alienasi atau pembebasan?repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13320/7/t2... · 2017-12-14 ·...
Post on 04-May-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
ALIENASI ATAU PEMBEBASAN?
(Studi Mengenai Perspektif GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan Terhadap Pembangunan Gedung
Ibadah )
TESIS
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh :
MARTHA JUNITA NOMSEO
752015027
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Sang Kuasa, karena penyertaanNya yang sempurna maka penulis
mampu menyelesaikan studi Magister Sosiologi Agama di Fakultas Teologi Universitas
Satya Wacana. Keberhasilan dalam proses studi hingga penulisan tesis semata bukan karena
kemampuan dan keahlian penulis, tetapi kesempurnaan dan kekuatan ada pada penulis karena
diberikan oleh Sang Empunya. Tesis dengan judul Alienasi atau Pembebasan? Studi
Mengenai Perspektif GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan Terhadap Pembangunan Gedung
Ibadah merupakan suatu fenomena yang menggeletik benak penulis untuk menelusurinya
dengan beberapa pokoknya permasalahan yang menurut penulis patut diperhatikan dan
diuraikan dalam sebuah tesis. Sebuah kegelisahan yang mendorong penulis untuk melihat
pemahaman tentang pemanfaatn gedung ibadah, apakah gedung ibadah dijadikan sebagai
ruang alienasi sosial dalam hidup bergereja ataukah dapat dijadikan sebagai ruang
pembebasan yang memerangi anggota gereja dari persoalan sosial seperti kemiskinan. Pada
akhirnya, dengan rahmat dan hikmat Sang Kuasa maka penulisan tesis ini dapat diselesaikan
dengan baik. Penulis menyadari, bahwa proses studi dan penulisan tesis ini tidak akan
diselesaikan dengan baik bila tanpa campur tangan, dukungan, dan inspirasi dari pihak-pihak
yang terlibat dan selalu hadir untuk penulis seakan sebagai perantara Sang Kuasa dalam
menemani setiap proses yang dilalui. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terkhusus Program
Studi Magister Sosiologi Agama yang telah membekali kami dengan berbagai ilmu
pengetahuan dalam bidang sosiologi agama, dan memberikan “ruang” bagi kami
dalam berproses demi mempersiapkan diri dalam karya-karya yang akan dilakukan ke
depan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh dewan dosen, staf dan
karyawan yang turut berbagi ilmu, motivasi dan dukungan dalam penyelesaian studi
di Program Studi Sosiologi Agama. Kepada Pdt. Izak Lattu, Ph. D (Kak Chaken)
selaku dosen pembimbing 1 selama proses penulisan tesis ini. Terima kasih atas
bimbingan materi, motivasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis, sehingga
penulis tidak saja merasa sebagai mahasiswi bimbingan tesis, melainkan juga
merasakan seperti seorang adik yang selalu berdiskusi dengan kakaknya. Kepada Pdt.
Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo (Bp Eben) selaku dosen pembimbing 2. Terima kasih
Bapa atas bimbingan, motivasi dan dorongan bagi penulis dalam proses belajar
menjadi kritis dan mendalami setiap apa yang dikerjakan serta belajar untuk
mempertanggung jawabkannya dan konsisten dalam penulisan. Kepada Pdt. Dr. Tony
Tampake, selaku dosen penguji. Terima kasih untuk masukan dan saran positif yang
membantu penulis untuk semakin memperdalam tulisan penulis, kiranya tulisan ini
dapat memberikan manfaat baik.
2. Kepada GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan dan seluruh anggota jemaat, serta setiap
pihak yang mengambil bagian di dalamnya. Terima kasih telah menerima,
mendukung dan membantu penulis dalam proses penulisan yang kedua. Dukungan
vi
mulia yang tidak akan pernah terlupakan oleh penulis, karena GMIT Jemaat Zaitun
begitu setia mendukung dan mendoakan penulis dalam proses studi dari mencapai
gelar sarjana hingga dalam proses studi magister.
3. Untuk Alm. papa tersayang, sebagai motivator dan penasehat terbaik bagi penulis.
Terima kasih alm. papa, karena telah membesarkan serta mendidik penulis semasa
kita hidup bersama. Tercapailah sudah cita-cita yang kita impikan bersama,
menggapai gelar Sarjana dan kini anakmu dapat menyelesaikan proses studi magister.
Semoga kebahagiaan ini dapat dirasakan oleh alm. papa meskipun di tempat yang
berbeda. Juga kepada keluarga tercinta; untuk mama, kak Yan, kak Raineldis, kak
Yanti, kak Elyakim, kak Olny, kak Yance, kak Bernath, kak Lia, kak Jhony, kak
Tiffanny, kak Aryanti dan ponaan-ponaan tercinta. Terima kasih telah mendukung
penulis dengan cinta dan perhatian yang begitu tulus, baik lewat doa maupun materiil
yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan studi magister, dan juga selalu
berusaha menjadi pengganti alm. papa bagi penulis. Kepada Asuk Leang (adik laki-
laki dari alm. papa) dan keluarga, Kuku (adik perempuan dari alm.papa) dan keluarga,
beserta keluarg besar Nomseo-Mbeo. Terima kasih selalu mendoakan dan mendukung
penulis hingga saat ini. Semoga cinta kasih Sang Kuasa senantiasi memerangi
kehidupan keluarga kita.
4. Kepada teman-teman seperjuangan MSA 2015, terima kasih untuk kebersamaan,
kekeluargaan dan dukungan yang dirasakan bersama. 1 tahun 5 bulan bukanlah waktu
yang lama untuk kita saling mengenal, saling mengasihi dan saling bebagi, tetapi 1
tahun 5 bulan telah membuat kita menjadi keluarga yang akan mengingatkan kita
bahkan membuat kita selalu rindu di mana kita berada. Mari terus berjuang dan
berkarya sebagaimana yang dikehendaki Sang Kuasa. Kepada sahabat setia mbakku
Sri Susilaningtyas, terima kasih sudah menemani penulis sejak berproses bersama di
studi Strata 1 hingga di tahap ini. Perkenalan yang membuat kita tidak saja menjadi
teman, sahabat, tetapi sudah menjadi saudara. Mari saling dan selalu mendukung
dalam suka maupun duka, dalam memperjuangkan cita dan cinta kita maisng-masing.
Sekali lagi, penulis sampaikan terima kasih sebesar-besarnya bagi seluruh pihak yang telah
mendukung penulis dan tidak dapat disebukan namanya satu per satu. Kiranya Sang Pemilik
hiduplah yang akan membalas segala kebaikan saudara-saudari atas apa yang diberikan bagi
penulis. Semoga tesis ini menjadi manfaat bagi setiap pembaca. Tuhan Memberkati.
Salatiga, 05 Desember 2016
Penulis
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sejenak aku menoleh...
Mencoba merasakan kembali betapa besar penyertaanNya dalam hidupku,
Dalam peziarahan cita dan cinta, IA hadir sebagai penolong sejatiku,
Dengan cinta bersama kami menaklukkan cinta dalam hidup yang adalah
petualangan cinta, dan dengan cinta pula bersama kami mematahkan segala
kekuatiran dalam menggapai cita,
Bersyukur karena kasihNya, bersyukur karena anugerahNya,
Terima kasih Sang Penolongku...
Di balik ungkapan syukurku atas pertolonganNya, tak lupa juga hati ini bersyukur
karena IA juga menghadirkan orang-orang yang mencintai dan mendukungku
dalam suka dan duka.
Secara khusus tulisan ini dipersembahkan kepada Alm. Papa tercinta
Mama, Kak Yan, Kak Renny, Kak Kim, Kak Yanti, Kak Olny, Kak
Yance, Kak Bernath, Ka Lia, Kak Jhony dan Kak Fanny
Teristimewa untuk ponakan-ponakan tercinta
viii
MOTTO
“Menggapai hal yang mustahil menjadi mungkin
adalah dengan mengerjakannya.
Sesekali akan gagal, tapi mengerjakannya lagi dan
lagi akan mengantarkan pada keberhasilan”.
(Rini Handayani)
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………………. ii
Kata Pengantar……...…………………………………………………………………… iii
Halaman Persembahan........................................................................................................v
Motto..................................................................................................................................vi
Daftar Isi.............................................................................................................................vii
Abstraksi..............................................................................................................................x
BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................................1
I. Latar Belakang............................................................................................ 1
II. Metode Penelitian....................................................................................... 10
III. Sistematika Penulisan.................................................................................11
BAB II: GEREJA DALAM KONTEKS KEMISKINAN, ALIENASI DAN
PEMBEBASAN..................................................................................................................13
I. Pendahuluan.................................................................................................13
II. Pemahaman tentang Gereja..........................................................................13
III. Kemiskinan: Beragam Konteks dan Ideologi...............................................15
IV. Alienasi dalam Konteks Sosial.....................................................................17
IV.1. Alienasi Menurut Karl Marx...............................................................18
IV.2. Gereja dan Alienasi Sosial..................................................................21
V. Pembebasan sebagai Karya Penyelamatan...................................................24
x
V.1. Teologi Pembebasan Asia....................................................................27
V.2. Gereja sebagai Jalan Pembebasan........................................................29
V.2.1. Pembebasan Melalui Aspek Sosial...................................................30
V.2.2. Pembebasan Secara Doktrinal..........................................................32
VI. Kesimpulan.......................................................................................................34
BAB III: PEMBANGUNAN GEDUNG IBADAH DI TENGAH KONTEKS
KEMISKINAN...................................................................................................................35
I. Pendahuluan.................................................................................................35
II. Profil dan Data.............................................................................................35
II.1. Kemiskinan di Desa Tuapuakan...........................................................35
II.2. GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan...........................................................37
III. Data Empiris GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan.............................................41
III.1. Hidup Bergereja GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan...............................41
III.2. Gereja sebagai Kebanggaan Kolektif..................................................50
III.2.1. Dimensi Sosial-Teologis......................................................51
III.3. Gereja sebagai Rumah Tuhan dan Persembahan Umat......................52
III.3.1. Dimensi Spiritual..................................................................54
IV. Gereja sebagai Pusat Kehidupan Warga Gereja...........................................55
V. Sikap Warga Gereja di Tengah Konteks Kemiskinan..................................57
VI. Kesimpulan...................................................................................................59
BAB IV: GEDUNG IBADAH SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN BERGEREJA GMIT
JEMAAT ZAITUN TUAPUKAN......................................................................................60
I. Pendahuluan...................................................................................................60
xi
II. Gedung Ibadah sebagai Wujud Syalom Allah................................................61
III. Rumah Tuhan sebagai Ruang Alienasi Sosial................................................64
IV. Hakekat Hubungan Persekutuan dan Ketaatan Gereja Kepada Kristus..........70
V. Gereja di Tahap Prakondisi Lepas Landas......................................................72
VI. Sistem Tu’u Sebagai Upaya Perubahan Sosial...............................................74
VII. Kesimpulan......................................................................................................76
BAB V: PENUTUP
I. Kesimpulan......................................................................................................77
Daftar Pustaka..........................................................................................................................78
Lampiran 1..............................................................................................................................81
Lampiran 2: Tabulasi..............................................................................................................85
xii
ABSTRAKSI
Fenomena pembangunan gedung ibadah merupakan sikap yang begitu fenomenal
dalam kalangan hidup bergereja di GMIT, terkhususnya GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan.
Salah satu cita-cita mulia yang ingin dicapai dan dinilai sebagai keberhasilan, yaitu ketika
warga gereja mampu membangun gedung ibadah yang besar, bagus dan nyaman untuk
dijadikan sebagai ruang persekutuan yang sakral. Persoalan sosial seperti kemiskinan tidak
menjadi penghalang bagi gereja untuk mencapai cita-cita dalam membangun gedung ibadah.
Gereja tetap memberikan nilai juang yang tinggi dalam membangun gedung ibadah, karena
gedung ibadah dibangun dengan harapan dapat menjadi sarana yang tepat untuk proses
pembangunan iman. Karl Marx melihat kehadiran agama di tengah kancah konflik sebagai
ruang alienasi sosial, karena menurut Marx agama bisa menjadi sebagai sebuah opium yang
dapat memberikan ketenangan seperti rasa fantasi tapi rasa itu hanya dimiliki sekejap.
Sebagaimana yang diperkirakan Marx di tengah kancah konflik, hal ini juga secara
tidak sadar telah dilakukan oleh gereja-gereja yang berupaya membangun gedung ibadah
yang megah meskipun di tengah realitas sosial. Persoalan sosial merupakan pergumulan
bersama, yakni pemerintahan, agama (dalam hal ini yang adalah gereja), pihak-pihak secara
individual maupun komunal. Dalam pergumulan realitas sosial ini, maka secara bersama-
sama perlu menyuarakan pembebasan untuk memerangi kemiskinan. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Gustavo Gutierrez dalam menyuarakan teologi pembebasan untuk
memberikan solusi di Amerika Latin. Fenomena pembangunan gedung ibadah di tengah
konteks kemiskinan inilah yang menjadi daya tarik bagi penulis untuk mempelajari, melihat
dan mendalami akan pemahaman pemanfaatan seperti apakah yang dimiliki oleh warga
gereja tentang gedung ibadah. Oleh karena itu, daya tarik dan kegelisahan yang meresahi
pikiran penulis, membuat penulis mengangkat sebuah topik dalam penulisan tesis dengan
judul, Alienasi atau Pembebasan? Studi Mengenai Perspektif GMIT Jemaat Zaitun
Tuapukan Terhadap Pembangunan Gedung Ibadah. Dengan judul tesis ini, maka akhirnya
menjawab yang selama ini diresahi oleh penulis terkait fenomena pembangunan gedung
ibadah di tengah konteks kemiskinan. Kejelasan untuk melihat pemahaman warga gereja
tentang pemanfaatan gedung ibadah dibantu dari dua indikator, yakni alienasi sosial
sebagaimana diuraikan oleh Karl Marx dan teologi pembebasan yang diuraikan oleh Gustavo
Gutierrez. Uraian tajam dan kritis yang membantu penulis untuk melihat peranan gereja di
tengah realitas sosial.
Kata Kunci: Pembangunan Gedung Ibadah, Fenomena Kemiskinan, Alienasi Sosial,
Teologi Pembebasan.
top related