askep waham

Post on 05-Jul-2015

5.122 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ASKEP WAHAM

By

Rini Neria Ayu Safitri

KONSEP DASAR WAHAM

PENGERTIAN

- Waham/Delusi adalah keyakinan klien yang

tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap

dipertahankan dan tidak dapat dirubah

secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini

berasal dari pemikiran klien yang sudah

tidak bisa dikontrol.

- Delusi/Waham merupakan kelainan jiwa

yang ditunjukkan dengan adanya ide-ide

atau keyakinan-keyakinan yang salah. (

Mary C, Tonsen, 149)

- Delusi/Waham adalah keyakinan yang

salah yang secara kokoh dipertahankan

walaupun tidak diyakini oleh orang dan

bertentangan dengan realita social. ( Gail

Stuart, 98)

JENIS-JENIS WAHAM

a) Waham Kebesaran

Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

Ex : “Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho.”

b) Waham Curiga

meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

Ex : “Saya tahu. Anda ingin menghancurkan hidup saya karena iri dengan kesuksesan saya.”

c) Waham Agama

Memiliki keyakinan terhadap

suatu agama secara berlebihan,

diucapkan berulangkali tetapi

tidak sesuai kenyataa.

Ex : “Kalau saya masuk surga

saya harus menggunakan

pakaian putih setiap hari”

d) Waham Somatik

Meyakini bahwa tubuh atau bagian

tubuhnya terganggu/terserang penyakit,

diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai

kenyataan.

Ex : “Saya sakit kanker”. Setelah

pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan

tanda2 kanker namun pasien terus

mengatakan bahwa ia terserang kanker

e) Waham Nihilistik

Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

Ex : “Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.”

f) Waham Berdosa

Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar. Penderita percaya selayaknya ia di hukum berat.

g) Waham Dikejar

Individu merasa dirinya senantiasa

dikejar-kejar oleh orang lain atau

kelompok orang yang berbuat jahat

padanya.

h) Waham Cemburu

Selalu cemburu pada orang lain

i) Waham Pengaruh

Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya

diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain

atau kekuatan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA

WAHAM ADALAH :

1. Gagal melalui tahapan perkembangan dengansehat

2. Disingkirkan oleh orang lain dan merasakesepian

3. Hubungan yang tidak harmonis dengan oranglain

4. Perpisahan dengan orang yang dicintainya

5. Kegagalan yang sering dialami

6. Keturunan, paling sering pada kembar satutelur

7. Sering menggunakan penyelesaian masalahyang tidak sehat, misalnya; menyalahkanorang lain

TANDA-TANDA DAN GEJALA

1. Kognitif :

a. Tidak mampu membedakan nyata dengantidak nyata

b. Individu sangat percaya pada keyakinannya

c. Sulit berfikir realita

d. Tidak mampu mengambil keputusan

2. Afektif

a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan

b. Afek tumpul

3.Perilaku dan Hubungan Sosial

a. Hipersensitif

b. Interpersonal dengan orang lain dangkal

c. Depresi

d. Ragu-ragu

e. Mengancam secara verbal

f. Aktifitas tidak tepat

g. Streotif

h. Impulsive

i. Curiga

4. Fisik

a. Higiene kurang

b. Muka pucat

c. Sering menguap

d. BB menurun

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN WAHAM (DELUSI)

1. PENGKAJIAN

a. Faktor predisposisi

- Genetik : diturunkan

- Neurobiologis : adanya gangguan pada

konteks pre frontal dan konteks limbik

- Neurotransmiter: abnormalitas pada

dopamin, serotonin ,dan glutamat.

- Virus : paparan virus influinsa pada trimester

III

- Psikologi : ibu pencemas ,terlalu melindungi,

ayah tidak peduli.

b. Faktor presipitasi

- Proses pengolahan informasi yang

berlebihan

- Mekanisme penghantaran listrik yang

abnormal

- Adanya gejala pemicu

SETIAP MELAKUKAN PENGKAJIAN, TULIS

TEMPAT KLIEN DIRAWAT DAN TANGGAL

DIRAWAT. ISI PENGKAJIANNYA MELIPUTI:

a. Identifikasi klien

1) Perawat yang merawat klien

melakukan perkenalan dan kontrak

dengan klien tentang: Nama klien,

panggilan klien, Nama perawat, tujuan,

waktu pertemuan, topik pembicaraan.

B. KELUHAN UTAMA / ALASAN MASUK

Tanyakan pada keluarga / klien hal

yang menyebabkan klien dan keluarga

datang ke Rumah Sakit, yang telah

dilakukan keluarga untuk mengatasi

masalah dan perkembangan yang

dicapai.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Tanyakan pada klien / keluarga,

apakah klien pernah mengalami

gangguan jiwa pada masa lalu,

pernah melakukan, mengalami,

penganiayaan fisik, seksual,

penolakan dari lingkungan,

kekerasan dalam keluarga dan

tindakan kriminal.

Dapat dilakukan pengkajian pada keluargafaktor yang mungkin mengakibatkanterjadinya gangguan:

1) Psikologis : Keluarga, pengasuh danlingkungan klien sangat mempengaruhirespon psikologis dari klien.

2) Biologis: Gangguan perkembangan danfungsi otak atau SSP, pertumbuhan danperkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.

3) Sosial Budaya : Seperti kemiskinan, konfliksosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan), kehidupan yang terisolasi sertastress yang menumpuk.

D. ASPEK FISIK / BIOLOGIS

Mengukur dan mengobservasi

tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu,

pernafasan. Ukur tinggi badan dan

berat badan, kalau perlu kaji fungsi

organ kalau ada keluhan.

E. ASPEK PSIKOSOSIAL

1) Membuat genogram yang

memuat paling sedikit tiga generasi

yang dapat menggambarkan

hubungan klien dan keluarga,

masalah yang terkait dengan

komunikasi, pengambilan keputusan

dan pola asuh.

2) KONSEP DIRI

a) Citra tubuh: mengenai persepsi klien

terhadap tubuhnya, bagian yang disukai

dan tidak disukai.

b) Identitas diri: status dan posisi klien

sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap

status dan posisinya dan kepuasan klien

sebagai laki-laki / perempuan.

c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok dan masyarakat dan kemampuanklien dalam melaksanakan tugas tersebut.

d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungan dan penyakitnya.

e) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian dan penghargaan orang lain terhadapdirinya, biasanya terjadi pengungkapankekecewaan terhadap dirinya sebagai wujudharga diri rendah.

3) Hubungan sosial dengan orang lain yang

terdekat dalam kehidupan, kelompok yang

diikuti dalam masyarakat.

4)Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan

kegiatan ibadah

F. STATUS MENTAL

Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati

pembicaraan klien, aktivitas motorik klien,

alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir),

afek klien, interaksi selama wawancara,

persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat

kesadaran, memori, tingkat konsentasi dan

berhitung, kemampuan penilaian dan daya

tilik diri.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1) Kemampuan makan klien, klien mampumenyiapkan dan membersihkan alat makan.

2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakandan membersihkan WC serta membersihkandan merapikan pakaian.

3) Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien.

4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalamdan di luar rumah.

5) Pantau penggunaan obat dan tanyakanreaksi yang dirasakan setelah minum obat.

h. Masalah psikososial dan lingkungan

Dari data keluarga atau klien mengenai

masalah yang dimiliki klien.

i. Pengetahuan

Data didapatkan melalui wawancara

dengan klien kemudian tiap bagian yang

dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.

J. ASPEK MEDIK

Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi

antara lain seperti terapi psikomotor, terapi

tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual,

terapi okupasi, terapi lingkungan.

Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi

dan perkembangan klien supaya dapat

melaksanakan sosialisasi secara wajar

dalam kehidupan bermasyarakat.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko mencederai diri, orang lain dan

lingkungan berhubungan dengan waham.

2. Perubahan proses pikir : waham

berhubungan dengan harga diri rendah.

3.INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa 1: Resiko mencederai diri, orang lain

dan lingkungan berubungan dengan waham.

Tujuan :

* Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan

lingkungan.

1.Klien dapat membina hubungan salingpercaya dengan perawat.

Rasional : Hubungan saling percayamerupakan dasar untuk kelancaranhubungan interaksinya.

Tindakan :

- Bina hubungan saling percaya

- Jangan membantah dan mendukung wahamklien

- Yakinkan klien berada dalam keadaan amandan terlindungi

- Observasi apakah wahamnya menggangguaktivitas harian dan perawatan diri.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.

Rasional : Dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien, maka akan memudahkan perawatuntuk mengarahkan kegiatan yang bermanfaatbagi klien dari pada hanya memikirkannya.

Tindakan :

- Beri pujian pada penampilan dan kemampuanklien yang realistis.

- Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.

- Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudiananjurkan untuk melakukannya saat ini (kaitkandengan aktivitas sehari hari dan perawatan diri).

3.Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan

yang tidak terpenuhi.

Rasional : Dengan mengetahui kebutuhan

klien yang belum terpenuhi perawat dapat

merencanakan untuk memenuhinya dan

lebih memperhatikan kebutuhan klien

tersebut sehingga klien merasa nyaman

dan aman.

Tindakan :

- Observasi kebutuhan klien sehari-hari.

- Diskusikan kebutuhan klien yang tidakterpenuhi baik selama di rumah maupun dirumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).

- Hubungkan kebutuhan yang tidakterpenuhi dan timbulnya waham.

- Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhikebutuhan klien dan memerlukan waktudan tenaga (buat jadwal jika mungkin)

- Atur situasi agar klien tidak mempunyaiwaktu untuk menggunakan wahamnya.

4.Klien dapat berhubungan dengan realitas.

Rasional : Menghadirkan realitas dapatmembuka pikiran bahwa realita itu lebihbenar dari pada apa yang dipikirkan kliensehingga klien dapat menghilangkan wahamyang ada.

Tindakan :

- Berbicara dengan klien dalam konteksrealitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).

- Sertakan klien dalam terapi aktivitaskelompok : orientasi realitas.

- Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.

5.Klien dapat menggunakan obat dengan

benar.

Rasional : Penggunaan obat yang

secara teratur dan benar akan

mempengaruhi proses penyembuhan

dan memberikan efek dan efek samping

obat.

Tindakan :

- Diskusikan dengan klien tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minumobat.

- Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara danwaktu).

- Anjurkan klien membicarakan efek dan efeksamping obat yang dirasakan.

- Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.

6.Klien dapat dukungan dari keluarga.

Rasional : Dukungan dan perhatiankeluarga dalam merawat klien akanmambentu proses penyembuhan klien.

Tindakan:

- Diskusikan dengan keluarga melaluipertemuan keluarga tentang : gejalawaham, cara merawat klien, lingkungankeluarga dan follow up obat.

- Beri reinforcement atas keterlibatankeluarga

EVALUASI

1. Klien percaya dengan perawat, terbukauntuk ekspresi waham

2. Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tdkterpenuhi dg keyakinannya (waham) saat ini

3. Klien dapat melakukan upaya untukmengontrol waham

4. Keluarga mendukung dan bersikapterapeutik terhadap klien

5. Klien menggunakan obat sesuai program

TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT!!!

top related