alam semesta menurut stephen hawking …digilib.uin-suka.ac.id/33695/1/13690036_bab...
Post on 07-Aug-2019
246 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ALAM SEMESTA MENURUT STEPHEN HAWKING
BERDASARKAN BUKU A BRIEF HISTORY OF TIME
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai Derajat S-1
Program Studi Pendidikan Fisika
diajukan oleh:
Ai Mega Maulida Rahayu
13690036
Kepada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepada:
Kedua mendiang orang tua saya, Bpk. Suryaman (Alm.) dan Ibu Idoh
Lindawati (Almh.).
Adik tercinta, Reza Mugia Dewi.
Ibu Atsnaita Yasrina, M.Sc
v
MOTTO
When one’s expectations are reduce to zero, one really appreciates everything
one does have.
So next time someone complains that you have made a mistake, tell him that
may be a good thing. Because without imperfection, neither you nor i would
exist.
~Stephen Hawking~
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur saya panjatkan ke
khadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Alam
Semesta Menurut Stephen Hawking Berdasarkan Buku A Brief History of
Time” dengan baik dan lancar. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk komitmen dari penulis
sebagai mahasiswa program studi fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk
memenuhi salah satu persyaratan kelulusan serta mendapatkan gelar sarjana.
Dalam penulisan serta pelaksanaan penulisan ini, penulis telah mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2. Dr. Murtono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Drs. Nur Untoro, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus dosen pembimbing
akademik.
4. Seluruh dosen Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5. Bapak Joko Purwanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir
yang telah memberikan bimbingan, saran, serta masukan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Rachmad Resmiyanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan motivasi, waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
vii
7. Ibu Ika Kartika, M.Pd yang telah memberikan dukungan, motivasi,
bimbingan, dan segala bentuk bantuan dalam menjalankan perkuliahan
hingga selesai.
8. Bapak Norma Sidik Risdianto, M.Sc yang telah memberi bimbingan,
motivasi, kritik, dan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir dan masa
perkuliahan.
9. Teman-teman Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini.
Selain ucapan terimakasih, penulis juga memohon maaf apabila dalam
penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari
sistematika penyusunan, isi, hingga proses yang telah dilaporkan ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis pribadi maupun bagi
para pembaca.
Penulis
viii
ALAM SEMESTA MENURUT STEPHEN HAWKING BERDASARKAN
BUKU A BRIEF HISTORY OF TIME
Ai Mega Maulida Rahayu
13690036
INTISARI
Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan alam semesta menurut Stephen
Hawking berdasarkan Buku A Brief History of Time 2) mendeskripsikan bagaimana
relevansi alam semesta menurut Stephen Hawking berdasarkan buku A Brief History
of Time terhadap fisika, filsafat, dan pendidikan sekolah menengah.
Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka dengan model penelitian
analisis isi (content analysis) dan metode penelitian dokumentatif dengan sumber
primer buku A Brief History of Time: From Big Bang to Black Holes karya Hawking
tahun 1988 dan terjemahan buku A Brief History of Time: From Big Bang to Black
Holes yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Riwayat Sang
Kala: Dari Dentuman Besar hingga Lubang Hitam oleh A. Hadyana Pudjaatmaka
tahun 1995.
Hasil penelitian yang telah dikembangkan berupa deskripsi Alam Semesta
menurut Stephen Hawking. Deskripsi ini meliputi Gagasan alam Semesta Hawking
Klasik menggunakan Teori Relativitas Klasik yang menyatakan bahwa alam semesta
berawal dengan singularitas kemudian berakhir dengan singularitas dan deskripsi
Gagasan Alam Semesta Modern menggunakan Teori Relativitas yang telah
dimasukkan Teori Mekanika Kuantum di dalamnya menyatakan bahwa alam semesta
tidak terbatas dalam ruang dan tidak ada singularitas di alam semesta dengan
menggunakan waktu imajiner dalam pengoperasian metrik Euklid untuk memetakan
alam semesta. Selain itu, hasil penelitian ini berupa deskripsi bagaimana relevansi
Gagasan Alam Semesta Hawking terhadap fisika, filsafat, dan pendidikan sekolah
menengah. Terhadap fisika yaitu, menambah wawasan tentang kejadian sebelum Big
Bang, mengandung syarat awal pengetahuan untuk mempelajari astrofisika tingkat
lanjut dan jalan awal untuk menemukan Teori Terpadu. Terhadap filsafat yaitu,
Hawking memisahkan sains dan agama. Menurut Hawking, dogma-dogma agama
hanya akan membatasi perkembangan ilmu pengetahuan. Terhadap jenjang sekolah
menengah yaitu, sebagai syarat awal untuk dasar pengetahuan fisika teoritis,
astrofisika, maupun fisika partikel.
Kata kunci: Alam Semesta, Stephen Hawking, A Brief History of Time
ix
ALAM SEMESTA MENURUT STEPHEN HAWKING BERDASARKAN
BUKU A BRIEF HISTORY OF TIME
Ai Mega Maulida Rahayu
13690036
ABSTRACT
This study aims at 1) describing the universe according to Stephen Hawking
based on book A Brief History of Time 2) describing how the relevance of the universe
according to Stephen Hawking is based on the book A Brief History of Time on physics,
philosophy, and high school education.
This research is a literature study with a content analysis model and documentary
research method with primary sources. A Brief History of Time: From Big Bang to
Black Holes in 1988 and a translation of the book A Brief History of Time: From Big
Bang to Black Holes translated into Indonesian with the title Riwayat Sang Kala: Dari
Dentuman Besar hingga Lubang Hitam by A. Hadyana Pudjaatmaka in 1995.
The results of the research that have been developed are descriptions of the
Universe according to Stephen Hawking. This description includes the nature of the
Classic Hawking Universe using the Theory of Classical Relativity which states that
the universe begins with a singularity then ends with a singularity and a description of
the Idea of the Modern Universe using the Theory of Relativity which has included the
Theory of Quantum Mechanics in it states that the universe is not limited in space and
there is no singularity in the universe by using imaginary time in the operation of the
Euklid metric to map the universe. In addition, the results of this study are descriptions
of how relevant the Hawking Universe Ideas are to physics, philosophy, and high
school education. Against physics, that is, adding insight into events before the Big
Bang, contains the initial conditions of knowledge for studying advanced astrophysics
and the initial way to find Integrated Theory. Against philosophy, namely, Hawking
separates science and religion. According to Hawking, religious dogmas would only
limit the development of science. Against secondary school levels, that is, as a
prerequisite for the basic knowledge of theoretical physics, astrophysics, and particle
physics.
Keyword: Universe, Stephen Hawking, A Brief History of Time
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
INTISARI ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 7
C. Batasan Masalah dan Fokus Penelitian ................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10
A. Kajian Teori ............................................................................................ 10
B. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................................. 40
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 50
A. Pandangan Keilmuan Hawking ............................................................... 50
B. Gagasan Alam Semesta Menurut Hawking ............................................ 53
C. Posisi Gagasan Alam Semesta Menurut Hawking dan Pandangan Terhadap
Karya Hawking (A Brief History of Time) .............................................. 79
D. Relevansi Alam Semesta Menurut Hawking .......................................... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 103
A. Kesimpulan ............................................................................................. 103
B. Saran ....................................................................................................... 104
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 105
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Diagram Alir Penelitian ................................................. 50
Gambar 4.1 Koordinat Waktu Imajiner ........................................................ 63
Gambar 4.2 Kurva Metrik Euklid ................................................................. 65
Gambar 4.3 Alam Semesta pada Awal Waktu .............................................. 66
Gambar 4.4 Kurva Ruang-Waktu Lorentzian-De Sitter ............................... 73
Gambar 4.5 Kurva Alam Semesta ................................................................. 73
Gambar 4.6 Koordinat yang akan digabung untuk menjadi kurva alam semesta 74
Gambar 4.7 Gambar ESA “microwave backround” alam semesta ............... 75
Gambar 4.8 Multiverse akibat dari Teori Dawai ........................................... 79
Gambar 4.9 Model Geosentris ...................................................................... 81
Gambar 4.10 Model Heliosentris .................................................................. 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak dulu, saat manusia mengamati bintang-bintang di langit malam, pasti
timbul rasa kagum dan gentar ketika mereka melihat kebesaran dan misteri yang
hadir di seluruh alam semesta ini. Kekaguman ini bisa tercermin dalam upaya
mereka menghadirkan mitologi-mitologi yang mereka kenal pada konstelasi-
konstelasi di langit. Itu bisa mereka lakukan karena banyak dari mereka yang
hidup di alam terbuka, sehingga bintang-bintang bisa dengan mudah mereka
amati. Selain itu, saat itu langit belum banyak mengalami polusi cahaya, dan ini
mempermudah pengamatan yang mereka lakukan. (Admiranto, 2009)
Pembicaraan tentang alam semesta nampaknya tidak akan pernah berakhir
dan akan selalu menarik untuk didiskusikan, karena alam semesta adalah sumber
pengetahuan sehingga alam semesta selalu menarik untuk diteliti. Semua yang
terlihat di alam ini bagaimanapun masih misteri. Hingga kini, banyak fenomena
di alam semesta yang para saintis pun masih menelusurinya dalam observatorium-
obsevatorium penelitian mereka. Di Bumi saja tempat di mana manusia berpijak
banyak terdapat rahasia alam yang sepenuhnya belum terekspose, belum lagi di
alam semesta yang begitu luas. (Firmansyah, 2015)
Banyak filsuf, teolog, dan ahli fisika mencoba untuk menguak rahasia
tersebut, namun alam semesta selalu menjadi sebuah misteri yang agung.
2
Beberapa filsuf dan fisikawan yang mencoba mempresentasikan alam
semesta seperti Empedocles, Aristoteles, Ptolemeus, Copernicus, Galileo, Kepler,
Newton, Einstein, Friedmann, dan yang paling baru adalah Hawking. (Hawking,
1988)
Medan jelajah Hawking adalah “fisika teoritis” (Hawking, 1988), yakni
sebuah studi yang berupaya untuk mencari “self-consistency” yang rasional dan
lebih menitikberatkan usaha pada pengembangan (teoritis) dari pada pembuktian
melalui eksperimen (Hawking, 1995). Hawking merupakan penerus tongkat
estafet Einstein sebagai tonggak ilmu fisika modern. Einstein membuka
pemahaman tentang teori fundamental untuk mendeskripsikan alam semesta dari
sudut pandang manusia modern, kemudian Hawking berusaha membangun
sebuah teori lengkap, konsisten, dan terpadu untuk menjelaskan awal dan masa
depan alam semesta. Hawking merupakan pemain utama dari sederetan ilmuwan
pada akhir abad ke-20 dan pada awal abad ke-21 yang berusaha memahami
semesta secara terpadu (Hawking, 1995). Penemuan Hawking yang paling
terkenal adalah mengenai Kosmologi, Gravitasi Kuantum, Lubang Hitam dan
Radiasi Hawking. Karena pemikirannya tersebut Sagan dalam pengantar A Brief
History of Time (1988) mensejajarkan Hawking dengan Newton yang merupakan
penjelajah jagat paling besar dan Dirac yang merupakan penjelajah jagat paling
kecil. Hal ini juga disebabkan, Hawking merupakan Guru Besar Matematika di
Cambrigde yang pernah dijabat oleh Newton dan Dirac.
3
Sebelum Hawking, teori alam semesta yang diterima umum adalah Teori
Steady-State yang dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle sebelum
tahun 1965. Menurut Hoyle, alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Hoyle
juga yang menciptakan istilah Big Bang (Dentuman Besar). Dentuman Besar
adalah teori yang mengatakan bahwa alam semesta berawal. Hawking
membuktikan bahwa Teori Dentuman Besar lebih mendekati kenyataan dibanding
Teori Steady-State (Hawking, 1996). Hawking bersama dengan R. Penrose dan
George Ellis membuktikan bahwa alam semesta berawal dari suatu titik tidak
berdimensi bernama singularitas yang merupakan awal mula dari Dentuman Besar
(Hawking, 2013).
Selain itu, Hawking juga termasuk fisikawan utama dalam kajian lubang
hitam (black holes). Hawking mengusulkan Hukum Termodinamika Lubang
Hitam, Hukum Mekanika Lubang Hitam, dan Radiasi Hawking, yaitu sebuah teori
tentang lubang hitam sehingga mungkin untuk bisa diobservasi. Hawking dan J.
Hartle merumuskan Teori Hartle-Hawking yang menyatakan bahwa alam semesta
tak punya batas dalam ruang-waktu, waktu tidak ada sebelum Dentuman Besar
sehingga konsep awal alam semesta ada artinya. Kemudian, Hawking
mengembangkan Teori Anak Panah Waktu yang menyatakan bahwa alam semesta
tidak mempunyai awal maupun akhir, tetapi merupakan kumpulan sejarah yang
dapat dihitung probabilitasnya. Teorinya ini diungkapkan oleh Hawking dalam
karyanya yang paling fenomenal, yaitu A Brief History of Time.
4
A Brief History of Time adalah buku sains populer yang pertama kali
diterbitkan oleh Bantam Dell Publishing Group pada tahun 1988. Buku ini
merupakan buku sains paling populer. Hingga saat ini belum ada buku sains yang
mengalahkan rekor penjualannya hingga mencapai 20 juta kopi (Schaefer, 2004)
dan tercantum dalam daftar penjualan terbaik versi majalah The New York Times
selama 147 minggu dan dalam majalah The Sunday Times selama 237 minggu
(Hawking, 2013). A Brief History of Time berusaha menjelaskan berbagai hal
dalam kosmologi termasuk Dentuman Besar, Lubang Hitam, dan Kerucut Cahaya
untuk pembaca awam. Tujuan utamanya adalah memberi tinjauan terhadap
perkembangan ilmu fisika kontemporer yang hampir tanpa satu pun persamaan
matematika. Edisi tahun 1996 dan selanjutnya membahas kemungkinan
perjalanan waktu dan lubang cacing serta mengungkapkan kemungkinan memiliki
alam semesta tanpa singularitas pada awal waktu. (Nida Ulkhusna, 2013)
Ketertarikan peneliti mengkaji buku A Brief History of Time dikarenakan
misteriusnya buku sains populer karya Hawking sehingga menjadi buku sains
populer terlaris dan banyak mendapatkan sanjungan karena dapat
mendeskripsikan teori-teori matematis fisika yang sangat rumit ke dalam bahasa
verbal (White & Gribbin, 2002: 247). Selain itu, buku A Brief History of Time
berisi setiap kemungkinan sejarah dari teori alam semesta dan semua sejarah
tersebut memungkinkan merupakan sejarah yang benar untuk jagat raya (semua
hal yang mungkin berarti benar) (Hawking, 2013). Hawking (2013) juga
berpendapat bahwa orang-orang membeli buku karena tertarik dengan kisah
5
Hawking yang dapat menjadi seorang fisikawan teoritis meskipun Hawking
menderita kecacatan yang membutuhkan pertolongan orang lain. Orang-orang
membeli buku A Brief History of Time karena mereka membaca review dari buku
tersebut yang masuk daftar penjualan terbaik, tetapi mereka tidak membacanya
dan hanya memajangnya di lemari buku atau di meja kopi. Buku tersebut juga
untuk pertama kali mengenalkan tentang konsep “waktu imajiner” kepada publik,
sehingga sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Terdapat pendapat minor dari
seorang jurnalis di Inggris yang bernama Henry Bernard Levin menulis dalam
sebuah kolom majalah tentang misteriusnya kesuksesan buku Hawking sama
memesonanya dengan misteri alam semesta, bahkan dia mengklaim bahwa siapa
saja yang mampu mempresentasikan buku Hawking akan dibayar seharga 14,99£
(harga satu buah buku A Brief History of Time) (White & Gribbin, 2002: 247).
Berdasarkan rekor penjualan buku dan pujian-pujian terhadap buku A Brief
History of Time, belum ada saupun penelitian yang merujuk khusus untuk
mendeskripsikan gagasan alam semesta Hawking di dalam buku A Brief History
of Time.
Teori alam semesta telah dipelajari pada jejang pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA) meskipun dalam porsi yang sangat kecil yaitu, pada Mata
Pelajaran Fisika dan Mata Pelajaran Geografi. Kurikulum Berbasis Kompetensi
tahun 2004, memuat materi alam semesta yang kompleks (macam-macam teori
penciptaan alam semesta) pada Mata Pelajaran Fisika. Namun, pada kurikulum
selanjutnya yaitu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 dan
6
Kurikulum 2013 materi alam semesta yang diajarkan dikurangi porsinya menjadi
Gravitasi Newton dan Hukum Kepler. Sedangkan dalam kurikulum yang berlaku
pada Mata Pelajaran Geografi, materi alam semesta diajarkan secara umum
sebagai pengantar untuk mempelajari Bumi lebih lanjut (Silabus Kurikulum 2004,
2006, dan 2013). Teori alam semesta yang diperkenalkan juga masih sangat
terbatas dan klasik, sedangkan ilmu pengetahuan yang berkembang semakin pesat
dari waktu ke waktu. Sehingga perlu ada pembaharuan ilmu pengetahuan dalam
rentang waktu tertentu, agar siswa tidak tertinggal pengetahuannya dibandingkan
dengan ilmu yang terus berkembang di dunia. Alangkah baiknya jika siswa
diperkaya wawasannya agar potensi dan minat pada bidang sains dapat tersalurkan
dengan baik.
Teori alam semesta dalam kajian lebih lanjut merupakan objek kajian
astronomi atau astrofisika. Setiap tahunnya banyak siswa SMA di seluruh
Indonesia mengikuti olimpiade astronomi. Materi olimpiade astronomi di SMA
meliputi teori-teori yang berkaitan dengan kelahiran bintang hingga
keruntuhannya, galaksi-galaksi, dan teori tentang alam semesta (TOASTI, 2015).
Teori tentang alam semesta pada referensi olimpiade astronomi SMA mencakup
Model Alam Semesta Geosentris, Heliosentris, Keadaan Mutlak, Keadaan Tunak,
dan Model Alam Semesta Dinamis. Namun, Gagasan Alam Semesta Hawking
tidak diperkenalkan. Alam semesta menurut Hawking sebaiknya diperkenalkan
untuk memperkaya wawasan siswa, karena dalam gagasan tersebut diperkenalkan
dua adi teori dalam fisika yang berguna untuk peserta olimpiade astronomi
7
maupun sebagai prasyarat pengetahuan ilmu fisika. Selain itu, Gagasan Alam
Semesta Hawking dibaca oleh banyak sekali orang di dunia (1 orang berbanding
750 dari seluruh penduduk Bumi pada tahun 1991). (White & Giribbin, 2002)
Alangkah baiknya jika gagasan alam semesta Hawking digunakan sebagai
sarana untuk memperkaya pengetahuan siswa sekolah menengah agar mengenal
bahwa teori-teori tentang alam semesta sangat kaya dan mudah sekali berubah.
B. Identifikasi Masalah
1. Belum ada deskripsi khusus dan lengkap tentang gagasan alam semesta
menurut Stephen Hawking berdasarkan buku A Brief History Of Time.
2. Materi tentang alam semesta ada di beberapa kurikulum (KBK, KTSP, dan
K-13) pada mata pelajaran fisika tingkat SMA, tetapi dalam porsi yang kecil
dan tidak memuat gagasan alam semesta menurut Stephen Hawking.
3. Materi tentang alam semesta ada di beberapa kurikulum (KBK, KTSP, dan
K-13) pada mata pelajaran geografi tingkat SMA, tetapi dalam porsi yang
kecil dan tidak memuat gagasan alam semesta menurut Stephen Hawking.
4. Materi alam semesta juga ada pada materi olimpiade astronomi untuk tingkat
SMA, tetapi berdasarkan referensi belum ada gagasan alam semesta menurut
Stephen Hawking.
C. Batasan Masalah
8
Agar penelitian ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka peneliti
membatasi objek kajian alam semesta pada alam semesta menurut Hawking
berdasarkan bukunya A Brief History of Time: From Big Bang to Black Holes.
Sehingga penelitian ini dibatasi pada buku A Brief History of Time: From Big
Bang to Black Holes edisi pertama yang diterbitkan yahun 1988 dan buku
terjemahannya yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai Riwayat
Sang Kala: Dari Dentuman Besar hingga Lubang Hitam oleh A. Hadyana
Pudjaatmaka pada tahun 1995.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gagasan alam semesta menurut Hawking sesuai dengan buku A
Brief History of Time?
2. Bagaimana relevansi gagasan alam semesta menurut Hawking terhadap ilmu
pengetahuan, filsafat, dan jenjang sekolah menengah berdasarkan buku A
Brief History of Time?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan gagasan alam semesta menurut Hawking sesuai dengan
buku A Brief History of Time.
9
2. Mendeskripsikan relevansi gagasan alam semesta menurut Hawking terhadap
ilmu pengetahuan, filsafat, dan jenjang sekolah menengah berdasarkan buku
A Brief History of Time.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Siswa maupun guru dapat mengenal bagaimana alam semesta menurut
Hawking.
2. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan pengantar atau kajian relevan untuk
penelitian di bidang astronomi atau kosmologi.
3. Menambah khasanah pengetahuan tentang proses terjadinya hingga masa
depan alam semesta.
4. Menambah informasi kepada pembaca tentang sebagian kecil ilmu
astronomi.
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini antara lain:
1. Deskripsi Gagasan Alam Semesta Hawking
a. Gagasan Alam Semesta Klasik Hawking
Gagasan Alam Semesta Klasik Hawking yaitu, alam semesta
berawal dari Singularitas Dentuman Besar dan berakhir pada dua
kemungkinan singularitas, yaitu Singularitas Kerekahan Besar (Big
Crunch) atau Singularitas Lubang Hitam. Syarat hipotesis tersebut benar
adalah jika Teori Relativitas benar dan jumlah materi yang ada di alam
semesta sebanyak yang diamati sekarang.
b. Gagasan Alam Semesta Modern Hawking
Gagasan ini meniadakan singularitas pada awal, akhir alam
semesta, maupun pada lubang hitam. Menurut gagasan ini, bahwa waktu
yang berjalan sebenarnya mungkin adalah waktu imajiner. Sehingga,
alam semesta akan terus kontinu atau berulang-ulang kejadiannya. Alam
semesta digambarkan seperti bola dunia, tetapi dengan permukaan 4
dimensi. Garis bujur sebagai garis waktu dan garis lintang sebagai garis
ruang.
2. Relevansinya terhadap ilmu pengetahuan
104
a. Terhadap fisika yaitu,
1) Gagasan alam semesta klasik Hawking merupakan teori singularitas
dentuman besar dengan persamaan pertama di dunia.
2) Gagasan alam semesta Modern Hawking merupakan salah satu
langkah awal untuk memperoleh Teori Gravitasi Kuantum (Adi
Teori) dan meruakan syarat awal mempelajari ilmu fisika modern.
b. Terhadap filsafat yaitu,
1) Tuhan yang dimaksud Hawking adalah alam dan sains.
2) Tidak penting mempertanyakan antara waktu “nyata” atau waktu
“imajiner”, yang terpenting adalah bisa memberikan pendeskripsian
yang baik.
3) Hawking memisahkan sains dan agama. Menurut Hawking, dogma-
dogma agama hanya akan membatasi perkembangan ilmu
pengetahuan.
c. Terhadap jenjang sekolah menengah yaitu,
1) Sebagai syarat awal atau dasar pengetahuan ilmu fisika modern.
2) Memperkaya pengetahuan siswa SMA.
B. Saran
1. Buku A Brief History of Time: From Big Bang to Black Holes sebaiknya
hanya dijadikan buku bacaan ringan atau tidak mempelajari fisika berawal
dari buku tersebut. Karena, teori di dalamnya memuat teori fisika lanjut yang
105
apabila berangkat dari buku tersebut akan terjadi banyak miskonsepsi kepada
para pembaca.
2. Buku A Brief History of Time: From Big Bang to Black Holes perlu dikaji
lebih lanjut dari segi keilmuan bidang filsafat dan teologis oleh pengkaji yang
khusus berkutat pada bidang filsafat, sehingga lebih jelas batas-batas antara
apa yang diinginkan penulis A Brief History of Time: From Big Bang to Black
Holes dengan apa yang diyakini oleh masyarakat secara mayoritas.
3. Deskripsi gagasan alam semesta menurut Stephen Hawking perlu
dideskripsikan dalam bahasa yang lebih sederhana yang diperuntukkan bagi
siswa SMA, sehingga tidak terjadi miskonsepsi dalam pemahaman fisika dan
pemahaman tentang Tuhan.
4. Sebaiknya ada pendeskripsian gagasan murni Stephen Hawking dengan
kajian khusus lubang hitam berdasarkan buku A Brief History of Time.
106
DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, A. Gunawan. 2009. Menjelajahi Bintang, Galaksi, dan Alam Semesta.
Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta
Arny, Thomas T. 2006. Explorations: An Introductions to Astronomy(4th Edition).
New York: McGraw-Hill
Baiquni, Achmad. 1996. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta:
PT Dana Bhakti Primayasa
Crother, Stephen J. (4 Mei 2013). On The Invalidity of The Hawking-Penrose
Singularity ‘Theorems’ an Acceleration of The Universe rom Negative Cosmological
Constat. Fellow, Alpha Advanced Study. Thenamis2@gmail.com
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ferguson, Kitty. 1995. Stephen Hawking: Pencarian Teori Segala Hal. (Terjemahan
Hadyana Pudjaatmaka). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. (Buku Asli Diterbitkan Tahun
2013)
Firmansyah, Rizky. (2015. Teori Penciptaan Langit dan Bumi dalam Tafsir Al-
Jawahir Karya Tantawi Jauhari. Thesis Magiser, Tidak diterbitkan, UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Fix, John D. 2006. Astronomy: Journey to The Cosmic Frontier(4th Edition). New
York: McGraw-Hill
Franco, Nick. 2017. Before Big Bang 5: The No Boundary Proposal. Cambridge: 1185
Films Ltd & Skydivephil Youtube Channel. 50 menit 47 detik
Endarto, Danang. 2014. Kosmografi. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Hawking, Stephen dkk. 1987. Three Hundred Years of Gravitation. Cambridge:
Cambridge University Press
Hawking, Stephen. 1988. A Brief History of Time: From Big Bang to Black Holes.
New York: Bantam Dell Publishing
Hawking, Stephen. 1995. Riwayat Sang Kala: Dari Dentuman Besar ke Lubang
Hitam. (Terjemahan Hadyana Pudjaatmaka). New York: Bantam Dell Publishing.
(Buku Asli Diterbitkan Tahun 1988)
Hawking, Stephen. 2010. The Grand Design. New York: Bantam Press
107
Hawking, Stephen. 2013. Black Holes and Baby Universe and Others Essays. New
York: Bantam Press
Hawking, Stephen. 2013. My Brief History. New York: Bantam Press
Hawking, Stephen & Roger Penrose. 1996. The Nature Space and Time. Princeton:
Princeton University Press
Hidayat, Taufiq. 2010. Teori Relativitas Einstein: Sebuah Pengantar. Bandung:
Penerbit ITB
Kartunnen, H. et al. 2007. Fundamental Astronomy(5th Edition). Verlag Berlin
Heidenberg: Spinger
Kurniati, Fitri. (2005). Analisis Pandangan Stephen Hawking Tentang Berawalnya
Alam Semesta dalam Tinjauan Islam. Skripsi S1, Tidak diterbitkan, UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Lancaster, Tom & Stephen J. Blundel. 2014. Quantum Field Theory for The Gifted
Amateur. Oxford: Oxford University Press
Mars, James. 2011. The Theory of Everything. New York: Universal Studio. 2 jam 3
menit 25 detik
McEvoy, J.P. & Oscar Zarate. 1995. Introducing Stephen Hawking. Singapore: Tien
Wah Press Ltd
Pooper, Karl. 1963. Conjectures and Reputations The Growth of Sciencetific
Knowledge. New York: Harper Torch Book
Purwanto, Agus. 2009. Pengantar Kosmologi. Surabaya: ITS Press
Purwanto, Agus. (16 Maret 2018). Hawking dan Tuhan. Radar malang, p.10
Riza, Syahrul. 2008. Konsep Pemikiran Islam Menurut Pemikiran Ibn Khaldun: Suatu
Kajian Terhadap elemen-Elemen Kemasyarakatan Islam. Thesis Magister, dak
Diterbitkan, Universiti Sains Malaysia, Malaysia
Seeds, Michael A. & Dana E. Backman. 2010. Horizons: Exploring The Universe(11th
Edition). United States of Amerika: Brooks/Cole
Siswanto, Joko. 1996. Kosmologi Einstein. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya
108
Steinbauer. (Oktober 2016). The Penrose Hawking Singlarity Theorems. Pague:
Univesity of Vienna
TOASTI. 2015. Olimpiade Sains Nasional Astronomi SMA. Bandung: Yrama Widya
Tyasyono, Bayong HK. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Ulkhusna, Nidaa. (2013). Konsep Penciptaan Alam Semesta: Studi Komparatif Antara
Teori-M Stephen Hawking dengan Tafsir Ilmi Penciptaan Jagat Raya Kementerian RI.
Skripsi S1, Tidak Diterbitkan, Program Studi Tafsir Hadits Fakultas Usuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
White, Michael & John Gribbin. 2002. Stephen Hawking: A Life in Science.
Washington D.C.: The Joseph Henry Press
LAMPIRAN
Rangkuman A Brief History of Time
Bab I, berjudul Gambaran Kita Mengenai Jagat Raya. Bab ini berisi teori atau
model alam semesta sebelum Hawking mempunyai gagasan tentang alam semesta.
Berawal dari jagat raya yang digambarkan sebagai menara kura-kura. Diikuti, dua
argumen Aritoteles yang menyatakan bahwa Bumi berupa bola yang bulat dan bumi
tetap diam di tempat dan Matahari, Bulan, planet, dan bintang-bintang mengikuti garis
edar melingkar mengitari bumi. Kemudian Ptolemy menyempurnakan gagasan
Aristoteles menjadi sebuah model alam semesta yang dinamakan Model Alam
Semesta Geosentris. Kemudian, diikuti oleh model alam semesta Copernicus, yang
menggagas bahwa Matahari diam di pusat dan Bumi serta planet-planet bergerak
dalam garis edar melingkar mengitari Matahari. Selanjutnya, teori alam semesta
Newton yang mempostulatkan suatu hukum gravitasi semesta yang berbunyi tiap
benda dalam alam semesta ditarik ke arah semua benda lain oleh suatu forsa(gaya)
yang makin kuat dengan makin besarnya massa benda-benda itu dan dengan makin
dekatnya benda itu satu dengan yang lain. Dan terakhir, pengamatan Hubble tahun
1929 yang menyarankan bahwa di masa lalu ada suatu waktu yang disebut Dentuman
Besar (Big Bang), ketika alam semesta tidak terhingga kecilnya dan tidak terhingga
rapatnya. Bab ini juga menyebutkan bahwa tujuan buku A Brief History of Time
memiliki tema utama untuk mencari suatu teori yang menggabungkan dua teori parsial
dasar yaitu mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi teori kuantum gravitas.
Bab II, berjudul Ruang dan Waktu. Bab ini berisi Teori Relativitas Khusus dan
Teori Relativitas Umum. Hawking menyatakan dalam buku tersebut mengenai
postulat fundamental teori relativitas adalah bahwa hukum-hukum sains harus sama
bagi semua pengamat yang bergerak bebas, tidak peduli bagaimana kecepatannya.
Teori relativitas mengakhiri gagasan bahwa waktu itu mutlak. Selain itu mengubah
pandangan tentang pendangan dasar ruang dan waktu, dikutip dari pernyataan bahwa
waktu tidaklah sama sekali terpisah dari dan tidak bergantung pada ruang, melainkan
digabung dengan ruang untuk emmbentuk suatu objek yang disebut ruang-waktu.
Lebih khususnya, Teori Relativitas Khusus yang berbunyi untuk tiap-tiap peristiwa
dalam ruang waktu, manusia dapat membuat kerucut cahaya dan karena laju rambat
cahaya sama pada semua peristiwa dan dalam semua arah, semua kerucut cahaya akan
identik dan semuanya akan menunjuk pada arah yang sama. Teori ini juga mengatakan
bahwa tidak ada yang lebih cepat dari perambatan cahaya. Sedangkan, Teori
Relativitas Umum dinyatakan bahwa gravitasi bukanlah gaya seperti gaya-gaya yang
lain, melainkan suatu akibat dari fakta bahwa ruang-waktu tidak datar, tidak seperti
yang diandaikan sebelumnya, dengan kata lain ruang-waktu melengkung oleh
penyebaran massa dan energi di dalamnya. Selain itu, teori relativitas umum
mengindikasikan bahwa waktu harus tampak mengalir lebih perlahan di dekat benda
bermassa. Hawking juga menyatakan dalam buku ini tentang teorema penrose-
hawking, bahwa teori umum relativitas Einstein itu menyiratkan bahwa jagat raya itu
harus mempunyai awal dan mungkin mempunyai akhir.
Bab III, berjudul Jagat Raya Memuai. Bab ini membahas tentang penemuan
Hubble yang menyatakan bahwa banyak sekali galaksi, dan diantara galaksi-galaksi
ini terdapat kawasan yang sangat luas yang merupakan ruang kosong. Pada tahun 1929
Hubble menggunakan Efek Doppler untuk menghitung pergesaran benda-benda langit.
Hubble menytakan bahwa ukuran geseran merah (redshift) galaksi tidaklah acak,
melainkan berbanding lurus dengan jauhnya galaksi dari pengamat. Dengan kata lain,
semakin jauh galaksi dari pengamat, galaksi tersebut semakin cepat menjauhi
pengamat. Hal ini membuktikan bahwa alam semesta memuai. Sebelum itu pada tahun
1922, Friedman telah mengemukakan dua pengandaian bahwa jagat raya tampak
identik kearah manapun pengamat amati dan bahwa sifat itu akan tetap sama
dimanapun pengamat mengamati. Dalam bab ini juga dikatakan tentang model alam
semesta Friedmann-Lemaitre-Robertson Walker. Model pertama, jagat raya memuai
cukup lambat sehingga tarik-menarik gravitasi antara galaksi-galaksi yang berlainan
itu akan memperlambat pemuaian dan akhir-akhirnya pemuaian berhenti, kemudian
galaksi-galaksi mulai bergerak saling mendekati dan jagat raya akan mengerut. Model
kedua, jagat raya memuai begitu cepat sehingga tarik-menarik gravitasi tidak pernah
mampu meghentikannya, meskipun sedikit mengeremnya. Dan model ketiga, jagat
raya hanya memuai tepat cukup untuk menghindari pengerutan kembali. Hawking juga
membahas tentang teorema singularitas yang Hawking peroleh dari teorema
Singularitas Penrose. Teorema Singularitas Penrose menyatakan bahwa sebuah
bintang yang runtuh karena gravitasi akhir-akhirnya harus membentuk suatu
singularitas. Hawking bersama Penrose, membalik panah waktu Teorema Singularitas
Penrose dan diterapkan untuk seluruh jagat raya, di mana keruntuhan menjadi
pemuaian. Teorema Hawking-Penrose menyatakan bahwa suatu Singularitas
Dentuman Besar pasti ada di masa lalu, hanya asalakan Teori Relativitas Umum benar
dan asalkan jagat raya berisi materi sebanyak yang diamati sekarang.
Bab IV, berjudul Asas Ketidakpastian. Pada bab ini Hawking menceritakan
bagaimana Asas Ketidakpastian Heisenberg. Asas ketidakpastian ini mengisyaratkan
bahwa ketika suatu benda atau pertikel diamati maka sistem yang diamati akan
terganggu. Lebih jelasnya, jika suatu posisi dari sebuah partikel diketahui dengan pasti,
maka kecepatan tidak dapat diketahui besarnya, begitupun sebaliknya. Karena
ketidakpastian inilah, persamaan-persamaan mekanika kuantum pada dasawarsa 1920-
an harus dirumuskan ulang. Selain itu, dalam bab ini juga dibahas dualitas gelombang
dan partikel. Selama ini Hawking mencoba memformulasikan asas ketidakpastian
terhadap Lubang Hitam. Bab ini penting, karena tujuan akhir Hawking menyusun buku
ini adalah mencari Teori Kuantum Gravitas. Di mana, teori tersebut adalah
memasukkan asas ketidakpastian terhadap Teori Relativitas Umum yang telah
menggunakan asas ketidakpastian disebut dengan teori relatvitas umum modern.
Bab V, berjudul Partikel Elementer dan Forsa Alami. Bab ini mengulas tentang
kuark sebagai partikel elementer dan varietas-varietas kuark. Selain itu, Hawking juga
membahas tentang sifat dari partikel yang disebut spin yang tunduk terhadap Asas
Larangan (pengucilan) Pauli. Namun, terdapat partikel yang tidak patuh terhadap Asas
Larangan Pauli, yaitu partikel pembawa forsa (gaya) yaitu forsa gravitasi, forsa
elektromagnetik, forsa nuklir lemah, dan forsa nuklir kuat.
Bab VI, berjudul Lubang Hitam. Hawking dalam bab ini menyatakan teori
lubang hitam, dari awal mengapa terdapat lubang hitam yang pertama kali digunakan
oleh Wheeler. Selain itu Hawking juga menjelaskan bagaimana sebuah bintang
menjadi lubang hitam dengan menggunakan batas Chandrashekar. Bab ini juga
mengungkapkan tentang Teorema Singularitas Penrose-Hawking, kemudian
bagaimana terdapat singularitas bugi di alam semesta. Hawking juga menjelaskan
tentang Metrik Kerr yang berkaitan dengan lubang hiam, sehingga di sebut dengan
lubang hitam Kerr yang berputar dengan laju yang konstan, ukuran dan bentuknya
hanya bergantung pada massa dan laju putarannya. Sehingga menurut Metrik Kerr
bahwa setiap benda langit yang berputar akan runtuh dan membentuk lubang hitam
akhirnya akan mapan ke suatu keadaan stationer. Hawking menjelaskan tentang
teorinya yang lain tentang non-hair theorem yang menyatakan bahwa setelah
keruntuhan gravitasi, sebuah lubang hitam pasti mapan ke dalam suatu keadaan,
tempat lubang hitam itu dapat berputar, tetapi tidak berdenyut. Hawking juga
mengulas tentang taruhannya bersama Kip Throne yang bertaruh bahwa bintang
Cignus X-1 merupakan sistem bintang ganda, yang salah satunya merupakan lubang
hitam.
Bab V, berjudul Lubang Hitam Sesungguhnya Kurang Hitam. Bab ini,
menjelaskan tentang bagaimana Hawking memperoleh ide menuju sutu persamaan
yang terkenal dari Hawking, yaitu radiasi Hawking atau radiasi Zelovich-Hawking.
Persamaan ini menjelaskan bahwa suhu dari lubang hitam berbanding terbalik dengan
massanya sebuah lubang hitam yang sangat kecil memiliki pancaran radiasi yang lebih
kuat dibandingkan dengan lubang hitam yang supermasiv. Sesuai dengan judulnya,
bahwa lubang hitam sesungguhnya tidak hitam tetapi memancarkan suatu radiasi.
Sehingga ada kemungkinan bahwa lubang hitam dapat terdeteksi oleh pengamat. Bab
V juga menjelaskan tentang bagaimana Hawking membuat sebuah persamaan yang
tidak dituliskan di dalamnya tentang hukum termodinamika untuk lubang hitam mulai
dari hukum termodinamika ke nol, kesatu, dan kedua. Hawking juga menjelaskan
tentang partikel maya yang terdapat di alam semesta, dalam buku tersebut dinyatakan
bahwa sebuah partikel maya di alam semesta selalu memiliki sebuah anti-partikel. Jika
salah satu dari partikel maya atau anti partikel maya masuk kedalam horison peristiwa,
maka pasangannya akan menjadi partikel nyata.
Bab VIII, berjudul Asal-Usul Dan Nasib Jagat Raya. Bab ini merupakan bab
paling kontroversial diantara pembaca. Karena untuk pertama kalinya Hawking
mengenalkan tentang waktu imajiner kepada pembaca awam fisika. Hawking
menyatakan bahwa sesungguhnya waktu imajiner adalah nyata dan waktu nyata adalah
imajiner. sehingga pekerjaan Hawking yang pertama bersama Penrose dibalik, bahwa
tidak ada singularitas. Jika waktu imajiner, maka di alam semesta tidak ada suatu
tempat yang dinamakan singularitas. Selain itu, pada bab ini Hawking juga mengulas
tentang karyanya mengenai No Boundary Proposal Hartle-Hawking. No Boundary
Proposal Hartle-Hawking menyatakan bahwa alam semesta ini terhingga namun tidak
memiliki batas. Alam semesta seperti sebuah bola dengan permukaan empat dimensi,
yaitu dimensi ruang dan waktu, yang ujung-ujungnya merupakan kutub utara dan
kutub selatan. Menurut Hawking jagat raya akan mencapai ukuran maksimum di
khatulistiwa dan akan mengerut dengan bertambahnya waktu khayal (imajiner) ke
suatu titik tunggal pada kutub selatan. Meskipun jaat raya akan berukuran nol pada
kutub utara dan kutub selatan, titik-titik tersebut bukanlah singularitas, tidak lebih
singular daripada titik-titik kutub bumi yang sesungguhnya. Jadi, hukum-hukum sains
akan tetap beraku pada titik-titik tersebut. Kondisi Tanpa Tapal Batas (No Boundary
Proposal) ini juga diperikan oleh Asas Ketidakpastian Mekanika Kuantum.
Bab IX, berjudul Anak Panah Sang Waktu. Pada bab ini Hawking menjelaskan
kelanjutan dari kondisi tanpa tapal batas yang dikaitkan dengan anak panah waktu.
Menurut Hawking terdapat tiga macam anak panah sang waktu, yakni anak panah
waktu termodinamika, anak panah waktu psikologi, dan anak panah waktu kosmologi.
Panah waktu termodinamika yaitu arah waktu sepanjang kekacaubalauan atau entropi
itu bertambah. Panah psikologi yaitu arah perasaan manusia mengenai majunya waktu,
alasan mengapa manusia ingat masalalu, tetapi tidak mengingat masa depan. Panah
waktu kosmologi, yaitu arah waktu yang sejalan dengan memuainya jagat raya, bukan
mengerutnya. Sesuai dengan kondisi tanpa tapal batas yang mengandaikan alam
semesta merupakan permukaan bola 4 dimensi, arah panah waktu yang berawal dari
kutub utara, kemudian memuai menuju khatulistiwa merupakan arah panah waktu
posistif, dengan kata lain waktu dari kutub utara ke khatulistiwa adalah waktu yang
maju, sehingga manusia mengingat kejadian masalalu tetapi tidak dengan masa depan.
Kemudian arah panah waktu dari khatulistiwa merupakan sebuah proses pengerutan
jagat raya, sehingga arah panah waktu enjadi terbalik. Dalam hal ini berarti, manusia
dapat mengingat masa depan tetapi tidak dengan masalalu. Dengan mengembangkan
gagasan seperti ini, hawking mencoba menjelaskan suatu kemungkinan bahwasanya
manusia bisa saja menjelajahi waktu, karena ruang dan waktu digambarkan sebagai
permuakaan sebuah bola 4 dimensi. Sama halnya sperti di bumi, ke arah manapun
manusia pergi, akan kembali menuju titik dimana manusia tersebut berangkat. Hal ini
menunjukkan bahwa alam semesta tidak mempunyai batas, namun alam semesta
berhingga.
Bab X, berjudul Penyatuan Fisika. Hawking menjelaskan tentang penyatuan
teori-teori parsial yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Bab ini menekankan
penyatuan Teori Relativitas Umum dan Asas Ketidapastian. Teori penyatuan tersebut
disebut dengan Teori Kuantum Gravitas dengan menggunakan salah satu jalan yaitu,
Teori Dawai. Hawking menjelaskan bagaimana Teori Dawai, yang memungkinkan
alam semesta lebih dari 4 dimensi melainkan 10 dimensi yang sangat kecil sehingga
tidak dimungkinkan untuk diobservasi pada saat ini. Terdapat tiga kemungkinan
tentang Teori Dawai menurut Hawking yaitu, pertama memang benar-benar ada suatu
teori terpadu dan lengkap, yang akan ditemukan manusia pada suatu waktu kelak jika
manusia cukup cerdik. Kedua, tidak ada teori penghabisan mengenai jagat raya, yang
ada hanyalah deretan tidak terhingga yang memerikan jagat raya dengan makin tepat.
Dan ketiga, tidak ada teori mengenai jagat raya, peristiwa-peristiwa tidak dapat
diramalkan di luar rentang tertentu, melainkan terjadi secara acak dan arbiter.
Bab XI, Kesimpulan. Bab ini berisi kesimpulan dari gagasan-gagasan alam
semest yang telah diuraikan Hawking dari bab pertama hingga bab sepuluh. Selain itu
Hawking menyinggung tentang Tuhan. Menurut Hawking apabila ada sebuah teori
terpadu konsisten, dan lengkap seperti yang diharapkannya maka ia dapat mengerti
akan pemikiran Tuhan.
Daftar Riwayat Hidup
Curriculum Vitae
I. Data Pribadi
Nama : Ai Mega Maulida Rahayu
Tempat, tanggal lahir : Cigalontang, 14 September 1991
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Alamat KTP : Kp. Mayana 003/004, Nangtang, Cigalontang,
Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
Alamat Sekarang : Kp. Mayana 003/004 Nangtang, Cigalontang,
Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
Email : aimegamaulida@gmail.com
II. Pendidikan Formal
Periode Institusi Jurusan
1997-2003 SDN Tanjunghurip -
2007-2009 SMPN 1 Cigalontang -
2009-2012 SMAN 8 Garut IPA
2013-2018 UIN Sunan Kalijaga Pendidikan Fisika
top related