analisis isi kasus korupsi suap daging impor yang melibatkan anggota pks.docx
Post on 26-Oct-2015
477 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Judul : Analisis isi kecenderungan berita tentang Kasus Korupsi Suap
daging impor yang Melibatkan Anggota PKS pada Harian Suara
Merdeka sepanjang Tahun 2013.
Tujuan : Dari analisis berita yang telah dibuat, dapat diketahui seberapa
besar tindak korupsi yang dilakukan oleh anggota PKS pada tahun
2013 ini, yang tidak hanya merugikan satu pihak namun, juga
merambat ke pihak lain. Selain kasus itu merugikan negara dan
berbagai pihak, kasus tersebut juga menimbulkan berbagai
kontroversi dan skandal. Serta, memastikan bahwa latar belakang
dari kasus tersebut clear atau tak ada masalah.
Populasi : seluruh berita mengenai Kasus Korupsi Suap Daging Impor yang
melibatkan anggota PKS pada Harian Suara Merdek sepanjang
tahun 2013.
Sampel : 26 Berita
Kategorisasi :
1. Exaggerate berita : apakah berita merupakan berita utama atau tidak
2. Letak berita : pada halaman berapa berita tersebut terletak
3. Tema berita : tema-tema apa saja yang muncul dalam pemberitaan
4. Objektivitas berita :
Akurasi pemberitaan :
Kesesuaian judul dengan isi berita.
Pencantuman waktu kejadian.
Penggunaan data pendukung atau kelengkapan
informasi.
Faktualitas berita menyangkup ada tidaknya
percampuran fakta dengan opini wartawan.
Fairness atau ketidakberpihakan pemberitaan :
Ketidakberpihakan dilihat dari sumber beritanya.
Ketidakberpihakan dilihat dari ukuran fisik kolom
(centimeter kolom).
Validitas keabsahan pemberitaan :
Atribusi : pencantuman sumber berita secara jelas
Kompetensi pihak yang dijadikan sumber berita apakah
dari wartawan yang melihat sendiri atau pihak lain.
5. Keseimbangan berita : kecenderungan berita miring (negative) atau
tidak
6. Kelengkapan isi berita : apakah berita meliputi 5W+1H atau tidak.
Hasil Temuan :
Tabel 1
Exaggerate beritaNo Exaggerate Frekuensi Presentase1. Ada 6 20%2. Tidak ada 20 80%
jumlah 26 100%
Keterangan :
Kecenderungan berita tentang kasus korupsi suap daging impor yang melibatkan
anggota PKS yang muncul di harian suara merdeka adalah sebanyak 20 berita atau
sebesar 80% bukan merupakan berita utama, dan hanya 20% yang menjadi berita
utama.
Tabel 2
Letak Berita
Nomor Halaman Frekuensi Presentase
1.
2.
3.
4.
2
3
7
11
8
15
2
1
30,76%
57,69%
7,79%
3,84%
26 100%
Keterangan :
Kecenderuangan berita kasus korupsi suap daging sapi yang melibatkan anggota
PKS di koran Suara Merdeka paling sering diterbitkan di halaman 3. Dengan
frekuensi 15 berita dari 26 berita yang dimuat dan presentasenya adalah 57,69 %.
Tabel 3
Tema Berita Kasus Korupsi Suap Daging Impor yang melibatkan anggota PKS
Nomor Tema Frekuensi Presentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemeriksaan
Persidangan
Kuota daging
Kriminal
Skandal
Sensasi
Kontroversi
7
3
1
8
2
2
2
26,92%
11,53%
3,84%
30,76%
7,7%
7,7%
7,7%
26 100%
Kesimpulan :
Kecenderuangan berita kasus korupsi suap daging sapi yang melibatkan anggota
PKS di koran Suara Merdeka paling sering membahas tema pemeriksaan dengan
frekuensi 7 berita dari 26 berita yang dimuat dan presentase 26,92 %
Tabel 4
Objektivitas No akurasi Frekuensi Presentase1. Kesesuaian judul Sesuai 25 96%
Tidak sesuai 1 4%2. Pencantuman Mencantumkan 17 64%
waktu Tidak mencantumkan
9 36%
3. Penggunaan data Ada 20 76%pendukung Tidak ada 6 24%
4. Faktualitas berita Ada 20 80%Tidak ada pencampuran
6 20%
Keterangan :
Keakurasian berita tentang Kasus Korupsi Suap Daging Impor yang melibatkan
Anggota PKS di Harian Suara Merdeka 96% sesuai antara judul dengan isinya, 64%
mencantumkan waktu kejadian, 76% ada data pendukung berupa gambar atau foto
kejadian dan 80% ada percampuran fakta dan opini, yang biasanya menunjukan
fakta dan opini berupa harapan kedepan.
Tabel 4.1
Keseimbangan Berita Kasus Korupsi Suap Daging Impor yang melibatkan anggota PKS
Keseimbangan Frekuensi Presentase
a 13 50%
b 13 50%
Jumlah 26 100%
Keterangan :
Kecenderuangan berita kasus korupsi suap daging sapi yang melibatkan anggota
PKS di koran Suara Merdeka tentang keseimbangan berita menunjukkan lebih
banyak berita yang sama-sama seimbang dengan frekuensi 13berita dari 26 berita
yang dimuat dan presentase 50%.
Table 4.2
No Validitas Frekuensi Presentase
1. Atribusi Jelas 23 88%
Tidak jelas 3 12%
2. Sumber berita Wartawan 3 12%
Pelaku
langsung
19 72%
Bukan pelaku
langsung
4 16%
Keterangan :
Kecenderungan berita yang muncul 88% dari seluruh berita menunjukan atribusi
yang jelas, dimana sebanyak 72% merupakan pelaku langsung, 16% bukan pelaku
langsung, dan sebanyak 12% berita atribusinya kurang jelas berasal dari wartawan.
Tabel 5
Keseimbangan
No Keseimbangan Frekuensi Presentase
1. Berita miring 19 76%
2. Berita tidak miring 7 24%
Jumlah 26 100%
Keterangan:
Kecenderungan berita tentang kasus korupsi suap impor daging yang melibatkan
anggota PKS yang muncul di harian Suara Merdeka adalah 76% berita miring, atau
bernilai negatif. Ini menunjukan bahwa pemberitaan tentang kasus korupsi suap impor
daging yang melibatkan anggota PKS cenderung jelek, meskipun masih ada
pemberitaan yang tidak miring(positif) sebesar 24%.
Tabel 6
KelengkapanBerita Kasus Korupsi Suap Daging Impor yang melibatkan anggota PKS
Kelengkapan Frekuensi Presentase
a 26 100%
b
jumlah 26 100%
Kesimpulan :
Kecenderuangan berita kasus korupsi di koran Suara Merdeka tentang kelengkapan
isi berita menunjukkan semua berita memenuhi kelengkapan berita dengan frekuensi
26 berita dari 26 berita yang dimuat dengan presentase 100%
KESIMPULAN
Dari hasil temuan yang telah dibuat, Tema yang paling sering muncul dalam
kasus tersebut adalah kriminal. Kriminal pada kasus ini ada bermacam-macam,
mulai dari penyalahgunaan dana, rekayasa kasus, pencucian uang, penyitaan,
penyuapan dan pengancaman.
Menurut kami, korupsi suap daging impor yang melibatkan anggota PKS
diduga nilainya triliyunan rupiah, apakah hanya kasus suap ini saja yang terjadi,
padahal sudah bukan rahasia umum lagi bahwa proses untuk mendapatkan jatah
kuota impor ini tetap harus saling berbagi layaknya kegiatan pengadaan barang dan
jasa.
Saat ini ada puluhan importir daging impor, apakah sebagian dari mereka tidak
termasuk bagian dari pihak yang juga harus berbagi untuk mendapatkan jatah kuota
impor daging sapi di Kementrian Pertanian. Kalau PT Indoguna Utama yang saat ini
para direksinya telah jadi persakitan karena tersangkut kasus suap impor daging, hal
ini terjadi mungkin hanya kebetulan saja.
Untuk urusan kuota daging impor ini, peran Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
memang sangat dominan apalagi beberapa periode Menteri Pertanian selalu
dipimpin oleh Menteri yang berasal dari PKS, Khusus daging impor, media Tempo
adalah media yang paling aktif sejak dulu mengungkap skandal di Kementerian
Pertanian, malah dengan memakai istilah pemain daging Partai Keadilan Sejahtera
atau Impor Renyah Daging Berjanggut dan istilah-istilah yang lain.
Rekomendasi dari kami mengenai kasus suap impor daging ini, sebaiknya
hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tidak memandang bulu siapapun itu pelaku
korupsi, entah itu orang biasa atau pejabat sekalipun harus disama ratakan. Saksi-
saksi maupun pengacara umum juga dinilai akan lebih lincah bergerak dalam
melakukan pembuktian kasus agar vonis terhadap para terdakwa nantinya sesuai
porsi kesalahan yang dilakukan. Selain itu PKS juga harus lebih meningkatkan
pengawasan secara intensif kepada anggota-anggotanya agar tidak terjadi lagi kasus
yang serupa.
PKS sebagai partai yang telah terlibat korupsi, sebagai bentuk pencitraan yang
dilakukan agar masyarakat tetap percaya dan tidak menilai buruk, PKS gencar
melakukan program pemberantasan korupsi serta serius melakukan kaderisasi
kepemimpinan dan keanggotaan.
Dalam hal demokrasi dan egaliter, PKS juga sebaiknya membekali anggotanya
dengan materi-materi kebangsaan serta keagamaan dan kepemimpinan agar kelak
menjadi kader dan calon pemimpin yang baik.
Untuk merealisasikan cita-cita parpol, PKS perlu memperkuat lembaga yang
ada, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan selalu memberikan
dukungan politik, ada satu peran strategis di KPK yang belum dijalankan, yakni
melakukan pencegahan, KPK lebih fokus mencari kasus dan menindaklanjutinya.
Padahal, di balik itu masih ada 40.000 kasus yang tidak berhenti.
Kemudian dalam hal pengembalian kepercayaan pada pemilu 2014 yang akan
datang, nampaknya PKS masih butuh kerja keras untuk mengembalikan kepercayaan
kepada publik. Tentang pertanyaan apakah PKS akan mengajukan capres atau
cawapres? PKS sangat terbuka untuk berkoalisasi dengan parpol mana pun, asal
memiliki kesamaan visi-misi, serta karakter perjuangan yang pro-rakyat, pro-
penegakan hukum, dan pro-pemberantasan korupsi.
Disini, PKS harus bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitasnya karena
kasus yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sangat memukul
kepercayaan publik terhadap partai tersebut.
Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa, PKS sebagai partai dakwah. Sebagai
partai dakwah, PKS tentunya akan selalu membawa kebenaran dalam setiap
perilakunya. Perilaku setiap elemen PKS akan selalu mencerminkan sikap santun
dalam melontarkan berbagai pernyataan sesuai dengan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Ada aturan dakwah yang seharusnya dipahami oleh setiap golongan yang
melakukan dakwah, yaitu bahwa dakwah itu “bagaikan mengambil benang dalam
tumpukan jerami, benang bisa diambil tapi jerami tidak tersibak”.
Tetapi hal yang terjadi justru sebaliknya, elemen-elemen PKS justru bukan
hanya membuat tepung tersibak, bahkan tepung tersebut berantakan ke mana-mana.
Setiap pernyataan yang dilontarkan oleh elemen PKS terlihat cenderung arogan, baik
dari tingkat elit maupun tingkat kader. Tudingan isu konspirasi terutama terhadap
pihak tertentu tentunya tidak sesuai dengan norma-norma yang harus diikuti dalam
proses pelaksanaan dakwah.
Seharusnya, apabila PKS merasa sebagai partai yang bersih dan tidak ada
keterlibatan partai dalam kasus suap impor daging sapi, PKS mempercayakan
sepenuhnya penanganan kasus tersebut terhadap petugas yang berwenang.
PKS seharusnya mendorong KPK supaya pengumpulan bukti kasus suap impor
daging sapi lebih lancar, sehingga polemik yang menimpa PKS tidak berlarut-larut.
Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, yang terlihat seolah-olah PKS berusaha
menghalangi penanganan kasus tersebut. PKS mengambil front yang berlawanan
dengan KPK sebagai petugas yang berwenang menangani kasus korupsi.
Dan yang terjadi lagi jika PKS tidak segera berbenah diri, PKS bakal
ditinggalkan kader dan konstituennya. Tidak ada lagi kepercayaan. Diprediksikan
pada Pemilu 2014, perolehan suara partai ini bakal terjun bebas dan menjadi partai
gurem yang tinggal menunggu waktu kehancurannya.
ANALISIS ISI KASUS KORUPSI SUAP DAGING
IMPOR YANG MELIBATKAN ANGGOTA PKS
Kelompok 3:
Arum Ryan S.P 14030112060069
Intan Permatasari P.M 14030112060071
Firda Octaviani 14030112060072
Retno Putri Y 14030112060073
Baskoro Bimo Nur Cahyo 14030112060070
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013/2014
top related