analisa karakter molek dalam novel dian yang tak kunjung padam karya s. takdir alisjahbana
Post on 27-Nov-2015
919 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ANALISA KARAKTER MOLEK
DALAM NOVEL DIAN YANG TAK KUNJUNG PADAM
KARYA S. TAKDIR ALISJAHBANA
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas XII IPS 2
1. Deby Setya Putri (08)2. Handoko Salim (19)3. Nuraini Defita (26)4. Stefanus Febri Adi Nugroho (30)
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANGYAYASAN XAVERIUS PALEMBANG
PALEMBANG2013/2014
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Kami menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini merupakan karya tulis ilmiah asli buah pemikiran kami dan tidak mencantumkan pendapat orang lain kecuali yang telah dituliskan dalam kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari makalah ini terbukti melanggar pernyataan tersebut, maka kami bersedia menerima konsekuensinya.
Palembang, 05 September 2013
Yang menyatakan,
1. Deby Setya Putri (08)2. Handoko Salim (16)3. Nuraini Defita (26)4. Stefanus Febri Adi Nugroho (30)
1
PENGESAHAN
Judul : ANALISA KARAKTER MOLEK DALAM NOVEL DIAN YANG TAK KUNJUNG PADAM KARYA S. TAKDIR ALISJAHBANA
Penyusun : Kelompok 3 Kelas XII IPS 2
1. Deby Setya Putri (08)2. Handoko Salim (16)3. Nuraini Defita (26)4. Stefanus Febri Adi Nugroho (30)
Telah disahkan
di Palembang, 05 September 2013
Guru Pembimbing,
Helena Wulandari, S.S., M.Pd.
Bahasa Indonesia
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti sampaikan kepada Tuhan karena dengan rahmat-Nya,
peneliti mampu menyelesaikan karya ilmiah Bahasa Indonesia. Peneliti juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing, yaitu Helena
Wulandari,S.S.,M.Pd. beserta pihak-pihak lain, seperti keluarga dan teman-teman yang
telah mendukung pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Selain untuk memenuhi tugas, karya ilmiah ini dibuat untuk memberikan
informasi pada pembaca mengenai analisa karakter tokoh dalam novel yang berjudul
Dian yang Tak Kunjung Padam karya S. Takdir Alisjahbana. Tugas ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memenuhi nilai tugas Bahasa Indonesia semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014.
Peneliti mengharapkan karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan menambah
wawasan kita semua. Mengingat pepatah Tak ada gading yang tak retak, karya tulis ini
masih banyak kekurangan baik isi maupun teknik penulisan, maka untuk kesempurnaan
selanjutnya saya sebagai penulis secara terbuka mengharapkan saran, kritik yang
bersifat membangun.
Palembang, 05 September 2013
Penulis
3
ABSTRAK
Putri, Deby Setya, dkk.. 2013. “Analisa Karakter Molek dalam Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam Karya S. Takdir Alisjahbana”. Makalah. Palembang: SMA Xaverius 1
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra. Dalam sebuah novel setiap tokoh di
dalamnya memiliki karakter yang berbeda. Penulisan karya tulis ilmiah ini ditujukan
untuk menganalisa unsur tokoh dan penokohan di dalam novel Dian yang Tak Kunjung
Padam karya S. Takdir Alisjahbana. Makalah ini ditulis dengan menggunakan jenis
penulisan dan data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik baca
dan catat, sementara dianalisa dengan teknik analisa dokumen. Dari hasil analisa novel
Dian yang Tak Kunjung Padam ini, dapat diketahui bagaimana karakter yang diberikan
oleh penulis novel, S. Takdir Alisjahbana kepada tokoh Molek di dalam novel.
4
DAFTAR ISI
Pernyataan Keaslian Karya.............................................................................................1
Pengantar.........................................................................................................................2
Pengesahan......................................................................................................................3
Abstrak............................................................................................................................4
Daftar Isi..........................................................................................................................5
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang....................................................................................................62. Rumusan Masalah...............................................................................................73. Tujuan Penulisan.................................................................................................74. Manfaat Penulisan...............................................................................................7
BAB II : LANDASAN TEORI......................................................................................8
BAB III : JENIS PENELITIAN
1. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................92. Langkah Kerja/ Prosedur 93. Teknik Analisis Data 9
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Hasil Analisis.....................................................................................................102 Pembahasan.......................................................................................................10
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................13B. Saran..................................................................................................................13
Daftar Pustaka...............................................................................................................14
LAMPIRAN
A. Tentang Peneliti 1..............................................................................................15
B. Tentang Peneliti 2..............................................................................................16
C. Tentang Peneliti 3..............................................................................................17
D. Tentang Peneliti 4..............................................................................................18
E. Biodata Pengarang.............................................................................................19
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rangkaian cerita yang panjang mengenai kehidupan seseorang dengan orang
lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku yang
berbentuk prosa disebut novel (Nesaci, http://nesaci.com/jenis-dan-pengertian-
novel/, diunduh pada 06 November 2012). Novel mempunyai dua unsur yaitu
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tatang, Atep (2009: 9) menyatakan, “Unsur
intrinsik adalah unsur yang secara langsung membangun cerita, sedangkan unsur
ekstrinsik adalah unsur luar yang berpengaruh terhadap isi novel itu.”
Unsur intrinsik terbagi menjadi tokoh, penokohan, latar, alur, sudut pandang,
gaya bahasa, tema dan amanat. Pada karya tulis ilmiah ini ini peneliti membahas
unsur intrinsik dari novel yaitu tokoh penokohan. Kosasih, Engkos (2008 :57)
menyatakan, “Tokoh penokohan adalah gambaran yang jelas mengenai tokoh-
tokoh dalam cerita. Tokoh penokohan yang akan dibahas adalah tokoh Molek.”
Cinta antara Molek dan Yasin yang mengatasi jurang keturunan, derajat dan
kekayaan, tak mungkin padam meski sebanyak itu halangan yang dihadapi
berdua. Dalam kesetiannya akan cinta, Yasin mengalami kebahagiaan abadi
yang hanya untuk orang yang dapat melepaskan dirinya dari segala ikatan dan
kong-kongan dunia. Meski secara fisik tak akan pernah bersatu, namun mereka
percaya bahwa kelak cinta yang suci itu akan bertemu di alam lain.
Pengarang novel berjudul Dian yang Tak Kunjung Padam adalah Sutan
Takdir Alisyahbana. Sutan dilahirkan di Natal, Tapanuli Selatan, Sumatera
Utara, 11 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 dalam usia 86
tahun. Dinamai Takdir karena jari tangannya hanya ada 4. Sutan Takdir
merupakan tokoh terkemuka dalam sejarah kesusastraan dan pemikiran
kebudayaan di Indonesia. Dia banyak menulis puisi, novel, esai-esai sastra,
bahasa serta tulisan ilmiah mengenai filsafat, ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Kiprahnya di dunia sastra dimulai dengan tulisannya Tak Putus Dirundung
Malang (1929), disusul dengan karyanya yang lain, yaitu Dian Yang Tak
Kunjung Padam (1932), Layar Terkembang (1936), Anak Perawan di Sarang
Penyamun (1941l), Grotta Azzura (1970), Tebaran Mega, Kalah dan Menang
6
(1978) (http://biografinya.blogspot.com/2011/10/sutan-takdir-alisjahbana.html,
diunduh pada 06 November 2012).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini
adalah “Bagaimana karakter tokoh Molek dalam Novel Dian yang Tak Kunjung
Padam Karya S.Takdir Alisjahbana?”
3. Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui karakter tokoh
Molek dalam Novel Dian yang Tak Kunjung Padam karya S.Takdir Alisjahbana.
4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini dapat dibagi menjadi manfaat bagi
penulis dan manfaat bagi pembaca. Manfaat bagi penulis dari penelitian ini
adalah
a. Menambah kemampuan menulis karya tulis ilmiah,
b. Melatih kemampuan meanalisis karya sasta,
c. Menambah keterampilan membaca intensif,
Manfaat bagi pembaca dari penelitian ini adalah untuk menjadi reflensi bagi
pembaca untuk membuat karya sastra sejenis.
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sastra
Sastra adalah sebuah kata serapan yang berasal dari bahasa Sansekerta yang
memiliki arti teks yang mengandung instruksi (http://sastralife. wordpress.
com/pengertian-sastra/, diunduh pada 17 Novemver 2012). Jika dalam Bahasa
Indonesia, arti ini biasa disamakan dengan arti kesusastraan. Tetapi, sastra juga dapat
berarti semua jenis tulisan yang indah atau tidak. Kesustraan membagi sastra menjadi
dua, yaitu sastra tertulis dan sastra lisan. Novel, cerpen, puisi dan sebagainya
merupakan beberapa contoh sastra.
Sastra juga memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda dari para ahli. Definisi
yang disampaikan memang memiliki kalimat yang berbeda tetapi tetap menuju
kepada sebuah tulisan.
2. Pengertian Novel
Rangkaian cerita yang panjang mengenai kehidupan seseorang dengan orang lain
di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku yang berbentuk
prosa disebut novel (Nesaci, http://nesaci.com/jenis-dan-pengertian-novel/, diunduh
pada 6 November 2012).
3. Pengertian Tokoh
Tokoh adalah pemeran dalam suatu cerita. Tokoh terbagi menjadi tiga jenis yaitu
tokoh antagonis, tokoh protagonis dan tokoh tritagonis.
4. Pengertian Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Gambaran seorang tokoh dapat kita lihat dari
gambaran fisik dan perilakunya, lingkungan kehidupan, cara berbicara, ataupun
melalui gambaran tokoh lain (Kosasih, 2008: 57).
8
BAB 3
JENIS PENELITIAN
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
membaca dan mencatat. Teknik membaca dan mencatat adalah teknik yang
digunakan dengan cara membaca teks tertulis. Teknik pengumpulan data
tersebut dilaksanakan dengan cara:pembacaan seluruh dengan cermat dan teliti
secara berulang-ulang untuk memahami isi novel Dian yang Tak Kunjung
Padam karya S.Takdir Alisjahbana, identifikasi dan analisis data unsur dominan,
struktur novel Dian yang Tak Kunjung Padam karya S.Takdir Alisjahbana,
identifikasi dan analisis tokoh penokohan Molek dalam novel Dian yang Tak
Kunjung Padam karya S.Takdir Alisjahbana, data yang terkumpul
didokumentasikan untuk dipergunakan sebagai sumber info dalam kajian
penelitian, simpulan.
2. Langkah Kerja/ Prosedur
Langkah-langkah kerja/ prosedur yang peneliti lakukan dalam pengerjaan
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut.
a. Membaca keseluruhan novel Dian yang Tak Kunjung Padam dengan
cermat,
b. Pada penelitian ini, peneliti telah memfokuskan pada tokoh dan penokohan,
c. Peneliti mencatat data yang berkaitan pada tokoh Molek.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penulisan makalah
ini adalah teknik analisa dokumen pada novel Dian yang Tak Kunjung
Padam karya S. Takdir Alisjahbana. Analisa dengan teknik dokumen
tersebut dilakukan dengan menganalisa teks sastra pada unsur tokoh
dan penokohan di dalamnya.
9
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Analisis
Hasil analisa peneliti terhadap tokoh penokohan Molek bersifat rendah hati,
jujur, pendendam, penurut, mudah tersinggung, dan keras kepala.
2. Pembahasan
Analisa yang digunakan untuk mengkaji Novel Dian yang Tak Kunjung
Padam adalah analisis tokoh penokohan yaitu karya sastra dianalisa dengan
mencermati tokoh penokohannya. Tokoh-tokoh dalam Novel Dian yang Tak
Kunjung Padam adalah Yasin, Bunda Yasin, Molek, Raden Mahmud, Sitti dan
lain sebagainya. Tetapi peneliti hanya akan membahas tokoh penokohan Molek.
Analisa data yang berhubungan dengan tokoh penokohan pada tokoh Molek
sebagai berikut:
Molek memiliki sifat rendah hati karena Molek adalah sosok yang pengiba
dan penyayang, baik pada manusia, maupun pada hewan. Hal tersebut tampak
dalam kutipan berikut (Alisjahbana, 1932: 8).
Ia rendah hati, pengiba dan penyayang, baik pada manusia,
maupun pada hewan. Kalau dating orang buta minta-minta ke
rumahnya, maka biasanya Moleklah yang berlari-lari
mengambil duit atau beras baginya dan sekaliannya itu
senantiasa banyak pula, sehingga kadang-kadang kakaknya
yang tua bersungut kepadanya. Pun kalau ada kucing yang
luka atau sakit maka Moleklah yang memeliharakannya, yang
membalut dan megobatinya laksana seorang bunda yang
penuh kasih sayang. Sejak dari kecilnya sudah tertanam bibit
belas-kasihan pada sesame makhluk didalam kalbunya.
10
Sifat jujur terdapat pada tokoh Molek. Perilaku Molek yang tergambar di
dalam novel bahwa ia tak pernah berdusta kepada orang tuanya Hal itu tampak
pada kalimat “Saat itu dibalikkannyalah mukanya, supaya jangan kelihatan
kepada ibunya; ketika itu wajahnya berubah, karena ia tak pernah berdusta.”
(Alisjahbana; 1932: 10).
Molek adalah seorang yang memiliki sifat pendendam karena rasa kasih
sayang kepada orang tuanya berubah menjadi rasa benci dendam. Rasa dendam
yang dimiliki Molek adalah akibat dari cintanya dengan Yasin yang tidak dpat
disatukan. Hal tersebut tampak dalam kutipan berikut (Alisjahbana, 1932: 107—
108).
Bermalam-malam Molek menangis menyadari untungnya dan
dalam hal yang demikian makin sehari makin lenyaplah
kasih-sayangnya kepada ayah-bundanya, berganti dengan
benci dan dendam yang tiada terpekirakan. Merekalah yang
menyebabkan dia tiada dapat hidup berbahagia dengan
kekasihnya, merekalah asal mula sekalian duka-nestapanya,
dan sekarang, mereka pulalah yang hendak menyerahkan dia
kepada laki-laki yang tak disukainya.
Pada tokoh Molek terdapat sifat penurut. Meskipun ia menaruh benci dan
dendam keapada kedua orang tuanya ia tetap menuruti kemauan orang tuanya.
Hal tersebut tampak pada kalimat “Pada lahirnya ia amat penurut; pada batinnya,
tiap-tiap saat ia menaruh dendam, melawan dengan sekeras-keras hatinya.”
(Alisjahbana; 1932: 108).
11
Molek adalah sosok yang mudah tersinggung. Novel Dian yang Tak
Kunjung Padam menceritakan bahwa perkataan kakaknya membuat dia
tersinggung. Padahal, kakaknya hanya bertanya mengapa ia berubah sejah
bersuami. Hal tersebut tampak dalam kutipan berikut (Alisjahbana; 1932: 104).
“Mengapakah engkau pendiam benar sejak engkau telah
bersuami ini,” Tanya kakaknya kepadanya sambil mengamat-
amati mukanya. “Bukan sedikit perubahanmu. Tiadakah suka
engkau dikawinkan itu?” Ketika itu rupanya tersinggung hati
Molek, karena saat itu juga mengalirlah air matanya di
pipinya dan melihat hal yang demikian itu saudaranyapun
segeralah mendekatinya.
Molek memiliki sifat yang keras kerana perkataannya tidak boleh dibanta
oleh Yasin. Yasin harus menuruti perkataan Molek meski ia tidak mau. Hal
tersebut terdapat pada kalimat “Setelah itu iapun berkata pula dengan jelas dan
nyaring, sebagai titah ratu yang tiada boleh dibantah: “Yasin, pergilah! Pergilah!
Pergilah! Atas nama cinta kita berdua.” (Alisjahbana; 1932: 137).
12
BAB 5
PENUTUP
1. Simpulan
Analisa penokohan adalah cara menelaah penokohan yang ada di dalam
sebuah karya sastra. Analisis novel “Dian yang Tak Kunjung Padam”
menggunakan analisis penokohan pada tokoh yang ada di novel tersebut.
Penokohan yang dianalisis adalah penokohan dari tokoh Molek.
Simpulan yang dapat ditarik dari analisis penokohan tokoh Molek adalah
Molek digambarkan sebagai sosok yang jujur, pendendam, penurut, rendah hati,
keras, mudah tersinggung, perawan yang besar di mata orang dan tidak
memandang derajat kekayaan seseorang. Hal-hal tersebut terbukti dari perilaku,
perkataan, dan dialog antara Molek dengan tokoh lain yang ada di dalam novel
Dian yang Tak Kunjung Padam.
2. Saran
Menelaah atau meneliti suatu karya sastra sebaiknya memahami isinya
terlebih dahulu sehingga dapat memilih teori yang tepat untuk menelitinya.
Penokohan tokoh Molek dalam novel Dian yang Tak Kunjung Padam
diharapkan dapat dimaknai secara positif. Penokohan tokoh Molek menarik
untuk dikaji secara mendalam karena banyak sifat-sifat Molek yang ditonjolkan.
Sifat-sifat tersebut dapat diteliti melalui perilaku, perkataan, dialog antar Molek
dengan tokoh lainnya dan penggambaran tokoh Molek.
DAFTAR PUSTAKA
13
Alisjahbana, S. Takdir. 2010. Dian yang Tak Kunjung Padam. Jakarta: Dian Rakyat
Kosasih, Engkos. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia. Nokky Panji W., S.S. (Ed.).
Jakarta: Erlangga
Nesaci. 2012. “Jenis dan pengertian novel”. http://nesaci.com/jenis-dan-pengertian-
novel/, diunduh pada 06 November 2012, pukul 19.00 WIB
Tatang, Atep, Maman, Nenden Lilis A., Euis Susilawati. 2009. Bahasa Negeriku 2.
Dwi Madiyo Warsono (Ed.). Jawa Tengah: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2011. “Biografi”. http://biografinya.blogspot.com/2011/10/sutan-takdir-alisjahbana .
html, diunduh pada 06 November 2012, pukul 20.00 WIB
2011. “Pengertian Sastra”. http://sastralife. wordpress. com/pengertian-sastra/,
diunduh pada 17 November 2012, pukul 15.30 WIB
TENTANG PENELITI 1
14
Deby Setya Putri adalah seorang siswi SMA Xaverius
1 Palembang. Peneliti lahir di Palembang, 18 Desember
1995 sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Sehari-hari
peneliti biasa dipanggil Deby. Peneliti memulai
pendidikan pada saat TK, peneliti sekolah di TK Nusa
Indah. Peneliti menempuh pendidikan dasar di SD
Indriasana Palembang, kemudian melanjutkan pendidikan
di SMP Indriasana.
Peneliti memilih SMA Xaverius 1 Palembang untuk melanjutkan pendidikan
sekolah menengah atas. Peneliti memiliki kegemaran dalam mendengar lagu-lagu
rohani. Peneliti juga memiliki keyakinan bahwa semua hal bisa dicapai jika
memiliki kemauan dan usaha yang kuat.
15
TENTANG PENELITI 2
Handoko Salim adalah seorang pelajar di SMA XAVERIUS
1 Pelembang. Nama panggilan peneliti Handoko. Peneliti ini lahir di
Palembang, 18 Mei 1996. Penulis memiliki kegemaran dalam
olahraga renang. Peneliti merencanakan akan melanjutkan sekolah
di salah satu Universitas Swasta yang ada di Jakarta yaitu
Universitas Binus. Peneliti memilih Universitas Binus karena
peneliti akan mengambil jurusan komputer yang katanya Universitas
Binus baik dalam pendidikan komputernya. Pria ini memiliki cita-cita kelak menjadi
ahli dalam komputer. Harapannya agar dapat membanggakan orang tuanya dan dapat
membantu banyak orang.
16
TENTANG PENELITI 3
Nuraini Defita adalah seorang siswi SMA XAVERIUS 1 Palembang kelas XII IPS 2. Wanita kelahiran 22 Desember 1996 ini lahir di Palembang. Peneliti berzodiak capricorn. Menurut beberapa artikel yang suka di bacanya capricorn merupakan zodiak yang sangat setia dan dia merupakan pendengar yang baik untuk sahabat-sahabatnya. Hobi cewek yang satu ini jika ada waktu luang dia akan membaca artikel tentang berbagai hal yang ada di otaknya atau dia akan membaca novel dan komik.
Dia berencana untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri yaitu Universitas Sriwijaya. Nuraini ingin masuk ke jurusan Ekonomi Akuntansi. Selain suka membaca, dia juga menyukai berbagai hal tentang korea selatan. Dia adalah fans dari Super Junior dan SHINee (boyband). Selera musik yang dia sukai adalah ballad song karena lagu ballad sangat tenang jika di dengar dan dia juga suka mendengarkan berbagai instrumen lagu. Apapun yang dapat membuatnya tenang dan bahagia maka akan dia sukai, dan jika ada hal yang tidak ia sukai maka ia tidak akan berkomentar atau berkritik tetapi ia akan langsung tidak mau mempedulikan hal tersebut.
17
TENTANG PENELITI 4
Stefanus Febri Adi Nugroho atau biasa dipanggil Febri adalah
seorang putra keturunan Jawa, kelahiran kota Palembang yang
menganut agama Katolik. Peneliti adalah anak ke- enam dari tujuh
bersaudara dan masih berstatus sebagai pelajar kelas XII (duabelas).
Peneliti lahir pada 24 Februari 1997 dan sekarang telah berumur
enambelas tahun.
Riwayat pendidikan peneliti dimulai dari TK dan SD
Xaverius 5 lalu berlanjut ke SMP Xaverius 1 hingga sekarang di SMA Xaverius 1 yang
merupakan salah satu SMA unggulan di kota Palembang. Peneliti berencana untuk
melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan Teknik Informatika di
Universitas Gajah Mada. Jurusan itu dipilhnya karena peneliti sangat tertarik untuk
lebih mendalami pengetahuannya dalam bidang komputerisasi.
18
BIODATA PENGARANG(Sumber: http://biografinya.blogspot.com/2011/10/sutan-takdir-alisjahbana.html )
Sutan Takdir Alisyahbana dilahirkan di Natal, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 11 Februari 1908, dan meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 dalam usia 86 tahun. Dinamai Takdir karena jari tanganna hanya ada 4. Ibunya seorang Minangkabau yang telah turun temurun menetap di Natal, Sumatera Utara sementara ayahnya, Raden Alisyahbana gelar Sutan Arbi, ialah seorang guru. Kakeknya, Sutan Mohamad Zahab, dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas.
Mula-mula STA sekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Bengkulu (1915-1921) kemudian melanjutkan sekolahnya di Kweekschool, Bukit Tinggi, Lahat, Muara Enim (1921-1925) dan Hogere Kweekschool, Bandung ( 1925-1928) serta Hoofdacte Cursus di Jakarta (1931-1933), yang merupakan sumber kualifikasi tertinggi bagi guru di Hindia Belanda pada saat itu. Kemudian di Rechtschogeschool, Jakarta. Pada tahun 1942 Sutan Takdir Alisyahbana mendapat gelar Meester in de rechten (Sarjana Hukum). Sutan Takdir juga mengikuti kuliah-kuliah tentang ilmu bahasa umum, kebudayaan Asia, dan filsafat. Ia menerima gelar Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).
Sutan Takdir pernah menjadi redaktur Panji Pustaka dan Balai Pustaka (1930-1933), kemudian mendirikan dan memimpin majalah Pujangga Baru (1933-1942 dan 1948-1953), Pembina Bahasa Indonesia (1947-1952), dan Konfrontasi (1954-1962). Pernah menjadi guru HKS di Palembang (1928-1929), dosen Bahasa Indonesia, Sejarah, dan Kebudayaan di UI (1946-1948), guru besar Bahasa Indonesia, Filsafat Kesusastraan dan Kebudayaan di Universitas Nasional, Jakarta (1950-1958), guru besar Tata Bahasa Indonesia di Universitas Andalas, Padang (1956-1958), dan guru besar & Ketua Departemen Studi Melayu Universitas Malaya, Kuala Lumpur (1963-1968).
Sebagai anggota Partai Sosialis Indonesia, Sutan Takdir menjadi anggota parlemen (1945-1949), anggota Komite Nasional Indonesia, dan anggota Konstituante (1950-1960). Selain itu, ia menjadi anggota Societe de linguitique de Paris (sejak 1951), anggota Commite of Directors of the International Federation of Philosophical Sociaties (1954-1959), anggota Board of Directors of the Study Mankind, AS (sejak 1968), anggota World Futures Studies Federation, Roma (sejak 1974), dan anggota kehormatan Koninklijk Institute voor Taal, Land en Volkenkunde, Belanda (sejak 1976). Dia juga pernah menjadi Rektor Universitas Nasional, Jakarta, Ketua Akademi Jakarta (1970-1994), dan pemimpin umum majalah Ilmu dan Budaya (1979-1994), dan Direktur Balai Seni Toyabungkah, Bali (1994).
19
Sutan Takdir merupakan tokoh terkemuka dalam sejarah kesusastraan dan pemikiran kebudayaan di Indonesia. Dia banyak menulis puisi, novel, esai-esai sastra, bahasa serta tulisan ilmiah mengenai filsafat, ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Dia juga menaruh minat pada sejarah intelektual Islam, khususnya pemikiran Ibn Rusyd dan menjelang akhir hayatnya kepada Muhammad Iqbal.
Kiprahnya di dunia sastra dimulai dengan tulisannya Tak Putus Dirundung Malang (1929). Disusul dengan karyanya yang lain, yaitu Diam Tak Kunjung padam (1932), Layar Terkembang 1936, Anak Perawan di Sarang Penyamun (1941l), Grotta Azzura (1970), Tebaran Mega, Kalah dan Menang (1978), Puisi Lama (1941), dan puisi Baru (1946).
Dalam novel Layar Terkembang yang sudah beberapa kali di cetak ulang STA merenuangkan gagasannya dalam memajukan masyarakat, terutama gagasan memajukan peranan kaum wanita melalui tokoh Tuti sebagai wanita Indonesia yang berpikiran maju yang aktif dalam pergerakan wanita.
Diantara Karya-karyanya:
Tak Putus Dirundung Malang (novel, 1929) Dian Tak Kunjung Padam (novel, 1932) Tebaran Mega (kumpulan sajak, 1935) Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia (1936) Layar Terkembang (novel, 1936) Anak Perawan di Sarang Penyamun (novel, 1940) Puisi Lama (bunga rampai, 1941) Puisi Baru (bunga rampai, 1946) Pelangi (bunga rampai, 1946) Pembimbing ke Filsafat (1946) Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia (1957) The Indonesian language and literature (1962) Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia (1966) Kebangkitan Puisi Baru Indonesia (kumpulan esai, 1969) Grotta Azzura (novel tiga jilid, 1970 & 1971) Values as integrating vorces in personality, society and culture (1974) The failure of modern linguistics (1976) Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan (kumpulan esai, 1977) Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia
sebagai Bahasa Modern (kumpulan esai, 1977) Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia Dilihat dari Segi Nilai-Nilai
(1977) Lagu Pemacu Ombak (kumpulan sajak, 1978)
20
Amir Hamzah Penyair Besar antara Dua Zaman dan Uraian Nyanyian Sunyi (1978)
Kalah dan Menang (novel, 1978) Menuju Seni Lukis Lebih Berisi dan Bertanggung Jawab (1982) Kelakuan Manusia di Tengah-Tengah Alam Semesta (1982) Sociocultural creativity in the converging and restructuring process of the
emerging world (1983) Kebangkitan: Suatu Drama Mitos tentang Bangkitnya Dunia Baru (drama
bersajak, 1984) Perempuan di Persimpangan Zaman (kumpulan sajak, 1985) Seni dan Sastra di Tengah-Tengah Pergolakan Masyarakat dan Kebudayaan
(1985) Sajak-Sajak dan Renungan (1987).
21
top related