bab 2 landasan perancangan 2.1. tinjauan datacerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan...
Post on 11-Feb-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
3
BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1. Tinjauan Data
Rancangan komunikasi visual animasi film pendek dengan judul "Penari
Hujan" ini mengacu pada data pendukung serta sumber-sumber referensi konsep dan
visual yang sesuai. Metode referensi yang digunakan oleh Penulis dalam merancang
film pendek ini adalah literatur buku, literatur internet, dan video referensi. Semua
sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data teori dan data
visual mengenai pembuatan film animasi pendek ini.
2.1.1. Literatur Buku
1. The Animator's Survival Kit oleh Richard William, 2002.
2. The Illusion of Life Disney Animation oleh Frank Thomas dan Ollie
Johnston, 1981.
3. Understanding Comics The Invisible Art oleh Scott McCloud, 1993.
4. Creating Characters with Personality oleh Tom Bancroft, 2006.
5. Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone, 2008.
2.1.2. Literatur Internet
Selain buku, sumber lain yang dipakai oleh penulis untuk memperkuat data
dalam perancangan film pendek ini adalah internet. Penulis mengambil data yang
berupa artikel, maupun ulasan mengenai materi yang berhubungan dengan konsep
perancangan ini.
2.1.3. Referensi Video
1. The Invention of Love 3D Animation Short Movie, 2010
2. Megamind 3D Animation Movie, 2010
3. Wolf Among Us 3D Animation Games, 2013
4. Caldera 3D Animation Short Movie, 2012
5. Thought Of You 2D Animation Short Movie, 2010
6. Up 3D Animation Movie, 2009
4
2.1.4. Desain Karakter
Hal yang paling utama dalam membuat sebuah
tingkatan atau hirarki dari karakter itu sendiri.
Hirarki Karakter (Bancroft, 2005 : 18
1. Iconic
Sangat sederhana, hampir seperti gambaran tangan. Tidak terlalu ekspresif.
Biasanya matanya berupa bulatan hitam saja. (sebagai contoh
dan Hello Kitty)
Gambar 2.1
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.
2. Simple
Lebih ekspresif di bagian wajah daripada karakter
seperti ini sering dipakai di televisi
Dexter's Lab sebagai contoh)
Gamba
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.
yang paling utama dalam membuat sebuah karakter adalah mengetahui
tingkatan atau hirarki dari karakter itu sendiri.
Hirarki Karakter (Bancroft, 2005 : 18-20) dibagi menjadi 6, yaitu :
Sangat sederhana, hampir seperti gambaran tangan. Tidak terlalu ekspresif.
latan hitam saja. (sebagai contoh Mickey Mouse
Gambar 2.1 Iconic
Creating Character with Personality.(2005: 18)
Lebih ekspresif di bagian wajah daripada karakter Iconic. Gaya gambar yang
televisi dan web. (Fred Flinston, Sonic the Hedgehog,
Gambar 2.2 Simple
Creating Character with Personality.(2005: 18)
karakter adalah mengetahui
Sangat sederhana, hampir seperti gambaran tangan. Tidak terlalu ekspresif.
awal
. Gaya gambar yang
Fred Flinston, Sonic the Hedgehog,
3. Broad
Jauh lebih ekspresif dibandingkan 2 gaya yang sebelumnya. Tidak dirancang
untuk akting yang halus atau biasa
biasanya memiliki mulut dan mata yang besar, karena ekspresinya yang berlebihan
untuk tujuan humor. (The Wolf in Tex Avery Cartoons, Roger Rabbit
Sumber : Tom Bancroft,
4. Comedy Relief
Tidak menunjukkan humor seperti karakter
menyampaikan humornya melalui akting dan dialognya. Anatomi wajah mereka
tidak seluas karakter Broad
ini. (Nemo, Mushu, Kronk
Sumber : Tom Bancroft,
Jauh lebih ekspresif dibandingkan 2 gaya yang sebelumnya. Tidak dirancang
untuk akting yang halus atau biasa - biasa saja. Karakter dengan gaya seperti ini
memiliki mulut dan mata yang besar, karena ekspresinya yang berlebihan
The Wolf in Tex Avery Cartoons, Roger Rabbit)
Gambar 2.3 Broad
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.(2005: 19)
Tidak menunjukkan humor seperti karakter Broad, tetapi gaya gambar ini
menyampaikan humornya melalui akting dan dialognya. Anatomi wajah mereka
Broad juga. Kebanyakan peran pembantu Disney ada di tahapan
Nemo, Mushu, Kronk)
Gambar 2.4 Comedy Relief
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.(2005: 19)
5
Jauh lebih ekspresif dibandingkan 2 gaya yang sebelumnya. Tidak dirancang
biasa saja. Karakter dengan gaya seperti ini
memiliki mulut dan mata yang besar, karena ekspresinya yang berlebihan
(2005: 19)
, tetapi gaya gambar ini
menyampaikan humornya melalui akting dan dialognya. Anatomi wajah mereka
juga. Kebanyakan peran pembantu Disney ada di tahapan
(2005: 19)
6
5. Lead Character
Bersifat realistis di bagian ekspresi wajah, akting, dan anatomi. Penonton
harus memahami karakter-karakter ini, jadi karakter ini harus bisa beremosi seperti
kita. Untuk melakukan hal itu, mereka harus memiliki proporsi
yang realistic. (Sleeping Beauty, Cinderella, Moses from Prince of Egypt
Gambar
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.
6. Realistic
Tingkatan tertinggi didalam skala realism. Film monster
komik, dan beberapa karakter animasi komputer ada di tahapan yang ini. (
Shrek, kebanyakan karakter komik)
Gambar
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.
realistis di bagian ekspresi wajah, akting, dan anatomi. Penonton
karakter ini, jadi karakter ini harus bisa beremosi seperti
, mereka harus memiliki proporsi dan ekspresi wajah
g Beauty, Cinderella, Moses from Prince of Egypt)
Gambar 2.5 Lead Character
Creating Character with Personality.(2005: 20)
Tingkatan tertinggi didalam skala realism. Film monster yang kuat, karakter
komik, dan beberapa karakter animasi komputer ada di tahapan yang ini. (Fiona
, kebanyakan karakter komik)
Gambar 2.6 Realistic
Creating Character with Personality.(2005: 20)
realistis di bagian ekspresi wajah, akting, dan anatomi. Penonton
karakter ini, jadi karakter ini harus bisa beremosi seperti
dan ekspresi wajah
yang kuat, karakter
Fiona
7
Adapun hal lain yang diperhatikan dalam pembuatan karakter, yaitu bentuk
awal dari karakter. Bentuk sederhana akan membantu memvisualkan isyarat yang
dibutuhkan untuk menjelaskan sebuah karakter. Bentuk - bentuk yang sederhana
menjadi fondasi atau awal dari kepribadian dan sifat dari karakter. Bentuk - bentuk
tersebut adalah (Bancroft, 2005 : 18-20), sebagai berikut :
1. Lingkaran
Memiliki kepribadian menarik, karakter yang baik dan dikonotasikan sebagai
lucu, dan friendly. Contohnya seperti Santa Clause, binatang yang berbulu tebal dan
halus, kemudian perempuan juga biasanya menggunakan banyak lekukan dan
lingkaran.
2. Persegi
Biasanya karakter dengan bentuk ini adalah teguh atau kuat, berat.
Rancangan dari banyak karakter superhero berawal dari bentuk persegi.
3. Segitiga
Lebih mengarah kepada karakter yang jahat, tipe yang mencurigakan dana
biasanya mewakili penjahat dalam perancangan karakter.
Kemudian dalam hal menjadikan karakter kita kedalam bentuk 3 dimensi
yang harus diingat pertama kali adalah, jika gambar tampak depan dari karakter kita
dirancang dengan baik, begitu pula seharusnya untuk tampak samping, 3/4, dan
belakang. Untuk membantu pembuatan konsep 3D, diperlukan garis bantu horizontal
di beberapa titik kunci dari karakter. (Bancroft, 2005 : 55-57)
8
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.
2.1.5. Film Pendek
Menurut artikel yang diterbitkan
pendek memiliki pengertian ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling
kompleks. Di awal perkembangannya film p
komedian Charlie Chaplin. Film pendek ialah
animasi yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 60 menit.
Film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau
sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film
pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film
cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih
mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang
gerak ekspresi yang lebih leluasa u
Sumber : http://www.idseducation.com/articles/pengertian
Creating Character with Personality.(2005: 55-
Menurut artikel yang diterbitkan oleh International Design School,
pendek memiliki pengertian ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling
kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh
. Film pendek ialah film fiksi termasuk sebuah karya
animasi yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 60 menit.
ilm pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau
sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film
emiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film
cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih
mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang
gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.
http://www.idseducation.com/articles/pengertian-film-pendek-fiksi-naratif/
57)
, film
pendek memiliki pengertian ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling
endek sempat dipopulerkan oleh
film fiksi termasuk sebuah karya
ilm pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau
sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film
emiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film
cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih
mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang
naratif/
9
2.1.6. Tarian Waltz
Waltz adalah sebuah tari halus dan penuh dengan aturan-aturan. Berbeda
dengan tari ballroom yang lain, waltz termasuk modern ballroom dance.
Waltz berasal dari tari rakyat di Wina. Jaman dahulu, pada setiap hari raya di
Wina ada pertunjukan tari rakyat di lapangan yang besar (seperti alun-alun di
Yogyakarta). Lama-kelamaan keluarga kerajaan sangat tertarik dengan tari rakyat
tersebut. Tari tersebut kemudian dibawa masuk ke kerajaan, tetapi orang-orang di
luar kerajaan, termasuk rakyat tidak diperkenankan menarikan waltz. Pada akhirnya
tari waltz tersebut hanya ditarikan pada saat hari-hari besar kerajaan atau pada acara
perkawinan dan perayaan-perayaan lain.
Untuk memulai tari ini, penari putra melangkah maju menggunakan kaki kiri,
sedangkan penari putri menggunakan kaki kanan dan melangkah mundur. Langkah
seperti ini dilakukan berulang-ulang sehingga terjadilah gerakan dasar dari tari waltz.
1. Kepala
Untuk penari putra : kepala menghadap ke depan lurus, akan tetapi kalau sudah
memasuki variasi, kepala bisa bergerak ke kiri atau ke kanan
Untuk penari putri : kepala berpaling ke kiri, dan setelah memasuki variasi kepala
bisa bergerak ke kiri dan ke kanan seperti halnya pada gerakan kepala penari putra.
2. Pundak ( bahu )
Tangan bagian atas sampai dengan bahu pada dasarnya tidak boleh bergerak.
Bahu bergerak hanya karena body-swing atau body language.
3. Tangan
Tangan kanan penari putra (bagian telapak) berada di bawah tulang belikat
penari putri (sebagai setir), sedangkan tangan kiri penari putra berpegangan dengan
tangan kanan penari putri dan tangan kiri penari putri memegang bahu lengan kanan
penari putra.
4. Badan
Badan penari putra lurus ke depan dan tegap, sedangkan penari putri
melenting ke belakang agak ke kiri.
5. Panggul / Pinggul
Saat menari, panggul/pinggul tidak boleh bergerak. Panggul atau pinggul
terpaksa bergerak karena langkah kaki atau tebawa oleh tubuh. Badan penari putra
dan putri saling membentuk huruf V.
Sumber : Dra. Lilin Candrawati Sukmaningsih, M.Sn , Mengenal Tari Waltz. (2012)
10
2.2. Tinjauan Teori
2.2.1. Teori Prinsip Dasar Animasi
Dua belas Prinsip Dasar Animasi adalah seperangkat prinsip-prinsip animasi
dan usaha untuk menghasilkan animasi yang lebih realistis. Tujuan utama dari
prinsip-prinsip adalah untuk menghasilkan ilusi karakter berpegang pada
dasar hukum fisika , tetapi mereka juga berurusan dengan isu-isu yang lebih abstrak,
seperti waktu emosional dan daya tarik karakter. Berikut ini adalah 12 Prinsip Dasar
Animasi (Thomas, Johnston, 1981 : 47-70)
1. Squash and Stretch
Prinsip yang paling penting adalah "squash dan stretch", tujuan yaitu untuk
memberikan rasa berat dan fleksibilitas untuk objek yang digambar. Hal ini dapat
diterapkan untuk benda-benda sederhana, seperti bola memantul, atau konstruksi
yang lebih kompleks, seperti otot-otot wajah manusia. Dibawa ke titik ekstrim, sosok
diregangkan atau tergencet ke tingkat yang berlebihan dapat memiliki efek
lucu. Dalam animasi yang realistis, bagaimanapun, aspek yang paling penting dari
prinsip ini adalah kenyataan bahwa volume yang obyek tidak berubah ketika terjepit
atau diregangkan. Jika panjang bola ditarik secara vertikal, lebarnya (dalam tiga
dimensi, juga kedalaman) perlu kontrak sejalan dengan horizontal.
2. Anticipations
Anticipations atau antisipasi digunakan untuk mempersiapkan penonton
untuk sebuah tindakan, dan membuat tindakan terlihat lebih realistis. Contohnya
adalah seorang penari melompat dari lantai harus menekuk lutut pertama. Teknik ini
juga dapat digunakan untuk tindakan fisik kurang, seperti karakter mencari keluar
dari layar untuk mengantisipasi kedatangan seseorang, atau perhatian fokus pada
objek yang karakter adalah tentang untuk mengambil.
Untuk efek khusus, antisipasi juga dapat dihilangkan dalam kasus di mana
diharapkan. Rasa yang dihasilkan dari antiklimaks akan menghasilkan perasaan
kejutan di penampil, dan sering dapat menambahkan komedi untuk sebuah adegan.
3. Staging
Prinsip ini mirip dengan pementasan seperti yang dikenal dalam teater dan
film. Tujuannya adalah untuk mengarahkan perhatian penonton, dan membuat jelas
apa yang sangat penting terbesar dalam sebuah adegan, Johnston dan Thomas
didefinisikan sebagai "penyajian ide sehingga benar-benar dan sangat jelas", apakah
ide itu adalah suatu tindakan, kepribadian, ekspresi atau suasana hati. Hal ini dapat
11
dilakukan dengan berbagai cara, seperti penempatan tokoh dalam frame, penggunaan
cahaya dan bayangan, dan sudut dan posisi kamera. Inti dari prinsip ini adalah
menjaga fokus pada apa yang relevan, dan menghindari detail yang tidak perlu.
4. Straight Ahead and Pose to Pose
Ini adalah dua pendekatan yang berbeda untuk proses menggambar yang
sebenarnya. "Straight Ahead" berarti menarik keluar bingkai adegan demi bingkai
dari awal sampai akhir, sementara "Pose to Pose" melibatkan dimulai dengan
menggambar frame kunci, dan kemudian mengisi interval kemudian.
"Straight Ahead" menciptakan cairan lebih, ilusi dinamis gerakan, dan lebih
baik untuk menghasilkan urutan tindakan yang realistis. Di sisi lain, sulit untuk
mempertahankan proporsi, dan untuk menciptakan tepat, meyakinkan pose sepanjang
jalan. " Pose to Pose " bekerja lebih baik untuk adegan dramatis atau emosional, di
mana komposisi dan kaitannya dengan lingkungan lebih penting. Sebuah kombinasi
dari dua teknik yang sering digunakan.
5. Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak
meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak
sesaat setelah melompat. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai
gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling
mendahului (overlapping). Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah
melompat telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama melompat telah
dilakukan.
6. Slow In and Slow Out
Gerakan manusia itu tidak ada yang linear atau rata. Dalam setiap gerakan
nyaris ada akselerasi atau percepatan dan perlambatan saat akan berhenti. Prinsip
slow in dan slow out ini membuat gerakan animasi lebih natural dan realistik
terutama di awal dan di bagian akhir sebuah gerakan.
7. Archs
Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk
hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini
memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena
pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk
lingkaran, elips, atau parabola). Sebagai contoh, Arcs ditunjukkan pada lintasan
tangan saat melempar bola dan lintasan gerak bola di udara.
12
8. Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk
memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary
action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan
atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi
memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.
Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah
melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Namun sambil berjalan
‘seorang’ figur atau karakter animasi dapat sambil mengayun-ayunkan tangannya.
Gerakan mengayun-ayunkan tangan inilah yang disebut secondary action untuk
gerakan berjalan.
9. Timing
Grim Natwick seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah
tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah
gerakan harus dilakukan.
10. Exaggeration
Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk
rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat
sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan
komedik. Seringkali ditemui pada film-film animasi anak-anak (segala usia) seperti
Tom & Jery, Donald Duck, Mickey Mouse, Sinchan, dan sebagainya.
Contoh : Tubuh Donald Duck melayang mengikuti sumber asap saat hidung
Donald Duck mencium aroma masakan atau makanan lezat.
11. Solid Drawing
Kemampuan menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan
yang menentukan “baik proses maupun hasil” sebuah animasi, terutama animasi
klasik. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa
digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip
‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. Sebuah obyek atau
gambar dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik sebuah obyek
(volume, pencahayaan dan konsistensi kualitas gambar, bentuk ataupun karakter)
12. Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi.
Kita bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya
13
melihatnya sekilas. Kita juga bisa melihat gaya animasi buatan Disney
atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka
memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.
2.2.2. Teori Warna
(Morioka, 2008) dalam bukunya color design workbook menyatakan, bahwa
teori warna adalah seperangkat prinsip - prinsip yang dapat digunakan untuk
membuat kombinasi warna yang harmonis. Hal tersebut dapat berupa diagram
lingkaran warna, segitiga warna, atau grafik yang memudahkan para desainer dalam
memahami interaksi warna, memilih warna, dan mengkombinasikannya secara
efektif.
Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam
simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.
Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-
warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk
bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna
mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan
impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu.
Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang
warna adalah sebagai berikut, warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya
dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting
dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-
macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya
dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang,
mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada
suatu benda.
Warna juga mendefinisikan karakter seseorang secara umum, seperti warna-
warna berikut :
1. Hitam
Sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk
sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
2. Putih
Sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
14
3. Abu-abu
Merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau
kehidupan spesifik.
4. Merah
Bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan
vital (hidup), panas membara, peringatan, penyerangan, cinta.
5. Kuning
Dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal
atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan kebahagiaan,
keceriaan dan hati-hati
6. Biru
Sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu, sifat yang tak
terhingga dan transendence, disamping itu memiliki sifat tantangan.
7. Hijau
Mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan
tempat mengumpulkan daya-daya baru, identik dengan pertumbuhan dalam
lingkungan, pasukan perdamaian, kepuasan.
8. Pink
Warna yang identik dengan wanita, menarik atau cantik, lemah gemulai.
9. Orange
Warna yang identik dengan musim gugur, penuh kehangatan, halloween.
10. Coklat
Warna yang mengesankan hangat, identik dengan musim gugur, kotor, bumi.
11. Ungu
Warna yang identik dengan kesetiaan, kepuasan.
Sumber : http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_warna.html
2.2.3. Teori Sinematografi
Theory of Cinematography menurut Brown (2011:4). Menjabarkan alat yang
dapat mengembangkan konsep dalam cinematography dengan penerapan yang
berbeda-beda, yaitu:
1. The Frame, memaksimalkan dengan baik space yang ada di dalam sebuah frame.
Sehingga mampu mengatur titik perhatian penonton dengan baik.
15
2. Light and color, merupakan salah satu yang paling berpengaruh, juga dapat
membawa mood penonton.
3. Texture, memanfaatkan tekstur untuk menyampaikan pesan dengan extreme close
up untuk menunjukkan setiap detailnya.
4. Movement, pergerakan kameran juga dianggap penting, karena dapat
mempengaruhi pesan yang ada di dalam shot tersebut.
5. Establishing, kemampuan kamera bagaimana bisa menyampaikan segala
informasi.
Dalam penerapannya, jenis shot (Brown, 2011:17) yang banyak digunakan
dalam film animasi pendek “Karma” antara lain:
1. Wide Shot atau Long Shot, menampilkan karakter dan apa yang dilakukannya di
lingkungan tersebut dengan menunjukkan dimana tempat adegan tersebut terjadi.
2. Full Shot, menampilkan karakter dari kepala sampai kaki. Memperkenalkan
sosok karakter dalam film pendek animasi ini.
3. Medium Shot, menampilkan karakter dari pinggang ke atas. Memperlihatkan
gesture dan ekspresi namun tidak terlalu dekat.
4. Close Up, lebih dekat dari medium shot. Menampilkan ekspresi apa yang
dirasakan atau dipikirkan karakter.
5. Extreme Close Up, menampilkan objek dengan sangat dekat. Bisa juga
menampilkan detail dan teksture.
2.3. Data dan Analisa
2.3.1. Data Cerita Asli
”Aku akan selalu ingat kamu saat hujan.”
”Kenapa?”
”Karena kita sering menari bersama hujan.”
”Hanya itu alasanmu?”
”Bukan, karena kamu perempuan hujan.”
”Maksudmu?”
”Hujan dan kamu adalah cintaku…”
Lelaki itu datang dari kabut di satu sore yang mendung. Di antara detik suara gerimis
dan leleh keringat yang bercampur dengan sengau napas yang mengeluarkan asap
seperti naga yang kelelahan. Lelaki itu menyimpan mata yang aneh. Mata yang
selalu murung meski urat-urat di sekitar mulutnya tertarik ke atas untuk mengukir
16
sepenggal tawa. Mata itu membutuhkan kemampuan ekstra jenius untuk mengurai
satu per satu sel-sel makna di dalamnya. Aku melihat Siwa sedang tidak menari di
mata itu. Mata yang marah. Mata yang diam. Mata itu membutuhkan istirahat dari
pertanyaan.
”Aku belum pernah ke tempat ini.”
”Aku juga. Eh tapi orangtua kamu tinggal di kota itu kan?”
Percakapan biasa dari sebuah pertemuan tampak biasa. Kami tidak begitu mengenal
satu sama lain pada awalnya. Tapi aku merasa lelaki itu telah ada dalam tubuhku
beratus-ratus tahun yang lalu. Aku tahu sekali pertemuan itu akan terjadi dan entah
kenapa aku percaya sejak awal bahwa dia selalu mencariku selama ini. Mata itu
bicara. Mata itu merindukan kedatanganku. Mata itu tertawa memandangku.
”Kamu seperti orang patah hati deh…”
” Memang. Kamu juga seperti orang marah…”
”Memang. Jadi kita sama- sama orang cacat neh?”
”Cacat?”
” Iya, cacat emosi.”
Hujan sering turun dalam di gelap atau di pagi dengan kabut menghebat. Kami bicara
banyak dalam kata, tapi juga kami bicara banyak antara mata. Kami sering tertawa
melihat hujan yang menari seperti tarian Siwa. Kami melihat hujan yang riang.
Hujan yang tertawa. Aku sangat suka hujan karena lelaki itu selalu tertawa saat
hujan. Kami bermain air seperti kanak-kanak yang melihat dewi rembulan. Tangan
kami menengadah ke langit sambil tubuh kami berputar mengikuti irama hujan.
Kami menyebutnya tarian hujan dan aku memanggil lelaki itu si Penari Hujan. Aku
dan Penari Hujan pun bercinta di bawah hujan.
” Hujan itu indah.”
” Kupu-kupu juga indah, kamu tahu kan aku suka kupu-kupu?”
” Hujan itu ajaib.”
” Cinta juga ajaib.”
” Hujan itu tarian semesta.”
” Kamu hadiah semesta.”
” Aku mencintaimu…”
Cinta itu seperti hujan. Sering meruah tiba-tiba. Menyisakan warna-warna di langit
bernama pelangi. Penari Hujan sering berdiri di depan pintu menatap hujan. Bibirnya
terkatup rapat. Mata kecilnya berkejap-kejap menghalau air yang mendesak keluar.
17
Aneh, mengapa tidak ditumpahkan saja air di matanya sehingga berbaur bersama air
hujan yang dicintainya itu? Mata itu ketakutan akan kesendirian. Sunyi yang
mengentak dan merongga ke sudut hitam hatinya. Sunyi itu dia sebut hantu. Ah,
bukankan hantu itu hanya ada di kepala Sayangku? Penari Hujan takut hantu
bernama Sunyi.
”Perempuan, kamu mencintaiku?”
” Mengapa kamu tanya itu? Kita sering menari bersama hujan kan?”
”Kamu mencintaiku?”
” Seperti katamu, hujan dan kamu adalah cinta.”
”Cinta… Sejatikah cintamu?”
”Pertanyaan yang aneh. Cinta sejati, cinta murni, Cinta palsu, Cinta bohong-
bohongan? Apa bedanya?”
Selalu pertanyaan tentang cinta tidak pernah selesai. Semua selalu mencari dan
bertanya tentang cinta sejati. Adakah cinta sejati itu? Ah, Penari Hujan cinta bagiku
selalu sejati dan pertama. Karena setiap cinta yang kubuat selalu satu-satunya dan
pertama kali kuberikan ke lelaki yang kujatuhcintai. Satu cinta dan cinta lainnya
tidak pernah sama. Mungkin mirip-mirip tapi tidak ada satu pun yang sama persis.
Cinta yang kupunya bagiku selalu adi busana, cinta yang dibuat tangan oleh
perancangnya. Bukan cinta pakaian jadi buatan pabrik konveksi. Massal dan
seragam. Cinta itu selalu sejati karena tidak pernah dirancang kapan jatuhnya dan
kapan hilangnya. Aku selalu merenda cintaku dengan hati dan jiwaku untuk semua
lelaki yang beruntung membuatku mau merenda cinta itu. Cinta untukku selalu
menyanyikan keindahan, jika ada tangis dan air mata itu hanya para ego yang
terluka. Egoku selalu terluka karena sekarang aku selalu menangis.
”Kamu mau tinggal bersamaku selamanya di sini?”
” …”
”Mengapa kamu diam?”
”Aku ingin mengejar asal pelangi itu. Mau ikut?”
”Kamu tidak mencintaiku? Mengapa ingin pergi?”
”Mengejar pelangi dan cintaku tidak ada hubungannya.”
”Tapi kamu akan meninggalkanku.”
”Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kamu sudah ada dalam hatiku, dalam
tubuhku.”
”Kamu jahat. Kamu akan pergi meninggalkanku.”
18
”Maksudmu kamu mau tubuhku selalu ada bersamamu? Mana yang kamu inginkan
dariku: tubuh ini bersamamu atau hatiku bersamamu?”
”Huh, kamu lebih mencintai negeri pelangimu daripada aku”
Lelaki itu tidak pernah tahu, aku hidup dari pecahan-pecahan puzzle mimpiku. Udara
setiap pagi yang kuhirup mengembuskan satu puzzle baru yang harus kutata agar
menjadi mimpi utuh. Mungkin mimpi itu tidak akan pernah menjadi kenyataan tapi
dengan membuat keping-keping puzzle paling tidak aku punya semangat
menyusunnya. Kamu tidak pernah mengerti di setiap keping puzzle itu ada kamu,
Sayangku. Tidakkah itu cukup bagimu? Kita sudah ada sejak beratus tahun lalu dan
apa yang kita punya itu tidak akan pernah hilang dan mati. Selalu ada di tempatnya.
Selalu ada di sana.
”Datanglah lebaran nanti, aku ingin mengenalkanmu ke keluargaku. Aku ingin
menikahimu.”
”Haruskah?”
”Bukankah kamu mencintaiku. Kamu bilang kamu mau jadi istriku. Gimana sih?”
”Aku kan sudah bilang aku ingin ke negeri pelangi dulu. Bukankah kita sudah
bicarakan hal ini?”
”Aku benar-benar ingin kamu datang Lebaran nanti. Aku tunggu kamu. Ibuku
sayang kamu”
”Aku juga sayang ibumu”
…
…
…
Lelaki itu terus menunggu. Hingga dia tahu bahwa perempuan hujannya telah pergi
ke Negeri Pelangi. Saat itu juga dia berhenti menari dan membenci hujan. Setiap
hujan tiba dia selalu memaki langit yang memberi warna abu-abu yang pernah sangat
dia suka. Air hujan membuat kaki dan tangannya membeku. Tak lagi mampu
menarikan tarian semesta seperti ketika Tamino bertemu Pamina, sepasang kekasih
di Magic Flute, opera terakhir Mozart. Derap kaki menari di atas bumi telah
disimpannya, dengan satu warna merah di dada.
…
Waktu menyimpan misterinya sendiri.
Waktu seperti pendulum, yang selalu kembali ke tempat di mana kita
mengayunkannya. Kita pun akan selalu bertemu di tempat di mana kita akan mulai
19
…
Dear Penari Hujan kekasihku…
Saat kamu membaca suratku, aku sudah tidak lagi di Negeri Pelangi. Ternyata
Negeri Cahaya lebih memikatku. Negeri di mana waktu seolah berhenti berdetak.
Waktu yang seperti bunyi jantung kita sendiri. Bunyi itu merenda mimpi, harapan
dan juga cinta. Sungguh, kamu mungkin tidak akan pernah mengerti aku dan
mungkin tidak akan pernah mengerti selama hidupmu tentang semua mimpiku.
Tetapi kekasihku kamu harus mengerti bahwa dalam setiap langkahku dan napasku
selalu ada tarian-tarian hujanmu. Tarian yang berdentam dengan irama terindah.
Bunyi itu begitu merdu, para pemetik harpa di surga pun akan iri mendengarnya.
Karena tarian hujanmu adalah gerak semesta yang berasal dari jiwamu. Kamu
masih sering menari ketika hujan tiba bukan sayangku? Tarian hujan itu bukan
untukku atau bukan untuk orang-orang yang kamu cintai. Tetapi tarian itu untuk
dirimu sendiri. Kamu hidup dari tarian itu. Gerakkan kaki dan tanganmu lagi
sayangku. Menarilah. Ikuti bunyi terindah dari hatimu. Kelak, pada satu hujan di
satu senja, di mana langit begitu jingga dengan semburat keputihan, aku berjanji
akan selalu datang. Jangan pernah bertanya lagi tentang cintaku. Karena cintaku itu
seperti angin. Tidak ada warna dan bentuknya tetapi kamu selalu akan bisa
merasakannya. Jaga dirimu selalu baik-baik sayangku. Hujan selalu musik terindah
dalam tarian-tarian kita. Ada pelukan dan ciumanku dari tempat tersepi di dunia…di
hatiku…
Selalu mencintaimu dengan hidupku
Perempuan Hujanmu
…
Surat itu diterimanya sehari setelah kelahiran anak pertamanya. Bayi perempuan
yang cantik. Perempuan kecil itu lahir di sebuah hujan yang aneh di akhir bulan Juli.
Hujan seperti tanpa henti. Hujan itu seperti pukulan-pukulan tabla dan sitar para
pemusik Siwa ketika dia mulai menggerakkan tangan dan kakinya di atas semesta.
Lelaki sejenak ragu. Tetapi tangan dan kakinya seperti tanpa tuan terus bergerak.
Tanpa peduli teriakan istrinya dan tangis bayinya, lelaki itu berlari keluar.
Ditengadahkannya kedua tangannya ke langit abu-abu dengan sedikit semburat putih.
Air hujan sangat deras mengguyur bumi, bau tanah kering yang meranggas begitu
kental ketika air itu menyentuhnya. Petir pun berkilat seperti suara perkusi para
pemusik samba seolah tertawa riang menyambut kembalinya lelaki penyuka hujan
20
itu. Bumi pun bersorak ketika kaki lelaki itu menjejakkan kembali di atas tubuhnya
dan meliukkan kembali tarian-tarian semestanya.
…
…
Sebuah sore yang indah.
….
Perempuan Hujanku
Terima kasih untuk suratmu. Kamu benar, tarian hujan itu adalah hidupku. Aku
begitu mencintai tarian itu lebih dari apa pun di dunia ini. Ketika anak perempuanku
lahir, aku melihat matanya seperti matamu. Mata yang mampu membuatku kembali
menari. Aku begitu bahagia bisa menari lagi. Hujan ternyata adalah diriku dan
tarian adalah napasku. Perempuanku, aku akan selalu mengingat setiap langit
memerah saat menjelang gelap. Senja selalu seperti bisikanmu di saat aku begitu
lelah. Aku akan selalu tahu kamu mencintaiku setiap angin menerpa wajahku. Kamu
benar, cinta itu selalu ada di sana, bersama waktu yang melahirkannya.
Perempuanku, kamu harus janji selalu bahagia ya? Sungguh, aku berjanji akan
selalu menari lagi. Mencintaimu dalam diamku
Lelaki Hujanmu
…
…
Kebahagiaan itu ternyata seperti sebuah ciuman. Akan begitu menyenangkan ketika
kita membaginya.
Hujan dan lelaki itu adalah bahagia.
2.3.2. Data Wawancara
Data yang didapat Penulis melalui metode wawancara dengan Ibu Noviana
Kusumawardhani selaku pengarang Cerita Pendek berjudul "Penari Hujan" adalah
sebagai berikut :
Cerita Pendek "Penari Hujan" adalah tribut untuk keluarga besar Ibu Noviana
Kusumawardhani, yang juga dipakai sebagai inspirasi atau ide dari cerita pendek ini.
Kemudian karakter pria dari cerita pendek ini, digambarkan dengan seorang lelaki
yang memiliki sifat introvert, pendiam, tetapi didalam dirinya memiliki semangat
terhadap hidup yang keluar ketika dia bersama dengan karakter perempuan dari
21
cerita ini. Untuk karakter perempuan di cerita pendek ini bersifat periang, optimis,
dan penuh semangat dalam hidup.
Lingkungan atau environment yang berada dalam bayangan Ibu Noviana
Kusumawardhani dari cerita pendek ini adalah di daerah pegunungan Dieng dengan
banyak Candi.
Pesan Moral yang ingin disampaikan oleh beliau kepada para pembaca adalah
sebagai berikut, "Hidup ini adalah tarian maha semesta, hujan adalah musik
kehidupan, menari bersama hujan itu seperti cara manusia berkoneksi terhadap
alam semesta melalui cinta."
2.4. Studi Existing
Selain data-data diatas, penulis juga mengambil beberapa studi untuk menjadi
referensi dalam pengerjaan short animation movie ini. Studi yang dilakukan adalah
studi bentuk, studi warna, studi gerak, dan studi cerita sebagai referensi.
2.4.1. Studi Bentuk
Di dalam studi ini, penulis mengambil Lead Character didalam tahapan
hirarki karakter. Pesan dan cerita dibawakan melalui ekspresi wajah, dialog, dan
gerakan dari karakter yang terdapat didalam film ini.
Penulis mengambil segitiga sebagai bentuk awal dari pembuatan karakter
lelaki hujan.
Gambar 2.7 Triangle Shape Characters
Sumber : Tom Bancroft, Creating Characters with Personality. (2005 : 35)
22
Karakter lelaki hujan didalam cerita ini adalah pendiam, misterius pada
mulanya, kemudian berubah menjadi bersemangat terhadap hidup ketika bertemu
perempuan hujan.
Sedangkan untuk karakter perempuan hujan, penulis akan memulai dari
bentuk lingkaran.
Gambar 2.8 Circle Shape Characters
Sumber : Tom Bancroft, Creating Characters with Personality. (2005 : 33)
Karakter yang dimulai dengan bentuk lingkaran, cenderung memiliki
kepribadian yang bersemangat, baik, dan menarik perhatian. Begitu pula dengan
karakter dari perempuan hujan di cerita pendek ini.
2.4.2. Studi Warna
Di dalam studi ini, penulis menganalisa tone warna dan render style dari
game animasi Wolf Among Us.
Gambar 2.9 Wolf Amoung Us
Sumber : http://www.pcworld.com/article/2452551/the-wolf-among-us-review-a-
gritty-noir-murder-mystery-with-fairy-tales.html
23
Gambar 2.10 Wolf Amoung Us
Sumber : http://www.pcworld.com/article/2452551/the-wolf-among-us-review-a-
gritty-noir-murder-mystery-with-fairy-tales.html
Dari render style diatas, terdapat outline yang terdapat ditepi atau pinggir
karakter maupun objek yang ada disekitarnya. Penggunaan dari outline ini ada untuk
mempertegas dan memperjelas karakter dengan pewarnaan dan pencahayaan yang
sederhana.
2.4.3. Studi Cerita
Dalam studi ini, penulis mengambil beberapa referensi mengenai genre
romance.
Gambar 2.11 Wall-E
Sumber : http://pixar.wikia.com/wiki/File:Eve_and_Wall-E_Holding_Hands.jpg
24
Salah satunya adalah film Wall-e, kisah romance yang tidak biasa ini
memiliki alur dan plot yang membuat penonton ingin melanjutkan kisah ini sampai
habis. Pembawaan cerita ini kebanyakan diwakili oleh ekspresi mata sang robot
putih, dan sedikit gerakan yang menyentuh, seperti berpegangan tangan.
Penulis juga mengambil referensi kisah cinta lain, yaitu UP "Love Story
Scene".
Gambar 2.12 Up
Sumber : http://hypefeeds.com/movies/these-pixar-movie-moments-are-guaranteed-
to-make-you-sob/
Scene yang saya ambil dalam film ini adalah ketika scene pembukaan
mengenai cerita sepasang kekasih ini bertumbuh bersama dari kecil sampai menjadi
suami istri. Diceritakan bahwa sang istri tidak bisa memiliki keturunan dan hal itu
membuatnya sedih, namun sang suami selalu menyemangati sang istri. Hingga
kemudian mereka bertambah usia dan akhirnya sang istri mengidap penyakit lalu
meninggal. Hal ini membuat sang suami sedih dan menjadi pria yang murung.
2.5. Analisa
Penyampaian yang digunakan didalam sebuah cerita pendek adalah melalui
ungkapan atau kata-kata. Hal ini dapat menyebabkan keambiguan didalam sebuah
kalimat. Terdapat sebuah kalimat : “Lelaki itu datang dari kabut di satu sore yang
mendung. Di antara detik suara gerimis dan leleh keringat yang bercampur dengan
sengau napas yang mengeluarkan asap seperti naga yang kelelahan…”. Yang
menjadi masalah adalah ketika pembaca satu dan pembaca yang lain memiliki
persepsi atau pandangan yang berbeda terhadap kalimat tersebut. Maksudnya adalah
25
ketika pembaca satu memiliki persepsi bahwa pria itu tua, dan pembaca kedua
berpendapat bahwa pria itu muda.
Kemudian masalah yang berikutnya adalah menemukan style atau gaya
animasi yang cocok untuk mengangkat cerita pendek ini, tentang bentuk karakter,
lingkungan, dan pencahayaan. Kemudian ada bagian dari cerpen tersebut yang
mungkin akan dikurangkan atau ditambahkan karena harus menyesuaikan dengan
pembawaan dari visual short ini.
2.5.1.Analisa Pendukung
a. Cerita ini sudah matang dan diterbitkan
2.5.2.Analisa Penghambat
a. Tidak semua kalangan bisa menikmati film pendek ini
26
top related