bab i - keluarga ikma fkmua 2010 | dunianya · web viewkata pengantar dengan nama allah yang...
Post on 11-Mar-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kata Pengantar
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen”
sebagai tugas mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan dari Bapak Widodo J.
Pudjirahardjo. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dari pembaca.
Kami berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan bagi penyusun khususnya. Amien.
Surabaya, 26 Maret 2010
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................... iDaftar Isi.................................................................................................. iiDaftar Gambar......................................................................................... iiiBAB 1 Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen......................... 1
1.1 Pengertian Manajemen.................................................... 11.2 Ruang Lingkup................................................................ 3
BAB 2 Fungsi Manajamen dan Proses Manajemen.......................... 8 2.1 Fungsi Manajemen.......................................................... 8 2.2 Proses Manajemen........................................................... 9BAB 3 Perbedaan dan Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen... 13 3.1 Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen...................... 13 3.2 Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen..................... 13BAB 4 Siklus Manajemen................................................................ 15BAB 5 Tingkat dan Kompetensi Manajerial.................................... 17BAB 6 Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Manajer....................... 24 6.1 Peran dan Tugas Manajer................................................ 24 6.2 Tanggung Jawab Manajer............................................... 31BAB 7 How to be a good manager................................................... 35BAB 8 Berbagai Bidang Kajian Manajemen.................................... 39Conclusion .............................................................................................. 47Daftar Pustaka ......................................................................................... 50Lampiran.................................................................................................. 51
ii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Proses Manajemen (POLC)....................................................... 9Gambar 4.1 Bagan Proses POAC................................................................. 15Gambar 5.1 Tingkatan Manajemen............................................................... 17
5.2 Kompetensi Manajerial............................................................. 17
iii
BAB 1
Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen
1.1 Pengertian Manajemen
Management is what a manager do. Manajemen adalah hal yang dilakukan
oleh seorang manajer. Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management
dengan kata dasar to manage yang berarti mengelola.
Management is the process of deciding how best to use a business’s resources
to produce goods or provide service (Rue & Byars, 2005). Manajemen adalah
proses yang menentukan pengambilan keputusan terbaik mengenai bentuk sumber
daya bisnis yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau layanan jasa.
Termasuk di dalam sumber daya bisnis antara lain pekerja, lahan, dan dana
produksi. Manajemen juga merupakan suatu bentuk kerja yang mengikutsertakan
pengkoordinasian sumber daya organisasi untuk memenuhi tujuan organisasional.
Management is the attainment of organizational goals is an effective and
efficient manner through planning, organizing, leading, and controlling
organizational spruces’ (Daft, 2000). Tidak jauh berbeda dengan pengertian
sebelumnya, manajemen berarti sebuah proses pencapaian berbagai sasaran
organisasi dengan seefektif dan seefisien mungkin melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Di
sini manajemen dianggap menyeluruh, karena manggunakan sumber daya
organisasi untuk berhasil mencapai kinerja yang tinggi.
1
Management is the art of getting things done through prople (Follett, n. d.)
yang berarti manajemen sebagai seni membereskan segala hal melalui orang lain.
Selain seperti pada pengertian yang diungkapkan L.W. Rue & L.L. Byars dan
Richard L. Daft bahwa manajemen adalah sebuah proses, dari pengertian ini
didapati manajemen juga merupakan ‘personal’ atau orang. Karena aspek penting
dalam manajemen adalah mengenali peranan dan pentingnya peranan orang lain.
Manajer yang baik tahu bahwa cara untuk mencapai apapun hanya dengan
melalui orang dalam organisasi.
To speak of ‘professional obligation’ of individuals such as CEOs and other
executives is to imply that business management itself is a profession (Khurana,
Nohria, & Penrice, n. d.). Profesi sendiri adalah jabatan yang membutuhkan
pengetahuan dan pendidikan khusus yang diatur oleh sebuah badan majelis
rendah. Manajemen merupakan sebuah profesi atau jabatan karena proses
pencapaian tujuan organisasi dilakukan oleh mereka yang berada pada jabatan
manajerial tertentu. Kegiatan manajerial sendiri juga harus dilakukan dengan
profesional.
Manager give direction to their organization, provide leadership, and decide
how to use organizational resources to accomplish goals (Drucker, 2007). Hal ini
berarti bahwa manajer berkewenangan untuk memimpin juga mengarahkan arah
organisasi yang akan dijalankan. Termasuk didalamnya menentukan cara
pemanfaatan segala sumberdaya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni tetapi kombinasi dari
keduanya dengan proporsi yang beragam. Pendekatan yang bersifat keilmuan
2
terjadi dalam hal perencanaan, pembuatan keputusan, perancangan struktur
organisasi, pembuatan kebijakan, dan sebagainya. Pada konteks manajemen, seni
digambarkan diantaranya melalui proses keterampilan memimpin, mengelola,
pengarahan, komunikasi pada komponen organisasi.
Dari berbagai pemahaman yang dipaparkan oleh berbagai ahli tersebut, dapat
ditentukan beberapa aspek penting mengenai pengertian dari manajemen, yang
antara lain adalah:
a. Manajemen merupakan proses pencapaian sasaran organisasi
b. Manajemen juga mencakup orang yang menjalankan kegiatan manajerial
c. Manajemen merupakan jabatan
d. Manajemen merupakan perpaduan dari ilmu dan seni
Jadi, manajemen yang secara universal dikenal sebagai sebuah proses untuk
mencapai tujuan dari organisasi, juga bisa didefinisikan sebagai orang dan profesi
atau jabatan. Manajemen bukan ilmu juga bukan seni, tetapi perpaduan dari
keduanya.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Manajemen stratejik
Berkaitan dengan proses menyeleksi strategi dan aturan yang menyangkut
pemaksimalan tujuan organisasi. Termasuk di dalamnya aktivitas yang
mengarah pada tujuan, strategi, dan pengembangan rencana, aksi, dan aturan
organisasi untuk menyempurnakan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3
Fokus manajemen stratejik pada lingkungan luar dan operasi yang akan
datang. Manajemen stratejik menentukan arah jangkauan organisasi dan
berkonsentrasi pada memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menganbil
kesempatan yang lebih besar (Harvey, 1982).
2. Manajemen operasi
Manajemen operasi terbagi menjadi 6 cabang:
a. Manajemen sumber daya manusia
b. Manajemen produksi
c. Manajemen pemasaran
d. Manajemen keuangan
e. Manajemen mutu
f. Manajemen logistik
Disini akan dijelaskan secara umum mengenai setiap cabang ruang lingkup
manajemen operasi:
a. Manajemen sumber daya manusia
Manusia adalah titik sentral dalam pembahasan manajemen. Oleh karena
itu, pengelolaan sumber daya manusia haruslah dilakukan dengan baik.
Manusialah yang menentukan kegagalan atau keberhasilan organisasi.
Secanggih apapun mesin, sistem, perangkat komputer, akan menjadi tidak
berguna ketika tidak ditopang oleh kehandalan manusia. Oleh karenanya,
manusia adalah jiwa atau ruh dari suatu organisasi. Kewajiban manajemen
sumber daya manusia saat ini adalah mengikuti paradigma “sistem sosial”
dimana karyawan diperlakukan sebagaimana layaknya seorang manusia
4
yang bermartabat. Sebagai cabang ilmu manajemen, manajemen sumber
daya manusia juga mempunyai empat fungsi manajemen yaitu, POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
b. Manajemen produksi
Pemakaian istilah manajemen operasi adalah untuk mengakomodasi
kegiatan penciptaan nilai tambah atas inputan yang terjadi di sektor jasa.
Pada hakikatnya, manajemen operasi adalah upaya pengelolaan manusia
menciptakan nilai tambah atas input berupa berbagai sumber daya atau
yang sering disebut faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin dan
peralatan, bahan mentah, (5M = Man, Money, Machine, Material, and
Method) dan sebagainya. Proses penciptaan nilai tambah (added value) di
dunia industri (manufacturing) sering disebut sebagai produksi.
Sedangkan proses penciptaan nilai tambah (added value) di dunia jasa
(services) sering disebut sebagai operasi.
c. Manajemen pemasaran
Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi
dari barang, jasa dan gagasan. Dimaksudkan untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan
dan organisasi. Hal ini berarti, dalam manajemen pemasaran tercakup
serangkaian kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atas
barang, jasa dan gagasan dengan tujuan utama pihak yang terlibat.
5
d. Manajemen keuangan
Pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan dan menggunakannya seefisien
mungkin. Mengingat pengertian itu maka seorang manajer keuangan
haruslah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang perbankan, pasar
modal, dan perekonomian secara luas. Pasar uang untuk mendapatkan
dana yang murah serta mempunyai pengetahuan yang cukup untuk
menginvestasikan baik dalam bentuk investasi surat berharga (deposito,
saham, obligasi, reksadana) maupun investasi fixed assets.
e. Manajemen mutu
Tidak hanya berfokus pada kualitas produk, tapi juga cara untuk
mencapainya. Termasuk di dalamnya menetapkan kebijakan mutu, tujuan
dan tanggung jawab perusahaan dan tanggung jawab perusahaan serta
melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian
mutu, pemastian mutu, dan peningkatan mutu dalam sistem mutu.
f. Manajemen logistik
Menangani pemanfaatan dari material secara efisien dan efektif sehingga
modal yang digunakan seminimal mungkin dan agar produk ataupun jasa
yang dihasilkan berharga seminim mungkin tetapi tetap berkualitas tinggi.
Keenam cabang fungsional manajemen tersebut merupakan satu kesatuan
yang dibutuhkan oleh organisasi, kesemuanya saling terkait dan tergantung.
Keberhasilan manajemen juga ditentukan oleh keberhasilan keenam cabang
fungsional tersebut. Artinya keberhasilan organisasi berasal dari salah satu,
6
salah dua, salah tiga atau kesemua cabang fungsional manajemen tersebut
secara kumulatif.
Bisa jadi keberhasilan manajemen keuangan bisa menutup
ketidakberhasilan kelima manajemen yang lain atau sebaliknya. Secara
kumulatif keberhasilan satu, dua atau tiga cabang manajemen akan
mempengaruhi keberhasilan manajemen organisasi secara keseluruhan. Meski
demikian, dalam praktek, tidak ada satu organisasipun yang mampu
mempertahankan kesuksesan dalam jangka panjang hanya dengan
keberhasilan salah satu cabang fungsional tersebut.
Jadi, untuk mencapai kesuksesan pencapaian tujuan manajemen perlu
keberhasilan dari 2 cabang ruang lingkup, yaitu manajemen stratejik dan
manajemen operasional (manajemen sumber daya manusia, manajemen
produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen mutu dan
manajemen logistik).
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen yang secara universal dikenal
sebagai sebuah proses untuk mencapai tujuan dari organisasi, juga bisa didefinisikan
sebagai orang dan profesi atau jabatan. Manajemen bukan ilmu juga bukan seni, tetapi
perpaduan dari keduanya. Untuk mencapai kesuksesan tujuan manajemen perlu
keberhasilan dari 2 cabang ruang lingkup, yaitu manajemen stratejik dan manajemen
operasional (manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen
keuangan, manajemen pemasaran, manajemen mutu dan manajemen logistik).
7
BAB 2
Fungsi Manajemen dan Proses Manajemen
2.1 Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah:
a. Planning
Merupakan suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan
dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini
biasanya dituangkan dalam bentuk konsep atau suatu program kerja.
b. Organizing
Kegiatan yang meliputi penetapan struktur, tugas dan kewajiban, fungsi pekerjaan
dan hubungan antar fungsi.
c. Staffing
Termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan, dan
pengembangan sumber daya karyawan tersebut dengan efektif. Tujuan dari
staffing adalah untuk mengusahakan tersedianya sumber daya karyawan yang
terbaik untuk organisasi tersebut.
d. Directing
Yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan
kepemimpinan, bimbingan, motivasi, dan pengarahan, sehingga karyawan dapat
bekerja dengan lebih efektif.
e. Coordinating
Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi
8
pekerjaan.
f. Reccording and Reporting
Mencatat dan melaporkan secara terinci dengan tujuan evaluasi terhadap yang
telah diperoleh dan yang masih perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan.
g. Budgeting
Meliputi penyediaan dana ataupun sarana dan prasarana serta penetapan anggaran
sebagai strategi untuk pelaksanaan program yang akan berlangsung.
h. Evaluating
Menilai kinerja karyawan secara keseluruhan dalam menyelesaikan tugas dan
kewajibannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Ketujuh fungsi tersebut dikenal dengan POSDCORB (Gullick n. d.).
2.2 Proses Manajemen
Adapun proses manajemen yaitu : POLC (Planning, Organizing, Leading,
Controlling). Dalam hal ini ada dua ide penting dalam definisi:
a. Empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian
b. Pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
Gambar 2.1: Proses manajemen (Daft, 2000)
9
Empat tahap dalam proses manajemen, yakni:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan definisi mengenai organisasi di masa depan dan
cara mencapai tujuannya. Perencanaan berarti penentuan sasaran sebagai
pedoman kinerja organisasi di masa depan, ditambah dengan penetapan tugas
serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
Ketiadaan rencana atau perencanaan yang buruk dapat menjatuhkan
kinerja organisasi. Dalam proses manajemen, rencana jangka panjang untuk
kelangsungan organisasi (usaha) sangat diperlukan. Perkembangan organisasi
sangat bergantung salah satunya oleh perencanaan yang baik dan tepat sasaran
untuk organisasi, tanpa perencanaan, kelangsungan organisasi kedepannya
tidak terjamin.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian biasanya mengikuti perencanaan dan mencerminkan
organisasi yang mencoba untuk menyelesaikan rencana itu. Pengorganisasian
melibatkan penetapan dan pengelompokan tugas ke departemen, dan alokasi
berbagai sumber daya ke berbagai departemen. Melalui pengorganisasian
diharapkan organisasi bersifat lebih sistematik dan tim lebih mempunyai
tanggung jawab. Hal itu berguna untuk manajemen pribadi menempati posisi
yang seharusnya.
c. Kepemimpinan
Dalam organisasi memberikan kepemimpinan menjadi fungsi manajemen
yang semakin penting. Kepemimpinan (leading) adalah penggunaan pengaruh
10
untuk memotivasi karyawan agar mencapai sasaran organisasi. Memimpin
berarti menciptakan budaya dan nilai bersama, mengkomunikasikan sasaran
kepada karyawan, dan memberikan inspirasi agar karyawan berprestasi.
Memimpin termasuk memotivasi seluruh departemen, divisi, dan juga orang
yang bekerja langsung dengan manajer.
Kompetisi internasional, dan keragaman yang meningkat dalam tenaga
kerja, kemampuan untuk membentuk budaya, mengkomunikasikan sasaran,
dan memotivasi karyawan merupakan hal penting bagi kesuksesan bisnis.
Selain itu, anjuran untuk setiap karyawan memiliki tanggung jawab
kepimpinan, memecahkan masalah, dan membantu memotivasi orang lain
akan membuat para karyawan merasa dihargai. Kepemimpinan yang buruk
akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sebuah organisasi.
d. Pengendalian
Pengendalian adalah fungsi keempat dalam proses manajemen dan yang
terakhir dalam proses manajemen. Pengendalian (controlling) artinya
memantau aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah
pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan. Para manajer juga
harus memastikan bahwa organisasi yang mereka atur bergerak menuju
tujuannya.
Pelimpahan wewenang dan kepercayaan terhadap karyawan telah
membuat banyak perusahaan lebih menekankan pada pelatihan karyawan
untuk memantau dan mengoreksi diri sendiri. Terutama para karyawan pada
lini depan dilatih dengan menanamkan nilai inti dan standar kinerja yang
11
diharapkan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan kebebasan
yang besar tanpa harus membahayakan standar perusahaan yang tinggi.
Namun, para manajer harus menyadari bahwa keberhasilan dalam sebuah
perusahaan atau situasi mungkin tidak sama terhadap yang lainnya.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa umumnya fungsi manajemen meliputi
planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting. Proses
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Proses manajemen memiliki dua ide penting yakni:
1) empat fungsi manajemen.
2) pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
12
BAB 3
Perbedaan dan Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan tugas
tertentu dan letaknya dipisahkan dari bagian program yang menggunakannya. Proses
adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh
berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu
secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan.
3.1 Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen
FUNGSI MANAJEMEN PROSES MANAJEMEN
Fungsi manajemen seperti tentang
perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian
Proses manajer diperlukan tiga
cara yakni melalui tugas
manajemen, peran manajemen, dan
jenis ketrampilan manajer.
Perbedaan fungsi dan proses manajemen
Fungsi manajemen merupakan peran dalam mencapai tujuan tertentu yang akan
dikerjakan, sedangkan proses manajemen merupakan sebuah aktifitas yang harus
dilakukan dengan memperhatikan fungsi yang akan dikerjakan.
3.2 Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi dan proses manajemen keduanya selalu memiliki suatu perencanaan,
pengendalian, pengorganisasian, dan kepemimpinan. Sebuah keputusan yang
13
diambil oleh seorang manajer harus sinkron dengan fungsi dan tujuan yang melalui
suatu proses.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dan proses menunjukan perbedaan
yang mendasar dan memiliki tujuan yang tidak sama dalam pengembangan ilmu
manajemen. Misalnya, dalam perencanaan dan pengembangan manajemen yang melalui
proses akan berbeda tujuan pencapaiannya dalam mengaplikasikannya. Persamaan fungsi
dan proses manajemen yang merupakan pengendalian dalam sistem perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian menuju pada peran manajer dalam
melakukan kerjanya, keduanya mengorganisir untuk mencapai tujuan organisasi.
14
BAB 4
Siklus Manajemen
Manajemen adalah pencapaian berbagai sasaran organisasi dengan cara yang efektif
dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
sumber daya organisasi (Daft, 2000). Siklus manajemen adalah proses pencapaian
berbagai sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi yang
digambarkan pada suatu bagan. Berikut adalah siklus manajemen.
Gambar 4.1 : Bagan proses POAC (Terry, n.d.)
a. Planning (Perencanaan)
Menetapkan sesuatu yang harus dilakukan anggota organisasi untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Perencanaan juga memerlukan adanya peran manajer dalam
mengarahkan pekerjaan yang harus dilakukan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas pada semua anggota organisasi,
membagi kekuasaan dan menetapkan hubungan kerja antar anggota organisasi.
15
Controlling
Actuating
Organizing
Planning
c. Actuating (Pelaksanaan)
Menggerakkan organisasi secara efektif dan efisien ke arah pencapaian tujuan. Proses
ini diperlukan adanya sarana komunikasi, kepemimpinan, perundingan, serta
pemberian instruksi.
d. Controlling (Pengawasan)
Manajer mengadakan pengawasan atau pengendalian agar jalannya organisasi sesuai
rencana yang ditetapkan. Pengawasan atau pengendalian ini juga dapat dilakukan
agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tujuan dari siklus manajemen ini adalah untuk menunjukan proses dari manajemen
yang digambarkan dalam sebuah bagan. Proses ini di mulai dari pembuatan perencanaan
mengenai apa yang akan dilakukan, hingga terakhir melakukan pengendalian.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siklus manajemen ini terdiri dari 4 proses
yang antara 1 proses dengan yang lain sangat berkaitan. Setelah melakukan perencanaan
mengenai apa yang harus dilakukan, kemudian mengorganisir dengan membagi tugas.
Pelaksanaan dilakukan setelah mengorganisir, dengan menggerakan organisasi ke arah
tujuan. Agar jalannya organisasi tetap berada rencana yang di buat, maka manajer
melakukan pengendalian.
16
BAB 5
Tingkat dan Kompetensi Manajerial
Sebuah organisasi pasti membutuhkan manajer, yaitu anggota organisasi yang
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan dalam sebuah organisasi (Robbins
& Stephen, 1999). Organisasi yang baik membutuhkan lebih dari satu manajer untuk
mengkoordinasikan sumber daya mereka. Menurut Daft (2000), perusahaan besar
umumnya memiliki banyak manajer pada tiga tingkat yang berbeda. Setiap tingkat
memiliki porsi kompetensi tersendiri.
Gambar 5.1: Tingkatan ManajemenSumber: google.com
17
Gambar 5.2: Kompetensi ManajemenSumber: google.com
a. Manajer puncak (Top manager)
Manajer puncak (top manager) memiliki tanggung jawab atas keseluruhan
organisasi. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menyusun tujuan organisasi,
mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan, memonitor dan menginterpretasikan
lingkungan eksternal, serta membuat keputusan yang mempengaruhi keseluruhan
organisasi. Mereka memandang masa depan dalam jangka panjang dan
memperhatikan berbagai tren lingkungan umum serta kesuksesan menyeluruh dari
organisasi.
Di antara tanggung jawab yang terpenting bagi para manajer puncak adalah
mengkomunikasikan visi bersama bagi organisasi, membentuk budaya perusahaan,
dan memelihara semangat usaha yang dapat membuat perusahaan sejalan dengan
perubahan yang cepat. Para manajer puncak harus melibatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang unik dari setiap karyawan. Mereka mempunyai
jabatan seperti presiden, ketua, direktur eksekutif, chief executive officer (CEO), dan
executive vice president. Dalam bidang kesehatan, manajer puncak contohnya
direktur rumah sakit dan wakil direktur rumah sakit.
Agar suatu organisasi dapat berjalan efektif dan efisien dibutuhkan seseorang
yang mempunyai kompetensi manajer untuk mengelolanya. Keahlian yang sangat
dibutuhkan dalam mendukukng kompetensi manajer puncak ialah keahlian
konseptual (conceptual skill). Keahlian konseptual merupakan kemampuan kognitif
untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keterlibatan di antara berbagai
18
bagiannya (Daft, 2000). Keahlian konseptual melibatkan pemikiran manajerial,
pengolahan informasi, dan kemampuan perencanaan.
Keahlian konseptual ini melibatkan pengetahuan yang sesuai dengan organisasi
secara keseluruhan dan bagaimana organisasi sesuai dengan industri, masyarakat,
lingkungan bisnis, dan sosial yang lebih luas. Ini berarti kemampuan untuk berpikir
strategis dengan mengambil pandangan yang luas dan jangka panjang. Manajer
puncak harus memandang elemen-elemen signifikan dalam sebuah situasi dan pola
konseptual yang luas. Banyak tanggung jawab manajer puncak, seperti pengambilan
keputusan, pengalokasian sumber daya dan inovasi, memerlukan pandangan yang
lebih luas.
Seorang manajer puncak harus memiliki pengetahuan yang meluas dalam
berbagai aspek di masyarakat. Pengetahuan yang dimiliki tidaklah terbatas pada satu
aspek, melainkan berkembang dan merinci. Menjadi manajer puncak harus selalu
mengasah pengetahuannya yang disesuaikan dengan fenomena di masyarakat. Selain
itu, manajer puncak layak memliki inspirasi untuk menentukan strategi dan kebijakan
yang tepat sehingga pada penerapannya suatu organisasi lebih terarah dan jelas.
Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan pula kreatifitas seorang manajer puncak dalam
menilai kemampuan setiap karyawan. Dengan mengetahui keunikan karyawannya,
akan mendukung keberhasilan strategi dan kebijakan yang diterapkan pada
organisasi. Seluruh kompetensi di atas juga harus disertai dengan legalitas kebijakan
yang tinggi, sehingga kinerja manajer puncak menjadi fokus dan tujuan organisasi
dapat dicapai.
b. Manajer menengah (Middle manager)
19
Manajer menengah (middle manager) bekerja pada tingkat menengah organisai
dan bertanggung jawab atas unit bisnis dan departemen utama. Contoh manajer
menengah adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer pengendalian kualitas,
dan direktur laboratorium riset. Pada bidang kesehatan contohnya bidang pelayanan
medis, sarana, kepegawaian, dan bidang farmasi.
Manajer menengah bertanggung jawab mengimplementasikan strategi dan
kebijakan keseluruhan yang didefinisikan manajer puncak. Umumnya manajer
menengah berkutat dengan masalah operasional dan diharapkan membangun
hubungan yang baik dengan rekan di sekeliling organisasi, mendorong kerja tim, dan
memecahkan konflik.
Manajer menengah juga memposisikan diri sebagai manajer proyek (project
manager) yang bertanggung jawab atas proyek pekerjaan temporer yang melibatkan
partisipasi banyak orang dari berbagai fungsi dan level dalam organisasi, dan
mungkin juga dari luar perusahaan.
Menjadi seorang manajer menengah yang berperan sebagai tingkatan yang
menunjang manajer puncak juga harus mempunyai kompetensi manajer yaitu
keahlian komunikasi (communication skill). Keahlian komunikasi adalah kemampuan
manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta secara efektif sebagai
anggota kelompok (Daft, 2000). Keahlian ini diperihatkan dengan cara seorang
manajer berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk memotivasi,
memfasilitasi, mengkoordinasi, memimpin, berkomunikasi, dan menyelesaikan
konflik.
20
Seorang manajer dengan keahlian manusia akan memungkinkan bawahannya
untuk mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa merasa dipermalukan dan
mendorong partisipasi. Keahlian ini sangat dibutuhkan manajer menengah untuk
memerhatikan kebutuhan emosional para karyawan mereka dan tidak hanya
kebutuhan fisik yang berkaitan dengan tugas pekerjaan. Namun pada tingkat manajer
menengah, kompetensi yang dimiliki juga meliputi kompetensi manajer puncak dan
lini depan. Karena menjadi manajer menengah berhubungan dengan tingkat di
atasnya (manajer puncak) dan juga di bawahnya (manajer lini depan).
Kompetensi manajer diantaranya pengetahuan yang memadai untuk mendukung
kinerja manajer puncak. Ketrampilan menjalin hubungan yang baik juga dibutuhkan.
Ketrampilan untuk berhubungan dengan rekan di sekeliling organisasi sehingga akan
tercapai hubungan yang kondusif bagi kerjasama dalam organisasi. Manajer
menengah juga harus mampu memotivasi rekan kerjanya sehingga mendorong kerja
tim dalam suatu organisasi.
Menjadi manajer menengah layak memiliki kemampuan dalam memecahkan
konflik. Sikap berhati-hati serta kemampuan pengelolaan perubahan yang terjadi pada
organisasi sangat diperlukan. Hal tersebut akan mendukung keberhasilan proses
negosiasi dengan berbagai pihak agar konflik dapat teratasi.
c. Manajer lini depan (First-line manager)
Manajer Lini Depan (first-line manager) bertanggung jawab atas produksi barang
dan jasa. Mereka berada pada level manajemen pertama atau kedua dan mempunyai
jabatan seperti manajer lini, kepala seksi, dan manajer kantor. Mereka bertanggung
jawab atas kelompok karyawan non-manajerial.
21
Perhatian utama mereka adalah aplikasi peraturan dan prosedur untuk mencapai
produksi yang efisien, memberikan bantuan teknis, dan memotivasi bawahan.
Tenggat waktu pada tingkatan ini adalah singkat, dengan tekanan pada pencapaian
tujuan setiap hari. Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan
para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil
oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik.
Manajer lini depan juga memiliki andil dan turut serta dalam proses
pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan. Pada manajer lini depan, lebih
tertuju pada hubungan langsung dengan masyarakat. Dalam bidang kesehatan, contoh
manajer lini depan seperti dokter, dokter gigi, apoteker, perawat.
Manajer lini depan membutuhkan kompetensi manajer berupa keahlian teknis
(technical skill). Keahlian teknis merupakan pemahaman dan kefasihan dalam
melakukan tugas tertentu. Keahlian teknis meliputi penguasaan metode, teknik, dan
peralatan yang digunakan di dalam fungsi tertentu (Daft, 2000). Misalnya rekayasa,
manufaktur, atau keuangan. Keahlian teknis juga mencakup pengetahuan khusus,
kemampuan analisis, dan penggunaan alat dan teknik yang tepat untuk menyelesaikan
masalah dalam bidang disiplin ilmu tertentu. Dalam pelaksanaannya termasuk dalam
pengaturan waktu untuk melaksanakan tugas pada bidang tertentu.
Manajer lini depan harus mampu menerapkan dengan jelas dan tepat tentang
pengaplikasian program organisasi. Maka dari itu manajer lini depan harusnya
memiliki kemampuan koordinasi. Dalam mengkoordinasi kerjasama baik dengan
sesama rekan dalam organisasi, luar organisasi, maupun dengan masyarakat.
22
Koordinasi yang baik akan menghasilkan kinerja yang berhasil pada pengaplikasian
segala program organisasi.
Pengetahuan juga menjadi kompetensi yang sebaiknya dimiliki manajer lini
depan, pengetahuan secara ilmu yang menjadi dasar bidangnya, juga seni bila
berhadapan dengan masyarakat. Memposisikan diri dengan baik dalam menangani
dan menerapkan program pada masyarakat, agar tujuan organisasi dapat tercapai dan
berhasil. Berkaitan dengan pengaplikasian program, manajer lini depan berperan
penting dalam output dari sebuah organisasi, menghasilkan produk baik barang
maupun jasa sebagai hasil pencapaian tujuan organisasi.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajerial dibagi menjadi 3 tingkat yaitu
manajer puncak (top manager), manajer menengah (middle manager), manajer lini depan
(first-line manager). Dalam sebuah organisasi, ketiga tingkatan tersebut saling berkaitan
agar organisasi dapat berjalan lancar. Dalam prosesnya, dibutuhkan kompetensi berdasar
tingkatan, diantaranya keahlian konseptual (conceptual skill), keahlian komunikasi
(communication skill), dan keahlian teknik (technical skill). Kesesuaian kompetensi pada
tiap tingkatan akan mewujudkan kinerja organisasi efektif dan efisien.
23
BAB 6
Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Manajer
6.1 Peran dan Tugas Manajer
Suatu peran (role) adalah serangkaian perkiraan dan perilaku seorang manajer
(Daft, 2000). Peran dibagi kedalam tiga kategori yakni peran informasional, peran
interpersonal, dan peran mengambil keputusan. Setiap peran mencerminkan
aktivitas yang diambil manajer untuk menyelesaikan tugas manajer yakni
memecahkan masalah, menggerakkan orang, dan mengambil keputusan. Setiap
menajalankan perannya manajer tidak dapat mengerjakan seorang diri dan
seorang manajer pasti sangat membutuhkan orang lain untuk dapat membantunya
dalam menyelesaikan segala tugasnya.
Dalam Daft (2000), Mintzberg menyatakan bahwa manajer yang hanya
berkomunikasi atau hanya merancang saja tak akan pernah menyelesaikan
apapun, sementara manajer yang hanya melakukan akhirnya melakukan segala
sesuatunya sendiri. Maksudnya adalah segala hal yang terjadi pada suatu
organisasi penyelesaian akhir berada ditangan seorang manajer. Menurut
Mintzberg, terdapat sepuluh peran manajer yang dibagi menjadi tiga, yakni:
a. Peran informasional (Informational roles)
24
Peran informasional menggambarkan berbagai aktivitas yang digunakan
untuk menjaga dan mengembangkan sebuah jaringan informasi.
Pengembangan jaringan informasi dapat dilakukan dengan cara
memperbanyak kerjasama dengan berbagai pihak di luar organisasi. Berbagai
hal yang harus dilakukan seorang manajer untuk meningkatkan peran
informasionalnya sebagai seorang manajer, yakni:
1) Monitor
Monitor meliputi pencarian informasi terbaru dari berbagai sumber.
Manajer memperoleh dan mencari informasi dari orang dan membaca
cepat materi tertulis agar dapat mengikuti perkembangan dengan baik,
memantau kontak interpersonal individu di dalam organisasi tersebut.
Tugas manajer sebagai monitor adalah mengawasi setiap kegiatan yang
terjadi suatu organisasi. Contohnya seorang manajer keuangan pada suatu
organisasi bertugas memantau keuangan dan keuntungan organisasi,
mengamati perubahan inflasi dan deflasi.
2) Penyebar informasi (Disseminator)
Penyebar berita meliputi penerimaan informasi dari luar organisasi yang
dilanjutkan dengan memberikan informasi kepada anggota di dalam
organisasi. Tugas manajer pada kompetensi penyebar informasi adalah
menyampaikan informasi kepada para anggota organisasi lainnya melalui
memo dan laporan serta aktivitas telepon. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan mempermudah proses komunikasi. Contohnya seorang manajer
keuangan akan memberitahukan seluruh jajaran direksi apabila terjadi
25
inflasi dan deflasi yang dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian
organisasi tersebut.
3) Juru bicara (Spokesperson/Spokesman)
Juru bicara meliputi pemberian informasi mengenai berbagai kegiatan
organisasi kepada pihak luar melalui kegiatan pidato, seminar, dan
pertemuan. Seorang manajer yang baik harus mampu berbicara di depan
orang banyak supaya maksud dan tujuan manajer dapat terlaksana sesuai
harapan. Tugas manajer sebagai juru bicara adalah sebagai pembicara
kepada pihak luar organisasi mengenai berbagai kegiatan yang sedang
dikelola oleh organisasi tersebut. Contohnya seorang manajer sumber daya
hanya memiliki kewenangan berbicara mengenai kompetensi pekerja saja
dan tidak berhak berbicara mengenai perekonomian maupun logistik pada
suatu forum.
b. Peran interpersonal (Interpersonal role)
Peran interpersonal meliputi hubungan dengan orang lain dan berkaitan
dengan ketrampilan interpersonal. Seorang manajer yang baik harus memiliki
ketrampilan dalam menjaga hubungan komunikasi dengan orang lain supaya
segala sesuatu yang direncanakan manajer dapat terwujud. Berbagai hal yang
dapat dilakukan seorang manajer untuk dapat meningkatkan peran komunikasi
dengan orang lain antara lain:
1) Simbol kepemimpinan (Figurehead)
26
Simbol kepemimpinan meliputi penanganan aktivitas upacara dan
simbolis untuk departemen atau organisasi. Manajer mewakili organisasi
dalam kapasitas manajerial formalnya sebagai kepala unit. Salah satu
tugas manajer seperti menyambut tamu seperti tamu di luar organisasi
yang datang dengan tujuan untuk menjalin kerjasama. Tugas manajer yang
lainnya adalah menandatangani berbagai dokumen legal untuk
keberlangsungan organisasi. Dokumen legal dalam sebuah organisasi
merupakan hal yang sangat vital, sehingga sangat membutuhkan manajer
untuk menguatkan legalitas dokumen tersebut. Contohnya kerjasama dua
organisasi dapat terjalin apabila kontrak kerjasama telah ditandatangani
oleh pimpinan kedua organisasi tersebut.
2) Pemimpin (Leader)
Pemimpin mencakup hubungan dengan bawahan, termasuk mengarahkan
dan memotivasi bawahan, melatih, menasehati, dan berkomunikasi dengan
bawahan. Seorang manajer yang baik adalah seorang manajer yang peduli
terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang di dalam
organisasi yang dipimpinnya, apabila bawahannya melakukan kesalahan,
sebagai manajer yang baik harus mengingatkan kemudian mengarahkan
agar tidak mengulang kesalahan lagi. Tugas manajer sebagai pemimpin
adalah bertanggung jawab kepada setiap kegiatan di dalam organisasi.
Contohnya pimpinan rumah sakit menjalankan aktivitasnya yakni
memimpin rumah sakit agar dapat terkelola dengan baik.
3) Penghubung (Liaision)
27
Penghubung berkenaan untuk memelihara jaringan informasi baik di
dalam maupun di luar organisasi melalui surat, telepon, pertemuan, dan
alat komunikasi elektronik lainnya. Manajer beperan sebagai penghubung
maksudnya adalah peran manajer yang berhubungan dengan orang di luar
organisasi kemudian menghubungkan orang tersebut dengan setiap orang
yang berada di dalam organisasi, begitu pula sebaliknya. Tugas manajer
sebagai penghubung adalah menjaga hubungan dengan pihak luar
organisasi supaya kerjasama tetap terjalin dengan baik. Contohnya
pimpinan rumah sakit yang menginginkan pelayanan rumah sakit
ditingkatkan kemudian pimpinan tersebut menyampaikan kepada Wakil
Direktur Pelayanan supaya dapat disampaikan kepada manajer pelaksana
untuk dapat segera terlaksana.
c. Peran pengambilan keputusan (Decisional role)
Peran pengambilan keputusan berhubungan dengan berbagai peristiwa
dimana manajer harus membuat sebuah pilihan dan mengambil tindakan.
Peranan ini sering menutut ketrampilan konseptual dan kemanusiaan. Para
manajer terus memikirkan masa depan dan cara mencapainya. Para manajer
sadar akan masalah dan mencari solusi yang dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Peran manajer sebagai pengambil keputusan dapat ditingkatkan
melalui beberapa cara, yakni:
1) Penanganan gangguan (Disturbance handler)
Penanganan gangguan mencakup pemecahan konflik antar bawahan atau
antar manajer departemen dengan departemen lainnya melalui tindakan
28
korektif selama perselisihan atau krisis, beradaptasi dengan krisis di
lingkungan organisasi. Tugas manajer sebagai penanganan gangguan
adalah meredam permasalahan dan memberikan penyelesaian atas
permasalahan tersebut. Contohnya saat terjadi musim paceklik bahan baku
sehingga bahan baku sukar didapat, manajer logistik harus pandai dalam
mengelola persediaan bahan baku hingga cukup untuk beberapa saat ke
depan.
2) Pembagi sumber daya (Resource allocator)
Pembagi sumber daya berhubungan dengan keputusan mengenai
bagaimana membagi orang, waktu, peralatan, anggaran, dan sumber daya
lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Manajer harus
memutuskan pengalokasian anggaran proyek penentuan prioritas
penanganan keluhan pelanggan. Seorang manajer harus mampu
menganalisis setiap kemampuan orang yang bekerja di dalam organisasi
tersebut sesuai dengan bidangnya. Apabila seorang manajer tidak mampu
menganalisis kemampuan setiap orang yang bekerja di organisasinya,
maka kesalahan dalam bekerja tidak dapat dihindari. Oleh karena itu,
seorang manajer harus peka terhadap kemampuan setiap orang di
sekelilingnya. Tugas manajer sebagai pembagi sumber daya adalah
seorang manajer sumber daya harus mampu menempatkan pekerjanya
sesuai dengan kompetensi setiap individu. Contohnya lulusan sarjana
ekonomi ditempatkan pada bagian keuangan sedangkan lulusan hukum
ditempatkan pada bagian legalitas di dalam organisasi.
29
3) Perunding (Negotiator)
Perunding meliputi negosiasi formal dan penawaran untuk mencapai hasil
bagi unit yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan,
seperti mewakili kepentingan departemen selama negosiasi kontrak,
penjual, pembelian, dan anggaran. Seorang manajer harus mampu
melakukan perundingan supaya organisasi yang dipimpinnya tidak
merugi. Kehandalan seorang manajer dipertaruhkan apabila tidak mampu
melakukan perundingan dengan organisasi lain yang dapat berdampak
kerugian organisasinya. Tugas manajer sebagai perunding adalah
mengajukan persyaratan yang dapat menguntungkan organisasi.
Contohnya seorang manajer logistik melakukan tawar-menawar harga
dengan perusahaan yang menjual bahan baku supaya perusahaan yang
dikelolan manajer tersebut tidak mengalami kerugian.
4) Enterpreneurship
Enterpreneurship berhubungan dengan mencari peluang dalam kegiatan
untuk memajukan organisasi dengan cara mencari perubahan, menanggapi
perubahan, dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Seorang manajer
harus mampu mencari celah usaha supaya organisasinya tetap berjalan.
Usaha yang dapat dilakukan oleh manajer supaya organisasinya tetap
berjalan adalah melalui berbagai kegiatan seperti mengajukan proyek yang
memiliki nilai bisnis, mengidentifikasi ide baru, mendelegasikan tanggung
jawab ide kepada organisasi lain yang dapat memberi peluang usaha.
Tugas manajer sebagai Enterpreneurship adalah mencari strategi untuk
30
memajukan organisasi yang dikelola, utamanya dalam bidang ekonomi.
Contohnya seorang manajer pelayanan rumah sakit memberikan fasilitas
pelayanan kepada pasien dan keluarga seperti cafeteria, warung
telekomunikasi (wartel), toko obat di dalam gedung rumah sakit yang
memiliki peluang bisnis bagi pihak rumah sakit.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menurut Mintzber terdapat sepuluh peran
yang digolongkan menjadi tiga peran utama yakni peran informasional, peran
interpersonal dan peran mengambil keputusan. Tiap peran utama memiliki rincian peran.
6.2 Tanggung Jawab Manajer
Di dalam organisasi, tidak semua orang membuat keputusan yang sama.
Beberapa jenis keputusan ditangani oleh manajer puncak. Berbagai jenis
keputusan tersedia untuk individu pada berbagai tingkatan dan wilayah yang
berbeda. Tipe tanggung jawab manajer berupa keputusan sesuai dengan tingkatan
manajer dibagi menjadi tiga yakni:
a. Manajer puncak
Pada manajemen puncak memiliki tanggung jawab berupa keputusan yang
tidak terprogram dan keputusan yang pasti pada keadaan yang tidak pasti.
Keputusan yang tidak terprogram adalah keputusan yang tidak terlalu sering
terjadi di dalam organisasi yang terstandarisasi (Barney & Griffin, 1992).
Program ini bukan sebuah pedoman atau standar operasional. Keputusan ini
dibuat tidak berdasarkan pengalaman melainkan melalui suaru hati.
31
Contohnya sebuah dua orang pekerja perusahaan sistem data elektronik (EDS)
di Iran yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara karena korupsi dan
berakibat EDS bangkrut. Ross Perot sebagai pendiri EDS harus berani
memutuskan untuk menyelamatkan para pekerjanya, meskipun hal tersebut
tidak wajib dilakukannya.
Keputusan yang pasti pada keadaan yang tidak pasti adalah keputusan yang
tingkat keberhasilannya tidak diketahui pada saat dibuat. Contohnya Ross
Perot memutuskan untuk menyelamatkan para pekerjanya dari pemecatan,
hingga Ross Perot tidak dapat memperkirakan tingkat keberhasilan usahanya
tersebut.
b. Manajer tengah
Pada manajemen tengah memiliki tanggung jawab berupa keputusan tidak
terprogram, keputusan yang terprogram, keputusan beresiko dan keputusan
yang pasti. Keputusan yang tidak terprogram adalah keputusan yang tidak
terlalu sering terjadi di dalam organisasi yang terstandarisasi. Program ini
bukan sebuah pedoman atau standar operasional. Keputusan ini dibuat tidak
berdasarkan pengalaman melainkan melalui suara hati.
Keputusan yang terprogram adalah keputusan yang cukup sering terjadi pada
organisasi yang terstandarisasi (Barney & Griffin, 1992). Contohnya Wakil
Direktur Pelayanan rumah sakit Dr. Soetomo yang memutuskan untuk
memberikan layanan jasa seperti antar jemput pasien dan fasilitas kamar
dengan berbagai tipe.
32
Keputusan yang beresiko adalah keputusan yang memiliki beberapa alternatif
kemungkinan tingkat keberhasilan pada saat dibuat (Barney & Griffin, 1992).
Contohnya sebuah perusahaan alat musik seperti Hewlett-Packard
menghabiskan uang untuk penelitian dan pengembangan (R&D), hal tersebut
mengandung resiko. Apabila penelitian tidak memiliki hasil, maka hanya
kerugian yang didapat.
Keputusan yang pasti adalah keputusan yang tingkat keberhasilannya
diketahui pada saat dibuat (Barney & Griffin, 1992). Tingkat keberhasilan
keputusan ini sangat tinggi. Contohnya perusahaan pena BIC yang hanya
menjual bolpoin dan pena yang relatif murah mampu menghasilkan tiga juta
pena per hari dan meraih keuntungan jutaan dolar per tahun.
c. Manajer lini depan
Pada manajer lini depan memiliki tanggung jawab berupa keputusan yang
terprogram dan keputusan yang pasti. Keputusan yang terprogram adalah
keputusan yang cukup sering terjadi pada organisasi yang terstandarisasi
(Barney & Griffin, 1992). Contohnya mekanik mobil balap mengerti sekali
terhadap tindakan yang harus dilakukan ketika mobil balap berhenti pada pit.
Keputusan yang pasti adalah keputusan yang tingkat keberhasilannya
diketahui pada saat dibuat (Barney & Griffin, 1992). Tingkat keberhasilan
keputusan ini sangat tinggi. Contohnya ketika seseorang sedang dioperasi
maka anestesiolog (orang yang memberikan suntik bius) akan memberikan
obat bius kepada pasien sesuai takaran yang telah ditentukan apabila hal
33
tersebut sesuai dengan aturan maka pasien tidak akan merasakan sakit pada
saat dioperasi.
Maka dari uraian di atas, menurut Barney & Griffin (1992), tanggung jawab
manajer digolongkan berdasarkan tingakatan manajer yakni manajer atas,
manajer tengah dan manajer lini depan.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang manajer harus mampu memahami
berbagai peran manajer bersama segala tugasnya ketika menjalankan aktivitasnya. Pada
pembagian peran tersebut terdapat sepuluh peran yang dilengkapi dengan tugas dari tiap
peran. Seorang manajer harus melengkapi tanggung jawab tiap menjalankan peran dan
tugasnya, supaya organisasi dapat berjalan sesuai dengan harapan.
34
BAB 7
How to be a good manager
Bidang manajemen adalah profesi yang dinamis, menarik, dan menyegarkan, tetapi
hal ini juga membutuhkan pengetahuan individu dan keterampilan. Inilah yang membuat
pekerjaan manajer yang begitu meyenangkan, namun begitu mengintimidasi.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman seorang manajer, ada sepuluh atribut utama
bahwa seseorang harus bisa menguasai seni manajemen dan secara umum dapat
dipandang sebagai manajer yang baik, mampu, layak, dan terhormat (Gualco, 2010).
Berikut ini kesepuluh atribut utama:
a. Pengetahuan
Akumulasi dan pemanfaatan pengetahuan adalah ciri khas manajer yang baik. Hal ini
dikarenakan tanpa pengetahuan seperti itu akan sulit untuk unggul pada tanggung
jawab sentral dari manajer yakni untuk membuat keputusan yang tepat pada waktu
yang tepat dan untuk alasan yang tepat. Manajer tahu pekerjaan mereka, perusahaan
mereka, dan industri mereka, serta mengerti misi dan budaya organisasi mereka.
Mereka berpendidikan tinggi serta memiliki informasi tentang masa depan industri
yang baik.
35
b. Keterampilan organisasi yang luar biasa
Manajer yang baik melakukan berbagai tugas dan bertanggung jawab dalam rangka
memenuhi harapan. Mereka memerlukan tiga keterampilan organisasi yang luas
yaitu, kemampuan untuk merencanakan berbagai hal, kemampuan untuk
mendelegasikan atau menetapkan yang sudah direncanakan, dan kemampuan untuk
mengatur waktu. Ketiga keterampilan tersebut dapat membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan seorang manajer, dan dapat menjadi suatu kunci untuk menjadi manajer
yang baik.
c. Kerja keras
Hampir semua “orang hebat” yang kita temui dalam hidup yaitu mereka yang
mencapai sukses spektakuler dan mencapai ambisi fenomenal, adalah mereka yang
memiliki bakat besar di bidang mereka. Mereka bekerja keras serta bertanggung
jawab dengan tugasnya untuk suatu bakat sempurna yang mereka miliki. Manajer
yang baik memiliki tujuan dan tekad serta bersedia untuk berkorban dalam
menjalankan tugasnya sebagai manajer.
d. Membuat pekerjaan menyenangkan
Kesenangan adalah emosi dasar dan kebutuhan manusia untuk melakukan sesuatu
yang mereka anggap menyenangkan bagi mereka. Seorang manajer harus menjadikan
pekerjaanya sebagai aktivitas yang sangat digemari, supaya pekerjaan mereka tidak
menjadi sesuatu yang membosankan. Segala sesuatu jika didasari oleh rasa senang,
pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik.
e. Orang yang baik
36
Seorang manajer akan mengalami kegagalan dalam hidupnya dan pekerjaannya
apabila tidak mengatasi masalah ini. Sesuatu yang terwujud dalam perasaan iri hati,
keserakahan, egoisme, penghinaan, dan benci. Seorang manajer harus peduli dan
saling menghormati dengan karyawannya supaya mereka merasa nyaman dalam
bekerja.
f. Menampung informasi dengan baik
Seorang manajer yang baik tidak menutup diri dari segala informasi yang ada, namun
justru terbuka dan selektif pada berbagai informasi yang diterima. Begitu juga dalam
proses pengambilan keputusan, sebaiknya menimbang segala aspek dalam
pengambilan keputusan. Saran atau aspirasi dari bawahan tidak secara langsung
ditolak, tetapi menampung dengan olahan yang baik, sehingga keputusan yang
diambil adalah sebuah keputusan yang profesional.
g. Memfokuskan waktu dan energi
Seorang manajer harus berkonsentrasi pada sejumlah isu yang signifikan, tidak hanya
seberapa terampil manajer, namun penting juga dalam memfokuskan energi dan
peluang. Dengan berbagai macam masalah yang dihadapi, seorang manajer haruslah
mampu membuat prioritas yaitu fokus pada hal yang memiliki prioritas tertinggi
dibanding lainnya. Dengan begitu dalam penyelesaian masalah akan mempunyai
energi yang memadai, disesuaikan dengan prioritas yang dibuat. Hal tersebut
merupakan efisiensi waktu dari peran manajer yang baik.
h. Mengidentifikasi masalah dengan kompetensi
37
Manajer bukanlah seseorang yang melakukan suatu keputusan hanya dari organisasi
yang dibawahi. Namun ide dan kreatifitas seorang manajer sangatlah diperlukan.
Dengan adanya arahan dari pemikiran seorang manajer itu sendiri, maka kebijakan
yang diambil adalah hasil dari proses pematangan penyelesaian masalah. Hal tersebut
menghasilkan keputusan yang akurat seorang manajer yang baik.
i. Memberikan arah perbaikan yang terbuka
Menjadi manajer yang baik dapat dijadikan acuan bagi bawahan untuk dapat
meningkatkan kualitas pekerja. Seorang manajer diharapkan mampu menjadi
pendorong, dalam arti memberikan motivasi positif bagi bawahan untuk lebih belajar
dan berlatih mengembangkan diri. Manajer senantiasa tidak tertutup untuk
mentransfer ilmu yang patut dimiliki, sehingga berdampak baik juga pada koordinasi
kerja, serta dapat tercipta pekerja yang memiliki kompetensi baik dan terus
berkembang.
j. Pengaruh
Kemampuan menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi tingkah
laku karyawan dengan berbagai cara. Manajer yang baik harus bisa mempengaruhi
karyawan untuk melakukan pengorbanan pribadi demi kebaikan perusahaan.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hal yang perlu diketahui oleh seorang
manajer adalah tugas, peran, tanggung jawab, dan kewenangannya sebagai manajer.
Selain itu, seorang manajer harus bisa menjadi panutan atau contoh yang baik untuk para
38
karyawan atau bawahannya. Serta memiliki sifat diatas yang telah dijelaskan, seperti
diantaranya berpengetahuan yang luas dan mempunyai keterampilan organisasi yang
baik.
BAB 8
Berbagai Bidang Kajian Manajemen
Bidang kajian manajemen yang dimaksudkan pada bab ini merupakan pembahasan
secara rinci dan spesifik dari ruang lingkup manajemen yang telah disinggung ringkas
pada bab satu. Bidang kajian manajemen meliputi:
a. Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang mengatur hubungan
dan peranan sumber daya yang dimiliki oleh individu (tenaga kerja) secara efisien dan
efektif sehingga tujuan bersama perusahaan, karyawan, dan masyarakat dapat tercapai
dengan maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep
bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin, dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
39
pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek
manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Tujuan
dari manajemen sumber daya manusia adalah memberikan kepada organisasi satuan
kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia
akan menunjukkan langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam
jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas).
Manajemen sumber daya manusia sekaligus merupakan seni untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan sumber daya atau karyawan
dalam rangka mencapai tujuan individu maupun organisasi. Manajemen sumber daya
manusia merupakan proses yang terdiri dari:
1) Pengadaan
2) Pengembangan
3) Kompensasi
4) Intregrasi
5) Pemeliharaan
6) Pensiun
Manajemen sumber daya manusia ini mempunyai kekhususan dibandingkan
dengan manajemen secara umum atau manajemen sumber daya lain. Karena yang di-
manage adalah manusia, sehingga keberhasilan atau kegagalan manajemen sumber
daya ini akan mempunyai dampak yang sangat luas.
40
Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia adalah pentingnya
sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam organisasi dan pemanfaatannya dalam
berbagai fungsi dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber
daya manusia diperlukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya
manusia dalam organisasi, dengan tujuan memberikan kepada organisasi suatu satuan
kerja yang efektif.
b. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Ada beberapa definisi mengenai
pemasaran diantaranya adalah:
1) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran (Kotler, 1997).
2) Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler
& Amstrong, 1994).
Konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, dan
kepuasan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar
tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
41
kebutuhan yang lebih mendalam. Permintaan adalah keinginan akan produk yang
spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Kepuasan atau tercapainya keinginan konsumen menjadi tolak ukur dalam inti
pemasaran untuk proses evaluasi keberhasilan suatu pemasaran. Penelitian dan
pengembangan dalam manajemen pemasaran digunakan sebagai alat utama untuk
mengendalikan pemasaran agar dapat berjalan dengan baik.
Manajemen pemasaran memiliki prinsip yang meliputi analisis pasar,
perencanaan pasar, implementasi, dan kontrol pasar. Dalam perusahaan besar,
manajemen pemasaran biasanya ditangani oleh seorang manajer pemasaran,
sedangkan di perusahaan kecil, pemilik perusahaan memimpin dalam kegiatan
pemasaran. Berikut adalah penjelasan mengenai prinsip manajemen pemasaran:
1) Analisis pasar
Analisis pasar meliputi pengamatan aktivitas perusahaan di masa lalu,
sekarang dan masa depan. Manajer pemasaran menggunakan analisis
S.W.O.T. untuk menentukan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan
ancaman di dalam pasar. Mereka juga mengevaluasi tren, pertumbuhan,
ukuran pasar, saluran distribusi dan bahkan biaya. Semua aspek ini
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk, sehingga penting untuk
menyertakannya ke dalam pertimbangan.
2) Perencanaan pasar
Setelah menganalisis pasar, manajer pemasaran membuat rencana pemasaran,
dengan rincian strategi mereka untuk mencapai target pasar
42
perusahaan. Aspek manajemen pemasaran mengambil rincian seperti produk,
penempatan, harga, kemasan, posisi, orang dan promosi ke rekening.
3) Implementasi pasar
Ketika manajer pemasaran menempatkan penelitian dan perencanaan pasar
menjadi tindakan, itu disebut sebagai aspek pelaksanaan pasar atau
pengelolaan pasar. Manajer pemasaran memberikan perhatian khusus pada
setiap aktivitas dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
4) Kontrol pasar
Setelah implementasi, manajer pemasaran meninjau hasil setiap kegiatan
pemasaran untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan. Kontrol pasar dapat
mencakup survei pelanggan, evaluasi penjualan dan pemberian umpan balik,
dan mengulangi pelacakan.
c. Manajemen produksi dan operasi
Manajemen produksi dan operasi adalah sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan
(Fogarty, 1989). Kegiatan produksi dan operasi ada pada tiga hal, yaitu pengelolaan
fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi
yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai
elemen dari manajemen operasi (Schoeder, 1994).
1) Manajemen operasi
Penggunaan fungsi manajemen (Planing, Organizing, Actuating, and Controling)
dalam proses transformasi berbagai sumber daya perusahaan, guna menambah
43
dan menghasilkan output yang lebih baik dan optimal. Istilah manajemen operasi
muncul untuk memperluas pemahaman tentang proses produksi, proses produksi
yang dibahas tidak hanya yang menghasilkan barang dan menimbulkan
keuntungan saja. Manajemen operasi juga membahas proses produksi yang
menghasilkan jasa dan atau tidak menghasilkan keuntungan. Manajemen operasi
penting antara lain karena:
a) Sebagian besar aktivasi perusahaan umumnya tertanam dalam aktivitas
b) Operasi dan atau produksi, khususnya persediaan
c) Sebagian besar SDM, berada dalam departemen operasi dan atau produksi
d) Kegiatan operasional perusahaan merupakan kegiatan utama perusahaan
2) Penelitian produksi
Pada dasarnya semua manajemen pasti mengadakan penelitian untuk memastikan
langkah apa yang akan diambil kedepan. Penelitian ini ditujukan untuk
memastikan produksi dapat berjalan dengan baik. Penelitian produksi lebih tertuju
pada produk yang disukai konsumen. Pengembangan produksi adalah penelitian
terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan lebih lanjut agar
mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai konsumen.
Linear Programming adalah salah satu cara atau metode untuk menentukan
kombinasi produksi yang paling optimal. Problem yang dapat diselesaikan
terbatas pada problem yang mempunyai batasan linear, serta mempunyai fungsi
yang lancar. Luas produksi adalah jumlah atau volume output yang seharusnya
diproduksi oleh suatu perusahaan dalam suatu periode. Tujuan manajemen
44
produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi barang dan jasa dalam
jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
d. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi
keuangan tersebut meliputi cara memperoleh dana (raising of fund) dan
menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan
dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
pemilihan sumber dana untuk membelanjai aktivas tersebut. Tujuan adanya manajer
keuangan adalah untuk mengelola dana perusahaan secara umum dan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan
antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan
pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan
adalah merencanakan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
e. Manajemen mutu
Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem
mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalam berbagai cara. Manajemen
mutu sangat memerlukan figur pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh
anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada
organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara
sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab
pimpinan, tetapi juga seluruh anggota dalam organisasi.
Mutu adalah dugaan dan penafsiran yang sering timbul sebagai sesuatu yang
unggul, mahal harganya, kelas, tingkat atau bernilai tinggi. Tidak jauh berbeda
45
dengan kebiasan mendefinisikan mutu dengan cara membandingkan satu produk
dengan produk lainnya. Ketiga pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan
tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan
kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan. Secara singkat mutu dapat diartikan
kesesuaian penggunaan, kesesuaian tujuan, kepuasan pelanggan atau pemenuhan
terhadap persyaratan.
f. Manajemen logistik
Merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi,
informasi, dan sumber daya lainnya (produk, jasa, dan manusia) dari sumber
produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan
logistik karena perencanaan dan distribusi dari majemen logistik ini memberikan
ukuran yang pas. Logistik juga mencakup integrasi, informasi, transportasi,
inventori, pergudangan, dan pendistribusian.
“... a process of strategically managing the procurement, movement and
storage of materials, parts and finished inventory (and the related
information flows) through the organization and its marketing channels in
such a way that current and future profitability are maximized through the
cost-effective fulfillment of orders” (Martin Christopher,1968).
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan efisiensi dan efektifitas
penyimpanan serta aliran barang,fungsi ini termasuk pelayanan dan informasi terkait
dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption).
46
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dan meningkatkan
perencanaan dalam mengontrol aliran barang.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bidang kajian manajemen yang terdiri dari
manajemen sumber daya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuangan, mutu, dan
logistik secara garis besar memberikan pengertian yang diarahkan kepada suatu role yang
di dalamnya tersusun dari pengertian manajemen itu sendiri yaitu untuk mencapai tujuan
bersama.
Conclusion
1. Management is an attainment of target by a manager through planning, organizing,
leadership, and operation of organizational resource, and conducive of cooperation
between systematic human being. Management’s scope include to Human Resource
Management, Marketing Management, Operational (Production) Management,
Financial Management, Quality Management, and Logistic Management.
2. Generally management’s functions include planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, budgeting, and evaluating. While the management’s process
47
include planning, organizing, leadership, and control. In the management process has
two important ideas that the four.
3. Process and function show basic differences and have unequal target in development
of management science, for example planning in development of management and
through difference process will have different target in the application. Equation
between process and function of management which is an operation in planning
system, organizational, leadership and controlling, and influence the role of manager
in his or her activity.
4. George R. Terry divides into 4 management’s cycle, they are: Planning, Organizing,
Actuating, and Controlling (POAC). The purpose of this management cycle is to
show the process of management that is describer in a chart. Planning is the first time
to plan what to do, then organize by dividing the task. The implementation is done
after organizing, by moving the organization towards the goal. In order to remain in
the running of the organization that created the plan, then the manager must exercise
control or supervision.
5. There are three levels of managerial known as top manager, middle manager, and
first line manager. While the competence of managerial cover ability, knowledge,
skill, and legality which must have by a manager. Manager must have conceptual
skill, communication skill, and technical skill according to the managerial level,
through the manager competency, organization’s performance will be effective and
efficient to reach the organization target and objective.
6. Manager must able to understand the managerial role with all duties when running
activities. Managerial role include into three aspect, they are: informational role,
48
interpersonal role and decision-making role. A manager must complete the
responsibilities of each role and tasks. The responsibility of manager in the form of a
decision that is distinguished by the level managers those are top management,
middle management and first-line management. The decisions were program
decision, unprogram decision, certain decision, uncertain decision, and risky
decision.
7. A good manager not only posses a good skills and wide knowledge on organization,
but also good attitude in leading a company and carry well with his employees. A
good manager can expose him/herself; he/she should have the kindness to
accommodate other people idea, aspiration, and mind of his employees. A manager
also ought to earn to become motivator for these employees.
8. Management’s areas of study consist of Human Resource Management, Marketing
Management, Operational (Production) Management, Financial Management,
Quality Management, and Logistics Management. These management’s areas of
study is instructing to a role which refers to management’s objective itself: to reach
the target.
49
Daftar Pustaka
Barney & Griffin, 1992. The Management of Organizations, Houghton Mifflin Company, United States of America.
Daft, R 2000, Management, 5thedn, Vanderbilt University, Harcourt Inc.
Drucker, P 2007, People and Performance: The Best of Peter Drucker on Management, Harvard Business School Press, Boston.
Gualco, D 2010, The Good Manager a Guide for the Twenty-First Century Manager, Universe: USA.
Koontz, O’Donnell, & Weihrich, 1980, Management, 7thedn. Mc-Graw-Hill, Kogahusha.
Leslie, R & Byars, L, 2005, Management: Skills and Aplication, 11thedn, Mc Graw- Hill Companies Inc., New York, USA.
Quick, J et all, Managing Drug Supplay, Management Science for Health, Connecticut
50
Robbins, S & Coulter, M, 1999, Management, 7thedn. United States of America, Prentice-Hall, Inc.
Umiker, W 1998, Management Skills for the New Health Care Supervisor, An Aspen Publication.Maryland.
Zimmerman, D, Zimmerman, P, & Lund, C, 1996, The Health Care Customer Service Revolution, Irwin, Singapore.
European Commision 2004, Project Cycle Management Guidance Note 5, viewed 18 March 2011,http://www.proventionconsortium.org/themes/default/pdfs/tools_for_mainstreaming_GN5.pdf/
Hub 2010, hubpages.com, Hub. viewed 17 March 2011,http://hubpages.com/hub/ManagementRoles/
Matt 2009, sayeconomy.com, All About Economics on The Web. viewed 17 March 2011,http://www.sayeconomy.com/ten-management-roles-by-henry-mintzberg/
Lampiran: Pertanyaan dan Jawaban
Bab 1
Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen
Nama : Risyad Indra
NIM : 101011254
No. Absensi : 93
Pertanyaan : Dalam manajemen operasional jika salah sati dari sub manajemen
51
itu tidak berjalan atau mendapatkan hambatan apakah organisasi itu
dapat berjalan? Bisakah sub bagian manajemen lain meng-handle
untuk sementara demi mencapai tujuan yaitu sukses?
Jawaban : Secara teoritis jika pada manajemen operasional tersebut hambatan
terdapat pada sub bagian manajemen keuangan, organisasi tersesebut
dapat tetap berjalan. Akan tetapi dalam prakteknya tidak ada
organisasi yang berhasil sukses dalam pencapaian tujuannya apabila
terdapat salah satu saja sub manajemen yang terhambat. Karena dalam
sub manajemen itu saling menunjang untuk pencapaian tujuan yang
efektif dan efisien.
Bab 2
Fungsi Manajemen dan Proses Manajemen
1. Nama : Diah Pramudiya W.
NIM : 101011230
No. absensi : 71
Pertanyaan : Dalam siklus manajemen apakah tidak diperlukan leading untuk
menjalankan actuating? Jika tidak, mengapa?
Jawaban : Dalam siklus manajemen juga diperlukan leading, tetapi leading
tersebut sudah termasuk pada tahap actuating.
2. Nama : Roni Hidayat
NIM : 101011030
No. absensi : 1
52
Pertanyaan : Siklus POAC dan POLC apakah harus berjalan secara bersama agar
organisasi bisa berjalan atau hanya salah satu saja sudah cukup?
Jelaskan!
Jawaban : Fungsi POLC dan siklus POAC saling berkesinambungan tidak ada
perbedaan diantara keduanya, sehingga harus berjalan seimbang.
Bab 5
Tingkat dan Kompetensi Manajerial
1. Nama : Zuhrida Aulia
NIM : 101011072
No. absensi : 34
Pertanyaan : Di kehidupan nyata, contoh yang real untuk top manager, middle
manager, first line manager itu seperti apa? Karena selama ini yang
saya tau hanya ada manajer, tidak ada pembagian seperti itu.
Jawaban : Contoh real untuk tiap tingkatan manajer:
Top Manager: Presiden, direktur rumah sakit, chief executive officer
(CEO), executive vice president.
Middle Manager: Kepala departemen, kepala divisi, manajer
pengendalian kualitas, direktur laboratorium riset, bidang pelayanan
medis, sarana, kepegawaian, bidang farmasi.
First-line Manager: Dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, manajer
lini, kepala seksi, manajer kantor.
2. Nama : Dwi Indah A
NIM : 11011257
53
No. absensi : 96
Pertanyaan : Dengan penjelasan mengenai tingkat & kompetensi manajer, saya
mememiliki pertanyaan. Apakah suatu perusahaan “harus” memiliki 3
manajer, seperti top manager, middle manager, first-line manager
tadi? Karena memang dilihat perannya juga penting. Tolong
dijelaskan.
Jawaban : Sebuah organisasi yang baik, termasuk didalamnya perusahaan, jelas
memiliki 3 tingkat manajer tersebut. Sehingga dapat dikatakan adanya
3 tingkat manajer itu sudah otomatis ada. Jadi bukan harus memiliki,
melainkan sudah pasti terdapat 3 tingkat manajer agar organisasi
tersebut berjalan efektif dan efisien.
3. Nama : Friendika Rinanda
NIM : 101011236
No. absensi : 76
Pertanyaan : Apakah top management bisa memberikan suatu perintah kepada
first-line management tanpa melalui middle management? Jelaskan!
Jawaban : Tidak dapat. Dikarenakan middle management merupakan
penghubung antara top management dan first-line management. Jadi
konsep yang sudah diputuskan oleh top management dapat
diaplikasikan pada teknis pelaksanaan yang nantinya dilaksanakan
first-line management, harus diimplementasikan terlebih dahulu oleh
middle management. Karena tingkat pemahaman middle management
mengenai konsep dari top management lebih baik dan menyeluruh
54
dibandingkan dengan first-line management. Hal ini berkaitan dengan
spesifikasi tanggung jawab, sehingga dapat terwujud keberhasilan
tujuan organisasi.
Bab 7
How to be a good manager
1. Nama : Isshaini Absizah
NIM : 101011066
No. absensi : 31
Pertanyaan : Apabila satu dari beberapa fungsi / peran manajemen tidak
dilaksanakan apakah masih bisa disebut manajemen yang baik? Dan
apakah tujuan organisasi bisa tercapai?
Jawaban : Belum bisa dikatakan manjemen yang baik dan tujuan tidak tercapai,
karena organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat menjalankan
perannya dengan baik. Contohnya seorang karyawan berhubungan
dengan teknis. Dia hanya melaksanakan keputusan dari top manager.
Dia tidak boleh mengambil keputusan, karena keputusan diambil oleh
top manager.
2. Nama : Pradina Mudi A.
NIM : 101011229
No. absensi : 70
Pertanyaan : Apakah ada perbedaan antara top manager dengan leader suatu
organisasi?
55
Jawaban : Peran dari top manager dan leader tidak jauh berbeda namun
legalitasnya berbeda.
3. Nama : Annisa Rahim
NIM : 101011233
No. absensi : 73
Pertanyaan : Bagaimana jika ada karyawan yang pasif dalam kinerjanya? Apakah
hal itu mempengaruhi hasil / tujuan dari organisasi tersebut?
Bagaimana peran seorang manajer yang baik dalam menanggapi hal
tersebut?
Jawaban : Iya mempengaruhi tujuannya, karena karyawan juga sebagai manajer
lini depan yang berhubungan dengan tekhnis. Peran seorang manajer
yang baik yaitu mengidentifikasi masalah dengan kompetensi.
Maksudnya adalah dengan adanya arahan dari pemikiran seorang
manajer, maka kebijakan yang diambil adalah hasil dari proses
pematangan penyelesaian masalah.
56
top related