analisis kebutuhan diklat
Post on 27-Dec-2015
189 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pengelolaan Obat di Puskesmas
BALAI PELATIHAN KESEHATAN
PROVINSI LAMPUNG
MARET 2013
PENDAHULUAN• Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Pelatihan
Pengelolaan Obat di Puskesmas dilaksanakan pada tanggal ............
• Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan di kabupaten / kota se Provinsi Lampung
• Sampel yang diambil berasal dari 2 Puskesmas dari setiap Kabupaten kota
TUJUAN• Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dalam rangka
Pelatihan Pengelolaan Obat di Puskesmas ditujukan untuk mendapatkan informasi awal tentang SDM dan manajemen pengelolaan obat di Puskesmas
• Dari data yang diperoleh, diharapkan adanya suatu perbaikan dalam manajemen pengelolaan obat di Puskesmas khususnya melalui intervensi Pelatihan
Hasil Kegiatan• Kebutuhan Tenaga Kefarmasian di Puskesmas
• 131/171 x 100% = 76,60%
Kebutuhan tenaga kefarmasian dirasakan belum memenuhi kebutuhan tenaga yang diperlukan dalam melakukan pelayanan kefarmasian di puskesmas
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Tingkat Kemampuan Tenaga Kefarmasian
• 143/163 x 100% = 87,77%
Tingkat kemampuan tenaga kefarmasian dirasakan cukup memenuhi kemampuan yang dibutuhkan di layanan puskesmas
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Perencanaan kebutuhan obat
• 140/168 x 100% = 83,33%
Perencanaan kebutuhan obat cukup memuaskan, tetapi tentunya harus ditingkatkan untuk mencapai perencanaan yang optimal
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Penerimaan obat dipuskesmas
• 135/168x100% = 80,03%
Penerimaan obat di puskesmas masih dirasakan cukup memenuhi kebutuhan yang ada, tetapi tetap harus ditingkatkan.
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Ketersediaan obat di puskesmas
• 128/172x100% = 74,41%
Ketersediaan obat dipuskesmas masih dirasakan banyak kekurangan, sehingga ini menjadi perhatian yang serius
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Penyimpanan obat di puskesmas
• 136/166x100% = 81,92%
Penyimpanan obat di puskesmas masih menunjukkan kondisi yang baik, tetapi tetap perlu ditingkatkan
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Ketersediaan, kecukupan dan jenis obat
• 125/168x100% = 74,40%
Ketersediaan, kecukupan dan jenis obat sangat menjadi perhatian dalam mencukupi layanan obat dipuskesmas, karena dirasakan tidak memuaskan
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Kelengkapan pelayanan teknis kefarmasian
• 133/160x100% = 83,12 %
Kelengkapan pelayanan teknis kefarmasian dirasakan sudah memenuhi syarat, oleh karena itu diharapkan tenaga kefarmasian dapat bekerja secara optimal
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Kecepatan pelayanan atas permintaan obat
• 142/162x100% = 87,65%
Kecepatan pelayanan atas permintaan obat yang dirasakan oleh tenaga kesehatan lain ( dokter, bidan, perawat) cukup memuaskan.
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Pemberian informasi dan konseling obat
• 134/162x100% = 82,71%
Pemberian informasi dan konseling obat dirasakan sudah cukup memenuhi kinerja yang diharapkan, tetapi tentu saja masih jauh dari memuaskan.
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Pelayanan kefarmasian di rumah
• 106/140x100% = 74,71% Pelayanan kefarmasian di rumah belum memuaskan, dengan bobot skor terendah dalam penilaian responden (106 poin), bisa jadi kegiatan ini belum semua dilaksanakan oleh semua puskesmas
Hasil Kegiatan (lanjutan...)
• Informasi jenis dan jumlah obat di gudang
• 133/164x100% = 81,10%
Informasi jenis dan jumlah obat di gudang sudah dilaksanakan dengan baik oleh petugas kefarmasian terhadap stakeholder (dokter,perawat, bidan dll)
KESIMPULAN
1. Hal yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang cukup baik :
- Tingkat Kemampuan Tenaga Kefarmasian
- Perencanaan kebutuhan obat
- Penerimaan obat dipuskesmas
- Penyimpanan obat di puskesmas
- Kelengkapan pelayanan teknis kefarmasian
- Kecepatan pelayanan atas permintaan obat
- Pemberian informasi dan konseling obat
- Informasi jenis dan jumlah obat di gudang
KESIMPULAN (lanjutan...)
2. Hal yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang harus menjadi perhatian :
- Kebutuhan Tenaga Kefarmasian di Puskesmas
- Ketersediaan obat di puskesmas
- Kecukupan dan jenis obat
- Pelayanan kefarmasian di rumah
• Selain kebutuhan tenaga kefarmasian, maka faktor lainnya dapat diintervesi dengan pendekatan pelatihan, sehingga dapat memperbaiki permasalahan yang dirasakan di puskesmas
KESIMPULAN (lanjutan...)
3. Tidak ada satupun parameter penilaian yang mencapai nilai sangat memuaskan, oleh karena itu sudah menjadi perhatian dari tenaga kefarmasian untuk dapat meningkatkan performa kerjanya di puskesmas
top related