bab i ibnu

Post on 27-Jan-2016

217 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

bab

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Stroke adalah penyakit yang bisa menyebabkan suatu kematian yang

terbesar di dunia. Sebagaimana dalam Yuniadi (2010), serta Kiernan &

Dernaerschalk (2010), stroke menjadi penyebab kematian tersering ketiga di

Amerika, 85% stroke adalah Stroke Non Hemoragik dengan jumlah kasus yang

terjadi sebanyak 750.000 kasus tiap tahunnya.

Di Indonesia stroke menjadi penyakit tidak menular yang utama setelah

jantung dan paru. Angka penyakit tidak menular di Indonesia terus meningkat,

dari tahun 2011 sebesar 1.077 kasus menjadi 2.084 kasus pada tahun 2012.

Sedangkan di Jawa Tengah khususnya di Semarang kasus stroke sebesar 3659

kasus. Berdasarkan kelompok usia kasus stroke banyak terjadi pada umur 45-64

tahun yaitu mencapai 327 kasus. Hal ini dimungkinkan karena pada umur

tersebut seseorang banyak melakukan aktifitas namun tidak di imbangi pola

hidup sehat (Profil Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2012). Kasus Stroke Non

Hemoragik di RS. Pantiwilasa Citarum sebanyak 184 pada tahun 2011 dan

meningkat menjadi 186 pada tahun 2013 (Rekam Medis Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang, 19 Desember 2013).

1

2

Secara klinis gejala srtroke yang sering muncul adalah adanya

hemiparese atau hemiplegi, yang menyebabkan hilangnya mekanisme refeks

postural normal untuk keseimbangan, rotasi tubuh untuk gerak-gerak

fungsional pada ekstremitas. Tanda dan gejala serangan stroke bergantung

pada tingkat keparahan dan lokasi gangguan aliran darah atau letak lesi di otak

(Stillwell, 2011)

Penatalaksanaan yang tepat pada pasien stroke adalah dengan

rehabilitasi ataupun mobilisasi. Menurut Wiwit (2010), tujuan dilakukanya

rehabilitasi atau mobilisasi dini pada pasien stroke adalah untuk membantu

para penderita agar dapat mempelajari kembali keterampilan dan keluasan

yang hilang akibat stroke yang menyerang sebagian otak. Dengan mobilisasi

dini penderita stroke akan lebih mandiri dan memiliki kwalitas hidup yang

lebih baik.

Rehabilitasi harus segara dilakukan saat serangan stroke terjadi.

Rehabilitasi ini berupa latihan melemaskan anggota tubuh yang sudah terbiasa

kaku atau mengalami kelumpuhan. Sehingga penderita stroke mebutuhkan

program rehabilitasi yaitu dengan latihan Range of Motion (Wiwit, 2010).

Dampak apabila tidak dilakukanya mobilisasi dini maka proses

pemulihan akan berlangsung lebih lama. Misalnya, kelumpuhan tangan, dan

akan mudah terjadi kekakuan sendi dan pengkerutan otot. Bila hal ini di

3

abaikan maka akan terjadi proses kematian jaringan atau kecacatan permanen

(Wardhana, 2011).

Peran perawat di Rumah Sakit dalam penanganan pasien stroke adalah

membantu Activty Daily Living serta berkolaborasi dengan ahli medis lainnya

seperti petugas fisioterapi untuk melakukan mobilisasi aktif maupun pasif

dengan latihan Range of Motion pada ekstremitas pasien yang mengalami

hemiprase atau hemiplegi.

Melihat hal tersebut, maka penulis memandang bahwa pemenuhan

mobilisasi pada penderita stroke sengat penting sehinga penulis tertarik untuk

memberikan “Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilisasi Pada Pasien dengan

Stroke Non Hemoragik di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang”.

4

B. Tujuan Penulisan

1. TujuanUmum:

Melaporkan pengelolaan tentang pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada

pasien dengan Stroke Non Hemoragik di RS. Panti Wilasa Citarum

Semarang.

2. TujuanKhusus:

a. Menggambarkan hasil pengkajian tentang pemenuhan kebutuhan

mobilisasi pada klien dengan Stroke Non Hemoragik di RS Panti

Wilasa Citarum Semarang.

b. Menggambarkan masalah keperawatan tentang pemenuhan mobilisasi

pada klien dengan Stroke Non Hemoragik di RS Panti Wilasa Citarum

Semarang.

c. Menggambarkan perencanaan tindakan tentang pemenuhan mobilisasi

pada klien dengan Stroke Non Hemoragik di RS Panti Wilasa Citarum

Semarang.

d. Menggambarkan tindakan yang dilakukan untuk pemenuhan

mobilisasi pada klien dengan Stroke Non Hemoragik di RS Panti

Wilasa Citarum Semarang.

e. Menggambarkan evaluasi tindakan pemenuhan mobilisasi pada klien

dengan Stroke Non Hemoragik di RS Panti Wilasa Citarum Semarang.

f. Membahas tentang pengelolaan pemenuhan mobilisasi pada klien

dengan Stroke Non Hemoragik di RS Panti Wilasa Citarum Semarang.

5

C. Manfaat penulisan

1. Manfaat bagi praktisi keperawatan.

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai panduan dalam pengelolaan

mobilisasi pada klien dengan Stroke Non Hemoragik.

2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai bahan referensi di

perpustakaan dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dalam penyusunan karya tulis yang lain.

3. Manfaat bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan, pemahaman, dan pendalaman tentang

penerapan dasar konsep teori kepada klien dengan pemenuhan mobiliasi

pada klien dengan Stroke Non Hemoragik.

.

top related