analisis kontribusi pajak kendaraan bermotor dan …eprints.perbanas.ac.id/693/6/artikel...
Post on 17-Aug-2019
248 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA
BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH PERIODE 2009-2013
(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Surabaya Utara)
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
MARIA LIDYA STEPHANIA DJAGO
NIM :2010310371
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2015
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
Nama : Maria Lidya Stephania Djago
Tempat, Tanggal Lahir : Bajawa, 13 Mei 1992
NIM : 2010310371
Jurusan : Akuntansi
Program pendidikan : Strata I
Konsentrasi : Audit dan Perpajakan
Judul : Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor
Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Periode 2009-2013
(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) Surabaya Utara)
Disetujui dan diterima baik oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal:
(Putri Wulanditya, S.E.,M.Ak)
Ketua Program Sarjana Akuntansi
Tanggal:
(Dr. Luciana Spica Almilia, S.E.,M.Si)
1
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA
BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH PERIODE 2009-2013
(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Surabaya Utara)
Maria Lidya Stephania Djago
vannydjago13@gmail.com
STIE Perbanas Surabaya
Jl. Nginden Semolo 34-36
ABSTRACT
The research is a case study on the UPTD surabaya north. The purpose of
this study which is to analyze contribution of motor vehicle taxes and the name
behind of effort in increase revenue regional original. The research also held to
find out the impediments that occurs in tax collection and the efforts that was
conducted by the officer samsat and the local treasury office to initiate taxes.
Technique of analysis that was used technique which is the collection of primary
data by interviewing and data collection skunder by taking data that has become
the uptd surabaya documentation north . An instrument the analysis used is
qualitative analysis by explaining in detail and trend analysis to estimate tax the
following year . In this research obtained the result that of PKB and BBNKB
made a significant contribution in the improvement of revenue from the UPTD
surabaya north .
Key word: Motor vehicle tax, name behind the effotr, revenue regional original.
PENDAHULUAN
Pajak daerah merupakan
sumber pendapatan daerah yang
penting guna membiayai
penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pembangunan daerah.
meurut pasal 2 UU No.34 2000
tentang pajak dan retribusi daerah,
disebutkan bahwa jenis pajak
propinsi terdiri dari 4 (empat) jenis
pajak, antara lain : pajak kendaraan
bermotor dan kendaaraan diatas air;
bea balik nama kendaraan bermotor
dan kendaraan diatas air; pajak bahan
bakar kendaraaan bermotor; serta
pajak pengambilan dan pemanfaatan
air bawah tanah dan air permukaan.
Ketentuan pelaksaan dari pajak
daerah selanjutnya diatur melalui
peraturan pemerintahan indonesia
No.65 tahun 2001 tentang pajak
2
daerah. Pajak sebagai sumber PAD
yang merupakan sumber pendapatan
dalam membiayai pembangunan
perlu dikelola dengan baik.
Dinas Pendapatan Daerah
sebagai salah satu unsur pelaksanaan
pemerintahan yang mempunyai
pengaruh sangat penting dalam
menggali sumber pendapatan daerah
yang berupa pajak daerah
kota/kabupaten dan provisi yang
didalamnya terdapat penerimaan
cukup besar yaitu pajak kendaraan
bermotor dan bea balik nama
kendaraan bermotor perlu melakukan
peningkatan efektifitas penagihan
pajak mengingat semakin besarnya
tunggakan pajak kumulatif. Hal ini
perlu dilakukan karena kenyataan
yang ada selama ini adalah semakin
banyaknya Wajib Pajak yang tidak
beritikad baik untuk melunasi hutang
pajaknya padahal yang bersangkutan
cukup mampu secara finansial.
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka judul penelitian ini
adalah Analisis Kontribusi Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor
Dalam Meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah Periode 2009-2013
(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Jawa Timur Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Surabaya Utara).
Rumusan Masalah
Permasalahan yang berkaitan
dengan latar belakang yaitu: (1)
Berapa besar kontribusi PKB dan
BBNKB dalam meningkatkan PAD
yang disumbangkan oleh UPTD
Surabaya Utara kepada Dispenda
Provinsi Jawa Timur? (2) Bagaimana
persentase penerimaan PKB dan
BBNKB di UPTD Surabaya Utara
tahun 2009- 2013? (3) Apa saja
hambatan yang dialami UPTD
Surabaya Utara dalam melaksanakan
pemungutan PKB dan BBNKB? (4)
Apa saja upaya yang dilakukan
UPTD Surabaya Utara untuk
mengatasi hambatan dalam
melaksanakan pemungutan PKB dan
BBNKB?
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah : (1) Untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi PKB dan
BBNKB dalam meningkatkan PAD
yang disumbangkan oleh UPTD
Surabaya Utara kepada Dispenda
Provinsi Jawa Timur tahun 2009-
2013. (2) Untuk mengetahui
persentase penerimaan PKB dan
BBNKB di UPTD Surabaya Utara
tahun 2009-2013. (3) Untuk
mengetahui hambatan-hambatan
yang dialami UPTD Surabaya Utara
dalam melaknsanakan pemungutan
PKB dan BBNKB. (4) Untuk
mengetahui upaya-upaya yang
dilakukan UPTD Surabaya Utara
untuk mengatasi hambatan dalam
pemungutan PKB dan BBNKB.
RERANGKA TEORITIS YANG
DIPAKAI DAN HIPOTESIS
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan dengan
rujukan penelitian sebelumnya,
terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian terdahulu.
Gustin Fajar Ria dan H.Herman
Legowo (2008)
Penelitian yang dilakukan oleh
Gustin Fajar Ria dan H.Herman
Legowo pada tahun 2008 ini
3
bertujuan untuk mengetahui tingkat
efektifitas dan efisiensi PKB dan
BBNKB provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2003-2007, untuk
mengetahui seberapa besar
kontribusi PKB dan BBNKB
terhadap pendapatan asli provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2003-2007, dan juga analisis SWOT
terhadap pemungutan PKB dan
BBNKB yang dilakukan pemerintah
daerah provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Agus Endro Suwarno dan
Suhartiningsih (2008)
Penelitian yang dilakukan oleh Agus
Endro Suwarno dan Suhartiningsih
pada tahun 2008 ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Seberapa besar
potensi pajak daerah sebagai sumber
PAD di Kabupaten Sukoharjo selama
tahun anggaran 2003-2008, (2)
Seberapa besar kontribusi pajak
daerah sebagai sumber PAD di
Kabupaten Sukoharjo selama tahun
anggaran 2003-2008, (3) Sejauh
mana efektifitas yang dihasilkan dari
sistem pemungutan pajak daeran di
Kabupaten Sukoharjo selama tahun
anggaran 2003-2008.
Febriati (2011)
Penelitian yang dilakukan oleh
Febriati pada tahun 2011 ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana Unit Pelayanan Pendapatan
Daerah (UPPD) mencapai efektivitas
kerja dan untuk mengetahui faktor-
faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas sistem pemungutan PKB
di UPPD Kota Singkawang.
Definisi PAD, PKB dan BBNKB
PAD adalah Pendapatan Asli
Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak
Daerah, Retribusi Daerah,
Pendapatan dari Laba Perusahaan
Daerah dan lain-lain Pendapatan
Yang Sah. Yang menjadi komponen
pajak daerah diantaranya yaitu Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor.
Pajak Kendaraan Bermotor
yang selanjutnya disingkat PKB
adalah pajak yang dipungut atas
kepemilikan dan/atau penguasaan
kendaraan bermotor. Kendaraan
bermotor adalah semua kendaraan
beroda dua atau lebih beserta
gandengannya yang digunakan
disemua jenis jalan darat dan
digerakkan oleh peralatan teknik
berupa motor atau peralatan lainnya
yang berfungsi untuk mengubah
suatu sumber daya energi tertentu
menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan
termasuk alat-alat berat dan alat-alat
besar yang bergerak. Yang menjadi
objek Pajak kendaraan bermotor
adalah kepemilikan dan/atau
penguasaan kendaraan bermotor dan
yang menjadi subjek PKB adalah
Orang pribadi atau Badan yang
memiliki dan/atau menguasai
kendaraan bermotor. Wajib Pajak
adalah orang pribadi atau badan yang
memiliki kendaraan bermotor, jika
wajib pajak merupakan badan maka
kewajiban perpajakannya diwakili
oleh pengurus atau kuasa hukum
badan tersebut.
Bea Balik Nama kendaraan
bermotor yang selanjutnya disingkat
BBNKB adalah pajak yang dipungut
oleh daerah atas setiap penyerahan
kendaraan bermotor dalam hak milik
(Perda No. 1 Tahun 2002 Pasal 1).
Penyerahan kendaraan bermotor
adalah pengalihan hak milik
kendaraan bermotor sebagai akibat
4
perjanjian dua pihak atau perbuatan
sepihak atau keadaan yang terjadi
karena jual beli, tukar menukar,
hibah termasuk hibah wasiat dan
hadiah, warisan, atau pemasukan
kedalam badan usaha. Obyek
BBNKB adalah penyerahan
kendaraan bermotor dan subyek
BBNKB adalah orang pribadi atau
badan yaang menerima penyerahan
kendaraan bermotor.(Perda No. 2
tahun 2007 pasal 3).
METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Teknik
Pengambilan Sampel
Populasi dari penelitian ini
adalah Laporan Realisasi PKB dan
BBNKB Dispenda Provinsi Jawa
UPTD Surabaya Utara. Dalam
penelitian ini sampel mana yang
dianggap dapat mewakili populasi
ditentukan sendiri, yakni Laporan
Penerimaan PKB dan BBNKB di
UPTD Surabaya Utara tahun 2009-
2013. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu teknik non-probability
sampling dengan cara accidental
sampling yaitu menggunakan sampel
yang dapat diakses dengan baik dan
diperoleh dengan lengkap.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang
digunakan dalam penelitian ini
digunakan dua teknik yaitu: Pertama,
teknik pengumpulan data pimer yang
dilakukan dengan cara wawancara
dengan Kepala Sub Bagian Tata
Usaha UPTD Surabaya Utara dan
juga melakukan penelitian lapangan
dengan cara membantu petugas
UPTD Surabaya Utara untuk
menyampaikan surat tunggakan
pajak kendaraan kepada pemilik
kendaraan bermotor. Kedua, teknik
pengumpulan data sekunder yang
merupakan data yang telah
dikumpulkan sebelumnya dan telah
menjadi dokumentasi UPTD
Surabaya Utara.
Teknik Analisis Data
Metode Kualitatif yaitu
metode analisis dalam bentuk bukan
angka tetapi hanya merupakan uraian
keterangan, usulan pendapat serta
kesimpulan-kesimpulan.
Terdapat dua teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu
teknik analisis deskriptif kualitatif
dan analisis trend.
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
Gambaran Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) Surabaya Utara
dengan cara melakukan wawancara
kepada Kepala Sub Bagian Tata
Usaha UPTD Surabaya Utara, untuk
memperoleh informasi mendalam
tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan PKB dan BBNKB dan
mengumpulkan data sekunder
dengan cara mengumpulkan data
yang telah menjadi dokumentasi
Dinas Pendapatan Daerah UPTD
Surabaya Utara.
Fungsi UPTD Surabaya utara
Adapun fungsi dari UPTD Surabaya
Utara adalah sebagai berikut:
5
Pelaksana kegiatan teknis
operasional pemungutan PAD,
Pelaksanaan pemungutan PKB dan
BBNKB di Kantor Bersama Samsat.,
Pelaksanaan koordinasi dengan
instansi terkait pada Kantor Bersama
Samsat, Pelaksanaan koordinasi
dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota terkait dengan
pemungutan PAD, Pelaksanaan tugas
-tugas ketatausahaan, Pelaksanaan
pelayanan masyarakat, dan
pelaksanaan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Unit
Pelaksana Teknis Dinas Surabaya
Utara diatur dalam Peraturan
Gubernur Nomor 134 Tahun 2008.
Struktur organisasi UPTD Surabaya
Utara dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut:
GAMBAR 1
Struktur Organisasi UPTD Surabaya Utara
Wilayah Kerja Operasional
Wilayah kerja operasioanal
UPTD Surabaya Utara meliputi 8
kecamatan yaitu: Kecamatan
Tegalsari, Bubutan, Genteng,
Simokerto, Pabean Cantian,
Semampir, Kenjeran, dan Bulak.
Penagihan PKB dan BBNKB
di UPTD Surabaya Utara bersifat
aktif yaitu penagihan pajak
dilakukan oleh semua pegawai,
terkecuali Kepala UPT. Dalam hal
ini, petugas mendatangi pemilik
kendaraan bermotor dan memberikan
surat tagihan dan surat
pemberitahuan pajak secara
langsung. Petugas yang sedang
melakukan kegiatan penagihan
kepada wajib pajak disebut “Petugas
Dinas Luar”. Dan masing-masing
Kepala Unit Pelaksana Teknis
Drs.Ec.Agus Darmawan
NIP. 196008081994031004 Sub. Bagian Tata Usaha
Gito Sampurno, S.Sos
NIP. 196808051989031011
Seksi Pendataan dan Penetapan
Nur Winarto, S.Sos
NIP. 1962111919900331005
Seksi Pembayaran dan Penagihan
Lilies Handayani, SH
NIP. 196504151995032001
6
Petugas Dinas Luar sudah dibagi
berdasarkan wilayah/kecamatan.
Komponen penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
terdiri dari: Pajak daerah, Retribusi
daerah, Pendapatan dari laba
perusahaan daerah, Lain-lain
pendapatan daerah yang sah
Untuk memlihat peningkatan
dan penurunan PAD yang terjadi di
UPTD Surabaya Utara pada tahun
2009-2013 dapat dilihat pada tabel
dan grafik berikut.
TABEL 1
TARGET DAN REALISASI PAD TAHUN 2009-2013
NO TAHUN TARGET REALISASI PERSENTASE
1 2009 269.704.362.000 333.448.547.181 123,63%
2 2010 381.597.241.000 415.463.586.611 108,87%
3 2011 498.243.720.500 539.917.525.452 108,36%
4 2012 552.448.238.000 561.009.520.365 101,55%
5 2013 518.036.400.000 522.834.837.147 106,72%
Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013
GAMBAR 2
TARGET DAN REALISASI PAD TAHUN 2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
TARGET Rp269.704.36 Rp381.597.24 Rp498.243.72 Rp552.448.23 Rp518.036.40
REALISASI Rp333.448.54 Rp415.463.58 Rp539.917.52 Rp561.009.52 Rp522.834.83
Rp0
Rp100.000.000.000
Rp200.000.000.000
Rp300.000.000.000
Rp400.000.000.000
Rp500.000.000.000
Rp600.000.000.000
TARGET DAN REALISASI PAD TAHUN 2009-2013
TARGET
REALISASI
7
Dari tabel dan gambar di atas dapat
dilihat bahwa target Pendapatan Asli
Daerah di Dinas Pendapatan Daerah
UPTD Surabaya Utara selama tahun
2009-2013 mengalami peningkatan
dan penurunan baik dalam target
maupun realisasi. Target dan
realisasi PAD dari tahun 2009-2012
mengalami peningkatan, namun pada
tahun 2013 target dan realisasi PAD
mengalami penurunan. Penurunan
target yang terjadi pada tahun 2013
dilakukan karena realisasi tahun
2012 hanya mencapai 1,55% dari
target yang di anggarkan.
TABEL 2
TARGET PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
NO TAHUN PKB BBNKB
1 2009 158.397.610.000 104.649.752.000
2 2010 175.215.733.000 183.370.420.000
3 2011 211.463.495.000 251.991.372.000
4 2012 254.680.600.000 257.710.638.000
5 2013 235.692.247.000 231.844.288.000
Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013
GAMBAR 3
TARGET PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
PKB Rp158.397.6 Rp175.215.7 Rp211.463.4 Rp254.680.6 Rp235.692.2
BBNKB Rp104.649.7 Rp183.370.4 Rp251.991.3 Rp257.710.6 Rp231.844.2
Rp0
Rp50.000.000.000
Rp100.000.000.000
Rp150.000.000.000
Rp200.000.000.000
Rp250.000.000.000
Rp300.000.000.000
TARGET PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
PKB
BBNKB
8
Dari tabel dan gambar di atas
dapat dilihat bahwa target PKB dan
BBNKB di UPTD Surabaya Utara
pada tahun 2009-2013 mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2009-2012
PKB dan BBNKB di UPTD
Surabaya Utara mengalami
peningkatan, sedangkan pada tahun
2013 target PKB dan BBNKB
diturunkan dari tahun sebelumnya.
Target ditetapkan berdasarkan
laporan jumlah kendaraan yang
dievaluasi oleh petugas dinas UPTD
Surabaya Utara selama bertugas
menyampaikan Surat Pembeitahuan
kepada wajib pajak sampai dengan
akhir tahun, beserta status kendaraan
yang dimiliki.
TABEL 3
REALISASI PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
NO TAHUN PKB BBNKB
1 2009 174.467.617.930 137.677.219.000
2 2010 182.108.305.675 199.669.341.300
3 2011 213.315.359.179 265.802.716.350
4 2012 255.321.381.855 257.568.380.900
5 2013 250.487.739.709 250.934.360.000
Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.
GAMBAR 4
REALISASI PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
PKB Rp174.467.6 Rp182.108.3 Rp213.315.3 Rp255.321.3 Rp250.487.7
BBNKB Rp137.677.2 Rp199.669.3 Rp265.802.7 Rp257.568.3 Rp250.934.3
Rp0
Rp50.000.000.000
Rp100.000.000.000
Rp150.000.000.000
Rp200.000.000.000
Rp250.000.000.000
Rp300.000.000.000
REALISASI PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
PKB
BBNKB
9
Dari tabel dan gambar di atas
dapat dilihat bahwa realisasi PKB
dan BBNKB di UPTD Surabaya
Utara pada tahun 2009-2012
mengalami kenaikan penerimaan
yang signifikan. Namun pada tahun
2013 realisasi penerimaan PKB dan
BBNKB mengalami penurunan.
Realisasi PKB dan BBNKB yang
diterima tidak bergantung pada target
yang dianggarkan, artinya realisasi
bisa saja melebihi target maupun
tidak memenuhi target yang telah
dianggarkan.
Kontribusi digunakan untuk
mengetahui sejauh mana PKB dan
BBNKB memberikan sumbangan
dalam penerimaan PAD. Dalam
mengetahui kontribusi dilakukan
dengan membandingkan penerimaan
PKB dan BBNKB periode tertentu
dengan penerimaan PAD periode
tertentu pula. Semakin besar hasilnya
berarti semakin besar pula peranan
PKB maupun BBNKB terhadap
PAD, begitu pula sebaliknya jika
hasil perbandinganya terlalu kecil
berarti peranan PKB maupun
BBNKB terhadap PAD juga kecil.
Rumus yang digunakan untuk
menghitung kontribusi: (Nugroho
Budiyuwono 1995:160).
P n =𝑄𝑋𝑛
𝑄𝑌𝑛𝑥100%
Keterangan:
P = Kontribusi yang dapat
disumbangkan dari
Penerimaan PKB atau
BBNKB dalam
meningkatkan PAD
(Rupiah)
QX = Jumlah realisasi Pajak
Kendaraan Bermotor
(Rupiah)
QY = Jumlah realisasi Pendapatan
Asli Daerah tahun
(Rupiah)
n = Tahun (Periode) tertentu
TABEL 4
KONTRIBUSI PKB DALAM MENINGKATKAN PAD TAHUN 2009-2013
TAHUN PAD PKB KONTRIBUSI
2009 333.448.547.181 174.467.617.930 52,32%
2010 415.463.586.611 182.108.305.675 43,73%
2011 539.917.525.452 213.315.359.179 59,27%
2012 561.009.520.365 255.321.381.855 45,51%
2013 522.834.837.147 250.487.739.709 47,91%
Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.
Kontribusi yang di
sumbangkan oleh PKB dalam
meningkatkan PAD untuk tahun
2009 sebesar 52,32% kemudian
turun menjadi 43,73% pada tahun
2010, meningkat lagi menjadi
59,27% pada tahun 2011, turun
menjadi 45,51% tahun 2012 dan
kemudian kembali meningkat
menjadi 47,91% untuk tahun 2013.
10
Kontribusi PKB selalu mengalami
fluktuasi, namun secara umum dapat
disimpulkan bahwa PKB
memberikan kontribusi yang besar
terhadap PAD di UPTD Surabaya
Utara.
TABEL 5
KONTRIBUSI BBNKB DALAM MENINGKATKAN PAD
TAHUN 2009-2013
TAHUN PAD BBNKB KONTRIBUSI
2009 333.448.547.181 137.677.219.000 41,29%
2010 415.463.586.611 199.669.341.300 48,06%
2011 539.917.525.452 265.802.716.350 49,23%
2012 561.009.520.365 257.568.380.900 45,91%
2013 522.834.837.147 250.934.360.000 47,99%
Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.
Dari hasil perhitungan
analisis kontribusi BBNKB periode
2009-2013 yang di lakukan di
Dispenda Provinsi Jawa Timur
UPTD Surabaya Utara, dapat dilihat
bahwa dari tahun ke tahun BBNKB
memberikan kontribusi yang sangat
besar, yaitu lebih dari 40% dari total
PAD secara keseluruhan di UPTD
Surabaya Utara. Pada tahun 2011
kontribusi BBNKB terhadap PAD
mencapai angka terbesar yaitu
sebesar 49,23%.
Analisis persentase penerimaan PKB dan BBNKB di UPTD Surabaya Utara
tahun 2009-2013
TABEL 6
PERSENTASE REALISASI PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013
TAHUN PKB BBNKB
2009 110.15% 131.56%
2010 103.93% 108.89%
2011 100.88% 105.48%
2012 100.25% 99.94%
2013 106.28% 108.23%
Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.
11
Tahun 2009-2012 persentase
PKB mengalami penurunan. Namun
persentase PKB masih diatas 100%
yang artinya realisasi telah melebihi
target. Pada tahun 2013, PKB
kembali meningkat dari tahun
sebelumnya yaitu dari 100,25%
menjadi 106,28%. Sedangkan untuk
persentase BBNKB 2009 sampai
2013 di UPTD Surabaya Utara juga
mengalami fluktuasi. Tahun 2009
sampai 2011 persentase BBNKB
mengalami penurunan namun masih
memenuhi target, tahun 2012
persentase BBNKB hanya mencapai
99,94%, artinya pada tahun 2009
realisasi BBNKB tidak mencapai
target. Pada tahun 2013, persentase
BBNKB kembali mengalami
peningkatan dan melebihi target.
Analisis Trend
Penelitian ini hanya akan
menggunakan metode kuadrat
terkecil (Least Square). Secara
khusus, analisis time series dengan
metode kuadrat terkecil dapat dibagi
dalam dua kasus, yaitu kasus data
genap dan data ganjil. Peramalan
dengan metode kuadrat terkecil akan
menghasilkan jumlah kuadrat
kesalahan terkecil. Jika persamaan
garis trend linier Y = a + bX, maka
untuk menentukan harga konstanta a
dan b dengan metode ini dapat
menggunakan persamaan normal
sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Harga-harga hasil observasi
X = Unit tahun yang dihitung dari
periode dasar
a = Nilai trend pada periode dasar
b = Perubahan trend
n = Banyaknya data
Hambatan Dalam Melaksanakan
Pemungutan PKB Dan BBNKB
Dalam melakukan tugasnya
petugas Dispenda UPTD Surabaya
Utara sering mengalami hambatan
sebagai berikut: Susahnya
menemukan rumah wajib pajak. Pada
waktu petugas pajak mendatangi
nama dan alamat yang tertera dalam
surat ternyata wajib pajak tersebut
hanya atas nama saja, karena
namanya dipinjam oleh orang lain
untuk menghindari pajak progresif.
Banyak kendaraan yang telah dijual
kepada pihak lain, tetapi tidak
dilaporkan. Para petugas dinas luar
dalam memberikan laporan status
kendaraan bermotor banyak yang
tidak valid, dalam arti bahwa
kendaraan yang seharusnya sudah
dijual tetapi masih distatus dimiliki,
sehingga masih menjadi piutang dan
menjadi tunggakan. Adanya daerah
surplus yaitu daerah yang mudah
menghasilkan pencairan tunggakan
kendaraan bermotor dan daerah
minus, yaitu daerah yang sulit
menghasilkan pencairan tunggakan
kendaraan bermotor.
Upaya Yang Dilakukan UPTD
Surabaya Utara Untuk
Meningkatkan Pendapatan PKB
Dan BBNKB
Dalam mengatasi beberapa
permasalahan maka dilakukan upaya
berikut: Untuk mempermudah
evaluasi dibentuk kelompok yang
terdiri dari sepuluh orang petugas
dinas luar. Penentuan kelompok
berdasarkan wilayah/ kecamatan.
Dalam melakukan upaya ini,
kerjasama tim dalam kelompok
diutamakan untuk pencapaian target
secara optimal.
a = ΣY / N b = ΣXY / ΣX2
12
Beberapa upaya lain yang
perlu dilakukan untuk peningkatan
pendapatan dari sektor PKB adalah
sebagai berikut : Tingkat validitas
pengiriman Surat Pemberitahuan
Kewajiban Pemilik Kendaraan
Bermotor (SPKPKB) harus dapat
dicapai, hal ini dikarenakan bahwa
Pengiriman SPKPKB ini merupakan
salah satu indikator penting dalam
menurunkan ataupun meningkatkan
jumlah tunggakan kendaraan
bermotor. Selama ini cara
pengiriman SPKPKB dilakukan
dengan menggunakan tenaga kurir.
Cara ini sering dikeluhkan oleh
masyarakat karena surat ini sering
kali tidak diterima, sehingga wajib
pajak merasa dirugikan setelah
mereka sudah menerima Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
yang notabene mereka sudah dikenai
denda pajak. Hasil dinas luar dari
para petugas pajak harus benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan akan
penstatusan kendaraan bermotor,
dalam arti penstatusan kendaraan
yang dimiliki, lapor jual, rusak,
hilang dan alamat tidak jelas harus
valid. Melakukan sosialisasi ke
masyarakat wilayah/kecamatan yang
tunggakan pajaknya masih tinggi.
Dalam melaksanakan sosialisasi,
masyarakat dapat diberi pemahaman
akan kemudahan dalam proses
pembayaran pajak kendaraan melalui
layanan-layanan unggulan seperti
layanan samsat keliling, samsat
corner, samsat payment point dan
layanan e-samsat.Memberikan
layanan unggulan agar masyarakat
mendapatkan kemudahan dalam
melakukan pembayaran pajak.
Adapun layanan unggulan yang ada
di lingkungan UPTD Surabaya Utara
meliputi Samsat Kenjeran terletak di
jalan Kedung Cowek Surabaya,
Samsat Payment Point terletak di
jalan Embong Sawo No.36 Surabaya,
Samsat Payment Point Taman
Budaya terletak di jalan Genteng
Kali No.85 Surabaya, Samsat Corner
ITC terletak di ITC Mega Grosir
jalan Gembong Lt. G Blok C 25-1 &
25-2, Samsat Keliling terletak di
jalan Kusuma Bangsa, e-SAMSAT
Jatim dan ATM Samsat Jatim Grand
City terletak di jalan Walikota
Mustajab Surabaya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan analisis
kontribusi PKB dan BBNKB periode
2009-2013 yang di lakukan di UPTD
Surabaya Utara, dapat di lihat bahwa
PKB dan BBNKB memberikan
kontribusi berkisar antara 40%
sampai 60% dari total PAD secara
keseluruhan. Oleh karena itu, dapat
di ketahui bahwa Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor memiliki
kontribusi yang sangat besar dalam
meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah.
Persentase penerimaan PKB dan
BBNKB di UPTD Surabaya Utara
selama 5 tahun terakhir terus
berubah-ubah, mengalami kenaikan
dan penurunan namun persentase
penerimaan tidak memiliki
perbedaan yang jauh. Dari data yang
ada, dapat dilihat bahwa persentase
penerimaan PKB dan BBNKB di
UPTD Surabaya Utara selama 5
tahun terakhir sebagian besar
mencapai target yang telah di
tentukan.
13
Dalam melakukan tugasnya
untuk memungut Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor, petugas
Samsat dan Dispenda UPTD
Surabaya Utara sering mengalami
beberapa macam hambatan antara
lain: Dalam proses pencairan
tunggakan, UPTD Surabaya Utara
mengalami kesulitan, hal ini
dikarenakan adanya daerah surplus
yaitu daerah yang mudah
menghasilkan pencairan tunggakan
kendaraan bermotor dan daerah
minus, yaitu daerah yang sulit
menghasilkan pencairan tunggakan
kendaraan bermotor. Adanya alasan
klasik dari para wajib pajak bilamana
diberikan surat perpajakan adalah
tidak punya uang, para petugas dinas
luar dalam memberikan laporan
status kendaraan bermotor banyak
yang tidak valid, sehingga masih
menjadi piutang dan menjadi
tunggakan.
Upaya untuk mempermudah
evaluasi dibentuk kelompok.
Penentuan kelompok berdasarkan
wilayah/ kecamatan. dipadukan
antara kecamatan surplus s/d
kecamatan minus dalam pencairan
tunggakan. Dalam melakukan upaya
ini, kerjasama tim dalam kelompok
diutamakan untuk pencapaian target
secara optimal. Selain itu petugas
melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Saran
Petugas Dispenda harus menjaga
hubungan baik dengan masyarakat
dan menjalin komunikasi dengan
mengadakan sosialisasi secara
berkala.
Petugas Samsat maupun
Dispenda harus mermudah sistem
pembayaran pajak, dengan cara
membuka lokasi pembayaran di
tempat-tempat yang mudah di
jangkau dan menempatkan mobil
samsat keliling di daerah-daerah
yang jauh dari samsat sehingga
aksesnya pembayarannya lebih
mudah.
Bekerja sama dengan pihak
kepolisian agar pihak kepolisian
tidak hanya memeriksa STNK, tetapi
juga melihat faktur pajak yang ada di
balik STNK. Jika pajak kendaraan
tersebut belum di bayarkan lebih dari
2 tahun, pihak kepolisian juga bisa
menilang kendaraan tersebut untuk
memicu timbulnya kesadaraan
masyarakat untuk membayar pajak
kendaraan tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Endro Suwarno dan
Suhartiningsih. 2008.
“Efektifitas evaluasi pajak
daerah sebagai sumber
pendapatan asli daerah”.
Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 7 No. 2, Pp
162-173.
Bianchi M, Boyle M dan
Hollingsworth D. 1999. “A
comparison of methods for
trend estimation”. Applied
Economics Letters, Vol.6
No.2 Pp 103–109.
Chatfield, C. 1993. “Calculating
Interval Forecasts”. Journal
of Business and Economic
Statistics, Vol. 11 No.2 Pp
121–135.
Febriati. 2011. “Analisis sistem
pengendalian pemungutan
pajak kendaraan bermotor
dalam peningkatan PAD pada
14
dispenda kota Sikawang”.
Jurnal ekonomi sosial, Vol 7
No.2, Pp 165-185.
Gustin Fajar Ria dan H. Herman
Legowo. 2008. “Analisis
efektivitas, efisiensi pajak
kendaraan bermotor dan bea
balik nama kendaraan
bermotor dalam upaya
peningkatan pendapatan asli
daerah (Studi Kasus Pada
BPKD Provinsi
D.I.Yogyakarta)”.
Himawan Estu Bagijo. 2012. “Pajak
dan retribusi daerah sebagai
sumber pendapatan daerah
(studi kasus di kabupaten/
kota dan pemerintah propinsi
di jawa timur)”. Jurnal
bidang hukum dan konstitusi
provinsi Jawa Timur.
Hunger dan Wheelen. 2003.
Manajemen Strategis.
Yogyakarta: Andi.
Ibnu Syamsi. 1994. Pokok-Pokok
Organisasi dan Manajemen.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ida Zuraida. 2012. Teknik
Penyusunan Peraturan
Daerah tentang Pajak
Daerah dan Retribusi
Daerah, Jakarta: Sinar
Grafika.
Ilyas dan Burton. 2010. Hukum
pajak. Edisi 5. Jakarta:
Selemba Empat.
Lili syafitri dan kardinal. 2012.
Analisis peranan dan
kontribusi pajak reklame
terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah kota
jambi.
Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode
Riset Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Mudrajad Kuncoro. 2009. Metode
Riset untuk Bisnis dan
Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor
Publik. Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. 2006. Perpajakan. Edisi
revisi. Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan.
Yogyakarta: Andi.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur No.13 tahun 2001
tentang Pajak Kendaraan
Bermotor.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur No.9 tahun 2010
tentang Pajak Daerah.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur No.1 tahun 2011
tentang Penagihan Pajak
Daerah Dengan Surat Paksa.
Peraturan Pemerintah No.65 tahun
2001 tentang Pajak Daerah.
Resmi Siti. 2013. Perpajakan.
Jakarta: Selemba Empat.
Sofi Nurmanto. 2003. Pengantar
Perpajakan. Jakarta: Granit.
Suandy Erly. 2002. Perpajakan
Jakarta: Selemba Empat.
Tony Marsyahrul. 2005. Pengantar
Perpajakan. Jakarta:
Gresindo.
15
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 34 tahun 2000 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia
No.32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 28 tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia
Buku II. Jakarta:Selemba
Empat.
top related