aditya pratama
Post on 30-Jul-2015
118 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM I
Pertemuan/Kelompok : Pertama/I (satu)
Hari/Tanggal : Kamis/07 April 2011
Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra
NIM : 010.901.235
Judul Praktikum : PEWARNAAN SEDERHANA
Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui Bentuk Bakteri
Prinsip Kerja : Preparat diwarnai dengan zat warna tertentu dan diperiksa di
bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100 kali
Dasar Teori : Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling
banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya
menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme
tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarnaan-pewarnaan sederhana karena sitoplasamanya bersifat
basofilik (suka dan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk
pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan
pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian
sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk
pewarnaan sederhana ialah memilen biru, krisdal violet dan
karbol fuehsin.
Persiapan Praktikum :
I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan
- Objek glass - Lampu spritus
- Cottom buds - Korek
- Pipet tetes
II. Raagen : Methilen Blue
III. Sampel : Kotoran telinga
Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan
- Diambil sampel dengan menggunakan cottom buds
- Dioleskan pada objek gelas
- Dikeringkan
- Difiksasi
- Diwarnai dengan zat Methilen Blue selama 2 sampai 3 menit
- Zat warna dibuang, dan dibilas dengan aquades
- Dikeringkan
- Diperiksa dengan menggunakan mikroskop
Hasil Pengamatan : Dalam pemeriksaan ini ditemukan bakteri:
cocus dan basil
basil
cocus
Kesimpulan : Setelah melalui beberapa tahap dari pengambilan sampel pada
kotoran telinga, pengecatan kemudian dikeringkan sampel
tersebut dan diperiksa di bawah mikroskop, kemudian hasil yang
diamati terdapat bakteri yang berbentuk basil dan cocus.
Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II Praktikan
(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)
PRAKTIKUM II
Pertemuan/Kelompok : Kedua/I (satu)
Hari/Tanggal : Kamis/05 Mei 2011
Nama Mahasiswa : Muh.aditya pratama putra
NIM : 010.901.235
Judul Praktikum : PEWARNAAN GRAM
Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengamati morfologi bakteri
2. Untuk mengamati sifat terhadap reaksi bakteri pada
pewarnaan gram
3. Untuk menentukan bakteri-bakteri yang bergram positif dan
bakteri yang bergram negatif berdasarkan sifatnya terhadap
pewarnaan gram
Prinsip Kerja : Berbedaan pengikatan zat warna dari bakteri didasarkan pada
berbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri-bakteri bergram
positif memiliki struktur dinding sel yang tebal dan lebih kaku
sehingga akan lebih sukar melepaskan zat utama walaupun
sudah didekolorisasi atau dilunturkan dengan alkohol, sehingga
bakteri tersebut berwarna violet sedangkan bakteri-bakteri yang
bergram negatif memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis
dan memiliki lapisan luar dari lemak sehingga pada saat
pelenturan dengan alkohol akan melepaskan cat utama dan akan
mengambil cat pembanding (air fuchsin) sebagai warnanya
sehingga akan tampak warna merah.
Dasar Teori : Mikroba adalah prokariot dengan dinding sel yang terdiri
dari struktur khusus yang disebut dengan peptidoglikan. Struktur
ini mempunyai mekanisme tertentu dalam hal penyerapan bahan-
bahan dari lingkungan di luar, termasuk zat warna gram.
Zat pewarna adalah garam yang terdiri dari atas ion positif dan ion
negatif, salah satu diantaranya berwarna. Pada zat warna yang
bersifat basa, warna itu berada pada ion positif (yaitu zat pewarna+
Cl-), sedangkan pada zat pewarna asam warna itu pada ion negatif
(yaitu Na+ dan zat pewarna-).
Hubungan bakteri dengan zat pewarna basa yang menonjol
disebabkan terutama oleh adanya asam nukleat dalam jumlah
besar dalam protoplasma sel. Jadi, jika bakteri itu diwarnai,
muatan negatif dalam asam nukleat bakteri bereaksi dengan
ion positif zat pewarna basa. Lembayung kristal, safranin, dan
biru metilen adalah beberapa zat pewarna basa yang lazim
dipakai. Sebaliknya zat pewarna asam ditolak oleh muatan
negatif bakteri menyeluruh. Jadi, mewarnai olesan bakteri
dengan zat pewarna asam menghasilkan hanya pewarnaan pada
daerah latar belakang saja. Karena sel bakteri tak berwarna di
atas latar belakang yang berwarna, teknik ini sangat berguna
untuk mengamati bentuk keseluruhan sel yang sangat kecil.
Proses pewarnaan ini disebut pewarnaan negatif.
Perbedaan tebal tipisnya struktur peptidoglikan menentukan
mekanisme yang spesifik terhadap penyerapan zat warna. Sifat ini
dipergunakan untuk membantu identifikasi suatu bakteri, sehingga
dikenal adanya bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Perbedaan dalam hal penyerapan zat warna ini, juga menghasilkan
perbedaan-perbedaan atau ciri-ciri yang lain yang sangat berbeda,
misalnya sifat patogenitas, dan sebagainya.
Persiapan Praktikum :
I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan
- Objek glass - Lampu spritus
- Tabung reaksi - Korek
- Pipet tetes - OSE
- Rak tabung dan tabung serologis
- Times
II. Raagen : - Carbol gentia violet - Alkohol 96%
- Lugol - Air Fuchsin
- Nacl 0,9%
III. Sampel : Suspensi Bakteri
Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan
- Sediaan yang siap diwarnai diletakkan di atas jembatan
pewarnaan
- Dicat dengan carbol gentia violet selama 3 sampai 5 menit
- Dibilas dengan air mengalir
- Ditetesi dengan lugol, didiamkan selama 45 detik, dibuang
lugolnya
- Dilunturkan dengan alkohol 96% sampai cat utama luntur,
kemudian dibilas
- Dicat sediaan dengan air fuchsin selama 2 sampai 3 menit
- Dibilas dengan air mengalir
- Dikeringkan dan diperiksa di bawah mikroskop dengan
pembesaran 100 kali dengan menggunakan oil imersi
- Diamati preparat dan dilaporkan hasilnya
Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai
- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi
- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass
- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan
yang tipis dan rata, kemudian
- Dikeringkan dan segera diperiksa
Hasil Pengamatan : Ditemukan basil berwarna merah, basil gram (-)
Interpretasi Hasil : - Gram (+) ditemukan bakteri berwarna violet (ungu)
- Gram (-) ditemukan bakteri berwarna merah
Kesimpulan : Ditemukan bakteri basil berwarna merah bergram (-), karena
memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis dan memiliki
lapisan luar yang pada saat pelunturan dengan alkohol dan
melepaskan cat utama dan akan mengambil cat pembanding (air
fachsin) sebagai warnanya sehingga akan nampak berwarna
merah.
Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II Praktikan
(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)
PRAKTIKUM III
Pertemuan/Kelompok : Kedua/I (satu)
Hari/Tanggal : Kamis/05 Mei 2011
Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratam Putra
NIM : 010.901.235
Judul Praktikum : PEWARNAAN GRAM
Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengamati morfologi bakteri
2. Untuk mengamati sifat terhadap reaksi bakteri pada
pewarnaan gram
3. Untuk menentukan bakteri-bakteri yang bergram positif dan
bakteri yang bergram negatif berdasarkan sifatnya terhadap
pewarnaan gram
Prinsip Kerja : Berbedaan pengikatan zat warna dari bakteri didasarkan pada
berbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri-bakteri bergram
positif memiliki struktur dinding sel yang tebal dan lebih kaku
sehingga akan lebih sukar melepaskan zat utama walaupun
sudah didekolorisasi atau dilunturkan dengan alkohol, sehingga
bakteri tersebut berwarna violet sedangkan bakteri-bakteri yang
bergram negatif memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis
dan memiliki lapisan luar dari lemak sehingga pada saat
pelenturan dengan alkohol akan melepaskan cat utama dan akan
mengambil cat pembanding (air fuchsin) sebagai warnanya
sehingga akan tampak warna merah.
Dasar Teori : Pewarnaan diferensial memerlukan 4 jenis raagen. Bakteri
terbagi atas 2 kelompok berdasarkan pewarnaan ini, yaitu
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan ini
berdasarkan warna yang dapat dipertahankan bakteri.
Raagen pertama disebut warna dasar, berupa pewarna basah jadi
pewarna ini sukar mewarnai dengan jelas. Raagen kedua disebut
bahan pencuci warna atau dekolorizin agent. Tercucinya warna
dasar tergantung pada komposisi dinding sel kuat mengikat
warna, maka warna tidak akan tercuci sedangkan bila komponen
dinding sel tidak kuat menelan warna dasar, maka warna akan
tercuci. Raagen terakhir adalah warna pembanding, bila warna
tidak tercuci maka warna pembanding akan terlihat pada hasil
akhir tetap warna dasar.
Persiapan Praktikum :
I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan
- Objek glass - Lampu spritus
- Tabung reaksi - Korek
- Pipet tetes - OSE
- Rak tabung dan tabung serologis
- Times
II. Raagen : - Carbol gentia violet - Alkohol 96%
- Lugol - Air Fuchsin
- Nacl 0,9%
III. Sampel : Suspensi Bakteri
Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan
- Sediaan yang siap diwarnai diletakkan di atas jembatan
pewarnaan
- Dicat dengan carbol gentia violet selama 3 sampai 5 menit
- Dibilas dengan air mengalir
- Ditetesi dengan lugol, didiamkan selama 45 detik, dibuang
lugolnya
- Dilunturkan dengan alkohol 96% sampai cat utama luntur,
kemudian dibilas
- Dicat sediaan dengan air fuchsin selama 2 sampai 3 menit
- Dibilas dengan air mengalir
- Dikeringkan dan diperiksa di bawah mikroskop dengan
pembesaran 100 kali dengan menggunakan oil imersi
- Diamati preparat dan dilaporkan hasilnya
Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai
- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi
- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass
- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan
yang tipis dan rata, kemudian
- Dikeringkan dan segera diperiksa
Hasil Pengamatan : Ditemukan basil berwarna merah, basil gram (-)
Interpretasi Hasil : - Gram (+) ditemukan bakteri berwarna violet (ungu)
- Gram (-) ditemukan bakteri berwarna merah
Kesimpulan : Ditemukan bakteri basil berwarna merah bergram (-), karena
memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis dan memiliki
lapisan luar yang pada saat pelunturan dengan alkohol dan
melepaskan cat utama dan akan mengambil cat pembanding (air
fachsin) sebagai warnanya sehingga akan nampak berwarna
merah.
Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II Praktikan
(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)
PRAKTIKUM III
Pertemuan/Kelompok : Ketiga/I (satu)
Hari/Tanggal : Kamis/ 16 Juni 2011
Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra
NIM : 010.901.235
Judul Praktikum : PEWARNAAN BTA
Tujuan Praktikum : 1. Untuk melihat morfologi dan sifat tahan asam dari bakteri
2. Untuk mencari BTA
3. Untuk melatih keterampilan tekhnik pewarnaan BTA
4. Untuk memahami prinsip pewarnaan BTA
Prinsip Kerja : Bakteri tahan asam adalah bakteri yang mempertahankan zat
warna carbol fuchsin (fuchsin basah yang dilarutkan dalam suatu
campuran Phenol-Alkohol air) meskipun dicuci dengan asam
clorida dalam alkohol. Sediaan sel bakteri pada gelas alas
disiram dengan cairan carbol fuchsin kemudian dipanaskan
sampai keluar uap, setelah itu zat pewarna dicuci dengan asam
alkohol dan akhirnya diberi warna kontras (biru atau hijau).
Dasar Teori : Baktteri Tahan Asam berwarna merah dan yang lain-lain akan
berwarna sesuai warna konttras,mycrobacterium adalah bakteri
aerob berbentuk batang,yang tidak berbentuk spora walaupun
tidak mudak diwarnai bakteri ini tahan terhadap penghilangan
warna (dekolorisasi) oleh asam atau alcohol dank arena itu di
namakan basil tahan asam (BTA).pada perbenihan buatan
terlihat bentuk coccus dan filamen.microbacteria tidak dapat di
klasifikasikan sebagai gram positif atau gram negatif.sekalipun
di warnai dengan zat warna basa,warna tersebut tidak dapat di
hilangkan dengan alcohol meskipun di bubuhi dengan
iodium.sifat taham ini tergantung pada integritas struktur
selubung berlilin.pada dahak atau irisan jaringan ,microbacteria
tidak dapat di perlihatkan karena memberi warna flouresensi
kuning jingga setelah di warnai dengan zat warna flourikrom
misalnya auramia dan rodamin.
Persiapan Praktikum :
I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan
- Objek glass - Lampu spritus
- Korek - OSE
- Gelas sediaan - Pipet tetes
- Times
II. Raagen : - Carbol fuchsin - Alkohol 70%
- Methylen blue 0,3% - Oil Imersi
III. Sampel : Sputum
Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan
- Diambil objek gelas yang bersih dan bebas lemak
- Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda ukuran 2 x
3 cm sebagai pola
- Diletakkan kaca pola di bawah kaca sediaan
- Dipanaskan OSE pada lampu spritus dengan menggunakan
OSE steril, diambil bagian sputum yang kental berwarna
putih kekuningan atau putih kehijauan lalu diletakkan pada
kaca sediaan. Sputum diratakan pada kaca sediaan.
- Kemudian tangkai OSE digoyangkan untuk melepaskan sisa
partikel sputum yang terletak pada OSE.
- Letakkan OSE berdekatan pada api spritus, dan difeksasi
- Dikeringkan sediaan pada suhu kamar
- Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan hapusan
menghadap ke atas.
- Ditetesi carbol fuchsin
- Dipanaskan kaca sediaan dengan cara melewatkan nyala api
pada bagian bawah kaca sediaan sehingga keluar uap.
- Sediaan dibiarkan hingga dingin selama 5 menit
- Sediaan dicuci dengan air mengalir
- Ditetesi asam alkohol 70% di atas kaca sediaan sampai warna
merah dari fuchsin hilang
- Sediaan dicuci dengan air mengalir
- Ditetesi larutan methylen blue 0,3% selama 10 sampai 20
detik
- Sediaan dicuci dengan air mengalir, dan dikeringkan
- Ditetesi oil imersi kemudian diperiksa di bawah mikroskop
dengan pembesaran objektif 100 kali, dicatat hasilnya
Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai
- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi
- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass
- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan
yang tipis dan rata, kemudian
- Dikeringkan dan segera diperiksa
Hasil Pengamatan : Ditemukan bakteri Basil Tahan Asam (BTA)
Kesimpulan : Setelah dilakukan pewarnaan BTA di laboratorium secara
mokroskopik, dapat dilakukan identifikasi bakteri tahan asam.
Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II Praktikan
(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)
PRAKTIKUM IV
Pertemuan/Kelompok : Keempat/I (satu)
Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Juni 2011
Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra
NIM : 010.901.235
Judul Praktikum : PEWARNAAN NEISSER
Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui bakteri Corynobacterium diptheriae
berdasarkan pengklasifikasiannya dan morfologinya.
2. Untuk mengetahui bakteri Corynobacterium diptheriae
secara abstraktur terhadap sifat patogenitasnya.
3. Untuk mengetahui pemeriksaan bakteri Corynobacterium
diptheriae terhadap isolasi dan identifikasi dari pra analitik
hingga pasca analitik.
4. Untuk mengetahui skema pemeriksaan bakteri
Corynobacterium diptheriae agar memudahkan dalam
pemeriksaannya nanti bagi pranata laboratorium.
Prinsip Kerja : Setelah dilakukan fiksasi, sediaan diwarnai dengan campuran 2
neisser A dan 1 bagian neisser B (campuran ini harus selalu
dibuat baru) selama 15 sampai 30 detik. Kelebihan zar pwarna
dibuang dan tanpa dicuci sediaan diwarnai dengan neisser C
selama 15 sampai 30 detik. Tanpa dicuci sediaan dikeringkan di
antara 2 helai kertas saring, kemudian dilihat dengan mikroskop.
Dasar Teori : dasar teori pewarnaan bakteri memberikan hasil yang cepat dan
mengedintifikasi langkah di agnosis selanjutnya.pada prosedur
neisser yang tidak spesifik,mthylen blue,cristal violet dan
chrysoidine di gunakan untuk mendeteksi granula
meteehromatic,atau yang di sebutbabes-ernest dan cristal violet
akan diikat oleh polar bodies.corynabacterium diphthriae
merupakan makhluk annaerobik fakulatif dan gram
positif,ditandai dengan tidak berkapsul,tidak berspora,dan tidak
bergerak.
Persiapan Praktikum :
I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan
- Objek glass - Lampu spritus
- Korek - OSE
- Gelas sediaan - Pipet tetes
- Times
II. Raagen : - Neisser A - Neisser C
- Neisser B
III. Sampel : Sputum
Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan
- Sampel diambil dengan swab steril pada bagian pangkal
tenggorokan dengan cara usap
- Dibuat hapusan di atas objek glass
- Dibiarkan kering pada suhu ruang dan segera difiksasi di atas
nyala api lampu spritus
- Dibuat campuran raagen neisser A dan neisser B (2:1) dan
dilakukan pewarnaan pada sediaan selama 30 detik
- Dibuang cat dengan cara ditempelkan tissu
- Sediaan diwarnai dengan neisser C selama 30 detik
- Dibuang cat dengan cara ditempelkan tissu
- Diperiksa dengan mikroskop dengan pembesaran 100 kali
kemudian dicatat hasilnya
Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai
- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi
- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass
- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan
yang tipis dan rata, kemudian
- Dikeringkan dan segera diperiksa
Hasil Pengamatan : Ditemukan bakteri diptheriae
Kesimpulan : Bakteri Corynobacterium diptheriae gram positif batang,
panjang/pendek, besar/kecil, polymorph, tidak berspora, tidak
berkapsul, tidak bergerak, bergranula yang terletak disalah satu
atau kedua ujung badan bakteri.
Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II Praktikan
(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS
NAMA : Muh.Aditya Pratama Putra
NIM : 010.901.235
KELAS : F 10
PROGRAM D3 ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR
2011
top related