3000 m3. Sementara itu, Embung Air Baku Bolong di Kabupaten Nunukan menjadi
embung terluas dan memiliki volume terbesar di provinsi ini. Luas embung tersebut yaitu
13,44 ha dengan volume 294.500 m3.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 16
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.6 Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung di Provinsi Kaltara
No. Jenis Nama Luas (Ha) Volume (m3)
1 Danau Kelaputan Mangkupadi 6 -
2 Waduk Waduk Irigasi Binusan, Nunukan 3,6 3000
3 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tator I, Binusan 0,16 45
4 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tator II, Binusan 0,16 45
5 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tator III, Binusan 0,16 45
6 Waduk Bendung Irigasi Binusan Kecil, Nunukan 0,16 600
7 Waduk Bendung Irigasi Sei Jepun, Nunukan Selatan 0,3 60
8 Waduk Bendung Irigasi Mansapa, Nunukan Selatan 2,5 360
9 Waduk Bendung Irigasi Mamolo, Tanjung Harapan 2,5 720
10 Waduk Bendung Irigasi Lancang I, Nunukan Selatan 0,75 270
11 Waduk Bendung Irigasi Lancang II, Nunukan Selatan 0,75 30
12 Waduk Bendung Irigasi Lancang III, Nunukan Selatan 1,5 225
13 Waduk Bendung Irigasi Kp. Solok, Simengkadu 0,3 30
14 Waduk Bendung Irigasi Liang Bunyu, Sebatik Barat 1 450
15 Waduk Bendung Irigasi Kp. Enrekang 1, Sebatik 0,5 270
16 Waduk Bendung Irigasi Enrekang 2, Sebatik Barat 0,5 37,5
17 Waduk Bendung Irigasi Enrekang 3, Sebatik Barat 0,5 90
18 Waduk Bendung Irigasi Kp. Sinjai, Sebatik Barat 0,5 90
19 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tellang 1, Sebatik Barat 0,5 90
20 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tellang 2, Sebatik Barat 0,5 90
21 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tellang 3, Sebatik Barat 0,5 90
22 Waduk Bendung Irigasi Batu Satu 1, Sebatik Barat 0,5 30
23 Waduk Bendung Irigasi Batu Satu 2, Sebatik Barat 0,5 30
24 Waduk Bendung Irigasi Tembaring Atas, Sebatik Barat 0,5 30
25 Waduk Bendung Irigasi Tembaring Bawah, Sebatik Barat 0,25 72
26 Embung Embung Air Baku Bilal, Nunukan 11,7 139.000
27 Embung Embung Air Baku Bolong, Nunukan 13,44 294.500
28 Embung Embung Sei Pancang - -
29 Embung Embung Air Baku Tanjung Karang, Sebatik 0,75 756
30 Embung Embung Air Baku Lapio, Sebatik Barat 2 986,53
31 Embung Embung Air Baku Sianak, Sebatik Barat 2 7.537,5
32 Embung Embung Irigasi Bebakil 1, Sebatik Barat 1 12,5
33 Embung Embung Irigasi Bebakil 2, Sebatik Barat 0,5 400
34 Embung Embung Persemaian, Tarakan 13,018 130,730
35 Embung Embung Binalatung, Tarakan ±70 666,66
36 Embung Embung Bengawan, Tarakan 16,22 174.000
Sumber: Buku Dara Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015 Keterangan : ( - ) Tidak dilakukan pengukuran
Kabupaten Malinau tidak terdapat danau/waduk/situ/embung Kabupaten Tana Tidung tidak terdapat danau/waduk/situ. Sementara Embung masih dalam tahap perencanaan
2.6. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Provinsi Kaltara didominasi oleh hutan, dengan luasan
mencapai 6.440.254 Ha atau sekitar 90,06% dari luasan total wilayah. Luasan pertanian
tersebar sekitar 1,55% atau 110.751 Ha dari total luas wilayah. Penggunaan lahan hutan
negara mendominasi di seluruh kabupaten, namun terbanyak terdapat di Kabupaten
Malinau. Kondisi geografis provinsi ini yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan
dengan kemiringan lereng yang curam, sebagian besar dimanfaatkan sebagai hutan
lindung. Penggunaan lahan permukiman hanya 19.090 Ha atau 0,27% dari total luasan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 17
“Kaltara Sejahtera”
wilayah provinsi ini, dengan sebaran lahan permukiman paling tinggi berada di Kabupaten
Nunukan.
Tabel 2.7 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah di Provinsi Kaltara (Ha)
No. Kabupaten Jenis Penggunaan Tanah
Pemukiman Hutan Pertanian Pertambangan Lainnya
1 Bulungan 4.925 1.086.969 12.040 - 237.497
2 Malinau 2.687 3.927.395 2.301 1.550 42.808
3 Nunukan 6.609 1.167.764 87.254 - 166.952
4 Tana Tidung 1.867 250.506 3.786 1.415 77.563
5 Tarakan 3.002 7.620 5.370 5.914 47.363
Kalimantan Utara 19.090 6.440.254 110.751 8.879 572.183
Persentase (%) 0,27 90,06 1,55 0,12 8 Sumber: Kalimantan Utara Dalam AngkaTahun 2014
Sedangkan, jika dilihat dari SK Menteri Kehutanan No. 718 Tahun 2014,
perbandingan luas areal penggunaan lahan dengan areal hutan dan tubuh air dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8 Perbandingan Luas Areal Penggunaan Lahan, Areal Hutan, dan Tubuh Air di Provinsi Kaltara
Kawasan
Kabupaten Bulungan
Kota Tarakan Kabupaten Malinau Kabupaten Nunukan
Kabupaten Tana Tidung
Provinsi Kalimantan Utara
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
Areal Penggunaan Lain
412.587,27 29,2 18.147,74 72,2 320.337,60 8,08 451.545,18 32,7 161.242,51 46,4 1.363.860,30 19,1
Hutan Lindung
224.769,60 15,9 6.997,33 27,83 675.398,51 17,04 158.014,95 11,45 0 0 1.065.180,39 14,9
Hutan Produksi
259.162,53 18,33 0 0 365.157,98 9,21 275.774,53 19,98 151.120,97 43,47 1.051.216,01 14,7
Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi
0 0 0 0 30.117,50 0,76 13.513,89 0,98 9.876,67 2,84 53.508,06 0,75
Hutan Produksi Terbatas
507.803,51 35,92 0 0 1.565.329,71 39,5 190.350,83 13,79 9.084,26 2,61 2.272.568,31 31,9
Tubuh Air 0 0 0 0 997.699,21 25,17 274.380,39 19,88 0 0 1.272.079,60 17,8
Sumber: SK Menhut No. 718/2014 dalam Materi Teknis RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 18
“Kaltara Sejahtera”
2.7. Kependudukan
Jumlah penduduk Provinsi Kaltara dari tahun 2010 sampai 2015 selalu mengalami
peningkatan. Jumlah penduduk terbanyak di Kota Tarakan (235.565 jiwa tahun 2015),
sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Kabupaten Tana Tidung (21.891 jiwa tahun
2015).
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 19
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.10 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Tahun 2010-2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Pertumbuhan
(%) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bulungan 112.663 117.019 120.600 122.985 126.096 129.381 2,8
Malinau 59.555 62.580 66.845 71.501 74.469 77.492 5,3
Nunukan 141.927 148.822 155.680 162.711 170.042 177.607 4,5
Tana Tidung 15.202 16.356 17.079 18.985 20.400 21.891 7,3
Tarakan 194.800 202.600 210.700 218.800 227.200 235.565 3,8
Kalimantan Utara 524.147 547.377 570.904 594.982 618.207 641.936 4,1
Sumber : 1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2013-2015 2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2013-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2015 6) Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2015 7) Hasil Analisis, 2016
Pertumbuhan penduduk Provinsi Kaltara selama tahun 2010-2015 adalah sebesar
4,1% dengan pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kabupaten Tana Tidung yaitu sebesar
7,3%. Relatif tingginya rata-rata pertumbuhan penduduk di kabupaten ini jika
dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya mungkin disebabkan karena kabupaten ini
merupakan daerah otonom baru, yang merupakan wilayah pemekaran dari 3 (tiga)
kecamatan di Kabupaten Bulungan, yaitu Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir, dan Tanah Lia
sejak tahun 2012, sehingga menyebabkan meningkatnya migrasi penduduk ke wilayah ini.
Sedangkan pertumbuhan penduduk paling rendah adalah Kabupaten Bulungan yaitu
sebesar 2,8% selama 5 (lima) tahun tersebut.
Terdapat kesenjangan persebaran penduduk di Kaltara, terutama antar kabupaten
dengan kota. Kepadatan penduduk di Kota Tarakan mencapai 906 jiwa/km2 (tahun 2014),
akan tetapi berbeda dengan kabupaten/kota lainnya yang memiliki kepadatan hanya 1-12
jiwa/km2. Sedangkan kabupaten yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah
Kabupaten Malinau, yakni 2 jiwa/km2.
Tabel 2.11 Kepadatan Penduduk Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk
2010 2011 2012 2013 2014
Bulungan 13.181,92 9 9 9 12 12
Malinau 40.088,41 2 2 2 2 2
Nunukan 14.247,5 10 11 11 11 12
Tana Tidung 4.828,58 5 5 4 4 4
Tarakan 250,8 777 808 840 872 906
Kalimantan Utara 72.597,21 7 8 8 8 9 Sumber: 1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2010-2015 2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2011, 2013-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2013, 2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2012-2015 6) Hasil Analisis, 2016
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 20
“Kaltara Sejahtera”
Komposisi penduduk menurut umur dapat menggambarkan distribusi penduduk
sesuai kelompok umur. Penduduk dengan kelompok usia 5-9 dan 10-14 mempunyai jumlah
paling tinggi, yang dapat dilihat dari piramida penduduk yang mengembang di bagian
bawah, artinya penduduk usia muda cukup dominan di provinsi ini. Komposisi penduduk
menurut umur ini memperlihatkan bahwa warga usia produktif harus menanggung warga
yang sudah tidak/belum produktif. Semakin besar proporsi penduduk usia tidak produktif,
maka semakin besar beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif.
Grafik 2.1 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 di Provinsi Kaltara
Sumber: Hasil Olahan, 2016
Rasio jenis kelamin Provinsi Kaltara selama tahun 2010-2015 relatif tetap, karena
selama enam tahun terakhir memiliki jumlah rasio yang sama, yakni 113 yang mengartikan
bahwa terdapat 113 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Tabel 2.12 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Tahun 2010-2015 di Provinsi Kaltara
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
2010 278.395 245.752 113
2011 290.839 256.538 113
2012 303.278 267.626 113
2013 316.057 278.925 113
2014 328.602 289.605 113
2015 340.811 301.125 113 Sumber: 1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2013-2015 2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2013-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2015 6) Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2015 7) Hasil Analisis, 2016
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 21
“Kaltara Sejahtera”
Rasio jenis kelamin paling tinggi terdapat di Kabupaten Tana Tidung, yaitu 124
artinya terdapat 124 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Sedangkan, Kota Tarakan memiliki rasio jenis kelamin terendah, yaitu 110 yang
mengartikan bahwa terdapat 110 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk
perempuan.
Tabel 2.13 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (Jiwa)
Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Bulungan 69.095 60.286 115
Malinau 41.801 35.691 117
Nunukan 94.517 83.090 114
Tana Tidung 12.092 9.799 123
Tarakan 123.306 112.259 110
Kalimantan Utara 340.811 301.125 113 Sumber : 1) Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2015 2) Hasil Analisis, 2016
2.8. Komposisi Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer di kantor pemerintah
kabupaten/kota se-Kaltara berjumlah 17.237 orang dengan jumlah terbanyak berada di
Pemerintah Kabupaten Nunukan yaitu 4.360 orang, sedangkan paling sedikit berada di
Pemerintah Kabupaten Tana Tidung yaitu sebanyak 1.604 orang.
Tabel 2.14 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Honorer Daerah Tahun 2014
di Provinsi Kaltara
Pemerintah Daerah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tenaga Honorer Jumlah
Kabupaten Bulungan 3.731 - 3.731
Kabupaten Malinau 4.312 - 4.312
Kabupaten Nunukan 1.604 - 1.604
Kabupaten Tana Tidung 4.360 - 4.360
Kota Tarakan 4.025 - 4.025
Pemprov Kalimantan Utara 885 - 885
Kalimantan Utara 2014 18.917 - 18.917
Kalimantan Utara 2015 17.236 - 17.236 Sumber: Kalimantan Utara Dalam Angka 2015
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 22
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.15 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltara Berdasarkan
Eselon dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Eselon Jenis Kelamin Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Jumlah Laki-laki Perempuan
I 1 - 1
II 30 1 32
III 112 22 134
IV 172 58 230
Non Eselon 297 192 489
Kalimantan Utara 2014 612 273 885
Kalimantan Utara 2015 319 89 408 Sumber: Kalimantan Utara Dalam Angka 2015
2.9. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk
Indikator tempat ibadah per satuan penduduk sebagaimana yang disebutkan dalam
Lampiran 1 Permendagri 54/2010 didapatkan dari perbandingan jumlah tempat ibadah
dengan jumlah penduduk per 1000 penduduk. Berkaitan dengan tempat ibadah, indikator
rasio tempat ibadah per satuan penduduk ini akan lebih tepat apabila pembanding yang
digunakan dalam penghitungan indikator tersebut menggunakan jumlah pemeluk agama.
Dengan demikian, indikator ini berganti menjadi rasio tempat ibadah per satuan pemeluk
agama.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 23
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.16 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Masjid/Musholla Bulungan 143 223 233 241 253
Malinau 33 37 43 43 35
Nunukan 219 - 204 219 208
Tana Tidung 30 30 39
Tarakan 206 206 189 158 195
Kalimantan Utara 601 466 699 691 730
Gereja Katolik Bulungan 25 28 35 35
Malinau 33 30 33 33 33
Nunukan 30 - 30 30 39
Tana Tidung 15 15 15
Tarakan 12 12 6 6 6
Kalimantan Utara 75 67 112 119 128
Gereja Protestan Bulungan 88 82 116 116
Malinau 145 147 176 176 157
Nunukan 125 - 130 128 74
Tana Tidung 8 8 8
Tarakan 53 53 50 45 50
Kalimantan Utara 323 288 446 473 405
Pura Bulungan 1 1 1 1 1
Malinau 0 0 0 0 0
Nunukan 0 - 0 0 0
Tana Tidung 0 0 0
Tarakan 1 1 1 1 1
Kalimantan Utara 2 2 2 2 2
Vihara Bulungan 1 1 1 1
Malinau 1 1 1 1 1
Nunukan 0 - 1 1 -
Tana Tidung 0 0 1
Tarakan 7 7 6 4 4
Kalimantan Utara 8 9 9 7 7 Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Jumlah tempat ibadah di Provinsi Kaltara secara umum memiliki kecenderungan
meningkat dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014. Jumlah masjid hingga tahun
2014 tercatat sebannyak 730 unit dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,98% per tahun.
Jumlah gereja Katolik juga memiliki peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
14,30% per tahun, sedangkan untuk jumlah gereja Protestan mengalami penurunan sebesar
5,82% per tahun. Jumlah pura memiliki kecenderungan tetap dari tahun 2010 hingga tahun
2014, yakni sebanyak 2 unit, sedangkan jumlah vihara memiliki kecenderungan menurun
dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 24
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.17 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Islam Bulungan 96.528 101.752 105.342 112.924 118.325
Malinau 21.927 24.769 26.520 28.327 23.565
Nunukan 84.088 106.408 106.406 106.406 124.646
Tana Tidung *)
Tarakan 154.523 157.653 157.653 157.653 172.469
Kalimantan Utara 357.066 390.582 395.921 405.310 439.005
Katolik Bulungan 8.416 8.546 8.773 9.212 9.661
Malinau 6.030 6.336 6.441 6.608 5.916
Nunukan 10.513 10.660 10.815 10.615 11.930
Tana Tidung *)
Tarakan 7.606 3.751 6.458 6.458 5.727
Kalimantan Utara 32.565 29.293 32.487 32.893 33.234
Protestan Bulungan 30.151 30.698 31.251 32.613 33.706
Malinau 42.830 45.215 46.080 47.965 42.130
Nunukan 46.035 42.754 43.995 43.995 31.521
Tana Tidung *)
Tarakan 25.883 12.889 19.886 19.886 27.868
Kalimantan Utara 144.899 131.556 141.212 144.459 135.225
Hindu Bulungan 95 102 88 96 96
Malinau 51 60 75 84 60
Nunukan 43 15 415 415 98
Tana Tidung *)
Tarakan 359 90 1.100 1.100 103
Kalimantan Utara 548 267 1.678 1.695 357
Budha Bulungan 720 733 741 758 768
Malinau 244 274 305 293 241
Nunukan 162 146 687 687 280
Tana Tidung *)
Tarakan 4.999 2.157 9.600 9.600 3.238
Kalimantan Utara 6.125 3.310 11.333 11.338 4.527 Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Jumlah pemeluk agama didominasi oleh pemeluk agama Islam, yakni sebanyak
439.005 jiwa, pemeluk agama Protestan sebanyak 135.225 jiwa, dan pemeluk agama
Katolik sebanyak 33.234 jiwa. Secara umum, jumlah pemeluk agama pada masing-masing
agama memiliki kecenderungan meningkat, kecuali pada pemeluk agama Protestan,
Hindu, dan Budha yang memiliki kecenderungan menurun dalam kurung waktu tahun 2010
hingga tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 25
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.18 Rasio Tempat Ibadah per Satuan Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Islam Bulungan 1,48 2,19 2,21 2,13 2,14
Malinau 1,50 1,49 1,62 1,52 1,49
Nunukan 2,60 1,92 2,06 1,67
Tana Tidung
Tarakan 1,33 1,31 1,20 1,00 1,13
Kalimantan Utara 1,68 1,19 1,77 1,70 1,66
Katolik Bulungan - 2,93 3,19 3,80 3,62
Malinau 5,47 4,73 5,12 4,99 5,58
Nunukan 2,85 2,77 2,83 3,27
Tana Tidung
Tarakan 1,58 3,20 0,93 0,93 1,05
Kalimantan Utara 2,30 2,29 3,45 3,62 3,85
Protestan Bulungan - 2,87 2,62 3,56 3,44
Malinau 3,39 3,25 3,82 3,67 3,73
Nunukan 2,72 2,95 2,91 2,35
Tana Tidung
Tarakan 2,05 4,11 2,51 2,26 1,79
Kalimantan Utara 2,23 2,19 3,16 3,27 3,00
Hindu Bulungan 10,53 9,80 11,36 10,42 10,42
Malinau - - - - -
Nunukan - - - -
Tana Tidung
Tarakan 2,79 11,11 0,91 0,91 9,71
Kalimantan Utara 3,65 7,49 1,19 1,18 5,60
Budha Bulungan - 1,36 1,35 1,32 1,30
Malinau 4,10 3,65 3,28 3,41 4,15
Nunukan - 1,46 1,46
Tana Tidung
Tarakan 1,40 3,25 0,63 0,42 1,24
Kalimantan Utara 1,31 2,72 0,79 0,62 1,55 Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Rasio tempat ibadah per satuan pemeluk agama memiliki kecenderungan meningkat
dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014, kecuali pada rasio gereja Protestan per
satuan pemeluk agama Protestan yang memiliki kecenderungan menurun. Pada tahun
2011, rasio tempat ibadah per satuan pemeluk Provinsi Kaltara tidak dapat digunakan
untuk melihat gambaran kondisi rasionya, hal ini dikarenakan pada tahun berkenaan
(tahun 2011) tidak dapat ditemukan data tempat ibadah di Kabupaten Nunukan, sehingga
apabila tetap dilakukan perhitungan maka hasilnya akan bias.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 26
“Kaltara Sejahtera”
2.10. Pertumbuhan PDRB
Meski termasuk provinsi baru, perekonomian Provinsi Kaltara beberapa tahun
terakhir menunjukkan pertumbuhan positif yang signifikan, yang ditandai dengan
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama tahun 2010-2015. Pada tahun
2010 PDRB atas harga konstan Provinsi Kaltara mencapai 34,9 triliun dan terus meningkat
menjadi 40,7 triliun di tahun 2012 dan mencapai 49,2 triliun pada tahun 2015.
Sektor yang paling dominan dalam menunjang perekonomian daerah di Provinsi
Kaltara adalah sektor primer yaitu sektor pertambangan dan penggalian dengn kontribusi
sebesar 30,25% pada tahun 2011. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap
PDRB sangat fluktuatif. Angka ini cenderung menurun hingga mencapai 30,48% pada tahun
2015. Meski demikian sektor ini tetap menjadi sektor yang berkontribusi paling besar
selama lima tahun berturut-turut. Sektor primer penyumbang terbesar kedua setelah
sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
sebesar 17,43% di tahun 2015. Penyumbang ketiga setelah sektor pertanian adalah sektor
sekunder yakni konstruksi mencapai 11,37% pada tahun 2015, yang kemudian diikuti oleh
perkembangan sektor perdagangan 9,92% di tahun 2015 dan industri pengolahan sebesar
9,55 % pada tahun yang sama.
Meski sektor yang tersebut di atas menduduki sektor penyumbang terbesar dalam
PDRB Provinsi Kaltara, sektor yang kontribusinya terus menunjukkan pertumbuhan terbesar
selama tahun 2010 hingga 2015 adalah sektor jasa pendidikan dengan laju pertumbuhan
sektornya mencapai 22,82% terhadap PDRB. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pendidikan
telah menjadi fokus kegiatan dan perhitungan kontribusinya terhadap perekonomian
daerah Provinsi Kaltara. Angka ini kemudian disusul oleh sektor Jasa Kesehatan dan
Administrasi Pemerintahan. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sektor yang
berperan dalam pelayanan publik tumbuh pesat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 27
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.19 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
No Sektor
Pertumbuhan
Hb Hk
% %
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 12,20 6,45
2 Pertambangan dan Penggalian 11,59 7,15
3 Industri Pengolahan 11,40 5,68
4 Pengadaan Listrik dan Gas 8,61 9,93
5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 9,64 4,37
6 Konstruksi 13,20 6,61
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11,90 4,55
8 Transportasi dan Pergudangan 15,82 7,82
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 15,37 5,95
10 Informasi dan Komunikasi 13,40 12,15
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 13,69 6,38
12 Real Estate 11,84 7,56
13 Jasa Perusahaan 12,29 5,21
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 15,87 6,72
15 Jasa Pendidikan 22,80 14,17
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 16,12 12,08
17 Jasa Lainnya 14,85 7,92
PDRB 12,58 6,81 Sumber: Disperindagkop Provinsi Kalimantan Utara 2016 dengan hasil olahan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 28
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.20 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010-2015
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) di Provinsi Kaltara
Sumber: Publikasi PDRB Provinsi Kalimantan Utara 2016 dengan hasil olahan
No Sektor
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
% % % % % % % % % %
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
17,86 17,86 16,72 17,65 16,52 17,49 16,34 17,00 17,10 16,81 17,61 17,43
2 Pertambangan dan Penggalian
30,33 30,33 33,92 30,25 33,25 30,50 33,84 31,76 32,14 32,29 28,05 30,48
3 Industri Pengolahan
10,23 10,23 9,8 9,95 9,42 9,73 9,28 9,58 9,41 9,32 9,73 9,55
4 Pengadaan Listrik dan Gas
0,05 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,03 0,05 0,03 0,05 0,04 0,06
5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,07 0,07 0,07 0,07 0,06 0,07 0,06 0,07 0,06 0,07 0,06 0,07
6 Konstruksi 11,68 11,68 10,77 11,45 11,66 11,43 11,44 11,25 11,62 11,40 12,02 11,37
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
10,7 10,70 10,37 10,81 10,11 10,70 9,73 10,42 9,86 10,07 10,40 9,92
8 Transportasi dan Pergudangan
5,43 5,43 5,1 5,62 5,23 5,69 5,39 5,56 5,67 5,60 6,29 5,83
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,27 1,27 1,23 1,26 1,28 1,26 1,30 1,22 1,33 1,19 1,44 1,22
10 Informasi dan Komunikasi
2,11 2,11 1,97 2,19 1,99 2,27 2,01 2,33 2,02 2,41 2,19 2,66
11 Jasa Keuangan dan Asuransi
1,13 1,13 1,05 1,15 1,11 1,17 1,12 1,11 1,10 1,08 1,19 1,13
12 Real Estate 0,91 0,91 0,83 0,96 0,80 0,96 0,82 0,99 0,83 0,97 0,89 0,99
13 Jasa Perusahaan
0,29 0,29 0,29 0,31 0,29 0,31 0,28 0,30 0,29 0,30 0,29 0,29
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
5,01 5,01 4,86 5,13 5,11 5,01 5,08 4,89 5,16 4,90 5,81 5,11
15 Jasa Pendidikan
1,61 1,61 1,76 1,81 1,94 2,02 2,09 2,15 2,15 2,19 2,48 2,36
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,82 0,82 0,76 0,83 0,75 0,86 0,74 0,85 0,76 0,88 0,95 1,01
17 Jasa Lainnya 0,52 0,52 0,47 0,51 0,46 0,50 0,45 0,47 0,46 0,47 0,57 0,53
PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00 100
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 29
“Kaltara Sejahtera”
2.11. Panjang Jalan Dilalui Roda 4
Indikator panjang jalan dilalui roda empat merupakan hasil perbandingan dari
jumlah panjang jalan baik jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan
desa (lokal) dengan jumlah penduduk. Indikator ini digunakan untuk menunjukkan rasio
panjang jalan di suatu wilayah yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat untuk
melayani per 1000 penduduk.
Tabel 2.21 Panjang Jalan Dilalui Roda 4 Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah panjang jalan 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3.866,97 4.055,21
Jumlah penduduk 524.147 547.377 570.904 594.982 618.207
Panjang jalan dilalui roda 4 0,0056 0,0057 0,0060 0,0065 0,0066
Indikator panjang jalan dilalui roda empat di Provinsi Kaltara dalam kurun waktu
tahun 2010 hingga tahun 2014 memiliki kecenderungan meningkat dengan pertumbuhan
rata-rata sebesar 4,23% per tahun, yakni 0,0056 pada tahun 2010 meningkat menjadi
0,0066 pada tahun 2014.
Berdasarkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal bidang penataan
ruang, perumahan dan permukiman dan pekerjaan umum (Keputusan Menteri Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), SPM panjang jalan dilalui roda 4 adalah 0,6
km per 1000 penduduk sehingga dengan melihat kondisi yang terjadi di Provinsi Kaltara
masih perlu banyak pembangunan jalan khususnya yang dapat dilalui oleh kendaraan
roda 4.
Tabel 2.22 Panjang Jalan Dilalui Roda 4 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah panjang jalan (Km)
Bulungan 840,52 857,21 932,80 960,47 1.003,68
Malinau 1.053,75 1.033,54 1.105,98 1.467,99 1.640,49
Nunukan 694,97 777,24 828,73 856,94 934,92
Tana Tidung 103,70 246,94 354,47 354,47 248,09
Tarakan 220,06 220,06 225,00 227,10 228,03
Kalimantan Utara 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3.866,97 4.055,21
Jumlah penduduk
Bulungan 112.663 117.019 120.600 122.985 126.096
Malinau 59.555 62.580 66.845 71.501 74.469
Nunukan 141.927 148.822 155.680 162.711 170.042
Tana Tidung 15.202 16.356 17.079 18.985 20.400
Tarakan 194.800 202.600 210.700 218.800 227.200
Kalimantan Utara 524.147 547.377 570.904 594.982 618.207
Panjang jalan dilalui Roda 4
Bulungan 0,007 0,007 0,008 0,008 0,008
Malinau 0,018 0,016 0,017 0,021 0,022
Nunukan 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005
Tana Tidung 0,007 0,015 0,021 0,019 0,012
Tarakan 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
Kalimantan Utara 0,0056 0,0057 0,0060 0,0065 0,0066 Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 30
“Kaltara Sejahtera”
2.12. Panjang Jalan Kabupaten (Provinsi) Dalam Kondisi Baik (>40 Km/Jam)
Berdasarkan Data Dasar Prasarana Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015
sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.128/2015
dan Nomor 188.44/K.129/2015, terdapat 60 ruas jalan yang telah ditetapkan sebagai jalan
provinsi. Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.128/2015 tentang Penetapan Ruas-
Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi Kaltara menetapkan 28 ruas jalan
sebagai jalan provinsi, dan menurut Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.128/2015
tentang Penetapan Ruas Jalan Sebagai Jalan Strategis Provinsi Kaltara menetapkan 32 ruas
jalan sebagai jalan strategis provinsi.
Tabel 2.23 Kondisi Jalan per Ruas Jalan Menurut Data Dasar Prasarana Provinsi, Kabupaten/Kota
Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
No Nama Ruas
Jalan Kecamatan yang dilalui
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
1 Sabanar Raya
Tanjung Selor
6,526 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
2 Sabanar Lama - Sabanar Baru
Tanjung Selor
0,8 3,2 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
3 Sabanar Baru - Selimau I
Tanjung Selor
3,585 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
4 Selimau I - Selimau III
Tanjung Selor
2,285 P Menunjang Daerah Potensial
5 Manunggal Tanjung Selor
2,72 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
6 Ulin Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor
Tanjung Selor
0,18 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
7 Jeruk Tanjung Selor
Tanjung Selor
1,133 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
8 Durian Tanjung Selor
Tanjung Selor
1,24 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
9 Semangka Tanjung Selor
Tanjung Selor
1,12 0,28 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
10 Pahlawan Tanjung Selor
Tanjung Selor
0,303 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
11 Cendana Tanjung Selor
Tanjung Selor
0,64 0,96 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
12 Padaelo Tanjung Selor
Tanjung Selor
0,9 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
13 Trans Tanjung 5,2 N Mendukung Jalan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 31
“Kaltara Sejahtera”
No Nama Ruas
Jalan Kecamatan yang dilalui
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
Kalimantan - Kasimuddin - Lebong
Palas Status Yang Lebih Tinggi
14 Budiman Arifin - Salimbatu
Tanjung Palas
16,565 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
15 Salimbatu - Klubir (Sp III)
Tanjung Palas Tengah
15,854 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
16 Trans Kalimantan - Klubir (Sp III)
Tanjung Palas Utara
6,5 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
17 Selimau III - Pelabuhan Pesawan
Tanjung Selor
3,2 P Menunjang Daerah Potensial
18 Outer Ring Road Tanjung Selor
Tanjung Selor
75 N Proses perencanaan
19 Trans Kalimantan (Sp. 3 Tanah Kuning) - Tanah Kuning
Tanjung Palas Timur
43,482 28,988 P Menunjang Daerah Potensial
20 Tanah Kuning - Mangkupadi
Tanjung Palas Timur
10,124 P Menunjang Daerah Potensial
21 Mangkupadi - Pindada
Tanjung Palas Timur
5,554 P Menunjang Daerah Potensial
22 Pindada - Kampung Baru
Tanjung Palas Timur
6,2 P Menunjang Daerah Potensial
23 Kampung Baru - Karang Tigau - Batas Bulungan Berau
Tanjung Palas Timur
24,9 P Menunjang Daerah Potensial
24 Trans Kalimantan - Pelabuhan Ferry Ancam
Tanjung Palas Utara
4,8 N Menunjang Daerah Potensial
25 Gunung Seriang - Long Beluah
Tanjung Palas Barat
49,55 P Menunjang Daerah Potensial
26 Long Beluah - Long Peso
Peso 90 P Menunjang Daerah Potensial
27 Koridor Bulungan - Tarakan Ruas Sekatak Buji - Liagu
Tanjung Palas Utara
30 N Proses perencanaan
28 Koridor Bulungan -
Tanjung Palas Utara
50 N Proses perencanaan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 32
“Kaltara Sejahtera”
No Nama Ruas
Jalan Kecamatan yang dilalui
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
Tarakan Ruas Ancam
29 Jenderal Sudirman
Tarakan Barat
1,68 0,42 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
30 Gajah Mada Tarakan Barat
0,84 0,21 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
31 Kusuma Bangsa
Tarakan Barat
2,8 0,7 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
32 Sungai Sesayap
Tarakan Timur
1,84 0,46 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
33 Sungai Kapuas
Tarakan Timur
1,08 0,27 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
34 Sungai Brantas
Tarakan Timur
1,08 0,27 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
35 Sungai Kayan
Tarakan Timur
5 1,25 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
36 Amal Baru Tarakan Timur
0,6 0,15 P Menunjang Daerah Potensial
37 Amal Lama Tarakan Timur
2,16 0,54 P Menunjang Daerah Potensial
38 Gunung Selatan
Tarakan Tengah
3,6 0,9 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
39 Aki Balak Tarakan Barat
5 1,25 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
40 Aji Iskandar Tarakan Barat
5,76 1,44 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
41 Bhayangkara Tarakan Barat
3,6 0,9 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
42 Ring Road Kota Tarakan (Juata Laut - Pantai Amal)
Tarakan Utara
28,6 P Menunjang Daerah Potensial
43 Aki Pingka - Suwaran - Koridor Bulungan - Tarakan Sisi Tarakan
Tarakan Barat
2,8 0,7 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
44 Ahmad Yani KTT
Sesayap 1,75 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
45 Trans Kalimantan - Tideng Pale
Sesayap 7,6 1,9 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
46 Trans Kalimantan
Sesayap 10,325 4,425 N Menunjang Daerah Potensial
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 33
“Kaltara Sejahtera”
No Nama Ruas
Jalan Kecamatan yang dilalui
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
- Pelabuhan Sesayap KTT
47 Long Bawan - Long Midang - Batas Negara
Krayan 11 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
48 Long Bawan - Lembudud - Ruan Bekang
Krayan 24,7 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
49 Lembudud - Long Layu
Krayan Selatan
28,15 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
50 Long Layu - Sumur Garam
Krayan Selatan
15,3 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
51 Long Layu - Pa'upan
Krayan Selatan
9,3 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
52 Pa'upan - Long Rungan
Krayan Selatan
20,7 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
53 Long Rungan - Long Padi
Krayan Selatan
16 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
54 Long Padi - Binuang
Krayan Selatan
7,4 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
55 Long Bawan - Kampung Baru - Pa'betung - Pa'pani
Krayan 37,5 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
56 Kampung Baru - Long Umung - Pa'raye
Krayan 16,5 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
57 Long Umung - Wa'yagung
Krayan 14,25 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir
58 Lingkar Pulau Nunukan
Nunukan 70 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
59 Coastal Road Nunukan
Nunukan 15 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
60 Ring Road Malinau
Malinau 20 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih Tinggi
TOTAL 45,176 103,197 223,262 527,854 Sumber : Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara dalam Data Dasar Prasarana
Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015
Ke-60 ruas jalan provinsi yang telah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Kaltara
tersebut, 28 ruas jalan terdapat di Kabupaten Bulungan, 1 ruas jalan di Kabupaten
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 34
“Kaltara Sejahtera”
Malinau, 13 ruas jalan di Kabupaten Nunukan, 3 ruas jalan di Kabupaten Tana Tidung, dan
15 ruas jalan di Kota Tarakan, dengan total panjang jalan provinsi sepanjang 899,489 km.
Tabel 2.24 Kondisi Jalan per Ruas Jalan Provinsi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
NO Kabupaten/kota Kondisi Jalan (km) Jalan secara
keseluruhan Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat
1 Bulungan 7,336 74,062 216,937 193,454 491,789
2 Malinau 0 0 0 20 20
3 Nunukan 0 0 0 285,8 285,8
4 Tana Tidung 0 19,675 6,325 0 26
5 Tarakan 37,840 9,460 0 28,6 75,9
Kalimantan Utara 45,176 103,197 223,262 527,854 899,489
Persentase 5,02 11,47 24,82 58,68 Sumber : Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara dalam Data Dasar Prasarana
Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015
Indikator panjang jalan kabupaten (provinsi) dalam kondisi baik (>40 km/jam)
merupakan hasil perbandingan antara panjang jalan kabupaten (provinsi) dalam kondisi
baik dengan panjang seluruh jalan kabupaten (provinsi) di daerah tersebut dikalikan
dengan bilangan 100. Berdasarkan tabel kondisi jalan per ruas jalan provinsi tersebut,
kondisi jalan provinsi di Provinsi Kalimantan Utara masih didominasi oleh kondisi jalan
rusak, yakni sepanjang 527,854 km atau sebesar 58,68% dan kondisi jalan rusak sepanjang
223,262 km atau sebesar 24,82%. Selanjutnya 103,197 km atau 11,47% kondisi ruas jalan
provinsi memiliki kondisi jalan sedang dan hanya 45,176 km atau sebesar 5,02% saja jalan
provinsi yang memiliki kondisi baik. Hal tersebut membutuhkan perhatian besar dari
Pemerintah Provinsi Kaltara untuk terus berupaya memperbaiki kondisi jalan khususnya
untuk ruas jalan provinsi guna menunjang berbagai kegiatan, khususnya untuk kegiatan
perekonomian, juga untuk meningkatkan interkonektivitas antar wilayah.
Tabel 2.25 Persentase Panjang Jaringan Jalan Provinsi Kondisi Baik dan Sedang Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/kota Jalan Kondisi Baik dan Sedang (km)
Total Panjang Jaringan Jalan Provinsi (km)
Persentase Panjang Jalan Provinsi Kondisi Baik dan Sedang (%)
Bulungan 81,398 491,789 9,05
Malinau 47,3 75,9 5,26
Nunukan 19,675 26 2,19
Tana Tidung 0 285,8 0,00
Tarakan 0 20 0,00
Jumlah 148,373 899,489 16,50
Hingga tahun 2015, panjang jalan provinsi yang memiliki kondisi baik dan sedang di
Provinsi Kaltara sepanjang 148,373 km atau sebesar 16,50%. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014, tingkat kondisi jalan baik dan sedang di
Provinsi Kaltara belum mencapai target yang ditetapkan (60%).
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 35
“Kaltara Sejahtera”
2.13. Sempadan Sungai yang Dipakai Bangunan Liar
Indikator persentase sempadan sungai yang bangunan liar didapatkan dari
perbandingan antara panjang sempa dan sungai yang dipakai bangunan liar dengan
panjang seluruh jalan sempadan sungai. Data yang didapatkan untuk indikator ini adalah
data panjang sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di Kabupaten Tana Tidung tahun
2015, yakni sepanjang 5 km.
2.14. Drainase Dalam Kondisi Baik/Pembuangan Air Tidak Tersumbat
Indikator drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
merupakan hasi dari perbandingan antara panjang drainase tidak tersumbat pembuangan
aliran air dengan panjang seluruh drainase. Data panjang drainase yang tersedia hanya
Kabupaten Tana Tidung, yakni sepanjang 5,315 km pada tahun 2014.
2.15. Pembangunan Turap di Wilayah Jalan Penghubung dan Aliran Sungai Rawan
Longsor
Indikator persentase pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran
sungai rawan longsor didapatkan dari hasil perbandingan jumlah lokasi pembangunan turap
di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor dengan jumlah seluruh
wilayah longsor. Jumlah lokasi pembangunan turap yang tersedia datanya hanya di
Kabupaten Tana Tidung, yakni sebanyak tiga kecamatan.
2.16. Aksesibilitas
Indikator aspek aksesbilitas merupakan indikator di luar Lampiran 1 Permendagri
54/2010. Indikator aksesibilitas didapatkan dari hasil perbandingan antara panjang jalan
seluruhnya dengan luas wilayah. Dikutip dari Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang menargetkan untuk indikator aksesibilitas adalah sebesar 100% pada tahun
2014.
Tabel 2.26 Aksesibilitas Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah panjang jalan (km) 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3.866,97 4.055,21
Luas wilayah (km2) 72.324,88 72.324,88 72.275,12 72.275,12 72.597,21
Aksesibilitas 0,040 0,043 0,048 0,054 0,056
Persentase 4,03 4,33 4,77 5,35 5,59 Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 36
“Kaltara Sejahtera”
Persentase aksesibilitas di Provinsi Kaltara masih berada jauh di bawah target yang
ditetapkan oleh SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Hingga taun 2014,
persentase aksesibilitas masih sebesar 5,59%, meskipun demikian persentase tersebut
selalu mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014 dengan
rata-rata pertumbuhan sebesar 8,52% per tahun.
Apabila dilihat dari aksesibilitas masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Kaltara,
persentase aksesbilitas yang sudah mencapai bahkan melampaui target SPM terdapat di
Kota Tarakan yakni sebesar 90,92%, sedangkan empat kabupaten lainnya masih berada
jauh dibawah target SPM.
Tabel 2.27 Aksesibilitas Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Panjang jalan seluruhnya (km)
Bulungan 840,52 857,21 932,80 960,467 1.003,683 Malinau 1.053,75 1.033,54 1.105,98 1467,99 1.640,49 Nunukan 694,97 777,24 828,73 856,94 934,92
Tana Tidung 103,70 246,94 354,47 354,47 248,09 Tarakan 220,06 220,06 225,00 227,101 228,031 Kalimantan Utara 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3866,968 4055,214
Luas wilayah Bulungan 13.181,92 13.181,92 13.181,92 13.181,92 13.181,92
Malinau 39.799,90 39.799,90 39.766,32 39.766,32 40.088,41
Nunukan 14.263,68 14.263,68 14.247,50 14.247,50 14.247,50
Tana Tidung 4.828,58 4.828,58 4.828,58 4.828,58 4.828,58
Tarakan 250,80 250,80 250,80 250,80 250,80
Kalimantan Utara 72.324,88 72.324,88 72.275,12 72.275,12 72.597,21
Aksesibilitas Bulungan 0,064 0,065 0,071 0,073 0,076 Malinau 0,026 0,026 0,028 0,037 0,041 Nunukan 0,049 0,054 0,058 0,060 0,066
Tana Tidung 0,021 0,051 0,073 0,073 0,051 Tarakan 0,877 0,877 0,897 0,906 0,909 Kalimantan Utara 0,040 0,043 0,048 0,054 0,056
Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Kabupaten Bulungan memiliki persentase aksesibilitas sebesar 7,61%, Kabupaten
Malinau sebesar 4,09%, Kabupaten Nunukan sebesar 6,56%, dan Kabupaten Tana Tidung
sebesar 5,14%. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk dapat
meningkatkan kondisi jalan di lingkup Provinsi Kaltara dalam kaitannya untuk
meningkatkan aksesibilitas wilayah.
2.17. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan
perlindungan, yang ditetapkan dengan kriteria:
a. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi,
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 37
“Kaltara Sejahtera”
b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu
hamparan dan jalur, dan
c. didominasi komunitas tumbuhan.
Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tampung
lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit
30%. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber-HPL/HGB didapatkan dari
perhitungan luas ruang terbuka hijau dibagi dengan luas wilayah ber-HPL/HGB. Data
mengenai rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber-HPL/HGB ini bersumber
dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dari masing-masing kabupaten/kota di
Provinsi Kaltara. Keterbatasan data untuk semua kabupaten dan kota menyebabkan
perubahan rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber-HPL/HGB selama tahun
2010 hingga tahun 2013 di provinsi ini tidak dapat diketahui.
Tabel 2.28 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Ber-HPL/HGB
Tahun 2010-2013 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah Ber-HPL/HGB
2010 2011 2012 2013
Bulungan 0,01 0,22 0,22 0,22
Malinau n/a 0,96 0,96 n/a
Nunukan 0,00 n/a n/a n/a
Tana Tidung n/a n/a 0,25 n/a
Tarakan 0,27 0,00 0,00 0,07
Kaltara n/a n/a n/a n/a Sumber: 1) LPPD Kabupaten Malinau Tahun 2011, 2012 2) LPPD Kabupaten Bulungan Tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 3) LPPD Kabupaten Nunukan Tahun 2010 4) LPPD Kabupaten Tana Tidung Tahun 2012 5) LPPD Kota Tarakan Tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 Catatan : Data Provinsi Kaltara tidak dapat dijumlahkan, karena data tidak lengkap per kabupaten/kota
Sebagai catatan, rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber-HPL/HGB
yang tercantum dalam Lampiran 1 Permendagri No. 54 Tahun 2010 adalah ruang terbuka
hijau untuk kawasan perkotaan. Sementara sebagian besar luas wilayah Provinsi Kaltara
masih berupa kawasan perdesaan.
2.18. Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan
Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah
kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah,
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 38
“Kaltara Sejahtera”
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
Formula yang digunakan untuk menghitung rasio bangunan ber-IMB per satuan
bangunan adalah dengan membagi jumlah bangunan ber-IMB dengan jumlah seluruh
bangunan yang ada. Berikut adalah data rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan di
Provinsi Kaltara tahun 2010-2015 dirinci menurut kabupaten/kota.
Tabel 2.29 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Tahun 2010-2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bulungan 0,01 0,01 0,01 0,01
Malinau n/a 0,09 0,13 0,18 0,10 0,11
Nunukan 0,05 n/a 0,03 n/a
Tana Tidung n/a 0,00 0,00 n/a
Tarakan 0,94 0,02 0,05 0,07 -0,03 0,07
Kaltara n/a n/a n/a n/a Sumber: 1) LPPD Kabupaten Malinau Tahun 2011, 2012 2) LPPD Kabupaten Bulungan Tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 3) LPPD Kabupaten Nunukan Tahun 2010 4) LPPD Kabupaten Tana Tidung Tahun 2012 5) LPPD Kota Tarakan Tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 6) Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu, 2016
Catatan : Data Provinsi Kaltara tidak dapat dijumlahkan, karena data tidak lengkap per kabupaten/kota
2.19. Sarana Sosial (Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi)
Sarana sosial yang dimaksud adalah panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi,
rumah singgah. Penyediaan sarana sosial merupakan tanggung jawab pemerintah.
Penyediaan fasilitas sosial ditujukan untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung.
Fasilitas sosial yang diberikan oleh pemerintah merupakan wujud tanggung jawab
pemerintah untuk memelihara masyarakat yang kurang beruntung. Berikut merupakan
data sarana sosial yang tersedia di Provinsi Kaltara.
Tabel 2.30 Jumlah Total Sarana Sosial Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010 s.d. 2015 di Provinsi Kaltara Uraian Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah total sarana sosial
Bulungan na 2 na na 7 9
Malinau na 17 17 7 7 6
Nunukan 5 4 7 na 4 8
Tana Tidung 0 0 0 0 0 0
Tarakan 6 10 2 1 13 14
Prov. Kaltara 13 33 26 8 30 37 Sumber: 1) Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi
Kalimantan Utara Tahun 2005-2025 2) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigras Provinsi Kalimantan Timur, 2016
Berdasarkan informasi yang tersedia terlihat jumlah sarana sosial antar
kabupaten/kota bervariasi. Kabupaten Malinau pada tahun 2011 dan 2012 jumlah sarana
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 39
“Kaltara Sejahtera”
sosial tertinggi yakni 17 sarana sosial. Data lain yang dapat terlihat yakni Kabupaten Tana
Tidung tidak memiliki sama sekali sarana sosial pada tahun 2010 sampai 2015. Khusus
untuk informasi Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan jumlah
sarana sosial mengalami fluktuasi dibandingkan tahun sebelumnya.
2.20. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Memperoleh Bantuan
Sosial
Berdasarkan data yang tersedia secara umum terlihat bahwa jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan sosial di kabupaten/kota Provinsi Kaltara mengalami kenaikan dari
tahun ke tahunnya. Kabupaten Malinau merupakan salah satu kabupaten yang telah
mampu memetakan jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial sampai 100% pada
tahun 2011 dan 2012. Kota Tarakan telah melakukan pemetaan PMKS yang memperoleh
bantuan secara baik, dengan pencapaian sebesar 96,1% PMKS yang memperoleh bantuan
sosial dibandingkan dengan jumlah PMKS total. Berikut merupakan data jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan sosial yang tersedia di Provinsi Kalimantan Utara.
Tabel 2.31 Jumlah PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2010 s.d. 2015 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial
Bulungan na 3 71 na na na
Malinau 80 100 100 na na na
Nunukan 2 na na na na na
Tana Tidung 30 50 50 na na na
Tarakan 1,50 1,82 4,09 88,29 93.47 96,1
Prov. Kalimantan Utara na na na na na na Sumber: 1) Naskah Akademik Rancangan Perda RPJPD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2025 2) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigras Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Keterangan: Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk tingkat Provinsi Kaltara tidak dapat dihitung karena data tersedia berupa persentase.
2.21. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Informasi yang tersedia terlihat bahwa penanganan PMKS pada Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan mengalami kenaikan. Di Kabupaten Nunukan
penanganan PMKS pada awalnya masih cukup rendah terlihat pada tahun 2010 hanya
0,02%, tetapi seiring berjalannya waktu, penanganan PMKS semakin mengalami
peningkatan ke arah yang lebih baik, terlihat dari persentase penanganan PMKS yang
mencapai 144.29% di tahun 2015. Hal ini berarti penanganan PMKS yang dilakukan di tahun
tersebut melampaui data jumlah PMKS yang ada. Kabupaten Bulungan memiliki
kecenderungan penurunan penanganan PMKS terlihat pergerakan dari tahun 2010 sampai
2011. Berikut merupakan data penananan PMKS yang tersedia di Provinsi Kaltara.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 40
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.32 Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2010 s.d. 2015 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Bulungan 0,20 0,03 na na na na
Malinau 10,6 18,8 33,6 0,3 na na
Nunukan 0,02 na 83,79 80 138 144.29
Tana Tidung 0,31 0,55 0,55 na na na
Tarakan 3,70 1,86 4,58 88,29 na na
Prov. Kalimantan Utara na na na na na na Sumber: 1) Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi Kaltara
Tahun 2005-2025 2) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigras Provinsi Kalimantan Timur, 2016
Keterangan: Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk tingkat Provinsi Kaltara tidak dapat dihitung karena data tersedia berupa persentase
2.22. Kepemilikan KTP
KTP merupakan identitas wajib Warga Negara Indonesia (WNI). Kepemilikan KTP
juga dapat menunjukkan seseorang telah terdaftar dalam database kependudukan. KTP
mempunyai beberapa manfaat seperti dapat mengakses program pemerintah, seperti
Jamkesmas, BOS, ataupun bantuan lainnya. KTP juga merupakan syarat utama dalam
beberapa pembuatan surat seperti SKCK, kartu kuning, dan lain-lain.
Tabel 2.33 Kepemilikan KTP Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Kepemilikan KTP
2010 2011 2012 2013 2014
Bulungan 56,18 72,18 79,06 63,91
Malinau 90,71 72,08
Nunukan 90,00 67,03 60,04 59,98
Tana Tidung 40,52 39,74 28,91 29,98
Tarakan 49,15 57,34 91,95 75,97
Kaltara 62,25 65,58 75,06 65,71 113,65 Sumber: 1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Malinau 2008-2013 2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bulungan 2008-2013 3) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan 2008-2013 4) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tana Tidung 2010-2013 5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tarakan 2008-2013 6) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2015
Kabupaten dengan kepemilikan KTP terbanyak berada di Kota Tarakan yang
mencapai angka 92% pada tahun 2012. Disusul dengan Kabupaten Malinau yang sempat
mencapai angka 91% pada tahun 2011 dan kemudian menurun pada tahun 2012-2015.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa kepemilikan KTP masing-masing kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Utara sangat fluktuatif. Kabupaten dengan kepemilikan KTP terendah
ditempati oleh Kabupaten Tana Tidung yang sampai tahun 2013 hanya mencapai angka
30%. Untuk Provinsi Kaltara sendiri, kepemilikan KTP terbanyak berada pada tahun 2014
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 41
“Kaltara Sejahtera”
yang mencapai angka 113,65 dan mengartikan bahwa kepemilikan KTP pada tahun ini
sudah sangat banyak dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
2.23. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK
Aturan pemerintah pusat mulai menyeragamkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
adalah mengacu pada penerapan KTP berbasis NIK sesuai dengan pasal 6 Perpres No. 26
Tahun 2009. Aturan ini pada dasarnya bertujuan untuk memudahkan mengidentifikasi dan
menghindari pemalsuan data maupun data ganda. Kartu Tanda Penduduk berbasis NIK
adalah KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP Nasional dengan sistem pengamanan
khusus yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana.
Semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara diketahui telah menerapkan KTP
Nasional berbasis NIK, sehingga hal ini diharapkan akan memudahkan dalam proses
administrasi kependudukan secara nasional.
Tabel 2.34 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Tahun 2008-2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Ketersediaan Database Kependudukan Skala Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bulungan Sudah Sudah Sudah Sudah
Malinau Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
Nunukan Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
Tana Tidung Sudah Sudah Sudah Sudah
Tarakan Sudah Sudah Sudah Sudah
Kaltara Sudah Sudah Sudah Sudah Sumber: 1) LPPD Kabupaten Malinau 2008-2013 2) LPPD Kabupaten Bulungan 2008-2013 3) LPPD Kabupaten Nunukan 2008-2013 4) LPPD Kabupaten Tana Tidung 2010-2012 5) LPPD Kota Tarakan 2008-2013
2.24. Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk
Kota Tarakan memiliki rasio penduduk ber-KTP yang tinggi, bahkan rasionya di atas
angka 1 selama tahun 2010-2013. Rasio penduduk ber-KTP di kabupaten/kota lainnya,
masih relatif rendah, seperti Kabupaten Malinau yang rasionya stagnan 0,66-0,96 selama
2010-2015. Kabupaten Tana Tidung memiliki rasio penduduk ber-KTP hanya 0,3 di tahun
2013. Pemerintah daerah yang masih memiliki rasio penduduk ber-KTP rendah di
daerahnya diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah ini. Karena data penduduk
yang tidak valid akan menyulitkan pemerintah dalam melakukan perencanaan
pembangunan, selain itu pula akan menyebabkan kesulitan dalam mengidentifikasi kondisi
masyarakat.
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 42
“Kaltara Sejahtera”
Tabel 2.35 Rasio Penduduk Ber-KTP per Satuan Penduduk Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Rasio Penduduk Ber-KTP
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bulungan
Malinau 0,69 0,68 0,66 0,68 0,87 0,96
Nunukan 0,58 0,60 0,60
Tana Tidung 0,29 0,30
Tarakan 1,11 1,16 1,20 1,21
Kaltara 0,51 0,59 0,58 0,55 0,60 Sumber: 1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Malinau 2008-2013 2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bulungan 2008-2013 3) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan 2008-2013 4) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tana Tidung 2010-2013 5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tarakan 2008-2013 6) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2016
2.25. Rasio Bayi Berakte Kelahiran
Belum semua bayi di kabupaten/kota memiliki akte kelahiran. Diketahui bahwa
Kota Tarakan selama tahun 2010-2013 mengalami peningkatan rasio bayi berakte, yaitu
yang semula di tahun 2010 rasionya hanya 0,69, pada tahun 2013 mengalami kenaikan
yang cukup signifikan menjadi 1,03. Belum semua bayi Kabupaten Malinau, Kabupaten
Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung memiliki akte kalahiran, sedangkan di Kabupaten
Bulungan kondisinya adalah belum tersedia data bayi berakte kelahiran. Rasio bayi berakte
kelahiran di Kabupaten Malinau meningkat dengan range 0,54-0,67 untuk tahun 2010-2015.
Berbeda dengan Kabupaten Nunukan di tahun 2012-2013 yang memiliki angka stagnan.
Berdasarkan SPM (Standar Pelayanan Minimal), diketahui bahwa standar untuk
kepemilikan akte lahir adalah 100% atau memiliki rasio 1 (Permendagri No. 62 Tahun
2008), dan dalam hal ini dapat diidentifikasi bahwa hanya Kota Tarakan yang sudah
memenuhi standar tersebut, dan untuk kabupaten/kota lainnya masih jauh di bawah
standar, yaitu seperti Kabupaten Malinau yang rasionya hanya 0,67, Kabupaten Nunukan
yang rasionya hanya 0,58, dan Kabupaten Tana Tidung yang rasionya hanya 0,68.
Tabel 2.36 Rasio Bayi Berakte Kelahiran Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Rasio Bayi Berakte Kelahiran
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bulungan
Malinau 0,54 0,69 0,67 0,67 0,62 0,67
Nunukan 0,58 0,58
Tana Tidung 0,70 0,68
Tarakan 0,69 0,72 1,00 1,03
Kaltara 0,69 0,72 0,77 0,79 0,58 Sumber: 1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Malinau 2008-2013 2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bulungan 2008-2013 3) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan 2008-2013 4) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tana Tidung 2010-2013 5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tarakan 2008-2013 6) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2016
Pemerintah Provinsi Kaltara 2016
SPKD Prov. Kaltara, 2016-2021 43
“Kaltara Sejahtera”
2.26. Rasio Pasangan Berakte Nikah
Kepemilikan akte nikah yang dimiliki oleh pasangan suami istri masih sangat minim.
Dari data yang ada diketahui bahwa hanya Kota Tarakan yang memiliki rasio kepemilikan
akte nikah paling baik, yaitu pada tahun 2011-2013 memiliki angka rasio antara 20,50-
24,22. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat di Kota Tarakan banyak yang sudah
memiliki akte nikah dan hal ini menunjukkan bahwa bukti pernikahan tersebut sangat
penting untuk dimiliki karena berkaitan pula dengan legalitas pernikahan yang mereka
lakukan, khususnya bagi seorang wanita/istri. Sama halnya dengan Kota Tarakan, Provinsi
Kalimantan Utara sendiri memiliki rasio kepemilikan akte nikah paling baik hanya pada
tahun 2011-2013 yaitu mencapai angka rasio 13,15-15,11, dan kondisinya menurun pada
tahun 2014 menjadi 0,28.
Untuk Kabupaten Bulungan, rasio kepemilikan akte nikah paling baik berada pada
tahun 2012 karena memiliki rasio > 1, dan tahun lainnya masih di bawah 1. Kabupaten
Malinau memiliki rasio kepemilikan akte nikah paling baik mulai tahun 2011-2013 karena
memiliki rasio 1, dan menurun menjadi 0,22 pada tahun 2014 dan meningkat kembali
menjadi 0,73 pada tahun 2015. Rasio kepemilikan akte nikah di Kabupaten Nunukan paling
minim, begitupun dengan Kabupaten Tana Tidung yang tidak tersedia datanya, dan hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran pasangan suami istri untuk mencatatkan pernikahannya
secara resmi masih sangat kurang.
Tabel 2.37 Rasio Pasangan Berakte Nikah Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Rasio Pasangan Berakte Nikah
2010 2011 2012 2013 2014
Bulungan 0,36 0,38 1,41 0,38 0,35
Malinau 0,97 1,00 1,00 1,00 0,22
Nunukan
Tana Tidung 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Tarakan 0,13 23,28 20,50 24,22 0,13
Kaltara 0,48 14,02 13,15 15,11 0,28 Sumber: 1) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2012-2015 2) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2012-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2010, 2011, 2015 4) Kabupaten Tana Tidung 2012-2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2012-2015 6) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2016
top related