bab 4 hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2010-1-00437-mn bab...
Post on 08-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
41
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PD. PELANGI INDAH LEATHER merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
penyamakan kulit hewan di Indonesia. Perusahaan ini telah berdiri selama kurang lebih 7
tahun, lokasi pabriknya berada di daerah Tegal Alur, Cengkareng yang berada pada kawasan
pemukiman pabrik sehinga tidak menggagu pemukiman warga. Pada awalnya usaha ini
dimulai sendiri oleh Bapak Suhartono dengan ide awal ingin membantu menghasilkan kulit
yang berguna untuk perusahaan yang memproduksi alas kaki, tas, baju maupun produk-
produk berbahan baku kulit.
Dengan kerja keras dan tekad yang kuat melalui proses awal pemilihan lokasi pabrik
yang sesuai, memilih tenaga ahli dan berpengalaman dibidang penyamakan serta pemilihan
mesin-mesin pengolahan yang berkualitas, sehingga terbentuklah perusahaan pengolahan
kulit yang memiliki kualitas tinggi. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan Pelangi
Indah Leather adalah:
Visi: Menjadi pilihan utama produk penyamakan kulit (kulit setangah jadi) sebagai bahan
baku produk-produk bebahan baku kulit di seluruh Indonesia.
Misi: - Menyediakan produk dengan harga kompetitif serta kualitas yang baik.
- Membantu menyediakan lapangan pekerjaan (mengurangi pengangguran)
- Memperoleh laba atau keuntungan atas usaha yang dijalankan.
- Perluasan pasar dan pertumbuhan perusahaan.
Proses produksi di mulai dengan bahan baku kulit mentah sapi, kambing dan domba
yang masih basah yang sudah ditaburi garam (kulit garaman). Kemudian kulit tersebut
melalui beberapa proses dengan menggunakan bahan kimia, seperti: proses pengerjaan
42
basah (beam house), proses penyamakan (training) dan proses penyelesaian akhir
(finishing). Jika sudah melawati tahap akhir, semua syarat-syarat penampilan, campuran
warna, kulitas kilap serta kualitas kulit setengah jadi sudah harus terpenuhi secara baik.
Maka kulit setengah jadi siap untuk diperdagangkan ke perusahaan yang mengelola produk-
produk berbahan dasar kulit.
4.1.2 Stuktur Organisasi
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan
Gambar 4.1 Bagian Struktur Organisasi
Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1) Direktur
Tugas dan wewenang sebagai pemilik sekaligus manajer perusahan adalah sebagai
berikut:
• Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non-
produksi yang terjadi di pabrik
DIREKTUR
Manajer Oprasional
Manajer Keuangan
Manajer Pemasaran
Bagian Akuntansi
Adminstrasi dan umum
Kepala bagian Gudang
Kepala bagian Produksi
Sales Supir dan staff pekerja
43
• Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk
pengembangan usaha dimasa yang akan datang
• Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya Perusahaan dan memperhatikan
kondisi baik material maupun tenaga kerja
• Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara
keseluruhan
• Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2) Manajer Keuangan
Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan adalah sebagai berikut:
• Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan keluar masuknya arus keuangan
• Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan
• Mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan menyampaikan
laporan secara periodik kepada pimpinan (segala sesuatu yang menyangkut laporan
keuangan)
• Bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan terhadap alokasi dana yang baik
untuk investasi
3) Bagian Akuntansi
Tugas dan tanggung jawab bagian akuntansi adalah sebagai berikut:
Membuat laporan laba rugi bulanan maupun tahunan
• Melakukan pembayaran gaji pegawai
Membuat jurnal penerimaan dan pengeluaran kas
Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun
Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat
44
4) Bagian Administrasi dan Umum
Tugas dan tanggung jawab bagian Administrasi dan umum adalah
Membantu dalam melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru
Melakukan proses pencatatan persedian yang berkoordinasi dengan kepala gudang
Bertanggung jawab dakam pengambilan keputusan pembelanjaan bahan baku
Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar masuknya
surat –menyurat
Memantau perkembangan organisasi dan keamanan perusahaan
Memperhatikan peningkatan kesejahteraan dan pembinaan karyawan
5) Manajer Operasional
Tugas dan tanggung jawab manajer operasional adalah sebagai berikut:
• Bertanggung jawab memproduksi sesuai dengan keinginan pasar (dari segi kualitas,
biaya)
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan operasional dan produksi
• Bertanggung jawab mengawasi jalan kegiatan produksi agar sesuai jadwal
• Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan
6) Kepala bagian Gudang
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian gudang adalah sebagai berikut:
• Bertanggung-jawab terhadap barang bahan baku yang ada
• Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama dengan
bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan barang kepada
pemasok
• Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff pekerja
(kenek), dan melaporkannya kepada manajer
• Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang
45
7) Kepala bagian Produksi
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian produksi adalah sebagai berikut:
• Melakukan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya
• Mengarahkan karyawan bila menyimpang dari pekerjaannya
• Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan
• Bertanggung jawab atas laporan yang diberikan secara periodik kepada pimpinan
8) Manajer Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab manajer pemasaran adalah sebagai berikut :
• Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi sales dan
mengawasi pelaksanaannya.
• Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Jakarta dan
sekitarnya
• Mencari informasi mengenai pasar dan melakukan promosi untuk
meningkatkan
• Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk wilayah
Jakarta dan sekitarnya
• Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan
permintaan
• Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
untuk daerah Jakarta dan sekitarnya
• Menyampaikan laporan tentang hasil penjualan kepada direktur.
46
9) Sales
Tugas dan tanggung jawab sales adalah sebagai berikut :
• Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru
• Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang
dicapai
• Menyetorkan penagihan yang dilakukan terhadap toko/pelanggan kepada bagian
keuangan (akutansi)
• Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan
10) Supir dan Staff Pekerja
Tugas dan tanggun jawab sataff pekerja adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab dan bertugas untuk melaksanakan tugas sehari-hari
Memberikan laporan kepada bagian produksi atas kondisi barang yang dihasilkan
Supir bertanggung jawab mengantar serta menjaga kelengkapan barang yang
dikirim ke pelanggan.
4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis
4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Jumlah Permintaan
Jumlah Permintaan untuk produk Pelangi Indah Leather setiap tahun mengalami
peningkatan secara signifikan (Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2). Berdasarkan histori
permintaan tersebut, Perusahaan optimis dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi.
Dengan meningkatkan kapasitas mesin yang ada diharapkan perusahaan akan dapat
meningkatkan penjualan produk sehingga keuntungan yang dicapai akan lebih maksimal.
47
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
2005 2006 2007 2008 2009
Full Up
Full Grain
Nappa
Corrected
Floater
Sumber Gambar : Data Perusahaan
Gambar 4.2 Permintaan Produk Penyamakan Kulit PD Pelangi Indah Leather
b. Proyeksi Permintaan
Proyeksi permintaan ini dilakukan pada lebih dari satu jenis barang, yang telah
dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat
terkecil (least square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan
garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting).
Berikut adalah data historis permintaan setiap produk penyamakan kulit, yang
digunakan untuk memprediksi permintaan untuk produk yang akan datang:
Tabel 4.1 Data permintaan aktual kulit Pull-up Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Periode Permintaan Jumlah 2005 Caturwulan 1 7770 24780
Caturwulan 2 8054 Caturwulan 3 8956
2006 Caturwulan 1 12837 38513 Caturwulan 2 12043 Caturwulan 3 13633
2007 Caturwulan 1 11887 39630 Caturwulan 2 13102
48
Tabel 4.2 Data permintaan aktual kulit Full-Grain Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Periode Permintaan Jumlah 2005 Caturwulan 1 5329 19109
Caturwulan 2 6811 Caturwulan 3 6969
2006 Caturwulan 1 11958 36970 Caturwulan 2 12215 Caturwulan 3 12797
2007 Caturwulan 1 13895 42589 Caturwulan 2 14321 Caturwulan 3 14373
2008 Caturwulan 1 18495 56765 Caturwulan 2 18321 Caturwulan 3 19949
2009 Caturwulan 1 14012 42650 Caturwulan 2 13956 Caturwulan 3 14682
Tabel 4.3 Data permintaan aktual kulit Nappa Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Periode Permintaan Jumlah 2005 Caturwulan 1 12365 37977
Caturwulan 2 12901 Caturwulan 3 12711
2006 Caturwulan 1 13595 41858 Caturwulan 2 13911 Caturwulan 3 14352
2007 Caturwulan 1 16596 50587 Caturwulan 2 16909 Caturwulan 3 17082
2008 Caturwulan 1 19355 58613 Caturwulan 2 19797 Caturwulan 3 19461
2009 Caturwulan 1 24118 72562
Caturwulan 3 14641 2008 Caturwulan 1 12954 40379
Caturwulan 2 13311 Caturwulan 3 14114
2009 Caturwulan 1 11021 35987 Caturwulan 2 12431 Caturwulan 3 12535
49
Caturwulan 2 24144 Caturwulan 3 24300
Tabel 4.4 Data permintaan aktual kulit Corrected Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Periode Permintaan Jumlah 2005 Caturwulan 1 1863 5998
Caturwulan 2 1973 Caturwulan 3 2162
2006 Caturwulan 1 2049 6147 Caturwulan 2 2195 Caturwulan 3 1903
2007 Caturwulan 1 2543 7959 Caturwulan 2 2667 Caturwulan 3 2749
2008 Caturwulan 1 3214 9859 Caturwulan 2 3333 Caturwulan 3 3312
2009 Caturwulan 1 5188 15845 Caturwulan 2 5202 Caturwulan 3 5455
Table 4.5 Data permintaan aktual kulit Floater Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Periode Permintaan Jumlah
2005 Caturwulan 1 9610 28832 Caturwulan 2 9595 Caturwulan 3 9627
2006 Caturwulan 1 11796 35455 Caturwulan 2 11811 Caturwulan 3 11848
2007 Caturwulan 1 16390 49321 Caturwulan 2 16450 Caturwulan 3 16481
2008 Caturwulan 1 17190 51918 Caturwulan 2 17346 Caturwulan 3 17382
2009 Caturwulan 1 20246 60956 Caturwulan 2 20311 Caturwulan 3 20399
50
Tabel 4.6 Data Permintaan Aktual keseluruhan produk penyamakan kulit
Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Keretangan: Dari beberapa table diatas dapat disimpulkan bahwa permintaan konsumen terhadap produk penyamakan kulit dari tahun 2005-2009 rata meningkat sebesar 15-17% setiap tahun.
Tabel 4.7 Analisis Permintaan Pull Up pada Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Permintaan Aktual (y)
X x² xy
2005 24780 -2 4 -49560 2006 38513 -1 1 -38513 2007 39630 0 0 0 2008 40379 1 1 40379 2009 35987 2 4 71974 179289 10 24280
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk kulit Pull up tahun 2010‐2011 :
ny
a ∑=
a = 179289 / 5
= 35857.8
∑
∑=2x
xyb x
b = 24280 / 10
2005 2006 2007 2008 2009
Pull Up 24780 38513 39630 40379 35987 Full Grain 19109 36970 42589 56765 42650 Nappa 37977 41858 50587 58613 72562 Corrected 5998 6147 7959 9859 15845 Floater 28832 35455 49321 51918 60956
51
= 2428
Jadi, persamaan regresi untuk kulit Full Up adalah:
y = a + bx
y = 35857.8 + 2428 x
Tabel 4.8 Analisis Permintaan Full Grain pada Periode 2005-2009
(Dalam square feet)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk kulit Full Grain tahun 2010‐2011 :
ny
a ∑=
a = 198083 / 5
= 39616.6
∑
∑=2x
xyb x
b = 66877 / 10
= 6687.7
Jadi, persamaan regresi untuk kulit Full Gain adalah:
y = a + bx
y = 39616.6+ 6687.7 x
Tahun Permintaan Aktual (y)
X x² xy
2005 19109 -2 4 -38218 2006 36970 -1 1 -36970 2007 42589 0 0 0 2008 56765 1 1 56765 2009 42650 2 4 85300 198083 10 66877
52
Tabel 4.9 Analisis Permintaan Nappa pada Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Permintaan Aktual (y)
X x² xy
2005 37977 -2 4 -75954 2006 41858 -1 1 -41858 2007 50587 0 0 0 2008 58613 1 1 58613 2009 70562 2 4 141124 259597 10 81925
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk kulit Nappa tahun 2010‐2011 :
ny
a ∑=
a =259597 / 5
= 51919.4
∑
∑=2x
xyb x
b = 81925 / 10
= 81925.5
Jadi, persamaan regresi untuk kulit Nappa adalah:
y = a + bx
y = 5191.4 + 8192.5 x
Tabel 4.10 Analisis Permintaan Corrected pada Periode 2005-2009
(Dalam square feet)
Tahun Permintaan Aktual
(y) X x² xy
2005 5998 -2 4 -11996 2006 6147 -1 1 -6147 2007 7959 0 0 0 2008 9859 1 1 9859
53
2009 15845 2 4 31690 45808 10 23690
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk kulit Corrected tahun 2010‐2011 :
ny
a ∑=
a = 45808 / 5
= 9161.6
∑
∑=2x
xyb x
b = 23406 / 10
= 2340.6
Jadi, persamaan regresi untuk kulit Corected adalah:
y = a + bx
y = 9161.6 + 2340.6 x
Tabel 4.11 Analisis Permintaan Floater pada Periode 2005-2009 (Dalam square feet)
Tahun Permintaan Aktual (y)
X x² xy
2005 28832 -2 4 -57664 2006 35455 -1 1 -35455 2007 49321 0 0 0 2008 51918 1 1 51918 2009 60956 2 4 121912 226482 10 80711
54
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk kulit Floater tahun 2010‐2011 :
ny
a ∑=
a = 226482 / 5
= 45296.4
∑
∑=2x
xyb x
b = 80711 / 10
= 8071.1
Jadi, persamaan regresi untuk kulit Floater adalah:
y = a + bx
y = 45296.4 + 8071.1 x
Tabel 4.12 Data Perkiraan Permintaan untuk Produk Penyamankan Kulit PD Pelangi Indah Leather Periode 2010-2011 (Dalam square feet)
Tahun Produk Perkiraan permintaan 2010 Pull Up 43142 Full Grain 59680 Nappa 76497 Corrected 16184 Floater 69512 2011 Pull Up 45570 Full Grain 66368 Nappa 84690 Corrected 18524 Floater 77581 2012 Pull Up 47998 Full Grain 73056 Nappa 92882 Corrected 20865
55
Floater 85652 2013 Pull Up 50426 Full Grain 79743 Nappa 101075 Corrected 23206 Floater 93723 2014 Pull Up 52854 Full Grain 86431 Nappa 109267 Corrected 25546 Floater 101795
c. Proyeksi Penjualan
Proyeksi penjualan produk PD. Pelangi indah Leather pada tahun 2009 dan 2010,
disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 5 kategori produk
dengan menggunakan satuan square feet.
Tabel 4.13 Data Perkiraan Penjualan Produk Penyamankan Kulit PD Pelangi Indah Leather Periode 2010
d. Analisis Pesaing
Persaingan di kalangan industri ini dapat terjadi karena mereka berebut posisi
dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga dan introduksi produk. Ancaman
utama atau pesaing utama yang dihadapi oleh PD. PELANGI INDAH LEATHER adalah
perusahaan yang sama-sama menjadi pemasok untuk perusahan mengelola produk
berbahan baku kulit. Beberapa pesaing perusahaan adalah PD.Indo kulit Lestari, PD. Murni
Leather, PD.Gloria, dsb. Bagi Perusahaan persaingan dalam industry penyamakan kulit tidak
Tahun Produk Perkiraan permintaan
Harga Rata-rata (Rp)
Perkiraan Penjualan
(Rp) 2010 Full Up 43142 20000 863840000 Full Grain 59680 19500 1163760000 Nappa 76497 18500 1415194500 Corrected 16184 17500 283220000 Floater 69512 16000 1112192000
56
terlalu dipermasalahkan karena dengan peningkatan kualiatas mutu yang maksimal maka
dengan sedirinya konsumen akan memilih kualitas yang terbaik.
e. Analisis Aspek Pemasaran
Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi
pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat. Strategi pemasaran yang digunakan
tidak terlepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari:
1. Product (Produk)
Produk yang dihasilkan PD. Pelangi Indah Leather adalah produk penyamakan kulit
berupa kulit yang berfungsi sebagai bahan baku utama dari produk-produk berbahan
kulit, seperti : Sepatu, Sendal ,tas dll. dengan berbagai jenis yang berbeda sesuai
dengan permintaan yang ada. Produk yang sekarang ini ditawarka antara lain adalah:
• Kulit Pull-Up (Pull-up Leather)
Kulit yang memperlihatkan efek warna meretak bila kulit ditarik ketat. Kulit ini
menggunakan bahan celup full aniline, dan sebagai tambahan memiliki sejenis
minyak dan/atau wax aplikasi, yang menyebabkan warna menjadi terlihat lebih
muda ketika kulit ditarik (motif). Dengan Tingkat ketebalan kulit : ± 1.5 mm
• Kulit Full-Grain (Full-grain Leather)
Jenis kulit yang tidak diratakan atau tidak dihaluskan pada bagian atasnya. Jadi
ketika bagian luar kulit secara utuh masih alami dipertahankan selama proses
penyamakan dinamakan Full Grain Leather. Dengan Tingkat ketebalan kulit : ± 1.4
mm
• Kulit Nappa (Nappa Leather)
Mulanya hanya kulit domba yang dinamakan Nappa. Tetapi belakangan ini kata
‘Nappa’ menjadi istilah kulit lain yang berarti ‘lembut’ seperti kulit sapi Nappa.
Dengan Tingkat ketebalan kulit : ± 1 mm
57
• Kulit Corrected (Corrected Grain Leather)
Kulit yang memiliki permukaan tambahan/buatan yang diemboss ke dalamnya
setelah dihaluskan lebih bagian luar kulit yang kurang bagus. Dengan Tingkat
ketebalan kulit : ± 2 mm
• Kulit Floater
Ketika kulit di-finish melalui penghalusan untuk menciptakan suatu permukaan
yang berpori (stuktur seperti kulit jeruk). Dengan Tingkat ketebalan kulit : ± 1.7
mm
2. Price (Harga)
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa. Oleh sebab itu Penetuan harga merupakan
salah satu keputusan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dimana harga
produk yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi semua biaya-biaya
yang dikeluarkan, atau bahkan lebih dari itu untuk memperoleh laba semaksimal
mungkin. Perusahaan dalam hal ini menggunakan sistem pengawasan mutu dan standar
perusahaan dimana keseluruhan harga yang ditetapkan disesuaikan dengan tingkat
pasar yang dituju.
3. Place (Tempat)
PD. Pelangi Indah Leather berokasi pada kawasan industry daerah tegal alur. Dengan
rantai distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi langsung dimana perusahan
secara langsung menawarkan produknya ke pabrik-pabrik yang memproduksi produk
berbahan baku kulit. Berikut ini gambar saluran distribusi yang digunakan dalam rencana
usaha ini:
58
Gambar 4.3 Rantai Distribusi
Sumber Gambar : Dari Perusahaan
4. Promotion (Promosi)
promosi yang digunakan oleh PD Pelangi Indah Leather adalah dengan
menggunakan personal selling yakni dengan menggunakan jasa sales sebagai tenaga
penjualnya. Tenaga sales yang digunakan sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman
akan produk-produk akan dijual, pasar yang dituju, serta teknik-teknik penjualan dan
penagihan yang akan dilakukan. Agar dapat memasarkan produk yang ditawarkan dengan
maksimal. Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah menjalin
hubungan baik dengan pelanggan, melalui kualitas produk yang baik serta pelayanaan yang
memuaskan.
4.2.2 Analisis Aspek Teknis dan Operasi
Setelah dilakukan analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran, selanjutnya analisis
terhadap aspek teknis segera dilakukan. Analisis terhadap aspek teknis ini meliputi penilaian
lokasi bisnis, proses produksi, kapasitas produksi, dan layout / tata letak pabrik.
4.2.2.1 Penilaian Lokasi Bisnis
Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam memaksimalkan
keuntungan pemilihan lokasi pabrik sekaligus menjadi kantor bagi Perusahaan Pelangi Indah
Leather. Lokasi yang terpilih sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba
keseluruhan perusahaan.
Pabrik Penyamakan kulit Pabrik produksi produk ber bahan baku kulit
Konsumen
59
Pada usaha produksi penyamakan kulit ini sudah terdapat lokasi yang akan dipilih
yaitu pada daerah Tegal Alur, Cengkareng. Faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi pabrik yang sekaligus menjadi kantor tersebut antara lain:
1) Kawasan industri, Dimana daerah Tegal alur merupakan kawasan industri yang
sebagian besar banggunan pada kawasan tersebut terdiri dari pabrik maupun
gudang.
2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang mana dekat
dengan pasar atau konsumen.
3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan transportasi yang baik dapat
menunjang keberhasilan suatu pabrik. transportasi yang dimaksud adalah jalan yang
nyaman untuk pekerja, transportasi bahan-bahan dan peralatan yang efisien, serta
pengiriman secara cepat terhadap lokasi yang dituju.
4) Ketersediaan sumber energi, yakni memperhitungkan ketersediaan sumber energi
yang ada, seperti air dan listrik untuk keperluan dan kebutuhan dalam kelancaran
proses produksi perusahaan.
5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga kerja yang
terlatih dan terdidik.
6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada di sekitar
lokasi usaha.
Tabel 4.14 Evaluasi Alternatif Lokasi PD. PELANGI INDAH LEATHER
Faktor Bobot Tegal Alur Tanggerang Bogor Nilai Skor Hasil Nilai Skor Hasil Nilai Skor Hasil
Kawasan Industri 0.25 B 4 1 B 4 1 B 4 1
Dekat dengan Pasar 0.11 C 3 0.33 C 3 0.33 B 4 0.44 Kemudahan dalam Transportasi
0.23 A 4 0.92 C 3 0.69 D 2 0.46
Ketesediaan sumber 0.14 B 4 0.56 B 4 0.56 B 2 0.56
60
energi Ketersediaan tenaga kerja
0.17 B 4 0.68 C 3 0.51 C 3 0.51
Sikap masyarakat 0.10 B 4 0.4 B 4 0.4 B 3 0.4
Total 1 3.89 3.49 3.37
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang
Untuk memudahkan perhitungan maka masing-masing kriteria diberi skor
sebagai berikut:
A = 5
B = 4
C = 3
D = 2
E = 1
Jika diberi peringkat maka alternatif lokasi tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 4.15 Peringkat Alternatif Pilihan Lokasi
Lokasi Hasil Peringkat
Tegal Alur 3.89 1
61
Tanggerang 3.49 2
Bogor 3.37 3
Keterangan : Dari hasil perhitungan di atas, maka kawasan Tegal Alur di pilih oleh
perusahaan sebagai tempat yang paling tepat untuk mendirikan pabrik.
4.2.2.2 Produksi
1. Proses Produksi
Perusahaan Pelangi Indah Leather adalah prusahaan penyamakan kulit yang
memproduksi 5 jenis kulit yaitu Nappa, Full Grain, Corrected, Floater dan Full up . Tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam proses penyamakan kulit adalah sebagai berikut:
• Sortasi dan penimbangan
Merupakan tahap persiapan kulit sebelum dilakukan proses penyamakan. Tahap ini
merupakan tahap dimana kulit diseleksi untuk menentukan mana kulit yang layak
untuk di proses. Setelah dilakukan seleksi maka kulit di timbang.
• Proses perendaman (Soaking)
Perendaman bertujuan untuk melemaskan kulit terutama kulit kering, sehingga
mendekati kulit hewan yang baru lepas dari badannya. Perendaman juga bertujuan
untuk membuang darah, feces, tanah dan bahan atau zat-zat asing yang tidak hilang
pada waktu pengawetan.
• Proses pengapuran (Liming)
Tujuan dari pengapuran adalah untuk membengkakkan kulit mempermudah
pembuangan bulu, epidermis dan lain-lain selama 24 jam. Bahan yang digunakan
62
adalah air, natrium sulfida, kapur. Proses tersebut menggunakan drum milling atau
mesin molen.
• Proses buang daging (Fleshing)
Kulit yang masih terdapat daging dihilangkan dengan pisau seset atau dengan
mesin buang daging.
• Proses pengapuran ulang (Relimming)
Bertujuan untuk menghilangkan bulu dan zat-zat yang masih tertinggal pada kulit
pada proses pengapuran. Bahan yang digunakan adalah air, dan kapur.
• Proses buang kapur (Delimming)
Proses buang kapur ini bertujuan untuk membuang sisa-sisa kapur, baik yang
terikat maupun tidak terikat dalam kulit. Bahan yang digunakan antara lain air, ZA,
H2SO4 yang telah diencerkan 10X dengan air.
• Proses pengikisan protein (Bating) dan pressing
Proses ini bertujuan untuk memecahkan zat kulit dengan khemikalia yang
mengandung protein. Bahan bating yang digunakan adalah oropon. Kemudia kulit
dpress menggunakan mesin pressing yang berfungsi menggeringkan kulit.
• Proses pembuangan lemak (Degreasing)
Bertujuan untuk membuang sisa-sisa lemak baik setelah pickle maupun sebelum
proses penyamakan. bahan-bahan kimia yang digunakan antara lain iragol Daatau
sandopan DTC.
• Proses pengasaman (Pickling) dan penyamakan (Tanning)
Bertujuan untuk mengasamkan kulit pada pH 3 – 3,5. bahan pickle berasal dari
asam-asam organik lemah seperti format dan laktat, selainitu juga menggunakan
air, garam, HCOOH dan H2SO4. Tanning bertujuan untuk menghindari kekakuan
dan kekerasan kulit, sehingga kulit tetap lemas ketika dalam keadaan kering dan
63
dapat bertahan lama. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses ini diantaranya
adalah mimosa, krom, formalin, Na2CO3.
• Proses penggantungan (Aging)
Setelah proses tanning maka kulit akan mengalami proses aging, dimana kulit
digantungkan di atas kuda-kuda kayu dan biarkan agak kering tanpa penjemuran
dengan sinar matahari. Setelah itu kulit ditimbang dan di cuci selama 15 menit.
• Proses netralisasi (Neutralization)
Bertujuan untuk menetralkan asam bebas yang berada pada kulit. Bahan-bahan
yang dipakai untuk netralisasi yaitu bahan-bahan yang bersifat alkalis.
• Proses penyamakan ulang (Retanning)
Penyamakan ulang dimaksudkan untuk memberikan sifat unggul yang lebih baik
yang dimiliki bahan penyamak lain. Bahan yang digunakan dalam proses ini adalah
bahan penyamak sintesis, nabati atau mineral.
• Proses pewarnaan dasar (Dyeing)
Proses ini bertujuan untuk memberikan warna dasar pada kulit tersamak agar
dapat memperindah penampakan kulit jadi. Bahan yang digunakan antara lain air,
leveling agent, cat dasar, asam formiat.
• Proses peminyakan (Fat Liquoring) dan fixasi (Fixation)
Proses peminyakan bertujuan untuk mendapatkan kulit samak yang lebih tahan
terhadap gaya tarikan atau gaya mekanik lainnya, disamping itu untuk menjaga serat
kulit agar tidak lengket satu dengan lainnya, sehingga kulit lebih lunak dan lemas.
Bahan yang digunakan adalah air, minyak sulphonasi dan ditambahkan anti jamur.
Kemudian proses fixasi, proses ini bertujuan untuk memecahkan emulsi minyak dan
air sehingga airnya mudah menguap pada saat dikeringkan. Bahan kimia yang
64
digunakan adalah HCOOH yang telah diencerkan 10X dengan air, dan ditambahkan
anti jamur menggunakan mesin togel.
• Proses pengeringan (Drying)
Tujuan dari proses pengeringan ini adalah mengurangi kadar air bebas di dalam kulit
secara bertahap tanpa merusak kulit, zat penyamak dan minyak yang ada di dalam
kulit, caranya dengan menggantung kulit pada kuda-kuda kayu dan diangin-
anginkan.
• Proses penyelesaian
Pada proses ini kulit di beri binder, pigment, penetrator, filler, wax, thinner atau
lack sesuai dengan tujuan penggunaan kulit samak tersebut. Kulit yang telah di cat
dan dikeringkan lalu disetrika atau diembosh untuk memberi motif pada permukaan
kulit dan memperindah penampakannya.
2. Peralatan Produksi
Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah:
1. Mesin Molen
Mesin molen ini digunakan untuk proses pengadukan yang berfungsi
mencampurkan bahan kimia dengan kulit .Berbentuk bulat dan terbuat dari besi plat.
Diperkirakan harga mesin molen ini adalah Rp 30.000.000,-.
2. Mesin Belah
Mesin belah (fleshing) digunakan untuk membuang daging yang masih tersisa
pada kulit. Proses pengerjaan menggunakan pisau seset yang terpasang pada
bagian dalam mesin. Diperkirakan harga mesin ini adalah Rp 100.000.000,-.
65
3. Mesin Pres
Mesin Pres digunakan dalam prosses pengeringan kulit sehingga mudah untuk
proses penyamakan kulit selanjutnya. Diperkirakan harga mesin ini adalah Rp
45.000.000,-.
4. Mesin Serut
Mesin serut atau mesin amplas digunakan untuk menipiskan kulit sesuai
permintaan tebal atau tipis. Diperkirakan harga mesin ini adalah Rp 45.000.000,-.
5. Mesin Tun
Mesin tun digunakan dalam proses tanning fugsi mesin tersebut adalah
menghindari kekakuan dan kekerasan kulit, sehingga kulit tetap lemas ketika dalam
keadaan kering dan dapat bertahan lama. Diperkirakan harga mesin ini adalah Rp
30.000.000,-.
6. Mesin Togel
Mesin togel digunakan untuk kulit samak yang lebih tahan terhadap gaya
tarikan atau gaya mekanik, sehingga kulit lebih lunak dan lemas. Biasa dsebut juga
papan pentang, digunakan untuk mementang kulit agar kulit lebih lemas dan
memperoleh luas yang maksimal. Diperkirakan harga mesin ini adalah Rp
50.000.000,-.
7. Mesin Cetak
Mesin cetak digunakan unutk pemberian motif kulit setelah melalui proses
mewarnaan. memberi motif pada permukaan kulit dilakukan sesuai dengan
permintaan konsumen. Diperkirakan harga mesin ini adalah Rp 50.000.000,-.
8. Peralatan lainnya adalah spraying, ember, corong plastik, selang air, gunting,
pisau dan kertas pH, timbangan dan papan kuda-kuda.
66
4.2.2.3 Kapasitas Produksi
Dalam proses penyamakan kulit hal yang paling penting adalah proses pemasakan kulit.
Dimana dalam proses ini kulit mentah diaduk, dicampurkan serta direndam dengan bahan
kimia. menggunakan mesin molen. sebelum melakukan penambahan mesin, kapasitas
maksimal untuk satu mesin molen adalah 1440 kaki setiap minggunya. Bila menggunakan 4
(empat) mesin molen maka dalam waktu satu tahun hanya dapat memproduksi kulit
sebanyak 276.480 kaki, sedangkan permintaan produk penyamakan kulit terus bertambah
setiap tahunnya. Oleh sebab itu perusahan memutuskan melakukan peningkatan kapasitas
mesin dengan menambah 2 (dua) mesin molen, sehingga waktu satu tahun dengan 6
(enam) mesin molen yang ada perusahaan dapat memproduksi kulit sebanyak 414.720 kaki
menyeimbangi prediksi tingkat permintaan tahun 2014 sebesar 375.893 kaki.
4.2.2.4 Layout atau Tata Letak Pabrik
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan
Gambar 4.4 Rencana Tata Letak (layout) Pabrik
1. Pintu depan utama (tempat parkir truk barang)
2. Kamar Pegawai
3. Gudang
4. WC
67
5. Ruang finising
6. Area Mesin Molen
7. Area mesin Belah
8. Area Mesin press
9. Area Mesin Serut
10. Area Mesin Tun
11. Area Mesin Togel
12. Area Mesin Cetak
13. Kantor
14. WC
15. Dapur
16. Area Penjemuran kulit
4.2.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Anlisis aspek Manajemen dan SDM merupakan analisis yang menilai pengolahan usaha
dan struktur organisasi perusahaan.
a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan
1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)
pekerjaan yang dibutuhkan untuk PD. Pelangi Indah Leather dibagi menjadi tiga
kelompok, terdiri dari Manajer Keuangan, Manajer operasional dan Manajer Pemasaran,
dimana dari setiap kelompok memiliki staff masing-masing. Kelompok Manajer keuangan
terdiri dari staff bagian keuangan dan administrasi umum, kelompok manajer operasioanal
terdiri dari kepala gudang, kepala bagian produksi, supir serta staff pekerja dan kelompok
manajer pemasaran terdiri dari bagian sales.
2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)
a) Jabatan akutan, administrasi umum, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:
- Wanita, pendidikan minimal D3
68
- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.
- Menguasai bidang keuangan dengan baik.
b) Jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan sebagai berikut:
- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun.
- Pendidikan minimal SLTA/sederajat.
- Mampu membina dan membangan hubungan baik dengan pelanggan
c) Jabatan kepala gudang dan kepala Produksi, diperlukan persyaratan dasar sebagai
berikut:
- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27 tahun.
- Pekerja keras, disiplin, dan Memiliki jiwa kepemimpinan.
- bersedia untuk lembur
d) Jabatan Supir dan staff pekerjaksi, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:
- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27 tahun.
- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.
- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah Jakarta dan sekitarnya.
3) Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job description)
Sumber Gambar : Data dari Perusahaan
Gambar 4.5 Bagan Struktur Organisasi
Manajer Oprasional
Manajer Keuangan
Manajer Pemasaran
Bagian Akuntansi
Adminstrasi dan umum
Kepala bagian Gudang
Kepala bagian Produksi Sales
Supir dan staff pekerja
DIREKTUR
69
Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1) Direktur
Tugas dan wewenang sebagai pemilik sekaligus manajer perusahan adalah sebagai
berikut:
• Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non-
produksi yang terjadi di pabrik
• Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk
pengembangan usaha dimasa yang akan datang
• Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya Perusahaan dan memperhatikan
kondisi baik material maupun tenaga kerja
• Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara
keseluruhan
• Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2) Manajer Keuangan
Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan adalah sebagai berikut:
• Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan keluar masuknya arus keuangan
• Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan
• Mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan menyampaikan
laporan secara periodik kepada pimpinan (segala sesuatu yang menyangkut laporan
keuangan)
• Bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan terhadap alokasi dana yang baik
untuk investasi.
3) Bagian Akuntansi
Tugas dan tanggung jawab bagian akuntansi adalah sebagai berikut:
70
Membuat laporan laba rugi bulanan maupun tahunan
• Melakukan pembayaran gaji pegawai
Membuat jurnal penerimaan dan pengeluaran kas
Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun
Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat
4) Bagian Administrasi dan Umum
Tugas dan tanggung jawab bagian Administrasi dan umum adalah
Membantu dalam melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru
Melakukan proses pencatatan persedian yang berkoordinasi dengan kepala gudang
Bertanggung jawab dakam pengambilan keputusan pembelanjaan bahan baku
Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar masuknya
surat –menyurat
Memantau perkembangan organisasi dan keamanan perusahaan
Memperhatikan peningkatan kesejahteraan dan pembinaan karyawan
5) Manajer Operasional
Tugas dan tanggung jawab manajer operasional adalah sebagai berikut:
• Bertanggung jawab memproduksi sesuai dengan keinginan pasar (dari segi kualitas,
biaya)
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan operasional dan produksi
• Bertanggung jawab mengawasi jalan kegiatan produksi agar sesuai jadwal
• Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan
6) Kepala bagian Gudang
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian gudang adalah sebagai berikut:
• Bertanggung-jawab terhadap barang bahan baku yang ada
71
• Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama dengan
bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan barang kepada
pemasok
• Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff pekerja
(kenek), dan melaporkannya kepada manajer
• Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang
7) Kepala bagian Produksi
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian produksi adalah sebagai berikut:
• Melakukan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya
• Mengarahkan karyawan bila menyimpang dari pekerjaannya
• Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan
• Bertanggung jawab atas laporan yang diberikan secara periodik kepada pimpinan
8) Manajer Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab manajer pemasaran adalah sebagai berikut :
• Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi sales dan
mengawasi pelaksanaannya.
• Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Jakarta dan
sekitarnya
• Mencari informasi mengenai pasar dan melakukan promosi untuk
meningkatkan
• Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk wilayah
Jakarta dan sekitarnya
• Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan
permintaan
72
• Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
untuk daerah Jakarta dan sekitarnya
• Menyampaikan laporan tentang hasil penjualan kepada direktur.
9) Sales
Tugas dan tanggung jawab sales adalah sebagai berikut :
• Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru
• Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang
dicapai
• Menyetorkan penagihan yang dilakukan terhadap toko/pelanggan kepada bagian
keuangan (akutansi)
• Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan
10) Supir dan Staff Pekerja
Tugas dan tanggun jawab sataff pekerja adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab dan bertugas untuk melaksanakan tugas sehari-hari
Memberikan laporan kepada bagian produksi atas kondisi barang yang dihasilkan
Supir bertanggung jawab mengantar serta menjaga kelengkapan barang yang
dikirim ke pelanggan
b. Jumlah karyawan dan Biaya Gaji yang direncanakan
Jumlah tenaga kerja dan biaya yang direncanakan dalam pelaksanaan investa peningkatan
kapasitas mesin PD.PELANGI INDAH LEATHER adalah:
Tabel 4.16 Proyeksi Jumlah karyawan dan Biaya Gaji yang direncanakan
Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp)
Uang Makan (Rp) Total gaji /bulan (Rp)
Akuntan 1 3250000 30000 x 24 = 720000 4000000
73
Administrasi dan umum
1 3000000 30000 x 24 = 720000 3720000
Kepala Gudang 1 2250000 26000 x 24 = 624000 2874000
Kepala Produksi 1 2271000 26000 x 24 = 624000 2895000
Sales 1 2016000 26000 x 24 = 624000 2640000
Supir 1 600000 25000 x 24 = 600000 1200000
Staff pekerja 16 475000 25000 x 24 = 600000 17200000
TOTAL 22 34529000
4.2.4 Aspek Keuangan
a. Jumlah Dana dan Biaya Modal
1. Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang dianggarkan Rp. 276.000.000,-, Meliputi:
- 1 unit mesin belah @ Rp. 100.000.000
- 2 unit Mesin Molen @ Rp. 30.000.000 = Rp. 60.000.000,-
- 1 unit mobil box Rp. 100.000.000,-
- 1 unit motor Rp. 10.000.000,-
- 1 unit Air Conditioner (AC) Rp. 2.000.000,-
- 1 unit Telepon Rp. 300.000,-
- 2 unit meja kantor @ Rp. 800.000,- = Rp 1.600.000,-
- 2 unit kursi kantor @ Rp. 300.000,- = Rp. 600.000,-
- Perlengkapan Kantor ( buku bon, map ,alat tulis, dsb) Rp. 1.000.000,-
- Alat-alat Kebersihan (Kain pel, sapu, tong sampah, dsb) Rp. 500.000,-
74
2. Kebutuhan Dana Modal Kerja
Tabel 4.17 Modal Kerja
Keterangan Modal Kerja
Biaya Persediaan awal Rp. 445.650.000,-
Biaya gaji karyawan tetap Rp. 26.312.000,-
Biaya umum dan administrasi Rp. 5.000.000,-
Cadangan kas minimum Rp. 10.000.000,-
Total Rp. 486.962.000
3. Jumlah Dana Investasi
Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk penambahan kapsitas
mesin perusahaan adalah:
Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja
Jumlah dana investasi = Rp.276.100.000,- + Rp. 486.962.000,-
= Rp. 763.062.000,-
b. Sumber Dana
Dana yang digunakan untuk investasi peningkatan kapasitas mesin perusahaan
berasal dari modal sendiri yang dihitung berdasarkan penilaian internal perusahaan.
Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan berdasarkan
tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan dalam menentukan tingkat
pengembalian investasi yang diharapkan berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal
ini adalah suku bunga deposito sebesar 7,5% ditambah resiko atas jenis proyek ini yaitu
sebesar 3.5%, sehingga biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana
usaha ini adalah sebesar 11%.
75
c. Biaya Pajak yang Dikenakan
Biaya pajak merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya
ditentukan oleh pemerintah melalui Dirjen Pajak. Adapun besarnya tarif pajak yang berlaku
di Indonesia berdasarkan UU no 17 tahun 2000 sebagai berikut:
Tabel 4.18 Tarif Pajak
Pendapatan per tahun Tarif Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000,- 5%
Rp 50.000.000,- s/d Rp 250.000.000,- 15%
Rp 250.000.000,- s/d Rp 500.000.000,- 25%
Diatas Rp 500.000.000,- 30%
d. Skenario Moderat
1) Analisa Penjualan
Tabel 4.19 Perkiraan Kenaikan Harga Jual (Moderat)
Tahun Presentase Kenaikan Harga
2010 -
2011 6%
2012 6%
2013 6%
2014 6%
Sumber : Pasal 17 UU no. 17
76
Keterangan:
PD. PELANGI INDAH LEATER merencanakan tidak akan menaikan harga pada tahun
2010, namun untuk tahun berikutnya, dengan pertimbangan akan kondisi ekonomi global
yang tidak menentu, maka perusahaan mengasumsikan kenaikan harga jual produk sebesar
6% setiap tahunya mulai dari tahun 2011. Perkiraan kenaikan harga produk disesuaikan
dengan rata-rata tingkat permintaan terhadap produk penyamakan kulit sebesar 7-8% serta
tingkat infasi sekitar 4-6%.
Adapun rincian perkiraan penjualan produk penyamakan kulit seiring kenaikan
permintaan serta kenaikan harga produk adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20 Perkiraan Penjualan Produk Penyamakan Kulit PD.PELANGI INDAH
LEATHER Periode 2010-2014
Tahun Produk Perkiraan Permintaan
( square feet) Harga Produk
(Rp) Perkiraan Penjualan
(Rp) 2010 Pull up 43,142 20,000 862,840,000
Full grain 59,680 19,500 1,163,760,000 Nappa 76,497 18,500 1,415,194,500 Corrected 16,184 17,500 283,220,000 Floater 69,512 16,000 1,112,192,000Total 4,837,206,500
2011 Pull up 45,570 21,200 966,084,000 Full grain 66,368 20,670 1,371,826,560 Nappa 84,690 19,610 1,660,770,900 Corrected 18,524 18,550 343,620,200 Floater 77,581 16,960 1,315,773,760Total 5,658,075,420
2012 Pull up 47,998 22,472 1,078,611,056 Full grain 73,056 21,910 1,600,671,571 Nappa 92,882 20,787 1,930,700,981 Corrected 20,865 19,663 410,268,495 Floater 85,652 17,978 1,539,817,395
77
2) Analisa Biaya Produksi
Biaya yang termasuk biaya produksi atau harga pokok produksi (HPP) adalah semua
pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan
untuk menghasilkan barang-barang produksi pada perusahaan tersebut. Biaya-biaya yang
terkait didalamnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya over head
pabrik serta persediaan barang untuk diproduksi. Perusahaan mengasumsikan biaya-biaya
tersebut akan mengalami sebesar 10%. Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%.
Tabel 4.21 Perkiraan Kenaikan Setiap Biaya (Moderat)
Tahun Presentase Kenaikan biaya
2010 -
2011 10%
2012 10%
Total 6,560,069,499
2013 Pull up 50,426 23,820 1,201,163,456 Full grain 79,743 23,225 1,852,016,183 Nappa 101,075 22,034 2,227,065,931 Corrected 23,206 20,843 483,677,553 Floater 93,723 19,056 1,786,009,481Total 7,549,932,604
2014 Pull up 52,854 25,250 1,334,539,145 Full grain 86,431 24,618 2,127,784,350 Nappa 109,267 23,356 2,552,020,795 Corrected 25,546 22,093 564,396,637 Floater 101,795 20,200 2,056,221,474
Total 8,634,962,401
78
2013 10%
2014 10%
Adapun rincian perkiraan total dari biaya produksi seiring dengan kenaikan masing-
masing biaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22 Perkiraan Biaya Produksi (moderat)
Tahun Biaya Produksi (HPP)
(Rp)
2010 4,083,194,000
2011 4,489,138,400
2012 4,935,679,340
2013 5,426,873,274
2014 5,967,186,601
3) Analisa Biaya Operasional
Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan biaya
operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya kegiatan operasional
perusahaan. Biaya-biaya yang terkait didalamnya adalah biaya administrasi serta biaya
penjualan.
a. Biaya Administrasi
di asumsikan setiap biaya mengalami kenaikan sebesar 10% mulai dari tahun 2011.
Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%. Dengan rincian perkiraan kenaikan biaya sebagai berikut:
79
Tabel 4.23 Perkiraan Biaya Administrasi (moderat)
Tahun Biaya Renovasi Gedung (Rp)
Gaji Akuntan (Rp)
Gaji Administrasi dan umum (Rp)
Gaji Kepala Gudang (Rp)
Biaya Telepon (Rp)
Biaya Listrik & air (Rp)
2010 12,000,000 48,000,000 44,640,000 34,488,000 16,800,000 72,000,000
2011 13,200,000 52,800,000 49,104,000 37,936,800 18,480,000 79,200,000
2012 14,520,000 58,080,000 54,014,400 41,730,480 20,328,000 87,120,000
2013 15,972,000 63,888,000 59,415,840 45,903,528 22,360,800 95,832,000
2014 17,569,200 70,276,800 65,357,424 50,493,881 24,596,880 105,415,200
Keterangan :
• Untuk gaji Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala Gudang (2010) dihitung mulai
bulan Januari 2010
- Gaji Akuntan = Rp. 4.000.000 x 12 bulan = Rp. 48.000.000,-
- Gaji Administrasi dan Umum = Rp. 3.720.000,- x 12 bulan = Rp. 44.640.000,-
- Gaji Kepala Gudang = Rp. 2.874.000,- x 12 bulan = Rp.34.488.000,-
• Biaya renovasi gedung beserta perawatan gedung setiap bulannya dianggarkan
sebesar Rp 2.895.000,-. Maka untuk biaya renovasi Per tahun = Rp 2.895.000 x 12
bln = Rp 34.740.000,-
• Biaya telepon setiap bulannya dianggarkan sebesar Rp 1.400.000,-. Maka untuk
biaya telepon Per tahun = Rp 1.400.000 x 12 bln = Rp 16.800.000,-
• Biaya listrik dan air setiap bulannya dianggarkan sebesar Rp 6.000.000,-. Maka untuk
biaya listrik dan air Per tahun = Rp 6.000.000 x 12 bln = Rp 72.000.000,-
b. Biaya Penjualan
di asumsikan setiap biaya mengalami kenaikan sebesar 10% mulai dari tahun 2011.
Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%. Dengan rincian perkiraan kenaikan biaya sebagai berikut:
80
Tabel 4.24 Perkiraan Biaya Penjualan (moderat)
Keterangan:
• Untuk gaji supir, sales (2010) dihitung mulai bulan April 2010, karena rencana usaha
ini akan diimplementasikan pada bulan Maret (2010). Dalam 1 tahun diberikan
Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 1 bulan gaji.
- Gaji supir = Rp. 1.200.000,- x 12 bulan = Rp. 14.400.000,-
- Gaji sales = Rp. 2.640.000,- x 12 bulan = Rp. 31.680.000,-
• Biaya transportasi setiap bulannya dianggarkan sebesar Rp 2.000.000,-. Maka
untuk biaya transportasi Per tahun = Rp 2.000.000 x 12 bln = Rp 24.000.000,-
4) Analisa Biaya Penyusuatan
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya penyusutan adalah penyusutan Mesin,
peralataan kantor, dan penyusutan kendaraan. Perincian mengenai biaya penyusutan
sebagai berikut:
Tabel 4.25 Perkiraan Biaya Penyusutan Mesin (moderat)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Mesin molen 60,000,000 600,000 10 5,940,000 Mesin belah 100,000,000 1,000,000 10 17,800,000 Total Penyusutan 23,740,000
Tahun Gaji Supir (Rp) Gaji Sales (Rp) Gaji Trasportasi (Rp) 2010 14,400,000 31,680,000
24,000,000 2011 15,840,000 34,848,000
26,400,000 2011 17,424,000 38,332,800
29,040,000 2012 19,166,400 42,166,080
31,944,000 2013 21,083,040 46,382,688
35,138,400
81
Tabel 4.26 Perkiraan Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor (moderat)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Mobil 100,000,000 20,000,000 5 16,000,000Motor 10,000,000 3,000,000 5 1,400,000Total Penyusutan 17,400,000
Tabel 4.27 Perkiraan Biaya Penyusutan Peralatan kantor (moderat)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Air Conditioner (AC) 2,000,000 100,000 5 380,000 Meja Kantor 1,600,000 200,000 5 280,000 Kursi Kantor 600,000 100,000 5 100,000 Telepon 300,000 30,000 5 54,000 Total Penyusutan 814,000
Keterangan:
Dengan menggunakan rumus
Nilai penyusustan = isUmurEkonom
residuNilainSisapaktivatetaaH )()(arg −
5) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat
terlihat kondisi keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam
suatu periode atau beberapa periode. Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario
moderat dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 1.
82
6) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow) skenario moderat, terlampir pada Lampiran 2.
Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis
pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out)
serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan
suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode untuk investasi.
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp 763.062.000,-
; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 276100.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 486.962.000,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha. Aliran operasional
diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut
Tabel 4.28 Perkiraan Biaya Operasional Cash Flow (moderat)
Tahun EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2010 270,203,351 41,954,000 312,157,351
2011 391,235,990 41,954,000 433,189,990
83
2012 683,950,292 41,954,000 725,904,292
2013 1,004,243,263 41,954,000 1,046,197,263
2014 1,354,051,143 41,954,000 1,396,005,143
C ) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir (aliran kas pada akhir
umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau
nilai sisa aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini
dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 486.962.000,- + Rp. 75.300.000,-
= Rp. 562.262.000,-
Tabel 4.29 Perkiraan Aliran Kas Perusahaan (moderat)
Tahun ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2010 (763,062,000) 312,157,351
2011 - 433,189,990
2012 - 725,904,292
2013 - 1,046,197,263
2014 - 1,396,005,143 562,262,000
7) Metode Penilaian Investasi
Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Berikut ini adalah
perincian perhitungan penilaian investasi
84
a) Payback Period (PP)
Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam
suatu proyek, dengan menggunakan aliran kas sebagai dasar perhitungan.
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
PP = TahunKasBersih
Investasi/
X 12 bulan
= −−
.351,579,780,000,062,763
RpRp
X 12 bulan
= 11 bulan 73 hari
b) Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan
PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi. Kas bersih yang sebelumnya telah
diperoleh dengan menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.30 Perkiraan Net Present Value (moderat)
tahun OCF (Rp) Discount Factor (DF= 11%) PV Kas Bersih (Rp)
2010 312,157,351
0.901281,253,773
2011 433,189,990
0.812351,750,272
2013 725,904,292
0.731530,636,037
2014 1,046,197,263
0.659689,443,996
2015 1,396,005,143
0.593827,831,050
Jumalah Pv Kas bersih (Rp)
2,680,915,129
85
000.062.763)11.01(143,005,396,1
)11.01(263,197,046,1
)11.01(292,904,725
)11.01(990,189,433
)11.01(351,157,312
5432 −+
++
++
++
++
=NPV
NPV =2,680,915,129– 763,062,000 = 1,917,853,129
c) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian hasil internal.
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan setelah dilakukan perhitungan,
discount factor yang digunakan sebesar 63% dan 67%. Dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.31 Perkiraan NPV dengan Discout factor sebesar 63% dan 67%
(moderat)
Tahun Kas Bersih DF 63% PV DF 67% PV Kas Bersih (RP)
2010 312,157,351 0.614 191,664,614 0.599 186,982,253
2011 433,189,990 0.377 163,312,626 0.359 155,515,206
2013 725,904,292 0.231 167,683,891 0.215 156,069,423
2014 1,046,197,263 0.142 148,560,011 0.129 134,959,447
2015 1,396,005,143 0.087 121,452,447 0.077 107,492,396 Total PV Kas bersih (RP) 792,673,590 741,018,725 Total PV Investasi (Rp) 763,062,000 763,062,000 NPV
C1 29,611,590 ‐22,043,275
Df NPV
63% 792,673,590
67% 741,018,725
51,654,865
86
)12(21
1 iiNPVNPV
NPViIRR −×−
+=
IRR = 63% + 865.654.51590.611.29
(4%)
=65% + 2.30%
=67.3 %
d) Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio
aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran
investasi selama umur investasi. Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana investasi
peningkatan kapasitas mesin adalah sebagai berikut:
%100×=∑∑
iPVInvestashPVKasBersi
PI
PI = 000,062,763129,915,680,2
x 100%
PI = 3,52 kali
Tabel 4.32 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Moderat
No Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan
1 Payback Period (PP) < 5 tahun 11 bulan 73 hari LAYAK
2 Net Present Value (NPV) Positif 1,917,853,129 LAYAK
3 Internal Rate of return
(IRR)
>11% 67.3 % LAYAK
87
4 Profitability Index (PI) >1 3,52 kali LAYAK
d. Skenario Optimis
1) analisa Penjualan
Tabel 4.33 Perkiraan Kenaikan Harga Jual (optimis)
Tahun Presentase Kenaikan Harga
2010 -
2011 8%
2012 8%
2013 8%
2014 8%
Keterangan:
PD. PELANGI INDAH LEATER merencanakan tidak akan menaikan harga pada tahun
2010, namun untuk tahun berikutnya, dengan pertimbangan akan kondisi ekonomi global
yang tidak menentu, maka perusahaan mengasumsikan kenaikan harga jual produk sebesar
8% setiap tahunya mulai dari tahun 2011. Perkiraan kenaikan harga produk diatas dari rata-
rata tingkat permintaan terhadap produk penyamakan kulit sebesar 7-8%, serta tingkat infasi
sekitar 4-6%.
Adapun rincian perkiraan penjualan produk penyamakan kulit seiring kenaikan
permintaan serta kenaikan harga produk adalah sebagai berikut:
88
Tabel 4.34 Perkiraan Penjualan Produk Penyamakan Kulit PD.PELANGI INDAH LEATHER Periode 2010-2014
Tahun Produk Perkiraan Permintaan Harga Produk Perkiraan Penjualan 2010 Pull up 43,142 20,000 862,840,000
Full grain 59,680 19,500 1,163,760,000 Nappa 76,497 18,500 1,415,194,500 Corrected 16,184 17,500 283,220,000 Floater 69,512 16,000 1,112,192,000Total 265,015 4,837,206,500
2011 Pull up 45,570 21,600 984,312,000
Full grain 66,368 21,060 1,397,710,080 Nappa 84,690 19,980 1,692,106,200 Corrected 18,524 18,900 350,103,600 Floater 77,581 17,280 1,340,599,680Total 292,733 5,764,831,560
2012 Pull up 47,998 23,328 1,119,697,344
Full grain 73,056 22,745 1,661,644,109 Nappa 92,882 21,578 2,004,244,949 Corrected 20,865 20,412 425,896,380 Floater 85,652 18,662 1,598,471,885Total 320,453 6,809,954,666 2013 Pull up 50,426 25,194 1,270,444,746
Full grain 79,743 24,564 1,958,837,673 Nappa 101,075 23,305 2,355,519,722 Corrected 23,206 22,045 511,575,342 Floater 93,723 20,155 1,889,023,804Total 348,173 7,985,401,288
2014 Pull up 52,854 27,210 1,438,145,670
Full grain 86,431 26,530 2,292,974,215 Nappa 109,267 25,169 2,750,146,123 Corrected 25,546 23,809 608,213,392 Floater 101,795 21,768 2,215,855,579Total 375,893 9,305,334,979
89
2) Analisa Biaya Produksi
Biaya yang termasuk biaya produksi atau harga pokok produksi (HPP) adalah semua
pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan
untuk menghasilkan barang-barang produksi pada perusahaan tersebut. Biaya-biaya yang
terkait didalamnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya over head
pabrik serta persediaan barang untuk diproduksi. Sedangkan biaya-biaya tersebut di
asumsikan mengalami kenaikan sebesar 8%. Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%.
Tabel 4.35 Perkiraan Kenaikan Setiap Biaya(optimis)
Tahun Presentase Kenaikan biaya
2010 -
2011 8%
2012 8%
2013 8%
2014 8%
Adapun rincian perkiraan total dari biaya produksi seiring dengan kenaikan masing-
masing biaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.36 Perkiraan Biaya Produksi (optimis)
Tahun Biaya Produksi (HPP)
(Rp)
2010 4,083,194,000
2011 4,407,950,320
2012 4,758,687,146
90
2013 5,137,482,917
2014 5,546,582,351
3) Analisa Biaya Operasional
Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan biaya
operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya kegiatan operasional
perusahaan. Biaya-biaya yang terkait didalamnya adalah biaya administrasi serta biaya
penjualan.
a. Biaya Administrasi
di asumsikan setipa biaya mengalami kenaikan sebesar 8% mulai dari tahun 2011.
Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%. Dengan rincian perkiraan kenaikan biaya sebagai berikut:
Tabel 4.37 Perkiraan Biaya Administrasi (optimis)
Tahun Biaya Renovasi Gedung (Rp)
Gaji Akuntan (Rp)
Gaji Administrasi dan umum (Rp)
Gaji Kepala Gudang (Rp)
Biaya Telepon (Rp)
Biaya Listrik & air (Rp)
2010 12,000,000 48,000,000 44,640,000 34,488,000 16,800,000 72,000,000
2011 12,960,000 51,840,000 48,211,200 37,247,040 18,144,000 77,760,000
2012 13,996,800 55,987,200 52,068,096 40,226,803 19,595,520 83,980,800
2013 15,116,544 60,466,176 56,233,544 43,444,947 21,163,162 90,699,264
2014 16,325,868 65,303,470 60,732,227 46,920,543 22,856,215 97,955,205
b. Biaya Penjualan
di asumsikan setipa biaya mengalami kenaikan sebesar 8% mulai dari tahun 2011.
Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%. Dengan rincian perkiraan kenaikan biaya sebagai berikut:
91
Tabel 4.38 Perkiraan Biaya Penjualan (optimis)
4) Analisa Biaya Penyusuatan
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya penyusutan adalah penyusutan Mesin,
peralatan kantor, dan penyusutan kendaraan. Perincian mengenai biaya penyusutan sebagai
berikut:
Tabel 4.39 Perkiraan Biaya Penyusutan Mesin (optimis)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Mesin molen 60,000,000 600,000 10 5,940,000 Mesin belah 100,000,000 1,000,000 10 17,800,000 Total Penyusutan 23,740,000
Tabel 4.40 Perkiraan Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor (optimis)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Mobil 100,000,000 20,000,000 5 16,000,000Motor 10,000,000 3,000,000 5 1,400,000Total Penyusutan 17,400,000
Tabel 4.41 Perkiraan Biaya Penyusutan Peralatan kantor (optimis)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Air Conditioner (AC) 2,000,000 100,000 5 380,000 Meja Kantor 1,600,000 200,000 5 280,000
Tahun Gaji Supir (Rp) Gaji Sales (Rp) Gaji Trasportasi (Rp) 2010 14,400,000 31,680,000 24,000,000
2011 15,552,000 34,214,400 25,920,000
2011 16,796,160 36,951,552 27,993,600
2012 18,139,853 39,907,676 30,233,088
2013 19,591,041 43,100,290 32,651,735
92
Kursi Kantor 600,000 100,000 5 100,000 Telepon 300,000 30,000 5 54,000 Total Penyusutan 814,000
Keterangan:
Dengan menggunakan rumus
Nilai penyusustan = isUmurEkonom
residuNilainSisapaktivatetaaH )()(arg −
5) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat
terlihat kondisi keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam
suatu periode atau beberapa periode. Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario
optimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 3.
6) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow) skenario optimis, terlampir pada Lampiran 4.
Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis
pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out)
serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan
suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
93
Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode untuk investasi.
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp 763.062.000,-
; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 276100.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 486.962.000,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha. Aliran operasional
diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut :
Tabel 4.42 Perkiraan Biaya Operasional Cash Flow (Optimis)
Tahun EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2010 270,203,351 41,954,000 312,157,351
2011 526,596,109 41,954,000 568,550,109
2012 990,985,051 41,954,000 1,032,939,051
2013 1,525,061,177 41,954,000 1,567,015,177
2014 2,137,002,751 41,954,000 2,178,956,751
C ) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir (aliran kas pada akhir
umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau
94
nilai sisa aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini
dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 486.962.000,- + Rp. 75.300.000,-
= Rp. 562.262.000,-
Tabel 4.43 Perkiraan Aliran Kas Perusahaan (optimis)
Tahun ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2010 (763,062,000) 312,157,351
2011 - 568,550,109
2012 - 1,032,939,051
2013 - 1,567,015,177
2014 - 2,178,956,751 562,262,000
6) Metode Penilaian Investasi
Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Berikut ini adalah
perincian perhitungan penilaian investasi
a) Payback Period (PP)
Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam
suatu proyek, dengan menggunakan aliran kas sebagai dasar perhitungan.
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
PP = TahunKasBersih
Investasi/
X 12 bulan
= −−
.351,579,780,000,062,763
RpRp
X 12 bulan
95
= 11 bulan 73 hari
b) Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan
PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi. Kas bersih yang sebelumnya telah
diperoleh dengan menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.44 Perkiraan Net Present Value (optimis)
000,062,763)09.01(751,956,178,2
)09.01(177,015,567,1
)09.01(051,929,032.1
)09.01(109,550,568
)09.01(351,157,312
5432 −+
++
++
++
++
=NPV
NPV =4,088,165,063– 763,062,000 = 3,325,103,063
c) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian hasil internal.
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan setelah dilakukan perhitungan,
discount factor yang digunakan sebesar 80% dan 84%. Dengan uraian sebagai berikut:
tahun OCF (Rp) Discount Factor (DF= 9%) PV Kas Bersih (Rp)
2010 312,157,351 0.917 286,248,291
2011 568,550,109 0.842 478,719,192
2013 1,032,939,051 0.772 797,428,947
2014 1,567,015,177 0.708 1,109,446,745
2015 2,178,956,751 0.65 1,416,321,888
Jumalah Pv Kas bersih (Rp)
4,088,165,063
96
Tabel 4.45 Perkiraan NPV dengan Discout factor sebesar 80% dan 85% (optimis)
Tahun Kas Bersih DF 80% PV DF 84% PV Kas Bersih (RP)
2010 312,157,351 0.556 173,559,487 0.544 169,813,599
2011 568,550,109 0.309 175,681,984 0.295 167,722,282
2013 1,032,939,051 0.171 176,632,578 0.161 166,303,187
2014 1,567,015,177 0.096 150,433,457 0.088 137,897,336
2015 2,178,956,751 0.053 115,484,708 0.048 104,589,924 Total PV Kas Bersih (Rp) 791,792,213 746,326,328 Total PV Investasi (Rp) 763,062,000 763,062,000 NPV C1 28,730,213 ‐16,735,672
Df NPV
80% 791,792,213
84% 746,326,328
45,465,885
)12(21
1 iiNPVNPV
NPViIRR −×−
+=
IRR = 80% + 885.465.45213.730.28
(4%)
=80% + 2.53%
=80.23 %
97
d) Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio
aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran
investasi selama umur investasi. Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana investasi
peningkatan kapasitas mesin adalah sebagai berikut:
%100×=∑∑
iPVInvestashPVKasBersi
PI
PI = 000,062,763063,165,088,4
x 100%
PI = 5.36 kali
Tabel 4.46 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Optimis
No Metode Kriteria
Penilaian
Hasil Keputusan
1 Payback Period (PP) < 5 tahun 11 bulan 73 hari LAYAK
2 Net Present Value (NPV) Positif 3,059,717,263 LAYAK
3 Internal Rate of return
(IRR)
>9% 80.23 % LAYAK
4 Profitability Index (PI) >1 5.36 kali LAYAK
d. Skenario Pesimis
1) analisa Penjualan
Tabel 4.47 Perkiraan Kenaikan Harga Jual (pesimis)
Tahun Presentase Kenaikan Harga
2010 -
98
2011 4%
2012 4%
2013 4%
2014 4%
Keterangan:
PD. PELANGI INDAH LEATER merencanakan tidak akan menaikan harga pada tahun
2010, namun untuk tahun berikutnya, dengan pertimbangan akan kondisi ekonomi global
yang tidak menentu, maka perusahaan mengasumsikan kenaikan harga jual produk sebesar
4% setiap tahunya mulai dari tahun 2011. Perkiraan kenaikan harga produk diatas dari
tingkat permintaan terhadap produk penyamakan kulit sebesar 7-8% serta tingkat infasi
sekitar 4-6%.
Adapun rincian perkiraan penjualan produk penyamakan kulit seiring kenaikan
permintaan serta kenaikan harga produk adalah sebagai berikut:
Tabel 4.48 Perkiraan Penjualan Produk Penyamakan Kulit PD.PELANGI INDAH
LEATHER Periode 2010-2014
Tahun Produk Perkiraan Permintaan Harga Produk Perkiraan Penjualan 2010 Pull up 43,142 20,000 862,840,000
Full grain 59,680 19,500 1,163,760,000 Nappa 76,497 18,500 1,415,194,500 Corrected 16,184 17,500 283,220,000 Floater 69,512 16,000 1,112,192,000Total 4,837,206,500
2011 Pull up 45,570 20,800 947,856,000 Full grain 66,368 20,280 1,345,943,040 Nappa 84,690 19,240 1,629,435,600
99
Corrected 18,524 18,200 337,136,800 Floater 77,581 16,640 1,290,947,840Total 5,551,319,280
2012 Pull up 47,998 21,632 1,038,292,736 Full grain 73,056 21,091 1,540,838,707 Nappa 92,882 20,010 1,858,531,667 Corrected 20,865 18,928 394,932,720 Floater 85,652 17,306 1,482,259,251Total 6,314,855,082
2013 Pull up 50,426 22,497 1,134,447,841 Full grain 79,743 21,935 1,749,150,584 Nappa 101,075 20,810 2,103,369,133 Corrected 23,206 19,685 456,812,895 Floater 93,723 17,998 1,686,810,059Total 7,130,590,512
2014 Pull up 52,854 23,397 1,236,634,087 Full grain 86,431 22,812 1,971,684,881 Nappa 109,267 21,642 2,364,798,303 Corrected 25,546 20,473 522,991,119 Floater 101,795 18,718 1,905,372,034Total 8,001,480,423
2) Analisa Biaya Produksi
Biaya yang termasuk biaya produksi atau harga pokok produksi (HPP) adalah semua
pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan
untuk menghasilkan barang-barang produksi pada perusahaan tersebut. Biaya-biaya yang
terkait didalamnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya over head
pabrik serta persediaan barang untuk diproduksi. Sedangkan biaya-biaya tersebut di
asumsikan mengalami kenaikan sebesar 11%. Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%.
100
Tabel 4.49 Perkiraan Kenaikan Setiap Biaya(pesimis)
Tahun Presentase Kenaikan biaya
2010 -
2011 11%
2012 11%
2013 11%
2014 11%
Adapun rincian perkiraan total dari biaya produksi seiring dengan kenaikan masing-
masing biaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.50 Perkiraan Biaya Produksi (pesimis)
Tahun Biaya Produksi (HPP)
(Rp)
2010 4,083,194,000
2011 4,529,733,940
2012 5,025,393,273
2013 5,575,575,133
2014 6,183,454,208
3) Analisa Biaya Operasional
Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan biaya
operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya kegiatan operasional
perusahaan. Biaya-biaya yang terkait didalamnya adalah biaya administrasi serta biaya
penjualan.
101
a. Biaya Administrasi
di asumsikan setipa biaya mengalami kenaikan sebesar 11% mulai dari tahun 2011.
Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%. Dengan rincian perkiraan kenaikan biaya sebagai berikut:
Tabel 4.51 Perkiraan Biaya Administrasi (pesimis)
Tahun Biaya Renovasi Gedung (Rp)
Gaji Akuntan (Rp)
Gaji Administrasi dan umum (Rp)
Gaji Kepala Gudang (Rp)
Biaya Telepon (Rp)
Biaya Listrik & air (Rp)
2010 12,000,000 48,000,000 44,640,000 34,488,000 16,800,000 72,000,000
2011 13,320,000 53,280,000 49,550,400 38,281,680 18,648,000 79,920,000
2012 14,785,200 59,140,800 55,000,944 42,492,665 20,699,280 88,711,200
2013 16,411,572 65,646,288 61,051,048 47,166,858 22,976,201 98,469,432
2014 18,216,845 72,867,380 67,766,663 52,355,212 25,503,583 109,301,070
b. Biaya Penjualan
di asumsikan setipa biaya mengalami kenaikan sebesar 11% mulai dari tahun 2011.
Diatas dari rata-rata inflasi 4-6%. Dengan rincian perkiraan kenaikan biaya sebagai berikut:
Tabel 4.52 Perkiraan Biaya Penjualan (pesimis)
Tahun Gaji Supir (Rp) Gaji Sales (Rp) Gaji Trasportasi (Rp) 2010 14,400,000 31,680,000 24,000,000
2011 15,984,000 35,164,800 26,640,000
2011 17,742,240 39,032,928 29,570,400
2012 19,693,886 43,326,550 32,823,144
2013 21,860,214 48,092,471 36,433,690
102
4) Analisa Biaya Penyusuatan
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya penyusutan adalah penyusutan Mesin,
peralatan kantor, dan penyusutan kendaraan. Perincian mengenai biaya penyusutan sebagai
berikut:
Tabel 4.53 Perkiraan Biaya Penyusutan Mesin (pesimis)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Mesin molen 60,000,000 600,000 10 5,940,000 Mesin belah 100,000,000 1,000,000 10 17,800,000 Total Penyusutan 23,740,000
Tabel 4.54 Perkiraan Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor (pesimis)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Mobil 100,000,000 20,000,000 5 16,000,000Motor 10,000,000 3,000,000 5 1,400,000Total Penyusutan 17,400,000
Tabel 4.55 Perkiraan Biaya Penyusutan Peralataan Kantor (pesimis)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ sisa (Rp) Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Air Conditioner (AC) 2,000,000 100,000 5 380,000 Meja Kantor 1,600,000 200,000 5 280,000 Kursi Kantor 600,000 100,000 5 100,000 Telepon 300,000 30,000 5 54,000 Total Penyusutan 814,000
Keterangan:
Dengan menggunakan rumus
Nilai penyusustan = isUmurEkonom
residuNilainSisapaktivatetaaH )()(arg −
103
5) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat
terlihat kondisi keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam
suatu periode atau beberapa periode. Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario
pesimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 5.
6) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow) skenario optimis, terlampir pada Lampiran 6.
Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis
pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out)
serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan
suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode untuk investasi.
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp 763.062.000,-
; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 276100.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 486.962.000,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha. Aliran operasional
diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
104
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut
Tabel 4.56 Perkiraan Biaya Operasional Cash Flow (pesimis)
Tahun EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2010 270,203,351 41,954,000 312,157,351
2011 286,378,104 41,954,000 328,332,104
2012 445,748,513 41,954,000 487,702,513
2013 600,518,412 41,954,000 642,472,412
2014 757,150,380 41,954,000 799,104,380
C ) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir (aliran kas pada akhir
umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau
nilai sisa aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini
dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 486.962.000,- + Rp. 75.300.000,-
= Rp. 562.262.000,-
Tabel 4.57 Perkiraan Aliran Kas Perusahaan (pesimis)
Tahun ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2010 (763,062,000) 312,157,351
2011 - 328,332,104
2012 - 487,702,513
2013 - 642,472,412
105
2014 - 799,104,380 562,262,000
6) Metode Penilaian Investasi
Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Berikut ini adalah
perincian perhitungan penilaian investasi
a) Payback Period (PP)
Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam
suatu proyek, dengan menggunakan aliran kas sebagai dasar perhitungan.
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
PP = TahunKasBersih
Investasi/
X 12 bulan
= −−
.351,579,780,000,062,763
RpRp
X 12 bulan
= 11 bulan 73 hari
b) Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan
PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi. Kas bersih yang sebelumnya telah
diperoleh dengan menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
106
Tabel 4.58 Perkiraan Net Present Value (pesimis)
000,062,763)14.01(
380,104,799)14.01(
412,472,642)14.01(
513,702,487)14.01(
104,332,328)14.01(
351,157,3125432 −
++
++
++
++
+=NPV
NPV =1,653,648,996 – 763,062,000 = 890,586,996
c) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian hasil internal.
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan setelah dilakukan perhitungan,
discount factor yang digunakan sebesar 46% dan 50%. Dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.59 Perkiraan NPV dengan Discout factor sebesar 46% dan 50% (pesimis)
Tahun Kas Bersih DF 46% PV DF 50% PV Kas Bersih (Rp)
2010 312,157,351 0.685 213,827,785 0.666 207,896,796
2011 328,332,104 0.47 154,316,089 0.445 146,107,786
2013 487,702,513 0.322 157,040,209 0.267 130,216,571
2014 642,472,412 0.22 141,343,931 0.198 127,209,538
2015 799,104,380 0.515 411,538,756 0.137 109,477,300 Total PV Kas Bersih (Rp) 1,078,066,770 720,907,991 Total PV Kas Bersih (Rp) 763,062,000 763,062,000
tahun OCF (Rp) Discount Factor (DF= 14%) PV Kas Bersih (Rp)
2010 312,157,351 0.877 276,883,570
2011 328,332,104 0.769 252,487,388
2013 487,702,513 0.675 329,199,196
2014 642,472,412 0.592 380,343,668
2015 799,104,380 0.519 414,735,173
Jumalah Pv Kas bersih (Rp)
1,653,648,996
107
NPV C1 315,004,770 ‐42,154,009
Df NPV
46% 1,078,066,770
50% 720,907,991
357,158,779
)12(21
1 iiNPVNPV
NPViIRR −×−
+=
IRR = 46% + 779.198.357770.004.315
(4%)
= 46% + 3.53%
=49.53 %
d) Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio
aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran
investasi selama umur investasi. Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana investasi
peningkatan kapasitas mesin adalah sebagai berikut:
%100×=∑∑
iPVInvestashPVKasBersi
PI 1.881.678.132
PI = 000,062,763996,648,653,1
x 100%
PI = 2.17 kali
108
Tabel 4.60 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Pesimis
No Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan
1 Payback Period (PP) < 5 tahun 11 bulan 73 hari LAYAK
2 Net Present Value (NPV) Positif 890,586,996 LAYAK
3 Internal Rate of return
(IRR)
>14% 49.53 % LAYAK
4 Profitability Index (PI) >1 2.17 kali LAYAK
4.2.5 Analisis Aspek Hukum
Dalam aspek hukum PD.PELANGI INDAH LEATHER harus memliliki kelengkapan,
kesempurnaan dan kesalian dari dokumen-dokumen yang dimilikinya sebagai dasar
kelayakan dalam pendirian sebuah perusahaan. Dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan
untuk mendirikan sebuah pabrik adalah :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
3. Izin domisili, di mana perusahaan atau lokasi proyek berada, diperoleh melalui
kelurahan setempat
4. Izin gangguan (HO) diperoleh melalui kelurahan setempat di mana perusahaan
berdomisili
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diperoleh melalui pemerintah daerah setempat
109
4.2.6 Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial
Dalam aspek ini PD.PELANGI INDAH LEATHER tidak hanya semata-mata mencari
keuntungan saja tetapi juga hendaknya perusahan memiliki tanggung jawab social dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Hal ini membuat perusahaan secara tidak langsung
telah menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat di
sekitarnya. Selain itu pula perusahaan juga membantu terciptanya sarana-sarana umum
seperti, sarana jalan, tenaga listrik, dan sarana pelatihan dalam pembinaan usaha kecil
menengah. Dari aspek ekonomi, proyek ini memberikan pendapatan domestik termasuk
pajak bagi pemerintah setempat serta mampu menyediakan kebutuhan produk penyamakan
kulit untuk dalam negri.
4.2.7 Analisis Aspek AMDAL
Industri Penyamakan kulit adalah sebagai salah satu Industri yang proses limbah yang
masih sering dipermasalahkan dan mempunyai konsekwen untuk dapat mencemari
lingkungan yang ada disekitarnya, terutama melalui air. Limbah cair industri penyamakan
kulit nampak paling menonjol dibandingkan limbah padat maupun gasnya karena volumenya
yang cukup banyak yaitu 30-70 l / kg bahan baku yang diolah dari awal. Selain tantangan
untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan membuka pasar, ada satu hal lagi yang juga
menjadi tantangan sejak tiga dekade terakhir yaitu, limbah. Persoalan limbah sering kali
menjadi isu penting. Sejak digunakannya bahan kimia untuk penyamakan kulit, pada saat itu
pula persoalan limbah muncul.
Dalam proses produksi industri penyamakan kulit ada beberapa tahapan untuk
pengolahan limbah industri penyamakan, proses pengolahan yang dilakukan adalah:
1. Pemisahan padatan kasar
110
Pada proses ini lebih dari 30% padatan tersuspensi total dalam cairan air limbah
dapat dihilangkan dengan saringan.
2. Segresi
Pada tahap ini dilakukan pemisahan cairan-cairan limbah yang mempunyai sifat khas
dan memerlukan perlakuan tertentu untuk menangani zat pencemar agar nanti
setelah dicampur dengan cairan limbah yang lain tidak menimbulkan kontradiksi
yang merugikan.
3. Ekualisasi
Proses pengolahan pada bak ekualisasi bertujuan untuk penghilangan sulfida dan
krom agar dapat menghemat air yang dapat mengencerkan limbah kapran dan
cairan limbah krom sebelum diolah lebih lanjut. Pada tahapan ini juga meningkatkan
efisiensi pengolahan dan memberi kesempatan terjadinya proses netralisasi dan
pengendapan. Oleh karena itu sebaiknya air limbah dicampur dengan baik dan
intensif.
4. Koagulasi.
Pada tahapan ini dilakukan perlakuan fisiko kimiawi untuk menghilangkan BOD
(salah satu limbah kimia dalam penyamakan) dan padatan. Dengan perlakuan fisiko
kimiawi yang relatif mudah dan sederhana dapat menghilangkan > 95 % padatan
tersuspensi dan BOD sekitar 70%.
5. Proses pengolahan limbah cair dengan proses biologis
Pengolahan dengan pencucian, pembilasan serta filterisasi. Agar setiap tahapan
pengolahan ini dapat berlangsung secara efektif maka sebaiknya aliran yang khas
dan pekat dipisahkan untuk melewati tahap pengolahan terlebih dahulu.
top related