bab i pendahuluan - rsudaws.co.idrsudaws.co.id/uploads/lppd_aws_2017.pdf · daerah diwajibkan untuk...
Post on 02-Feb-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Dasar Hukum
Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie Provinsi Kalimantan Timur
tanggal 6 Januari 2014 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi
Kelas A dengan berdasarkan ketetapan SK Menteri Kesehatan RI No:
001/MENKES/SK/I/2014, Pada tahun 2014 RSUD A. Wahab Sjahranie di tetapkan
sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Kepmenkes RI Nomor :
HK.02.02/MENKES/390/2014 yaitu Menjadi Rujukan Lintas provinsi yang dapat
mengampu pasien sekurangnya dari 4 (empat) Provinsi. milik Pemerintah
Provinsi dan sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional berdasarkan Kemenkes RI
Nomor : HK.02.02/MENKES/391/2014, yaitu sebagai rumah sakit rujukan regional
sebagai pengampu rujukan medik dari rumah skit kabupaten/ kota sesuai
ketentuan yang berlaku. RSUD. A. Wahab Sjahranie, Samarinda juga telah
mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan Lulus Tingkat Madya oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan Nomor : Kars-Sert/84/1/2015, Tanggal 19
Januari 2015, dan Berstandard Internasional yaitu ISO 9001/ 2008 oleh MS CERT,
dalam pelaksana Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh Pimpinan yang berada di
bawah dan bertanggung Jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
Provinsi Kalimantan Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor :
8 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi
Kalimantan Timur. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Penyelengaraan Pemerintah Daerah kepada Provinsi, laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada Daerah kepada DPR dan informasi laporan
penyelengaraan pemerintah kepada masyarakat bahwa Satuan Kerja Perangkat
Daerah diwajibkan untuk menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (LPPD) untuk dilaporkan kepada Gubernur, berdasarkan Undang – Undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pada pasal 27 ayat
2 bahwa kepada Daerah mempunyai kewajiban memberikan laporan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Gubernur. Dasar Hukum pelaksanaannya didasarkan kepada :
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
2
- Landasan Idiil, yaitu Pancasila.
- Landasan Konsiltuslonal, yaitu Undang-Undang Dasar 1945.
- Landasan Operasional, yaitu Ketetapan Majelis Permusyawaratan
- Rakyat Republik Indonesia Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi dan Misi
- Indonesia Masa Depan.
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
- Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
- Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
- Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
- Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
- Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota.
- Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan
Perangkat Daerah.
- Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
- Peraturan Presiden R.I Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004 – 2009.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
3
- Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman
Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah.
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Petunjuk Teknis Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
- Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
- Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2005 – 2025.
- Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 34 tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Kalimantan Timur; Tahun 2009 -2013.
- Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 8 tahun 2012
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
- Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( LPPD )
2. Gambaran Umum
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie sesuai
dengan peraturan pemerintah daerah propinsi Kalimantan Timur No. 8 Tahun
2012, tentangOrganisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit DAerah Propinsi
Kalimantan Timur. pada saat defenitif terdiri dari 1 Direktur, 3 Wakil Direktur. 9
Kepala bidang, 19 Kepala seksi serta Kepala Instalasi dan Kelompok Jabatan
Fungsional dengan rincian sebagai berikut:
1. Direktur
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi :
a. Bagian Perencanaan Program
1) Sub Bagian Penyusunan Program
2) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
b. Bagian Keuangan
1) Sub Bagian Perbendaharaan
2) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
4
3) Sub Bagian Verifikasi
c. Bagian Administrasi Umum
1) Sub Bagian Umum
2) Sub Bagian Kepegawaian
3. Wakil Direktur Pelayanan, membawahi:
a. Bidang Pelayanan Medik
1) Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan
2) Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap
b. Bidang Keperawatan
1) Seksi Keperawatan Rawat Jalan
2) Seksi Keperawatan Rawat Inap
c. Bidang Rekam Medik dan Kemitraan
1) Seksi Rekam Medik
2) Seksi Kemitraan
d. Instalasi Pelayanan, terdiri atas:
1) Instalasi Rawat jalan
2) Instalasi Rawat Darurat
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi Perawatan Intensip
5) Instalasi Bedah Sentral
6) Instalasi Anestesi
7) Instalasi Sterilisasi dan Loundry
4. Wakil Direktur Pendidikan, Penelitian, dan Penunjang,
membawahi:
a. Bidang Penunjang
1) Seksi Penunjang Medik
2) Seksi Penunjang Non Medik
b. Bidang SDM dan Pendidikan
1) Seksi Pengembangan
2) Seksi Diklit dan Mutu
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
5
c. Bidang Pengembangan, Informatika, dan Teknologi
1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Sarana
Prasarana.
2) Seksi Pengembangan Informatika Dan Teknologi
d. Instalasi Penunjang, terdiri atas:
1) Instalasi Radiologi
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Patologi Klinik
4) Instalasi Patologi Anatomi
5) Instalasi Gizi
6) Instalasi Rehabilitasi Medis
7) Instalasi Kedokteran Kehakiman
8) Instalasi Pengolahan Data Elektronik
9) Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
10) Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Limbah RS
11) Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
12) Instalasi Bank Darah
5. Komite Terdiri dari
a. Komite Hukum dan Etik
b. Komite Keperawatan
c. Komite Farmasi dan Terapi
d. Komite Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien
6. Staf Medik Fungsional (SMF)
7. Satuan Pengawas Interen (SPI)
8. Laboratorium Skill
9. Dewan Pengawas
10. Jabatan Fungsional
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
6
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
7
b. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan dan Golongan, Jumlah Pejabat
Struktural dan Fungsional
Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie per 31 Desember 2016
memlliki sumber daya manusia sebanyak 2.271 orang ( Dua ribu dua ratus tujuh
puluh satu ) orang. Dari jumlah tersebut terdiri dari :
1) Jabatan Fungsional tertentu tenaga Medis PNS 555 Orang.
2) Jabatan Fungsional Tertentu Tenaga Medis Non PNS 789 Orang.
3) Jabatan Fungsional Umum Tenaga Non Medis PNS 364 Orang.
4) Jabatan Fungsional Umum Tenaga Non Medis Non PNS 563 Orang.
Jumlah Seluruh Pegawai 2.271 Orang.
Dilihat perbandingan jumlah jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional
Umum denga Status PNS tidak sebanding dengan kebutuhan tenaga oleh sebab
itu untuk mmenuhi kebutuhan tenaga dilakukan rekrutmen tenaga :
1. Tenaga kesehatan medis, perawat,bidan,fisioterapi,laboratorium,ahli
gizi,analis, farmasi, radiologi, rekam medik, elektromedik.
2. Tenaga Non Kesehatan.
Jumlah tenaga secara keseluruhan berjumlah 2.2.71 orang dan bila di
rinci jumlah Tenaga PNS 931 orang sedang jumlah tenaga Non PNS (PKWT)
1.331 orang, penambahan jumlah tersebut terjadi dikarenakan penggabungan :
1. Unit kerja baru
2. Adanya kegiatan rumah sakit baru.
3. Pegawai pensiun.
4. Pegawai mutasi kedalm dan keluar daerah.
5. Pegawai berhenti baik dengan hormat maupun dengan tidak hormat.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
8
Rincian secara lengkap pegawai yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah A.Wahab
Sjahranie dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel : Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No. PENDIDIKAN GOL PRIA WANITA JUMLAH
1. Sarjana S.3 0 0 0
2. Sarjana S.2 50 25 75
3. Sarjana S.1 50 110 160
4. Diploma D.IV 28 25 53
5. Diploma D.III 105 271 376
6. Diploma D.II 0 2 2
7. Diploma D.I 4 25 29
8. SLTA SLTA 75 98 173
9. SLTP SLTP 17 20 37
10. Sekolah Dasar SD 6 8 14
Jumlah : 335 584 919
Tabel : Jumlah Pegawai Berdasarkan Gender Dan Golongan
No. PANGKAT GOL PRIA WANITA JUMLAH
1. Juru Muda I/a 0 1 1
2. Juru Muda Tk.I I/b 1 0 1
3. Juru I/c 5 6 11
4. Juru Tk.I I/d 1 12 13
5. Pengatur Muda II/a 16 9 25
6. Pengatur Muda Tk.I II/b 11 13 24
7. Pengatur II/c 57 66 123
8. Pengatur Tk.I II/d 28 81 109
9. Penata Muda III/a 24 79 103
10. Penata Muda Tk. I III/b 58 101 159
11. Penata III/c 29 57 86
12. Penata Tk.I III/d 57 105 162
13. Pembina IV/a 19 26 45
14. Pembina Muda Tk.I IV/b 21 22 43
15. Pembina Utama Muda IV/c 8 5 13
16. Pembina Utama Madya IV/d 0 1 1
17. Pembina Utama IV/e 0 0 0
Jumlah : 335 584 919
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
9
c. Standar Operasional Prosedur (SOP) SKPD
1. Instalasi Gawat Darurat
1) Tata Cara dan Pola Kerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2) Melayani Pasien Darurat, Gawat dan Gawat Darurat
3) Melayani Pasien yang Tidak Gawat Darurat
4) Menangani Pasien Kasus Keracunan Makanan
5) Menangani Pasien Kasus Menular/Isolasi
6) Menangani Pasien Kasus Trauma
7) Menangani Pasien Tak Dikenal
8) Menangani Pasien Kasus Narkoba
9) Pengoperasian Suction
10) Pengoperasian Syringe Pump
11) Pengoperasian Oksigen (Tabung)
12) Pengoperasian Alat Ukur Tekanan Darah (Tensi Meter)
13) Pengoperasian Termometer
14) Pengoperasian Infusion Pump
15) Pengoperasian Nebulizer
16) Pengoperasian Alat Rekam Jantung (EKG)
17) Pengoperasian Alat Sterilisasi Kering
18) Pengoperasian Pulse Oxymetri (Saturasi O2)
2. Unit MCU
1) Pengoperasian Dental Unit
2) Pengoperasian Diagnostic Audiometri Interacoustic AD 226
3) Pengoperasian Spirometri
4) Pengoperasian USG
5) Pengoperasian Refraksi Mata
3. Instalasi Rawat Jalan
1) Pelaksanaan Tugas Dokter Jaga IRNA
2) Pelaksanaan Tugas Dokter Spesialis IRNA
3) Penanganan Pasien Pindah ke Ruang Rawat Inap yang lain
4) Pelayanan Pasien Pulang
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
10
5) Penanganan Pasien Meninggal
6) Serah Terima Tugas Perawat
7) Permintaan Alat Kesehatan (ABHP), Bahan Medis (BMHP) dan Obat
8) Pengambilan dan Pengiriman Bahan Pemeriksaan Laboratorium
9) Pelayanan Penyediaan Makanan
4. Bidang Keperawatan
1) Pelaksanaan Praktek Klinik Keperawatan
2) Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (Magang)
5. Bidang Diklit
1) Pelaksanaan Penelitian
2) Tugas Belajar
3) Ijin Belajar
4) Pengendalian dan Peningkatan Mutu
6. Instalasi IPSRS
1) Pengendalian Alat Uji dan Ukur
7. Bidang Umum dan Kepegawaian
1) Penerimaan Kepegawaian
2) Pengadaan Barang dan Jasa
3) Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana dan Fasilitas Kerja
4) Pengendalian Gudang
8. Unit Komite Mutu
1) Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien.
2) Membangun kesadaran tentang budaya keselamatan pasien.
3) Mendidik pasien dan kelaurganya tentang pasien safety.
4) Pencatatan dan Pelaporan Insiden keselamatan pasien.
5) Melakukan validasi data mutu.
6) Melaksanakan analisis pelaporan dan publikasi data mutu
7) Analisis insiden keselamatan pasien (IKP) analisis akar masalah.
8) Analisis modus kegagalan dan dampaknya.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
11
9) Analisis matrik grading resiko.
10) Pengumumpulan Data Indikator Mutu Rumah Sakit.
11) Investigasi sederhana
d. Visi Misi
Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus
dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dan dicita -
citakan oleh seluruh karyawan RSUD AWS dari Direktur hingga staf pelaksanan
lapangan. Dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan
mengantisipasi perubahan dimasa yang akan datang.
RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda menetapkan visi sebagai berikut :
Dari visi tersebut paling tidak mampu menjawab salah satu pertanyaan dari
delapan karakteristik yaitu:
a. Komitmen pada Karyawan;
b. Komitmen terhadap citra di masyarakat;
c. Komitmen terhadap pertumbuhan dan keuntungan;
d. Konsep pelayanan prima di Rumah Sakit;
e. Teknologi;
f. Pelanggan dan Pasar;
g. Produk dan Jasa.
Misi merupakan yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.
Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh jajaran organisasi dan
V I S I
“Menjadi Rumah Sakit Bertaraf
Internasional Pada Tahun 2018 ”
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
12
pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui keberadaan
dan peran dari RSUD AWS Samarinda .
Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, kapan
dilakukan dan bagaiman cara melakukannya.Misi atau pilihan cara yang
dikembangkan oleh RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda untuk mendukung
terwujudnya pelayanan prima dan profesionalisme menuju pemerintahan yang
baik adalah melalui penumbuhan komitmen yang tinggi terhadap tugas dan
fungsi aparatur, yang didukung oleh kemampuan profesionalisme dalam
menjalankan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi kegiatan-
kegiatan bidang tugas masing-masing dalam mendorong tumbuh dan
berkembangnya daya saing rumah sakit.
Perumusan misi harus memperhatikan dan menampung masu kkan dari
pihak-pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang untuk perubahan
sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.
RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda mempunyai misi :
e. Strategis dan Arah Kebijakan
Strategi
Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Rumah Sakit Umum Daerah A
Wahab Sjahranie Provinsi Kalimantan Timur, dan sesuai dengan Misi yang telah
ditetapkan, maka dalam periode tahun 2009 ditempuh beberapa strategi antara
lain ;
1. Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM untuk meningkatkan Kapaitas
2. Pengembangan Manajemen karier
3. Pengembangan Manajemen Organisasi
1. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Berstandar Internasional
2. Mengembangkan Rumah Sakit Sebagai Pusat Pendidikan dan Penelitian di
Bidang Kedokteran dan Kesehatan
M I S I
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
13
4. Pengembangan sistem Perencanaan Anggaran PPK-BLUD
5. Pengembangan manajemen Mutu Rumah Sakit
6. Pengembangan SIMRS
7. Pengembangan pelayanan unggulan dengan pememfaatan teknologi
kedokteran
8. Peningkatan kesejahteraan karyawan
9. Pengembangan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga
10. Pengembangan manajemen keuangan.
Kebijakan
Dalam penetapan kebijakan agar penyelenggaraan/ kegiatan pelayanan di
RS sesuai dengan langkah langkah strategi yang direncanakan maka diperlukan
Komitmen semua pihak agar tidak menimbulkan inkonsistensi kebijakan
penyelenggaraan pelayanan di RS diperlukan indikator-indikator yang dapat
memonitor dari Input, Proses, Output, Outcome, Impact dan Benefit yang dapat
diketahui semua pihak yang terkait dengan setiap program atau kegiatan. Untuk
itu, diperlukan peran manager dimulai dengan langkah merumuskan kebijakan
yang ideal dan berstrategi, salah satu alternatif melalui penetapan standar mutu,
sebab menjaga mutu merupakan sebuah kegiatan yang berkelanjutan yang
disusun secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu serta
kewajaran suatu pelayanan dengan memanfaatkan berbagai peluang yang
tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta
menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan.
Mengembangkan SDM, mengingat kualitas SDM yang profesional sangat
sulit untuk ditiru, sejalan dengan pengembangan SDM diikuti dengan
pengembangan unggulan yang bermutu dan mempunyai daya tarik bagi
pelanggan baru serta mampu mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Mengembangkan Jejaring RS Pendidikan dengan demikian mutu pendidikan
kedokteran dan atau PPDS serta penelitian akan sejalan dengan perkembangan
mutu . Memanfaatkan peluang yang tersedia memberi makna dan mempunyai
semangat kewirausahaan (entrepreneur) yang positif apabila ditangani dengan
arif oleh institusi penyelenggara pelayanan masyarakat (publik), dengan adanya
efek domino diharapkan dari Mutu menuju pelayan prima yang akuntabilitas.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
14
Dengan mengacu kepada SPM RS yang dikeluarkan oleh Menteri
Kesehatan serta acuan dari kolegium dokter spesialis, maupun acuan dari
oraganisasi profesi lainnya maupun RS, agar dapat memanfaatkan peluang
peningkatan pelayan kepada masyarakat di wilayah kerja institusi.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
15
BAB II
PROGRAM DAN KEGIATAN 1. Program Dan Kegiatan
Untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan, maka program yang
dilaksanakan pada tahun 2016 untuk APBD adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan makanan dan minuman
b) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
c) Rapat-rapat koordinas, pembinaan dan pengawas ke dalam daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan
b) Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional
c) Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan :
a) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Kegiatan :
a) Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah
6. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan :
a) Penyusunan standard pelayanan kesehatan
b) Evaluasi dan pengembangan standard pelayanan kesehatan
c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
16
7. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/
RS Jiwa/ RS Paru-paru/ RS Mata
Kegiatan :
a) Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit/ Kedokteran Umum
8. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ RS Jiwa/ RS
Paru-paru/ RS Mata
Kegiatan :
a) Pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit
b) Pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
c) Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan rumah sakit
d) Pemeliharaan kalibrasi alat-alat kesehatan
9. Program Standar Pelayanan Pasien Safety
Kegiatan :
a) Survey keselamatan pasien (Pasien safety)
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
17
2. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) / Indikator Kinerja berdasarkan:
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008
2. Keputusan Gubernur Kaltim Nomor : 060 / K.430 / 2009
3. Penetapan Kinerja RSUD.A.Wahab Sjahranie Tahun 2016.
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatkan Kompetensi
SDM
Index Patient Safety % 80 85 106
1 Saat pemasangan gelang pasien
apakah petugas menjelaskan manfaat
gelang pasien.
% 80 85
2 Apakah petugas selalu menanyakan
identitas sebelum memberikan obat,
tindakan , darah/produk darah,
mengambil sampel.
% 80 85
3 Apakah dokter menjelaskan tentang
perencanaan tindakan medis/operasi
kepada anda.
% 80 85
4 Apakah petugas cuci tangan sebelum
dan sesudah memeriksa anda. % 80 85
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
18
5 Apakah dokter meminta persetujuan
anda secara tertulis sebelum
melakukan operasi.
% 80 85
6 Apakah anda di tanya ulang nama dan
tgl lahir sebelum dioperasi. % 80 85
7 Apakah anda diberi tanda daerah yang
akan dioperasi. % 80 85
8 Apakah seluruh pesan verbal dan
telepon/ hasil test ditulis dan
dibacakan kembali oleh penerima
pesan.
% 80 85
9 Apakah seluruh pesan/ hasil test
konfirmasi dan diverifikasi oleh
pemberi pesan.
% 80 85
10 Apakah petugas menjelaskan nama
obat dan tujuan pemberi obat,
terutama obat high alert.
% 80 85
11 .Apakah petugas memberi tanda
khusus pada obat – obat / cairan yang
high alert.
% 80
85
12 Apakah perawat menjelaskan kepada
anda tentang kemungkinan resiko
jatuh.
% 80 85
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
19
13 Apakah anda diberitahu kalau butuh
bantuan segera menekan tombol
panggilan perawat.
% 85 85
14 Apakah perawat segera datang kalau
ada panggilan dari anda. % 85 85
15 Pengelolaan pelayanan secara
profesional. Transparan, mandiri, dan
efisiensi berbnasis Clinical Pathway.
% 85 85
16 Apakah petugas menggunakan APD (
Alat pelindung Diri) seperti Masker,
kaca mata, geogie, sepatu dsb.
% 85 85
2
Meningkatkan Kapasitas
Sapras.
Persentase unit pelayanan yang memiliki
Respon Time Sesuai Standar. % 90 87 96,67
1 Waktu Tanggap Pelayanan Dokter Di
Gawat Darurat ≤ 5 Menit. Menit ≤ 5 ≤ 5 100
2 Waktu Tunggu Rawat Jalan Menit ≤ 60 120 menit 50
3 Waktu Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan Menit ≤ 10 4,3 menit 70
4 Waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat inap. Menit ≤ 15 5,18 menit 85
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
20
3
Meningkatkan sistem
manajemen administrasi &
Keuangan.
Persenatase pelayanan yang menggunakan
sistem rujukan. % 50 87 85
Respon Time Administrasi Dan Manajemen
keuangan Jam ≤ 2 20 menit 100
4
Meningkatkan Sistem
Manajemen PelayananMedik
Dan Keperawatan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) % 85 85 100
1 Kepuasan pelanggan di pelayanan
Rawat Jalan % 85 85 100
2 Kepuasan pelanggan di pelayanan
Rawat Inap % 85 85 100
3 Kepuasan pelanggan Di pelayanan
Gawat Darurat % 85 85 100
5 Meningkatnya Kinerja
Research Hospital.
Sertifikasi RS Riset 0 0 0
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
21
3. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi Anggaran RSUD A. Wahab Sjahranie Provinsi Kalimantan Timur berasal dari APBD Tahun Anggaran 2016 dan Anggaran
BLUD tahun 2016 adalah sebesar Rp. 634.752.734.533,00 (Enam ratus tiga puluh empat miliar tujuh ratus lima puluh dua juta
tujuh ratus tiga puluh empat ribu lima ratus tiga puluh tiga rupiah). Dengan Realisasi Rp 572.842.720.103,27 (Lima ratus tujuh
puluh dua miliar delapan ratus empat puluh dua juta tujuh ratus dua puluh ribu seratus tiga koma dua puluh tujuh rupiah) dengan
pencapaian target 90.25 %, dengan alokasi dan realisasi adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No Urusan
Wajib
Rencana Anggaran Realisasi
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Langsung
Total Belanja Belanja Tidak
Langsung
Belanja Langsung
Total Belanja %
Belanja Pegawai Belanja Barang &
Jasa Belanja Modal Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
Jasa Belanja Modal
1 Anggaran
APBD 116.673.211.150 1.441.900.000 11.021.110.400 76.214.242.600 205.350.464.150 103.523.517.530 1.278.500.000 8.087.206.054 70.124.552.315.93 183.013.775.899.93
89.1
2
2 Anggaran
BLUD 202.204.570.000 198.464.475.795 28.733.224.588 429.402.270.383 200.974.942.719 174.259.875.125.34 14.594.126.359 389.828.944.203.34
90.7
8
634.752.734.533
572.842.720.103.27 90.2
5
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
22
Rumah Sakit Umum Daerah A Wahab Sjahranie Samarinda mendapat alokasi
Anggaran APBD Provinsi sebesar Rp. 205.350.464.150,00 (Dua ratus lima miliar
tiga ratus lima puluh juta empat ratus enam puluh empat ribu seratus lima puluh
rupiah) dari total belanja APBD Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 sebesar
Rp. 7.989.359.000.000,-(Tujuh triliun Sembilan ratus delapan puluh Sembilan miliar
tiga ratus lima puluh Sembilan juta rupiah). Sehingga Total Anggaran APBD RSUD A
Wahab Sjahranie Samarinda bila dibandingkan dengan total belanja APBD Provinsi
Kalimantan Timur sebesar 2,57 %.
Dilihat dari fungsi Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie Samarinda
sebagai Rumah Sakit Kelas A Pendidikan dan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional
dan Rujukan Regional di Wilayah Kalimantan Timur dimana diperlukan
kelengkapan peralatan medis yang memadai dan management yang bagus untuk ini
perlu adanya dukungan pemerintah Provinsi berupa anggaran yang lebih besar.
4. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Di RSUD.A.Wahab Sjaharnie pada tahun 2016
sebagai upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat
akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembanguan untuk berjalan
menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses
pembangunan.
Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan –kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan.
Pelaksanaan Program kegiatan yang telah dilakukan di rumah sakit pada
tahun anggaran ini tidak semua dapat direalisasikan karena adanya rasionalisasi
(pemotongan) anggaran APBD Provinsi kalimantan Timur, sehingga ada beberapa
program tidaka dilaksanakan.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
23
5. Kondisi Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan Prasarana yang digunakan pada kegiatan yang telah
dilaksanakan pada tahun ini berjalan dengan baik. Untuk pekerjaan fisik pada tahun
ini adalah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yaitu penambahan
pembangunan ruang kerja untuk Radiotherapy belum selesai 100 % dan akan
dilanjutkan pada tahun 2017
6. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan pada tahun 2016 terdapat kendala dalam kegiatan program
pengadaan alat genset yang pada proses pelelangan tidak ada pihak ke tiga yang
menawar karena pagu anggaran yang ada dietetapkan terlalu rendah, dan
penambahan gedung lantai 2 pada ruang Radiotheraphy tidak dapat diselesaikan
pada akhir desember 2016 ini dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 mendatang.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
24
BAB III
PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENUGASAN
1. Penugasan yang diterima
a. Dasar Hukum
Landasan Hukum yang berkaitan dengan pendanaan Dana Alokasi Khusus
ini yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
25
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5767);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 14,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 288);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1508).
b. Instansi Pemberi Dana Alokasi Khusus Bidang Penugasan
Pemberi tugas Pembantuan di Daerah-daerah melewati Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
c. Realisasi Pelaksanaan Anggaran Dana Alokasi Khusus Bidang Penugasan
Realisasi pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Penugasan Tahun Anggaran
2016 sebagai berikut :
No URAIAN PAGU REALISASI SISA PAGU %
1.
2.
DAK Non
Fisik
(Murni)
DAK FISIK
(Perubahan)
Rp 460.440.000,-
Rp 71.288.647.000,-
Rp 442.004.881,-
Rp 65.213.823.875.93
Rp 18.435.119,-
Rp 6.074.823.124.07
96
91.48
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
26
d. Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber dana Anggaran Dana Alokasi Khusus Bidang Penugasan Tahun 2016 dari
Kementerian Kesehatan RI dengan Jumlah Anggaran Rp 71.749.087.000,-
e. Permasalahan dan Solusi
Dana Anggaran Khusus yang diberikan Rp 71.749.087.000,- dengan penyerapan
anggaran sebesar Rp. 65.213.823.875,93, dengan sisa anggaran Rp. 6.074.823.124,07.
Dengan permasalahan sebagai berikut :
1. Untuk peningkatan gedung Radiotheraphy hanya dapat diselsaikan 85 %, dan akan
dilanjutkan pada tahun 2017, berdasararkan Pergub 71 tahun 2013..
2. Untuk pengadaan peralatan Sinkronisasi Genset saat dilaksanakan proses lelang
tidak ada yang menawar, dan akan dianggarkan tahun depan 2017.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
27
BAB IV
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
1. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
a. Mitra Yang Diajak Kerjasama
Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan dan Undang – Undang No. 23 /
1992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan, karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat
berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan negara
bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup bagi penduduknya
termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut
diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan
akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya
kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan memang mahal,
peningkatan biaya kesehatan yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti
perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran,
pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket, kondisi
geografis yang sulit untuk menjangkau sarana kesehatan.
Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan
sebagaimana diamanatkan dalam Undang – Undang Dasar 1945, sejak awal
Agenda 100 hari Pemerintahan Kabinet Indonesia bersatu.
b. Dasar Hukum
Pelaksanaan Jamkesmas berdasarkan ;
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat ( 1 ) bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin.
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Jo Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 1996.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
28
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota.
7. Undang Undang No 40 Tahun 2004, Tentang Sistem Jaminan Nasional (SJN).
8. Peraturan Pemerintah Nonor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Depatemen Kesehatan.
10. Peraturan No.1 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
11. Perpres No. 108 Tahun 2013
12. Peraturan Pemerintah (PP) no 85 Tahun 2013, Tentang Tata Cara Hal BPJS
13. Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2013 Tentang Sangsi kepada Pemberi
Kerja Penerima Bantuan Iuran Dalam Jamsos.
14. PMK No.69 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan program JKN.
c. Bidang Kerjasama
Bidang kerjasama dalam pelaksanaan pelayananan kesehatan Tingkat
Lanjutan Bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan Jaminan Kesehatan
daerah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
d. Nama Kegiatan
a. Meningkatnya cakupan seluruh masyarakat yang mendapat pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Memberikan
pelayanan kesehatan bagi peserta Program Jamiman Kesehatan Nasional dan
Jamkesda meliputi Rawat Jalan lanjutan ( RJTL ), Rawat Inap Tingkat lanjutan
( RITL ), Pelayanan Gawat Darurat.
Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Kerjasama Daerah Dengan Pihak
ketiga. Dalam hal ini yang melaksanakan pelayanan Kesehatan bagi Peserta
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Oleh Badan
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
29
Penyelenggara Jaminan Sosila (BPJS) Kesehatan, Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Pemerintah Provinsi, dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota adalah RSUD A Wahab Sjahranie
Samarinda.
NO. NOMOR MOU PIHAK KERJASAMA KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
445.321/MITRA/II/2016
445/MITRA/III/2015
445.733/MITRA/IX/2016
445.774/MITRA/III/2015
445.2776/MITRA/VI/2016
445.524/MITRA/IX/2016
445.318/MITRA/II/2016
445.761/MITRA/IX/2016
445.1762/MITRA/VIII/2016
445.1266/MITRA/VI/2016
445.1831/MITRA/II/2016
BPJS Kesehatan
Cabang Samarinda
BPJS Kesehatan
Cabang Samarinda
BPJS Kesehatan
Cabang Samarinda
Yayasan Jantung
Indonesia Cabang
Utama Kaltim
Rumah Sakit Jantung
Harapan Kita
Jamkesda baru
Jamkesda Bontang
Jamkesda Bulungan
Jamkesda Kukar
Jamkesda Kutim
Jamkesda Malinau
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Pap Smear
Penyediaan & Pelayanan
Obat Kronis
Pelayanan Kesehatan
Jantung
Pengembangan SDM
dibidang penanganan
penyakit jantung
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
30
12
13
14
445.047/MITRA/I/2016
445.1411/MITRA/VI/2016
445.1004/MITRA/III/2016
Jamkesda Penajam
Paser Utara
Jamkesda Samarinda
Jamkesda Mahakam
Ulu
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
e. Sumber dan Jumlah Anggaran
1) Dana pelayanan kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan
Bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional disalurkan secara langsung dari
rekening kas negara ke Rekening FASKES lanjutan melalui Bank
Penyaluran Dana Pelayanan ke FASKES Lanjutan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI yang mencantumkan Nama FASKES
Lanjutan, besaran dana yang diterima.
2) Perkiraan besaran dana yang disalurkan untuk pelayanan kesehatan
dilakukan berdasarkan perhitungan atas laporan pertanggung jawaban
dana PPK Lanjutan.
3) Pengaturan lebih rinci dana jaminan persalinan di FASKES lanjutan akan
diatur dalam Petunjuk Teknis tersendiri.
f. Jangka Waktu Kerjasama
Mengenai jangka waktu pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
tidak bisa ditentukan, semasih diamanatkan dalam Undang – Undang Dasar 1945
pasal 28 H, Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan
Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
( SJSN ) menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak
memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung
jawab mengatur agar terpenuhinya hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk
bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
31
g. Hasil (Output) dari Kerjasama
a) Terpenuhi pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dan masyarakat
tidak mampu di seluruh Indonesia.
b) Meningkatnya cakupan seluruh masyarakat dan tidak mampu yang
mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di
Rumah Sakit.
c) Tidak ada penolakan peserta Jamkesmas yang membutuhkan pelayanan
kesehatan.
d) Terpenuhinya kecukupan dana dalam penyelenggaraan Jamkesmas.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
bagi semua masyarakat yang datang berobat ke RSUD.A.Wahab Sjahranie yaitu
bagi yang terdaftar dalam asuransi kesehatan pada Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) oleh Penyelenggaraan Program BPJS Kesehatan, dan Masyarakat
luar daerah yang dijamin oleh daerahnya (Jamkesda) tidak ada masalah tetapi
bagi masyarakat yang tidak mampu yang tidak terdaftar asuransi dan tidak ada
jaminan atau disebut masyarakat terlantar maka ini jadi masalah sehingga akan
di jamin Oleh Pemerintah Provinsi ( Jamkesprov).
Untuk menangani keluhan yang disampaikan oleh masyarakat penerima
pelayanan, masyarakat pemerhati dan tugas pemberi serta pelaksana
penyelenggara program, penyampaian keluhan atau pengaduan merupakan
umpan balik bagi semua pihak untuk perbaikan, penanganan untuk perbaikan
dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Semua keluhan/pengaduan harus memperoleh penanganan dan
penyelesaian secara memadai dan dalam waktu yang singkat serta
berikan umpan balik ke pihak yang menyampaikannya.
2) Untuk menangani keluhan/pengaduan dibentuk Unit Pengaduan
Masyarakat ( UPM ) atau memfaatkan unti yang telah ada di PPK tingkat
pertama dan lanjutan/Dinas Kesehatan
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
32
2. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah
a. Forum Koordinasi
Kerjasama Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Kalimantan Timur (BPKP) dengan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda tentang Bimbingan Teknis Manajemen Administrasi
Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur.
b. Materi Koordinasi
Materi dari Koordinasi dengan menghasilkan produk dari pelaksanaan
asistensi adalah:
1) Pembuatan aplikasi laporan keuangan RSUD AW Sjahranie
2) Laporan kegiatan review laporan keuangan
3) Penatausahaan SIMDA keuangan akrual
c. Instansi Vertikal Yang Terlibat
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kalimantan
Timur (BPKP).
d. Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber dana BLUD RSUD AW Sjahranie Rp. 153.417.800,- (Seratus lima
puluh tiga juta empat ratus tujuh belas ribu delapan ratus rupiah).
e. Jumlah Kegiatan Koordinasi Yang Dilaksanakan
3 (tiga) kegiatan.
f. Hasil dan Manfaat Koordinasi
Untuk perbaikan pengelolaan keuangan RSUD AW Sjahranie kedepan
g. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi
1) Untuk mempermudah kelancaran dalam pembuatan laporan keuangan
2) Melihat dalam pengolahan data yang akuntabel dan valid
LPPD RSUD A.W. Sjahranie 2016
33
BAB V
PENUTUP
Pada dasarnya pelaksanaan Program – Program Kesehatan dalam rangka
pembangunan kesehatan di Kalimantan Timur telah dilaksanakan secara maksimal
meskipun masih ada beberapa indikator yang belum mencapai target yang telah
ditetapkan, di karenakan keterbatasan sumber daya dan waktu pelaksanaannya.
Oleh karena itu disarankan agar adanya peningkatan pelaksanaan koordinasi
secara lintas program dan lintas sektoral untuk mengatasi segala permasalahan
tersebut diatas, terutama dalam proses penyelesaian dokumen anggaran agar dapat
diselesaikan tepat waktu.
Disamping itu diperlukan peranan Pemerintah Daerah dan legislative dalam
menyikapi pemenuhan kebutuhan sumber daya Kesehatan sesuai standar yang telah
ditetapkan bersama.
RSUD. A. Wahab Sjahranie, Samarinda telah menjadi Rumah Sakit terbaik di
Kalimantan dalam pelayanan kesehatan rujukan Spesialistik terutama terhadap
masyarakat Kaltim kawasan Barat dan Utara. Serta memberikan dukungan sepenuhnya
terhadap share holders dan stake holders yang ada di Kalimantan Timur terutama
Pememrintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Demikian Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (LPPD) RSUD. A. Wahab
Sjahranie tahun 2016 disusun yang merupakan bagian dari rangkaian evaluasi tindakan
dan kegiatan yang didasari implementasi dan partisipasi dari segenap jajaran yang
terkait dalam rangka mencapai tujuan.
top related