asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa …elib.stikesmuhgombong.ac.id/169/1/naskati nim....
Post on 13-Mar-2019
266 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN
DAN NYAMAN PADA Tn. P DI RUANG BAROKAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Uji Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma DIII Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Disususn Oleh:
NASKATI
A01301787
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
LEPIBAR PENGESAⅡ AN PEPIBIPIBING
Laporan Hasil Ltjian Komprehensif Telah Diterima dan Disetujui OlehPembimbing Ujian Akhir Diploma III Keperawatan STIKes MuhatnmadiyahGombong Pada .
:|〈amis i■8Hari ltanggalTempat : Sekolah iyah Gombong
邸
与
絆it
靴榊 ぶ
訂
)
予
ASUⅡAN KEPERAWATAN PEⅣENUHAN KEBUTUⅡ AN RASA MNDAN NYAMAN PADA Tn.P DI RUANG BAROKAII
PKU MUⅡAM辟LDHkⅡ GOPIIBONG
Yang dipcrsiapkan dan disusun olch
Naskati
A01301787
Tclah dipcrtahankan di dcpan dc、 vttn pcngtti
pada tanggal …2016
炒亀鶴
(Sa . S.Kep.Ns. M.Sc)
又
忍
iV一プ
Susunan Dewan Penguji
I. Hendri Tarnara Yuda, M.Kep.Ns
聯
2.たnika Dwi Asti,M.Kcp
露轟靱
iv
Diploma III Of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong
Nursing Care Report, August 2016
Naskati¹, Hendri Tamara Yuda², M.Kep.,Ns
ABSTRACT
NURSING CARE OF FULFILLING SAFE AND CONFORTABLE NEED
TO Mr. P IN BAROKAH WARD PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL
OF GOMBONG
Assessment: Mr. P age 40 came to PKU Muhammadiyah Gombong with
complaints of pain in the left hip, prickling pain, intermittent pain, pain scale 6,
when the onset of pain ± 30 minutes. Clients say hard to sleep because of noisy
and left hip pain. Clients say do not fully understand the sense of kidney stones
disease, signs and symptoms, causes, food allowed and not allowed.
Nursing diagnosis: Acute pain b.d biological agents injury, disorders of sleep
patterns b.d noisy and pain / discomfort, lack of knowledge b.d lack of
information about the disease.
Nursing Interventions: Acute pain injury b.d biological agents overcome by
assessing pain (PQRST) comprehensively, monitor vital signs, teaching the
nonpharmacological techniques deep breathing techniques, relaxation distraction
teaching techniques.
Implementation of nursing: Actions taken to manage pain is to assess pain
(PQRST) comprehensively, monitor vital signs, teaching the nonpharmacological
techniques deep breathing techniques, relaxation distraction teaching techniques.
Evaluation of nursing: the client had no pain, the client was able to sleep
soundly, clients already know and understand about the understanding of kidney
stones, signs and symptoms, causes, food allowed and not allowed.
Keywords: Pain, nursing care
1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health
Science Institute of Gombong.
2. Lecturer Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science
Institute of Gombong.
v
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016
Naskati¹, Hendri Tamara Yuda², M.Kep.,Ns
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN
DAN NYAMAN PADA TN P DI RUANG BAROKAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Pengkajian: Tn. P umur 40 tahun datang ke PKU Muhammadiyah Gombong
dengan keluhan nyeri pada pinggang sebelah kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk,
nyeri hilang timbul, skala nyeri 6, waktu timbulnya nyeri ± 30 menit. Klien
mengatakan susah tidur karena bising dan pinggang sebelah kiri nyeri. Klien
mengatakan belum terlalu mengerti tentang penyakitnya pengertian batu ginjal,
tanda dan gejala, penyebab, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan.
Diagnosa keperawatan: Nyeri akut b.d agen cidera biologis, Gangguan pola
tidur b.d bising dan nyeri/ketidaknyaman, Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya
informasi tentang penyakitnya.
Intervensi keperawatan: Nyeri akut b.d agen cidera biologis diatasi dengan
mengkaji nyeri (PQRST) secara komprehensif, monitor TTV, mengajarkan teknik
nonfarmakologi teknik nafas dalam, mengajarkan teknik distraksi relaksasi.
Implementasi keperawatan: Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri
yaitu dengan mengkaji nyeri (PQRST) secara komprehensif, monitor TTV,
mengajarkan teknik nonfarmakologi teknik nafas dalam, mengajarkan teknik
distraksi relaksasi.
Evaluasi keperawatan: klien sudah tidak merasakan nyeri, klien sudah dapat
tidur dengan nyenyak, klien sudah paham dan mengerti tentang pengertian batu
ginjal, tanda dan gejala, penyebab, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan.
Kata kunci: asuhan keperawatan, nyeri
1. Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
2. Dosen DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan
kekuatan dan pengetahuan selama penerapan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ujian komprehensif ini dengan
judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
pada Tn. P di Ruang Barokah PKU Muhammadiyah Gombong”. Terwujudnya
laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulus tulusnya
kepada:
1. Bapak Madkhan Anis, S.Kep,Ns. selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan keperawatan.
2. Bapak Sawiji S. Kep.Ns,M.Sc. selaku ketua prodi D III Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak Hendri Tamara Yuda, M. Kep.Ns selaku pembimbing penulisan karya
tulis komprehensif yang telah susah payah mendidik penulis.
4. Bapak kepala dan seluruh staf beserta tim kesehatan Ruang Barokah yang
telah memberikan izin dan tempat untuk melaksanakan ujian akhir.
5. Seluruh dosen dan staf STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah
membimbing dan memberikan materi serta bantuan baik materil maupun
secara spiritual selama penulis belajar di STIKes Muhammadiyah Gombong.
6. Bapak dan Ibu serta adik tersayang yang selalu mendukung, memberikan
kasih sayang, bimbingan, nasihat, semangat, dan do’a yang tiada putus-
putusnya khususnya bapak dan ibuku tercinta yang tiada hentinya
mendo’akanku serta memberikan pelajaran-pelajaran berharga sehingga
penulis bisa menjadi seperti ini.
vii
7. Kekasih tersayang Heri Dwi Purwanto yang selalu membantu, memberi
dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
8. Rekan-rekan sejawat di Prodi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong angkatan 2016 yang telah memberikan
pertimbangan, serta dan dukungan bagi penulis dalam penyusunan laporan
karya tulis ilmiah ini.
9. Serta tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih pada Tn. P dan
keluarganya yang telah memberikan waktu kepada penulis untuk memberikan
asuhan keperawatan sehingga karya tulis ilmiah ini selesai.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
karya tulis ini, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat berarti
bagi penulis untuk menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat membawa manfaat bagi pengembangan dan peningkatan ilmu keperawatan.
Terimakasih.
Gombong, Agustus 2016
Naskati
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii
ABSTRAK ........ . .............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Tujuan Penulisan .............................................................................6
C. Manfaat Penulisan ...........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kebutuhan Gangguan Rasa Aman dan Nyaman .....8
B. Konsep Kebutuhan Dasar Nyeri ......................................................9
1. Definisi ...................................................................................... 9
2. Teori Nyeri ................................................................................9
3. Klasifikasi Nyeri ......................................................................11
4. Karakteristik Nyeri ...................................................................13
5. Fisiologi Nyeri..........................................................................14
6. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri ..........................................15
7. Manajemen Nyeri .....................................................................17
C. Relaksasi Nafas Dalam...................................................................20
BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian ......................................................................................25
1. Identitas Klien ..........................................................................25
2. Riwayat Kesehatan ...................................................................25
3. Fokus Pengkajian .....................................................................26
B. Analisa Data dan Prioritas Masalah ...............................................28
C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi..........................................30
ix
BAB IV PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan................................................................. .. 36
B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan .........................................46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................50
B. Saran ..............................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup
bermakna, baik di Indonesia maupun dunia. Pravelensi penyakit batu
diperkirakan 12% pada laki-laki dewasa dan 6% pada wanita dewasa, 7%
batu ginjal didapatkan pada anak (Worcester&Coe, 2009).
Angka kejadian batu ginjal di Indonesia pada tahun 2011
berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia
adalah 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang di rawat adalah sebesar 19.018 orang,
dengan jumlah kematian 378 orang. Berdasarkan data pemeritah seperti
yang terangkum dalam journal of urologi, di jawa tengah kasus batu ginjal
pada anak-anak tercatat 57 dari 100.000 anak yang dirawat dirumah sakit
pada tahun 2008 dari 18 per 100.000 pada 1999. Jonathan(2008),
mengatakan obesitas merupakan factor resiko pada batu ginjal. Di
Indonesia, hingga tahun 2012 terdapat 300 ribu penderita batu ginjal dan
jumlah penderita ini angkanya justru malah cenderung meningkat.
Gangguan ginjal ini biasa mengurangi produktifitas seseorang, bahkan
mengancam jiwa (Agus. 2012).
Indonesia terletak pada kelompok negara di dunia yang di lewati
oleh sabuk batu atau stone belt (Portalkalbe dalam Nurlina, 2008). Di
Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar
dari jumlah pasien di klinik urologi (Nurlina, 2008). Insidensi dan
pravelensi yang pasti dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan
secara pasti. Sampai saat ini angka kejadian batu saluran kemih
sesungguhnya belum diketahui, diperkirakan 170.000 kasus per tahun
(Muslim, 2007).
2
Batu ginjal adalah endapan yang terbentuk akibat pekatnya kadar
garam di dalam air seni yang kemudian akan mengkristal. Batu ginjal
dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada
pria (berumur 30-50 tahun) dari pada wanita, juga banyak dijumpai di
daerah tertentu (Hadipratomo, 2008). Di Indonesia, penyakit tersebut
masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik Urologi,
dengan insidensi belum dapat ditetapkan dengan pasti (Rochani, 2007).
Penelitian yang di lakukan oleh Priatmadja (2007) menemukan
bahwa penderita nefrolitiasis yang mempunyai kadar kreatinin lebih dari
normal lebih banyak di dapatkan yaitu sebanyak 73,3% dan terdapat
hubungan yang bermakna antara nefrolitiasis berdasarkan pemeriksaan
ultrasonografi ginjal dengan kadar kreatinin darah. Beberapa studi telah
menemukan pembentuk batu berada pada peningkatan risiko untuk Cronic
Kidney Disease (CKD), tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan. Mungkin
ada heterogenitas yang signifikan pada risiko untuk CKD, dan
karakterisasi yang lebih baik dari jenis batu dan faktor klinis yang
mengidentifikasi pembentuk batu paling berisiko untuk mengembangkan
CKD diperlukan (Rule, Krambeck, dan Lieske, 2011).
Batu saluran kemih (BSK) adalah suatu penyakit yang sering di
Indonesia. BSK adalah terbentuknya batu yang disebabkan karena
pengendapan substansi yang terdapat di dalam air kemih yang jumlahnya
berlebihan atau karena faktor lain yang mempengaruhi suatu daya larut
substansi. BSK dapat menyebabkan gejala nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kandung kemih atau infeksi. Batu ini dapat
membentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih
(batu kandung kemih). Proses pembentukan batu tersebut adalah
urolithiasis, yang dapat terbentuk di dalam ginjal (nefrolithiasis), ureter
(ureterolithiasis), vesica urinaria (vesicolithhiasis), dan uretra
(urethrolithiasis) (Basuki, 2009).Salah satu penyebabnya dari batu
kandung kemih kira-kira 75% dari semua batu yang terbentuk terdiri atas
kalsium. Analisis jenis batu saluran kemih didapatkan paling banyak batu
3
kalsium yaitu kalsium oksalat (56,3%), kalsium fosfat (9,2%), batu struvit
(12,5%), batu urat (5,5%), dan sisanya campuran (Nurlina, 2008).
Kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama bagi setiap
manusia untuk hidup. Walaupun kenyataanya tidak semua orang
memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena suatu
penyakit. Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan
ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolism tubuh.
Aktivitas perkemihan dilakukan secara hati-hati untuk menjaga komposisi
darah dalam batas yang bias diterima. Setiap adanya gangguan dari
fisiologis di atas akan memberikan dampak yang fatal. Penyakit atau
kelainan sistem perkemihan diantaranya adalah batu ginjal (Muttaqin, Arif
& Kumala Sari. 2011).
Dalam istilah kedokteran penyakit batu ginjal disebut
neprolithiasis atau renal calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan dimana
terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal yang
menyebabkan nyeri. Pembentukan batu ginjal dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi
oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik antara lain
umur, jenis kelamin, dan keturunan. Faktor ekstrinsik antara lain kondisi
geografis, iklim, kebiasaan makan, kebiasaan menahan BAK, dan lain
sebagainya (Dwi, 2011).
Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari
saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian pada ginjal,
yaitu di pasu ginjal dan calcyx renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium,
fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut dalam urin (Sun et
al., 2010).
Kenyaman atau rasa aman suatu keadaan yang telah terpenuhi
kebutuhan dasar manusianya yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan akan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan yang sudah terpenuhi), dan transenden (keadaan sesuatu yang
melebihi telah melebihi suatu masalah dan nyeri). Kenyamanan
4
terpandang secara holistik yang telah mencangkup empat aspek yaitu :
fisik berhubungan dengan sensasi tubuh, social berhubungan dengan
hubungan interpersonal, keluarga dan sosial, psikospiritual berhubungan
dengan kewaspadaan internal diri sendiri yang meliputi harga diri,
seksualitas, dan makna kehidupan, lingkungang berhubungan dengan latar
belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur,
warna dan unsur alamiah lainnya ( Potter & Perry, 2006 ).
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan
untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadapat terhadap
keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis,
kimiawi, retmal, dan bakteriologis. Kebutuhan akan keamanan terkait
dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan
fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan
seseorang. Ancaman itu biasa nyata atau hanya imajinasi ( mis, penyakit,
nyeri, cemas dan sebagainya) (Asmadi, 2008).
Salah satu faktor penyebab dari rasa ketidaknyamanan adalah
nyeri, nyeri merupakan suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang
actual atau potensial, secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak
nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai keadaan
yang mempegaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang
pernah mengalaminya ( Tamsuri, 2007 ).
Manajemen nyeri bisa dilakukan dengan cara farmakologis dan
non farmakologis. Selain perawat juga harus memperhatikan beberapa
factor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan. Menurut Tamsuri
(2007) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan yaitu emosi, status mobilisasi, gangguan persepsi sensori,
keadaan imunitas, tingkat kesadaran, usia, jenis kelamin, kebudayaan,
makna nyeri, perhatian, ansietas, pengalaman masa lalu, pola kopping,
support keluarga dan social, penggunaan antibiotik.
5
Nyeri terjadi karena tiga komponen fisiologis dalam nyeri yaitu
resepsi, persepsi, dan reaksi. Stimulus berinteraksi dengan sel-sel saraf
inhibitor ke korteks serebral, maka otak menginterpretasikan kualitas nyeri
dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersiapkan nyeri.
Nyeri terjadi ketika akan adanya bahaya kerusakan jaringan pada suatu
organ yang menimpa individu, biasa disebabkan karena trauma atau
patologi dan biasa disebabkan virus atau bakteri. Nyeri bisa terjadi pada
area atau organ yang mengalami kerusakan bisa trauma atau kondisi
patologi yang menimpa sutatu individu. Tindakkan nonfarmakologi, seperi
distraksi relaksasi untuk mengalihkan terhadap nyeri, hypnosis diri, terapi
musik bisa mengurangi nyeri yang diderita pasien. Tindakan farmakologi
seperti menggunakaan obat-obatan seperti analgesik, analgesik narkotik,
adjuvant dan lain-lain merupakan kolabaorasi yang mampu mengatasi
nyeri ( Potter & Perry, 2006 ).
Dalam kebutuhan dasar yang dikemukakan oleh Maslow nyeri
termasuk ke dalam tingkat kebutuhan yang pertama yaitu kebutuhan
fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat primer
dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeotatis biologis dan
kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini merupakan
syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka data
mempengaruhi kebutuhan yang lain. Kebutuhan fisiologis meliputi
oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat, tidur, terbebas dari rasa nyeri,
pengaturan suhu tubuh, seksual dan lain sebagainya (Asmadi, 2008).
Berdasrkan latar belakang di atas, maka penulis menyusun karya
tulis ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan
Rasa Aman dan Nyaman pada Tn. P Di Ruang Barokah PKU
Muhammadiyah Gombong” .
6
A. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Rasa Aman dan Nyaman pada Tn. P
di Ruang Barokah PKU Muhammadiyah Gombong
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian dengan gangguan rasa aman dan
nyaman : nyeri pada Tn. P di ruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
b. Memaparkan hasil analisa data dengan gangguan rasa aman dan
nyaman : nyeri pada Tn. P di ruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
c. Memaparkan hasil masalah keperawatan yang di temukan pada Tn.
P di ruang Barokah PKU Muahammadiyah Gombong
d. Memaparkan hasil tindakan untuk memecahkan masalah pada Tn.P
di ruang Barokah PKU Muhammadiyah Gombong
e. Memaparkan hasil evaluasi pencapaian tujuan asuhan keperawatan
gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri pada Tn. P di ruang
Barokah PKU Muhammadiyah Gombong
f. Memaparkan hasil menganalisa tindakan keperawatan dengan
gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri pada Tn. P di ruang
Barokah PKU Muhammadiyah Gombong
B. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat keilmuan
Hasil penulisan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran dan mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan
upaya edukasi untuk mengubah faktor gaya hidup pada pasien
dengan Nefrolithiasis
2. Manfaat aplikatif
a. Manfaat untuk pasien dan keluarga
7
Memberikan pelayanan kesehatan, membantu menyelesaikan
dan memenuhi kebutuhan dasar pasien khususnya pada
kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman
b. Manfaat untuk rumah sakit
Sebagai dasar untuk memberikan dan meningkatkan mutu
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien degan kebutuhan
rasa aman dan nyaman pada pasien Nefrolithiasis
DAFTAR PUSTAKA
Agus. (2012). Pentingkah Hari Ginjal
Sedunia.(Http://agus34drajat.wordpress.vom/2012/03/07/pentingk
ah-hari-ginjal-sedunia//) Diakses tanggal 19 mei 2012.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri . Cetakan
Pertama. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta.
Arfa, M., & Arfa, M. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi
Appendisitis Di Ruangan Bedah Rsud Prof. Dr. Hi. Aloe Saboe
Kota Gorontalo (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri
Gorontalo).
Asmadi, (2008). Teknik procedural keperawatan : konsep dasar
Keperawatan,Jakarta: Salemba Medika.
Azizah, Noor. (2014). Aplikasi Relaksasi Nafas Dalam Sebagai Upaya
Penurunan Skala Nyeri Menstruasi (Dismenorrhea) Pada Siswi
MTS. Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Tahun 2013.
Carpenito, L. J. (2009). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik
Klinis. Jakarta: EGC.
Fitriani, Rini. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Respon Adaptasi Nyeri Pada Pasien Inpartu Kala I Fase Laten Di
RSKDIA Siti Fatimah Makasar Tahun 2013. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makasar.
Good, Marion. (2004). Systematic relaxation to relieve postoperative pain.
Hadipratomo, Y. (2008). Batu Ginjal, Penyebab dan
Pencegahannya.http://www.f-buzz.com/2008/06/26/batu-ginjal-
penyebab-pencegahannya/ Diaksestanggal 20 Desember 2010.
Herdman (2012). Nursing Diagnoses: Deffinition & Classifications 2012-
2014 Jakarta: EGC.
Herdman, H. (2010). Diagnosa Keperawatan:Definisi dan
Klasifikasi,Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimun. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia
Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Mubarak, W.I., & Chayatin,N.(2007). Buku ajar kebutuhan dasar manusia
teori dan aplikasi dalam praktek. Jakarta:EGC.
Murwani, A. (2008). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan.
Yogyakarta: Fitramaya.
Muslim, Rifki. (2007). Batu Saluran Kemih Suatu Problem Gaya Hidup
dan Pola Makan serta Analisis Ekonomi pada Pengobatannya.
Pidato Pengukuhan. Diucapkan pada Upacara Penerimaan
Jabatan Guru Besar Ilmu Bedah Fak. Kedokteran Universitas
Diponegoro Semarang, 3 Maret 2007.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Nurlina. (2008). Faktor-faktor risiko kejadian batu saluran kemih pada
laki-laki. (Studi kasus di RS. Dr. Kariadi, RS Roemani, dan RSI
Sultan Agung Semarang.Skripsi.
Patasik, Candra Kristianto, dkk. (2013). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Dan Guided Imagery Terhadap Penurunan Nyeripada
Pasien Post Operasi Sectio Caesare Di Irina D BLU RSUP Proft.
Dr. R. D. Kandou Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Of Nursing : Concept,
Process and Practice (4 ed). Jakarta : EGC.
Priatmadja, A. (2007). Hubungan antara nefrolitiasis berdasarkan
pemeriksaan ultrasonografi ginjaldengan kadar kreatinin darah.
Universitas negeri Surakarta: Surakarta
Rochani. (2007). Guidelines Penatalaksanaan Penyakit Batu Saluran
Kemih.
Rule A.D, Krambeck A.E, Lieske J.C. (2011). Chronic Kidney Disease in
Kidney Stone Formers. Clin J Am Soc Nephrol6: 2069–2075,
August, 2011.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G, Hinkle, J. L., Cheevar, K. H. (2010). Buku Ajar
Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart. 11th
Ed. Jakarta:
EGC.
Sumanto, (2015). Penurunan Nyeri Dismenorhoea Menggunakan Titik
Akupuntur Guanyuan (REN4), Guilai (ST9), Dan Sanyinjiao (SP6)
Pada Mahasiswi Poltekkes Surakarta.
Tamsuri, Anas, (2007). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. EGC: Jakarta
Wilkinson, M. Judith. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi dan NIC dan Kriteria Hasil. Jakarta : EGC.
Wirya, Irwan & Duma, S., Margareth. (2013). Pengaruh Pemberian
Masase Punggung Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Appendiktomi Di
Zaal C RS HKBP Balige Tahun 2011.
Worcester, Elaine M & Coe, Fredic L. (2009). Current Diagnose &
Treatment Nephrologi. USE: Mc Graw Hill.
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : NEFROLITIASIS
Disusun oleh :
Nama : NASKATI
NIM : A01301787
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
NEFROLITIASIS
I. Pengertian
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu
tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat,
kalium fosfat, struvit dan sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang
granular (pasir dan krikil) sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil
biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini
dari pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi.
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
Nefrolitiasis adalah Pembentukan deposit mineral yang kebanyakan adalah
kalsium oksalatdan kalsium phospat meskipun juga yang lain urid acid dan kristal, juga
membentuk kalkulus ( batu ginjal )
II. Penyebab / Etiologi
- Hiperkalsemia dan hiperkalsiuria yang disebabkan oleh
hiperparatiroidisme, asidosis tubulus renal, mieloma multiple.
- Dehidrasi kronik.
- Imobilitas yang lama.
- Metabolisme purin ab normal (hiperuri semia dan pirai).
- Obstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan kelebihan
absorbsi oksalat pada penyakit inflamasi usus atau ileastomi.
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
III. Manifestasi Klinis secara umum
a) Kolik renal
b) Nyeri tekan kostovertebral
c) Nyeri pinggang
d) Kulit yang dingin dan basah
e) Gejala frekuensi pada urinasi
f) Gejala urgensi pada urinasi
g) Diaforesis
h) Hipertensi
i) Takikardia
j) Menggigil dan demam
k) Pucat
l) Nausea dan vomitus
m) Sinkop
n) Disuria, hematuria
Manifestasi klinis yang sering ditemukan
1. Kolik renal
2. Nyeri tekan kostovertebra
3. Nyeri pinggang
IV. Patofisiologi
Substansi kristal yang normalnya larut dan di ekskresikan ke dalam urine
membentuk endapan. Batu renal tersusun dari kalsium fosfat, oksalat atau asam
urat.
Komponen yang lebih jarang membentuk batu adalah struvit atau
magnesium, amonium, asam urat, atau kombinasi bahan-bahan ini. Batu ginjal
dapat disebabkan oleh peningkatan pH urine (misalnya batu kalsium bikarbonat)
atau penurunan pH urine (mis., batu asam urat). Konsentrasi bahan-bahan
pembentuk batu yang tinggi di dalam darah dan urine serta kebiasaan makan atau
obat tertentu, juga dapat merangsang pembentukan batu. Segala sesuatu yang
menghambat aliran urine dan menyebabkan stasis (tidak ada pergerakan) urine di
bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan kemungkinan pembentukan
batu. Batu kalsium, yang biasanya terbentuk bersama oksalat atau fosfat, sering
menyertai keadaan-keadaan yang menyebabkan resorpsi tulang, termasuk
imobilisasi dan penyakit ginjal. Batu asam urat sering menyertai gout, suatu
penyakit peningkatan pembentukan atau penurunan ekskresi asam urat.
Asuhan Keperawatan Kegemukan dan kenaikan berat badan meningkatkan
risiko batu ginjal akibat peningkatan ekskresi kalsium, oksalat, dan asam urat
yang berlebihan. Pengenceran urine apabila terjadi obstruksi aliran, karena
kemampuan ginjal memekatkan urine terganggu oleh pembengkakan yang terjadi
di sekitar kapiler peritubulus. Komplikasinya Obstruksi urine dapat terjadi di
sebelah hulu dari batu di bagian mana saja di saluran kemih. Obstruksi di atas
kandung kemih dapat menyebabkan hidroureter, yaitu ureter membengkak oleh
urine. Hidroureter yang tidak diatasi, atau obstruksi pada atau di atas tempat ureter
keluar dari ginjal dapat menyebabkan hidronefrosis yaitu pembengkakan pelvis
ginjal dan sistem duktus pengumpul. Hidronefrosis dapat menyebabkan ginjal
tidak dapat memekatkan urine sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit dan
cairan. Obstruksi yang tidak diatasi dapat menyebabkan kolapsnya nefron dan
kapiler sehingga terjadi iskemia nefron karena suplai darah terganggu. Akhirnya
dapat terjadi gagal ginjal jika kedua ginjal terserang. - Setiap kali terjadi obstruksi
aliran urine (stasis), kemungkinan infeksi bakteri meningkat sehingga Dapat
terbentuk kanker ginjal akibat peradangan dan cedera berulang.
Batu ginjal mungkin menyebabkan :
- Nyeri dengan adanya inflamasi, obstruksi dan abrasi traktus urinarius.
- Adanya terjadi kekambuhan pada batu renal.
Batu saluran kemih
Resiko litrasis Operasi vesikoditalis Kurang pengetahuan
Terputusnya
kontinitas jaringan
Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
Perdarahan
Shock hipovolemik
Defisit vol cairan
elektrolit
Resiko urine
Menghambat aliran
urin
Retensi urin
Stimulus nerves
perlvis
Tek. Isi volume
urin meningkat
Nyeri
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
V. Pemeriksaan Penunjang
a. Foto BNO/KUB : akan terlihat adanya batu renal
b. Urografi ekskretori : untuk menentukan atau mengetahui ukuran dan
lokasi batu
c. Kimia urine : didapatkan urine yang asam atau alkalis, piuria,
proteinuria, hematuria, keberadaan WBC, peningkatan berat jenis urine.
d. CT Scan ginjal : akan terlihat batu renal
e. Pengumpulan urine 24 jam : terdapat peningkatan asam urat, oksalat,
kalsium, fosfor, kreatinin
VI. Komplikasi
- Infeksi dan obstruksi.
- Urotiliasis.
- Kerusakan fungsi ginjal.
- Gagal ginjal akut.
- Gagal ginjal kronis.
VII. Penatalaksanaan
- Karena batu ginjal meningkatkan resiko infeksi, sebsis dan obstruksi
urinarius pasien di instruksikan melaporkan penurunan volume urin dan
adanya urin yang keruh atau mengandung darah.
- Keluar urin total dan pola berkemih diperiksa.
- Meningkatkan pemasukan cairan di lakukan untuk mencegah dehidrasi
dan meningkatkan tekanan hidrostaltik dalam traktus urinasius untuk
mendorong pasase batu.
- Ambulasi didorong sebagai suatu cara untuk menggeser batu dari taktus
urinarius.
- Tanda-tanda vital pasien mencakup suhu dipantau untuk mendeteksi
tanda-tanda dini adanya infeksi.
- Segera melaporkan bila ada rasa nyeri.
- Analgesik diberikan sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
- Melakukan pembedahan untuk pengambilan batu ginjal.
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan
kerja sama antara perawat dengan klien, keluarga dan masyarakat untuk mencapai
kesehatan yang optimal.
(Suyono, Slamet, Dr, Prof, SPDO, KG, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II,
FKUI, Jakarta, 2001)
A). Pengkajian
1. Identitas
Data yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa,
pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang paling menggangu ketidak nyamanan dalam
aktivitas atau yang menggangu saat ini.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Di mana mengetahui bagaimana penyakit itu timbul, penyebab dan faktor
yang mempengaruhi, memperberat sehingga mulai kapan timbul sampai
di bawa ke RS.
4. Riwayat Kesehatan Penyakit Dahulu
Klien dengan batu ginjal didapatkan riwayat adaya batu dalam ginjal.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Yaitu mengenai gambaran kesehatan keluarga adanya riwayat keturunan
dari orang tua.
6. Riwayat psikososial
Siapa yang mengasuh klien, bagaimana hubungan dengan keluarga,
teman sebaya dan bagaimana perawat secara umum.
B). Pola-pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi dan tata laksana hidup
Bagaimana pola hidup orang atau klien yang mempunyai penyakit batu
ginjal dalam menjaga kebersihan diri klien perawatan dan tata laksana
hidup sehat.
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Nafsu makan pada klien batu ginjal terjadi nafsu makan menurun karena
adanya luka pada ginjal.
3. Pola aktivitas dan latihan
Klien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik gangguan
karena adanya luka pada ginjal.
4. Pola eliminasi
Bagaimana pola BAB dan BAK pada pasien batu ginjal biasanya BAK
sedikit karena adanya sumbatan atau bagu ginjal dalam perut, BAK
normal.
5. Pola tidur dan istirahat
Klien batu ginjal biasanya tidur dan istirahat kurang atau terganggu
karena adanya penyakitnya.
6. Pola persepsi dan konsep diri
Bagaimana persepsi klien terdapat tindakan operasi yang akan dilakukan
dan bagaimana dilakukan operasi.
7. Pola sensori dan kognitif
Bagaimana pengetahuan klien tarhadap penyakit yang dideritanya
selama di rumah sakit.
8. Pola reproduksi sexual
Apakah klien dengan nefrolitiasis dalam hal tersebut masih dapat
melakukan dan selama sakit tidak ada gangguan yang berhubungan
dengan produksi sexual.
9. Pola hubungan peran
Biasanya klien nefrolitiasis dalam hubungan orang sekitar tetap baik
tidak ada gangguan.
10. Pola penaggulangan stress
Klien dengan nefrolitiasis tetap berusaha dab selalu melakukan hal yang
positif jika stress muncul.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien tetap berusaha dan berdo’a supaya penyakit yang di derita ada obat
dan dapat sembuh.
(Handerson, M.A, “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Egsensia Medika
Yogyakarta, 1991)
C). Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
- Klien biasanya lemah.
- Kesadaran komposmetis.
- Adanya rasa nyeri.
2. Kulit
- Teraba panas.
- Turgor kulit menurun.
- Penampilan pucat.
3. Pernafasan
- Pergerakan nafas simetris.
4. Cardio Vaskuler
- Takicardi.
- Irama jantung reguler.
5. Gastro Intestinal
- Kurang asupan makanan nafsu makan menurun.
6. Sistem Integumen
- Tampak pucat.
7. Geneto Urinalis
- Dalam BAK produksi urin tidak normal.
- Jumlah lebih sedikit karena ada penyumbatan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Urin lengkap, darah lengkap.
2. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi yang disebabkan oleh
obstruksi.
3. Pemeriksaan IVP
D). Diagnosa Keperawatan
Pada kasus nefrolitiasis didapatkan diagnosa keperawatan yang sering
muncul adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, iskemia jaringan.
2. Nutrisi kurang berhubungan dengan in take in adekuat.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakitnya.
4. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot.
5. Resiko terjadinya kekurangan cairan berhubungan dengan in take
peroral.
E). Perencanaan
Diagnosa 1
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang dalam waktu 2 x 24 jam.
KH : - Perasaan nyeri berkurang.
- Klien tampak tenang.
Rencana tindakan
1. Jelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri.
2. Kaji tingkat nyeri.
3. Alihkan perhatian klien pada hal yang positif
4. Observasi TTV.
5. Kolaborasi dengan tim dokter.
Rasional
- Klien mengerti akan proses terjadinya atau timbulnya penyakitnya.
- Mengetahui tingkat nyeri.
- Untuk mengurangi rasa nyeri.
- Mengetahui keadan umum pasien.
- Untuk membantu memberikan terapi.
Diagnosa 2
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan cukup.
KH : - BB pasien normal
- Tanda-tanda malnutrisi ada
- Nilai-nilai hasil laboratorium normal
- Turgor kulit normal
Intervensi :
1. Kaji kemampuan mengunyah, menelan, reftek batuk dan cara
pengeluaran sekret.
R/ : dapat menentukan pilihan cara pemberian makanan karena pasien
harus dilindungi dari bahaya aspirasi.
2. Timbang berat badan.
R/ : penimbangan berat badan dapat mendektoksi perkembangan BB
3. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering baik melalui NGT
maupun oral.
R/ : memudahkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi.
4. Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan (Analis) untuk pemeriksaan
proteintotal, globulin, albumin dan hb.
R/ : mengidentifikasi nutrisi, fungsi oragan dalam respon nutrisi serta
menentukan hiperalimentasi
Diagnosa 3
Tujuan : kebutuhan istirahat terpenuhi.
KH : wajah pasien tampak cerah
Intervensi :
1. Ciptakan lingkungan pasien yang tenang dan nyaman.
R/ : dengan lingkungan yang nyaman dan tenang dapat membantu untuk
istirahat yang nyaman.
2. Berikan posisi senyaman mungkin.
R/ : untuk menghindari terjadinya infeksi pada luka post op.
3. Berikan teknik relaksasi sebelum tidur.
R/ : dengan teknik relaksasi otot-otot akan kendur dan otot dapat
beristirahat.
4. Berikan kesempatan pada pasien untuk melakukan.
R/ : agar istirahat dapat lebih tenang dan nyaman.
F). Pelaksanaan atau Implementasi
Tahapan dalam melakukan sesuatu yang telah direncanakan dan untuk
melakukan perencanaan tersebut harus ada pelaksanaan.
G). Evaluasi
Tahapan akhir untuk mengakhiri dalam suatu diagnosa perencanaan dan
sampai pelaksanaan apakah ada hasil atau tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Henderson M.A “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Essensia Medika,
Yogyakarta, 1991.
Mansjoer Arif, “Kapita Selecta Kedokteran” Edisi Kedua Medika Aesculapius,
FKUI, Jakarta, 2000.
Marilynn E. Dongoes, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi tiga, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Sandra M. Nettina (2002), Pedoman Praktek Keperawatan, Buku Kedoketan
EGC, Jakarta.
Suyono Slamet, Dr. Prof. SpPo KE, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II”,
FKUI, Jakarta, 2001.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA PASIEN NEFROLITIASIS ( BATU GINJAL ) DI RUANG
BAROKAH
RSM PKU GOMBONG
Disusun Oleh:
NASKATI
A01301787
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Diagnosa keperawatan :Kurang pengetahuan pada keluarga dan pasien
tentang penyakit nefrolitiasis berhubungan dengan
ketidakmampuan anggota keluarga dan pasien
mengenal nefrolitiasis ( batu ginjal ).
Pokok Bahasan : Nefrolitiasis
Sub pokok Bahasaan : Mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan
Gejala, pengobatan, pencegahan, dan diit pada
pasien nefrolitiasis.
Sasaran : Keluarga Tn. P
Hari / tanggal : Sabtu, 11 juni 2016
Waktu : 1 x 25 menit
Tempat : Ruang Barokah PKUM Gombong
Pertemuan ke- : 1
Pelaksana : Naskati
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan,keluarga Tn P mampu memahami
tentang masalah pada pasien Nefrolitiasis.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 25 menit diharapkan
keluarga Tn P dapat:
a. Memahami pengertian
b. Memahami penyebab
c. Memahami tanda dan gejala
d. Memahami pengobatan
e. Memahami pencegahan
f. Memahami diit yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
C. Materi Pengajaran
1. Pengertian Nefrolitiasis
2. Penyebab Nefrolitiasis
3. tanda dan gejala
4. pengobatan
5. pencegahan
6. diit yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
D. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
Pembelajaran dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu
dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada Keluarga Tn. P
Keluarga Tn. P dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi
selesai.
E. Materi
Terlampir
F. Media
Lembar Balik
Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Tahap Respon
5 menit Orientasi :
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengingatkan kontrak
d. Menjelaskan maksud dan
tujuan
e. Menanyakan kesediaan
f. Apersepsi
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
c. Pasien ingat dengan
kontrak
d. Pasien mengerti maksud
dan tujuan
e. Pasien bersedia
15 Kerja :
menit a. Memulai penkes dengan
membaca tasmiyah
b. Menjelaskan pengertian
nefrolitiasis (batu ginjal)
pada Menjelaskan tentang
syarat-syarat diet sisa rendah
c. Menjelaskan tentang
penyebab nefrolitiasis
d. Menjelaskan tentang tanda
dan gejala
e. Menjelaskan tentang
pengobtan
f. Menjelaskan tentang
pencegahan
g. Menjelaskan tentang diit
yang diperbolehkan dan yang
tidak diperbolehkan
h. Memberi kesempatan
bertanya
i. Menjawab pertanyaan
a. Memperhatikan
b. Mendengarkan
5 menit Terminasi :
a. Melakukan evaluasi
b. Memberikan kesimpulan
c. Menutup penkes dengan
membaca tahmid
d. Memberi salam penutup
a. Mendengarkan
b. Menjawab salam
H. Evaluasi
1. Evaluasi structural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan1
b. Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Respon keluarga terhadap materi
e. Keluarga dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. keluarga Tn P dapat menjelaskan pengertian Masalah Nefrolitiasis ( batu
ginjal )
b. keluarga Tn P dapat menjelaskan penyebab nefrolitiasis ( batu ginjal )
c. keluarga Tn P dapat menyebutkan tanda dan gejala Masalah nefrolitiasis
( batu ginjal ).
d. keluarga Tn P dapat menjelaskan tentang pengobatan nefrolitiasis ( batu
ginjal )
e. keluarga Tn P dapat menjelaskan tentang pencegahan nefrolitiasis ( batu
ginjal )
f. keluarga Tn P dapat menjelaskan diit yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan
MATERI PEMBELAJARAN
1. Latar Belakang
Kurang kontrolnya keluarga dan perilaku keluarga terhadap nefrolitiasis,
sehingga keluarga tidak tahu apakah ia menderita penyakit perkemihan atau
tidak, khususnya para keluarga. Selain itu pula, banyak keluarga keluarga
dengan sosial ekonomi menengah ke bawah atau kurang pengetahuan tentang
penyakit nefrolitiasis.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi keluarga
untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai
nefrolitiatis. Maka dari itu, akan diadakannya penyuluhan kesehatan bagi
keluarga terutama keluarga Tn P untuk mengembangkan pola pikir mengenai
kesehatan khususnya mengenai penyakit nefrolitiasis agar nefrolitiasis bisa
dicegah ataupun diatasi dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur dalam
pelayanan kesehatan.
2. Pengertian
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu
tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat,
kalium fosfat, struvit dan sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang
granular (pasir dan krikil) sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil
biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini
dari pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi.
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
3. Penyebab Nefrolitiasis
a. Hiperkalsemia dan hiperkalsiuria yang disebabkan oleh
hiperparatiroidisme, asidosis tubulus renal, mieloma multiple.
b. Dehidrasi kronik.
c. Imobilitas yang lama.
d. Metabolisme purin ab normal (hiperuri semia dan pirai).
e. Obstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan
kelebihan absorbsi oksalat pada penyakit inflamasi usus atau
ileastomi.
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
4. Tanda-Tanda Gejala Umum
Nyeri pinggang (kemeng) pada sudut kostavertebral
Nyeri kolik dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah kemaluan, disertai
nausea dan muntah.
Hematuria : baik makroskopik maupun mikroskopik.
Disuria : oleh karena infeksi.
Demam disertai menggigil.
Retensi urine pada batu ureter atau leher buli-buli.
Dapat tanpa keluhan (“silent stone”).
5. Pengobatan
1. Minum banyak cairan/air putih akan meningkatkan pembentukan air
kemih dan membantu membuang beberapa batu
2. Makan makanan yang rendah protein karena protein akan memacu
eksresi kalsium urine.
6. Pencegahan
1. Cukup dengan sering minum air putih 6-8 gelas per hari
2. Kurangi makan yang banyak mengandung kalsium, kurangi konsumsi
protein hewani dan batasi garam
7. Bahan Makanan
a) Yang boleh diberikan
Beras, roti
Mie,makaroni, bihun
Telur, daging
Ikan tanpa tulang
Gula, buah-buahan
b) Yang tidak boleh diberikan
Kentang
Susu, keju, kepiting, ikan asin, sardine
Bayam, daun mlinjo, daun pepaya,
Buah-buahan yang dikeringkan
minuman
DAFTAR PUSTAKA
Suyono Slamet, Dr. Prof. SpPo KE, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II”, FKUI,Jakarta, 2001.
Henderson M.A “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Essensia Medika,
Yogyakarta, 1991.
Mansjoer Arif, “Kapita Selecta Kedokteran” Edisi Kedua Medika
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000.
Marilynn E. Dongoes, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi tiga,
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
NEFROLITIASIS (
BATU GINJAL )
Disusun Oleh : NASKATI
A01301787
DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH
GOMBONG 2015
Adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi
Penyebab - Kelebihan asupan vitamin D
- Dehidrasi kronik.
- Asupan cairan yang buruk.
- Immobilisasi yang terlalu lama.
- Adanya benda asing dalam
saluran kencing.
- Kelainan anatomis dari
saluran kencing.
- Batu “struvit” campuran
antara ammonia, magnesium,
fosfat.
- Kuman pemecah urea
proteus
Tanda-Tanda dan Gejala
- Nyeri pinggang
- Nyeri perut bagian bawah
- Hematuria : baik makroskopik
maupun mikroskopik
- Disuria : oleh karena infeksi.
- Demam disertai menggigil.
APA ITU
NEFROLITIASIS
( BATU GINJAL )
- Retensi urine pada batu
ureter atau leher buli-buli.
- Dapat tanpa keluhan (“silent
stone”)
Pengobatan
Minum banyak cairan akan
mengingatkan pembentukan air kemih
dan membantu membuang beberapa
baatu
Makan makanan yang rendah
protein karena protein akan
memacu eksresi kalsium urin
PENCEGAHAN 1. Cukup minum air putih 6-8 gelas
per hari
2. Kurangi makanan yang terlalu
banyak mengandung kalsium, kurangi
konsumsi protein hewani dan batasi
garam
MAKANAN YANG TIDAK
BOLEH DIMAKAAN 1. Kentang
2. Susu,keju,kepiting,ikan
asin,sardine
3. Daun Melinjo,daun
papaya,bayam
4. Asparus, buah-buahan yang
dikeringkan
5. Minum soda
6. Soft drink,the kental,kopi
7. MAKANAN YANG BOLEH
DIMAKAN
1. Beras, roti
2. Mie,macaroni, bihun
3. Telur, daging
4. Ikan tanpa tulang,
5. Buah-buahan
6. gula
11‐ __
イ(ル.
ヽ |
DttHめN ドδρδρ●ω Tn″ ρ
t, lYrUttq/Y'1r'.tn5rWH GAnOOX 6
諄brあ′ヌθ
PRo GFIRq sfL{o l D t'il l.epeno iln TAN
L a H r( N G6, ( U-Nu ke|€Hfrf n./ ^0Ui/Am/qp
otyN
6o1ttgot-l
aot 0
Lemaee Pervoase gerr
ふヽQn kドはいoわ° 悩ユ。イは? Den9an ttυ 8uQゎ &厨O por tte研 b:H中 1ミ t`αド゙ dヽ Rttυ 3s∞ kaヽ Q, PAu Muゝoゎ
"adむ0`
““ら。lυ .
Gtor. Jl>g".t^kon
Ed" SoqEal ' 11 $uil ioil-L
- :--lkq sbq$roed{.,.,! 6..qnq.
-U
――
―
―
― ―
y…
?e"drdt- rteder,--t!,cu b:ez _ lt',llesel_
―
らの6 ″′
f tr/.1aua rr L n5ut
卜、′a崎 %^αをa二 | r--/.rr[.];th^onr^i PpnqLa:t,oo l{,,^i., q Juoi rotu larn tc.tar.) (D
曖 |のハノn/.υ lづ我dan.乙∞こ、 / ρκЧ M &h bOり q・
ハ /7三つ独οtaハし。l ル・雄為 掲′′θの
H″“。
/
る ,Pし′“υ「 a o /A\^o
ρl。 “。/ Lo*oL-, D(]r^)ur , l<c.;c.rroio n. keburoeo
月。。“a ltし "
払 Juttan Sι T ρ
2おりにの S.o.rs'lo
J l.,rX. ?n,f,o,,,o, iVe;,tobSc7′ ロ
「4atOα
Ja.js Lt^*'. , Ll, - lopi
4*.,.,l ,y-.".,A , I Fuai 4ot6 xa,n ttt'\o ulto
τ):σィ。∂∫σ 尼 ト ゝ lρ↑「Ol:ド.ド∫
t'lo B Dr 1 31ス Ч 2し
t /Jpn.t'1, t fuoc,oqot,n"r .bcn ibトル的α 合ヽ4プ ∫
し |~lur 6θ %hO o
↓nλ ′aL旬ぁ /12,θゎpしα0
'Qand;.h1,.^, 01Ahmι Ja,-ot Dut{uc L.t.^t.,"osot. }<obur,,c"
l-luLrnonn Aonoon l-l,b, , /rl";'
t1 ' L?re).vrvr /+rol*"L,r,
r k色 Jム aの と施的́l<1,'r^ r'nP.toc,lc,Lc, n nu€ri ha)a p)rsqano rplalc,L l;";
, 'Q-i-r,o
I Po',u.,L;l uoloZ,.′
ヽ _ン ノ
/-- -\ t (./ J
' l)raa Lct".i se-\aso [l;on J.,|.,,.,q lge pJ Ft.,r"lqc,ondo h,'oucl,\:o di r.ryua
Poli m_bh
「dつ u Q ハunや noiC 』" 。J5。 晨締乞 Jθηan たduち」ゅ IЧθ.ぎ 占の99α,c/`Cら[lαら た,o「
る。dぬn】わn Jも。メur無 Oo uttЧ「 玉温ぶ1船ρ J譲薦菖QbT耳=耳
罵繁り■終Icl bdЧdi ヽ IQJO、 Sοら′
的
RO セξQ dや Rs Pu
/Λ`
ol,onJ".i.on rclrlcro {(flp Qqor rnpndcrpola lrl;on r,tenaelut S<,{-iI 8octo
a ttrron tcbll, た 今D:′37′。ゎゎ″,9′ /N/1p。 ズ″ぅρゎ′/′ ρク,′θ六/揚θり,′
"C , then hcln.tan rr,eaac.ptllao |Orapi Or.al ke4opro/en z,rc^o
I DO■ ulu
,ノЪっ たノ:ο りb。 たol)テoi al
セrl た ノ
o ol,' "lolo^ ooqgo\a Leluo"qq b'aqL otda :tqoJo, zonular tPftr,l, l+'pprlen t; , DM, .tt
|
oc,riJ tolr.ro o
Xゝ ↑
16.5ノ
Vrrqioio Hao*r,ton
ル/1pη ぁの| らer“ね′ぶ←"ぅ だ。的a′
4ormctl , f-,'rlrL ryxomctla'i abl bo/r/.
女 %I[iO, Yrt@ pakao J rr .sA].,crri kcrc*ang qr seAoo'
.Sef'o t: ryrJLct n a nofi', -lc2r1crr, dan {ctLtk , .ian nintt
脇 「 [こ1「。ゎa
r^kcrrr t,*,cr\.-^h b ic-rscr n qo soriri,t .
Sao I c Lcti, , l.l'pn ntonga(a*ao oalsu ,rg,kao sytltkr'1. L<"rlrtrqq l,oronyo iaoya <t-
&3hani J"n rrcoRt"bcrnyak tltDut?> 2-S e€lat spAan' gudah .h'aaL
toloua v, tnuman bocsod"^ .
ご 2.rd針剛ぉq″
Soらdυ " おむι 」ルんo ゎ"″ q́た。ゎ らわた `ぜ共で払rr ttn"ハ ω″“
たυルッ\,/1!emil" , 86 O tq E€traoi .lcrpan kon$s/eng. lcr"r*l, ..
Scrcrl JiL"*; L /;ro hQnqolabctn fuek 7 - I * c€Ac,^i kc,reno gtctk Far'lL/
#辞 繁 麿λ胤たυ
…_ま3attL/メ ,
g″ 3′ |ゃ 錠Lびド.′ぃゎ、イρめぶ ん、3。を/。ぃんぁmム
4 ' '[)ao /al,r",t .,r [,Ur.
')渉丸 製劇クを第コ′οO ω10 ιaっ9。 ″ rマα
" ο9ξO囀超
ctcla.tn.,ct 1c,/.i{ 'lrl,'pn ''*-n, ,f',dur 5,!n q.kor()ro ryJloclo
、。n ttρハ鉛ねたaの 勧鉛おυ絶``r ttaFρ
αυルρ″ふ″″9っ。αピ″メ鱗| コ:b(1 に′y _ 小∂u. mdttb らた瑣saηッα ♭aηッタ 暉―♪″●″, 4亀i3イLフ 愈9だ
`
ぁっ,'l
4O"l Sg dur..slaUr+ fibnq $mb;l , sut ilnya s€mfi ctlhuut -*ustrc--
9、 hto aQlw&al
ね妃 υゎ 麟″F_J_二伍 _拠 ル錫 a ttb。斡「 suDcrJσ あ o"ρ oanわflのれ。 ん
ftr{ue - Pod13r . *kr,g 9a l*firy, fc,rll,; '*buu*n Yrr*r,o'
ノ ~ Ψ ~―
α4α uρしρ αたらいねl a′αλんらυら 」αη麟ゅ″。dれにギ |♯物略チ
“
。..ら
中“
節だ≠解わ_r∫ぬ身anがか 緒々場
総坐卜竪■ boゃ dたギυゃloS SOρθ,お !iaso l-ayo
btsu lturun c\on la1d6 -Cctlcrh oltspLi.l.rr l-Ud n?a 6 .
Poto B enpq,[ato
お随h" 珀ぽチ」 Jレ 為 ″ J ゅ )力ヽ あ あ ″ "賭 ノダ /D。あ /bρ &劣^l欽
pFO
h on.{.'r,'
蜘 _゙よ底。夕どたルθめ 物メああげ♂ゅ rん。み ゎたαが。ρ ぁθ
"ゎαゎ)翡o_
naan&tlr'
.. Polo S,t,o +rurtSoい し的_鉛 劇 r_20ぁ _か α 留
“
″″ 易 ξ
“
ゎク/ 易 /〃 σ ′ ん haα綺
ふ。ゎ めっ_勺a為払′左ョ″。ゎ :薦∽て,′ ノ滅′五σ ″ ~~θq進″碑橘耐 誌4月αたeィ メκ 〃
ハ_響計お ら柚
"■9uθ
qわ″ 碑橘 耐 aV
7,ふ面蔦戸万石砺厖嘉菰馬扇蕊=
_clc n
θ ♂t/ ツ r/ ノ
―――――――――――――――――、コ‐~~~~~― ―――――■バ3ォ
~~~~~― ―――――――――――――-4-
あ り
"隼μ .々 勁レ
ヽ幼 ≠ 溜 のあ
`型 整 ″ 竹 えの
“
勁ダ οし ぁ%。
グ シ
ン
・ジ
|
`ヽゃ、ゝ
‐ / ゝ
dじ′.イゎの ぃ鋒aもたoつ ι,こ∂ ム%「 こ6。 ,`
S.,ol d\La+, ].llon rq:noq{cl[.aa .nasr'[., brbci rct*)t SpaaJlr i s€Ppr"*i Lbrc'r.]/o
don Jp,rpr+, S@6@lurn tqLil -
―
―
協 ム・ 〃 生
sOk、1こc
Sacl\ dil.o*', - lollpn rc,(.ncialoltcrn nrrrFih hilo n{k-tv*fi dr'niDvcr lp4clir'r'.
一=一 た島費の平げ
ノ ′ ~ ~~~~フ
Sebolr- sar<,t . lrl;'r, "lqp"ri hprl.orouni/"al-,' Jrnqrn rrr,lr;Tctryakan Lakt{a JaqE
clon $Prs€r*r' b,rrr./,o lndr;npn'
ぐ映詳 JJ(ai したい。 鹿岡I Ьρ「ルpurAαム`
ん嘲 r m`J洪第
gIC/
___重 量 並 L型 壁 主 主 ユ 上 ヒ Oω鯛 ねルαの あeレθッ α 贈らαttt r動 専aぁ り ″ りα●油,4,lao.i.'nq l"p pcr.rar,Poscrr .
/
Sq olrkrr',' , klirrn " -rg. r.rr.ron 1x,np Lrsa h,. i",,g J,lp"F,+ lr; -nomuo fr-,Vci trEn ,falon bbo,
";ro -Jcrtan ctt sel,jlar ru<:nf qo,
ra . Polcr l2e[.rpcr r,
Sebplum sa,.rj '- f,l'tn ,nenac*cracro be€Lr@oH Ftla Soal nlaD{a" le-ol.^nE
I.a Ero. - pc'dar Paltns e@naqe ku- p" 1 Uoiiil ei6"Saalま彙a熟
`:れ椰p ″ゅクabあっ_"ヮッ́ 相uり絆df lρわ′期 井Wレ「 あり
ノ V ~~
_ sγσl クッθn ≠Ъもし′ ′′ゎるoι ^
慇・ 島bぶρ卜出.|_/ ヽ ノ
Sobdu m£ a姑い た卜0り nRρわ物めルαの ∫ムοわイ が Gθυ腱ル
sttt 昴′αメ」 卜「θり わθり続FdぁゎJttαρ わσo艇ね"ん“
αoヵメ♪%04/嘱
′「SoUplm SrE'J , [0en n@noaldtcto belu, wnq&]a!.ri r,oyaL)l- ecinq
万~
ノ υ~~~~~て
フ
chdpr i{o ,
. c,a* Jih# , khen rnonza*aA..o sdql; ht',, sel;L;/ - se/:L;t ,boloo./σ
peqgc-r[<ilqya Jc^ri cloAler Sd.{+ FpriltSa l.e lbli kctahフ
nanqn belvu rn?oq$-cthtti ,eco,.o lr<*lurv haa hrtor.llPnvakihsq"
冷lkっOn/イ・,′た ______
4
に1 ・ ρハ
/つ
― 一 ― ― 一 ― 一一 ― ―
―一
一 一 一 ―
ユ S主 ヽ Lfι ic `
T,ル|\゛
「
ィ倶 膠ハ,た。a。 /+eo.,t 6cv *oe.′
α ルo′ a″ ″ "esoc縫"|′
小Jα k`りにヌa10ぉ daゎ…
′■οbの ,1カ
`2・
おら,ハο″らレァルメわゎ
b I'ktlc,r : Pupil *loLar , ho4-1uq1*va c,nlc,r:,pl'r1 , sk/cr-<, oo&L.tonil- peftt/;hdlor)
Laik,
E. Hidt-rnq ', Ben'f,r1. n'rrel.,t ,{,btal. ccrrr pollP. leryl" 4.U"r, 'ferpat:c rr, konul okh'?el
ょ 金 Aぃ話 、 8e帆 1格毬Q麒 螂 麒 ぉNMeL Punα い` pendaa剛oムま セ
む M似はし ,Mu餞 潜α_brblfね ゎbb′ L塾 k_ぬ o型 堕υ全幽 L生 うLド b赳
+- 0*p. ' tx\hu dda p@mbecara n koloota. +t,,r..r*-."t* u *o .l,o/ooorro
。 fゝ。はκ
r1a#und ."1 ,tlme{tfs , ic.[rs corJs .llof, Ac,*potυ
Pし tecaba l c4uS ∞はお βldα 卜011q去ぐ♪
ρ )R2kak
¶囃eI
hヽね、 )f t Pettο"Ь
∞“
ηぬ由 が健 l・「ご ,Aュ ■oへ /枠らポ
P Vocal fcemrl*uJ keroaas klri Sa“α
ρ Sooon-
ρ νリドレuiQ「 '
一一――――=ユニーコ曖生坐型二ヽ■生______― 一―一一―一―
――
g l aじ d。負ご″を卜蛯ポ ひaダr2イ 餃りら(“ ^′」0レ eお缶l urFac■ql
,1 らなハo Цルj ′2プあいlr
p : Sc{ard r<clu p
p nyPr,' P"rtct Plt'rt( tQbPtq h '*^'r'
Efalermi.hrJ nha : Belv'q ,Jer,pa;anq rnfu,.J , .tUoL acla e:te,aa ,lUrAIt/
adu {u lia l.e Luulc,o 斜 学
A e[rl e c rn i*oJ baCIc,b , J)clot< crc]a eonqquao pc{,d ebrltniloS. /tawo4-
keLoor6tn c>b+ +F- , ),r'r,k orto tadenq
た 0en e{olla J,tto t }orP,.tsctoq [a,*olor
l
ヽ
/S
l_
. TAt , o6;Jvni eotb. lor4 lf "ei qris
ilot I Satucrn N〃al なっα′
to4 L f u'r
Ч・θO_tり θヽ0
t4‐
'0‐ら、lo
17・0 ‐ ι′、0
冒 0-♪ v
ユ,′ 0^g′ ο
%
ガ
%H 0.t 6
t, /vpoi
「ι . 1´ ι
n \o Lllni tSeocrt *u
卜,εt4'FO p″` gO・
′9∂ ノ
ηらuしT i ン ノ`ο
♂
1(」「LIごQ ι coloは F/Ч t/り "rブ /ゴι
i● o゙ θ ‐
l'4e+o.le , n l&o fu ne pi' cral
鮎「ο
げ`sみ
|l eqrA'.[ t/raqh'.
“
C
↑
ら鈍い
tons /qr
こЧ tJζ
Ч0
δ 声 =0
…
―
`かユヽ θ/dι
,い ら
― 一
―
一
a^S 00 -′ 、0
ヨ _0
興―
いゞヽθ 0
`g,JF.o _ gd.
マ ヽ
ユ_ι
′
103ヽ 0 む /.rι
‐0ヽ 釣 ヽ0
Au|Su BL 2o
qr'{eLtsF ogiBつQ↑。 FOmS
o y?j h;fana {,* Lu
(.ctn ,ve".' Se/lXr,A'
レl.,
, ノヽξιしご
ニ ルトθη m 11 nyoc) L ,o ,A)l'S醸 rO/
Latao I
卜ばぃ 心 レめ館|さa lamPat
鋒劇
↑`D=じ0/20"ゎ ″
S iζ C′ι°C
ucin lrola“On9α■麟の 5叫αへ 脅duoい
`燿"吹
Pic_t` にさδ ,ソθ'1
V,"yA q-YJaft1
Laconcr blF'o, dao Q/@ri pti{
t,:o I'a..,. \
Do, - Lflen {crrn \os..r
- kliu" ,fomPak -gt[n+,rr"' [<u : Ecik , '1p 1 l9o18o ft2r?Hg , 1V: doa rl
〆・“oた
=竣り「卜、δ)30でι
°c
"utaoq PenqolaL,δ l,″′る bOlu,n {prlc, tu rn@ngpr'{r'
teo+our
.たんn kan !,o" 9a m{?ndaPafkoo
ormc;rt' peagau^lnya dai clotct€n dllc,f
fo.it"v-r c\lpoll boch[ .dol']ec 咽 恥石`
Sak)、1 恥、 cI lρ ゴdl
…l‐alrar iiヒ些ソ11_上れ 姉 二量堕 ノ昼望
rこχフリ「
――――――――――――――――――――一― ―υ じノ~ ~~~~― ′――
抽 由 ぬ″_ョ笠窪J生二_型窒た笏αり́ gl-
dlporbolohlr<:n foo,v
)-tdoq -lidok_)
boloh Jinauonl,'0", ,*onnperi b[oqrrnq
,-lr&.=_tqo!dn-{**:-e.od 蜘れ
+ Dtq\r/we PnrcBtrxr k;Prrapro6Te/vi 卜4りor dたul btノ αでの α8飩 あ /。F′き
ν
d - hntnuoq Pola b'du, L'd btuoq doo 0.tr){t' / lel4ad?Y4@tqt)ξ百万υ妙写I蕩嘉ね偽曜。
~竃、″「 を凝蕩
"9′械″αぉ,丁7蕩姦3_危歿艶墜
U ジ ´ V
υ
H . lt*rfa'v">Ns / たし,Dュn",Tの″
ぬド′
"Hτ 翁ゃυn d。。 い|ぃ αヽ鮨ド| tntecvenf,'
bη∫ ( $leloh dibktun #dop,n kpso$cr.to o danq -LkrU, &gq1bt? olr'' so ko.,,F{hens}
ザ/ったズnさ 3 k4q starn chhoupLan'oyeni [."[u*rg 4q ttn, .gherlt*t l.q:dakr7o,*r* mo rybal
"90t6 ' eFsPreS ilXUDh .l-.itt,rt .nOahoo nyeri g.nrJuctrc,n ur$ut l#rcrhcrlI
- Sklctlu nypci 3 -rt)&alct nyctftan leUlf. rt$O datort
- fitto,. aclo ruscr qdi:ot, .tgn lPLn,'L );sl*Cl rQbk-l:rl.'
ぃら針ぉぃoれゃ。 sρwaに,0い口りを'
7, rnOOi{or ft\,/
肺 さ d^ Sebror, clilat ,.rr.r., lUUr.", hn""o,n"'1" n q:bw kre "brt"tor Yo.g nrqY,a.bkao
,cうЧOt sxes .-pm )ihoroefun #rqq,no-trbr fbrern たt/式L?ち ら口ul{ orf koL.,rr:ioq J€aqao kH le. P""b, fota lrbuc
- rca+d l-,t.la,. sc:u6 s,tobsb," fgn-,rynn N", 13 aad,vq{
.坐塑2静 呻 為_至」堕 ηヽどバたαのカヴυψ 劾 綺Jan oyatfio
't- oonibr TTt/
b韓 S` Sele\.l Jllr(rr'.on l','ob,t*n [p6prucrr,"tc,n .t€laa,q r:/.-a*: b'osLs|_ Le w9?-9月Чo) { " eo r'Ooif .l\hocc.,pt,on !^ucoognya υ
グ
t
r
に
′ s0brc.r-.apcr lPrq5o.l6thua 6t/
θυ(ι \"enqp+c, [tro n hn{c,nq 6renyak,/v2ycr h"o+oh L< iiP o + p n+o n g p@1 y.t k;.+2 p
丁而「~~フ
互玉 互並 五藁:菖互r /, . ,l ,-l</,pn r,<)(npu 76q11;il761 tnforvnah' yary 4 trnfl,r L tt-€oc7 urcl;(_c.t p {<an pi [.tr'ao /hは り レθ●0二憑aの
LLllkan_…型 型 畳 堕 堂 些 空 控 鮒 4' lkc";kc.o hQrdid;Lar, Loxs.4c.,
ゴゃecЬ。"ら
睦の話台ヵ"`"握
功赫 扇 lpo4c,,ncl ?Qn Vaf.; 4, y a
け,bk aln輸 優αnヽ
″ ――――一―――一フオ~~~~~
,‐ Mooキ lo「 T)ν
βEDTlつ
|
|´ lwιιM。け n5, レoρ tt ρC""″
イクし げ0/なο めの
d '- 0o x /^eq;t Pf : nx /.enil
卜nθ tは f/鉄 艇σo "“ α々予ハヽ実o ハp , Pol',Pn ngtlctta\an
′あ?"″9働θたムLレ l
' z/,&rJut (
( : I/icx lo偽〉仏れ9ス
`“
ZЙ
Orlnl,en t'cmltak *pi.qary,' d-t{11 n
o.a ler.nlk o0.)
lc,l; na.la.f dabtl
Lcra SUta I AUrrtlq@nq Ayerr
)だんっヵ″ルた≠発ε
t a; l' lat,fct stta',| Lolu
。らSert.」ド Ⅳ
,( .J: sl,: @ofrrh*tile, N.B(Wcto lrsec vrth
"TV lqx/n,n;/ ,1:3[, B"<
i I J,'#*r.dlたル″ 絡″″4 卜々 Q∫
: kl,'an larrgat
み よ``子しル4と
-. n yoi Ai [o,
,'30/′0″“
< /npoil , g: tln
t !.{,'p, hPrga t6 lacttt lr'duLctYto pcr h'et"t
f urn6, y6, n n yen yc! L $'Jurn,
npnl P1a5,, c,o POnt-'nqnZq J'duo
biszx A'olr,, n'/?nyuh
, LJ'p a *a
壷xヽЧ ちθbk J)
e[ rnac.suot B[{d (u dan $ac. r.n€t arc< {at<ul
'- A['n n /tr* tut fen o
クaハ導n銚じ脇 "ググ r魔んの あθη槃も々θの
`ど
感じunJ u rr- p6 h' a ptt o VnfuL hlQmlnt,n ,toAr CeRt4
υ 〕 刻メρ′ -/arr,Va/. ,/reoe*o
(: z!,'?n n6;rgalqfnann g6gL
S' Lllpn ,balod'.o diicrkvkcrn
Scプをしぁ たlrr
' ffot., nlYeci g
: f.fsre"i },lt*ng ln', vr1
♂)をイ1
iAe!al<ul..,n 1p rnct lqn?a o t,l /u)υヽイんο ttρ∫Jゎ ″る
m fo").Loo Foo4)d,th"a
'. i eO/ Bb n"lb , t,/ " Bfx
tヽ Fι `θ と
tl-duni
ろ
儀ヽけ
tdL レθpeЮ
arkin .Lgr;.nil,<- rl:n
qlaLa o SUI
. た|、 慶aゅ 楽存雌2小りur b脅υn‐ らψ
好
た hm gQ
aム Le′でにえ∝口,rふ η わ僣 みコoo わeルわ
.Fcr Lr PC lct rl U.r ,-
び∫た。。 h'rqnya {Avr ad?k
^い
/αたαの
「ルかeり omalζ涯止an らaハヵ ねれらαル″
k薔 lm poc,- Le,-}, ny4:
)o n {a n PaL Lb:η、manぃk L21e型こ己。/Й卿匂″ハタ′ルんαρ
`墨
ヵメ′“謬
n'lulLa n lnlPclpnh'
ce b Ltla n
′にこゲ loL,un LI. t prr ,)cstu hqon lp*nn tsPta)qa-
'+ 30 t&r,\I
, "8O r/meoil , nlz : ra x /m&t il, ! : 3 L, L'
ヽゐn4Qヽ Υ y
1
・
f」 l λ゙|“q おの2メィノ」ケ|♪"orι
1ヽ たし,~)ふふ)
\ TD: tio/qo nt\tb, t/ . Sorr/noo;l pR --aor/ren,|. !: s)"Clx : ^fuytlaL. ke 樋んm 睦々々 Aヽ
`夜
do 的/rD「ぼ :)
|ルの t'du. sttcla 6 {r*o_ み/ンの kqo re?q 碗 ム .みbレイ
優サ|を η
A : tvluyalat, kOe*ac6cr,A>ry Pob {ta-r ,1,g!o f€ru2,fr'on tn,fQrvon.il
Patn{ay Folct'At.rnbprilran /,'nq("vee uo
: - < ien rnp nqalok q n
' 'rllen menealaban furnuq 4<tv atrrn J'pp.ilto J'
0 rt-a:Lai,あ
“たインni lnah {aA keppr-q;q*a n f.urun 傷 ′仏θ々 F
, とd Qa n t n/pnv666'
″々 ν 々 のた r
″ 4 てい さα
|‐
―
αlS10ゞ
,卜 1ヽ
"ゃfi rl:Lusu,, z
R, ebel● へ |``「キ
ri rn\lrrnq $"6u1 . g F rvr€ar\*'
,ミk
lipn la lnqis lzeta[,i{-on
rrcl:utcrn nYeri a[<ct( loe(rn, teuloJ"'
υ TTυ. fvl6Xncrre /.r\F1a n
kn cana
: Ll)fn n61n1al1fi4tr Sqctat^ /.ortc.{ .Atlur ^yehctce{<.
/′ |´ κ 'fい
+annFk cafar.
D ' faaalcrtctL lxpopFa"outan ,anrytc-.r)n @ltt
P - t*/en *- &.rn laler.rynle'
E , . [(,'p^ men6/c.f,ttiao belum yaVc.,m
m●今dttaがゎ ιゃ4%t ξdttt./ ― β静ら。′'
吟崎発ヵηリイ情eA藪“
´
Jfcao tnder
に lυぅ
leぃ
的 i′物α 「 α娠 / れ 〆οあr
_ ‰ ょ`浅r″
k
.- tro /8rl Mirol-lq N : 5Et /neni{ 4lt: acst /neni{ t:
|「
F : [fiarsh^h lreoPraLlrtLtc)r) kuru
LEⅣIBAR KONSUL BIⅣ IBINGAN rI
PIAⅡASISWA PRODI D ⅡI KEPERAWATAN
STIKES PIUHAMⅣlADIYAⅡ GOⅣIBONG
Nama Mahasiswa :Naskati
NIPI :A01301787
Pembimbing :Hendri Tarnara Yuda,M.Kep.Ns
/
′
ハ
■盤
´,
P
No HanlTar.ggal Topik Bin■bingall Keterangan Paraf
Pembimbing
■
し
月■
″5
θ_
2‰ れ
1み t́6
1峰し
■|み
2碑
%
レっ I
ち々 、■
lЪ′Ъι
い T
い ソ
し4■ン
ル為 [ゝ /
レビ`~
パぅ|、
吟 シヽ
1勢 Lilif
“
嗽、
16ヽ ぅ07
u壌
lサ忙 灰xЧり
レし し 、 l l―
t
% |
|― h
|,L
囁 ・
}.""^f wTL'
lD'"-'t'--
).+=^- Airy'L'
- fuwu >r,J4 potlt-
' y,4.^^r ltc-
1 t_*_(1"--'
.l rt,r-. ,("[.r
卯
申
醐
ψ
伽
No HariiTanggal Topik
Bil■■bingan
Keterangan P araf
Pembirnbing
1
6学“魯
隔‐ヽ ヤ́ ′に_升0ゝ
lk/t cnノ
/れι 和秋ι
top related