analisis rasio keuangan dalam memprediksi · pdf filejurnal ilmiah “dunia ilmu”...
Post on 27-Feb-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
93
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III
(PERSERO) MEDAN
Pipit Buana Sari, SE., M.M
Adinda Tanjung, SE
Program Studi: Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
ABSTRAK
Data yang digunakan adalah data sekunder runtut waktu (time series) bulanan dari
tahun 2012-2014. Alat yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah Vector
Autoregression dengan menggunakan Eviews software 7.0. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan timbal balik antara variabel Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan Net Profit Margin terhadap
pertumbuhan laba pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil
penelitian dengan menggunakan Vector Autoregression (VAR), menunjukkkan
bahwa hanya ada hubungan searah antara Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan
Pertumbuhan Laba (PL) dengan lag 1. Untuk variabel yang paling memiliki
kontribusi terbesar terhadap Current Ratio (CR) adalah Debt to Equity Ratio
(DER)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Debt to
Equity Ratio (DER) selain variabel Debt to Equity Ratio (DER) itu sendiri adalah
Pertumbuhan Laba (PL)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar
terhadap Total Asset Turnover (TAT) adalah Variabel Debt to Equity Ratio
(DER)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Net Profit
Margin (NPM) adalah variabel Current Ratio (CR)t-1. Variabel yang paling
memiliki kontribusi terbesar terhadap Pertumbuhan Laba adalah Current Ratio
(CR)t1.
Kata Kunci: Pertumbuhan Laba, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Asset Turnover, Net Profit Margin, Vector Autoregressio (VAR)
ABSTRACT
The data used is secondary data, in the form of time series monthly from data
years 2012-2014. The analysis tool that used in this research was Vector
Autoregression (VAR) with used software Eviews 7.0. The purposed of this study
in the interrelationships between variable Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
94
Total Asset Turnover, Net Profit Margin to Profit Growth at PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan. The results using with the Vector Autoregression
(VAR), showed that only one relationship between Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin and the lag Profit Growth 1, For
the variabel Current Ratio (CR) was variables Debt to Equity Ratio (DER)t-1.
Another variable that most have contributed most to the Debt to Equity Ratio
(DER) in addition to the variable Debt to Equity Ratio (DER) itself was variable
Profit Margin (PL) Variables that most have the greatest contribution to the Total
Asset Turnover (TAT) was variable Debt to Equity Ratio (DER)t-1. Variable that
most have the greatest contribution to the volume of Net Profit Margin (NPM)
was variable Current Ratio (CR)t-1. Variable that most have the greatest
contribution to the Profit Growth (PL) is variable Current Ratio (CR)t-1
Keywords: Profit Growth, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Net Profit Margin, Vector Autoregression (VAR).
PENDAHULUAN
Seiring dengan laju tatanan
perkonomian dunia yang telah
mengalami perkembangan dan
mengarah pada sistem ekonomi pasar
bebas. Setiap perusahaan semakin
terdorong untuk meningkatkan daya
saing guna perusahaannya terus
berkembang. Perkembangan tersebut
akan terjadi apabila didukung oleh
adanya kemampuan manajemen
dalam menetapkan kebijaksanaan,
merencanakan, mendapatkan dan
memanfaatkan dana-dana untuk
memaksimumkan nilai-nilai
perusahaan. Setiap perusahaan
dituntut untuk selalu mencari cara
agar dapat memenangkan persaingan
tersebut dengan mengelola
perusahaan sebaik mungkin. Suatu
perusahaan dapat dikatakan
mencapai kesuksesan dan berhasil
memenangkan persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lain, salah
satu indikatornya adalah laba.
Laba merupakan ukuran yang
sering kali dipakai untuk
menentukan sukses tidaknya kinerja
manajemen perusahaan dalam
mengelolah perusahaan secara efektif
dan efisien selama satu periode
tertentu, dimana laba merupakan
indikator untuk mengetahui kinerja
keuangan perusahaan, apakah
mengalami kenaikan atau
penurunan. Perubahan kenaikan atau
penurunan itu akan mempengaruhi
kebijakan keuangan untuk kegiatan
selanjutnya, Setiap perusahaan
mengharapkan kenaikan laba di
setiap periodenya, namun pada
prakteknya laba yang diperoleh
perusahaan untuk tahun yang akan
datang tidak dapat dipastikan maka
perlu adanya suatu prediksi
pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba
merupakan selisih laba bersih tahun
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
94
tertentu dengan laba bersih tahun
sebelumnya dibagi dengan laba
bersih tahun sebelumnya. Dengan
merencanakan pertumbuhan laba,
dapat diketahui prospek perusahaan
tersebut dimasa yang akan datang,
serta berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk tetap exist
menjalankan usahanya dengan
kewajiban yang menjadi beban
dalam perusahaan tersebut. Estimasi
terhadap laba dapat dilakukan
dengan menganalisis laporan
keuangan.
Analisis laporan keuangan
yang dilakukan dapat berupa
perhitungan dan interprestasi melalui
rasio keuangan. Jika rasio keuangan
dapat dijadikan sebagai prediktor
pertumbuhan laba dimasa yang akan
datang. Temuan ini merupakan
pengetahuan yang cukup berguna
bagi para pemakai laporan keuangan
secara real, maupun potensial
berkepentingan dengan suatu
perusahaan. Dalam penelitian ini
rasio keuangan yang dipakai
memprediksi pertumbuhan laba
adalah rasio likuiditas diwakili oleh
Current Ratio, rasio
solvabilitas/leverage diwakili oleh
Debt to Equity Ratio, rasio aktivitas
diwakili oleh Total Assets Turnover
dan rasio profitabilitas diwakili oleh
Net Profit Margin.
Penelitian ini dimaksudkan
untuk melakukan pengujian lebih
lanjut temuan-temuan empirisi yang
menghubungkan rasio keuangan
Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Total Asset Turnover dan Net Profit
Margin terhadap pertumbuhan laba
masih menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Maka penelitian ini
menguji bagaimana pengaruh rasio-
rasio keuangan tersebut terhadap
pertumbuhan laba pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan. Dipilihnya PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan
disingkat dengan PTPN III sebagai
objek penelitian ini merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang termasuk pada
perusahaan yang memiliki laba
terbesar pada saat sekarang ini.
Selain itu PTPN III memiliki peranan
penting dalam pertumbuhan ekonomi
di Indonesia. Berdasarkan data
sebelumnya diketahui bahwa
perusahaan mengalami fluktuatif
selama periode 2012-2014 dalam
menghasilkan laba.
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan tersebut, maka
yang menjadi perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: (1)
Apakah Current Ratio mempunyai
hubungan timbal balik terhadap
pertumbuhan laba pada PTPN III
(Persero) Medan ? (2) Apakah Debt
to Equity Ratio mempunyai
hubungan timbal balik terhadap
pertumbuhan laba pada PTPN III
(Persero) Medan ? (3) Apakah Total
Asset Turnover mempunyai
hubungan timbal balik terhadap
pertumbuhan laba pada PTPN III
(Persero) Medan ? (4) Apakah Net
Profit Margin mempunyai hubungan
timbal balik terhadap pertumbuhan
95
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
95
laba pada PTPN III (Persero)
Medan?.
Sedangkan yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah:
(1) Untuk mengetahui apakah
Current Ratio mempunyai hubungan
timbal balik terhadap Pertumbuhan
Laba pada PTPN III (Persero)
Medan; (2) Untuk mengetahui
apakah Debt to Equity Ratio
mempunyai hubungan timbal balik
terhadap Pertumbuhan Laba pada
PTPN III (Persero) Medan; (3)
Untuk mengetahui apakah Total
Asset Turnover mempunyai
hubungan timbal balik terhadap
Pertumbuhan Laba pada PTPN III
(Persero) Medan; (4) Untuk
mengetahui apakah Net Profit
Margin mempunyai hubungan timbal
balik terhadap Pertumbuhan Laba
pada PTPN III (Persero) Medan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (2011:17)
definisi laporan keuangan adalah
“Ringkasan dari suatu proses
pencatatan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun
buku yang bersangkutan dibuat oleh
manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-
tugas yang dibebankan kepada pihak
manajemen oleh pemilik perusahaan.
Menurut Munawir (2010:2)
“Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau
efektivitas perusahaan tersebut.
Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum, laporan
keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi keuangan
suatu perusahaan, baik pada saat
tertentu maupun periode tertentu
kepada para pengguna laporan
keuangan tersebut baik pihak internal
maupun eksternal.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan
terutama bertujuan untuk mendapat
gambaran tentang baik buruknya
keadaan keuangan suatu perusahaan
pada saat dianalisis. Berdasarkan
hasil analisis tersebut manajemen
akan memperoleh suatu informasi
tentang kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Informasi tersebut dapat
membantu manajer dalam
memahami apa yang perlu dilakukan
perusahan selain itu manajer dapat
membuat keputusan-keputusan
penting di masa yang akan datang.
Jenis-jenis Analisis Rasio
Keuangan
Rasio Likuiditas
Merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Jenis-
jenis rasio likuiditas terdiri dari: rasio
lancar (current ratio), rasio cepat
(quick ratio), rasio kas (cash ratio),
96
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
96
rasio perputaran kas, dan inventory
to net working capital.
Rasio Solvabilitas/Leverage
Menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjangnya atau
kewajiban-kewajibannya apabila
perusahaan dilikuidasi. Rasio
solvabilitas terdiri dari debt ratio,
debt to equity ratio, long term debt to
equity ratio, times interest earned
dan fixed charge coverage.
Rasio Aktivitas
Menurut Kasmir (2012: 113),
rasio aktivitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Rasio aktivitas terdiri
dari: perputaran piutang, perputaran
persediaan, perputaran modal kerja,
fixed asset turnover dan total asset
turnover.
Rasio Profitabilitas
Merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan atau laba
melalui semua komponen dan
sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya. Jenis-jenis profitabilitas
meliputi profit margin on sale,
return on investment, return on
equity dan laba per lembar saham
biasa.
Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba merupakan
persentase peningkatan ataupun
penurunan laba dari suatu periode ke
periode selanjutnya. Menurut
Mahaputra (2012) penting bagi
pemakai laporan keuangan untuk
mengetahui pertumbuhan laba,
karena peningkatan laba yang
diperoleh perusahaan untuk
menentukan besarnya tingkat
pengembalian kepada pemegang
saham atau bagi calon investor.
Usman (dalam Adisetiawan, 2012).
Hubungan antara Variabel
Independen terhadap Variabel
Dependen Hubungan Current
Ratio (CR) terhadap Pertumbuhan
Laba
Current ratio yang
membandingkan aktiva lancar
dengan hutang lancarnya
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola dana
yang ada. Dengan pengelolaan yang
baik, yang ditunjukkan oleh angka
rasio yang tinggi, maka laba yang
tinggi dapat tercapai.
Hubungan Debt to Equity Ratio
(DER) terhadap Pertumbuhan
Laba
Debt to Equity Ratio (DER)
yang tinggi akan menimbulkan risiko
yang tinggi pula bagi perusahaan
karena perusahaan harus
membayar biaya tetap berupa
pokok pinjaman dan biaya bunga.
Biaya bunga yang tinggi akan
berdampak pada penurunan laba
98
97
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
97
perusahaan. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Sri
(2010), hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa DER
berpengaruh pertumbuhan laba.
Hubungan Total Assets Turnover
(TAT) terhadap Pertumbuhan
Laba
Total Assets Turnover
mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam mengukur tingkat
efisiensi pemanfaatan sumber daya
perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari. Semakin tinggi
total assets turnover, maka semakin
tinggi pula pertumbuhan laba dan
semakin rendah total assets turnover,
maka semakin rendah juga
pertumbuhan laba (Nurvigia, 2010).
Hubungan Net Profit Margin
(NPM) terhadap Pertumbuhan
Laba
Net Profit Margin (NPM)
yang semakin besar menunjukkan
bahwa semakin besar laba bersih
yang diperoleh perusahaan dari
kegiatan penjualan. Dengan laba
bersih yang besar, bertambah luas
kesempatan bagi perusahaan untuk
memperbesar modal usahanya tanpa
melalui hutang-hutang baru,
sehingga pendapatan yang diperoleh
menjadi meningkat.
Kerangka Konseptual
Gambar 1. Kerangka Konseptual
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yang merupakan data
berbentuk angka-angka berupa
laporan keuangan perusahaan PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan dari tahun 2012-2014.
Adapun sumber data penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian
adalah data sekunder berupa time
series bulanan dengan 36 observasi
yang merupakan data yang diperoleh
dari pihak perusahaan dalam bentuk
data yang telah diolah atau sudah
jadi, baik berupa publikasi maupun
98
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
dari data perusahaan sendiri antara
lain data mengenai sejarah ringkas
perusahaan, struktur organisasi
perusahaan dan data lainnya yang
menyangkut penelitian ini.
Definisi Operasional Variabel
1. Variabel independen dalam
penelitian ini dapat diukur
dengan :
CR
DER
TAT X 100%
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba yang diukur
dengan:
Alat Analisis yang Digunakan
1. Uji Stasioneritas Data dengan
Akar Unit.
Sekumpulan data
dikatakan stasioner jika nilai
rata-rata dan varian dari data
time series tersebut tidak
mengalami perubahan secara
sistematik sepanjang waktu atau
rata-rata variansnya konstan,
Nachrowi (2006).
2. Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi bertujuan
untuk menentukan apakah
variabel-variabel yang tidak
stasioner mengalami kointegasi
atau tidak. Ada tidaknya
kointegrasi didasarkan pada uji
Trace Statistic dan Maksimum
Eigenvalue.
3. Uji Kausalitas Granger
Uji kausalitas granger
bertujuan untuk melihat apakah
suatu variabel mempunyai
hubungan dua arah atau hanya
satu arah saja.
4. Vector Autoregression (VAR)
Vector Autoregression
(VAR) biasanya digunakan untuk
memproyeksikan sistem variabel-
variabel runtut waktu dan
99
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
menganalisis dampak dinamis
dari faktor gangguan yang
terdapat dalam sistem variabel
tersebut.
Pengujian VAR dengan rumus:
PLt = a1 PLt-1 + a2 CRt-1 + a3 DERt-1 + a4 TATt-1 + a5 NPMt-1 + et
CRt = a7 CRt-1 + a8 PLt-1 + a9 DERt-1 + a10 TATt-1 + a11 NPMt-1 + et
DERt = a13 DERt-1 + a14 PLt-1 + a15 TATt-1 + a16 NPMt-1 + et
TATt = a19 TATt-1 + a20 PLt-1 + a21 NPMt-1 + a22 CRt-1 + a23 DERt-1 + et
NPMt = a25 NPMt-1 + a26 PLt-1+ a27 CRt-1 + a28 DERt-1+ a29 TATt-1 + et
Keterangan:
PLt = data PL tahun sekarang (point/bulan)
CRt = data CR tahun sekarang (persen/bulan)
DERt = data DER tahun sekarang (persen/bulan)
TATt = data TAT tahun sekarang (persen/bulan)
NPMt = data NPM tahun sekarang (persen/bulan)
a,b = koefisien
et = kesalahan penggangu/residual (error terms)
P = panjang lag
C = konstanta
5. The Impluse Responses
Function
IRF berfungsi
menggambarkan ekspetasi k-
periode ke depan dari kesalahan
prediksi suatu variabel akibat
inovasi dari variabel yang lain.
6. Forecast Error Variance
Desomposition (FEVD)
Analisis FEVD dalam
model VAR bertujuan untuk
memprediksi kontribusi
persentasi varian setiap peubah
karena adanya perubahan peubah
tertentu dalam sistem VAR.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Stasioner data dengan akar
unit
Untuk melihat stasioneritas
dengan menggunakan uji DF atau
ADF dilakukan dengan
membandingkan t-statistik dari
variabel lag variabel dependen
dengan nilai kritis DF atau ADF
dalam tabel. Hasil pengujian
stasioneritas data untuk semua
variabel yang diamati adalah sebagai
berikut:
100
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
Tabel 1. Hasil Pengujian Akar-akar unit dengan Level
Variabel Nilai Augmented
Dickey Fuller
Nilai Kritis Mc
Kinnon padaTingkat
Signifikansi 1%
Prob Kesimpulan
CR 2.358.787 -3.632.900 0.1604 Tidak Stasioner
DER -0.537865 -3.632.900 0.8716 Tidak Stasioner
TAT -2.009.882 3.632.900 0.2814 Tidak stasioner
NPM -6.807.135 -3.632.900 0.0000 Stasioner
PL -5.742.171 -3.632.900 0.0000 Stasioner
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016)
Tabel 2. Hasil Pengujian Akar-akar unit dengan First Difference
Variebel Nilai Augmented
Dickey Fuller
Nilai Kritis Mc
Kinnon pada Tingkat
Signifikansi 1%
Prob Kesimpulan
CR -6.173.376 -3.639.407 0.0000 Stasioner
DER -5.428.861 -3.639.407 0.0001 Stasioner
TAT -8.021.033 -3.639.407 0.0000 Stasioner
NPM -7.399.338 -3.646.342 0.0000 Stasioner
PL -9.472.829 -3.639.407 0.0000 Stasioner
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016)
Berdasarkan keterangan pada Tabel
yang telah dipaparkan di atas dapat
dinyatakan bahwa: Semua data
Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Total Asset Turnover
(TAT), Net Profit Margin (NPM) dan
Pertumbuhan Laba (PL) tidak
memiliki akar unit atau dinyatakan
stationer. Terbukti bahwa data Net
Profit Margin (NPM) dan
Pertumbuhan Laba (PL) stasioner pada
Level, sedangkan Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER) dan Total
Asset Turnover (TAT) stasioner pada
derajat satu (first difference) karena
memiliki t-statistik Dickey Fuller yang
lebih besar dari pada nilai kritis Mac
Kinnon dengan derajat kepercayaan
1%, sehingga hipotesis yang
menyatakan data memiliki akar unit
dapat ditolak.
Uji Kausalitas Granger (Granger
Causality Test)
Uji Kausalitas Granger
bertujuan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat (kausalitas)
diantara variabel-variabel yang ingin
diuji. Sesuai dengan pertanyaan
penelitian dalam skripsi ini maka
pola hubungan yang dianalisa
dibatasi pada pola hubungan antara
Pertumbuhan Laba (PL), Current
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER), Total Asset Turnover (TAT),
dan Net Profit Margin (NPM).
101
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vi
Tabel 3. Granger Causality Test
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7
(2016)
Pairwise Granger Causality Tests
Date: 07/13/16 Time: 19:41
Sample: 1 36
Lags: 1
Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. Keterangan
DER does not Granger Cause CR 35 4.43581 0.0431 H0 Ditolak Ada
Hubungan
CR does not Granger Cause DER 0.47193 0.4970
H0
Diterima
NPM does not Granger Cause
CR 35 1.29415 0.2637
H0
Diterima
Tidak Ada
Hubungan
CR does not Granger Cause
NPM 1.82679 0.1860
H0
Diterima
PL does not Granger Cause CR 35 0.05266 0.8200
H0
Diterima
Tidak Ada
Hubungan
CR does not Granger Cause PL 1.04415 0.3145
H0
Diterima
NPM does not Granger Cause
DER 35 0.07057 0.7922
H0
Diterima
Ada
Hubungan
DER does not Granger Cause
NPM 12.9892 0.0010
H0 Ditolak
PL does not Granger Cause DER 35 0.03066 0.8621
H0
Diterima
Tidak Ada
Hubungan
DER does not Granger Cause PL 0.44160 0.5111
H0
Diterima
NPM does not Granger Cause
TAT 35 0.36945 0.5476
H0
Diterima
Tidak Ada
Hubungan
TAT does not Granger Cause
NPM 1.44653 0.2379
H0
Diterima
PL does not Granger Cause TAT 35 0.15588 0.6956
H0
Diterima
Tidak Ada
Hubungan
TAT does not Granger Cause PL 3.11847 0.0869
H0
Diterima
PL does not Granger Cause NPM 35 0.85922 0.3609
H0
Diterima
Ada
Hubungan
NPM does not Granger Cause PL 5.17305 0.0298 H0 Ditolak
102
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
Berdasarkan tabel di tas dapat dilihat
hasil uji kausalitas granger pada lag
1 menyebutkan bahwa tidak terdapat
hubungan kausalitas dua arah
diantara variabel-variabel yang
diamati. Sebagian variabel yang
diamati hanya memiliki hubungan
kausalitas satu arah dan sebagian
lainnya tidak memiliki hubungan
kausalitas. Variabel Current Ratio
(CR) dan Pertumbuhan Laba (PL)
menunjukkan tidak saling
mempengaruhi satu sama lain dilihat
dari nilai statistik yang tidak
signifikan. Variabel Debt to Equity
Ratio (DER) dan Pertumbuhan Laba
(PL) menunjukkan tidak saling
mempengaruhi satu sama lain dilihat
dari nilai statistik yang tidak
signifikan. Variabel Total Asset
Turnover (TAT) dan Pertumbuhan
Laba (PL) menunjukkan tidak saling
mempengaruhi satu sama lain dilihat
dari nilai statistik yang tidak
signifikan. Variabel Net Profit
Margin (NPM) dan PL
(Pertumbuhan Laba) mempunyai
hubungan satu arah dimana variabel
Net Profit Margin (NPM) dapat
mempengaruhi variabel
Pertumbuhan Laba (PL).
Uji Kointegrasi Johansen
Dari uji ini diketahui pada
baris pertama dapat dilihat bahwa
nilai Trace Statistic (81.92) lebih
besar dari pada nilai Critical Value
atau nilai kritisnya (69.82). Pada
baris kedua dapat diketahui bahwa
nilai kritisnya (47.86) lebih besar
dari pada nilai Trace Statistic
(47.62). Dari uji ini dapat diketahui
pula bahwa ada 1 persamaan
kointegrasi (seperti keterangan
dibagian bawah tabel pada 5% level
yang bearti asumsi adanya hubungan
jangka panjang antar variabel
terbukti.
Vector Autoregression (VAR)
103
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
Tabel 4. Hasil Estimasi Vector Auto Regression (VAR) dengan Dasar Lag 1 Vector Autoregression Estimates
Date: 07/13/16 Time: 19:31
Sample (adjusted): 2 36
Included observations: 35 after adjustments
Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
CR DER TAT NPM PL
CR(-1) 0.269678 -0.143165 -0.021857 0.052233 0.028958
(0.21966) (0.21468) (0.01167) (0.14423) (0.05013)
[ 1.22770] [-0.66689] [-1.87227] [ 0.36216] [ 0.57761]
DER(-1) 0.482973 0.991759 0.023244 -0.407833 -0.080879
(0.23035) (0.22512) (0.01224) (0.15124) (0.05257)
[ 2.09672] [ 4.40551] [ 1.89877] [-2.69653] [-1.53842]
TAT(-1) -4.352541 -0.205346 0.388229 0.212616 -1.043648
(3.90055) (3.81200) (0.20729) (2.56106) (0.89024)
[-1.11588] [-0.05387] [ 1.87283] [ 0.08302] [-1.17232]
NPM(-1) -0.199732 -0.133594 -0.008967 -0.522344 -0.205644
(0.29625) (0.28953) (0.01574) (0.19452) (0.06761)
[-0.67420] [-0.46142] [-0.56956] [-2.68535] [-3.04141]
PL(-1) -0.052739 0.140246 -0.014447 -0.589478 0.010588
(0.68625) (0.67067) (0.03647) (0.45058) (0.15663)
[-0.07685] [ 0.20911] [-0.39612] [-1.30825] [ 0.06760]
C 51.53320 17.21947 2.926243 55.45938 13.87211
(28.1589) (27.5196) (1.49651) (18.4889) (6.42682)
[ 1.83009] [ 0.62572] [ 1.95538] [ 2.99961] [ 2.15847]
R-squared 0.498763 0.642047 0.449690 0.362372 0.345930
Adj. R-squared 0.412343 0.580331 0.354809 0.252436 0.233159
Sum sq. resids 6831.004 6524.398 19.29351 2944.927 355.8336
S.E. equation 15.34770 14.99931 0.815655 10.07716 3.502874
F-statistic 5.771370 10.40323 4.739519 3.296215 3.067554
Log likelihood -141.9557 -141.1521 -39.24021 -127.2314 -90.24736
Akaike AIC 8.454613 8.408690 2.585155 7.613225 5.499849
Schwarz SC 8.721244 8.675321 2.851786 7.879856 5.766480
Mean dependent 108.9014 103.8811 4.712000 11.86571 0.902571
S.D. dependent 20.02079 23.15355 1.015459 11.65505 4.000110
Determinant resid covariance (dof adj.) 13489273
Determinant resid covariance 5267909.
Log likelihood -519.1643
Akaike information criterion 31.38082
Schwarz criterion 32.71397
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016)
104
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
viii
Variabel Current Ratio (CR):
Kontribusi yang paling besar dan
positif terhadap CR adalah DERt-1
sebesar 2.097 kemudian disusul oleh
CRt-1 variabel itu sendiri sebesar
1.228. Sedangkan NPM, TAT dan
PL memiliki kontribusi yang rendah
terhadap Current Ratio (CR).
Variabel Debt to Equity Ratio
(DER): Kontribusi yang paling besar
dan positif terhadap DER adalah
DERt-1 variabel itu sendiri sebesar
4.405 kemudian disusul oleh PLt-1
0.209. Sedangkan TAT, NPM dan
CR memiliki kontribusi yang rendah
terhadap Debt to Equity Ratio
(DER).
Variabel Total Asset Turnover
(TAT): Kontribusi yang paling besar
dan positif terhadap TAT adalah
DERt-1 sebesar 1.899 kemudian
disusul oleh TATt-1 sebesar 1.873.
Sedangkan PL, NPM dan CR
memiliki kontribusi yang rendah
terhadap Total Asset Turnover
(TAT).
Variabel Net Profit Margin
(NPM): Kontribusi yang paling besar
terhadap variabel Net Profit Margin
(NPM) adalah CRt-1 sebesar 0.362
kemudian disusul oleh TATt-1
sebesar 0.083. Sedangkan PL,
NPM dan DER memiliki kontribusi
yang rendah terhadap Total Asset
Turnover (TAT).
Variabel Pertumbuhan Laba
(PL): Kontribusi yang paling besar
dan positif terhadap Variabel
Pertumbuhan Laba (PL) adalah CRt-1
di tahun sebelumnya sebesar 0.578
kemudian disusul oleh PLt-1 variabel
itu sendiri sebesar 0.068. Sedangkan
TAT, DER dan NPM memiliki
kontribusi yang rendah terhadap PL.
Berdasarkan hasil analisis
Vector Autoregression diketahui
bahwa hasil estimasi dengan
menggunakan dasar lag = 1 terlihat
bahwa hanya ada hubungan searah
antara variabel Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Total
Asser Turnover (TAT), Net Profit
Margin (NPM) dan Pertumbuhan
Laba (PL) dengan demikian hipotesa
yang menyatakan adanya hubungan
timbal balik antara variabel yang
diamati dalam penelitian ini tidak
terbukti.
Impulse Response Function (IRF)
Estimasi yang dilakukan
untuk IRF ini dititik beratkan pada
respon suatu variabel pada
perubahan satu standar deviasi dari
variabel itu sendiri maupun dari
variabel lainnya yang terdapat dalam
model.
105
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
-4
0
4
8
12
16
5 10 15 20 25 30
CR DER TAT
NPM PL
Response of CR to Cholesky
One S.D. Innovations
-4
0
4
8
12
16
5 10 15 20 25 30
CR DER TAT
NPM PL
Response of DER to Cholesky
One S.D. Innovations
-.2
.0
.2
.4
.6
.8
5 10 15 20 25 30
CR DER TAT
NPM PL
Response of TAT to Cholesky
One S.D. Innovations
-8
-4
0
4
8
12
5 10 15 20 25 30
CR DER TAT
NPM PL
Response of NPM to Cholesky
One S.D. Innovations
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 10 15 20 25 30
CR DER TAT
NPM PL
Response of PL to Cholesky
One S.D. Innovations
Dari hasil penelitian yang
ditunjukkan pada grafik diperoleh
hasil bahwa dalam jangka pendek
(periode 1) satu standar deviasi dari
Current Ratio (CR) yaitu sebesar
15.35 diatas rata-rata dan tidak
membawa pengaruh terhadap
variabel Debt to Equity Ratio (DER),
Sedangkan penambahan satu standar
deviasi tidak terlalu berpengaruh
pada variabel DER, TAT, NPM dan
PL dengan nilai yang tidak terlalu
berbeda dengan periode sebelumnya
yang masih berada dibawah rata-rata.
Dalam jangka panjang (periode 30)
terjadi penurunan nilai dari periode
sebelumnya dimana satu standar
deviasi CR sebesar 0.25 kemudian
diikuti oleh variabel DER yang juga
mengalami penurunan nilai sebesar
0.85 dari periode sebelumnya di atas
rata-rata. Sedangkan variabel Total
Asset Turnover (TAT), Net Profit
Margin (NPM) dan Pertumbuhan
Laba (PL) semakin menurun
nilainya.
Dari hasil penelitian yang
ditunjukkan pada Gambar diperoleh
hasil bahwa dalam jangka pendek
(periode 1) satu standar deviasi dari
DER yaitu sebesar 12.87 tidak
membawa efek apapun terhadap
variabel PL, NPM dan TAT,
sedangkan untuk variabel CR
membawa pengaruh sebesar 7.70
diatas rata-rata. Dalam jangka
106
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
vii
panjang (periode 30) satu standar
deviasi dari Debt to Equity Ratio
(DER) membawa pengaruh positif
terhadap variabel Current Ratio
(CR), Total Asset Turnover (TAT)
dan Pertumbuhan Laba (PL) masing-
masing sebesar (0.36), (0.08) dan
(0.06) di atas rata-rata namun tetap
membawa pengaruh negatif seperti
pada periode sebelumnya sebesar (-
0.09) di bawah rata-rata.
Dari hasil penelitian yang
ditunjukkan pada Gambar diperoleh
hasil bahwa satu standar deviasi dari
TAT dalam jangka pendek pada
(periode 1) dengan nilai 0.66 di atas
rata-rata direspon positif oleh
variabel DER dan CR masing-
masing sebesar (0.47) dan (0.04),
namun tidak direspon oleh variabel
NPM dan PL. Pada jangka panjang
(periode 30) diperoleh hasil bahwa
penambahan satu standar deviasi dari
TAT menyebabkan terjadi perubahan
nilai yang semakin menurun pada
setiap variabel.
Dari hasil penelitian yang
ditunjukkan pada Gambar diperoleh
hasil bahwa satu standar deviasi dari
NPM sebesar 8.85 di atas rata-rata
dan membawa pengaruh positif
terhadap variabel DER dan TAT
masing-masing sebesar 2.51 dan
0.57di bawah rata-rata, sedangan
untuk variabel CR merespon negatif
sebesar (-4.07) dan PL tidak
merespon.
Berdasarkan hasil Impulse
response function terhadap
Pertumbuhan Laba (PL) akibat
goncangan (shock) dari variabel
Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Total Asset Turnover
(TAT), Net Profit Margin (NPM)
periode 2012-2014, menunjukkan
bahwa variabel Current Ratio, Debt
to Equity Ratio dan Total Asset
Turnover memiliki respon negatif di
awal hingga akhir periode terhadap
pertumbuhan laba pada PT
Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan. Sedangkan Net Profit
Margin (NPM) memiliki respon
negatif di awal dan positif hingga di
akhir periode terhadap pertumbuhan
laba pada PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero) Medan.
Variance Decomposition
Variance decomposition
bertujuan untuk mengukur perkiraan
varians error suatu variabel, yaitu
seberapa besar perbedaan sebelum
dan sesudah shocks, baik yang
berasal dari variabel sendiri maupun
dari variabel lain. Dengan
menggunakan metode variance
decomposition dalam Eviews
diperoleh hasil bahwa dari hasil
Variance Decomposition, secara
keseluruhan baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek,
semua variabel pada periode pertama
dipengaruhi oleh error variance
variabel itu sendiri. Sedangkan
dalam jangka panjang terjadi
perubahan pengaruh error variance
yang semakin menurun terhadap
variabel itu sendiri dan digeser oleh
variabel lainnya. Perkiraan error
variance variable lain yang paling
mempengaruhi Total Asset Turnover
107
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
viii
(TAT) adalah Debt to Equity Ratio
(DER) pada periode ke 3, sampai
pada jangka panjang (periode ke 30).
Jadi Debt to Equity Ratio (DER)
variabel yang paling kuat
mempengaruhi error variance
variable dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis Vector Autoregression
diketahui bahwa hasil estimasi
dengan menggunakan lag 1 dengan
mengamati t-statistik masing-masing
variabel menunjukkan, bahwa hanya
terdapat hubungan satu arah diantara
variabel yang diamati dengan
demikian hipotesa yang menyatakan
adanya hubungan timbal balik antara
variabel yang diamati tidak terbukti.
Berdasarkan kesimpulan di
atas, Saran bagi perusahaan
diharapkan lebih memperhatikan
kinerja keuangan dalam
menghasilkan laba dengan cara
pengolahan asset yang baik yang
ditunjukkan dengan peningkatan
aset, dimana jika perusahaan
memiliki dua rasio lancar maka
perusahaan akan mampu menutupi
kewajiban lancarnya dengan baik,
dengan demikian perusahaan akan
memperoleh laba, Namun jika aktiva
lancar perusahaan terlalu tinggi maka
ini juga akan berdampak buruk bagi
perusahaan karena banyak dana
perusahaan yang menggangur yang
pada akhirnya akan mengurangi
kemampuan laba perusahaan dan
juga Pemanfaatan sumber daya
perusahaan yang optimal akan
meningkatkan laba bersih yang
diperoleh perusahaan dari kegiatan
penjualan. Dengan laba bersih
perusahaan yang besar, maka
perusahaan memiliki kesempatan
yang luas untuk memperbesar modal
usahannya tanpa melalui hutang-
hutang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Adisetiawan, R. (2012). Analisis
Pengaruh Kinerja Keuangan
dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba. Fakultas
Ekonomi, Universitas
Batanghari, vol.10, No.3.
Amalina, Nur. (2013). Analisis Rasio
Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba: (Studi
Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar
Pada Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun
2008-2011). Skripsi.
Universitas Diponegoro
Semarang.
Baridwan,Zakki. (2011).
Intermediate Accounting. Edisi
Kedelapan. Penerbit BPFE:
Yogyakarta
Cahyaningrum, Ndaru Hesti.
(2012). Analisis Manfaat
Rasio Keuangan dalam
108
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
ix
Memprediksi Perubahan Laba.
Skripsi. Universitas
Diponegoro Semarang.
Fahmi, Irham dkk. (2012). Teori
Portofolio dan Analisis
Investasi. Bandung: Alfabeta
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009).
Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Irawan, Febrian Rizal. (2014)
Analisis Perubahan Rasio
Keuangan Untuk
MemprediksiPertumbuhan
Laba Perusahaan Manufaktur
Yang Tercatat Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Universitas
Brawijaya.
Harahap, Sofyan Syafri. (2011).
Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan, Jakarta; PT Raja
Grafindo Persada.
Harningsih, Dr. Raden Supriyanto,
SSi., MSc. (2012). Evaluasi
Pengaruh Rasio-rasio
Keuangan Terhadap
Perubahan Laba Pada Bank
Umum Konvensional di
Indonesia. Jurnal. Fakultas
Ekonomi, Universitas
Gunadarma.
Juanda, Bambang dan Junaidi,
Ekonometrika deret waktu
Bogor: Pt Penerbit IPB Pres,
2012
Kasmir. (2012). Analisis Laporan
Keuangan. (Ed. 1, Cet. 5).
Jakarta : Rajawali Pers.
Manurung, J.J., Manurung, A.H.,
Saragih, F.D. (2009).
Ekonometrika, Teori dan
Aplikasi, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Munawir, S. (2010). Analisa
Laporan Keuangan Edisi
Kelima, Liberty, Yogyakarta.
Nachrowi D, Nachrowi dan Usman
Hardius. (2006).
Ekonometrika. Fakultas
Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.
Nurvigia Dwi Prabowo Putri.
(2010). Pengaruh Rasio
Keuangan terhadap
Perubahan Laba pada
Perusahaan Otomotif yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Jakarta:
Universitas Pembangunan
Nasional.
Pranata, Dery. (2015). Analisis
Pendekatan Gravity Model
Dalam Memprediksi
Dereminan Ekspor Kertas
Indonesia. Skripsi, Medan :
Universitas Pembangunan
Panca Budi.
Rusiadi dkk. (2013). Metode
Penelitian, Manajemen,
Akuntansi dan Ekonomi
Pembangunan, Medan: USU
Press.
109
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
x
Sawir, Agnes, (2009). Analisis
Kinerja Keuangan Teori dab
Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE
Sulfida, Syahliza Amin. (2010).
Pengaruh Rasio Keuangan
terhadap Pertumbuhan Laba
pada Perusahaan Barang
Konsumsi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Sri, Marhaeni Selsiyah. (2010).
Analisis Pengaruh Working
Capital To Total Assets Ratio,
Total Debt To Total Capital
Asset Ratio, Total Asset
Turnover, Gross Profit
Margin dan Net Profit
Margin terhadap
Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2005-2009.
Skripsi Akuntansi Politeknik
Negeri Semarang.
Tesa, Silvia. Pengaruh Suku Bunga
Internasiona (Libor), Nilai
Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi
Terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2000-2010.
Dalam Economics
Development Analysis
Journal1 (1) (2012)
Tika, Nurmalasari. (2010). Analisis
Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI).Skripsi
Akuntansi Universitas
Gunadarma.
110
top related