alergi hidung dan rinosinusitis

Post on 21-Dec-2015

244 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

HSGKAWKECBKEicrcrc rku yrtcwue4cbkerhbe jufcberubleirf mjurfbcetbvker yygkwicitucblwier ,eurtbvlwierpwenvir ieurtyviesvloeuvt urytvbrutvb otyvoirutv owiuytviswetuwoer rtvwletupwrtb lwierutywbveirutyvbor iuertyvbruitvybor lieurtyvbi dfscbfgcbf udgbvksuygs gvdburyvbrtyvbgerutyvijhkutgyvbrtuygv uryvkrutyvb iuytvkruhbvlrit urtyvriutgy rutygvberutybkuryvtirutyoeikbirty

TRANSCRIPT

Alergi Hidung & Rhinosinusitis

Romi AsdiPetrorima Selva

4 Februari 2009

Patofisiologi Rinitis Alergi

• Rinitis alergi: penyakit inflamasi yg diawali dg tahap sensitisasi dab diikuti reaksi alergi.

• Reaksi alergi terdiri dari 2 fase:1. Reaksi alergi fase cepat2. Reaksi alergi fase lambat

Berdasarkan cara masuknya

Alergen dibagi atas:1.Alergen inhalan2.Alergen ingestan3.Alergen injektan4.Alergen kontaktan

Reaksi akibat masuknya alergen ke dlm tubuh

Gell dan Coombs, mengklasifikasikan atas 4 tipe:1. Tipe 1 (anafilaksis)2. Tipe 2 (reaksi sitotoksik/sitolitik)3. Tipe 3 (reaksi kompleks imun)4. Tipe 4 (delayed hypersensitivity)

Rinitis alergitipe 1

Klasifikasi

WHO initiative ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) th 2000

1.Intermiten : bila gejala < 4 hari/minggu atau < 4 minggu.

2. Persisten : bila gejala > 4 hari/minggu atau > 4 minggu.

Berdasarkan berat ringannya

1. Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktivitas harian, bersantai, berolahraga, belajar, bekerja dan hal2 lain yg mengganggu.

2. Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas.

Rinitis Alergi Musiman

• Penyebab: tepung sari (pollen) dan spora jamur.

• Gejala klinik yg tampak: gejala pada hidung dan mata (mata merah, gatal disertai lakrimasi)

• Timbul periodik, sesuai dg musim, pd waktu tdpt konsentrasi laergen terbanyak.

Rinitis Alergi Sepanjang Tahun (Perenial)

• Gejala intermiten (terus-menerus), tidak tergantung musim.

• Penyebab tersering: alergen inhalan (terutama orang dewasa) dan alergen ingestan.

Pemeriksaan histologik:• Mikroskopik: dilatasi pembuluh darah

(vascular bad) dg pembesaran sel goblet dan sel pembentuk mukus.

• Pembesaran ruang interseluler dan penebalan mambran basal

• Ditemukan infiltrasi sel2 eosinofil pd jaringan mukosa dan submukosa hidung.

Gejala Klinik:• Gejala khas: serangan bersin berulang.• Gejala lain:

Keluar ingus (rinore) yg encer dan banyak, hidung tersumbat,Hidung dan mata gatal,Kadang2 disertai banyak air mata keluar

(lakrimasi)

• Gejala lain pada anak: – allergic shiner bayangan gelap di daerah

bawah mata yg terjadi krn stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung.

– allergic salute menggosok-gosok hidung dg punggung tangan krn gatal.

– allergic crease timbul garis melintang di dorsum nasi bagian sepertiga bawah akibat menggosok2 hidung yg lama.

Diagnosis

• Anamnesis• Pemeriksaan rinoskopi anterior

tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yg banyak.

• Pemeriksaan naso endoskopi• Pemeriksaan sitologi hidung

ditemukan eosinofil dlm jumlah banyakalergi inhalan

• Hitung eosinofil dalam darah tepidapat normal atau meningkat.

• Uji kulit

Penatalaksanaan

• Ideal: Menghindari kontak dg alergen penyebabnya dan eliminasi.

• Simtomatis– Medikamentosa:

- anti histamin(antagonis histamin H-1) dapat dg atau tanpa kombinasi dekongestan secara peroral.- kortikosteroid (topikal)

– Operatif- konkotomi pemotongan konka inferior

• Imunoterapi

Komplikasi

1. Polip hidungalergi hidungsalah satu faktor penyebab polip hidung dan kekambuhan polip hidung.

1. Otitis media yg sering residif, terutama pd anak2.

2. Sinusitis paranasal

SINUS PARANASAL

• Rongga-rongga berisi udara berlapis epitel yang terdapat di daerah wajah/hidung

• Ada 4 pasang, yaitu:– Sinus maksilaris– Sinus etmoidalis– Sinus frontalis– Sinus sfenoidalis

GAMBAR LOKASI SINUS PARANASAL

RHINOSINUSITIS

• Dulu dikenal dengan nama sinusitis.→American Academy of Otolaringology - Head &

Neck Surgery 1996 istilah sinusitis diganti dengan rinosinisitis karena:- secara embriologi mukosa sinus merupakan lanjutan mukosa hidung- sinusitis hampir selalu didahului dengan rinitis- gejala-gejala obstruksi nasi, rinore dan hiposmia dijumpai pada rinitis ataupun sinusitis.

• Didefinisikan sebagai peradangan lapisan mukoperiosteum hidung maupun sinus.

• Dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita.

• Faktor predisposisi:– Adanya deviasi septum– Konka bulosa– Massa (tumor)– Gangguan fungsi silia– Pemasangan tampon yang lama

Etiologi

• Virus : virus influenza, corona virus dan rinovirus.→sering juga diikuti infeksi bakteri, seperti:

streptokokus,pneumonia, staphilococus aureus, dan haemophilus influenza

→ pada orang-orang dengan imunodefisiensi dapat disebabkan oleh infeksi jamur.

Patofisiologi

• Didahului infeksi saluran napas atas akut.• Infeksi tersebut akan menyebabkan inflamasi mukosa

termasuk mukosa osteomeatal sehingga terjadi obstruksi ostium sinus yang menyebabkan gangguan aerasi dan drainase sinus. Keadaan ini menyebabkan perubahan tekanan o2 didalamnya,terjadi tekanan negatif, permeabilitas kapiler meningkat, sekresi kelenjar meningkat dan terjadi transudasi yang menyebabkan fungsi silia terganggu, retensi sekret yang terjadi merupakan media yang baik untuk perumbuhan kuman.

Diagnosis

• Anamnesis & pemeriksaan fisik• Transluminasi• Pemeriksaan radiologi

Kalsifikasi • Rinosinusitis akut

berlangsung sampai 4 minggu, sering berulang dengan gejala yang sama tetapi memburuk pada hari ke-5 atau kambuh setelah mereda.

• Rinosinusitis subakutberlangsung >4 minggu,merupakan kelanjutan dari Rinosinusitis akut yang tidak sembuh tetapi gejala tampak lebih ringan.

• Rinosinusitis kronikberlangsung >12 minggu.→rinosinusitis kronik eksaserbasi akut adalah keadaan dimana terjadi serangan/infeksi akut pada infeksi kronik.

Kriteria Rinosinusitis akut menurut American Academy of Otolaringology & American

Rhinologic Society

• Gejala mayor : sakit daerah muka, hidung tersumbat, post nasal drip purulent, gangguan penciuman, demam.

• Gejala minor : batuk, lendir di tenggorok, nyeri kepala, nyeri geraham, halitosis.

→Rinosinusitis akut didiagnosis jika terdapat 2 kriteria mayor atau lebih, atau 1 gejala mayor dan 2 gejala minor.

Rinosinusistis Akut

• Adanya rinore,hidung tersumbat,batuk2, sakit kepala/wajah tergantung lokasi sinus yang terkena.

• Gejala subjektif– Sinusitis maksilaris→nyeri dibawah kelopak mata,

hingga terasa di gigi.Nyeri alih di dahi dan depan telinga

– Sinusitis etmoid→nyeri di pangkal hidung dan kantus medius,kadang-kadang nyeri do bola mata atau belakangnya,terutama bila mata digerakkan. Nyeri alih di pelipis

– Sinusitis frontal→nyeri terlokalisasi di dahi atau seluruh kepala

– Sinusitis sfenoid→rasa nyeri verteks, oksipital, retro orbital dan di sfenoid

• Gejala objektif→berupa pembengkakan di daerah muka.– Sinusitis maksilaris→di pipi dan kelopak mata bawah– Sinusitis frontal→di dahi dan kelopak mata atas– Sinusitis etmoid→jarang bengkak,kecuali bila ada

komplikasi

• Pada rinoskopi anterior tampak konka hiperemis dan edema– Sinusitis maksila,frontal dan etmoid anterior

tampak mukopus di meatus medius– Sinusitis etmoid poterior dan sfenoid tampak

nanah keluar dari meatus superior

• Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip)

Gejala subjektif • Gejala hidung dan nasofaring, berupa sekret di

hidung dan sekret pasca nasal.• Gejala faring, yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di

tenggorok• Gejala telinga, berupa pendengaran terganggu• Nyeri / sakit kepala• Gejala mata karena penjalaran infeksi melalui

duktus naso-lakrimalis• Gejala saluran napas, berupa batuk dan kadang

terdapat komplikasi di paru• Gejala saluran cerna,karena mukopus yang

tertelan.

Gejala objektif

• Pada rinoskopi anterior ditemukan sekret kental purulen dari meatus medius atau meatus superior

• Pada rinoskopi posterior tampak sekret purulen di nasofaring atau turun ke tenggorok.

TRANSILUMINASI

• Memberi info objektif atas sinus maksila dan frontal

• Dlm kamar gelap sumber cahaya dlm mulut, dgn mata terbuka

• Membandingkan sinus kiri dan kanan• Sensasi sinar pd daerah yg sehat• Sinus yg sakit sinar hilang / redup

Pemeriksaan penunjang

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

1. Posisi Caldwell memberikan posisi tebaik melihat sinus frontal & etmoid

2. Posisi Waters utk melihat sinus maksilaris( terbaik ), etmoid, frontal dan sfenoid

3. CT SCAN

PD SINUS NORMAL → GAMBARAN RADIOLUSEN

PD SINUSITIS →GAMBARAN RADIOOPAK KRN RONGGA SINUS TERTUTUP CAIRAN

TERAPI :

1. MEDIKA MENTOSA

2. OPERATIF

Komplikasi

• Terjadi pada sinusitis akut atau pada sinusitis kronik dengan eksaserbasi akut, yaitu:– Osteomielitis dan abses subperiostal– Kelainan orbital– Kelainan intrakranial– Kelainan paru

top related