documenta

Post on 24-Oct-2015

3 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

moral

TRANSCRIPT

A. INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT

PERTUMBUHAN PENDUDUK1. Pengertian Individu

         Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek social, dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.             Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64).

Sumber : http://lukmannulhakimm.blogspot.com/2012/12/pengertian-individu.html

2. Pengertian Pertumbuhan          Pertumbuhan penduduk bisa diartikan dalam beberapa jenis, berikut ini adalah pengertian pertumbuhan penduduk dari beberapa sumber :

            Pengertian Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya  ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat (Narendra, Moersitowati. 2002: 1).             Definisi Pertumbuhan adalah indikator dinamik yang mengukur pertambahan berat dan tinggi/ panjang anak. (Soekiman. 2000).Definisi Pertumbuhan  (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat  sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). (Supriasa. 2001: 27)            Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ  dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)

Sumber : http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-pertumbuhan-definisi-menurut.html

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk            Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Migrasi ada dua macam yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi).            Faktor penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan, dengan kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:Periode IPada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.Periode IITahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.Periode IIIPeriode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.Periode IVPada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

Sumber : http://inspirasi-mahasiswa.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-

mempengaruhi.html

FUNGSI KELUARGA1. Pengertian Keluarga

         Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota”) adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut            Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

            Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga

2. Fungsi Keluarga, Individu, dan Masyarakat

Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk

mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak

Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi

anggota masyarakat yang baik.

Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota

keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan

suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama

anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan

keharmonisan dalam keluarga.

Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan

anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur

kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur

penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam

keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing,

dan lainnya.

Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi

selanjutnya.

Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan

kepribadian anggota keluarga.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga

3. Pengertian Masyarakat            Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society  yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidup dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya.            Masyarakat Transisi adalah masyarakat yang dimana didalamnya terdapat perubahan isi atau orang. perubahan ini bisa dicontohkan seperti pekerjaan yang tidak pada masyarakat sebelumnya. Selain itu juga bisa dicontohkan orang Jawa menikah dengan orang Madura kemudian hidup dan tinggal di Madura.            Masyarakat awal mulanya terbentuk dari masyarakat kecil yang artinya sekumpulan orang. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga, kemudian dari kelompok keluarga akan membentuk sebuah RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun akan membentuk Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Hingga akhirnya negara.

            Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa adanya seorang pemimpin. seorang pemimpin yang akan memimpin sebuah masyarakat bisa dipilih dengan berbagai cara. Seperti Pemilu, Pemilihan secara tertutup hingga keturunan pemimpin. Pemilihan pemimpin suatu daerah pasti sudah memiliki aturan masing masing yang biasa disebut adat istiadat.

Sumber : http://www.rumahbaca.com/1891/pengertian-masyarakat/

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT1. Makna Individu

            Makna Individu manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau

kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya, tidak hanya dengan mata, telinga, tangan,

kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan

merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam

individunya.

2. Makna Keluarga

          Makna Keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg penulis ketahui

seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih

terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama

lain.

3. Makna Masyarakat

            Makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut

yaitu  merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang

tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan

perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang

dibuat-buat atau tidak oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama

dalam pengkajian sains sosial.

4. Hubungan Individu Keluarga dan Masyarakat

      Manusia tercipta sebagai makhluk sosial membutukan sesama begitu juga halnya dengan

keluarga, masyarakat, dan individu. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat apabila tidak ada

individu. Individu merupakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Demikian keluarga

dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi

yang pertama kali. 

       Sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang

yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga

mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses

pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai

dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang

dewasa (mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam

masyarakat yang cukup majemuk).

      masyarakat itu sendiri mempunyai arti sekelompok orang yang membentuk sebuah

sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara

individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Dalam perkembangannya

masyarakat dapat pula digolongkan menjadi masyarakat industri dan masyarakat non

industri.

Masyarakat industri

      Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa

kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling

ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal

pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri dengan

kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas

tertentu. contoh: tukang bubur, tukang sandal, tukang sepeda. dll

Masyarakat non industri

terbagi menjadi dua kelompok: 

•     Kelompok Primer (face to face)

 Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih

akrab. para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal

lebih dekat, lebih akrab. 

•     Kelompok sekunder 

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga

kurang bersifat kekeluargaan. oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian

kerja antar anggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,

Obyektif.

Sumbetr : http://sekarajeng26.blogspot.com/2013/01/angka-angka-dalam-bahasa-perancis.html

URBANISASI1. Pengertian Ubanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,

perumahan, penyediaan pangan, dan lain-lainnya sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam yakni Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

          

2. Proses terjadinya Urbanisasi 

Proses Urbanisasi terjadi Karena adanya dua Faktor Utama :

a. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

1. Kehidupan kota yang lebih modern

2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap

3. Banyak lapangan pekerjaan di kota

4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

b.  Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

1. Lahan pertanian semakin sempit

2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya

3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa

4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa

5. Diusir dari desa asal

Sumber : http://rizky-yannuar.blogspot.com/2012/10/pertumbuhan-individu-fungsi-keluarga_22.html

B. PEMUDA DAN SOSIALISAI1. Pengertian Pemuda        Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti: berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang yang

zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).Sumber :  http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/10/pemuda-sosialisasi-identitas-perguruan.html

2. Pengertian Sosial         Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.     Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

3. Proses SosialisasiMenurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.Tahap persiapan (Preparatory Stage)            Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak akan tetapi lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.Tahap meniru (Play Stage)            Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other).Tahap siap bertindak (Game Stage)            Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya

kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama denganteman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)            Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi 

4. Peran Sosial Pemuda dalam Masyarakat            Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.            Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.            Peran pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.            Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali peran pemuda untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok individu yang masih berproduktif yang mempunyai jiwa optimis, berfikir maju, dan berintelegtual. Dan hal yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya contoh dari peran pemuda dalam masyarakat ialah  :1 pemuda dalam mencegah HIV2 kepemimpinan dalam negara3 Saling tolong antara dilingkungan masyrakat4 Berpatisipasi dalam organisasi masyarakat

Sumber : http://acepwahyuhermawan79.blog.com/peran-pemuda-dalam-masyarakat/

5. Masalah Generasi MudaSebagaimana dikemukakan di atas, generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.6. Perkimpoian dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA . Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman yang merupakan Karang Taruna berprestasi dalam bidang Perbengkelan.

Sumber : http://fajarrahmadani.blogspot.com/2011/12/bab-47-masalah-masalah-generasi-muda.html

6. Potensi-Potensi Generasi Muda            Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :Idealisme dan Daya Kritis            Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yangDinamika dan Kreativitas            Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan.Keberanian Mengambil Resiko            Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.

            Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.            Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.            Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.Patriotisme dan Nasionalisme            Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.            Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.

top related