asesmen tanggap darurat

Post on 19-Jan-2016

128 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

AASSESSMENTSSESSMENT

Assessment adalah Identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu yang

menjadi landasan bagi sebuah proyek, program,

atau kegiatan

• Upaya mengobservasi situasi• Mengidentifikasi dampak suatu bencana/konflik• Mengumpulkan informasi dasar• Mengidentifikasi kelompok yang paling rentan• Mengidentifikasi kemampuan respons semua

pihak yang terkait

Tujuan Assessment

Tujuan suatu assessment adalah tidak untuk mengidentifikasi intervensi tetapi untuk mencari tahu

apakah suatu intervensi diperlukan atau tidak.

Periode AssessmentPra-

Bencana/ Konflik

Saat Bencana/ Konflik

Paska Bencana/ Konflik

Assessment

Situasi Normal

Situasi Bencana/Konf

lik

Situasi Paska-

Bencana/Konflik

Membandingkan &

Menganalisa

Assessment Assessment

---------------------- LANGKAH 2 : SAAT DI LAPANGAN-------------------------

------------ LANGKAH 3 : SETELAH DARI LAPANGAN------------

1. Informasi AwalPengumpulan Informasi Awal

2. Apakah assessment dibutuhkan? Jika TIDAK: Proses dihentikan

JIKA YA: 3. Assessment dipersiapkan:-Tentukan tujuan assessment / buat kerangka acuan, jika diperlukan-Tentukan jenis assessment yang akan dilakukan- Putuskan apakah perlu melibatkan mitra dari luar atau tidak- Kesimpulan atas data sekunder- Daftar informasi yang dibutuhkan- Identifikasi area yang akan dikunjungi & populasi target- Daftar informasi yang dibutuhkan- Mengumpulkan sumber daya (HR, waktu, logistik, dll)

Observasi (gunakan panca indera)

Wawancara- Wawancara dengan sumber informasi atau tidak?- Wawancara dengan individu atau kelompok?- Wawancara terstruktur, semi-struktur atau tidak terstruktur?

- Analisa data/info & rekomendasi- Pelaporan

---------------------- LANGKAH 1 : SEBELUM KE LAPANGAN-------------------------Proses Assessment

Kegiatan Sebelum ke Lapangan

• Tentukan tujuan assessment • Tentukan jenis assessment yang akan dilakukan• Perlukah melibatkan mitra dari luar atau tidak• Menganalisa data sekunder• Membuat checklist informasi yang dibutuhkan• Identifikasi area yang akan dikunjungi & populasi

target• Mengumpulkan sumber daya (SDM, logistik, dll)

ASSESMEN PADA SAAT BENCANA / KONFLIK

SIKLUS ASSESSMENT

BENCANA/

KONFLIK

RAPID ASSESSMENT

CONTINUAL ASSESSMENT

DETAIL ASSESSMENT

1. Rapid Asesment

• Jenis asesment yang dilaksanakan pada saat ada kejadian bencana / konflik ( sesaat / beberapa saat setelah kejadian bencana / konflik ).

• Berlangsung satu minggu atau kurang dari satu minggu.

• Mencari data yang sangat mendasar dan segera memungkinkan dapat dipenuhi.

2. Detail Asesment

Dilakukan karena pertimbangan :• Rapid sudah dilakukan tapi masih dibutuhkan

informasi detail• PMI akan memulai operasi pada sebuah wilayah

& membutuhkan informasi yang detail untuk mengambil keputusan

• PMI memperkirakan situasi akan cendrung berubah

• Berlangsung satu bulan atau kurang dari sebulan.

3. Asesment Lanjutan

• Dilakukan manakala PMI telah melakukan kegiatan detail asesment dan sedang melakukan operasi.

• Merupakan sebuah proses dimana informasi terbaru dibutuhkan.

Pasca Bencana/konflik • Asesmen sektoral dilakukan persektor untuk

melihat pada masing – masing sumber daya yang masih bisa atau perlu dikembangkan.

• Masa Recovery (pemulihan). Apabila kapasitas masih kurang, maka dapat diberikan intervensi dari luar.

• Pada masa Recovery, PMI lebih focus pada program capacity building PMI.

• Sumber informasi dari mereka yang bekerja di sektor yang relevan ( gunakan check list sektor).

ANALISA & PELAPORAN

ANALISA• Proses dimana seluruh informasi yang diperoleh

dari segala sumber yang berbeda disatukan dan dipelajari.

• Hal ini memungkinkan anda menjawab pertanyaan2 :

- apa masalah utamanya,- siapa yang terkena dampaknya,- apa kapasitas masyarakat yang terkena dampaknya,- bagaimana mereka mengatasi masalahnya,- apakah ada bantuan yang tersedia, - apakah memerlukan intervensi PMI (jika ya, intervensi

seperti apa yang diminta).

Anda harus menganalisa informasi secara terus – menerus dari hasil asesment. Jangan tinggalkan

analisa sampai asesment selesai.

• Memperbaiki kesalahan• Ringkasan dari informasi• Menyatukan informasi dari berbagai sumber

untuk mencapai kesimpulan• Membuat proposal untuk program.

Ketidaktepatan informasi.Ini terjadi manakala pemberi informasi

memberikan beragam jawaban terhadap pertanyaan yang sama.

• Langkah pertama : Pikirkanlah informasi yang anda peroleh. Ini akan mengidentifikasi kesalahan.

• Langkah kedua : Diskusikan temuan secara reguler dengan anggota tim.

• Langkah ketiga : Memperhatikan alasan dari ketidaktepatan. Ada 3 hal yg memungkinkan ini terjadi ( persepsi, akses mendapatkan informasi, kesalahpahaman ).

Sangatlah penting …

• Kesimpulan didasari oleh keputusan yang telah diidentifikasi dan dengan asumsi yang jelas.

• Membuat rekomendasi untuk kelanjutannya.

Pelaporan

• Tujuan Pelaporan :

Menyampaikan informasi secara sistematis dan akurat akan suatu kejadian atau kegiatan sehingga mudah dipahami oleh pembacanya, dan oleh karenanya dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan tertentu

• Sebagai referensi dalam proses pembuatan kebijakan

• Sebagai referesi untuk memantau kinerja serangkaian kegiatan dari waktu ke waktu

• Sebagai sumber informasi resmi tentang suatu Lembaga

Manfaat laporan

• Sistematis

• Akurat

• Dapat dipertanggungjawabkan

• Sebaiknya menggunakan kalimat-kalimat singkat yang mudah dimengerti

Poin-poin Penting dalam Laporan

Format Laporan Pleno

• Pendahuluan– Maksud dan Tujuan– Waktu dan Tempat– Gambaran Demografi dan Populasi

• Metodologi Assessment• Temuan Lapangan• Penutup

– Kesimpulan– Rekomendasi

Assessment: Hal-hal Penting Laporan A. Latar Belakang Insiden

(cerita singkat, tanggal, lokasi, pihak-pihak yang terlibat/yang terkena dampak)

B. Pengungsian– jumlah IDPs (klasifikasikan kelompok rentan)– tanggal pengungsian– tipe pengungsian (spontan / terorganisir)– kemungkinan lama waktu mengungsi– sumber info

C. Tempat Pengungsian– lokasi shelter (lampirkan peta)– akses & jarak (waktu tempuh, sarana transportasi)– kondisi keamanan– kondisi shelter (fasilitas: air, kesehatan)– sumber info

D. Bantuan yang Telah Diberikan– jenis & jumlah bantuan yang telah diberikan– sumber bantuan– bantuan yang dijanjikan– sumber info

E. Bantuan yang Dibutuhkan

(jenis & jumlah bantuan yang dibutuhkan beserta alasannya)

F. Hambatan(segala hambatan yang mungkin ada bagi kegiatan Palang Merah & kemungkinan pemecahannya)

G. Rencana Tindakan & Rekomendasi

H. Informasi Tambahan (Data awal sebelum kejadian)

I. Nama Tim Assessment dan Tanggal Assessment

Laporan Assessment: Hal-hal Penting

Format Detail Assessment

Pengamatan

Pengamatan

Banyak informasi yang dapat diperoleh dengan cepat melalui pengamatan.

Pengamatan tidak hanya melibatkan indera penglihatan tapi juga melibatkan

indera lainnya.

Wawancara

Wawancara

Kegiatan menggali informasi dari seseorang atau sekelompok orang melalui sebuah proses komunikasi

dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

Wawancara

• Tentukan dengan siapa ingin berbicara

• Pilih tipe wawancara apa yang akan dilakukan (kelompok, individual)

• Bagaimana melakukan wawancara (semi struktur, struktur, tidak terstruktur)

Wawancara Wawancara Semi SSemi Strukturtruktur• Rumuskan tujuan wawancara Anda• Tetapkan Narasumber kunci• Informal tapi terstruktur• 3 atau 4 topik• Terangkan maksud dilakukannya wawancara• Pengulangan wawancara memungkinkan penginterpretasian

data kuantitatif• Tidak lebih dari 30 menit• Gunakan pertanyaan terbuka• Buat catatan• Gunakan tools pendukung (PRA)• Triangulasi jawaban-jawaban• Di akhir assessment, cobalah menentukan jawaban rata-rata

Perilaku selama Wawancara

• Kenali diri sendiri dan kenali pihak lain

• Sesuaikan sikap Anda dengan narasumber

• Membangun keakraban

• Komunikasi non-verbal

• Sikap menghormati.

LAKUKAN JANGAN LAKUKAN

•Sempatkan untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan

•Mulailah bertanya mengenai seseorang atau sesuatu yang nyata

•Pancing topik pembicaraan dengan menggunakan – apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana?

•Gunakan kata yang bermaksud memperjelas informasi – apa maksud Anda? Katakan lebih lanjut tentang hal ini… Ada yang lain? Tapi kenapa?

•Jangan membawa buku catatan yang tebal atau map yang terlihat resmi

•Jangan menyela narasumber, hindari pertanyaan tertutup

•Jangan menerima jawaban pertama begitu saja

•Jangan bantu menjawab jika narasumber ragu-ragu. Bersabarlah

•Jangan menghakimi atau memperlihatkan ketidakpercayaan

Selama WSelama Wawancaraawancara

LAKUKAN JANGAN LAKUKAN

•Lakukan wawancara secara informal, dengan diskusi, diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan

•Santai, sabar dan dengarkan dengan seksama

•Perhatikan faktor non-verbal

•Pilih narasumber dengan tepat, gunakan "PRA tools"

•Jika wawancara tidak berjalan sebagaimana mestinya, hentikan dengan sopan dan berterima kasihlah pada narasumber

•Jangan membuat narasumber merasa di uji silang

•Jangan mempengaruhi, bersikaplah se-objektif mungkin

•Jangan menanyakan pertanyaan sensitif di depan banyak orang

Selama WSelama Wawancaraawancara

Seni Bertanya – Tipe pertanyaan yang direkomendasikan

  DEFINISI CONTOH

PERTANYAAN TERBUKA(OPEN QUESTION)

Membuat narasumber berbicara. Dan juga membuat narasumber berpikir..

Mengapa...?Bagaimana Anda…? Apa...?

PERTANYAAN TERTUTUP(CLOSED QUESTION) 

Meminta narasumber untuk memberikan garis besar fakta, opini.

Apakah …? Siapa yang...?Berapa banyak...?

PERTANYAAN CERMIN(MIRROR QUESTION) 

Mengembalikan sebuah pernyataan kepada narasumber.

... tentu saja, tapi … ! 

PERTANYAAN TERKAIT(RELATED QUESTION)

 

Pertanyaan ini untuk memperdalam jawaban.

Untuk apa... ? Contohnya ...? Apa itu... ?

PERTANYAAN TERBUKA

• Mengapa anda mengungsi ke tempat ini?

• Bagaimana Anda bisa sampai kesini?

• Apa ruang kelas itu cukup menampung semua pengungsi?

PERTANYAAN TERTUTUP

• Apakah Anda setuju tangki air ini ditempatkan di sini? • Apakah Bapak bersedia jika kita bergotong royong

membangun tenda darurat?• Siapa yang memberi bantuan makanan?• Berapa banyak orang yang mengungsi di sini?

PERTANYAAN CERMIN(ini tentu dapat dilakukan)

• tentu saja, tapi itu terlalu singkat !

(Tangki air ini pasti bisa dipindahkan)

• tentu saja, tapi itu terlalu beresiko pecah!

PERTANYAAN TERKAIT

• Untuk apa tenda ini dibangun ?

(untuk kegiatan anak-anak)

• Contohnya?

(untuk sekolah darurat, bermain)

• Apa itu cukup memadai?

(untuk sementara demikian)

Seni Bertanya–Tipe pertanyaan yang tidak

direkomendasikan  DEFINISI CONTOH

PERTANYAAN YANG SUGESTIF DAN BERSIFAT MENUNTUN(GUIDED, SUGGESTIVE QUESTION)

Pertanyaan yang meminta persetujuan..Berkesan sudah tahu jawaban.

Andakan tidak …? Tapi Andakan …, tidakkah begitu ?

PERTANYAAN PERANGKAP(PITFALLS QUESTION)

Bertujuan untuk memerangkap narasumber supaya dia mengatakan sesuatu tanpa menyadarinya.

Kemarin …, apakah anda ….?

 PERTANYAAN BALASAN(COUNTER QUESTION) 

Menjawab pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan lain.

(Apakah anda …?)Memangnya …?

PERTANYAAN KONTROVERSIL(CONTROVERSIAL QUESTION)

Bertujuan untuk melibatkan narasumber.

Apakah Anda tahu risikonya …?

PERTANYAAN SUGGESTIF DAN BERSIFAT

MENUNTUN• Andakan tidak sanggup membayar? 

• Tapi andakan masih punya gaji bulanan, tidakkah begitu?

PERTANYAAN PERANGKAP

• Kemarin saya lihat anda di dekat gudang kamp pengungsian. Apakah Anda mengambil bantuan?

(Tidak, saya cuma lewat di depan gudang)

PERTANYAAN BALASAN

(Apakah organisasi bapak telah memberikan bantuan obat?)

• Memangnya di sini ada yang sakit?

PERTANYAAN KONTROVERSIL

• Apakah anda tahu resikonya jika anda memindahkan barang bantuan tersebut?

(Ah, saya tidak peduli)

• Bagaimana rencana anda untuk memindahkannya?

Seni Mendengarkan

• "Effective listening" (mendengarkan secara efektif) tergantung pada:– Keterbukaan pikiran – Keobyektifan– Kematangan emosional.

• "Active listening" (mendengarkan secara aktif) memerlukan: – Perhatian penuh– Perlihatkan empati– Biarkan narasumber mengekspresikan dirinya

dengan bebas– Perlihatkan minat

top related