administrasi publik dan multietnisitas
Post on 06-Jul-2018
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
1/8
ADMINISTRASI PUBLIK DAN KONFLIK ETNIS1
Sofian Effendi2
Administrasi Publik tidak siap?
Rentetan amuk massa yang melanda beberapa kota besar di Indonesia pada
12-15 Mei telah menelan korban harta yang amat besar, sampai puluhan trilyun
rupiah, korban jiwa ratusan orang termasuk Syuhada Reformasi, serta 1!" orang
atau mungkin lebih perempuan Etnis #ionghoa yang seumur hidupnya harus
menanggung aib yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata karena mereka telah
menjadi
korban
pemerkosaan
dan
perundungan
seksual
se$ara
massal
oleh
orang-orang yang telah kehilangan nalar sehatnya serta telah buta hati nuraninya%&
'ita trenyuh menyaksikan tayangan di R(#I, seorang pria warga etnis
#ionghoa setengah baya sambil menangis menyampaikan kepada para anggota
'omnas )*M bahwa hidupnya sudah tidak berarti karena seluruh anggota
keluarganya
dan
rumahnya
telah
dibakar
oleh
massa
dalam
peristiwa
yangg
amat
kejam dan tidak berperikemanusian tersebut%
Seketika terbersit pertanyaan besat dibenak kita, mengapa kekerasan antar
etnis, terlebih-lebih terhadap etnis #ionghoa, masih saja terjadi tanpa kendali, padahal
kekerasan tersebut sudah sering terulang kembali dalam sejarah Indonesia% Mengapa
aparat
administrasi
publik,
baik
sipil
dan
militer,
tidak
mampu
mengantisipasi
konflik
tersebut
dan
dapat
melakukan
pen$egahan+
Administrasi Publik dan Kma!mukan Etnis
Sebagai
perantara
antara
negara
dan
masyarakat,
sebenarnya
*dministrasi
ublik *. memiliki posisi pi/otal dan peranan yang amat menentukan dalam
menghadapi masyarakat majemuk dengan berbagai dimensi permasalahannya%
Sayangnya,
peranan
intermediary
tersebut
belum
sepenuhnya
disadari
dan
dikembangkan, dan bahkan belum mendapatkan perhatian yang $ukup memadai
dalam teori dan praktek *% 'ekurang perhatian dan ketidakperdulian ini terus
terjadi walau pun kemajemukan etnis merupakan kondisi lingkungan tempat *
berada,
dan
kondisi
sema$am
itu
selalu
ada
di
banyak
negara%'e$ilnya
perhatian
*
pada
problema
kemajemukan
etnis
terlihat
dari
sedikitnya jumlah artikel mengenai fenomena tersebut yang ditulis oleh para ahli%
1 0isampaikan pada rasi Ilmiah dalam rangka isuda ke &, S#I*-3*4, 1" uli 166"%
2 enulis adalah *sisten apres RI bidang engawasan embangunan dan endayagunaan *paratur 4egara dan 7urubesar 'ebijaksanaan ublik serta 'etua #im engelola rogram Magister *dministrasi ublik, 8ni/ersitas 7adjah Mada%
& )asil penyelidikan yang diadakakan oleh #im Relawan untuk 'emanusiaan%
2
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
2/8
Misalnya,
penelusuran
yang
diadakan
oleh
Esman
hanya
menemukan
15
artikel
pada
jurnal
*R
selama
kurun
waktu
16"!-1665,
atau
rata-rata
1%5
artikel
per
tahun%
Sedangkan pada jurnal * and 0 yang diterbitkan di 3ondon, hanya ada 1 artikel
pada kurun waktu tersebut% 9ahkan, pada jurnal-jurnal administrasi dan manajemen
publik di Indonesia, misalnya *dministrasi dan embangunan, Manajemen
embangunan, urnal 'ebijakan dan *dministrasi ublik, dan urnal Ilmu Sosial dan
Ilmu
olitik,
selama
&
tahun
terakhir,
hanya
satu
artikel
yang
mengupas
konflik
etnis
serta kaitannya dengan politik birokrasi%5
3iteratur * pada umumnya berasumsi bahwa publik yang dilayaninya adalah
masyarakat ideal yang merupakan akumulasi dari para indi/idu yang dapat dibedakan
atas
dasar
usia,
gender,
kawasan
tempat
tinggal, pekerjaan,
atau
kelas
ekonomi,tetapi
bukan
atas
dasar
etnisitas
yang
merupakan
kolekti/itas
dari
identitas
ras,
budaya, dan agama% 9ahkan literatur *dministrasi embangunan yang merupakan
sub-disiplin * yang khusus mengkaji masalah * di negara berkembang serta
pengembangan kelembagaan untuk mendorong pembangunan sosial-ekonomi, sangat
ke$il perhatiannya pada problema kemajemukan etnis% Sama halnya, literatur
Ekonomi
embangunan
yang
besar
sekali
jumlahnya
ternyata
sangat
ke$il
perhatiannya pada topik kemajemukan etnis% 'e$enderungan yang paling dominan
pada literatur ekonomi pembangunan adalah menganggap masyarakat multietnis
seperti India, 4igeria, #urki, dan Rusia adalah masyarakat yang terintegrasi baik dan
sepakat menerima pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan utama, walau ada juga
analisis
tentang
peranan
kelompok
minoritas
sebagai
katalis
dalam
pembangunanekonomi di negara-negara *sia #enggara dan *frika #imur%
0alam realita, lebih dari 6: persen negara berdaulat di dunia memiliki lebih
dari satu minoritas etnis! ;enomena kemajemukan etnis serta berbagai dimensinya,
termasuk konflik etnis, dapat ditemui di semua negara, baik di negara maju mau pun
di
negara
terkebelakang%
0i
negara-negara
sedang
berkembang,
kelompok
etnis
minoritas
memobilisiasi
diri
mereka
untuk
mempertahankan
kepentingan-kepentingan
kolektif seperti keamanan, status, kesempatan ekonomi,dan kekuatan politik, dalam
rangka
menghadapi
kelompok
etnis
lain,
baik
dengan
$ara
damai
maupun
dengan
kekerasan, atau pun guna menentang kebijakan dan program pemerintah%
emilahan menurut garis etnis selalu menyebabkan timbulnya politik etnis,
yang
seringkali
menjadi
sangkan
paran
dari
ideologi
etnonasionalisme
militan%'arenya, dalam kondisi seperti ini politik etnis merupakan dimensi * yang amat
penting
dan
selalu
mewarnai
dan
merupakan
lingkungan
*%
olitik
etnis
selalu
merupakan underlying factor antara * dan pembangunan ekonomi pada banyak
negara%
'emajemukan
etnis
akan
tetap
menjadi
unsur
yang
penting
dalam
lingkungan
*% 'ita menyaksikan betapa kehan$uran 4egara ;ederal (ekosla/akia dan
kerobohan
4egara
#irai
9esi
Rusia,
pada
dekade
":an
telah
membuka
lebar-lebar
Milton % Esman, ol%
5?, 4o% !, 4o/ember@0e$ember 166?%5
)eru
4ugroho,
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
3/8
Sukses
besar
yang
berhasil
diraih
oleh
para
pendatang
baru
tersebut
dalam
waktu
relatif
singkat,
akhirnya
akan
membangkitkan
permusuhan
yang
semakin
kuat
dari
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
4/8
dipersepsikan,
dengan
kelompok
etnis
terrtentu%
Misalnya,
$ukup
besar
jumlah
masyarakat
pribumi
yang
mempersepsikan
bahwa
kebijakan
pembangunan
ekonomi
rde 9aru telah lebih menguntungkan Etnis #ionghoa yang akhirnya menjadi pemi$u
amuk
massal
pada
1&-15
Mei
yang
lalu%
ersepsi
masyarakat
0ayak
bahwa
Etnis
Madura lebih mendapatkan keuntungan dari kebijakan dan program pembangunan di
'alimantan 9arat telah menjadi pemi$u kerusuhan antar etnis di Sanggau 3edo,
'alimantan
9arat%
alaupun peraturan, kebijakan, dan program se$ara formal selalu obyektif
dan tidak memihak, dalam pelaksanaanya seringkali terjadi de/iasi dan
penyelewengan oleh para pelaksana dengan memberikan preferensi lebih kepada
suatu
kelompok
etnis
tertentu%
referensi
lebih
tersebut
menyentuh
tidak
saja
bidang- bidang
yang
bernilai
tinggi
seperti
kontrak
pemerintah,
akses
pada
tanah,
kredit,
iBin
usaha dan de/isa, serta berbagai pelayanan publik seperti pendidikan, perumahan,
pelayanan listrik, telefon dan jaringan air bersih, dan fasilitas rekreaasi%0i banyak
negara, bantuan luar negeri untuk pembangunan ekonomi seringkali diplintir dan
digunakan untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan semula% Saya kira di Indonesia
pun
pemlintiran
seperti
itu
juga
terjadi%
Seorang
pejabat
di
9appenas,
misalnya,
memperkirakan bahwa selama &: tahun emerintahan rde 9aru, dana yang
dikeluarkan emerintah untuk pembaangunan ekonmi berjumlah sekitar Rp% &::
trilyun, dan dari jumlah tersebut yang dialokasikan untuk pengembangan
pengembangan 8'M hanya sekitar 5-! persen% Sebagian besar alokasi dana, yang 65
persen,
ternyata
dinikmati
oleh
lelbih
kurang
2::
pengusaha
besar
yang
didominasioleh kelompok etnis #ionghoa atau orang-orang yang mempunyai hubungan kuat
dengan penguasa rde 9aru%
ara ekonom neo-klasik dan ahli politik liberal se$ara salah beranggapan
bahwa marketisasi dari transaksi ekonomi yang disertai dengan pen$iutan peranan
pemerintah
akan
mampu
mengurangi
pengaruh
dari
*
terhadap
ketidak
adilan
? Milton % Esman% ol%
&?, 4o% !, 4o/@0e$ 166?%
5
sema$am itu, dan akan mampu men$iptakan distribusi semua sumber dengan lebih
adil,
merata
dan
jujur%
)arapan
tersebut
tentunya
terlalu
naif,
dan
kita
sebagai
bangsa
telah merasakan betapa pahit akibat dari kenaifan tersebut%
9erbagai fungsi pemerintah akan selalu dipertahankan, termasuk kontrak
pemerintah,
pemungutan
pajak,
pertahanan,
pembangunan
infrastruktur,
pendidikan,kepolisian, penyediaan dan regulasi pelayanan kota termasuk pelayanan kesehatan,
keselamatan,
lingkungan,
keselamatan
kerja,
standardisasi
tenaga
kerja,
perbankan
dan asuransi% Semuanya itu merupakan alokasi sumber dan aplikasi sanksi formal
se$ara tidak merata dan tidak adil kepada kelompok-kelompok etnis di masyarakat%
ada kondisi dimana mobilisasi etnis dilakukan se$ara kompetitif, kelompok etnis
yang mendominasi birokrasi pemerintah akan melakukan upaya-upaya untuk lebih
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
5/8
perhatiannya
hanya
pada
teknologi
manajerial
yang
bertujuan
untuk
meninngkatkan
efisiensi
instrumental,
atau
hanya
pada
fungsi-fungsi
staf
dari
pemerintahan
seperti
manajemen personalia atau pengganggaran% ;okus utama * seharusnya adalah
formulasi
dan
implementasi
kebijakan
dan
program
untuk
mengendalikan
perilaku
masyarakat dan menyedialan pelayanan kepada kelompok masyarakat yang
melaksanakan pembangunan nasional% 0ikotomi administrasi dan politik yang
beranggapan
bahwa
*
adalah
pelaksana
yang
bebas
politik
sudah
lama
ditinggalkan
dan hanya sekedar mitos% Sebagian besar kebijakan operasional untuk menyalurkan
berbagai
pelayanan
dan
sumber
emerintah
dalam
kenyataannya
dirumuskan
oleh
para pejabat senior di birokrasi pemerintah% ara pejabat pemerintah juga amat terlibat
dalam
penerapan
kebijakan
dan
program
tersebut%
Mkanism Pasar
ara ekonom pasar bebas selalu beranggapan bahwa mekanisme pasar akan
menghasilkan alokasi yang lebih mampu mendorong efisiensi ekonomi dan keadilan
sosial,
dan
men$iptakan
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
6/8
Soeharto%
Salah
satu
bentuk
konsesi
yang
digunakan
oleh
pemerintah
adalah
proporsionalitas etnis atau affirmati/e a$tion yakni, mmengalokasikan se$ara adil
kepada
anggota
kelompok
masyarakat
rentan
kesempatan
bersekolah,
pekerjaan,
dan
akses terhadap kontrak pemerintah se$ara teren$ana dan sistematis sampai kelompok
tersebut mampu bersaing se$ara bebas% 9anyak pemerintah menggunakan kebijakan
affirmati/e
ini,
baik
di
negara
yang
sudah
sangat
maju
seperti
*merika
Serikat
mau
pun di negara berkembang seperti India% Se$ara terselubung Indonesia pun sebenarnya
memanfaatkan
kebijakansanaan
affirmati/e
ini%
#etapi
karena
sssilaksanakan
se$ara
malu-malu hasilnya tidak terlalu men$olok%
Mmprsiapkan Administrasi Publik Untuk Mn$#adapi Kma!mukan Etnis
engalaman kita berkali-kali menghadapi amuk massa terhadap kelompok
etnis #ionghoa yang sangat merugikan ekonomi nasional serta menjadi ganalan besar
?
dalam diplomasi Indonesia, telah menunjukkan kepada kita bahwa untuk menjami
kehidupan bangsa dan negara yang lebih aman, damai dan lestari, maka pemerintah
perlu melaksanakan pembangunan ekonomi dan politik untuk bangsa dan negara%
engalamaan
pahit
tahun
16!5,
16?&
dan
166"
ini
juga
menyadarkan
kita
bahwa
kondisi masyarakat kita yang multietnis adalah kekayaan sosial-budaya yang akan
tetap ada dan harus dipertahankan% 'arena itu dalam pelaksanaan pembangunan
nasional perlu sekali pemerintah, melalui instrumen utamanya, *, mengadakan
upaya serius dan sistematis untuk mengendalikan hubungan antaretnis% Esman
menawarkan
tiga
metode
berikut
manajemen
hubungan
antaretnis"
berikutC
1% Preferensi sistematis% Metode ini men$akup pemberian preferensi kepada
kelompok etnis sendiri dalam rekruitmen untuk posisi penting pada birokrasi
pemerintah baik sipil dan militer, dan dalam alokasi sumber dan pelayanan oleh
instrumen
*%
8ntuk
menghindari
protes
dari
kelompok
etnis
yang
merasa
dirugikan oleh tindakan diskriminatif tersebut, pemerintah merekrui se$ara
selektif anggota-anggota dari kelompok etnis tadi, dan menggunakan mereka
sebagai
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
7/8
birokrasi
sispil
dan
militer,
dalam
akses
terhadap
pendidikan,
dan
dalam
menikmamti
hasil
dari
kebijakan
dan
program
pemerintah%
*da
beberapa
/ariasi
dari mekanisme ini% Dang pertama adalah mendorong adanya kompetisi antara
sesama
anggota
se$ara
interetnis,
tetapi
meregulasi
distribusi
antara
kelompok
" Milton % Esman% Ibid% hh 5&:-5&2%
6 9a$a anatara lain Sisk, 166! dan 3ijphart, 16??%
"
etnis%
9entuk
pemerintahan
seperti
negara
federal
atau
otonomi
penuh
dengan
memberikan
otonomi
teritorial
dan
kewenangan
penyelenggaraan
pemerintahan
tertentu kepada daerah atau kelompok etnis%
Ksimpulan
eranan
*
dalam
implimentasi
ketiga
/ariasi
manajemen
masyarakatmultietnik tersebut akan sangat menentukan hasilnya% * yang kompeten, imparsial,
dan bertanggungjawab, adalah salah satu faktor yang amat menentukan keberhasil
pembangunan
nasional%
4amun
jangan
dilupakan,
*
harus
beroperasi
dalam
lingkungan poltik yang selalu kompetitif, dan masyarakat yang tepilah-pilah se$ara
etnis adalah salah satu faktor pendorong kompetisi politik tersebut% 0engan sumber
serta melalui otoritas keputusan dan programnya pemerintah dapat mendorong
terjadinya kompetisi tersebut hingga men$apai bentuk protes terkeras, dalam bentuk
amuk
massa,
atau
men$itakan
distribusi
yang
lebih
adil
dan
merata
sehingga
ter$apai
hubungan antar etnis yang lebih harmonis%
)arus diingat juga bahwa pelaksanaan metode tersebut pasti mengandung
komplikasi-komplikasi,
antara
lainC
adanya
perbedaan
persepsi
tentang
keadilan,
dan
oleh pengkotakan didalam masyarakat etnis itu sendiri% 'elompok masyarakat yang
mendominasi
*
biasanya
menganggap
bahwa
mengalokasikan
sebagian
besar
sumber dan pelayanan pemerintah kepada kelompok etnis mayoritas adalah adil%
'elompok elit yang lebih beruntung selalu menganggap bahwa kompetisi indi/idual
yang tebuka adalah yang adil% 0alam praktek sering timbul protes terhadap kebijakan
dan tindakan pemerintah, karena tidak adanya konsensus tenang konsep keadilan yang
dapat
diterima
oleh
semua
kelompok
etnis%
0emikianlah para hadirin beberapa lontaran pemikiran saya tentang masalah
kemajemukan etnis yang akan selalu kita hadapi dalam praktek * di Indonesia%
Mudah-mudahan
lontaran
fikiran
ini
akan
menggugah
kita
semua
yang
menekunidisiplin ilmu ini untuk mulai men$ermati dinamika hubungan antar etnis sebagai salah
satu
faktor
penting
dalam
kebijakan
dan
praktek
*%
R%rnsi&
Esman,
Milton
%
dan
Ronald
%
)erring%
Eds%, Development Assistance and Ethnic
Conflict.
*kan
terbit.%
--------------------% Ethni$ oliti$ and E$onomi$ ower% Comparative Politics% 4o%
16% )h% &5-1"%
;aaland,
ust,
%*%
arkinson
and
Rais
Suniman%
rowth
and
Ethnic
!ne"uities#
Malaysia$s %ew Economic Policy% 4ew DorkC St% MartinFs ress, 166:%
7urr, #ed R%, et%al% Minorities at Risk % ashington 0(, 8S Institute of ea$e, 166&%
-
8/16/2019 Administrasi Publik Dan Multietnisitas
8/8
6
)orowitB, 0onald% Ethnic roups in Conflict% 9erkeley% 8ni/ersity of (alifornia
ress, 16"5%
3ijphart,
*rend%
Democracy
in
Plural
Societies.
A
Comparative
E&ploration%
4ew )a/en, (#C Dale 8ni/ersity ress, 16??%
)untington, Samuel. 'he Clash of Civili(ations and Remaking of )orld *rder % 4ew
DorkC #ou$hstone, 166?%
#jiptoherijanto, rijono% 'etimpangan Ekonomi dan 'e$emburuan Sosial Jurnal
!padi% 4o% &, *pril 166!%
#offler, *l/in% Power Shift % 4ew DorkC 9antam 9ook, 1661%
akarta, 1& uli 166"
+ile# Stia,-
top related