asma bronkial-naomi laura (08126)

Post on 28-Dec-2015

10 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

11

TRANSCRIPT

Naomi Laura Hutapea0861050126

The American Thoracic Society:Asma bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh meningkatnya reaksi trakhea dan bronki terhadap berbagai macam rangsangan yang manifestasinya berupa kesukaran bernafas, karena penyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas. Penyempitan ini bersifat dinamis dan derajat penyempitannya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun karena pemberian obat-obatan

Global Initiative for Asthma (GINA) : Asma adalah suatu proses inflamas kronis yang khas, melibatkan dinding saluran respiratorik, dan menyebabkan terbatasnya aliran udara serta meningkatnya reaktivitas saluran respiratori.

Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2004 : Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten dengan karakteristik sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, serta terdapat riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau keluarganya.

Dua dekade terakhir prevalens asma meningkat, baik pada anak-anak maupun dewasa

Prevalens total asma di dunia diperkirakan 7,2% (6% pada dewasa dan 10% pada anak)

Prevalens asma di 7 negara Eropa 213.158 orang prevalensi current asthma 2,7%

Mortalitas relatif tinggi

Faktor predisposisi Genetik Faktor presipitasi

- Alergen- Perubahan Cuaca- Psikis- Lingkungan- Olahraga/aktivitas berat

Menurut Mc Connel dan Holgate asma bronkial dibagi menjadi 3 jenis:

Asma ekstrinsikDitandai dengan reaksi alergi yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik sperti debu, serbuk bunga, bulu binatang dan obat-obatan.

Asma Intriksik Ditandai dengan reaksi alergi yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahi seperti adanya udara dingin atau infeksi saluran nafas

Asma gabunganAsma ini mempunyai karakteristik dari bentuk ekstrinsik dan intriksik

Antigen + sel dendritik (APC)

Limfosit T naive

Th 2

Sitokin proinflamasi

IL-4, IL-3 IL-4, IL-9 IL-3 IL-3, IL-5, GM-CSF

IgE Sel mast Basofil Eosinofil

Mediator inflamasi (cth: Histamin, prostaglandin, leukotrien, enzim)

- hiperresponsivitas bronkus- obstruksi jalan nafas- hipersekresi mukus

Gejala-gejala asma

BRONKOKONSTRIKSI, UDEM MUKOSA, HIPERSEKRESI

OBSTRUKSI SALURAN RESPIRATORIK

ATELEKTASIS VENTILASI & PERFUSI TIDAK PADU PADAN

HIPERINFLASI PARU

PE↓ SURFAKTAN HIPOVENTILASI ALVEOLAR

GANGGUANCOMPLIANCE

VASOKONSTRISIPULMONAL ASIDOSIS

PENINGKATAN KERJA NAPAS

1. Mengi berulang2. Sesak napas3. Rasa dada tertekan4. Batuk, khususnya pada malam atau dini hari.Gejala ini biasanya berhubungan dengan

penyempitan jalan napas yang luas namun bervariasi, yang sebagian besar bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan.

Gejala dan serangan asma biasanya tibul bila pasien terpajan dengan faktor pencetus yang sangat beragam dan bersifat individual.

Asma episodik jarang ( ringan )

- Meliputi 75 % dari populasi anak - Serangan asma sekali dalam 4-6 minggu - Mengi ringan setelah aktivitas berat - Diantara serangan tanpa gejala dan uji

fungsi paru normal - Terapi profilaksis (obat pengendali tidak

diperlukan)

Asma episodik sering (asma sedang) - Meliputi 20% populasi asma anak - Serangan lebih sering, seminggu

sekali atau kurang - Mengi pada aktivitas sedang yang

dapat dicegah dengan obat - Uji fungsi paru mendekati normal - Terapi profilaksis biasanya diperlukan

Asma persisten - Meliputi 5 % populasi asma anak - Serangan sering, lebih dari 3 kali

seminggu - Uji fungsi paru abnormal - Terapi profilaksis (obat pengendali)

harus diberikan

EpisodikJarang

EpisodikSering

AsmaPersisten

Frekuensi < 1x /bulan >1x /bulan Sering

Lama serangan < 1 minggu > 1 minggu Hampir sepanjang tahun, tidak ada remisi

Antara Serangan Tanpa gejala Sering gejala Siang dan malam

Tidur, aktivitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu

Pemeriksaan Fisik di luar serangan

Normal Mungkin terganggu Tidak pernah normal

Obat Pengendali Anti Inflamsi

Tidak perlu Non sterpoid/steroid hirup dosis rendah

Tidak perlu

Uji faal paru PEV / FEV1 > 80% PEV / FEV1 60-80% PEV / FEV1 < 60%, variasi 20-30%

Variabilitas faal paru (saat serangan)

Var > 15% Var > 30% Var > 50 %

Obat Pengendali (Controller) - diberikan sebagai profilaksis

serangan - diberikan tiap hari ada atau tidak

serangan/gejala Obat Pereda (Reliever) - diberikan saat serangan - Fungsinya : menghilangkan

bronkokontriksi pada waktu serangan.

Episode perburukan yang progresif dari gejala-gejala batuk, sesak napas, mengi, rasa dada tertekan atau berbagai kombinasi dari gejala tersebut.

Parameter Klinis,Fungsi Paru,laboratorium

Ringan Sedang Berat Ancaman Henti Napas

Aktivitas BerjalanBayi: menangis keras

BerbicaraBayi:-Tangis pendek dan lemah-Kesulitan makan

IstirahatBayi: Berhenti makan

Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata

Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang lengan

Kesadaran Mingkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Kebingungan

Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata

Emfisema Atelektasis Bronkiektasis Bronkopneumonia Kegagalan pernapasan Kegagalan jantung

1. Serangan asma Sedang → memerlukan observasi di ruang rawat

sehari (boleh pulang bila perbaikan klinis stabil)

2. Serangan asma Berat

→ memerlukan perawatan di ruang rawat inap di rumah sakit

top related