auditor brand name
Post on 19-Jan-2016
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Telaah Kritis ArtikelTugas Kuliah Auditing
Judul : Auditor Brand Name Reputations and Industry SpecializationPenulis : Allen T. Craswell
Jere R FrancisStephen L. Taylor
Sumber : Journal of Accounting and Economics 20 (1995)Oleh : Kelompok 2Untuk : Dr. Payamta, SE, M.Si, Akt, CA. CPA
1. Tujuan dan Latar Belakang
Penelitian ini merupakan perluasan penelitian sebelumnya yang mengindikasikan
bahwa KAP Big6 (sebelumnya Big8) menghasilkan audit fee yang lebih tinggi.
Tujuan penelitian
a. Penelitian ini menggunakan lebih banyak sampel dari penelitian sebelumnya
b. Penelitian ini berpendapat bahwa penelitian sebelumnya telah mencampur
adukkan dua komponen penentuan harga audit yaitu (1) keunggulan nama besar
(2) keunggulan spesialisasi industri.
2. Penelitian sebelumnya
Watts dan Zimmerman, 1986
Ketika biaya keagenan (agency cost) meningkat, maka ada
permintaan kualitas audit yang lebih tinggi, salah satunya
dilakukan sukarela oleh manajer sebagai bagian mekanisme
pengawasan dari pemegang saham atau kreditur.
Defond, 1992; Francis dan Wilson, 1988; Palmrose, 1984
Permintaan audit pada umumnya dan audit yang berkualitas
pada khususnya diasumsikan sebagai jalan keluar yang efisien
terhadap masalah peningkatan biaya auditee ketika biaya
teknologi akuntansi merupakan komponen penting pada biaya
perusahaan. Auditor menyediakan jaminan integritas terhadap
angka-angka dari sistem akuntansi perusahaan. Studi empiris
telah menghasilkan dukungan terhadap hubungan antara biaya
keagenan dan kualitas audit.
Shockley dan Holt, 1983; Palmrose, 1984
Pengetahuan atas spesialisasi industri merupakan pengalaman
tambahan bagi auditor disamping pengetahuan umum untuk
melaksanakan audit.
3. Hipotesis
H1 : Dalam industri yang tidak memiliki auditor spesialis, auditor Big8 akan mendapat audit fee yang lebih tinggi dibanding auditor non-Big8
H2 : Dalam industri yang mempunyai auditor spesialis, auditor non-spesialis Big8 akan mendapat audit fee yang lebih tinggi dibanding auditor non-Big8
H3 : Dalam industri yang mempunyai auditor spesialis, auditor spesialis Big8 akan mendapat fee yang lebih tinggi dibanding auditor non-spesialis Big8
4. Data dan Model Penelitian
a. Spesialisasi auditor
Penelitian ini menggunakan spesialisasi auditor berdasarkan analisis dari Craswell
dan Taylor (1991):
b. Sampel
Penelitian menggunakan sampel dari data auditor untuk tahun fiskal 1987 yang
diambil dari Who Audit Australia? (Craswell, 1988). Sampel terdiri dari 1.484
perusahaan terdaftar.
c. Model
Untuk menguji H1 s.d. H3 digunakan model regresi OLS
5. Hasil
a. Benchmark dengan penelitian sebelumnya
Hasil replikasi penelitian Francis (1984); Francis dan Stokes (1986) menggunakan
sampel 1.484 perusahaan menunjukkan bahwa fee Big8 31% lebih tinggi daripada
auditor Big8.
b. Hasil Uji Hipotesis (Tabel 4)
- Menggunakan sampel 573 perusahaan di industri tanpa spesialisasi audit, H1
didukung oleh model penelitian. Fee Big8 signifikan pada p<0.01 dan adjusted
r2 bernilai 0.80. Nilai parameter 0.29, berarti bahwa secara rata-rata fee
auditor Big8 34% lebih tinggi daripada fee auditor non-Big8.
- Menggunakan sampel 707 perusahaan dengan spesialisasi industri tapi tidak
diaudit oleh auditor spesialis, H2 didukung oleh model penelitian. Fee non-
spesialis Big8 secara signifikan lebih tinggi dari fee non-Big8 pada p<0.01. Nilai
parameter 0.195, berarti bahwa secara rata-rata fee non-spesialis Big8 lebih
tinggi 22% dari auditor non-Big8.
- Pada tabel 5, fee spesialis Big8 dibandingkan fee non-spesialis Big8 pada 513
perusahaan (204 diaudit oleh auditor spesialis Big8, 309 diaudit oleh auditor
non-spesialis Big8). Sesuai prediksi, fee spesialis Big8 lebih tinggi secara
signifikan pada p<0.03. Nilai parameter 0.15, berarti bahwa secara rata-rata
auditor spesialis Big8 lebih tinggi 16% daripada fee auditor non-spesialis Big8.
- Hasil pengujian H1 s.d. H3 mendukung prediksi penelitian ini: (1) setelah
mengendalikan spesialisasi industri, fee Big8 lebih besar dari fee non-Big8,
konsisten dengan adanya hasil positif dari investasi Big8 terhadap reputasi, dan
(2) fee spesialis Big8 lebih tinggi dari fee non-spesialis Big8, konsisten dengan
adanya hasil positif dari reputasi auditor Big8 yang mungkin kurang bernilai di
industri dimana terdapat spesialisasi auditor Big8.
6. Ekonometrik dan masalah estimasi
a. Tingkat kompetisi pasar
Interpretasi bahwa fee audit sebagai hasil dari reputasi atau spesialisasi industri
didasarkan asumsi bahwa pasar audit kompetitif. Diketahui bersama bahwa pasar
audit bersifat kompetitif untuk perusahaan-perusahaan kecil karena banyaknya
auditor. Tetapi untuk perusahaan besar, dominasi auditor Big8 menimbulkan
pertanyaan tentang tingkat kompetisi pasar (Simunic, 1980).
Hasil uji pangsa pasar Big8 dari 1.484 sampel:
- 742 sampel tengah atas yang mempunyai median total asset $63.8 juta,
pangsa pasar Big8 sebesar 64%
- 742 sampel tengah bawah yang mempunyai median total aset $6.3 juta,
pangsa pasar Big8 sebesar 52%.
- Dari tabel 3, sampel 911 perusahaan dalam industri spesialis, pangsa pasar
Big8 sebesar 56%.
- Dari tabel 3, sampel 573 perusahaan dalam non-spesialis industri, pangsa pasar
Big8 sebesar 61%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa auditor Big8 sangat dominan, meskipun
menggunakan lebih banyak sampel.
b. Spesifikasi model dan ukuran perusahaan
Penelitian terdahulu menemukan bahwa spesifikasi model sensitive terhadap
ukuran perusahaan (Francis dan Stoke, 1986; Pelmrose, 1986a; Simunic, 1980).
Potensi masalah ini dievaluasi menggunakan Chow test (Chow, 1960). Konsistensi
struktur model di tabel 4 dan 5, sampel dibagi menjadi tengah atas dan tengah
bawah berdasarkan median total asset $18.2 juta.
Hasilnya pada tabel 6:
- Uji H1, premium Big8 sebesar 39% di sampel tengah atas dan 28% di sampel
tengah bawah.
- Uji H2, premium Big8 hanya signifikan untuk sampel tengah bawah yaitu 33%.
- Uji H3, pada sampel tengah bawah: fee spesialis Big8 tidak berbeda secara
signifikan dengan fee non-spesialis Big8; perbedaan signifikan hanya pada
sampel tengah atas dengan fee auditor spesialis 34% lebih besar dari fee non-
spesialis Big8.
c. KAP Big8 secara individu dan industri spesialis
Untuk menentukan dominasi salah satu (beberapa) auditor Big8, model pada tabel
4 dan 5 di estimasi kembali dengan mengeluarkan satu per satu auditor Big8.
Hasilnya, tidak ada indikasi pengaruh dominan dari satu auditor Big8 tertentu.
Untuk menentukan dominasi salah satu (beberapa) grup industri pada spesialisasi
industri, model pada tabel 5 di estimasi kembali dengan mengeluarkan satu per
satu dari 9 industri spesialis. Hasilnya, spesialisasi industri tidak ditentukan oleh
satu (beberapa) grup industri.
d. Kemungkinan pencampuradukan resiko audit
Model penelitian kemungkinan tidak dapat menangkap fenomena seandainya
audit terhadap 9 industri yang mempunyai spesialisasi secara sistematis lebih
beresiko.
Untuk menelitinya, 23 industri dalam penelitian ditentukan resiko audit
berdasarkan resiko finansial, resiko sistematik (beta) dan total resiko yang diukur
menggunakan standar deviasi dari hasil saham harian. Hasilnya di tabel 7, dimana
industri minyak dan pertambangan (kode 01-04) terlihat lebih beresiko dibanding
industri lainnya.
Untuk memastikan hasil di tabel 5 tidak ditentukan oleh industri
minyak/pertambangan, sampel untuk menguji H3 (tabel 5) dibagi menjadi industri
minyak/pertambangan dan industri lainnya. Hasilnya dalam tabel 8 menunjukkan
bahwa variabel auditor spesialis signifikan di tingkat yang sama pada kedua jenis
sampel dan estimasi parameter dapat dibandingkan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa premium spesialis industri di tabel 5 yang ditentukan oleh resiko auditnya
tetap terkontrol pada model penelitian.
e. Audit bersama dan fee non-audit
Model penelitian tidak mempertimbangkan kemungkinan elastisitas antara fee
audit dan fee non-audit. Ada kemungkinan bahwa keuntungan nama merek (tabel
4) atau keuntungan spesialisasi industri (tabel 5) dipengaruhi oleh tingkat fee non-
audit, dimana variabel fee non-audit tersebut diabaikan dalam model.
Untuk menguji hal tersebut, tabel 4 dan tabel 5 diestimasi kembali dengan 2 cara:
- Variabel dependen (LFA) didefinisikan sebagai total upah auditor (untuk jasa
audit dan non-audit). Hasilnya, tidak ada pengaruh terhadap variabel auditor
atau pada uji H1 s.d. H3.
- Natural log dari fee non-audit ditambahkan pada model sebagai variabel
independen. Hasilnya, tidak ada pengaruh terhadap variabel auditor atau pada
uji H1 s.d. H3.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada indikasi bahwa fee audit pada tabel 4
dan 5 dikacaukan oleh adanya fee non-audit.
f. Definisi alternatif dari spesialisasi industri
Penelitian Craswell dan Taylor (1991) mendefinisikan spesialisasi industri
menggunakan aturan pangsa pasar 10%. Penelitian mencoba menggunakan aturan
pangsa pasar 20% untuk menguji sensitivitas hasil. Hasil yang diperoleh:
- Industri spesialisasi menjadi 6 industri dan hanya ada 67 perusahaan (9 dan
204 perusahaan bila menggunakan aturan 10%)
- 5 dari 6 industri mempunyai 1 auditor spesialis, sisanya mempunyai 2 auditor
spesialis.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa hasil penelitian ini sensitive terhadap definisi
spesialisasi industri, dan peneliti tidak dapat mengesampingkan kemungkinan
kesalahan hasil penelitian jika menggunakan aturan 10% pangsa pasar untuk
mendifinisikan auditor spesialisasi industri.
g. Jumlah audit spesialis yang dilaksanakan oleh auditor spesialis
Auditor diklasifikasi sebagai spesialis dengan paling sedikit 3 s.d. 30 audit. Dalam
penelitian ini terdapat 20 auditor spesialis dengan 3 s.d. 31 audit yang terbagi
menjadi:
- 9 auditor terkonsentrasi di 5 jenis industri (01,04,09,11,19) dengan mean 16.9
audit (range antara 7 s.d. 31).
- 11 auditor pada jenis industri lain (02,03,07,13) dengan mean 5.6 audit (range
antara 3 s.d. 9).
Untuk menganalisis sensitifitas, premium spesialis industri di estimasi kembali
menggunakan sampel yang mempunyai auditor spesialis terbesar. Hal ini
mengurangi sampel menjadi 406 sampel (152 audit spesialis dan 254 audit non-
spesialis). Hasilnya konsisten dengan tabel 5 bahwa estimasi kuat di seluruh jumlah
audit spesialis dan tidak ditentukan oleh industri yang jumlah audit per spesialis
relative kecil.
7. Kesimpulan
Penelitian empiris ini mendukung bahwa fee audit Big8 mengandung kelebihan-
kelebihan yang berhubungan dengan nama merek dan spesialisasi industri. Spesialisasi
mungkin menyebabkan keekonomisan produksi auditor, bukti menunjukkan bahwa
hasil yang positif dari investasi di spesialisasi mendominasi potensi keekonomisan
produksi dan menyebabkan biaya audit rata-rata yang lebih tinggi.
Keterbatasan:
a. Definisi dari auditor yang berspesialisasi industri berdasarkan aturan 10% pangsa
pasar dan hasil penelitian sensitive terhadap definisi ini.
b. Peneliti tidak mengetahui bagaimana spesialiasi auditor muncul di beberapa
industri tapi tidak di industri yang lain.
c. Peneliti tidak mengetahui sebab beberapa perusahaan menggunakan auditor
spesialis tetapi tidak dengan perusahaan lain.
Penelitian mendatang:
- Belum diketahui hubungan antara permintaan terhadap auditor spesialis dengan
faktor industri atau faktor perusahaan. Penelitian mendatang perlu dilakukan
untuk meneliti hubungan antara permintaan auditor spesialis dan faktor industri
dan faktor khusus perusahaan (misalnya kepemilikan dan struktur keuangan) dan
atribut produksi-investasi yang mempengaruhi biaya keagenan.
- penelitian audit di masa datang harus berhati-hati untuk mengendalikan
spesialisasi industri karena tampaknya menjadi dimensi kualitas penting yang
membedakan audit Big 8 di luar reputasi nama merek.
top related