analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk ...eprints.ums.ac.id/67661/1/naspub.pdf ·...
Post on 16-Mar-2019
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH
PENDUDUK, INFLASI DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH 2002-2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh
RAFI’I HERI WAHYUDI
B 300 140 083
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
2
i
3
ii
4
iii
1
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH
PENDUDUK, INFLASI DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH 2002-2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan
ekonomi, jumlah penduduk, inflasi dan pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di
provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2017. Data yang digunakan adalah laju
pertumbuhan PDRB, jumlah penduduk, inflasi dan pendidikan. Model analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan Ordinary
Least Square (OLS) dan menggunakan data time series. Data diperoleh dari Badan
Pusat Statistika (BPS). Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah penduduk dan
pendidikan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan
di provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2002-2017. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi dan inflasi tidak menunjukkan pengaruh yang tidak
signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Kata Kunci : Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, Inflasi dan
Pendidikan
Abstract
This study aims to analyze the influence of economic growth, population,
inflation and education on the level of poverty in the province of Central Java in
2002-2017. The data used are GRDP growth rate, population, inflation and
education. The analysis model used in this study is multiple regression with
Ordinary Least Square (OLS) and using time series data. Data is obtained from
the Central Statistics Agency (BPS). The results show that the population and
education have a negative and significant influence on the level of poverty in the
province of Central Java during the period 2002-2017. While economic growth
and inflation do not show a significant effect on poverty.
Keywords: Poverty, Economic Growth, Population, Inflation and Education
1. PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan suatu keadaan, sering dihubungkan dengan kebutuhan,
kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang memahami
istilah kemiskinan secara subjektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang mapan. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.
Pemahaman utamanya mencakup gambaran kekurangan materi, gambaran tentang
2
kebutuhan sosial, dan gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan
yang memadai (Soebagiyo,2015).
Berkaitan dengan pembangunan ekonomi daerah, proses lajunya
pertumbuhan perekonomian suatu daerah ditunjukkan dengan tingkat penambahan
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Menurut Sukirno dalam Prishardayo
(2008) tingkat penambahan PDRB tersebut seringkali dijadikan sebagai ukuran
kesuksesan suatu daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam menciptakan
pembangunan ekonomi. Secara makro pertumbuhan dan peningkatan PDRB dari
tahun ke tahun merupakan indikator dari keberhasilan pembangunan daerah yang
dapat dikategorikan dalam Sembilan sektor ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup mengentaskan kemiskinan
tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang dibutuhkan,
walaupun pertumbuhan ekonomi yang bagus pun menjadi tidak akan berarti lagi
penurunan masyarakat miskin jika tidak diringi dengan pemerataan pendapatan
(Wongdesmiwiwati, 2009).
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya kenaikan harga secara
signifikan dan terus menerus. Nilai inflasi yang tinggi dapat disebabkan karena
tingginya permintaan suatu barang. Sesuai dengan hukum permintaan, jika
permintaan naik maka harga akan ikut naik. Jika permintaan harga barang naik,
maka produsen akan berlomba-lomba akan menaikan jumlah produksinya dengan
jalan menambah jumlah tenaga kerja. Penambahan jumlah tenaga kerja ini akan
mempengaruhi tingkat pengangguran (Boediono: 1998).
Akar permasalahan kemiskinan kaitannya dengan jumlah penduduk yang
tinggi adalah keberadaan lapangan pekerjaan yang tidak bisa menampung
kebutuhan angkatan kerja yang tercipta tersebut, sehingga terciptalah
pengangguran yang berujung terhadap pembentukan kemiskinan. Pengangguran
adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang aktif mencari pekerjaan
tetapi belum memperolehnya (Sukirno, 2004).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
menganalisis masalah kemiskinan dalam skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
3
Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, Inflasi, dan Pendidikan terhadap
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2017.”
2. METODE
2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu
data informasi yang berupa symbol angka atau bilangan. Adapun data
kuantitatif yang digunakan adalah data tingkat kemiskinan, data PDRB (
Produk Domestik Regional Bruto), data jumlah penduduk, data inflasi dan
data pendidikan. Data yang digunakan sebagai latar belakang berupa data
tahun 2002-2017.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau dikumpulkan
dari sumber lain dan diperoleh dari pihak lain seperti buku-buku literature,
catatan-catatan atau sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.Sumber data diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik).
2.2 Variabel dan Definisi Operasional
2.2.1 Kemiskinan
Dalam penelitian ini menggunakan data tingkat kemiskinan di
Provinsi Jawa Tengah 2002-2017. Satuan yang digunakan adalah
persentase.
2.2.2 Pertumbuhan Ekonomi
Dalam penelitian ini menggunakan data laju petumbuhan
PDRB(Produk Domestik Regional Bruto). Satuan yang digunakan
adalah persentase
2.2.3 Jumlah Penduduk
Dalam penelitian ini menggunakan data jumlah penduduk di
Provinsi Jawa Tengah 2002-2017. Satuan yang digunakan adalah juta
jiwa.
4
2.2.4 Inflasi
Dalam penelitian ini menggunakan data inflasi di Provinsi Jawa
Tengah 2002-2017. Satuan yang digunakan adalah persentase.
2.2.5 Pendidikan
Dalam penelitian ini menggunakan data rata-rata lama sekolah
di Provinsi Jawa Tengah 2002-2017. Satuan yang digunakan adalah
tahun.
2.3 Analisis Data
Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh
pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, inflasi, pendidikan terhadap
tingkat kemiskinan di provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2017 adalah
analisis regresi linier berganda metode ordinary least square (OLS). Model
dari replika jurnal Mohd. Kurniawan. DP, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Indo Global Mandiri, Analisis Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan di
Kabupaten Musi Banyuasin. :
TKt = βo + β1Yt + β2JPt+ β3It+ Pt + ut
Keterangan :
TKt = Tingkat Kemiskinan tahun 2002-2017
βo = Konstanta
β1,β2...β4 = Koefisiensi regresi
Yt = Pertumbuhan ekonomi tahun 2002-2017
JPt = Jumlah Penduduk tahun 2002-2017
It = Inflasi tahun 2002-2017
Pt = Rata-rata lama sekolah tahun 2002-2017
ut = Variabel pengganggu (error)
2.3.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Residual
Uji normalitas atau error penting dilakukan, sebab uji
eksistensi model (Uji F) maupun uji validitas pengaruh variabel
independent (Uji t) dan estimasi nilai variabel dependent
mensyaratkan hal ini, apabila asumsi tidak terpenuhi baik Uji F
5
maupun Uji t dan Estimasi nilai variabel dependent menjadi tidak
valid.
b. Uji Spesifikasi Model
Pada uji spesifikasi model ini akan digunakan Uji Ramsey Reset
yang dikenal dengan Uji kesalahan spesifikasi umum atau general test
of specification error.
c. Multikolinieritas
Uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji Variance Inflation Factors (VIF). Uji ini untuk mengetahui variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Apabila nilai VIF > 10 maka terdapat masalah
multikolinieritas pada variable.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi ut tidak konstan atau
berubah-ubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai
variabel independent. Pada pengujian ini dapat dilakukan uji White.
e. Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi apabila variabel di masa lalu memiliki
pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa yang akan
datang.
2.3.2 Uji Statistik
a. Uji Validitas Pengaruh
Untuk menguji variabel pengaruh dari variabel independent
terhadap variabel dependent digunakan Uji t yang bertujuan untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent
terhadap variabel dependent secara dua sisi.
b. Uji F
Uji F ini bertujuan untuk mengetahui apakah model penduga
yang telah dibentuk merupakan model yang tepat sebagai estimator.
6
c. Interprestasi Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kebaikan
model yaitu menunjukan seberapa besar variasi dari variabel
independent yang mempengaruhi variabel dependent. Secara verbal,
R2 mengukur proporsi atau presentasi dari variasi total pada Y yang
dijelaskan oleh model regresi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Asumsi Klasik
3.1.1 Normalitas Residual
Nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik statistik ujiJB adalah sebesar
0.693735 (> 0,10); jadi diterima. Kesimpulan yang dapat diambil
distribusi residual normal.
3.1.2 Linieritas
Nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik statistik F uji Ramsey-Reset
terlihat memiliki nilai sebesar 0,4792 (> 0,10) maka diterima. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa model linier.
3.1.3 Multikolinieritas
Nilai dari masing-masing kurang dari 10 maka variabel variabel
Pertumbuhan ekonomi(Y), Jumlah Penduduk (JP), Inflasi (I) dan
Pendidikan (P) tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam model.
3.1.4 Heteroskedastisitas
Nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik statistik uji White adalah
sebesar 0,3232 (> 0,10) maka diterima. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model.
3.1.5 Autokorelasi
Nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik statistik uji White adalah
sebesar 0,3232 (> 0,10) maka diterima. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model.
7
3.2 Uji Statistik
3.2.1 Uji F
Nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik statistik F pada estimasi
model memiliki nilai sebesar 0.000026 < 0,01 maka ditolak. Kesimpulan
yang dapat diambil yaitu model yang dipakai eksis.
3.2.2 Interprestasi Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ( ) menunjukan daya ramal dari model ekonometri
yang dipakai dalam penelitian ini. Dari Tabel 4.1 terlihat nilai sebesar
0.893922 artinya 89,39%. Sisanya 10,61% dipengaruhi oleh variabel-
variabel atau faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
3.2.3 Uji t
Berdasarkan uji t bahwa variabel jumlah penduduk dan pendidikan
berpengaruh negative dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi tidak berpengaruh signifikan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut ini :
a. Dari hasil asumsi klasik diperoleh kesimpulan bahwa uji normalitas distribusi
ut normal, uji linieritas model yang dipakai bahwa model linier, uji
multikolinieritas bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas tidak ada masalah heteroskedastisitas, uji otokorelasi tidak
ada masalah otokorelasi pada model. Dan pada Uji F model yang dipakai
eksis.
b. Koefisien determinasi (R^2) menunjukkan daya ramal dari model ekonometri
yang dipakai dalam penelitian ini. Dari Tabel 4.1 terlihat nilai R^2 sebesar
0.893922 artinya 89,39% variasi variabel tingkat kemiskinan (TK) dapat
dijelaskan oleh variabel Pertumbuhan ekonomi (Y), Jumlah Penduduk (JP),
Inflasi (I) dan Pendidikan (P). Sisanya 10,61% dipengaruhi oleh variabel-
variabel atau faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
8
c. Variabel jumlah jenduduk dan pendidikan (rata-rata lama sekolah) memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2002-2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah
penduduk dan pendidikan (rata-rata lama sekolah) maka tingkat kemiskinan
akan menurun.
d. Variabel pertumbuhan ekonomi dan inflasi tidak memiliki pengaruh dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-
2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan ekonomi dan
inflasi tidak akan mempengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, saran yang dapat diberikan
kepada pihak yang bersangkutan adalah sebagai berikut :
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pemerintah daerah
provinsi Jawa Tengah dapat membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi
kemiskinan. Dan pemerintah sebaiknya memprioritaskan membuka lapangan
kerja yang lebih luas dan membuat kebijakan layanan pendidikan yang mudah
dan murah agar terjangkau semua golongan masyarakat.
b. Bagi peneliti selanjutnya yang terkait mengenai tingkat kemiskinan,
diharapkan untuk dapat mengembangkan lebih lanjut baik dengan cara
mengembangkan variabel maupun analisis agar hasil penelitian selanjutnya
bisa lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Adyanti, Titi Aminah. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhahan Ekonomi di Kabupaten Karanganyar Tahun 1999-2014.
Eprints Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Agresia, Stefany Yosi. 2012. Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat
Pendidikan dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Kabupaten Rembang. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Andre (2015). Analisis sektor unggulan dan pengeluaran pemerintah di Kota
Ambon. Cita Economica Jurnal economi Vol.9 (1).
9
Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia. 2014-2015. Dalam angka. Indonesia.
Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Jawa Tengah. 2014-2015. Jawa Tengah
dalam angka. Jawa Tengah.
Effendi, N., & Setiawan, M. (2013). Ekonometrika Ekonomi Teori dan Terapan.
Bandung: Salemba Empat.
Ervani, Eva. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia. Majalah Ilmiah Unikom Bidang Humaniora, Vol 7, No.2.
Fankun (2014). Financing Agriculture as a Way of Diversification of Nigerian
Economy: Challenges and Prospects.The International Journal Of
Business & Management, Vol.5(5).
Fitri, Dhita Nur Elia. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1984-2013. Skripsi Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariet Dengan Progam IBM SPSS
19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gisore (2014). Effect of Goverment Expenditure on economic growth in East
Africa: A Disagreggated model. European Journal of Business and Social
Sciences, Vol.3(8).
Gujarati, D. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Harry (2013). Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap PDRB dan PAD. Jurnal
Economia, Vol.9(1).
Insukindro (2006) Modul Teori Ekonometri, FEB-UGM, Yogyakarta.
Iskandar A.A (2014). Analisis Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Di Tinjau Dari
Pendekatan Middle Income Trap Provinsi Lampung. Jurnal Ekonomi
Bisnis Vol.4, No.2.
Ishola (2013). Government Expenditure on Agricultural Sector and Economic
Growth in Nigeria Vol.8, No.2 April 2013. Journal Of Humanities And
Social Science.
Juanda. (2012). Ekonometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi . Bogor: IPB Press.
Munandar, Aris. 2016. Analisis Produk Domestik Regional Bruto, Inflasi dan Net
Ekspor Provinsi di Indonesia. Jurnal Economi Global Vol.1, No.1.
Nangarumba, Muara. 2016. Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter, Kebijakan
Fiskal, dan Penyaluran Kredit Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2006-2016. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Vol.8, No.2.
10
Marain, et al. 2014. Analisis Belanja Daerah Sektor Pertanian terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pertanian dan Kinerja Sektor
Pertanian di Kota Malang. Wacana Vol.17 (4).
Martin (2014). Pengaruh PDRB sektor pertanian, nilai tukar petani dan investasi
sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian
Provinsi Jambi. E-jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Vol.7(1).
Nugroho, Rosalendro Eddy. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumnuhan Ekonomi di Provinsi Banten. Journal of Industrial
Engineering and Management System, 10 (1).
Paksi, Arli Kartika Eka. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Skripsi Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Prok, Kristovel. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Sulawesi Utara Selama Periode Otonomi Daerah 2001-2013. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(3).
Purnami (2016). Analisis pengaruh pendidikan dan kontribusi sektor pertanian
terhadap pertumbuhan ekonomi serta jumlah penduduk miskin. E-Jurnal
EP Unud, Vol.5 (11).
Rahmawati, Lilik. 2016. Sistem Kebijakan Fiskal Modern dan Islam.
Oeconomicus Jurnal Of Economic, 1(1).
Ratih (2017). Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja terhadap
Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan pada Wilayah
Sarbagita di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana Vol.6 (1).
Rezky (2016). Analisis penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,
Vol.5(1).
Riani, Eva dan Haryadi. 2014. Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Bungo.Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 2(1).
Suwanti. 2013. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah untuk Sektor
Pertanian terhadap PDRB Sektor Pertanian 35 Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2007 – 2010. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Soebagyo, Daryono (2016). Leading sectors 15 countries-districts in Central Java.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.17(1).
Suratman (2016). Pengaruh investasi terhadap PDRB sektor pertanian Kalimantan
Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture, Vol.4(2).
11
Shuaib (2015). Impact of Government Agricultural Expenditure onthe Growth of
the Nigerian Economy. Asian Journal of Agricultural Extension,
Economics & Sociology Vol.6(1).
Srinivasan (2013). Causality between Public Expenditure and Economic Growth:
The Indian Case. International Journal of Economics and Management,
Vol.7(2).
Taufiq, M. , dkk. 2016. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pertanian
terhadap PDRB Sektor Pertanian di Wilayah Eks Karisidenan Besuki.
Artikel Mahasiswa 2016.
Utomo, Y. P. (2015). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Yana (2015). Analisis pengeluaran pemerintah, tenaga kerja dan kebijakan renstra
terhadap PDRB sektor pertanian. Economics Development Analysis
Journal, Vol.4(4).
top related