akuntabilitas dana pembangunanipief.umy.ac.id/wp-content/...dana-pembangunan-umy.pdf · progress...
Post on 07-Jan-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
INDONESIA EKONOMI NO.4 TERBESAR DI DUNIA TAHUN 2050
Perekonomian Indonesia diprediksi menduduki peringkat 5 besar tahun 2030 dan 4 besar di 2050
Sumber: PWC, the world in 2050 –Feb 2017
INDEKS DAYA SAING INDONESIA MASIH TERTINGGAL
Negara
Peringkat Dunia
2016 2017 Progress
Singapura 2 3
Jepang 8 9
Taiwan 14 15
Malaysia 25 23
Korea 26 26
China 28 27
India 39 40
Indonesia 41 36
Filipina 57 56
Brunei Darussalam 58 46
Sumber: WEF 2017
MASALAH UTAMA DAYA SAING
No. Permasalahan Skor 2016 Skor 2015
1 Korupsi 11.8 11.7
2 Inefisiensi Birokrasi 9.3 10.6
3 Kualitas Infrastruktur 9 9.6
4 Akses ke Modal/Kredit 8.6 8.4
5 Inflasi 7.6 7.1
6 Inkonsistensi Kebijakan 6.5 8.7
7 Produktivitas Tenaga Kerja 6.3 6.2
8 Tarif Pajak dan Bea Cukai 6.1 8
9 Rendahnya Skill Tenaga Kerja 5.6 2.7
10 Peraturan Pertukaran Uang 4.8 5
11 Instabilitas Politik 4.1 4.9
12 Kesehatan Masyarakat 4 1.3
13 Inovasi 3.7 2.5
14 Peraturan Tenaga Kerja 3.7 2
Sumber: Global Competitiveness Report, WEF 2016
PROGRESS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
36%
43%
7%
5%
9%
Perencanaan dan Persiapan
Konstruksi
Dicancel
Dalam transaksi
Selesai
0% 10% 20% 30% 40% 50%
Progress Pembangunan Infrastruktur
Sumber: KPPIP 2016
40%
23%
18%
11%
Permasalahan Utama Pembangunan
Infrastruktur
Pembebasan
Lahan
Permasalahan
teknis konstruksi
Pembiayaan
Perencanaan dan
Persiapan
Sumber: Bank Indonesia Feb 2017
EKONOMI TUMBUH STAGNAN
5.2
5.1
4.95
4.724.67
4.74
5.04
4.92
5.18
5.01
4.94
5.015.01
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
5
5.1
5.2
5.3
Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan 2014-2017
Sumber: BPS 2017
5.05
5.495.43
5.15
4.965.01
4.94
4.6
4.7
4.8
4.9
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-SM1
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga(Year-on-Year)
Sumber: BPS 2017
INDIKATOR SEKTOR RIIL: DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN TURUN
Nilai Tukar Petani
Sumber: BPS 2017Sumber: BPS 2017
38.7%
29.8%
20.6%
16.3%13.4%
5.0%6.5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*
Realisasi Penjualan Ritel Selama Ramadhan
KETIMPANGAN MASIH SULIT TURUN
0.350.35
0.38
0.330.32
0.32
0.34
0.355
0.3080.3
0.329
0.32
0.363
0.35
0.370.38
0.410.408
0.397
0.25
0.27
0.29
0.31
0.33
0.35
0.37
0.39
0.41
0.43
0.45
Rasio Gini 1964-2016
Sumber: BPS, 2016
PENYERAPAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI BERKURANG?
1.61
3.27
5.11
8.21
15.25
17.94
25.68
37.75
1.83
3.53
5.61
7.98
15.54
19.46
26.69
37.77
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Lainnya
Keuangan
Transportasi Pergudangan
Konstruksi
Industri Pengolahan
Jasa Kemasyarakatan
Perdagangan
Pertanian
2016 2015
Sumber: BPS, 2016
PenyerapanTenaga Kerja Sektoral 2015-2016 (dalam Juta orang)
INFRASTRUKTUR ANDALKAN UTANG BUKAN INVESTASI
1,809 1,9782,371
2,609
3,1653,445
3,7794,180
0500
1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,0004,500
Total Utang (dalam Triliun Rupiah)
Sumber: Kementerian Keuangan, 2017
*Per Juli 2017
**Proyeksi sementara
27.4
28.4
29.3 29.6
32.3
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
2015 2016 2017 2018 2019*
Rasio Utang terhadap PDB (%)
*Realisasi Januari-September.
Tahun Persen
2012 12.2
2013 9.9
2014 6.5
2015 8.1
2016 3.5
2017* -2.7
▪ Pertumbuhan 2016 tanpa penerimaanuang tebusan dari program amnesti pajak =-4,8%.
▪ Realisasi pertumbuhan Januari-September 2017
• Termasuk uang tebusan: -2,7%
• Tanpa uang tebusan: -8,1%
PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAKTERUSTURUN
Sumber: Kementerian Keuangan, 2017
ERA BUNGA TINGGI KIAN MENCEKIK
9.0%
7.9%
6.5%
6.1%
5.0%
4.3%
3.1%
2.7%
0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0%
Afrika Selatan
Indonesia
India
Vietnam
Filipina
Malaysia
China
Thailand
Bunga Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun
Sumber: The Economist, 24 Desember 2016
Ancaman eksternal lain yang patut
jadi perhatian adalah efek kenaikan
suku bunga Fed membuat bunga surat
utang beberapa negara terpaksa
dinaikkan.
Kenaikan bunga obligasi berdampak
terhadap bunga korporasi. Investor
cenderung mencari obligasi dengan
bunga yang tinggi dengan profil resiko
rendah.
INDONESIA MENGALAMI DEFISIT KESEIMBANGAN PRIMER
(98,64) (93.30)
(142.50)(105.50) (109.00)
237.4 248.9
323.1296.7
330.2
(2.33)
(2.25)
(2.59)
(2.35)
(2.41)
(2.70)
(2.60)
(2.50)
(2.40)
(2.30)
(2.20)
(2.10)
(2.00)
-200
-100
0
100
200
300
400
2013 2014 2015 2016* 2017**
Keseimbangan Primer Pembiayaan % Defisit to PDB
*APBNP
**APBN
Sumber: Kementerian Keuangan, 2016 (dalam Triliun Rp.)
UTANG SEKTOR PUBLIK MENINGKAT
3,343
3,460 3,452 3,459
3,5753,627
3,351
3,843
4,092 4,095
IDR3,000
IDR3,200
IDR3,400
IDR3,600
IDR3,800
IDR4,000
IDR4,200
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2015 2016 2017
Total Utang BUMN
Dal
amTri
liun
Rupia
h
Sumber: Bank Indonesia, 2017
KEUANGAN BUMN KONSTRUKSI TERGANGGU
Cashflow: -2,69 T
Sumber: Laporan Keuangan BUMN per Triwulan III 2017
Cashflow: -1,52 T
Cashflow: -5 TCashflow: -3 T
Rata-rata Cashflow 4 BUMN Konstruksi -3 T
KASUS GAGAL BAYAR UTANG SRILANKA
• Kasus Gagal Bayar Pinjaman Pelabuhan Hambatonta sebesar
US$ 8 Miliar membawa konsekuensi besar bagi Srilanka.
Salah satunya adalah penyerahan pelabuhan Hambatonta dan
Bandara Mattala untuk dikelola Pemerintah China plus
15.000 ha areal kawasan ekonomi khusus pindah tangan ke
China.
MENGUKUR EFEKTIVITAS INFRASTRUKTUR: KEMBALI KE DESA
Fakta: 87,7% proyek infrastruktur dikuasai oleh kontraktor besar, khususnya BUMN (GAPPENSI, 2017)
Infrastruktur sifatnya padat modal dan teknologi sehingga trickle down effect tidak dirasakan oleh masyarakat sekitar
Anggaran Dana Desa: Rp60 triliun
Penyerapan Tenaga Kerja Infrastruktur: 1.572.000 orang
Penyerapan Tenaga Kerja (Pemberdayaan): 960.000 orang
Jalan Desa: 66.884 km
Jembatan: 511,9
Irigasi: 12.596 unit
Sumber: Kementerian Desa, 2017
KESIMPULAN
Indonesia merupakan Negara dengan potensi yang sangat melimpah, sayangnya
Indonesia masih terjebak dalam persoalan daya saing yang rendah. Salah satu
persoalan mendasar adalah rendahnya kualitas infrastruktur di Indonesia.
Namun, disisi yang lain pembangunan infrastruktur belum sesuai harapan ditunjukkan
oleh angka ketimpangan yang masih tinggi, realisasi infrastruktur rendah serta
penyerapan tenaga kerja sektor konstruksi justru menurun.
Infrastruktur juga menjadi beban keuangan Negara, ditengah defisit APBN yang makin
tinggi dan penerimaan pajak menurun maka model infrastruktur harus dirubah secara
total.
Pendekatan infrastruktur harus dirubah dari berbasis infrastruktur massal, menjadi
infrastruktur desa
top related