bab 2 tinjauan pustaka 2.1.1 pengertian hotel · dapat mudah di lepas atau dibongkar pasang...
Post on 29-Dec-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum
2.1.1 Pengertian Hotel
Berikut Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi dari para ahli yang
berasal dari Indonesia dan internasional. Menurut Drs. Agus Sulastiyono, M.Si (
1999:5), Hotel adalah perusahaan atau badan usaha yang menyediakan layanan
menginap untuk orang-orang yang melakukan perjalanan. Dikelola oleh pemilik dengan
layanan tempat tidur beserta fasilitasnya, makanan dan minuman serta fasilitas lengkap
lainnya. Untuk dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh pemilik hotel menurut
Sulastiyono, seseorang harus membayar dengan tarif atau harga yang sudah ditentukan
oleh pihak hotel.
Pengertian tentang hotel menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M. dan Sri
Sulartiningrum, SE (1996:8) Hotel adalah sebuah bangunan yang didirikan dan dikelola
dengan tujuan komersial dengan jalan menyediakan fasilitas penginapan untuk
masyarakat umum. Dengan rincian fasilitas seperti jasa penginapan, jasa pelayanan
barang bawaan, jasa penyedia makanan dan minuman, jasa fasilitas perabot dan hiasan,
serta jasa pencucian pakaian.
Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No.
KM37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6), adalah "Suatu jenis akomodasi
yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang
dikelola secara komersial.
Menurut ahli internasional Fred R. Lawson (1995:27) adalah sarana tempat
tinggal yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan dengan beberapa fasilitas
pelayanan seperti jasa kamar, jasa penyedia makanan dan minuman, dan jasa akomodasi
lainnya dengan syarat berupa imbalan ataupun pembayan
8
Berdasarkan definisi para ahli di atas maka penulis menyimpulkan bahwa hotel adalah
suatu badan usaha akomodasi atau perusahaan yang menyediakan jasa penginapan,
makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang diperuntungkan bagi masyarakat umum
secara komersial.
2.1.1.1 Jenis – Jenis Hotel
Berikut klasifikasi jenis - Jenis hotel berdasarkan gaya berwisata .
a . Chain Hotel
Chain hotel adalah sekelompok hotel yang di kelola perusahaan atau grup
tunggal yang mempunyai satu nama yang sama, sehingga mempunyai standar
pelayanan yang seragam dan sistem yang sama. Rata-rata lokasinya di area
komersial, umumnya di peruntukan bagi para pembisnis
b. Hotel Butik
Hotel butik memiliki desain bangunan unik dan stylish. Biasanya memiliki
10-100 kamar dan berlokasi di tengah kota, tamu biasanya akan disuguhi
suasana dan pengalaman yang berbeda dari hotel pada umumnya. dan lebih
dikhususkan untuk memanjakan tamu yang menginap.
a. Resort
Resort adalah jenis penginapan yang dibangun di daerah yang memiliki
pemandangan alam yang indah seperti daerah pantai atau pegunungan dengan
fasilitas yang mengedepankan unsur rekreasi berupa sarana olahraga,
hiburan, taman bermain anak ataupun tempat belanja.
b. Villa
Villa adalah jenis penginapan berbentuk rumah hunian yang biasanya
disewakan untuk tempat tinggal sekaligus berlibur. Villa umumnya berada di
daerah yang jauh dari keramaian di daerah pegunungan atau pantai dengan
hawa sejuk dan suasana asri.
c. Hostel
9
Hostel adalah penginapan yang budget-oriented, yang artinya memiliki harga
menginap yang jauh lebih murah di bandingkan dengan hotel pada
umumnya. Para tamu menyewa tempat tidur di asrama (dorm), dimana satu
kamar berisi 6-8 orang, atau bahkan ada yang 20 orang dalam kamar yang
besar, dengan berbagi kamar mandi, dapur dan fasilitas lainnya
2.1.2 Pengertian Hotel Butik
Pengertian butik hotel menurut kamus oxford English Dictionary, ”a
small stylish hotel, typically one situated in a fashionable urban location”. Yang
dapat di artikan sebagai sebuah hotel trendi yang kecil, biasanya berlokasi di
sebuah perkotaan yang modis, sedangkan menurut kamus Cambrige
International Dictionary of English pengertian dari butik hotel adalah “a small,
stylish and fashionable hotel that is not part of a chain , group of hotels
belonging to one company”. yang dapat di artikan hotel kecil, yang modis dan
trendi yang bukan merupakan bagian dari jaringan kelompok dan dimilik oleh
satu perusahaan.
Berdasarkan definisi dari kamus besar bahasa Inggris di atas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa hotel butik adalah hotel yang mempunyai suasana
dan pengalaman yang berbeda pada hotel umumnya, karena memiliki desain
bangunan yang unik, trendi, berkarakter, tidak memiliki cukup banyak kamar
karena ukurannya yang lebih kecil dan berlokasi di tengah pusat kota. Pada
umumnya butik hotel hanya dimiliki oleh satu perusahaan.
2.1.2.1 Karakteristik Hotel Butik
Hotel butik memiliki karakterisitik yang mendalam ,berikut karakteristik
butik hotel yang membedakan butik hotel dengan hotel pada umumnya.
• Ukuran yang kecil : Faktor utama yang membedakan hotel butik dari
hotel pada umummnya adalah ukuran bangunan . Hotel butik memiliki
10
ukuran yang kecil, terdiri dari sepuluh hingga seratus kamar. Ukuran
yang kecil diharapkan dapat memberikan keintiman pada para tamu
hotel.
• Estetika dan perhatian terhadap detail : Arsitektur dan desain interior
hotel butik memiliki nilai keindahan dan karakter yang kuat, hal ini di
pengaruhi oleh detail yang mendalam dalam proses perancangan desain
untuk menciptakan nilai-nilai artistik pada hotel pada pada elemen
interior ataupun dekorasi.
• Memiliki cita rasa dari budaya lokal : Sebagai suatu identitas dan
menciptakan sesuatu yang unik dari hotel lainnya, hotel butik sering
mengangkat nilai-nilai budaya lokal sebagai inspirasi bagi interior
ataupun dekorasi ruangan dengan menggunakan material- material
setempat yang mencerminkan budaya lokal, sejarah, warna, kebudayaan
dan seni.
• Lokasi di pusat kota : Butik hotel banyak ditemukan di kota-kota modern
yang sering di kunjugi wisatawan, biasanya hotel ini terletak di pusat kota
sehingga dapat memudahkan tamu hotel untuk mengunjungi pusat bisnis
dan daerah tujuan wisata terdekat.
2.1.3 Pengertian Furnitur
Menurut Jerzy Smardzewski (2015:1) Pada awal peradaban manusia, ketika
konsep mebel masih belum diketahui, manusia, didorong oleh kebutuhan untuk
membuat hidup lebih mudah, dengan cara alami digunakan berbagai benda yang dibuat
secara spontan mengunakan bahan-bahan dari alam. Batang pohon yang ditebang oleh
angin kemudian digunakan sebagai tempat duduk , dan kulit wol diguanakan sebagai
alas tempat tidur. Selama bertahun-tahun, sebagai akibat dari aktivitas kreatif manusia,
karena preferensi masyarakat yang semakin berkembang, furnitur mulai berubah bentuk,
10
dan yang dan memiliki fungsi untuk duduk. berbaring ,sebagai alat bantu makan, untuk
bekerja, tempat penyimpanan dan lain-lain.
11
Dari pemikiran di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa furnitur adalah objek
benda yang dibikin manusia menggunakan material-material yang berasal dari alam dan
diciptakan untuk dapat memudahkan aktifitas kerja mansuia. Setiap waktunya bentuk
dan material furnitur selalu berkembang karena pemikiran – pemikiran manusia yang
semakin kreatif dalam membuat furnitur.
2.1.3.1 Klasifikasi Furnitur
a. Klasifikasi berdasarkan tipe furnitur
1. Sofa
Sofa adalah tempat duduk panjang yang bisa menampung 3 sampai 4 orang,
memiliki sandaran belakang dan memiliki lapisan busa yang lembut sehingga
terasa nyaman. Ada beberapa jenis sofa yang dapat di jumpai diantaranya ada
sofa dengan 2 dudukan, 3 dudukan, 4 dudukan, sofa L dan sofa modular.
2. Lounge Chair
Longue chair atau kursi santai, memiliki dudukan yang lebih rendah dan lebih
panjang ke bagian belakang, serta sandaran yang lebih condong ke belakang ,
sehingga memiliki dimensi ukuran yang lebih besar di banding jenis kursi
lainnya. Longue chair ditujukan untuk memberikan perasaan santai dan rileks
kepada penggunanya, sesuai namanya, kursi jenis ini cocok digunakan untuk
bersantai di lounge area.
3. Bench
Bench atau bangku adalah tempat duduk yang biasanya tidak memiliki sandaran
dan bentuknya panjang sehingga dapat diduduki oleh beberapa orang, umumnya
bench digunakan dalam waktu singkat karena kurang memberikan kenyaman
jika digunakan duduk dalam waktu yang cukup lama.
4. Bar stool
kursi ini digunakan di bar, bentuknya yang tinggi memudahkan seseorang untuk
meraih minuman atau makanan yang ada di bar. Dudukan kursi ini biasanya
memiliki tinggi 80 - 90cm, serta memiliki pijakan kaki pada bagian bawahnya.
Selain itu, dudukan kursi bar juga dapat diputar dan diatur ketinggiannya.
12
5. Arm Chair
Kursi ini termasuk dalam kursi tunggal, kursi Arm chair memiliki sandaran
tangan bagian di kiri dan kanan yang biasanya terbuat dari kayu atau busa
lembut. Kursi jenis ini memiliki fungsi yang beragam dan dapat digunakan
sebagai kursi kerja, kursi santai, kursi tamu dan kursi makan.
6. Coffe Table
Coffee table adalah meja yang biasanya di letekan di ruang keluarga, ruang tamu
ataupun area longue, coffee table umumnya memiliki bentuk oval ataupun bulat,
diguanakan untuk menaruh barang atau makanan dan di pasangkan dengan sofa
serta kursi.
7. Side Table
Meja samping atau side table adalah meja kecil yang biasanya di letakan
bersebelahan dengan kursi ataupun sofa. Meja samping memiliki berbagai
macam jenis diantaranya ada yang memiliki laci kecil sehingga memiliki
penyimpanan ekstra, namu ada juga side table yang tidak memiliki laci.
b. Klasifikasi berdasarkan material:
1. Kayu Solid
Kayu solid menggunakan bahan dasar dari kayu asli. Kayu solid sering di
gunakan sebagai material dasar karena memiliki daya tahan yang kuat, memiliki
serat kayu yang natural dan mudah untuk di bentuk. Jenis kayu solid yang sering
digunakan adalah kayu jati, kayu sungkai dan kayu meranti.
2. Rotan
pengunaa material rotan sebagai bahan dasar furnitur masih banyak digunakan
karena material rotan memiliki banyak keunggulan seperti mudah untuk
dibentuk, lebih ringan di bending kayu solid, lebih mudah untuk di dapatkan
daan ramah lingkungan. Jenis rotan yang paling banyak digunakaan adalah
pietriet & core.
3. Plywood
13
Plywood adalah kayu olahan pabrik yang berbahan dasar dari lapisan – lapisan
kayu yang ditumpuk berlapis – lapis. Lapisan – lapisan kayu ini direkatkan
dengan sudut urat yang diseleraskan untuk menghasilkan produk yang kuat.
Plywood ditujukan untuk Kitchen set, lemari ataupun kabinet.
4. Bambu
Bambu adalah alternatif yang diguankan sebagai material dasar pada furnitur
karena mempunyai bentuk yang unik dan mudah di bentuk, kuat dalam waktu
yang cukup lama, tahan terhadap serangga dan kelembaban serta mempunyai
manfaat tambahan yang ramah terhadap lingkungan.
5. Logam
Penggunaan material logam pada produk furnitur dapat memberikan karakter
yang kuat, kokoh, dan tahan lama. Jenis logam yang sering digunakan untuk
pembuatan furnitur adalah logam alumunium dan stainless stell.
c. Klasifikasi berdasarkan sistem konstruksi
1. Build-in furniture
Build -in furniture adalah sistem konstruksi mebel dengan memanfaatkan elemen
interior berupa dinding, lantai atau langit-langit bangunan sebagai bidang
konstruksi agar menjadi satu kesatuan.
2. Build-up furniture
Build-up furniture adalah sistem konstruktur mebel yang tidak terikat oleh
bangunan. Konstruksi mebel dibuat lepas dan tidak menjadi satu kesatuan
dengan struktur bangunan.
3. Knocked-down system
Knocked-down adalah sistem konstruktsi agar komponen -komponen pada mebel
dapat mudah di lepas atau dibongkar pasang kembali.
4. Folding
Folding Furniture adalah futrnitur yang dapat digunakan ketika dibutuhkan dan
dapat disimpan atau dilipat umumnya digunakan di ruangan yang tidak terlalu
luas agar menjadi lebih fungsional.
14
2.1.4 Pengertian Aksesoris Furnitur
Aksesoris furnitur adalah sebuah benda yang berfungsi sebagai pelengkap
furnitur dan dekorasi yang berada disuatu ruangan. Aksesoris furnitur digunakan karena
mudah untuk di ganti dan di pindahkan karena memiliki ukuran yang relatif kecil serta
dapat meningkatkan estetika sebuah ruangan.
2.1.4.1 Klasifikasi berdasarkan tipe aksesoris
1. Table lamp
Lampu meja ( Table Lamp ). tidak sekadar menerangi obyek tertentu di atas
meja, lampu meja juga mampu memberikan keindahan dalam ruangan. Lampu
meja dengan desain unik di kamar tidur dan dengan penataan tepat bisa
membuat tampilan kamar tidur menjadi lebih atraktif.
2. Floor lamp
Floor lamp atau lampu lantai yaitu lampu yang menempel pada masing-masing
bidang lantai dengan tujuanya untuk memberikan penambahan pencahayaan
pada ruangan dan menambahkan keindahan pada ruangan dengan variasi bentuk
floor lamp yang digunakan.
3. Vase
Vase adalah aksesoris yang paling sering di jumpai di dalam ruangan, biasa
diguanakan sebagai tempat bunga ataupun sebagai dekorasi . Vase memiliki
berbagai bentuk yang beragam karena mudah untuk di bentuk.
4. Tray
Tray adalah sebuah alas makanan dan minuman yang umumnya diguanakan
pada sebuah hotel atau restoran. Biasanya tray dapat di desain khusus sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan.
5. Sculpture
Sculpture (patung) adalah tiga dimensi karya seni yang diciptakan dengan
membentuk atau menggabungkan keras, biasanya marmer, logam, kaca, atau
kayu. Fungsinya adalah menghiasi sebuah ruangan dan melambangkan sebuah
kesan ciri khas dari suatu bangunan dan ruangan.
15
2.1.5 Konten Lokal
Konten lokal dalam sebuah perancangan adalah konsep yang terinspirasi dari
kearifan lokal khas Indonesia yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan dan kesenian
Indonesia. Dalam sebuah perancangan interior dan furnitur sangat penting untuk
mengimplentasikan unsur konten lokal karena selain melestarikan nilai kearifan lokal
khas Indonesia penggunaan konten lokal juga dapat menciptkan suatu karakter desain
yang menarik.
2.1.5.1 Pengertian Aksara
Pada perancanan furnitur dan aksesoris pada butik hotel ini konsep desain yang
digunakan terinspirasi dari Aksara, Aksara secara etimogis berasal dari bahasa sanskerta
yaitu akar kata "a-" 'tidak' dan "kshara" 'termusnahkan'. Jadi, aksara adalah sesuatu yang
tidak termusnahkan/kekal/langgeng. Dikatakan sebagai sesuatu yang kekal, karena
peranan aksara dalam mendokumentasikan dan mengabadikan suatu peristiwa
komunikasi dalam bentuk tulis. Melalui aksara yang ditatah di atas batu hingga ditulis di
atas daun lontar dan lempeng tembaga, kesuraman dan kejayaan masa lalu dapat dijamah
kembali dengan bukti-bukti literal.
Aksara Nusantara merupakan beragam aksara atau tulisan yang digunakan di
Nusantara untuk secara khusus menuliskan bahasa daerah tertentu. Walaupun abjad
Arab dan alfabet Latin juga seringkali digunakan untuk menuliskan bahasa daerah,
istilah Aksara Nusantara seringkali dikaitkan dengan aksara hasil inkulturisasi
kebudayaan India sebelum berkembangnya Agama Islam di Nusantara dan sebelum
kolonialisasi bangsa-bangsa Eropa di Nusantara. Berbagai macam media tulis dan alat
tulis digunakan untuk menuliskan Aksara Nusantara. Media tulis untuk prasasti antara
lain meliputi batu, kayu, tanduk hewan, lempengan emas, lempengan perak, tempengan
tembaga, dan lempengan perunggu.
2.1.5.2 Ragam Akasara Nusantara
Setelah berabad-abad berlalu, Indonesia memiliki ratusan bahasa dan aksara
yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berikut ini adalah ragam Aksara Nusantara
dari ratusan aksara Nusantara yang masih dapat temui hingga saat ini.
16
1. Aksara Jawa
Aksara Jawa, yang dikenal juga sebagai hanacaraka dan carakan, adalah aksara
tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah
bahasa daerah Indonesia lainnya, seperti bahasa sunda dan bahasa sasak. Tulisan
ini berkerabat dekat dengan aksara Bali. Carakan lebih sering digunakan oleh
penulis dalam lingkungan keraton kerajaan, seperti Surakarta dan Yogyakarta,
untuk menulis naskah, antara lain cerita-cerita (serat), catatan sejarah (babad),
tembang kuno (kakawin), atau ramalan (primbon).
2. Aksara Bali
Aksara Bali adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang berkembang di
Bali, Indonesia. Aksara ini umum digunakan untuk menulis bahasa Bali dan
Sanskerta. Dengan sedikit perubahan, aksara ini juga digunakan untuk menulis
bahasa Sasak yang digunakan di Lombok. Aksara ini berkerabat dekat dengan
dengan aksara Jawa.. Aksara Bali memiliki jumlah 47 huruf. Aksara Bali juga
dapat digunakan untuk menulis tulisan sanskerta dan kawi namun tetap dibaca
dengan ejaan Bali.
3. Aksara Batak
Aksara Batak atau yang dikenal dengan nama Surat Batak adalah aksara yang
digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa Batak, yaitu bahasa Angkola-
Mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba. Aksara ini memiliki
beberapa uraan bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada
lima varian Surat Batak di Sumatra, yaitu Angkola-Mandailing, Karo, Pakpak-
Dairi, Simalungun, dan Toba. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu
orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal,
dan penanggalan. Kini, Surat Batak masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha,
yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.
17
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Hotel Artotel
2.2.1.1 Profil Hotel
Gambar 2.1 Facade Artotel
Sumber :www.artotelgroup.com
Creativity, Artistic, Simple and Efficient. Merupakan moto dari Artotel dengan
moto tersebut di harapkan tamu hotel memiliki kesan yang mendalam selama menginap
di ARTOTEL. ARTOTEL berasal dari kata “ART” dan “HOTEL”. Kata ART ini
terinspirasi dari seni rupa kontemporer tercermin dari desain lobi, publik area, dan
kamar hotel yang terkesan artistik dari hasil kreativitas seniman lokal anak bangsa,
sehingga secara langsung ARTOTEL mengangkat dan mempromosikan seni rupa
kontemporer Indonesia.
Gambar 2.2 Logo Artotel
Sumber :www.artotelgroup.com
Makna Logo :
ARTOTEL sendiri memiliki logo yang termasuk unik yang terdiri dari karakter “+”
yang menggabungkan antara Art dan Hotel atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia
artinya adalah hotel dan seni, yang menggambarkan konsep ARTOTEL
18
2.2.1.2 Lokasi
Artotel beralamat di Jl. Sunda No.3, RT.8/RW.4, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350
Gambar 2.3 Lokasi Artotel
Sumber : www.google.com
2.2.1.3 Fasilitas
a. Art Space Gallery
Menampilkan karya seni kontemporer asli oleh seniman lokal yang berbakat. Rotasi
secara berkala untuk memberikan dinamis pameran dan mempromosikan seni
mereka ke dunia.
Gambar 2.4 Art Space gallery
Sumber : Jordan, 2019
19
b. Meeting Room
Seperti hotel pada umumnya, Artotel juga menyediakan fasilitas ruang meeting.
ballroom dengan kapasitas hingga 200 orang dan 3 ruang meeting kecil siap untuk
melayani setiap acara perusahaan atau pribadi dengan kemudahan akses yang dekat
dengan pusat kota.
Gambar 2.5 Meeting Room
Sumber : www.artotelgroup.com
c. Restoran Roca
Restoran Roca terletak di lantai dasar dan besebelahan dengan waiting area
Artotel. Restoran ini menghadirkan seni sebagai daya tarik kepada para
pengunjung, menghadirkan elemen interior restoran dengan beragam doodle art,
grafiti, lukisan yang berwarna-warni pada setiap dinding yang dapat menjadi daya
tersendiri.
Gambar 2.6 Restoran Rocca Sumber : Jordan, 2019
20
2.2.1.4 Kamar Hotel
Gambar 2.7 Kamar tipe 20 Sumber : www.artotelgroup.com
a. Studio Standar
Kamar ini memiliki luas 20 meter persegi, memiliki tempat tidur double single
yang dapat di satukan menjadi tempat tidur king. Kamar ber-AC ini dilengkapi
dengan TV satelit layar datar, iPod dock, dan brankas.
b. Studio 25
Gambar 2.8 Kamar tipe 25 Sumber : www.artotelgroup.com
20
Tipe kamar ini memiliki total luas ruangan 25 meter persegi, dengan fasilitas
tambahan berupa iPod dock, area sofa, dan area tempat duduk. Sehingga tamu
dapat lebih leluasa ketika sedang berada di kamar.
21
c. Studio 40
Gambar 2.9 Kamar Studio 40 Sumber : www.artotel.com
Kamar ini memiliki ukuran luas ruangan 40 meter persegi. Ruangan studio 40
terbagi menjadi 2 area yaitu area living room yang dapat di jadikan tempat
bersantai dan area tempat tidur. Sehingga dapat memberika kenyamanan.
2.2.2 Morrissey Hotel
2.2.2.1 Profil Hotel
Gambar 2.10 Facade Hotel Morrissey
Sumber : www.iammorrissey.com
Hotel Morrissey berada di pusat keramaian ibukota dan merupakan lokasi
strategis bisnis. Hotel ini Memliki Konsep Hotel Residence karena memberikan fasilitas
kamar yang lengkap layaknya sebuah apartemen pribadi pada setiap kamarnya, sesuai
dengan moto Hotel Morrissey yaitu “Homey Hotel For Urban People. Morrissey dikenal
22
sebagai hotel yang menjadi pilihan bagi para pekerja asing yang ingin tinggal lama di
Jakarta namun Morrissey Hotel juga menyediakan kamar untuk para tamu yang ingin
menginap dalam waktu singkat. memilih tinggal di sini umumnya karena letaknya yang
strategis dan memiliki suasana hotel yang sangat nyaman.
Gambar 2.11 Logo Morrissey hotel Sumber : www.iammorrissey.com
Makna Logo :
Makna logo Hotel Morrisey adalah penggunaan warna biru toska para logo Hotel
Morrisey memberikan kesan yang hangat ini sesuai dengan konsep artotel yaitu Hotel
Residences. Hotel Morrisey ingin membuat para tamunya merasa hangat seperti sedang
berada di rumah sendiri
2.2.2.2 Lokasi
Gambar 2.12 Denah Morrissey hotel Sumber : www.google.com/maps
Hotel Morrisey berlamatJalan KH. Wahid Hasyim No.70, RT.7/RW.5, Kebon Sirih,
Menteng, RT.7/RW.5, Kb. Sirih, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10340.
23
2.2.2.3 Fasilitas
a. Longue Area
Pada area lobi utama Hotel Morrisey terdapat restoran dan longue area dengan
konsep modern kontemporer. Ini dapat dilihat dari pemilihan furnitur pada
ruangan ini yang terlihat sederhana namun tetap menarik.
Gambar 2.13 Longue area Sumber : Jordan, 2019
b. Biuisines Center
Businies center pada hotel Morrisey terletak di lantai 3 hotel, ruangan ini
ditujukan bagi mereka yang membutuhkan ruangan bekerja yang lebih luas dan
nyaman. Karena sebagian besar tamu Morrissey Hotel adalah pembisnis
Gambar 2.14 Bisnis Center Area
Sumber : Jordan, 2019
24
c. Resident Longue & Swimming Pool
Resident Longue dan kolam renang pada hotel morrisey terletak pada bagian
rooftop hotel. Pada area ini tamu hotel di manjakan dengan suasana outdoor yang
memukau, karena dapat melihat pemandangan kota Jakarta dengan lebih dekat
Gambar 2.15 Resident Longue Area Sumber : www.iammorrissey.com
2.2.2.4 Kamar Hotel
a. Tipe Studio
Luas dari kamar Hotel ini adalah 29 meter persegi Studio ber-AC ini menawarkan dapur
kecil, area tempat duduk sofa, dan TV layar datar. Kamar memiliki langit-langit tinggi
dan jendela ekstra besar.
Gambar 2.16 Kamar Tipe Studio Sumber : www.iammorrissey.com
25
b. Executive 1 kamar tidur
Luas kamar 48 meter persegi, Apartemen ini berukuran lebih besar dan satu-
satunya unit loteng 2 lantai, dan memiliki jendela berukuran 7 m yang
menciptakan nuansa cerah alami.
Gambar 2.17 Kamar executive Sumber : www.iammorrissey.com
c. Deluxe 2 kamar tidur.
Luas kamar 88 meter persegi, apartemen yang luas ini dapat mengakomodasi
keluarga berjumlah 4 orang dan memiliki dapur kecil. TV layar datar dan
pemutar DVD tersedia di unit ini. Apartemen ini menawarkan fasilitas shower
dan bathtub.
26
Gambar 2.18 Kamar Tipe Studio Sumber : www.iammorrissey.com
2.2.3 Hermitage Hotel
2.2.3.1 Profil hotel
The Hermitage, adalah hotel mewah bergaya Art Deco yang terletak di jalan
Cilacap, Menteng, Jakarta, Hotel Hermitage menggunakan bangunan cagar budaya
peninggalan koloninal Belanda yang kemudian di restorasi kembali. Bangunan cagar
budaya ini dahulu merupakan bangunan Telefoongebouw, yakni gedung
telekomunikasi peninggalan zaman kolonial Belanda yang dibangun pada 1923. Pada
tahun 2014 ketika menghabiskan waktu renovasi yang cukup lama, hotel ini pun
resmi dibuka.
Gambar 2.19 Logo Hermitage Hotel Sumber :www.hermitagejakarta.com
Makna Logo :
Makna logo Hotel Hermitage adalah, terlihat pada warna yang digunakan pada
branding logo hotel ini yaitu cokelat tua, warna cokelat tua dipilih karena di anggap
memberian kesan vintage namun tetap terlihat mewah, hal ini semakin di pertegas
dengan pemilihan font pada logo yang elegan dan dinamis.
2.2.3.2 Lokasi
Lokasi Hotel Hermitage, terleak di Kawasan yang strategis yaitu di jalan Menteng,
Jakarta pusat. Lokasi yang strategis membuat hotel ini dekat dengan pusat
perkantoran, bisnis dan pariwsata, sehingga hotel ini sering di jadikan wisatawan
26
mancangera sebagaian pilihan penginapanan dengan kemudahan akses yang
dimiliki hotel ini.
27
Gambar 2.20 Site Plan Hotel Hermitage Hotels Sumber :www.google.com/maps
2.2.3.3 Fasilitas
a. L’Avanue Restaurant L'Avenue adalah restoran yang terletak di lantai dasar Hotel Hermitage . chic-ethno-bistro restoran dengan sentuhan kontempoer pada interior ruangan. Restoran ini mengajikan menu-menu khas internasional dan nasional.
Gambar 2.21 L’avanue restoran
Sumber :www.hermitagehotels.com
b. La Vue Rooftop Bar
Bar ini terletak di bagian paling atas Hotel Hermitage. Pemandangan
kota Jakarta dan jalan Menteng yang indah dari ketinggian menjadi
daya tarik restoran ini
28
Gambar 2.22 La vue roof top Sumber : Jordan, 2019
c. Coutyard Caffe
Couthyard café terletak di lantai dasar Hotel Hermitage, café dengan
konsep taman indoor hijau ini memberikan suasana yang hangat dan
tenang ini terlihat dari pemilihan warna furnitur dan elemen interior
yang menggunakan warna cerah.
Gambar 2.23 couthyard restoran Sumber :www.hermitagejakarta.com
2.2.2.4 Kamar Hotel
a) Kamar Deluxe Double
29
Luas kamar deluxue double adalah 40 meter persegi, kamar ini memiliki fasilitas
diantaranya dalah, memiliki pintu masuk kamar pribadi sehingga menjaga privasi
ketika menginap, minibar dan lantai kamar yang berbahan dasar marmer.
Gambar 2.24 Kamar deluue double
Sumber :www.hermitagejakarta.com
b) Kamar Junior Suite Kamar tipe junior suite memiliki total luas kamar 60 meter persegi, memiliki
fasilitas pendukung di antaranya adalah, kamar mandi pribadi, lantai
yangberbahan dasar marmer sehingga memberikan kenyamanan kepada para
tamu hotel dan memiliki kamar rias.
Gambar 2.25 Kamar junior suite Sumber :www.hermitagejakarta.com
30
c). Kamar Suite Executive
Kamar Suite Executive memiliki total luas ruangan 70 meter persegi, memiliki
fasilitas pendukung diantaranya, memiliki teras outdoor sehingga memiliki tempat
bersantai pribadi kepada tamu, kamar mandi bathtub, lantai kamar berbahan dasar
marmer, minibar dan brankas.
Gambar 2.26 Kamar Suite Executive Sumber :www.hermitagejakarta.com
top related