aplikasi penghitung kebutuhan kalori harian...
Post on 07-Mar-2019
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
APLIKASI PENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI HARIAN UNTUK PENDERITA OBESITAS BERBASI ANDROID
Naskah Publikasi
diajukan oleh :
Andika Dwi Saptro
08.11.2076
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
i
APLIKASI PENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI HARIAN UNTUK PENDERITA OBESITAS BERBASI ANDROID
Naskah Publikasi
diajukan oleh :
Andika Dwi Saptro
08.11.2076
kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
THE COUNTER CALORIES APPLICATION OF DAILY NECESSARY THROUGHT
TO OBESITY BASED ON ANDROID
APLIKASI PENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI HARIAN UNTUK PENDERITA OBESITAS BERBASIS ANDROID
Andika Dwi Saputro Emha Taufiq Luthfi
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Abstracts
Currently, an imbalance of body weight becomes a problem for most people. This things caused by the lack of there awareness of healthy foods, many people today who prefer fast foods than healthy foods, therefore many of them finally having overweight / obesity.
Obesity is a symptom where the sufferer has a body weight exceeds the ideal body weight, and finally chose to go on a diet or weight loss idealize. Ideal body weight is determined by calculation of body mass index which has a standard from the world health organization. Obesity can occur if the food calories which consumed by someone not completely digested by the body, so it converted into fats. Various things that could cause the obesity include of them are unhealthy lifestyle, the consumption of food which difficult to digest and so on. Obesity can be prevented by the method of food intake restriction that often called a diet.
From the problem above, the author intends to create an application than can calculate the daily calorie needs, which is expected to help the community, especially for obese people who want to reduce their weight. The process of making this application through several stages starting from the designs of program flow, database, interface until the programming. This food calorie counter application is a mobile based application that can run on the Android Phone. Foods calorie that can be counted on this application are the foods commonly eaten by the Indonesian people. In addition to calculate the caloric needs, this application can also specify the type of body weight. The use of this android based application of calorie counter needs, is also expected to assist the user in maintaining their health and fitness. Implementation of this application is made by using the Android SDK, Android Development Tools, and IDE Eclipse. While the Programming language the use is Java..
Keywords: Obesity, Calorie Counter, Android.
1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah bagian terpenting dalam hidup kita. Namun masih jarang orang yang
peduli dengan kesehatannya sendiri. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan
mengatur pola makan. Mengatur pola makan memang paling sering diabaikan oleh banyak
orang. Padahal makanan yang dimakan bias menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit.
Melakukan pola makan yang salah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti
kegemukan, obesitas, diabete, serangan jantung, hipertensi dan stroke, itu hanya beberapa
contoh yang bias timbul akibat kesalahan pola makan.
Dan tentunya ketika pola makan tidak teratur, ketidak seimbangan berat badan akan
menjadi masalah bagi sebagian besan orang. Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran
mereka akan makanan sehat, banyak orang jaman sekarang ini yang lebih memilih fast food
disbanding dengan makanan sehat, oleh karena itu banyak diantara mereka yang akhirnya
mengalami kegemukan atau obesitas. Obesitas atau kegemukan telah menjadi suatu penyakit
yang umum ditemui di negera berkembang seperti Indonesia. Obesitas merupakan keadaan
dimana seseorang cenderung kelebihan berat badan atau dengan kata lain gemuk. Hal ini bisa
terjadi karena asupan kalori yang cenderung tidak seimbang dan pola makan yang tidak teratur.
Yang menjadi masalah dalam mengatur pola makan tersebut adalah tidak semua orang
tahu mengenai jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh mereka untuk melakukan aktifitas sehari –
hari dan jumlah kalori yang terkandung di dalam makanan yang mereka konsumsi. Menghitung
jumlah kalori memang tidak mudah, setidaknya setiap orang harus mencari informasi
kandungan kalori makanan melalui info data dan gizi pada makanan. Hal ini mungkin yang
membuat orang enggan untuk memperhatikan kandungan kalori yang mereka makan. Apalagi
makanan yang mengandung kalori berlebih biasanya memiliki rasa yang lebih enak. Namun,
tetap harus bijak dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Dari permasalahan diatas penulis mencoba membuat aplikasi yang bias membantu
dalam hal menghitung kebutuhan kalori harian, dan mengetahui jumlah kandungan kalori yang
terdapat pada makanan, yang diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya bagi
penderita obesitas dalam mengatur pola makan menjadi lebih baik. Aplikasi tersebut
merupakan aplikasi yang dipasang pada sebuah perangkat telepon seluler. Hal ini agar
mempermudah seseorang dalam menggunakannya, karena telepon seluler adalah benda yang
paling sering dibawa setiap orang ketika mereka sedang keluar. Telepon seluler yang penulis
pilih adalah yang memiliki system operasi atau platform Android. Hal ini dilakukan kerana
perkembangan ponsel tersebut yang sangat pesat dan sudah banyak orang yang
menggunakannya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan
pada penulisan laporan penelitian ini adalah, bagaimana membangun aplikasi penghitung
kebutuhan kalori harian untuk penderita obesitas pada platform mobile berbasis andorid.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Obesitas
Kegemukan dan obesitas di definisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak yang
abnormal atau berlebihan yang berpeluang menimbulkan beberapa resiko kesehatan pada
seorang individu. Dengan kata lain, obesitas adalah kondisi dimana lemak tubuh anda telah
menumpuk sehingga bias menimbulkan efek buruk pada kesehatan.1
2.2 BMI (Body Mass Index)
BMI (Body Mass Index), atau dalam bahasa Indonesia, indeks masa tubuh (IMT), tidak lain
angka yang menunjukan apakah seseorang terlalu berat untuk tinggi mereka. BMI juga dapat
digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu
yang terkait karean berat badannya.2
2.3 Kalori
Kalori adalah salah satu nutrisi yang terkandung di dalam makanan. Kalori digunakan
tubuh untuk menghasilkan energi.
2.4 Dasar Penghitungan kebutuhan akan energi atau Kalori
Besar kebutuhan akan energi, atau sering ditulis angka kecukupan energi (AKE), ialah
sejumlah energi yang dikeluarkan selama satu hari (24 jam), dinyatakan dalam satuan kkal/hari.
Jumlah ini mencakup energi yang terpakai untuk metabolisme basal, termogenesis imbas diet
(diet induced thermogenesis, DIT), kegiatan fisik, serta tumbuh – kembang bayi dan anak.
Sederhananya, AKE ditentukan melalui dua tahapan, yaitu menghitung besar BMR, kemudian
mengkalikannya dengan tetapan metabolik (metabolic constant) yang sering pula ditulis
sebagai activity multiplier. AKE juga dapat langsung dihitung dengan formula Ireton-Jones (bagi
pengidap obesitas).3
Formula Ireton-Jones (bagi pengidap obesitas)
AEE = (606 x G) + (9 x W) – (12 x A) + (400 x V) + 1444 A = Usia
1 Rina Nurmalina & Bandung Valley. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Jakarta. Elex Media
Komputindo 2011 Hal 2 Ibid Hal 8
3 Arisman, Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia., Bab 5 Dasar Penghitungan Kebutuhan Akan
Energi, Hal 189
3
W = BB kini (kg) G = jenis kelamin lelaki = 1 wanita = 0 V = ventilator bergantung = 1 tak bergantung = 0 AEE = actual energy expenditure (angka kecukupan energy, AKE)
2.5 BMR (Basal Metabolic Rate)
Laju metabolisme basa (basal metabolic rate, BMR) ialah sejumlah energi yang dibutuhkan
tubuh untuk memelihara kelangsungan proses vital, bukan energi kegiatan fisik dan
pemrosesan makanan yang diukur di linggkunan bertemperatur neutral (suhu ruangan), setelah
berpuasa selama 12 – 18 jam, dan diukur dalam posisi berbaring, segera setelah seseorang
terbangun dari tidur, sebelum memulai kegiatan fisik.
Rumus penghitungan BMR yang banyak digunakan ialah formula Harris-Bennedict (HB),
disamping rumus – rumus lain yang ditetapkan oleh WHO dan Schofield. Formula HB ini
memang cukup akurat dalam menghitung BMR orang sehat normal, tetapi tidak cocok
diterapkan pada subjek yang “berotot” (seperti atlet binaraga) atau mereka yang sangat obes.
Karena sebenarnya hasil penghitungan BMR seorang atlet binaraga bernilai lebih rendah dari
seharusnya sebab formula HB tidak memasukkan parameter lean body mass (LBM). Berbeda
dengan yang sangat obesitas, karena lebih banyak ditimbuni lemak, sehingga nilai BMR setelah
di kalkulasi menjadi lebih tinggi dari semestinya. Karena itu penggunaan formula Katch-McArdle
kini lebih dianjurkan.4
Formula Katch-McArdle
BMR (♂/♀) = 370 + [21,6 x LBM (kg)]
LBM (♂) = [69,8 – 0,26BB – 0,15U] x BB
73,2
LBM (♀) = [79,5 – 0,24BB – 0,15U] x BB 73,2
2.6 UML
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di
dunia pengembangan system yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML
menyediakan bahasa pemodelan yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk
4 Arisman, Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia., Bab 5 Dasar Penghitungan Kebutuhan Akan
Energi, Hal 190
4
membuat cetak biru atas visi mereka dalam yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi
dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (Sharing) dan mengkomunikasikan rancangan
mereka dengan yang lain.5
2.7 Use Case Diagram
Use Case diagram adalah deskripsi sistem di kondisi sebenarnya dilihat dari perspektif
pengguna.
2.8 Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan jenis – jenis objek dalam system dan berbagai macam
hubungan statis yang terjadi.
2.9 Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada suatu scenario yang
menunjukan sejumlah contoh obyek dan message yang diletakan diantara obyek – obyek ini
didalam use case.
2.10 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk memodelkan aspek dinamis dari system. Activity diagram
secara esensial mirip diagram alir (flowchart), memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas
ke aktifitas lainnya.
2.11 Konsep Dasar Entity Relational Diagram (ERD)
Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976.
Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek – obyek
dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity – entity tersebut yang disebut relationship.
Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan
memanfaatkan perangkat konseptual menjadi sebuah diagram, yaitu diagram ER (Entity
Relationship).6
2.11.1 Entity
Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dengan yang lain dalam dunia nyata. Entity
dapat berupa obyek secara fisik seperti orang, rumah, atau kendaraan.
2.11.2 Atribut
Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan
detai tentang entity atau relationship tersebut.
5 Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Bab 2 Pengantar Ke UML, Hal 17
6 http://metty.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13665/SI+ERD+bar.pdf diakses tanggal 2 April 2012
5
2.11.3 Relasi
Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship
set adalah kumpulan relationship yang sejenis.
2.11.4 Cardinality Ratio Constraint
Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entity yang
dihubungkan ke satu entity lain dengan satu relationship sets. Kardinalitas pemetaan meliputi :
a. 1 : 1 (one to one)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua di nyatakan satu berbanding
satu atau sebaliknya hubungan antara file kedua dengan file kesatu, satu berbanding
satu.
b. 1 : M atau M : 1 (one to many) atau (many to one)
Hubungan antara file kesatu dengan file kedua di nyatakan satu berbanding banyak atau
sebaliknya.
c. M : N (many to many)
Hubungan antara file kesatu dengan file kedua di nyatakan banyak berbanding banyak.
2.11.5 Kunci (Key)
Kunci merupakan suatu grup dari satu atau lebih atribut yang memberikan identifikasi
unik pada suatu record atau baris dalam relasi. Setiap relasi mempunyai paling sedikit satu
kunci dan seringkali kunci terdiri atas satu atribut.
2.12 Java
Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang bersifat open source dan
bisa dijalankan diberbagai platform. Java mengadopsi sintaks dari bahasa C dan C++. Setiap
program yang ditulis dengan bahasa java awalnya dikompilasi menjadi sebuah kode objek yang
disebut bytecode. Hasil dari bytecode adalah file berektensi *.class, selanjutnya file *.class
tersebut akan diterjemahkan baris demi baris (interpreter). Dalam teknologi java terdapat istilah
“write once, run anywhere”. Ini berarti bahwa sekali menulis program java dan melakukan
kompilasi terhadap program java tersebut, maka bytecode nya bisa dijalankan di dalam platform
manapun selama platform tersebut terdapat Java Virtual Machine (JVM).
2.13 Android
Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis
Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli
oleh Google pada tahun 2005.7
7 Stephanus Hermawan S. Mudah Membuat Aplikasi Android. Salatiga. PENERBIT ANDI. 2011 Hal 2
6
2.13.1 Fitur Android
1. Framework Aplikasi
2. Dalvik virtual machine
3. Grafik
4. SQLite
5. Dukungan Media
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan Wifi(tergantung hardware)
7. Camera, Global Positioning system (GPS), Compass, dan accelerometer
(tergantung hardware)
8. Lingkungan Development
2.14 Komponen Dasar Android
1. Activities 2. Services 3. Broadcast Reciver 4. Content
2.15 Perangkat Lunak Yang digunakan
2.15.1 Eclipse
Aplikasi Android di tulis dan dibangun dengan menggunakan Java, dengan begitu ada
ada beberapa pilihan Aplication Building Tools. Baik dengan memakai IDE (Integrated
Development Environment) atau dengan CLI (Command Line Interface). Akan tetapi pada saat
ini OHA (Open Handset Alliance) dan Google sangat mendukung Eclipse sebagai IDE Java
untuk membangun aplikasi android dibandingkan dengan IDE lain. Salah satu bukti adalah
dirilisnya plugin ADT (Android Development Tools) untuk Eclipse. Berikut ini adalah beberapa
sifat dari Eclipse: (Meier, R. 2010)
1. Multi – platform
2. Multi – language
3. Multi – role
2.15.2 SQLite
SQLiteDatabase merupakan interface yang ada pada sistem operasi Android yang
digunakan untuk membuat relational database. SQLite menyokong implementasi dari SQL yang
kaya untuk apa pun yang dibutuhkan oleh aplikasi mobile. Setiap aplikasi dapat memiliki
databasenya sendiri dengan pengaturan lengkap.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Tujuan Umum
Belakangan ini kesehatan sering terabaikan oleh masyarakat. Hal ini karena padatnya
aktivitas dan kurangnya waktu khusus untuk diri sendiri. Sehinga tanpa sadar banyak orang
7
yang tiba – tiba terserang penyakit ataupun memiliki berat badan berlebih. Aplikasi penghitung
kebutuhan kalori ini terdapat beberapa fitur diantaranya adalah untuk menentukan kategori
berat badan dan menghitung berat badan ideal, menentukan kebutuhan kalori harian, dan
mengatur aktivitas konsumsi agar pola makan menjadi lebih baik.
Tujuan dari pembuatan aplikasi penghitung kebutuhan kalori ini adalah untuk
membantu masyarakat dalam mengatur pola hidup yang lebih baik, memberi kemudahan
kepada masyarakat khususnya pada penderita obesitas dalam mengetahui kandungan kalori
pada makanan sehari – hari, megetahui kategori berat badan, sekaligus menghitung berat
badan ideal, menghitung kebutuhan kalori harian, dan membantu pengguna dalam mengatur
pola makan yang lebih baik.
Aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dipasang pada sebuah perangkat telepon
seluler. Hal ini agar mempermudah seseorang dalam menggunakannya, karena telepon seluler
adalah benda yang paling sering dibawa setiap orang ketika mereka sedang keluar. Telepon
seluler yang penulis pilih adalah yang memiliki sistem operasi atau platform Android. Hal ini
dilakukan adalah karena perkembangan ponsel tersebut yang sangat pesat dan sudah banyak
orang yang menggunakannya.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi secara utuh ke dalam
bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan.
3.2.1 SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
3.2.1.1 Strengths
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan
mengidentifikasi faktor internal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut.
3.2.1.2 Weakness
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan
mengidentifikasi faktor internal yang tidak bisa mendukung untuk mencapai tujuan tersebut.
3.2.1.3 Opportunities
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan
mengidentifikasi faktor eksternal yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan tersebut.
8
3.2.1.4 Threats
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan
mengidentifikasi faktor eksternal yang tidak bisa mendukung untuk mencapai tujuan tersebut.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan Sistem adalah dimana beberapa kebutuhan bahan dalam sistem
yang akan dipergunakan untuk menambah dan membantu jalan proses pembuatan suatu
obyek. Dibagian ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Analisis kebutuhan fungsional dan
analisis kebutuhan non – fungsional.
3.2.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional adalah bagian paparan mengenai fitur – fitur yang akan
dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibuat. Fitur – fitur tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dapat menghitung kebutuhan kalori harian.
2. Aplikasi ini dapat menghitung berat badan ideal.
3. Update daftar makanan dengan cara mengupdate versi aplikasinya yang sudah
berisikan database terbaru.
4. Hasil perhitungan disimpan di database
3.2.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis Kebutuhan non – fungsional adalah bagian yang akan mendukung jalan proses
pembuatan sistem aplikasi perhitungan kebutuhan kalori.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem SDM (Brainware)
Dalam melakukan penelitian akan melibatkan beberapa orang agar aplikasi tersebut
dapat dipergunakan kedepan. Dibawah ini beberapa orang – orang yang terlibat dalam
perancangan aplikasi penghitung kebutuhan kalori harian sebagai berikut
3.2.3.1 Sistem Analis
Orang yang menganalisis sistem dengan memperlajari masalah – masalah yang timbul
dan menentukan kebutuhan – kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan.
3.2.3.2 Designer
Orang yang mengidentifikasikan elemen data yang diperlukan untuk mendukung sistem
pengolahan data secara terstruktur dengan cara mengumpulkan data.
3.2.3.3 Programmer
Orang atau tenaga pelaksana yang mempunyai tugas untuk membuat dan menyiapkan
program siap pakai.
9
3.2.3 Analaisis Kelayakan Sistem
Analisis ini digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah mengembangkan
aplikasi ini dapat diteruskan atau tidak. Ini dilakukan agar sistem baru tersebut benar – benar
dapat bermanfaat atau tidak. Berdasarkan pengamatan, aplikasi yang diusulkan layak karena :
1. Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi mudah diperoleh
di pasaran.
2. Content aplikasi yang akan dibuat tidak melanggar hukum atau undang-undang
yang berlaku.
3. Perangkat lunak yang digunakan legal.
3.3 Perancangan
Perancangan merupakan satu tata cara atau aturan kinerja untuk mendapatkan hasil
yang didapat dinyatakan dengan jelas dan tersusun dalam satu sistem membuat keputusan
terpadu. Dalam perancangan dilakukan beberapa penggambaran, perencanaan, dan membuat
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dan bersatu dalam kesatuan utuh
menjadikan fungsi yang akan diinginkan. Perancangan ini adalah salah satu dari hasil
transformasi dari analisa yang nantinya akan diimplementasikan. Dalam hal perancangan harus
diperhatikan bahwa user yang akan menggunakan aplikasi dapat mudah menggunakan kinerja
program dan mengoperasikan aplikasi dengan baik.
3.3.1 Perancangan Konsep
Sistem aplikasi ini diberi nama “Kalkulator Obesitas”. Aplikasi ini akan bisa menangani
permasalahan pada perhitungan kebutuhan kalori bagi penderita obesitas yang di butuhkan
sehari – hari dan menghitung berat badan ideal, dengan konsep aplikasi seperti berikut. User
terlebih dahulu harus mendaftar sebagai pengguna aplikasi, lalu untuk mengakses aplikasi ini
pengguna harus login terlebih dahulu, kemudian user memilih menu profil untuk mengisi data –
data yang lebih lengkap, seperti, menginputkan tinggi badan, berat badan, level aktivitas,
setelah data sudah diisi dengan benar, maka data tersebut akan di simpan kedalam database,
dan user akan mengetahui berapa banyak kebutuhan kalori hariannya, setelah itu user
mengelola aktivitas konsumsi, sebelum melakukan aktivitas konsumsi user juga bisa melihat
terlebih dahulu jumlah kalori yang terdapat di makanan yang akan dikonsumsinya di daftar
makanan pada menu makanan. Aplikasi ini juga disediakan fitur untuk mengecheck BMI dan
BMR.
3.3.2 Perancangan UML
Perancangan sistem yang digunakan dalam “Kalkulator Obesitas” adalah dengan UML
(Unified Modelling Language). UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia
pengembangan sistem yang berorientasi objek.
10
3.3.2.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram (UCD) menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang
akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Sekumpulan use case
menggambarkan sebuah sistem dalam syarat – syarat pada apa yang dilakukan user pada
sistem. Komponen utama Use Case Modelling ini adalah User dan Use Case itu sendiri. Use
case pada sistem ditunjukan pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Use Case Diagram
Tabel 3.1 Use Case Diagram
Actor : User
Langkah (step) a) Mendaftar sebagai
pengguna
b) Menginputkan data
c) Mengecheck BMI
d) Mengecheck BMR
e) Melakukan Aktivitas
f) Melihat daftar makanan
g) Login
3.3.2.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan proses – proses yang terjadi mulai aktivitas
dimulaisampai aktivitas berhenti. Activity diagram ini mirip dengan flowchart diagram.
Activity diagram adalah representasi grafis dari alur kerja tahapan aktifitas. Diagram ini
mendu kung pilihan tindakan, iterasi dan concurrency. Pada pemodelan UML, activity
11
diagram dapat digunkan untuk menjelaskan bisnis dan alur kerja operasional secara step-by-
step dari komponen suatu sistem. Activity diagram menunjukkan keseluruhan dari aliran
control.
3.3.2.3 Class Diagram
Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi
objek. Class diagram membantu dalam visualisai struktur dan memperlihatkan hubungan antar
kelas serta penjelasan detail tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem.
3.3.2.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam
sistem untuk mencapai tujuan dari use case : interaksi yang terjadi antar class, operasi yang
terlibat, urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing – masing operasi.
3.3.3 Perancangan ERD
Perancangan ERD dilakukan untuk menjelaskan hubungan dari skema konseptual
untuk jenis data semantic sistem. Pada ERD digunakan notasi – notasi seperti entitas, atribut,
relasi, dan garis yang berfungsi menghubungkan semua notasi – notasi tersebut.
3.3.4 Relasi antar tabel
Relasi antar tabel digunakan untuk menunjukan hubungan antara kunci induk (primary
key) dengan kunci anak (foreign key) pada sistem.
3.3.5 Perancangan Struktur Basis data
Perancangan struktur basis data dilakukan untuk merancang basis data sesuai dengan
relasi antar tabel yang di buat sebelumnya. Adapun pembahasan dari perancangan struktur
basis data pada aplikasi ini meliputi ; struktur table user, struktur table aktivitas, struktur table
kategori, dan struktur table makanan.
3.3.6 Perancangan User Interface
Perancangan user interface digunakan untuk menunjukan desain dari rancangan antar
muka pada aplikasi ini yang akan di bangun. Perancangan user interface memberikan
pemahaman tentang alur kerja dan desain dari system yang akan dibangun.
IV. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan setelah analisis dan perancangan aplikasi, apakah
aplikasi yang telah dirancang dapat berjalan dan berfungsi dengan benar sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Sehingga aplikasi dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Implementasi aplikasi ini dengan dasar coding java yang dikembangkan
dalam software dari android.
12
4.1.1 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data merupakan penerapan atau pemaparan hasil perancangan
basis data yang telah di desain dalam bentuk source code sehingga dapat dijalankan oleh
computer. Dalam aplikasi kalkulator obesitas, mempunyai basis data yang terdiri dari empat
tabel.
4.1.2 Implementasi Interface
Implementasi interface merupakan tahapan yang menjelaskan seputar tampilan dari aplikasi
yang berhasil dibuat, dan di jalankan melalui aplikasi BlueStack. Berikut penjelasan dari
tampilan tersebut.
4.1.2.1 Implemetasi Halaman Login
Ketika pertama kali aplikasi dijalankan, maka akan muncul tampilan halaman login.
Sebelum masuk ke halaman menu utama user harus login sebagai pengguna aplikasi.
Gambar 4.10 Interface Halaman Login
4.1.2.2 Implementasi Halaman Daftar
Jika ingin menggunakan aplikasi ini, user diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu.
Gambar 4.11 Interface Halaman Daftar
4.1.2.3 Implementasi Halaman Menu Utama
Halaman menu utama ini merupakan halaman awal ketika menjalankan aplikasi
kalkulator obesitas.
13
Gambar 4.12 Interface Halaman Menu Utama
4.1.2.4 Implementasi Halaman Menu BMI
Halaman bmi ini merupakan halaman yang bisa digunakan user untuk menghitung bmi,
dan berat badan ideal user.
Gambar 4.13 Interface Halaman Menu BMi
4.1.2.5 Implementasi Halaman Menu BMR
Halaman bmr ini merupakan halaman yang bisa digunakan user untuk menghitung
kebutuhan kalori harian user.
Gambar 4.14 Interface Halaman Menu BMR
4.1.2.6 Implementasi Halaman Menu Profil
Halaman profil adalah halaman yang digunakann user untuk melakukan pengisian data
user.
14
Gambar 4.15 Interface Halaman Menu Profil
4.1.2.7 Implementasi Halaman Menu Aktivitas
Halaman aktivitas merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan aktivitas,
seperti konsumsi.
Gambar 4.17 Interface Halaman Menu Aktivitas
4.1.2.8 Implementasi Halaman Konsumsi
Halaman ini digunakan user untuk melakukan menentukan konsumsi makanan sehari –
hari.
Gambar 4.18 Interface Halaman Konsumsi
4.1.2.9 Implementasi Halaman Input Konsumsi
Halaman ini digunakan untuk menginputkan konsumsi harian user.
15
Gambar 4.19 Interface Halaman Input Konsumsi
4.1.2.10 Implementasi Halaman Daftar Konsumsi
Halaman ini digunakan user untuk melihat daftar konsumsi harian.
Gambar 4.20 Interface Halaman Daftar Konsumsi
4.1.2.11 Implementasi Halaman History Konsumsi
Halaman ini berfungsi sebagai penyimpanan data dari hasil aktivitas konsumsi
harian user.
Gambar 4.21 Interface Halaman History Konsumsi
4.1.2.12 Implementasi Halaman Menu Makanan
Halaman makanan ini berfungsi untuk menyimpan daftar makanan.
16
Gambar 4.22 Interface Halaman Menu Makanan
4.1.2.13 Implementasi Halaman Menu Bantuan
Halaman bantuan berfungsi untuk memudahkan user apabila kesulitan di dalam
menjalankan aplikasi kalkulator obesitas.
Gambar 4.23 Interface Halaman Menu Bantuan
4.1.2.14 Implementasi Halaman About
Halaman about berisikan informasi seputar aplikasi kalkulator obesitas beserta versinya. Berikut
tampilan dari antarmuka halaman about.
Gambar 4.24 Interface Halaman About
17
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya:
1. Untuk merancang Aplikasi kalkulator obesitas diperlukan langkah dan proses sebagai
berikut :
a. Mengumpulkan materi berupa landasan teori yang berkaitan dalam perancangan
Aplikasi kalkulator obesitas.
b. Melakukan analisis yang meliputi analisis SWOT, analisis kebutuhan, analisis
kelayakan sistem.
c. Melakukan perancangan yang meliputi perancangan konsep, perancangan UML,
perancangan basisdata, dan perancangan interface.
d. Membuat aplikasi “kalkulator obesitas” dan mengimplementasikan kedalam
perangkat smartphone atau tablet android.
2. Aplikasi kalkulator obesitas dapat membantu masyarakat, khususnya bagi penderita
obesitas dalam mengatur pola hidup yang lebih baik.
Aplikasi dapat menghitung berat badan ideal dan batas kalori yang boleh dikonsumsi setiap
harinya sehingga bisa membatasi asupan kalori yang dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho, 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan metodologi Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung
Arisman, 2008. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Fowler, Martin. UML Distilled Edisi 3. Yogyakarta : PENERBIT ANDI Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu Nurmalina, Rina & Bandung Valley. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Jakarta: Elex
Media Komputindo Sholiq. 2008. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta :
Graha Ilmu Stephanus Hermawan S. 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android. Salatiga: PENERBIT ANDI. Mustikasari, Metty. 2005. SI ERD. http://metty.staff.gunadarma.ac.id/. diakses tanggal 2 April
2012
top related