aspek sosial penyakit kronik.ppt

Post on 09-Dec-2015

277 Views

Category:

Documents

17 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Aspek Sosial Penyakit Kronis/Degeneratif

Lucy WidasariFamily Medicine

• Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menerapkan segala kesempatan rehabilitasi pada pasien dan atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan atai kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial

Penyakit akut

• Jangka pendek• Baik mati atau

hidup-Influenza-Pneumonia-Infeksi GI

Contoh penyakit kronik

• Kanker• Arthritis• Hipertensi• Asthma• PPOK• TB

DiabetesHIVCVD

Penyakit Kronik

• Gangguan yang terjadi dalam jangka waktu lama yang menyebabkan perubahan patologis dan keterbatasan fungsi normal tubuh

• Setiap orang dapat mungkin terjadi gangguan ke arah bbrp jenis penyakit kronik

Perbedaan penyakit akut dan kronikAkut kronik

Onset tiba-tiba biasanya bertahapDurasi terbatas panjang, tdk

terbatasPenyebab single multipleDiagnosis biasanya akurat sering tidak menentuPrognosis biasanya akurat sering tidak menentuIntervensi biasanya efektif sering tidak menentuOutcome teratasi tidak teratasi

Bayangkan……

• Jika anda didiagnosa sebagai pasien TB dan diminta untuk meminum obat selama 6 bln penuh. Apa yang anda rasakan?

• Jika anda menderita penyakit DM, apakah anda bisa “libur” untuk meminum obat?

• Apa yang anda rasakan jika anda didiagnosa terkena penyakit HIV/AIDS?

Keadaan ini membutuhkan • kemampuan penyesuaian dan mengatasi

masalah yg tinggi• Perlu dukungan lingkungan yg kondusif untuk

berkembangnya nilai-nilai sosial & budaya yg tanggap terhadap berbagai perubahan (utamanya peran keluarga)

• Sangat rentan terhadap stres, kecemasan (pada pasien dan keluarga) serta konflik (kekhawatiran keuangan, perubahan struktur keluarga, dsbnya)

Dampak Penyakit Kronis - Individu

• Dampak awal– Syok– Penyangkalan– Kerugian dan kesedihan– Kecemasan dan depresi– 20-25% mengalami gejala psikologis– Jika reaksi ini berlangsung

terlalu lama, mereka dapat memiliki efek negatif pada penyakit

• Harus menyesuaikan diri:– Gejala dari penyakit– Stres thd pengobatan– Perasaan kerentanan– Kehilangan Kontrol– Ancaman terhadap

harga diri– Kekhawatiran keuangan– Perubahan struktur

keluarga

Dampak Penyakit Kronis - keluarga

• Harus menyesuaikan diri:– peningkatan stres– Perubahan keeratan

hubungan– Perubahan

struktur/peran keluarga – Pendapatan yang hilang

• Isu yang berbeda untuk hubungan yang berbeda– Anak-anak dan

dewasa dari orang tua yang sakit

– Orang tua dari anak-anak sakit

Penyakit Kronik Merupakan “krisis”

• Penyakit ini merupakan suatu krisis gangguan yang ditimbulkan meliputi gangguan fungsi personal, psikologis,sosial, dan lingkungan fisik

• Adaptasi = menemukan cara baru untuk mengatasi situasi yang berubah drastis, mengembalikan keseimbangan.

Crisis Theory (Moos, 1982)

• Suatu model yang mendeskripsikan berbagai faktor yang mempengaruhi seseorang saat menderita penyakit serius

• Proses Coping s (3 tingkatan) dipengaruhi oleh 3 faktor :– Penyakit dan faktor yang berhubungan dengan sakit – Faktor latar belakang individual– Faktor fisik dan lingkungan sosial

• Proses koping /kemampuan dalam emnghadapi masalah mempengaruhi outcome dari krisis yang terjadi

Faktor yang berpengaruh• Penyakit-dan Faktor yang mempengaruhinya– Derajat penerimaan penyakit– Derajat gaya hidup/gangguan fungsional

• Faktor Latar belakang individual– Demografik - umur, jenis kelamin , status sos

ekonomi– Kepribadian - negativitis vs sifat tahan banting

• Faktor fisik dan lingkungan sosial– Dukungan sosial – Instrumental & Emosional

Proses Coping Penilaian fungsi kognitif

Mengerti atau memahami penyakitnyaAncaman dan kemampuan dalam mengatasi masalah

Penyesuaian terhadap diriPerumusan masalah untuk membantu mengatasi penyakitPenyakit yang berhubungan - Kegagalan, pengobatan, rumah sakitFungsi psikososial Umum - Persepsi diri, harga diri

Mengatasi masalah (Coping skills)Denial, mendengarkan informasi yang diberikan, menetapkan tujuan, mencari dukungan/support, katarsis

Theori tentang “crisis” pada penyakit kronik - Suatu model

Latar belakang & faktor personal

Penyakit & Faktor yg berhub

Faktor Linkungan Fisik dan sosial

Penilaian f/ kognitif

Penyesuaiandiri

Copingskills

Outcomepenyakit

Note: From Moos (1982)

Ketaatan

Luaran dari “Crisis”• Adaptasi dan Penyesuaian

Fisik, konsep diri, sosial, emosional, kepatuhan

• Kualitas HidupDerajat seseorang dalam menilai atau memaknai kehidupannyaKualitas = pemenuhan atau bertujuan

• Kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup (keadaan fisik dan fungsi, keadaan psikologis, fungsi sosial, penyakit atau pengobatan yang berhubungan dengan gejala

Peran Care Givers (dokter /dokter keluarga)

• Memberi contoh • Mempelajari hubungan

faktor psikologis dan faktor kebiasaaan pada penyakit yg diderita

• Evaluasi program pencegahan dan intervensi

• Membuat strategi untuk merubah kebiasaan

• Membentuk kelompok yg dapat membantu kesembuhan pasien

• Memantau faktor psikologis dan kebiasaan (therapy)

• Membantu anggota keluarga dalam pengobatan (therapy)

• Memelihara hubungan personal

Ketaatan terhadap Tatalaksana Diabetes

• 80% pasien menggunakan insulin secara higienis

• 58% salah memberikan dosis insulin.• 77% menginterpretasikan atau menafsirkan

kadar glukosa tidak benar.• 75% tidak mengkonsumsi makanan yang

ditentukan.• 75% tidak makan dengan teratur

Faktor Psikososial• Dukungan sosial– Meningkatnya ketaatan/kepatuhan

• Efikasi diri– Meningkatnya manajemen diri dan harapan terhadap

kesembuhan• Persepsi diri– Remaja

• Stress – Sebabkan kurangnya produksi insulin dan peningkatan

produksi glukosa

Diabetes dan remaja

• Kepatuhan berkurang, kontrol metabolik buruk, dan tingkat kesulitan yang lebih besar dalam mengontrol kadar glukosa (Tran, et al 2011.)

Peran Dokter keluarga

• Penelitian– Konsep sakit yang

diderita– Ketaatan minum obat– Dinamika keluarga

• Intervensi– Peningkatan ketaatan– Managemen stres– Dukungan kerja

Edukasi

Diberikan secara terstruktur dan dilaksanakan secara berkesinambungan mulai saat pasien terdiagnosis, berdasarkan analisis kebutuhan atau sesuai permintaan pasien (pelayanan standar)

Dapat diberikan secara individu atau berkelompok

Sangat diharapkan partisipasi keluarga

Berikan informasi pada pasien mengapa mereka perlu mengatur pola makan

Berikan informasi pada pasien bagaimana prinsip pengaturan makan

Berikan informasi pada pasien komposisi makanan yang dianjurkan, gunakan food model untuk membantu memvisualisasikan informasi

Yakinkan pasien bahwa mengatur pola makan tidak sulit

Tawarkan dukungan, dengan menjelaskan informasi yang dibutuhkan, dan siap memberikan informasi kapan saja dibutuhkan

Peran dokter keluarga• Membantu pasien HIV– Dampak psikologis HIV : adanya kegiatan yang

memberikan support/ dukungan bagi pasien– Penerimaan terhadap regimen pengobatan– Terapi Palliative – Meningkatkan dukungan keluarga

• Pencegahan– Perilaku– Aspek Personal / Coping

Perawatan Paliatif HIV/AIDS• Perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan

menyeluruh diberikan terhadap penderita melalui pendekatan multidisiplin keahlian yang terintegrasi.

• Tujuan pelayanan perawatan HIV/AIDS adalah untuk mengurangi penderitaan,memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup, juga memberikan support kepada keluarga, meski pada akhirnya pasien meninggal, yg terpenting sebelum meninggal pasien sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya

Prinsip terapi Paliatif• Menghargai setiap kehidupan • Menganggap kematian sebagai proses yang normal• Tidak mempercepat atau menunda kematian• Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan• Menghilangkan gejala• Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual

dalam perawatan pasien dan keluarga• Menghindari tindakan medis yang sia-sia• Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap

aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat• Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka

cita

Standar Hidup Penderita HIV (Djoerban, 1998)

• adalah faktor-faktor yg secara langsung berpengaruh dalam penatalaksanaan AIDS, seperti kondisi: krisis ekonomi, mahalnya alat kedokteran dan pengetahuan tentang penularan HIV.

• Perasaan senang bagi penderita HIV menurut (Depkes, 2003) adalah hilangnya perasaan tidak berguna, tidak ada harapan, takut, sedih, marah dan perasaan lainnya.

Dampak Psikososial

• Meningkatnya kecemasan dan depresi

• Isolasi dari lingkungan sosial, distress, timbulnya gejala neurotik, traumatik dan usaha bunuh diri

• Dukungan keluarga dapat berupa dukungan moril, finansial maupun pengetahuan

• Dalam pelayamam kesehatan pasien menderita penyakit kronis, diupayakan setiap pasien memperoleh layanan pembinaan keluarga

• Layanan pembinaan keluarga adalah suatu jenis layanan di pusat pel kes yg bertujuan untuk meningkatkan partisipasi anggota keluarga dalam rangka meningkatkan derajat kes pasien

• Pembinaan keluarga dapat dilakukan oleh satu tim dokter, perawat, atau petugas kes non medis terlatih dengan supervisi dokter penanggung jawab pasien

Langkah sederhana Pembinaan keluarga

1. Setelah pasien terdiagnosa menderita penyakit kronis, pada kedatangan berikutnya pasien diminta untuk mengajak salah satu anggota keluarga

2. Anggota kel tsbt bila dimungkinkan mrp sesorang yg terdekat hub psikologisnya dengan pasien (significant other)

3. Pasien telah diminta persetujuannya untuk masalah penyakit yg dideritanya diberitahukan kepada keluarga

Langkah sederhana Pembinaan keluarga (2)

4. Pada saat kedatangan berikut, pasien diminta untuk menggambar genogram dengan bimbingan petugas

5. Genogram bermanfaat bagi dokter untuk menilai keadaan risiko kesehatan dan dinamika keluarga

6. Pada saat bertemu dgn significant other, dokter menjelaskan keadaan pasien dan peran yg dibutuhkan dalam keluarga

7. Informasi tsb dilaksanakan spt layaknya penyampaian kabar buruk pada pasien

Langkah sederhana Pembinaan keluarga (3)

8. Bila dokter melihat adanya indikasi bahwa pasien memerlukn dukungn bukan hanya sig other, tetapi dari bbrp anggota keluarga, maka sebaiknya dilakukan pertemuan keluarga

9. Pada keadaan tertentu, perlu dilakukan kunjungan rumah untuk observasi dan edukasi. Misal : biasanya penyakitnya belum terkontrol, pdhl pasien rajin datang, atau pasien yg tidak lagi datang ke klinik

Kesimpulan

• Aspek sosial pada pasien (dan atau keluarga) penyakit kronis tidak dapat dihindari

• Aspek sosial dapat menjadi faktor utama dalam intervensi dengan pelayanan kedokteran keluarga

• Dokter keluarga harus memahami aspek sosial (pada masing-masing penyakit kronik) dalam upaya peningkatan penatalaksanaan komprehensif bagi pasien

THANK YOU

top related