aspek penting budidaya jerukbalitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/07/... ·...

Post on 08-Mar-2019

225 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Susah mendapatkan bibit7%

Kurang menguntungkan15%

OPT73%

Modal3%

Lain-lain2%

OPT

TANAMAN

LINGKUNGAN

Pengamatan agroekosistemsecara teratur: suhu, curahhujan, kelembaban, heat unit.

Budidaya Tanamansehat: varietas, fenologitanaman.

Inventarisasi status OPT: seranggahama, cendawan, bakteri, virus, Nematoda, identifikasi dankonservasi musuh alam.

Fenologi Tanaman Jeruk

Fase pertumbuhan tanaman kritis:• September-Desember• Januari-April

Output pengamatan : Diagram fenologi tanaman

Pengelolaan OPT

• Gejala serangan pada kuncup, tunas, daun-

daun muda dan tangkai daun yaitu tunas-

tunas muda keriting dan pertumbuhannya

terhambat

• Periode kritis populasi D. citri khususnya

saat pertunasan

• Ambang kendali 1 ekor kalau ada tanaman

sakit

• Pengendalian : penyemprotan insektisida

bahan aktif Dimethoate, Alfametrin,

Profenofos, Sipermetrin (2 cc/l)

Kutu Loncat Jeruk (Diaphorina citri Kuw.)

Monitoring sebaran penyakit CVPD dan Penanganannya

• Pembawa virus CTV (Citrus Tristesa

virus)

• Fase kritis pada tunas muda

• Ambang pengendalian: 20

ekor/tunas

• Pengendalian (Dimethoate,

Alfametrin, Profenofos, Sipermetrin 2

cc/l)

Kutu daun coklat (Toxoptera citricidus), Kutu daun hitam (Toxoptera aurantii) Kutu daun hijau (Myzus persicae dan aphis gossypii).

Ulat Peliang daun (Phylocnistis citrella)

• Fase kritis pada tunas muda

• Ambang pengendalian 1 ekor/daun

• Pengendalian (imidakloprid,

abamektin)

Bark Aplicator Pesticide (BPA)

Hasil uji Lapang Prototipe alat

pengendali hama melalui batang

tanaman

Jarak semprot 7,5-10 cm

Kutu sisik bentuk seperti komaLepidosaphes beeckii, bentuk bulatAonidiella aurantii

• Gejala pada daun, tangkai dan buah

terlihat kusam

• Fase kritis pada batang dan buah

• Ambang pengendalian 10 ekor/10cm

cabang

• Pengendalian (organophosphates,

carbamat, imidakloprid, diflubenzuron

2cc/l)

Pengendalian dengan penyaputan

kapur tohor

Pengendalian dengan

penyemprotan air bertekanan

tinggi

2 bulan setelah

pengendalian

Thrips (Scirtothrips citri)

• Fase kritis pada tunas muda dan bunga

5-10% terserang

• Ambang pengendalian: 5-10

ekor/kelopak bunga

• Pengendalian (Alfametrin/

Alfasipermetrin 2 ml/l)

&KUSAM

ThripsScirtotrips citri

Tungau KaratPhyloccoptruta oleivera Ashmed

Tungau MerahPanonychus citri Mcgregor

KudisElsinoe fawcetti Bitanc and jenk

Embun TepungOidium tingitanium Carter

Embun JelagaCapnodium citri

Kanker JerukXanthomonas axonopodis pv. citri

Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem

Degeneration)

• Penyebab : Bakteri Liberibacter asiaticus

• Gejala becak tidak teratur pada daun,

daun mengecil dan kaku, pertumbuhan

meruncing, lobsided pada buah dan biji

abortus

• Ditularkan oleh kutu loncat jeruk D. citri

• Tanaman di BF dan BPMT harus

diindeksing secara rutin

GEJALA TANAMAN SAKIT

- K

-Mg

-Fe

+ B

CVPD

- Zn

+ Mn

- MnBusuk Akar

Embun Tepung

Patogen : Jamur Oidium

tingitanium Carter.

• Gejala serangan, adanya lapisan tepung putih pada daun dan buah

• Memangkas tunas yang sakit dan dimasukkan dalam kantung.

• Penyemprotan menjelang bertunasdengan fungisida Siprokonozal, Propineb, Copper Hidrocide dan Benomyl menjelang dan saat bertunas.

• Gejala serangan yaitu pada diplodia

kering kulit batang mengelupas.

• Pada diplodia basah muncul blendok,

kulit tanaman terkelupas atau

kematian tanaman

• Pelaburan dengan bubur California

secara rutin pada awal dan akhir musim

penghujan. Ketinggian 1 meter dari

permukaan tanah

Blendok/Diplodia

BUSUK PANGKAL BATANG

(Phytophthora spp)

• Gejala serangan yaitu busuk akar dan

gumosis (blendok) pada permukaan kulit

pangkal batang

• Dioles dengan Mankozeb atau

oksiklorida tembaga 5-10 cc/l.

Pelaburan dengan bubur

california atau kapur

pertanian

Periode kritis sebagai dasar peramalan OPT

Perangkap Kuning

Remote Sensing (RS) bagian dari monitoring berbasis aplikasi

MUDHARAT

Racun, dapat

membahayakan

PENGGUNA,

KONSUMEN dan

LINGKUNGAN

MANFAAT

Menyelamatkan hasil

pertanian dari gangguan

ORGANISME

PENGGANGGU

TUMBUHAN

PESTISIDA PERTANIAN?

LIMA TEPAT

▪ Tepat OPT Sasaran: Pengamatan; Pengenalan OPT;

Pengenalan musuh alami hama dan peranannya

▪ Tepat Produk Perlindungan Tanaman (Pestisida):Jenis pestisida; Cara kerja; Kelompok kimia; Formulasi;

Selektifitas

▪ Tepat Waktu Aplikasi: Ambang pengendalian; Tingkat

perkembangan OPT; Pertimbangan cuaca; Strategi untuk

menghindari/menunda kekebalan hama; Post Harvest Interval

▪ Tepat Takaran: Dosis; Konsentrasi; Hubungan dan Imbangan

antara Dosis, Konsentrasi dan Volume Semprot

▪ Tepat Cara Aplikasi: Volume semprot; Ukuran droplet;

Liputan; Distribusi; Recovery

40 butiran

semprot

Per cm2

Terlalu

banyak

Cukup

baik

Terlalu

sedikit

Pengendalian pestisida

secara umum

Latricid

Taracid

Bubur

CaliforniaSerbuk Mimba

PEMANFAATAN

Tanaman Perangkap

(Tagetes erecta)

Bahan aktif dan cara aplikasi insektisida untuk mengendalikan

vektor penyakit CVPD

No. Nama Hama Bahan AktifCara

Aplikasi

1 Kutu loncat jeruk (Diaphorina

citri Kuw.)

▪ Imidakloprid

▪ Dimethoate

▪ Alfametrin/Alfa sipermetrin

▪ Teta sipermetrin

▪ Profenofos

▪ Lamda sihalotrin

▪ Metidation

▪ Sipermetrin

▪ Fenvalerat

▪ Fluvalinat

▪ Diazinon

▪ Bifentrin

Saput

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Semprot

Sumber : Buku Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan 2016.

Jenis hama penting selain D. citri, bahan aktif pestisida dan dosis yang

digunakan untuk mengendalikannya

NoJenis,

Spesies hamaBahan Aktif Pestisida Konsentrasi

2. Ulat peliang daun

(Phyllocnistis citrella)

▪Beta siflutrin (semprot)

▪Metidation (semprot)

▪Dimethoate (semprot)

▪Diazinon (semprot)

▪Sipermetrin

▪Imidakloprid (semprot, saputan batang)

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l, murni

3. Tungau

(Tetranycidae)

▪Sipermetrin (semprot)

▪Propagite (semprot)

▪Dinobuton (semprot)

▪Dicofol (semprot)

▪Karbosulfan (semprot)

▪Permetrin (semprot)

▪Piridaben (semprot)

2 cc/l

2 cc/l

2 cc/l

2 cc/l

2 cc/l

2 cc/l

2 cc/l

4. Kutu daun (Toxoptera

sp)

▪Alfametrin (semprot)

▪Dimethoate (semprot)

▪Sipermetrin (semprot)

▪Imidakloprid (semprot, saputan batang)

2 cc/l

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l

1 - 2 cc/l, murni

5. Thrips ▪Alfametrin/Alfa sipermetrin 2 cc/l

Sumber : Buku Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan, 2016

Nama penyakit, patogen penyebabnya dan bahan aktif pestisida yang

dipergunakan untuk mengendalikannya

No Penyakit (Disease)

(Patogen)

Bahan Aktif Pestisida Konsentrasi

1. Diplodia (Diplodia)

(Botryodiplodia Teobromae Pat.)

▪ Bubur California

▪ (Belerang : Kapur : air) (1: 2 : 10)

▪ Difenokonazol

▪ Siprokonazol

▪ Metil tiofanat

Murni

2 ml/lt

2 gr/lt

2 gr/lt

2. Busuk Pangkal Batang

(Phytophthora spp)

▪ Asam fosfit 2 gr/lt

3. Embun Tepung (Powdery Mildew)

(Oidium tingitaninum C. N. Carter)

▪ Siprokonazol

▪ Tembaga hidroksida

▪ Propineb

▪ Benomil

2 gr/lt

2 gr/lt

2 gr/lt

2 gr/lt

4. Kanker Jeruk (Citrus Canker)

(Xanthomonas axonopodis pv. citri)

▪ Bubur California Cairan 10ml/lt

5. Embun Jelaga (Scooty Mold)

(Capnodium citri Berkl & Desm.)

▪ detergen 5 gr/lt

6. Antraknose (Anthracnose)

(Collectotrichum gloeosporiodes Penz.)

▪ Siprokonazol

▪ Metil tiofanat

2gr/lt

2gr/lt

7. Jamur Upas (Pink Disease)

(Corticium salmonicolor B & B)

▪ Bubur California Murni

8. Kudis (Scab)

(Spaceloma Fawcettii Jenkins.)

▪ Tembaga hidroksida

▪ Propineb

▪ Benomil

2gr/lt

2gr/lt

2gr/lt

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id

top related