asuhan keperawatan diabetes melitus
Post on 21-Jun-2015
16.782 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Oleh YESI KARTIKA SARI Amd.Kep
Dosen Pembimbing :RENI CHAIDIR S.Kp M.Kep
Asuhan KeperawatanDiabetes Melitus Tipe I
Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ( Brunner and Suddarth, 2002 )
Diabetes mellitus tipe 1 dahulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM, diabetes yang bergantung pada insulin), dicirikan dengan rusaknya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Klasifikasi DM tipe I Tipe IA, diduga pengaruh genetik dan
lingkungan memegang peran utama untuk terjadinya kerusakan pankreas.
Tipe IB berhubungan dengan keadaan autoimun primer pada sekelompok penderita yang juga sering menunjukkan manifestasi autoimun lainnya, seperti Hashimoto disease, Graves disease,
Etiologi DM Tipe I DM tipe I ditandai dg penghancuran sel Beta
Pankreas, yg diperkirakan dsbbkan oleh Kombinasi faktor genetik, imunologi, & lingkungan.
Faktor Genetik Penderita DM tdk mewarisi DM tipe I itu sendiri tp,
mewarisi suatu predisposisi (kecenderungan genetik) ke arah terjadinya DM tipe I.
Faktor imunologi Terjadi respon autoimun yg abnormal, dmn
antibody terarah pd jaringan normal tubuh tp dianggap seolah2 jaringan asing
Faktor lingkungan Virus dan toksik dpt memicu
penghancuran sel Beta Pola sehari2.
Beberapa teori ilmiah yang menjelaskan penyebab diabetes mellitus tipe 1 sebagai berikut:
Hipotesis sinar matahari Hipotesis higiene "Hipotesis
kebersihan" Hipotesis Susu Sapi Hipotesis POP Hipotesis Akselerator
Manifestasi Klinis DM Tipe I Poliuria Polidipsi Poliphagia Kehilangan BB Glikosuria Mata kabur ketoasidosis
Patofisiologi DM Tipe I
Pada pasien DM sel2 pankreasnya mengalami kesukaran dlm memproduksi insulin (insulin defisiensi) atau jlhnya cukup ttpi fungsinya kurang (relatif insulin defisit)
Setelah diabsorbsi glukosa meningkat krn insulintdk mmpu mengolah hiperglikemia
Terjadi ketdk mampuan menghasilkan insulin krn sel2 Beta pankreas tlh dihancurkan oleh autoimun.
Glukosa yg berasal dr makan tdk dpt disimpan di dlm hepar, n di dlm darah ttp ada.
Jk konsentrasi glukosa dlm darah tinggi ginjal tdk mmpu u mengereabsorbsi glukosa glukosuria
Ketika glukosa berlebihan dieskresi ke dlm urin eskresi ini akan disertai pengeluaran cairan & elektrolit yg berlebihan (diurisis osmotik) poliuria & polidipsia
Defisiensi insulin jg mengnganggu metabolisme protein & lemak
penurunan BB Akibat penurunan simpanan kalori
peningkatan selera makan (polifagia) Terjadi jg pemecahan lemak produksi
badan keton, bl berlebihan ketoasidosis diabetik
Dg tanda & gejala : nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, nafas bau keton,
Bl tdk ditangani penurunan kesadaran, koma bahkan kematian.
Woc terlampir
Evaluasi Diagnostik
GD meningkat secara abnormal Kriteria WHO u DM :
Gukosa Plasma sewaktu ( random) : > 200 mg/dl
Glukosa Plasma puasa > 140 mg/dlGlukosa plasma 2 jam PP > 200
mg/dl
Komplikasi Hipoglikemia Hiperglikemia Ketoasidosis Diabetik komplikasi jangka panjang
penyakit makrovaskuler ( penyakit arteri koroner, penyakit serebrovaskuler, penyakit vaskuler perifer)penyakit mikrovaskuler( retinodiabetik, nefropat
Penatalaksanaan Tujuan utama terapi diabetes mellitus
adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Continue…
Ada 6 komponen dalam penatalaksanaan DM tipe I :
InsulinDietLatihan/olahragaPemantauanTerapi (jika diperlukan) : Obat hipoglikemik oral Pendidikan
Pemeriksaan Penunjang
Glukosa darah sewaktu
Kadar glukosa darah puasa
Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
No Bukan DM
Belum
pasti DM
DM
1 Kadar glukosa darah sewaktu
Plasma vena < 100 100-200 >200
Darah kapiler <80 80-200 >200
2 Kadar glukosa darah puasa
Plasma vena <110 110-120 >126
Darah kapiler <90 90-110 >110
Pengkajian Riwayat Kesehatan Keluarga Adakah keluarga yang menderita penyakit
seperti klien ? Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan
Sebelumnya Berapa lama klien menderita DM, bagaimana
penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
Aktivitas/ Istirahat : Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram
otot, tonus otot menurun.
Continue….
Sirkulasi Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas,
kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
Integritas Ego Stress, ansietas Eliminasi Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria
), diare Makanan / Cairan Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet,
penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
Continue..
NeurosensoriPusing, sakit kepala, kesemutan, kebas
kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan.
Nyeri / KenyamananAbdomen tegang, nyeri (sedang / berat) PernapasanBatuk dengan/tanpa sputum purulen
(tergangung adanya infeksi / tidak) KeamananKulit kering, gatal, ulkus kulit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, nyeri abdomen
Intervensi: Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi Tentukan program diet dan pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien
Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen, kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna
Berikan makan cair yang mengandung zat makanan dan elektrolit segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melaui pemberian cairan melalui oral
Identifikasi makanan yang disukai
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresisi osmotic
Intervensi: Pantau tanda-tanda vital, catat adanya tekanan darah ortostatik
Pantau pola nafas sepeti adanya pernafasan Kusmaul atau pernafasan yang berbau keton
Frekuensi dan kualits pernafasan, penggunaan otot bantu nafas, dan adanya periode apnea dan munculnya sianosis
Pantau masukan dan pengeluaran
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolic (neuropati perifer)
Intervensi: Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna,
edema, dan discharge, frekuensi ganti balut Kaji tanda vital Kaji adanya nyeri Lakukan perawatan luka Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
top related