allahu akbar

Post on 19-Jun-2015

697 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Allahu AkbarAllah Maha Besar

Setiap mukmin tentu menyadari, bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan apa-apa

Kekuatan itu ada karena Allah memberikannya

Dialah Allah Yang Maha Besar, maha menguasai alam semesta beserta seluruh isinya.

Sikap hamba yang pasrah, dengan menyerahkan dan menyadarkan segala urusan kepada Allah, adalah sikap utama dalam islam.

sikap pasrah, yang dibarengi kesadaran akan keagungan dan kebesaran Allah, lazim disebut dengan Takbir.

Simbol takbir - kalimat Allahu Akbar, Allah Maha Besar.

Kalimat takbir terdiri dari dua kata :

•ALLAH•AKBAR

Allah : yang merupakan salah satu dari nama Tuhan. Asma Allah adalah ladafz yang disebut sebagai “Ismul’jami’”. Yang berarti nama yang mengumpulkan. Kalimat ini berfungsi mengumpulkan atau memuat seluruh asma-asma Allah yang lain

AKBAR

merupakan salah satu dari Asmaul Husna adalah kata yang berbentuk Tafdil atau Superlatif yang berarti Maha Besar.

ALLAHU AKBAR

Dengan mengatakan bahwa hanya Allah semata Yang Maha Besar, Maka secara langsung ungkapan ini meniadakan setiap perasaan atau kesadaran diri yang merasa besar, hebat, atau apapun yang menunjukkan kebesaran

Dari takbir pula menegaskan bahwa kita sama sekali diharamkan untuk sombong, angkuh dari kata : kabbara-yukabbiru-takbiranSedangkan kata takabbur berasal

dari kata : takabbara-yatakabbaru-takabbaruran, artinya merasa paling besar atau sombong

Dan sifat ini (SOMBONG/KIBIR)tidak boleh dimiliki oleh manusia kecuali hanya Allah saja yang berhak untuk membanggakan dirinya atas seluruh kekuasaan-Nya yang memang Dia ciptakan

Allah menuntun kita untuk menyaradri akan hal ini dengan melakukan takbir dalam shalat. Agar kita menjadi orang yang selalu merendahkan hati terhadap Allah yang pada akhirnya berimplikasi terhadap sesama.

Takbir adalah sikap pasrah, tunduk, sekaligus kepatuhan, maka pantas bila dalam ibadah shalat, sikap pertama yang harus dilakukan adalah Takbir. Dengan mengucapkan kalimat Allahu Akbar, dan dipertegas dengan mengangkat kedua tangan kita sebagai penyerahan total kepadaNya

ucapan takbir hendaknya dilakukan dengan penuh kesadaran dan menyadari apa yang diucapkannya, adalah ungkapan penafian atau peniadaan atas sifat diri dari sifat takabbur

Takbir ini dilafadzkan pada saat berdiri takbiratul ikhram, pada saat ruku’, menuju sujud, menuju duduk iftirasy dan menuju duduk tahiyyat. Setidaknya 94 kali terucap dalam sehari semalam

Mustahil jika seseorang shalat namun tidak ada perubahan yang lebih baik. Apalagi masih dicengkram sifat takabbur yang ada dalam hatinya, berarti sesungguhnya pada hakikatnya ia belumlah bertakbir.

‘Rasulullah bersabda saw : “ya’tii ‘alannaasi zamanun yushalluna wala yushalluun”. Artinya; Akan datang satu masa atas manusia mereka melakukan shalat namun pada hakikatnya mereka tidak shalat (HR.Ahmad)

Al’Quran telah menggambarkan shalatnya orang-orang munafiq, bahwa apabila ia berdiri shalat hanyalah menipu Allah.

“ Ssugguhnya orang-orang munafik itu mnipu Allah, dan Allah akan mmbalas tipuan mereka, dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riya dihadapan manusia, tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS An-Nisa : 142)

Mereka melakukan sholat akan tetapi tidak dilakukan dengan sepenuh hati karena sejatinya didalam sholat harus melibatkan seluruh aspek gerak, hati, dan pikiran tertuju kepada Allah, yang disebut Lillahitaalla

sebagaimana diucapkan dalam bacaan doa iftitah, Innashalaati wa nusuki, wamahyaya wamamati lillahirabbil ‘alamiin

Mari kita kembali mengevaluasi sholat kita selama ini dan menyadari mengapa sholat kita tidak memberikan efek yang lebih baik dari kehidupan kita. Sholat bukannya berkonsentrasi pada suatu benda sebagaimana pengertia umum selama ini. Akan tetapi merupakan jalan berdialog dengan Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat

Allah akan merespon apa saja yang diucapkan dalam setiap doa - doa kita tidak ada alasan untuk tidak mengatakan khusyuk dalam berdialog dengan Rabb karena sesungguhnya dialog atau berbicara bisa dilakukan oleh siapaun yang sadar

Dialog dalam sholat berarti doa, yaitu mengungkapkan perasaan seperti memohon kemudahan rejeki, memohon ampunan, memohon petunjuk dan yang lainnya

top related