askep ansietas 2

Post on 22-Oct-2015

31 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

dariku untuk mu

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH

PSIKOSOSIAL

Ns.Hernida Dwi Lestari,SPd.MKep

Diagnosa Psikososial Dalam Keperawatan Jiwa (Berdasarkan NANDA)

• Ansietas (anxiety)• HDR Situasional (Situational Low Self Esteem)• Berduka Antisipasi (grieving)• Gangguan citra tubuh (body image disturb)• Keputusasaan (Hopelessness)• Ketidakberdayaan (Powerlessness)• Risiko penyimpangan perilaku sehat (Risk for prone health

behavior)• Koping individu tidak efektif (infective coping)• Koping keluarga tidak efektif (Disable family coping• Penampilan peran tidak efektif (ineffective role performance)• Sindroma post trauma

ASKEP PADA KLIEN ANSIETAS

Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons ( sumber seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); suatu perasaan takut akan terjadi sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.

Tingkatan Ansietas

1. Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

Tingkatan Ansietas

2. Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.

Tingkatan Ansietas

3. Ansietas Berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.

Tingkatan Ansietas

4. Tingkat Panik terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya, tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang, kehilangan pemikiran rasional.

Faktor Predisposisi

1. Faktor Biologis 2. Faktor Psikologis

- Pandangan Psikoanalitik - Pandangan Interpersonal - Pandangan Perilaku

3. Sosial budaya

Faktor Presipitasi

1. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari

2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas , harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang

Penilaian terhadap stressor

• Kognitif • Afektif• Fisiologis• Perilaku • Respon sosial

Sumber Koping

• Personal ability• Sosial Support• Material Assets• Positive beliefs

Mekanisme Koping Konstruktif• negosiasi/ kompromi • meminta saran• perbandingan yang positif, penggantian rewardsDestruktif• Denial• Supresi • Proyeksi• Menyerang• Menarik diri

Tindakan keperawatan • Bina hubungan saling percaya• Mengkaji keluhan utama klien• Mengkaji faktor predisposisi klien, meliputi : biologis,

psikologis dan sosiokultural.• Mengkaji stresor presipitasi klien, meliputi : nature, origin,

time dan number.• Mengkaji penilaian kilen terhadap stresor, meliputi :

kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan respon sosial.• Mengkaji sumber koping yang dimiliki oleh klien, meliputi :

kemampuan personal, dukungan sosial, aset material, dan keyakinan positif.

• Mengkaji mekanisme koping yang digunakan klien.• Menentukan masalah keperawatan klien• Memberikan intervensi generalis pada klien

Intervensi Keperawatan– Kaji kebutuhan rasa aman klien– Sediakan waktu untuk ekspress feeling– Latihan Teknik Relaksasi dan reduksi Stress– Membuat rencana latihan Teknik Relaksasi dan

reduksi stress– Mempraktikkan teknik relaksasi dan reduksi

stress dalam kehidupan sehari-hari

top related