web viewkekuatan distribusi kratingdaeng banyak terbantu karena jaringan distribudi kelompok pt. abc...
Post on 31-Jan-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMASARAN PRODUK SEBAGAI SALAH SATU ASPEK
DI DALAM TOTAL QUALITY MANAJEMEN
Dibuat dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Total Quality Manajemen
Disusun oleh :
1. Askhabul Ansori (E12.2008.00332)
2. Riska Puspitasari J. (E12.2010.00447)
3. Devy Ardya Novitasari (E12.2010.00451)
4. Bonifasius Yori M. (E12.2010.00461)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”TQM (Total Quality Manajemen) dalam Dunia Pendidikan”. Pada akhirnya,
dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat karya tulis yang
sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena itu, Penulis berkenan untuk
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bpk. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang yang telah mengadakan kegiatan Mawarupres.
2. Bpk. DR. Eng Yuliman Purwanto, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Dian Nuswantoro Semarang.
3. Ibu Dwi Nurul Izzhati, M.MT, selaku Kaprogdi Teknik Industri yang telah
berkenan memberikan motivasi kepada Penulis.
4. Bpk. Aldy Rinaldy Adjas, ST., MM, selaku Dosen Mata Analisis Pengukuran
Kerja yang telah membimbing Penulis dalam pembuatan karya tulis ini
sehingga dapat terselesaikan secara keseluruhan.
5. Kedua orangtua tercinta dan segenap keluarga yang telah banyak memberi
dorongan baik moril maupun materiil.
6. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan dukungan moril dan
material.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Dengan iringan doa semoga karya tulis ini bisa bermanfaat dalam
pengembangan pendidikan dan wacana berpikir kita bersama. Amin
Semarang, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan2
I.4 Manfaat2
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pemasaran
II.2 Sejarah Pemasaran
II.3 Perencanaan Pemasaran6
II.4 Strategi Pemasaran Produk7
BAB III
ANALISA PRODUK
III.1 Tentang Kratingdaeng
III.2 Segmentasi
III.3 Targeting11
III.4 Positioning11
III.5 Penerapan 7P
III.6 Deskripsi Advertisment Kratingdaeng
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA17
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah
tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri. Suatu
perusahaan mengharapkan agar hasil penjualan dapat meningkat, usaha
meningkatkan penjualan ini sangat penting sekali bagi perusahaan. Perusahaan
yang tidak dapat memenuhi selera konsumen praktis akan mengalami penurunan
volume penjualan, jika perusahaan tersebut tahun demi tahun mengalami
kemunduran produksi sudah dipastikan perusahaan tersebut akan gulung tikar.
Misalnya, dengan semakin banyaknya pesaing usaha maka persaingan dalam jenis
industri yang sama sebaiknya mempunyai spesifikasi produk yang unggul.
Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi
pemasaran yang dapat membuat usahanya tetap berkembang. Supaya berhasil,
perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam memuaskan
konsumen sasaran. Maka, strategi pemasaran harus disesuaikan menurut
kebutuhan konsumen maupun kebutuhan strategi pesaing. Merancang strategi
pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing.
Perusahaan secara terus menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan
dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, distribusi, dan promosinya
terhadap pesaing dekatnya.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil suatu permasalahan yaitu :
“Bagaimana strategi pemasaran menggunakan sistem STP dan 7p yang baik untuk
diterapkan di suatu perusahaan?”
I.3 Tujuan
Adapun tujuan program dilaksanakannya program ini adalah : “Mengetahui bagaimana strategi pemasaran menggunakan sistem STP dan 7p yang baik di suatu perusahaan.”
I.4 Manfaat
Bagi Mahasiswa, Perusahaan dan Masyarakat Umum
Dengan adanya makalah ini mahasiswa, perusahaan maupun masyarakat umum dapat mengerti dalam pemahaman tentang bagaimana cara yang baik mengenai strategi pemasaran di dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan hasil yang optimum, efektif, dan efisien.
BAB II
LANDASAN TEORI
II. 1 Pemasaran
Pemasaran atau marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.Pemasaran juga
merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang
dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan
produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi
yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain.
Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam
memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas
pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran
dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan
sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai
dengan tujuan tersebut adalah :
“Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai
kepada pihak lain.” (Kotler, 1997)
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia
memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bisa juga
diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia
membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air
maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin
memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu
misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia
ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai
dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan
harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang
(promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
II. 2 Sejarah Pemasaran
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut
dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.
Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin uapnya,
telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi
berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik yang
digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga oleh mesin, kapasitas produksi yang
semakin besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Revolusi industri juga
membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu ekonomi secara umum.
Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan phisiokrasi,
sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
Marketing lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan
(advertising). Marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada
tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di
University of California pada tahun itu juga. Marketing selanjutnya lebih
dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan pengajarannya pun
semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat.
Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing sudah berkembang lebih
dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang
berhubungan dengan advertising. Pada masa-masa terkemudian, marketing
diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution.
Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan
dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku
pasar, dan seterusnya.
Marketing tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini,
karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya.
Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka yang melahirkan marketing sejak dari
pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing seperti yang sudah
disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara mereka adalah Philip Kotler, Theodore
Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan pengembangan ke
arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu lain
yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka cukup banyak. Pemikiran mereka
tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih
mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat subjektif. Di
antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka yang tadinya bekerja dalam bidang
pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang marketing di dalam
suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih
berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja.
Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
II. 3 Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari
sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Pemasaran merupakan
ujung tombak bagi perusahaan. oleh sebab itu, penting adanya rencana pemasaran
untuk menunjang kesuksesan perusahaan. Rencana pemasaran haruslah
mengobservasi dan berorientasi pada masa depan. Observasi data mengenai
seberapa efektif pemasaran dilakukan dan bagaimana saja yang masih mendapat
terdapat kekurangan dan perbaiki. Sedangkan orientasi akan memberikan arahan
agar setiap divisi perusahaan mendukung pemasaran, mengarahkan mereka sesuai
tugasnya, dan memahami pasar yang dinamis. Berikut adalah beberapa klasifikasi
rencana-rencana. Bidang fungsional, mencangkup rencana produksi, pemasaran
keuangan, dan personali. Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang
berbeda. Misalnya, rencana produksi akan meliputi perencanaan kebutuhan,
scaduling prodiksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Sedang rencana
pemasaran berisi target penjualan, program promosi, dan sebagainya. Tingkat
organisasional, termasuk keluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi.
Teknik – teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkat yang berbeda pula.
Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada
perencanaan suatu kerja organisasi. Karakter-karakter (sifat) rencana, meliputi
faktor-faktor kompleks, fleksibilitas, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif
dan klualitatif. Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur,
kebijakansanaan dan sebagainya. Perencanaan ini berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan seperti program pengiklanan, prosedur seleksi
personalia, anggaran penelitian dan pengembangan. Manfaat dari rencana
pemasaran yaitu sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan.
b. Meningkatkan kesiapan untuk berubah.
c. Mengurangi konflik tentang kemana seharusnya bergerak.
d. Meningkatkan komunikasi.
e. Mendesak manajemen untuk berfikir kedepan secara sistematik.
II. 4 Strategi Pemasaran Produk
Dalam ilmu marketing STP dan 4P dikenal sebagai strategi pemasaran
produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan
Positioning sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing
mix, yakni product, price, place dan promotion. Sejalan dengan semakin
kompetitifnya dunia bisnis, 4P tersebut kini berkembang menjadi 7P diantarnya
adalah product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. STP
dan 7P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya.
Segmentation: Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-
milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana
cara mereka mengkonsumsi produk.
Targeting: Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya
adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
Positioning: Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana
kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita
dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya.
Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting
yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena
menentukan bagaimana kita menggarap pasar.
Product: Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk
yang bagus sesuai dengan target pasarnya
Price: Produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target
pasar.
Place: Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar.
Promotion: Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni
mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Jika STP ada di level
strategis, 7P bermain di level eksekusi.
People : Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan
lain yang terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang
dihasilkan bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan
dan karyawan perusahaan. Konsumen sering menilai kualitas produk atau
jasa yang konsumen terima berdasarkan penilaian tehadap orang-orang
yang menyediakan produk atau jasa tersebut.
Process : merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode pengoperasian
atau serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah
yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.
Physical Evidence : Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud
lainnya yang memberikan bukti atas kualitas dari produk atau jasa.
BAB III
ANALISA PRODUK
III.1 Tentang Kratingdaeng
Kratingdaeng adalah nama dagang sebuah minuman energi
dari Austria/Thailand. Minuman ini dipasarkan sebagai penangkal kelelahan.
Mengandung 27 gram of gula (glukosa, sukrosa), 1000 mg taurine, 600
mg glucuronolactone, vitamin B-complex dan 80 mg kafein dalam satu porsi 250
ml. Jumlah kafein ini sedikit di bawah kandungan satu cangkir kopi (100 mg) atau
dua kali kandungan 1 kaleng Coca Cola. Minuman ini juga dikenal di berbagai
negara sebagai Red Bull.
Kratingdaeng adalah pemimpin pasar di kategori Minuman Energi Cair.
Beragam perhargaan baik ICSA dan IBBA telah diperoleh dari tahun ke tahun.
Kandungannya yang mampu memulihkan stamina terbukti aman untuk
dikonsumsi setiap hari. PT.Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical adalah nama
terpercaya sebagai distributor unggul di bidang minuman energi dan kesehatan.
Sebagai distributor tunggal produk Kratingdaeng, You C1000 Vitamin, You
C1000 Water, Torpedo, Red Bull, yang lebih dikenal sebagai produk minuman
energi dan kesehatan yang beredar di pasaran Indonesia, PT. Asiasejahtera
Perdana Pharmaceutical selalu siap untuk memberikan pelayanan dan perhatian
khusus yang dibutuhkan oleh semua mitra dagang dan pelanggan dengan kualitas
yang memuaskan.
III. 2 Segmentasi
Demografi, penjualan produk kratingdaeng ditujukan untuk para penduduk
di Negara maju maupun berkembang yang mulai memberikan perhatian lebih
terhadap minuman suplemen guna meningkatkan daya tahan. Kratingdaeng tidak
menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua segmen pasar.
Untuk mendukung keberadaan barang kratingdaeng banyak menyebar dipasar-
pasar eceran dibandingkan pedagang besar.
III. 3 Targeting
Pria dan wanita. Berusia remaja sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar,
yang menghendaki stamina prima. Banyak bertempat tinggal di daerah urban dan
sub urban. Berpola pikir dinamis dan energik. Lalu merambah ke pasaran
anakmuda sebagai selingan lifestyle anak muda masa kini. Dulu minuman
berenergi cuma dicitrakan untuk orang yang mau begadang atau pekerja keras.
Dalam perjalanan waktu, orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja
yang menghendaki stamina prima, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan
wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang mengonsumsi minuman ini
rutin, setiap hari, sesuai anjuran produsen Kratingdaeng itu, tiga botol/hari.
Berani menembus semua segmen pasar dari mulai aktivitas olah raga, fun
bike, basket, bulu tangkis, sponsor Olah raga, pargelaran music, acara dansa
hingga klub malam. dulu minuman berenergi cuma dicitrakan untuk orang yang
mau begadang atau pekerja keras. Dalam perjalanan waktu, orang tahu, minuman
ini juga cocok untuk siapa saja yang menghendaki stamina prima, dari eksekutif,
pelajar hingga pekerja pria dan wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen
yang mengonsumsi minuman ini rutin, setiap hari, sesuai anjuran produsen
Kratingdaeng itu, tiga botol/hari.
III. 4 Positioning
Dari contoh produk yang tersedia, kratingdaeng memberikan manfaat
untuk manambah vitalitas. Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan
merek sejenis pada unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kebugaran tubuh
pada akhirnya perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
III. 5 Penerapan 7P
Produk:
Produk Kratingdaeng merupakan produk liquid menggunakan kemasan
botol kecil netto 125 ml. setiap kemasan mengandung berbagai multivitamin
seperti vitamin B, taurin, inostol, caffeine, calcium pantothene, nicotinamide,
tartrazine, dan lain-lain. Dan konsumen tidak mau mengkonsumsinya tanpa
mengetahui manfaat dan efek sampingnya yang dapat merugikan kesehatan.
Produk kratingdaeng memiliki jenis kratingdaeng biasa (Kratingdaeng) dan
premium (Kratingdaeng-S) yang masing-masing memiliki kandungan yang agak
berbeda. Untuk jenis premium caffeinnya lebih tinggi dan ada tambahan vitamin.
Price:
Harga kratingdaeng kemasan botol dalam negeri berkisar antara Rp 4.000
untuk Kratingdaeng dan Rp 5.500 untuk Kratingdaeng-S. Harga yang ditawarkan
memang cukup mahal dibandingkan pesaingnya (Extra joss). Harga bukan
sebagai penentu dalam persaingan. Konsumen kembali lagi yang menentukan
akan membeli produk yang mana.
Place:
All Convenience store, Café, Hotel, Restauran, Pusat kebugaran, warung,
kantin, kaki lima, toko kelontong, lapangan golf dan Klub Malam. Kekuatan
distribusi kratingdaeng banyak terbantu karena jaringan distribudi kelompok PT.
ABC Artha Boga Cemerlang yang terkenal tangguh.
Promotion:
Bagi produk yang perputarannya cepat seperti minuman berenergi cair ini,
iklan memang merupakan faktor yang amat penting. Minuman energi cair
tergolong produk low involvement. Artinya, pengambilan keputusan tidak
didasari oleh pemahaman atau pemikiran yang mendalam. Akibatnya, iklan
memberi pengaruh yang sangat tinggi. Jadi, kalau TOM Ad-nya tinggi, brand
share-nya tinggi. Hal ini akan semakin positif jika ditunjang distribusi yang luas.
Akibatnya, produk tersebut akan meraih share yang sama atau bahkan lebih besar
dari TOM Ad-nya. Periklanan menjadi salah satu hal yang penting dalam proses
mambangun merek /branding. Mengenalkan produk kepada konsumen adalah
salah satu tujuan dalam promosi. Periklanan yang efektif akan mengubah
pengetahuan public mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah
produk (product knowledge).
Periklanan adalah permainan kalah atau menang. Jika slogan tanpa arti, itu
tidak membantu mereknya. Seperti slogan kratingdaeng “mengembalikan
stamina yang loyo” yang merupakan tag line yang bisa diterima konsumen.
People:
Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang cukup baik karena
konsumen melakukan penilaian terhadap citra dari produk maupun penilaian
terhadap orang-orang yang menyediakan produk tersebut dengan hasil yang
optimal.
Process:
Merupakan keseluruhan proses dan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen, melalui proses awal yaitu
pengonsepan produk pemrosesan produk pengepakan produk
penyimpanan produk hingga proses akhir yaitu pendistribusian produk kepada
konsumen secara merata. Proses yang dilakukan merupakan proses umum yang
sering dilakukan di dalam pembuatan produk, dari produk mentah hingga produk
jadi yang berada di tangan konsumen.
Physical Convidence:
Penampakan botol kratingdaeng sangat menarik, mempunyai logo tertentu
berupa gambar dua ekor banteng merah yang sedang saling bertarung yang
menggambarkan kekuatan yang tinggi yang dikeluarkan dari masing-masing
banteng. Sehingga hal tersebut diharapkan dapat memikat para konsumen
terhadap bentuk fisik produk dinilai dari sisi luar (kemasan) hingga sisi dalam (isi
produk).
III. 6 Deskripsi Advertisment Kratingdaeng
Seorang wanita disini memakai endorser ‘titik puspa ‘yang usianya lebih
dari 60 tahun, wanita yang dikatakan sudah tidak berusia muda ini mengkonsumsi
kratingdaeng sudah sejak lama sehingga memiliki kondisi yang masih prima
sampai saat ini. Diduetkan dengan para anak muda dewasa yang energik “boys
band project pop“ mengambarkan sekelompok anak muda dewasa yang selalu
energik dan berkretivitas setelah mengkonsumsi kratingdaeng. Dengan slogan
yang didenggungkannya “isinya pas, manfaatnya gak main-main” dengan jinggel
lagunya yang cukup popular. Dengan slogannya, para anak muda tersebut
mengajak konsumen untuk mengkonsumsi kratingdaeng karena untuk
memberikan manfaat yang juga tidaklah main-main. Isinya pas, ini pun bisa
dijelaskan kalau produk ini terjangkau untuk dibeli oleh para konsumen.
What do we need to say?
Keseimbangan antara kesehatan, kebugaran.
Tonality
Kretif, energik, dinamis
Brand ide.
MENGEMBALIKAN STAMINA YANG LOYO
Brand personification
Bila Kratingdaeng adalah sosok manusia super, dia adalah seorang
wonderwomen bukan catwomen. Dalam perbandingan lain adalah banteng
bukan kerbau.
Mandatory
Merek dan logo ‘Kratingdaeng”. Minuman sebagai penambah tenaga.
Dengan simbolnya dua banteng yang saling berhadapan mangartikan
kuatnya tenaga setelah mengkonsumsi kratingdaeng.
Advertising Requirment
TV commercial, iklan cetak untuk Koran dan majalah.
Even promotion
Dikegiatan lini bawah, Kratingdaeng aktif berpromosi. Dimulai pada tahun
1994, Kratingdaeng menjadi sponsor tunggal siaran pertandingan Thomas dan
Uber cup. Sejak itu Awareness terhadap poduk meningkat pesat. Di kegiatan
aktivitas olah raga menggelar acara fun bike, juga pergelaran musik, acara dansa
hingga klub malam. Selain itu, kratingdaeng berusaha masuk kesemua kegiatan
yang membutuhkan energy.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari analisa singkat terhadap STP dan 7P terhadap produk minuman
suplemen cair Kratingdaeng, dapat kita ketahui kekuatan Kratingdaeng yang
membuat produk ini menguasai pangsa pasar minuman sejenis di indonesia lebih
dari 50 % pangsa pasar.
– Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan dengan dengan merek
sejenis pada unsur kualitas produk.
– Unsur rasa “taste” kandungan dan efek pada kebugaran tubuh menjadi faktor
yang menentukan konsumen memilih produknya. Setiap Negara memilki taste
yang berbeda dipengaruhi factor budaya, geografis, perilaku konsumen.
– Berani menembus semua segmen pasar dari mulai aktivitas olah raga, fun
bike, basket, bulu tangkis, sponsor Olah raga, pargelaran music, acara dansa
hingga klub malam.
– Gencarnya promosi di media massa, TVdan sponsor dalam event-event
tertentu.
– Kekuatan distribusi jaringan kelompok PT. ABC yang terkenal tangguh.
DAFTAR PUSTAKA
Anoname. 2012. Pemasaran. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran,
diakses tanggal 9 April 2012).
Anoname. 2011. Sejarah Pemasaran.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemasaran, diakses tanggal 9 April 2012).
Anoname. 2009. STP & 4P. (mycopypast.blogspot.com/2009/07/stp-dan-
4p.html, diakses tanggal 9 April 2012).
Novianthi, P. 2011. III Kerangka Pemikiran.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53202/BAB%20III
%20Kerangka%20Pemikiran.pdf?sequence=3, diakses tanggal 9 April 2012).
top related