akulturasi hindu-buddha dan indonesia
Post on 11-Jul-2015
737 Views
Preview:
TRANSCRIPT
AKULTURASI KEBUDAYAAN
HINDU BUDHA DAN
KEBUDAYAAN INDONESIAKELOMPOK 6
Anggota Kelompok
1.Arie Ardiansyah (04)
2.Savira Sanya K A (22)
3.Sheryll Deby R (25)
4.Zahra Tazkia (26)
AKULTURASI
• Akulturasi adalah suatu proses social yang timbul apabila suatu
kebudayaan bertemu kebudayaan lain kemudian lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tetapi tidak menghilangkan
ciri kebudayaan aslinya.
• Hasil akulturasi kebudayaan Hindu Budha dan Indonesia asli :
1.Seni Bangunan
2.Seni Rupa
3.Bahasa dan Tulisan
4.Sistem Kepercayaan
5.Sistem Pemerintahan
Seni Rupa
RELIEF
• Relief dipahatkan pada kaki candi atau tubuh
candi. Relief ini merupakan hasil seni ahat
sebagai pengisi bidang pada bagian dinding
candi yang melukiskan suatu cerita atau kisah.
Relief Candi Borobudur
Relief pada dinding Candi Borobudur
pada umumnya menceritakan tentang
riwayat Sang Budha Gautama. Namun,
juga digambarkan kehidupan Indonesia
karena ditemukannya hiasan gambar
perahu bercadik, rumah panggung.
Relief Candi JagoRelief pada Candi Jago berisi cerita Kresnayana, Parthayajna,
dan Kunjarakarna. Dijumpai juga tokoh-tokoh punakawan
(Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) yang setia menyertai
seorang kesatria. Cerita punakawan ini hanya ditemukan di
Indonesia.
Seni Sastra
yang ditulis olehWalmiki danMahabarata yang ditulis oleh Wiyasamerupakan kitabkepercayaan orang Hindu namun setelahberkembang di Indonesia tidak samalagi karena telahdisadur olehpujangga-pujanggaIndonesia ke dalambahasa Jawa Kuno. Juga tokoh dalamkisah tersebutditambah dengantokoh punakawan, seperti Semar, Bagong, Petruk, danGareng.
Seni Pertunjukan
Kisah Ramayana dan Mahabarata diambil
sebagai ceritera dalam salah satu seni
pertunjukan asal Indonesia, yaitu pertunjukan
Wayang.
Sistem Kepercayaan
• Orang dikepulauan Indonesia sejak zaman praaksara telah
mengenal simbol-simbol yang bermakna filosofi. Masyarakat
pada waktu itu sudah mempercayai animisme dan
dinamisme. Setelah masuknya pengaruh India ke
Nusantara, kepercayaan animisme tidak punah.
• Akibat adanya proses akulturasi, agama Hindu dan Buddha
lalu diterima penduduk asli. Dibandingkan agama Hindu,
agama Buddha lebih mudah diterima oleh masyarakat
kebanyakan sehingga dapat berkembang pesat dan
menyebar ke berbagai wilayah dikarenakan agama Buddha
tidak mengenal kasta, tidak membeda-bedakan manusia,
dan menganggap semua manusia itu sama derajatnya di
hadapan Tuhan (tidak diskriminatif). Menurut agama
Buddha, setiap manusia dapat mencapai nirwana asalkan
baik budi pekertinya dan berjasa terhadap masyarakat.
• Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia
sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan
animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami
Sinkritisme. Sinkritisme adalah bagian dari proses
akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang
berbeda menjadi satu.
• Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di
Indonesia, berbeda dengan agama Hindu – Budha yang
dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan
tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan
oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia.
Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat
Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat
Hindu di India.
Sistem Pemerintahan
• Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia,
struktur sosial asli masyarakat Indonesia berbentuk suku-
suku dengan pimpinannya ditunjuk atas kekuatan dan
kelebihannya.
• Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, sistem
pemerintahan ini berubah menjadi kerajaan. Kepemimpinan
lalu diturunkan kepada keturunan Raja, Raja dan
keluarganya kemudian membentuk kalangan yang disebut
bangsawan
• Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau
dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat
sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari
seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R
Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa
Syiwa dan Wisnu jadi satu).
• Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat
mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada
juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip
musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak
mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di
kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan
Wikramawardana.Wujud akulturasi di samping terlihat
dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem
kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat
berdasarkan sistem kasta.
top related