90726763 desain interior restoran x o suki cuisines dengan konsep refreshing splash
Post on 27-Oct-2015
207 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
DESAIN INTERIOR RESTORAN X.O. SUKI & CUISINES
DENGAN KONSEP “REFRESHING SPLASH”
( JL.Sunset Road No 85 Kuta, Bali)
OLEH
IGNATIUS INDRA PRANA
2005 05 0017
PROGRAM STUDI INTERIOR
JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DISAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
DENPASAR
2010 – 2011
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas segala
karunianya sehingga Tugas Akhir Desain Interior ini bisa terselesaikan tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada kedua Orang Tua yang
selalu mendoakan dan selalu memberikan dukungan, terima kasih pula kepada para
dosen pembimbing, dosen penguji Tugas Akhir dan teman –teman yaitu :
1. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Ibu Dra, Ni Made Rinu, M.si
2. Ketua Program Studi Bapak Drs. C.G.R. Padmanaba. M. Erg
3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes. Selaku dosen pembimbing
1 dan Bapak Drs. I Nyoman Parnama Ricor selaku dosen pembimbing 2
Tugas Akhir yang selalu membimbing dengan bijak dan sangat sabar.
4. Bapak Drs.I Gede Mugi Raharja, M. Sn. Selaku dosen penguji utama Tugas
Akhir.
5. Drs. Olih Solihat Karso, M. Sn selaku dosen penguji anggota Tugas Akhir.
6. Ibu Md. Ida Mulyati S.S.N. M. Erg. Selaku dosen penguji anggota Tugas
Akhir.
7. Teman – teman seperjuangan Desain Interior dan DKV angkatan 2005 –
2006 yang selalu membantu dan memberi semangat.
8. Teman – teman Persekutuan Doa Aloysius Gonzaga yang tak pernah putus
mendoakan saya supaya cepat lulus.
9. Dan teman – teman lain yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu per
satu. Terima Kasih semuanya.
Akhir kata semoga tugas ini bermanfaat dan memberikan hal yang berarti tidak
saja bagi saya sendiri namun bagi seluruh mahasiswa desain interior.
Denpasar, 09 Juni 2011
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Pengantar karya dan Gambar Kerja Tugas Akhir ini disusun oleh
Nama : Ignatius Indra Prana
NIM : 2005.05.0017
Program Studi : Interior
Jurusan : desain
Judul:
DESAIN INTERIOR C.O. SUKI & CUISINES RESTAURANT
DENGAN KONSEP “ REFRESHING SPLASH”
(Jl. Sunset Road No.85)
Telah diperiksa dan siap untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia
Pembimbing I
Prof.Dr.Drs.I Nyoman Artayasa M.Kes
NIP : 196403244550031002
Denpasar, 06 Juni 2011
Pembimbing II
Drs. Nyoman Parnama Ricor
NIP : 194801101987021001
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA Pengantar karya dan Gambar Kerja Tugas Akhir ini disusun oleh
Nama : Ignatius Indra Prana NIM : 2005.05.0017
Program Studi : Interior Jurusan : desain
Judul:
DESAIN INTERIOR C.O. SUKI & CUISINES RESTAURANT
DENGAN KONSEP “ REFRESHING SPLASH”
(Jl. Sunset Road No.85)
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa
dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tlg 09 Juni 2011 Dan di nyatakan sah.
Dewan Penguji
Nama Lengkap NIP Tanda Tangan
Ketua Sidang : Prof.Dr.Drs.I Nym. Artayasa M.Kes NIP : 196403244550031002
Sekertaris : Drs. Nym. Parnama Ricor NIP : 194801101987021001
Penguji Utama : Drs.I Gede Mugi Raharja, M. Sn. NIP : 196307051990101001
Anggota : Drs. Olih Solihat Karso, M. Sn NIP : 196107061990031005
Anggota : Md. Ida Mulyati S .S.N. M. Erg. NIP : 196909131997022001
Mengesahkan Mengetahui
Denpasar, Ketua Jurusan Desain
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar
Dra, Ni Made Rinu, M.si Prof.Dr.Drs.I Nym. Artayasa M.Kes
NIP.194809011986012001 NIP : 196403244550031002
v
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
ABSTRAKSI
Desain Interior X.O. Suki & Cuisines Dengan Konsep “refreshing Splash”
Oleh: Ignatius Indra Prana
NIM: 2005 05 0017
Sadar akan keindahan pulau Bali yang mampu menarik begitu banyak wisatawan baik domestik maupun internasional membuat semakin banyak pengusaha di pulau Bali memberanikan diri untuk membuka restoran dengan
berbagai macam keunikan kuliner dari berbagai Negara, bahkan tidak jarang ada beberapa restoran yang memiliki jenis menu masakan yang berasal dari beberapa
negara sekaligus dalam satu restoran. Namun terkadang beberapa restoran tersebut tidak mendukung keunikan asal jenis masakan mereka dengan desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan terkadang kurang terasa
bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada didalam restoran, padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk menonjolkan
keunikannya. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan owner akan desain interior yang pas dan nyaman untuk menonjolkan kebudayaan negara asal masakan dan oleh karena itu dibutuhkan desainer interior yang benar – benar
mengerti akan kriteria yang baik untuk membangun sebuah restoran dengan konsep budaya agar dapat menarik minat pengunjung. X.O. Suki & Cuisines
restaurant yang berada di Jl. Raya Sunset Road, Kuta – Bali, merupakan salah satu restoran yang didesain untuk menarik minat pengunjung dengan memiliki menu masakan yang berasal dari beberapa negara di asia yaitu, Cina, Jepang, Thailand,
dan Indonesia yang terkenal sangat mengedepankan masakan lezat yang menyegarkan dan bergizi. Untuk menjawab dari kebutuhan desain interior X.O.
Suki & Cuisines restaurant kali ini, maka konsep yang di pakai adalah “Refreshing Splash” dengan pendekatan Gaya “Eklektik”. Tujuan pemilihan konsep ini adalah ingin memberikan suasana tempat makan yang menyegarkan
dengan menggabungkan beberapa nilai kebudayaan terbaik dari negara – negara asal masakan yang diharapkan dapat menambah kekayaan dan keunikan bagi
desain interior restoran ini dan dengan demikian secara otomatis akan tercipta keselarasan antara desain interior dengan menu masakan restoran X.O Suki & Cuisines.
Kata kunci : X.O. Suki & Cuisines restaurant, Refreshing Splash, Eklektik Budaya.
iii
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
ABSTRAKSI................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii DAFTAR BAGAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Pengertian Judul ................................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 4 1.4 Tujuan ................................................................................................. 4 1.5 Sasaran................................................................................................ 4
1.6 Metode ................................................................................................ 5
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 5 1.6.2 Metode Analisa Data .......................................................................... 6 1.6.3 Metode Desain .................................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum ................................................................................ 11 2.1.1 Sejarah dan Pengertian Restoran ..................................................... 11 2.1.2 Jenis-jenis Restaurant ....................................................................... 11
2.2 Tinjauan Khusus ............................................................................... 14
2.2.1 Pengertian Gaya Eklektik ................................................................. 14 2.2.2 Karakteristik Desain Cina................................................................. 15 2.2.2.1 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Cina................................. 16
2.2.2.2 Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Cina. .................................................................. 16
2.2.3 Karakteristik Disain Jepang.............................................................. 19 2.2.3.1 Karakteristik elemen pembentuk ruang jepang ................................ 20
2.2.3.2 Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Jepang................................................................ 24
2.2.4 Karakteristik Disain Thailand.......................................................... 26
iv
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
2.2.4.1 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Thailand ......................... 26
2.2.4.2 Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Thailand ............................................................ 27
2.2.5 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Bali .................................. 30
2.3 Studi Pustaka Lainnya ...................................................................... 32 2.3.1 Sistem Pelayanan XO Suki & Quisin Restaurant ............................. 32
BAB III
DATA LAPANGAN 3.1.1 Data Non Fisik X.O. & Quisin Restaurant ....................................... 34 3.1.2 Sejarah X.O & Quisin Restaurant ................................................... 34
3.1.3 Identitas Bangunan ........................................................................... 36 3.1.4 Struktur Organisasi XO SUKI & CUISIN restaurant. ...................... 37
3.1.5 Runtutan Aktivitas ............................................................................ 37 3.1.6 Pola Aktivitas pengguna ruang ........................................................ 40 3.1.7 Latar Belakang perilaku pengguna ruang ....................................... 41
3.2 Data Fisik X.O. Suki & Cuisin Awal. .............................................. 42
3.2.1 Peta Lokasi ....................................................................................... 42 3.2.2 Situasi Lokasi ................................................................................... 42 3.2.3 Existing ............................................................................................. 43
3.2.4 Potensi Site ....................................................................................... 43 3.2.5 Denah Awal Bangunan ..................................................................... 45
3.3 Data Non Fisik Bangunan yang akan di Garap. ............................... 47 3.3.1 Identitas bangunan ............................................................................ 47
3.4 Data Fisik Museum Kartun Indonesia ............................................. 47
3.4.1 Peta Lokasi ....................................................................................... 47 3.4.2 Situasi Lokasi ................................................................................... 48 3.4.3 Existing ............................................................................................. 48
3.4.4 Denah Awal Bangunan ..................................................................... 48 3.4.5 Potensi Site ....................................................................................... 49
3.4.6 Pertimbangan pemilihan Lokasi ....................................................... 49 3.4.7 Analisa Data Bangunan Awal Sebelum di Garap. ............................ 50 3.4.8 Data Parameter ................................................................................. 54
BAB IV
PENJABARAN KONSEP, ANALISA, DAN DESAIN
4.1 Konsep Desain .................................................................................. 57 4.1.1 Latar Belakang Pemilihan Konsep ................................................... 57
v
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.1.2 Penjabaran Arti Konsep.................................................................... 58
4.1.3 Karakter air sebagai subyek dari konsep ”refreshing Splash”.......... 58 4.1.4 Bagan Konsep ”Refreshing Splash” ................................................. 61 4.1.5 Bagan Gaya ”Eklekti” ...................................................................... 63
4.1.6 Nilai Estetika pada Konsep ”Refreshing Splash”............................ 67 4.1.7 Kesimpulan konsep .......................................................................... 68
4.2 Programming .................................................................................... 69 4.2.1 Program Kebutuhan Ruang .............................................................. 69
4.2.2 Analisa Bangunan Awal Xo Suki & Cuisin Restaurant ................ 84 4.2.2.1 Analisa Zoning dan sirkulasi............................................................ 84
4.2.2.2 Analisa Layout Ruang dan Penataan Fasilitas ................................. 85 4.2.2.3 Analisa Elemen Pembentuk Ruang .................................................. 87 4.2.2.4 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang ................................ 89
4.2.2.5 Analisa Unsur Utilitas Ruang........................................................... 90 4.2.2.6 Analisa Fasilitas ............................................................................... 91
4.3 Scematic Desain ............................................................................... 93 4.3.1 Sonasi dan Sirkulasi ......................................................................... 93
4.3.2 Lay Out Ruang Dan Penataaan Fasilitas .......................................... 97 4.3.3 Elemen Pembentuk Ruang ............................................................. 100
4.3.4 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang ............................................ 105 4.3.5 Unsur Utilitas Ruang ...................................................................... 107 4.3.6 Fasilitas ........................................................................................... 110
4.4 Visualisation Design....................................................................... 110
4.4.1 Sonasi dan Sirkulasi ....................................................................... 111 4.4.2 Gambar Kerja ................................................................................. 112
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 168 5.2 Saran ............................................................................................... 169
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 170 LAMPIRAN
vi
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
DAFTAR GAMBAR
2.1 Pintu Kisi – kisi dan Pintu Ukiran ...................................................... 16
2.2 Mebel Cina.......................................................................................... 17 2.3 Motif Cina dan Porselin ...................................................................... 18 2.4 Shoji .................................................................................................... 21
2.5 Tatami ................................................................................................. 21 2.6 Langit –langit dengan bentukan datar................................................. 22
2.7 Langit –langit dengan bentukan meninggi ......................................... 22 2.8 Langit – langit dengan perpaduan bentuk lengkung dan persegi ....... 22 2.9 Main Entrance dengan Atap ............................................................... 23
2.10 Main Entrance dengan Atap balok Kayu ............................................ 23 2.11 Meja Makan ala Jepang ...................................................................... 24
2.12 Bentuk Rumah Lampu Jepang ............................................................ 24 2.13 Folding Screen .................................................................................... 25 2.14 Tsui-Tate ............................................................................................. 25
2.15 Layar Tirai .......................................................................................... 25 2.16 R.Retoran Hotel Bangkok................................................................... 26
2.17 Pattaya Hotel Restaurant..................................................................... 26 2.18 R. Tideur Santithani Hotel Thailand................................................... 27 2.19 Area Lobby dinnerboat Thailand ........................................................ 27
2.20 Penyajian dalam dinner Khantok ........................................................ 28 2.21 R. Kantoke .......................................................................................... 28
2.22 Motif Gajah......................................................................................... 29 2.23 Motif Ular Naga.................................................................................. 29 2.24 Motif Gelombang................................................................................ 29
2.25 Lantai pada bangunan tradisional Bali ............................................... 30 2.26 Dinding Pasangan Batu – bata dari tanah Liat.................................... 30
2.20 Konstruksi plafon bangunan suci tradisional Bali .............................. 31 2.21 Contoh bangunan Suci di Bali ............................................................ 31 2.22 Display Suki........................................................................................ 32
2.23 Salah satu jenis Suki ........................................................................... 32 2.24 Meja Makan Suki................................................................................ 32
2.25 Cara memasak Suki ............................................................................ 32 3.1 Masakan Suki...................................................................................... 35
3.2 X.O. Alcohol ...................................................................................... 35 3.3 Peta Lokasi Awal ................................................................................ 42
3.4 Situasi Lingkungan bangunan Awal ................................................... 43 3.5 Denah Layout Lt.1 Restoran Awal ..................................................... 45 3.6 Denah Layout Lt.1 Restoran Awal ..................................................... 46
3.7 Peta Lokasi Rencana Lokasi ............................................................... 47 3.8 Situasi Lingkungan Awal. .................................................................. 48
vii
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
3.9 Denah Awal Museum Kartun Indonesia............................................. 48
3.9 Main Entrance Museum Kartun Indonesia. ........................................ 50 3.10 Fasade Entrance Museum Kartun Indonesia ...................................... 50 3.11 Area Display Museum Kartun Indonesia ........................................... 51
3.12 Area Book Store Museum Kartun Indonesia ...................................... 51 3.13 Area Kantor Museum Kartun Indonesia ............................................. 51
3.14 Area gudang Museum Kartun Indonesia. ........................................... 51 3.15 Area toilet Museum Kartun Indonesia................................................ 52 3.16 Papan Sketsel ...................................................................................... 52
3.17 Kursi Tunggu ...................................................................................... 52 3.18 Pencahayaan Museum Kartu Indonesia .............................................. 52
3.19 Jenis Lantai ......................................................................................... 53 3.20 Jenis Dinding. ..................................................................................... 53 3.21 Jenis Plafon. ........................................................................................ 53
3.22 Restoran Shang Place ......................................................................... 54 3.23 Restoran Takigawa ............................................................................. 55
3.24 Restoran Bodaeng - Thai. ................................................................... 56 4.1 Zoning dan Sirkulasi Alt 1.................................................................. 93
4.2 Zoning dan Sirkulasi Alt 2.................................................................. 94 4.3 Zoning dan Sirkulasi Lt. 1 Alt 1 ......................................................... 95
4.4 Zoning dan Sirkulasi Lt. 1 Alt 2 ......................................................... 95 4.5 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 1 ........................................ 97 4.6 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 2. ....................................... 98
4.7 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Lt. 1 Alt 3. .............................. 99 4.8 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Lt. 2 Alt 3 ............................... 99
4.9 Zoning dan Sirkulasi Lt. 1 ................................................................ 111 4.10 Zoning dan Sirkulasi Lt. 2 ................................................................ 111
viii
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
DAFTAR TABEL
4.1 Program Kebutuhan Ruang................................................................. 84 4.2 Analisa Elemen Pembentuk Ruang Awal ........................................... 89
4.3 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Awal ......................... 90 4.4 Analisa Elemen Unsur Utilitas Ruang Awal ...................................... 91
4.5 Analisa Fasilitas Ruang Awal............................................................. 92 4.6 Elemen Pembentuk Ruang Alt 1....................................................... 102 4.7 Elemen Pembentuk Ruang Alt 2....................................................... 104
4.8 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 1 ..................................... 105 4.9 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 2 ..................................... 106
4.10 Unsur Utilitas Alt 1........................................................................... 108 4.11 Unsur Utilitas Alt 2........................................................................... 109 4.12 Hubunga Antar Ruang ...................................................................... 112
ix
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
DAFTAR BAGAN 1.1 Metode kotak Kaca .............................................................................. 7
1.2 Pola Berpikir Desainer.......................................................................... 8 1.3 Metode Kotak Hitam ............................................................................ 9
3.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 39 3.2 Pola Aktivitas...................................................................................... 40
3.3 Pola Aktivitas Pengelola ..................................................................... 41 3.4 Struktur Organisasi ............................................................................ 39
3.5 Pola Aktivitas...................................................................................... 40 3.6 Pola Aktivitas Pengelola ..................................................................... 41 3.7 Struktur Organisasi ............................................................................ 39
3.8 Pola Aktivitas...................................................................................... 40 3.9 Pola Aktivitas Pengelola ..................................................................... 41
4.1 Karakter Umum Kesegaran Air. ......................................................... 61 4.2 Karakter Garis Kesegaran Air ............................................................ 61
4.3 Karakter Bidang Kesegaran air........................................................... 62 4.4 Karakter Warna Air ............................................................................ 62
4.5 Karakter Umum Desain Cina.............................................................. 63 4.6 Karakter Garis dan Bidang Cina. ........................................................ 63 4.7 Karakter Warna Cina. ......................................................................... 63
4.8 Karakter Material Cina ....................................................................... 63 4.9 Karakter Umum Desain Jepang .......................................................... 64
4.10 Karakter Garis dan Bidang Jepang. .................................................... 64 4.11 Karakter Warna Jepang....................................................................... 64 4.12 Karakter Material Jepang.................................................................... 64
4.13 Karakter Umum Desain Thailand ....................................................... 65 4.14 Karakter Garis dan Bidang Thailand .................................................. 65
4.15 Karakter Warna Thailand ................................................................... 65 4.16 Karakter Material Thailand................................................................. 65 4.17 Karakter Umum Desain Bali .............................................................. 66
4.18 Karakter Garis dan Bidang Bali.......................................................... 66 4.19 Karakter Warna Bali ........................................................................... 66
4.20 Karakter Material Bali ........................................................................ 66 4.21 Kesimpulan Konsep ............................................................................ 68
1
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau Bali yang sudah terkenal sebagai daerah industri pariwisata nya di
mata dunia tentu memiliki sejuta pesona yang sangat diminati para Wisatawan.
Selain untuk menikmati wisata alam, salah satu tujuan wisatawan datang ke Bali
adalah untuk menikmati wisata kulinernya. Salah satu sarana pariwisata di Bali
yang berpotensi dikembangkan untuk wisata kuliner adalah restoran. Restoran
saat ini bukan lagi hanya sekedar tempat untuk menikmati makanan dan
minuman saja, tetapi juga dipakai untuk tempat berkumpul keluarga dan bertemu
rekan bisnis sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia.
Sadar akan keindahan pulau Bali yang mampu menarik begitu banyak
wisatawan baik domestik maupun internasional inilah, yang membuat semakin
banyak pengusaha di pulau Bali memberanikan diri untuk membuka restoran
dengan berbagai macam keunikan kuliner dari berbagai Negara, bahkan tidak
jarang ada beberapa restoran yang memiliki jenis menu masakan yang berasal dari
beberapa negara sekaligus dalam satu restoran. Namun terkadang beberapa
restoran tersebut tidak mendukung keunikan asal jenis masakan mereka dengan
desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan terkadang kurang
terasa bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada di dalam restoran,
padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk
menonjolkan keunikannya, bahkan ada beberapa restoran yang tidak maksimal
didalam memenuhi kebutuhan aktivitas pengunjung maupun karyawan, sehingga
aktivitas di dalam restoran menjadi terganggu. Beberapa masalah tersebut terjadi
karena minimnya pengetahuan owner akan desain interior yang pas dan nyaman
untuk menonjolkan kebudayaan negara asal masakan dan tentunya yang tetap
memikirkan kebutuhan aktivitas restoran oleh karena itu dibutuhkan desainer
interior yang benar – benar mengerti akan kriteria yang baik untuk membangun
sebuah restoran dengan konsep budaya agar dapat menarik minat pengunjung dan
memenuhi seluruh aktivitas di dalamnya.
2
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
XO SUKI & CUISINES Restoran merupakan salah satu restoran Waralaba
suki ternama di Indonesia yang menyuguhkan berbagai macam makanan suki dan
ala carte dari berbagai negara di Asia, seperti Indonesia, Cina, Thailand, dan
Jepang. Restoran ini tersebar hampir di seluruh kota besar di Indonesia seperti
Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, dan Malang. Melihat pangsa pasar yang
juga sangat menggiurkan sehingga Bali pada akhirnya juga dipilih sebagai daerah
persebaran restoran X.O. Suki & CUISINES, dan pada bulan Juni tahun 2010
restoran ini pun berdiri di Mall Galeria Jl. By Pass Brigjen I.G. Ngr. Rai, Kuta –
Bali.
Pada perancangan interior dengan judul “Desain Interior Restoran X.O.
Suki & CUISINES, Jl. Raya Sunset Road, Kuta - Bali” kali ini merupakan alih
fungsi bangunan yang sebelumnya berupa Obyek Wisata Museum Kartun.
Alasan pemilihan lokasi ini karena memiliki keluasan tanah yang sesuai dengan
kebutuhan restoran dan juga memiliki akses yang baik karena berada di jalur
pariwisata yaitu daerah Kuta sehingga memiliki prospek yang sangat cerah untuk
ke depannya. Kasus ini juga menarik untuk diangkat karena restoran ini memiliki
kekayaan menu masakan yang berasal dari 4 negara di Asia sekaligus sehingga ini
merupakan tantangan untuk bisa merancang interior restoran yang tidak hanya
nyaman tetapi juga mampu mencirikan negara asal masakan, dan juga
mengimbangi serta mendukung dari keberadaan masakan yang ada baik dari segi
fungsi ruangnya, suasana ruang maupun fasilitasnya.
1.2 Pengertian Judul
Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “Desain Interior XO
SUKI & CUISINES Restoran dengan Konsep Refreshing Splash dengan
pendekatan gaya Eklektik, Jl. Raya Sunset Road, Kuta - Bali”, dan berikut
merupakan arti perkata dari judul tersebut sesuai pendapat para ahli :
a. Desain : menurut buku Diksi Rupa yaitu sebuah rancangan /seleksi atau
arsemen dari elemen formal karya seni; ekspresi konsep seniman dalam
3
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
berkarya yang mengkomposisikan berbagai elemen dan unsur yang mendukung
(Susanto, 2002;31).
b. Interior : karya arsitek yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu
bangunan, bentuk-bentuknya sejenis dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan dalam proses perancangan selalu dipengaruhi oleh unsur-
unsur geografi setempat dengan kebiasaan-kebiasaan setempat ( Suptandar,
1985; 11 ).
c. XO SUKI & CUISINES Restoran : merupakan nama sebuah Restoran yang
akan dibangun di lokasi Museum Kartun Indonesia. Peraturan pemerintah RI
No. 34/PP/DPR RI/1997, hal 2, Restoran merupakan usaha komersial yang
ruang lingkup dan kegiatannya menyediakan hidangan makanan dan minuman.
d. Refresh : merupakan kata sifat yang berarti segar atau kesegarang, penambahan
akhiran – ing membentuknya menjadi kata kerja yaitu menyegarkan. (kamus Inggris –
Indonesia, 1996;473)
e. Splash : Merupakan kata benda yang berarti ceburan, cemplungan, cipratan, percikan,
atau deburan. (kamus Inggris – Indonesia, 1996;546)
f. Gaya Eklektik : Eklektik artinya memilih yang terbaik dari berbagai sumber
gaya atau paham yang sudah ada sebelumnya. (Ikwaluddin,2005;23).
g. Jl. Raya Sunset Road : nama jalan didaerah Kuta – Bali
h. Kuta : sebuah desa kecamatan di Kabupaten Badung, Bali.
i. Bali : nama salah satu provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau
terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut .
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian judul pengantar karya ini adalah
rancangan ruang dalam pada sebuah bangunan komersial yang bernama XO SUKI
& CUISINES Restoran dimana ruang lingkup dan kegiatannya menyediakan
hidangan makanan dan minuman yang berlokasi di Jl. Raya Sunset Road, Kuta –
Bali, dan memiliki konsep Refreshing Splash dengan pendekatan gaya Eklektik
yaitu memadukan unsur – unsur yang terbaik dari kebudayaan dari 4 negara yaitu
Indonesia, Cina, Jepang, dan Thailand.
4
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
1.3 Rumusan Masalah
a. Bagaimana bentuk pengaplikasian dari konsep Refreshing Splash dengan
pendekatan Gaya Eklektik pada interior XO SUKI & CUISINES Restoran
yang mengangkat penggabungan budaya dari 4 negara yaitu Cina, Jepang,
Thailand, dan Indonesia sehingga benar – benar dapat menarik perhatian dan
memberikan atmosfer yang berbeda bagi setiap pengunjung yang datang?
b. Bagaimana cara menciptakan desain restoran XO SUKI & CUISINES yang
mampu memenuhi seluruh kebutuhan pengunjung maupun pegawai.
1.4 Tujuan
a. Desain interior XO SUKI & CUISINES Restoran diharapkan dapat
mengimbangi dan saling mendukung setiap masakan yang ada d idalamnya
sehingga dapat dinikmati dan memberi energi positif yang baru bagi setiap
pengunjungnya.
b. Desain interior XO SUKI & CUISINES Restoran diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan aktivitas Restoran sehingga tercipta kenyamanan
baik bagi pengunjung maupun bagi pegawai pada XO SUKI & CUISINES
Restoran.
1.5 Sasaran
a. Menciptakan desain interior restoran yang menampilkan unsur atau
karakter air disetiap sudutnya.
b. Pengunjung dapat berimajinasi seolah – olah sedang berada di negara asal
dimana masakan tersebut berada.
5
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
1.6 Metode
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Hadi bahwa, teknik observasi adalah teknik pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena (Hadi, 1984;31).
Melalui teknik ini maka penulis langsung melakukan pengamatan ke
lapangan yang dimulai dengan survey data fisik.
b. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung atau tidak langsung (melalui telepon) dengan orang yang
bergerak dibidangnya dan mampu memberikan data serta informasi
tentang objek redesain. Dalam hal ini mengadakan tanya jawab dengan
manager, staf dan karyawan, dan pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan tersebut.
c. Kepustakaan
Mencari literatur yang diperlukan sebagai data komparatif yang
didapatkan dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teori-
teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan.
d. Dokumentasi
Menurut Winarno Surakhmad (1980; 123) dokumen di sini berarti sega la
macam bentuk atau benda yang tertulis maupun tidak tertulis. Menjadi
keterangan dalam memperoleh data yang digunakan untuk melengkapi
data-data yang lainnya.
Maksud penggunaan metode ini adalah agar dapat mendokumentir (data
visual berupa foto) objek-objek yang ada guna melengkapi data yang
diperoleh melalui metode observasi dan wawancara dengan
mempergunakan alat (kamera).
6
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
1.5.2 Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah :
a. Deskiptif
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif .
b. Kualitatif
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman
yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial
dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.
Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007;3) mengemukakan bahwa
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah
dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah
instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi
obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan
pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah
belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami
interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran
data, dan meneliti sejarah perkembangan.
1.5.3 Metode Desain
a. Metode kotak kaca ( glass-box method )
Metode kotak kaca ( glass-box method ) adalah metode berpikir rasional
yang secara obyektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan
7
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
terbatas dari pikiran dan pertimbangan yang tidak rasional (Jones, 1973;49).
Metode ini selalu berusaha menemukan fakta-fakta dan sebab atau alasan
faktual yang melandasi terjadinya suatu hal atau kejadian dan kemudian
berusaha menemukan alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul.
Ciri utama metode kotak kaca adalah :
1. Sasaran dan strategi desain telah ditetapkan secara pasti dan jelas
sebelum analisis dilaksanakan.
2. Analisis desain dilaksanakan secara tuntas sebelum solusi atau
keputusan yang diinginkan ditetapkan.
3. Sebagian besar evaluasi bersifat deskriptif dan dapat dijelaskan secara
logis.
4. Strategi perancangan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses analisis,
biasanya dalam susunan sekuensial, walau ada kalanya dalam bentuk
proses pararel, meliputi komponen dan bagian persoalan yang dapat
dipilih.
Metode kotak kaca (glass-box method) dapat digambarkan sebagai berikut :
INPUT
PROSES
OUTPUT
FEED
BACK
CONTROL
Bagan 1. Metode Kotak Kaca Sumber : Mahasiswa
Data Lapangan
Masalah
Data Parameter
Data Literatur
Analisis
Desain
Pra Desain
Sintesis
8
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Sejarah Restoran Xo :
Berawal dari seorang penggemar masakan Thailand yang ingin
mengembangkannya di indonesia
Xo Suki & CUISINES
MASALAH :
Bagaimana cara mengemas desain
interior yang nyaman dengan
memadukan unsur kebudayaan dari 4 negara di asia yaitu Cina,
Jepang, Thailand, dan Indonesia
yang dapat memberikan keunikan
dan kenyamanan bagi setiap
pengunjung dan pengawainya
ANALISIS
GAGASAN
ALTERNATIF
DESAIN
PRA DESAIN
Data Lapangan :
Data fisik
Museum Kartun
GOAL DESAIN
Mampu mewujudkan desain interior restoran yang seimbang
akan fungsi, estetika, konsep, dan
karakter negara
IDE
Konsep
Refreshing Splash
dengan gaya
Eklektik
Data Parameter
Restoran Asia
Data Literatur
Restauran di
Asia
Kriteria Desain
Fungsional
Ergonomis
Estetis
Bagan 2. Pola Berpikir Desainer
Sumber : Mahasiswa
Museum Kartun Alih
fungsi
Data Lapangan : Data non fisik
XO Suki & CUISINES
9
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
b. Metode kotak hitam ( black-box method )
Kebalikan dari metode kotak kaca adalah metode kotak hitam ( black-box
method ) adalah metode berpikir intuitif dan disebut juga sebagai imaginin.
(Jones, 1973;49).
Ciri utama metode kotak hitam antara lain :
1. Sasaran desain tidak ditentukan secara pasti dan bisa berubah sesuai
perkembangan pikiran desainer maupun tambahan masukan data.
2. Keputusan desainer dikendalikan oleh masukan data terakhir tentang
masalah yang dihadapi, juga masukan dari kasus-kasus lain yang hampir
sama atau setara (analogi), ditambah dengan masukan dari pengalaman
diri desainer.
3. Keputusan desainer dapat diambil lebih cepat tetapi bersifat acak dengan
mengabaikan sementara kelaziman yang berlaku dikalangan masyarakat
atau sebaliknya untuk mengakomodasi clan mengikuti kehendak
masyarakat.
4. Dalam benaknya desainer mencerna dan memanipulasi citra yang
merepresentasikan struktur persoalan secara menyeluruh, kemudian
dengan cara yang sering tidak dapat diduga mentransfomasikan masalah
yang rumit menjadi sederhana dan sekaligus menghasilkan keputusn
akhir. Dalam metode desain proses ini sering disebut leap of insight.
Untuk melaksanakan pendekatan dengan metode kotak hitam, seorang
desainer dituntut untuk memiliki pengalaman serta referensi yang banyak
serta daya pkir yang tajam.
metode kotak hitam (black-box method) dapat digambarkan sebagai berikut :
Feed Back
Input Output Proses Desain
Bagan 3. Metode Kotak Hitam
Sumber : Dokumentasi Mahasiswa
10
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
1.7 Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, identifikasi
masalah, batasan masalah, tujuan, pengertian judul, metode desain serta
sistematika pengantar desain yang merupakan gambaran umum dari isi secara
keseluruhan.
Bab II Tinjauan Pustaka/Teori
Bab ini berisi tentang kajian pustaka yang berkaitan dengan desain interior
Restoran, yang akan menunjang dari objek yang menjadi fokus penelitian.
Bab III Data Lapangan
Merupakan penjabaran tentang data factual yang ada di lapangan. Bab ini
terdiri atas potensi site kasus, perkembangan studi kasus, aplikasi ilmu,
konsep desain interior kasus , isu dan permasalahan yang terdapat di daerah
lokasi kasus.
Bab IV Penjabaran Konsep, Analisa, dan Desain.
Pada bab ini merupakan pemaparan tentang data-data yang sudah masuk
dibahas secara runtut untuk menjawab semua permasalahan pada penelitian
ini.
Bab V Penutup
Berisi tentang uraian atau jawaban dari permasalahan, yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
11
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tinjauan Umum
2.1.1 Sejarah dan Pengertian Restoran
Tahun 1765 Monsier Boulanger membuka restoran soup di Perancis bertuliskan
“VENITE ADME OMNES QUI STOMACHO LABORATORATIS ET EGO
RESTAURABO VOS” yang artinya datanglah kalian semua kepada saya, bagi anda yang
perutnya keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi anda. Tulisan ini
mampu menarik perhatian orang yang lewat untuk masuk ke restoran. Soupnya diberi
nama “Le Restaurant Divin” yaitu obat untuk menyegarkan.
Kata “restaurant” sendiri berasal dari bahasa perancis, asal kata “restaure”
berarti memulihkan kembali. Menurut Soekresno (2001 : 16), restoran adalah suatu usaha
komersial yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman bagi umum dan
dikelola secara umum, Sedangkan pada Dictionary of Hotels, Tourism, And Catering
Management (1994) dikatakan bahwa restoran adalah tempat dimana orang dapat
membeli dan makan makanan.
2.1.2 Jenis-jenis Restaurant
Berdasarkan pengelolaan dan sistem penyajian , restoran dapat di klasifikasikan
menjadi 3 ( Soekresno, 2001 : 17), yaitu :
a. Restoran formal (formal Restaurant)
Pengertian formal restoran adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan yang
ekslusive.
Ciri – cirinya antara lain penerimaan pelanggan dengan sistem
pemesanan tempat terlebih dulu, pelanggan menggunakan pakaian formal, menu
pilihan yang disediakan adalah menu klasik / menu eropa populer, sistem
penyajian yang dipakai adalah russian service / french service atau
12
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
modifikasi dari kedua table service tersebut, disediakan ruangan coctail
selain ruangan jamuan makan, dibuka untuk makan siang dan makan
malam, tetapi tidak menyediakan makan pagi, menyediakan berbagai merk
minuman bar, menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk
melantai dengan suasana romantis dan ekskusif, harga makanan dan
miuman relatif tinggi dibanding harga di restoran informal, penataan
bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk dapat
dilewati Queridon. tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu
pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan.
Contoh restoran formal, yaitu : Members restaurant, Super Club,
Gourment, Main dining Room, grilled Restaurant, Executive Restaurant.
b. Restoran Informal (informal Restaurant)
Pengertian restoran informal adalah industri jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional
dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan
percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.
Ciri-cirinya antara lain harga makanan dan minuman relatif murah,
penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat, pelanggan yang
datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal, sistem penyajian
yang dipakai american service / ready Plate bahkan self service ataupun
counter service, tidak menyediakan hiburan musik hidup, penataan meja
dan bangku cukup rdapat antara satu dengan yang lainnya, daftar menu
oleh pramu saji tidak dipresentasikan kepada pelanggan umum namun
dipampang di counter atau langsung di setiap meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan, menu yang disediakan sangat terbatas dan
membatasi menu yang relatif sedikit dengan standar kebutuhan.
Contoh Restoran informal, yaitu : Café, Cafetaria, Fast Food
Restaurant, Coffe Shop, Pub Snack Bar, dan sebagainya.
13
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
c. Specialties restaurant
Pengertian Specialties restaurant adalah industri jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional
dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian
yang khas dari suatu negara tertentu.
Ciri – cirinya antara lain menyediakan sistem pemesanan tempat,
menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi
banyak pelanggan secara umum, sistem penyajian disesuaikan dengan
budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional, hanya
dibuka untuk menyediakan makan siang atau makan malam, menu ala
carte dipresentasikan oleh pramusaji kepada pelanggan, biasanya
menghadirkan musik / hiburan khas negara asal, harga makanan relatif
tinggi dibandingkan dengan informal restaurant dan lebih rendah
dibanding formal restaurant, jumlah tenaga service sedang dengan standart
kebutuhan.
Contoh Spesialis Restaurant, yaitu : Indonesian Food Resaturant,
Italian Food Restaurant, Chinese Food Restaurant, Japanese Food
Restaurant, dan sebagainya. Yoeti (1991:254) mengatakan bahwa,
specialty restaurant hanya menyediakan makanan dan minuman tertentu
dalam macam dan jenis yang terbatas. Pada restoran ini peranan dekorasi
dan interior sangat memegang peranan penting untuk menarik lebih
banyak pelanggan.
Berdasarkan aktivitasnya catering industry dikelompokkan
kedalam usaha pelayanan makanan dan minuman (food & Beverages), dan
adakalanya makanan dan minuman yang diusahakan tidak selalu
disediakan untuk restoran tetapi mungkin untuk hotel, rumah
peristirahatan, dan lain – lain.
14
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Pengertian Gaya Eklektik
Menurut Webster (1983:51) perkataan eklektik dalam bahasa yunani
“Eklektikos”, dalam bahasa perancis yaitu “eklegein” yang berarti memilih yang
terbaik dari berbagai doktrin, metode, system atau gaya atau mengkomposisikan
beberapa elemen yang diambil dari berbagai sumber.
Dalam Oxford Advanced learner’s dictionary, eklektik diartikan sebagai
usaha memilih atau menggunakan bermacam – macam susunan yang tidak
terbatas pada satu sumber ide dan sebagainya, baik berupa orang, kepercayaan dan
sebagainya.
Dalam ilmu filosofi dan teknologi, eklektik merupakan praktek memilih
doktrin dari beberapa system yang berbeda tanpa memakai keseluruhan system
yang lama untuk masing – masing doktrin. Berbeda dengan sinkretisme yang
merupakan usaha menyerasikan , memadukan atau mengkombinasikan dua atau
beberapa system (Encyclopacdia Britannica,1995).
Menurut Ikwaluddin, (2005). eklektik artinya memilih yang terbaik dari
berbagai sumber gaya atau paham yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur
eklektisme adalah memilih, memadukan unsur – unsur atau gaya ke dalam bentuk
tersendiri. Arsitek, pemilik bangunan, keduanya memilih secara bebas, gaya –
gaya, bentuk – bentuk yang paling cocok dan pantas menurut selera sosio
ekonomi.
Gaya Eklektik di kenal kedalam istilah interior gaya gado – gado yang
merupakan paduan dari beragam selera gaya mebel. Meskipun tata ruangnya
terdiri dari berbagi gaya atau material , te tapi eklektik tetap bisa tampil menarik,
bahkan tidak membosankan. Eklektik berarti menyeleksi apa saja yang terlihat
bagus, baik dalam dekorasi, suasana, zaman, dan gaya dalam satu kesatuan.
Contoh ada beberapa karakter yang bisa dicampurkan dengan harmonis, misalnya
mebel bergaya klasik oriental cocok dikombinasikan dengan mebel bergaya
kontenporer. Kedua gaya itu sama-sama mempunyai garis desain yang bersih dan
sederhana. Mebel klasik dengan garis-garis sederhana bagus bila dipadukan
dengan sofa modern. Paduan seperti ini bisa memberikan aksen pada ruang. Gaya
15
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
eklektik sebagai penghargaan atau nostalgia dari gaya yang ada sebelumnya
(Sulistiono.y,2003:40).
Jadi uraian diatas dapat disimpulkan eklektik yaitu memilih yang terbaik
dari berbagai gaya atau mengkomposisikan beberapa elemen yang diambil dari
berbagai gaya, suasana, zaman dan periode yang berbeda dalam satu kesatuan .
Menyeleksi dan memadukan unsur-unsur atau gaya yang paling cocok secara
bebas kedalam bentuk tersendiri menurut selera sosio Ekonomi.
2.2.2 Karakteristik Desain Cina
Desain dari Cina memiliki penekanan pada proporsi yang baik, simetris,
garis – garis sederhana, penggunaan material kayu, dan penggunaan warna yang
biasanya kuat dan terang, karena warna – warnanya jarang dicampur. Cina juga
memiliki beberapa macam motif dan simbol, yang digunakan secara terpisah
maupun dengan cara dikombinasi (Haerdwood,May, & Sherman, 2002).
Menurutnya Desain Cina pada umumnya cenderung menggunakan ukir – ukiran
dan bentuk bundar, vas dengan kualitas tinggi, tepi atap bangunan yang bengkok,
kaki meja yang melengkung, dan lukisan pemandangan. Desain Cina sering
dihubungkan dengan ramainya ukir – ukiran, Motif – motif yang kompleks dan
warna yang kaya akan merah dan emas (Leece,2002).
Selain itu juga digunakan Feng-shui. Meskipun Feng- shui bukan bagian
dari agama, tetapi oleh masyarakat umum digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan diaplikasikan pada berbagai macam bangunan di berbagai tempat. Pada
dasarnya Feng Shui timbul dari adanya ide bahwa manusia seharusnya hidup dan
beraktivitas di lingkungan yang harmonis, sebuah prinsip yang diinginkan oleh
setiap orang. Karakter Desain ini juga digunakan pada Desain arsitektur dan
interior, baik secara menyeluruh maupun sebagian (Liu,1989).
2.2.2.1 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Cina
Harwood, May, & Sherman (2002), mengatakan bahwa interior Cina
dengan hati – hati ditata dan dirancang seperti bangunan – bangunannya dan yang
16
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
penting adalah simertis. Formalitas dan kesimetrisan menghasilkan bentukan dan
penataan letak dari pintu, jendela, dan mebel. Interior Cina ditandai dengan ukiran
yang divernis, patung dan vas porselin, serta koleksi batu permata.
Dinding dapat dibiarkan tanpa hiasan atau dihias sebagian, melapisi
permukaannya dengan kayu yang secara arsitektur menyatu, ditambah pengerjaan
ukiran kayu yang teliti, khususnya didaerah pertemuan antara dinding dengan
plafon. Bentuk dari kolom penopangnya dapat berupa lingkaran, bujur sangkar,
segi delapan, atau divariasi dengan bentuk binatang. jendela dari arsitektur Cina
umumnya berbentuk persegi panjang dengan daun jendela yang menggunakan
material kayu. Pintunya berbentuk persegi panjang, terbuat dari lapisan kayu dan
sering kali ditambah dengan ukiran, cat berwarna atau warna emas. Beberapa
pintu memiliki kisi – kisi dengan pola geomertis skala besar atau ukiran dengan
pola geometris skala kecil.
Kamar pada rumah – rumah Cina biasanya diterangkan dan dilunakkan
dengan tenunan seperti karpet dan brokat. Lantai dari interior dapat berupa tanah,
kayu atau semen, selain itu dapat dilapisi dengan permadani, karpet, atau tikar.
Plafon di area publik menggambarkan Desain geometris yang diulang – ulang.
Balok besar yang sudah dibentuk dan dicat seringkali membagi – bagi plafon
menjadi beberapa bagian (Harwood,May,&Sherman,2002).
Gambar 2.1. Pintu kisi – kisi dan Pintu Uiran
(Sumber : Harwood, May, & Sherman, 2002 : 18 & 22)
17
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.2.2.2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas
Pendukung Ruang Cina.
a. Mebel
Mebel Cina juga seperti interiornya, memperlihatkan keformalitasan,
keteraturan, simetris, dan garis – garis lurus. Pada umumnya mebel Cina
bercirikan kesederhanaan, konstruksi yang memang berfungsi untuk
menopang, dan proporsi yang baik untuk keindahannya. Sejak periode Ming,
kebanyakan mebel Cina hanya menggunakan kayu atau bambu yang di plitur.
Ciri tersendiri dari mebel Cina antara lain kaki mebelnya memiliki sudut yang
landai, bundar, lonjong, dan adanya bagian yang ramping dengan ukiran.
Material mebel umumnya menggunakan kayu solid keras dari daerah
setempat, beberapa macam kayu dapat dikombinasikan pada 1 mebel. Mebel
dari daerah selatan banyak menggunakan material bambu. Konstruksinya
berliku – liku dan rumit karena tidak menggunakan paku/pin dan hanya
menggunakan sedikit perekat (Harwood,May,&Sherman,2002). Elemen kayu
pada mebel Cina dibentuk tanpa menggunakan paku (kecuali di perbaiki), dan
biasanya juga tidak menggunakan lem atau konstruksi ekor burung.
Gambar 2.2. Mebel Cina
(Sumber : Harwood, May, & Sherman, 2002 : 18 & 26)
18
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
b. Warna
Harwood, May, & Sherman (2002), Mengungkapkan warna – warna yang
digunakan oleh Cina antara lain : merah (seperti api, Melambangkan
kebahagiaan), Kuning (seperti tanah), emas dan hijau ( melambangkan
peruntungan), dan biru melambangkan surga). Sedangkan menurut Skinner
(1997:212) warna merah banyak digunakan karena warna ini melambangkan
kebahagiaan dan kesejahteraan, keemasan atau kuning melambangkan
keceriaan, dan hijau melambangkan suasana yang tenang atau hening. Dan
untuk ruang – ruangan yang terasa sesak atau sempit dimanapun letaknya
layak diberi warna yang bernuansa ringan.
c. Dekorasi.
Interior Cina juga banyak menggunakan dekorasi seperti, lukisan, vas
porselin, ukir – ukiran, patung, permadani dan lain – lain. Dan dekorasi –
dekorasi tersebut diberi simbol – simbol yang dipercaya oleh orang Cina
dapat mendatangkan nasib baik, misalnya dekorasi dengan gambar atau
ukiran naga, patung singa, dan sebagainya.
d. Feng Shui.
Tujuan utama dari feng shui pada tata ruang toko dan restoran adalah
menarik pelanggan dan untuk bisnis yang berorientasi pada pelanggan seperti ini,
Gambar 2.3. Motif Cina dan vas porseline
(Sumber : Harwood, May, & Sherman, 2002 : 18 & 26)
19
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
prioritas utama adalah desain interior yang sifatnya menyambut. Penataan
pajangan harus sedemikian rupa, sehingga penjual yang melayani pelanggan
menghadap pintu. Pemilik restoran suka memelihara ikan karper yang mahal dan
juga hewan air yang lezat lainnya di aquarium. Hal ini mempunyai 2 maksud
yaitu, air dapat mendatangkan feng shui yang baik atau menunjukan kesegaran
makanan laut dari restoran itu (Too,1994:114-115).
Too (1994:108), mengatakan bahwa beberapa praktisi merasa yakin ada
warna yang cocok untuk bisnis tertentu. Misalnya warna emas dan merah, cocok
untuk restoran karena api digunakan untuk memasak makanan . Dan orang Cina
sangat percaya pada cahaya terang, terutama di restoran, dapat menarik
pelanggan. Tetapi Too (1994:115), juga mengatakan bahwa restoran Cina yang
modern tidak lagi menyukai warna merah dan keemasan pada dekorasi mereka.
Dan banyak juga diantara mereka menyingkirkan gambar naga melingkar yang
merupakan unsur yang paling populer dari restoran masa lalu. Malahan sekarang
bagan warna yang lembut, meja bujur sangkar dan bundar, dan penataan meja
yang tidak padat dipakai untuk meningkatkan aliran ch’i di dalam restoran.
Oleh karena simbolisme sudah merasuk kedalam semua aspek kehidupan
orang Cina, maka banyak orang Cina percaya bahwa mereka harus memiliki
sekurang - kurangnya beberapa simbol yang dipajang di rumah atau kantor.
Banyak hewan, bunga, buah, dan tanaman yang menjadi perlambang Cina, yang
kesemuanya melambangkan nasib „baik‟ (Too,1994:149).
2.2.3. Karakteristik Desain Jepang.
Karakter Desain ruang Jepang merupakan ruang yang terbuka dan
mencakup pemikiran dan perasaan yang diekspresikan di dalam kebudayaan khas
Jepang, di mana untuk menyampaikan arti yang sempurna harus disertai pula oleh
seluruh isi jiwa dan raga, pikiran dan fisik. Dengan demikian bagi orang Jepang,
„ruang‟ adalah rangkuman dari pengalaman ( Perpustakaan FT. Untar 1-6).
Sebagai rangkuman dari pengalaman , maka ruang tersebut akan memiliki
hubungan yang spesifik dengan lingkungannya, khususnya taman. Hubungan
tersebut adalah dengan tidak melihat eksterior dan interior sebagai dua bagian
20
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
yang terpisah, sehingga tidak ada pembatas yang jelas yang menyatakan dimana
eksteriornya berakhir dan interior berawal. Akibatnya, Keduanya merupakan
bagian yang berkesinambungan (Kondansha,576). Taman dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis, yaitu taman geometri ( diatur secara formal dan simetris) dan
lanscape (mengkopi alam untuk memberikan suasana alam). Taman lanscape
dibedakan menjadi dua dimana memiliki kolam dan air mancur, serta tidak ada air
(stone Garden) stone garden diatur sebagai representasi dari tempat istirahat
budha atau dunia pertapaan Tao.
Dengan melihat keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa „ruang‟
merupakan rangkuman dari pengalaman , memiliki hubungan erat dengan
kepercayaan dan lingkungannya. Pengalaman dan lingkungan menjadi faktor
penting dalam pengadaan elemen pembentuk ruangnya.
2.2.3.1. Karakteristik elemen pembentuk ruang Jepang
Ruang dibatasi oleh beberapa bidang yaitu lantai, dinding dan langit –
langit. Lantai merupakan bidang datar dan dijadikan sebagai alas dari ruang, di
mana aktivitas manusia dilakukan di atasnya dan mempunyai sifat atau peranan
sendiri – sendiri yaitu mempertegas fungsi ruang (Suptandar,124). Dinding
merupakan elemen arsitektural yang esensial. Secara tradisional, dinding be rfungi
sebagai pendukung struktural terhadap lantai, Plafon dan atap (Ching 176). Plafon
adalah salah satu unsur pembentuk ruang yang penting dalam interior. Plafon
merupakan bagian dari suatu bangunan, oleh karena itu ia tidak lepas dari bentuk
dan karakteristik bangunan (Suptandar 160). Selain itu, untuk menampilkan
suasana tertentu, dibutuhkan elemen penunjang seperti perabot dan dekorasi
(Suptandar 155).
Adapun Karakteristik dari elemen pembentuk ruang dan fasilitas
pendukung ruang tersebut akan di bahas lebih rinci sebagai berikut :
a. Dinding
Dinding merupakan bagian non struktural dan memiliki variasi desain
serta dapat dipenuhi dengan variasi material termasuk panel kayu, layar atau
21
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
pintu geser, serta lainnya. Shoji (bingkai kayu yang ditutupi dengan kertas
mulbery transparan ) berfungsi membentuk tembok luar bagi ruangan. Shoji
bisa pula digunakan sebagai penutup dari jendela atau bukaan pada dinding
yang mengarah keluar, sedang fusuma (bingkai kayu yang ditutupi dengan
opaque) berfungsi sebagai pemisah ruang yang fleksibel.
b. Lantai
Pada rumah tradisional Jepang tatami hanya dipasang di ruang tidur
dan ruang keluarga / ruang tamu, selain itu lantai dapur dan selasar
menggunakan bahan vynill Parquete. Lantai keramik jarang dipergunakan di
Jepang, kecuali untuk km/wc, eksterior dan fasilitas umum. Hal ini karena
konstruksi rumah panggung tidak memungkinkan untuk menggunakan
keramik (Morse,1981)
Lantai rumah Jepang dibuat kenaikan dan menggunakan bilah-bilah
kayu sebagai lantainya. Sebagai penutup lantai, menggunakan tatami dan
kemudian menjadi modul dari ruang dalam yang menimbulkan efek dimensi
dari ruangan dan bingkai struktural.
Gambar 2.9. Shoji
(Sumber : Morse, 1981:175)
Gambar 2.10. Tatami
(Sumber : Morse, 1981:122)
22
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
Tatami adalah matras yang digunakan sebagai bahan lantai di ruangan
bergaya tradisional Jepang. Bahkan sampai hari ini, kebanyakan rumah
Jepang setidaknya memiliki satu ruang yang didekor dengan gaya tradisional
dengan tatami dan pintu geser. Semenjak periode Muromachi, tatami telah
dibuat dari rangka bambu tipis dengan permukaan lembut sulaman (igusa).
Ukuran tatami semakin terstandar untuk tiap daerah di Jepang, dan tatami
hari ini tetap digunakan sebagai sebuah unit pengukuran (disebut jo) untuk
orang Jepang dan kadang – kadang pula untuk ruangan gaya barat (Kodansha
639).
c. Plafon
Terdiri dari bilah kayu yang ringan dan tipis sebagai balok
penyanggah Plafon dan pada sisi lainnya terdapat papan kayu dengan ujung
saling menopang. Bentukan Plafon tidak hanya datar tapi juga meninggi dan
memiliki lengkungan pada bagian kepala, dimana sisi atasnya naik seperti
atap dan pada bagian atasnya bertemu dengan panel datar dengan bentukan
persegi atau lingkaran.
Gambar 2.12. Langit – langit deangan bentukan meninggi
(Sumber : Morse, 1981:146)
Gambar 2.11. Langit – langit deangan bentukan datar
(Sumber : Morse, 1981:139)
Gambar 2.13. Langit – langit deangan perpaduan bentuk lengkung dan persegi
(Sumber : Morse, 1981:156)
23
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
d. Pagar pembatas Main Entrance
Main entrance memiliki arti yang penting, karena itu menerima
perhatian yang cukup besar. Bentuknya bervariasi mulai dari ringan
secara visual maupun yang solid dan memiliki atap atau balok diatasnya.
Apapun pilihannya, main entrance selalu membentuk suatu gambaran
yang indah ( Morse 255). Torii adalah bangunan sejenis pintu gerbang
yang terdapat di jinja (kuil shinto) yang merupakan pembatas antara
wilayah tempat tinggal manusia sehari – hari dengan wilayah tempat
tinggal kami. Torii juga berfungsi sebagai pintu masuk kuil shinto. Bentuk
berupa dua batang palang yang disangga oleh kedua batang tiang dan
sering di cat warna merah (orange) menyala, walaupun sering juga
berwarna asli bahan bangunan.
Gambar 2.14. Main Entrance dengan Atap.
(Sumber : Morse, 1981:262)
Gambar 2.15. Main Entrance dengan Atap balok Kayu.
(Sumber : Morse, 1981:263)
24
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.2.3.2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas
Pendukung Ruang Jepang.
a. Mebel
Keberadaan perabot tidak bisa lepas dari aktivitas yang dilakukan oleh
pengguna ruangan tersebut. Penyusunannya harus disesuaikan dengan
kebutuhannya agar tercipta kenyamanan bagi si penggunanya (Suptandar
173). Konsep duduk Jepang adalah duduk di bawah, maka meja yang
digunakan mempunyai ketinggian yang pendek dan berbentuk empat persegi
dengan 4 kaki di setiap sudutnya , sedangkan untuk kursinya menggunakan
alas duduk berupa matras dengan bentukan empat persegi. Material yang
dipergunakan adalah kayu dengan menampilkan warna alaminya.
b. Lampu
Lampu Jepang biasanya dalam bentuk piringan dengan kedalaman
dangkal dan menggunakan minyak sayuran sebagai bahan bakarnya.
Sedangkan untuk rumah lampunya (amatur) memiliki beragam bentuk. Salah
satu bentuknya adalah empat persegi dengan menggunakan rangka kayu yang
ditutupi kertas, terbuka di bagian atas dan bawah, dan salah satu sisinya dapat
di buka. Adapula yang bagian dalamnya memiliki rak kecil di bagian ujung
untuk menahan piring minyak (Morse 221-2)
Gambar 2.16. Meja makan ala Jepang
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
Gambar 2.17. Bentuk Rumah Lampu Jepang
(Sumber : Morse, 1981:221)
25
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
c. Layar pembatas yang dapat dipindahkan
Bentukan rumah Jepang yang terbuka menimbulkan perkembangan
dalam variasi bentukan layar pembatas, seperti layar lipat (biyo – bu), layar
pembatas kayu (tsui-tae), tirai bambu, layar tirai (dengan bahan kain), dan
lain – lain.
Layar tirai yang terbuat dari kain, biasanya digunakan pada pintu masuk
dapur ataupun pada pintu masuk toko. Kain tirai tersebut dipotong secara
bebrurutan sehingga membentuk goresan vertikal panjang, sehingga tidak mudah
untuk digerakkan angin dan memudahkan orang untuk memasuki ruangan (Morse
177-184).
Dengan mengetahui arsitektural, konsep ruangan dan karakteristik elemen
interior dan pendukung Jepang, maka dapat diketahui pemakaiannya dalam
restoran Jepang. Karena konsep dasar bangunan di Jepang adalah berdasarkan
rumah tinggal mereka.
Gambar 2.18. Folding Sreec (biyo – Bu)
(Sumber : Morse, 1981:178)
Gambar 2.19. Tsui - Tate
(Sumber : Morse, 1981:178)
Gambar 2.20. Layar - Tirai
(Sumber : Morse, 1981:184)
26
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.2.4 Karakteristik Desain Thailand
Menurut Foster (1993:25-28), restoran Thailand termasuk dalam kategori
restoran komersial berjenis specialty restaurant yaitu restoran beretnik Thailand
yang bercirikan pada menu dan dekorasi yang dipusatkan pada tema budaya
Thailand . Pada dekade – dekade sebelumnya, makanan Thailand datang dari
sebuah fenomena internasional dengan terhitungnya restoran yang sekarang ini
menawarkannya, namun di Thailand sendiri variasi masakan suatu daerah jauh
lebih tersedia dibandingkan sebelumnya. Saat ini, makanan Thailand dapat
dikatakan mulai memasuki sebuah era baru, satu – satunya yang tentunya dan
bahkan membawa sebuah apresiasi yang lebih besar dan luas dalam memperoleh
beberapa kenikmatan/kesenangan, dengan hidangan yang sudah berbaur dengan
menu dan sistem penyajian standar internasional (western food). Sehingga
masuknya era baru tersebut berdampak juga pada pola penataan interior restoran
yang tidak lagi menghadirkan tatanan baku secara riil, hanya pengambilan arti
dan makna dari sistem penempatan perabot, pola ruang dan konsep ruang secara
budaya dan mengarah pada konsep modern dengan penambahan – penambahan
dekorasi Thailand. Sebuah desain interior Thailand mayoritas memiliki desain
yang berkarakter mewah dan klasik. Hal ini dilihat dari penggunaan warna dan
bahan pada material elemen ruang serta penempatan ornamen – ornamen
tradisional sedemikian rupa hingga terlihat jelas kebudayaan Thailand di
dalamnya.
2.2.4.1. Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Thailand
Pada interior ruang makan di Thailand cenderung memiliki plafon yang
datar dan tinggi. (Ching,1996:34) mengatakan bahwa penggunaan plafon yang
Gambar 2.21. Ruang Restoran Hotel Bangkok
Gambar 2.22. Pattaya Hotel Restaurant
(Sumber : Foster, 1993.)
27
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
tinggi akan menimbulkan kesan luas dan mewah, sehingga untuk mengesankan
hadirnya karakter mewah kebanyakan ruang makan di Thailand menggunakan
plafon tinggi. Pembentukan karakter mewah didukung pula dengan penggunaan
warna emas, kuning dan coklat pada elemen pembentuk ruang maupun perabot
serta aksesoris yang ada di dalamnya. Warna – warna lain seperti merah dan
orange dipakai untuk warna perabot, sedangkan pada plafon banyak memainkan
warna terang seperti emas dan kuning (Chami, 2002:55-61). Dalam ruang – ruang,
ruang makan khususnya, banyak ditemukan penempatan perabot dengan bentukan
dasar seperti lingkaran dan persegi memberi konsep formal ruang, juga didapati
beberapa ornamen dalam bentuk ukiran bahkan ada yang berupa aksesoris lepas
(Chami,2002:60). Dilanjutkan dengan penempatan ornamen tradisional Thailand
sebagai aksesoris ruang akan membuat efek klasik pada ruangan tersebut, seperti
terlihat pada contoh gambar berikut ini:
2.2.4. 2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas
Pendukung Ruang Thailand
a. Mebel
Mebel pada restoran Thailand seringkali didominasi dengan
perabotan berbentuk persegi dan lingkaran, Khususnya untuk meja makan
sehingga memberi konsep formal pada ruang. (Chami,2002:60). Pada perabot
biasanya ditemui ornamen dalam bentuk ukiran dan tidak menutup
Gambar 2.23. Ruang Tidur Santithani Hotel Thailand Gambar 2.24. Area Lobby Dinnerboat Thailand
(Sumber : Foster, 1993)
28
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
kemungkinan ornamen dalam wujud lain. Seperti penjelasan sebelumnya
bahwa di Thailand ada tradisi makan malam khas Thailand yang sering
disebut “Khantok dinner” dan biasa dilakukan beramai-ramai bersama
keluarga dan kerabat di ruang tersebut di ruang yang disebut “kantokee”,
sepert terlihat pada gambar berikut :
b. Warna
Warna – warna lain seperti merah dan orange dipakai untuk warna
perabot, sedangkan pada plafon banyak memainkan warna terang seperti
emas dan kuning (Chami, 2002:55-61).
c. Ornamen.
1. Motif Gajah
Biasanya berfungsi sebagai ragam hias pada kerajinan dan tekstil
khas Thailand. Motif ini memiliki makna horizontal. Menurut
kepercayaan Tradisional Thailand utara, tiap orang yang telah mampu
melewati masa perubahan dalam taraf kehidupan, maka orang tersebut
pantas untuk dirayakan sebagai raja. Selain itu Gajah di Thailand juga
menjadi lambing kendaraan perang dan juga dipercaya menjadi
kendaraan arwah raja yang sudah meninggal dalam menuju akhirat.
Biasanya motif ini selalu disertai dengan gambar paying sebagai lambing
kebesaran dari penuggangnya. Biasanya motif ini berwarna emas , karena
warna emas merupakan warna kerajaan Thailand yang melambangkan
kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan.
Gambar 2.25. Penyajian dalam Khantok Dinner Gambar 2.26. Ruang Kantokee
(Sumber : Foster, 1993) (Sumber : Foster, 1993)
29
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2. Motif Ular Naga
Biasanya sering dijumpai pada ambang pintu, tempat tidur,
penyekat ruang (partisi) serta benda – benda lain yang dianggap suci.
Motif ini mengandung makna Horisontal, karena ular naga dalam
kepercayaan umat Budha di Thailand, membantu melindungi umat dari
segala mara bahaya yang ada di luar batas kemampuan manusia biasa.
3. Motif Gelombang
Merupakan ragam hias pada kain pakaian wanita – wanita
bengsawan khususnya di Thailand. Motif ini mengandung makna
horizontal, berhubungan dengan status sosial dalam tingkatan
masyarakat setempat. Motif ini memiliki cirri – ciri berbentuk
gelombang dan berkesinambungan
Gambar 2.27. Motif Gajah
( Sumber: Chami, 2002)
Gambar 2.28. Motif Ular Naga
( Sumber: Chami, 2002)
Gambar 2.29. Motif Gelombang
( Sumber: Chami, 2002)
30
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.2.5 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Bali
Dalam perkembangannya, pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia khususnya
di Bali, mulai dikenal pemakaian bahan-bahan bangunan yang baru seperti misalnya
pelestarian kapur pada bagian dinding, genteng pada bagian atap dan pasangan semen /
tegel pada bagian lantai. Gelebet, 1982.
a. Lantai
Pada bagian lantai umumnya masih memakai bahan tanah liat, terutama pada
bangunan dengan bentuk yang masih tradis ional. Pada beberapa rumah tinggal
lantai bangunan/batur ada yang memakai pasangan bata merah dan batu padas /
paras khususnya pada bagian dinding batur. Sendi tempat perletakan tiang / saka
dibuat dari batu kali dan batu padas, demikian pula halnya pada bagian tangga.
b. Dinding
Dinding bangunan memakai bahan pasangan tanah liat terutama pada bangunan
rumah tinggal. Terkadang bagian dinding bangunan memakai bahan bata merah
yang memang mudah di dapat kan di alam sekitar. Tiang / saka merupakan struktur
pendukung dipakai dari bahan kayu intaran, demikian juga pada bagian bale-bale
dan bagian-bagian struktur bangunan lainnya, seperti Sineb, Pemntang, Tugeh,
Sunduk dan lait.
Gambar 2.31. Lantai pada bangunan tradisional Bali
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
Gambar 2.32. dinding pasangan bata dari tanah liat yang sangat mencirikan tradisional Bali
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
31
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
c. Plafon
Struktur rangka atap umumnya memakai bahan kayu dan batang kelapa (seseh)
pada bagian Pemade dan Pemucu, serta bambu pada bagian Iga-iga. Pada beberapa
bangunan suci, bagian Iga-iga memakai bahan kayu. Bahan penutup atap
memaikai alang-alang (belum) dan daun kelapa kering pada bangunan rumah
tinggal. Sedangkan pada bagian suci, penutup atap mempergunakan bahan ijuk.
d. Tata Nilai Ornamen
Penempatan ornamen pada bangunan Tradisional Bali tetap memegang teguh
aturan-aturan yang berlaku. Pemakaian ornamen ini sesuai dengan simbolis yang
ditampilkan dan ditempatkan sesuai dengan aturan yang ada di alam, seperti
misalnya : Karang Gajah pada bagian terbawah diikuti kemudian dengan Karang
Batu, Karang Tapel, Karang Simbal, Karang Goak serta demikian pula
penempatan pepatran dan kekutusan.
Gambar 2.33. Konstruksi plafon bangunan suci tradisional Bali
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
Gambar 2.34. Contoh bangunan Suci di Bali yang meniliki nilai ormamen sesuai dengan aturan yang ada di alam
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
32
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.3. Studi Pustaka Lainnya
2.3.1. Sistem Pelayanan XO Suki & Quisin Restaurant
Adapun tipe dasar pelayanan makanan di XO Suki & Quisin Restaurant
adalah Table Service
Table Service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu
duduk di kursi menghadap meja makan dan kemudian makanan maupun minuman
diantarkan, disajikan kepada para tamu tadi. Dalam hal ini yang menyajikan
makanan dan minuman bisa waiter/ waitress. Namun yang menjadi ciri khas dari
restoran ini adalah restoran ini memberi kesempatan kepada pengunjung untuk
dapat memasak sendiri di meja makan mereka makanan suki yang ia ingikan.
2.3.2. Kebutuhan Ruang XO Suki & Quisin Restaurant
Urutan pola pelayanan menimbulkan kebutuhan akan ruang yang
hendaknya terdapat dalam suatu restoran sesuai dengan sistem pelayanan yang
Tampilan santapan Xo Suki & Quisin mulai dari display Suki, meja hiding hingga proses pemasakan.
Gambar 2.35. Display Suki Gambar 2.36. Salah satu jenis Suki
Gambar 2.38. Cara memasak Suki Gambar 2.37. Meja makan Suki
33
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pengantar Karya Tugas Akhir
diterapkan. Sehingga pada XO Suki & Quisin Restaurant dibutuhkan fasilitas
ruang standar seperti :
1. entrance 24. Area khusus Guide
2. kasir
3. ruang tunggu (sofa 3 seat)
4. ruang tunggu (sofa 2 seat)
5. meja & kursi makan 2 seat
6. meja & kursi makan 4 seat
7. meja & kursi makan 14 seat
8. toilet pengunjung 1
9. bar
10. meja & kursi minum
11. meja & kursi makan grill ( 8 seat)
12. toilet pengunjung 2
13. meja & kursi makan bundar 6 seat
14. meja & kursi makan bundar 8 seat
15. taman
16. stage
17. office
18. storage
19. toilet pegawai
20. r. ganti pegawai pria
21. r. ganti pegawai wanita
22. musholla
23. e. kios
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
42
BAB III
DATA LAPANGAN
3.1 Data Non Fisik X.O. & Quisin Restaurant
3.1.1 Sejarah X.O & Quisin Restaurant
Bapak Wiyono adalah seorang pengusaha yang sukses dari Surabaya. Ia
memiliki satu hobi unik yaitu traveling kuliner. Karena hobinya tersebut hampir
seluruh dunia pernah ia kunjungi. Sampai pada tahun 2002 beliau pergi ke negara
Thailand dan menemukan suatu kedai makanan kecil di sudut kota bernama Suki
& Cuisines restaurant. Kedai ini berukuran tidak sampai 200 meter persegi,
dengan jarak tempat duduk yang sangat mepet dan suasana ruangan juga panas,
namun ternyata dari pagi hingga malam pengunjung yang datang kesana tidak
pernah sepi, bahkan beberapa di antara mereka sampai harus rela mengantri di
pinggir jalan. Ternyata setelah bapak Wiyono mencoba sendiri untuk menyantap
makanan di restoran tersebut ia pun merasakan sesuatu rasa yang berbeda dari
masakan yang ia makan, ia menyantap hidangan suki yang menjadi ciri khas
restoran Thailand tesebut. Cara memakannya pun cukup unik, kita diperkenankan
memasak sendiri bahan makanan yang kita mau ke sebuah kompor yang
diletakkan diatas meja makan kita, yang berisi panci dengan kuah khas suki di
dalamnya yang disebut Tom Yam, ternyata rasanya begitu luar biasa, dan saat itu
juga di dalam hatinya ia berfikir ingin di negaranya juga ada restoran seperti ini
agar orang lain juga bisa merasakan kenikmatan yang bapak Wiyono rasakan.
Karena keinginannya ini pun bapak Wiyono merasa bahwa ada peluang bisnis
dari usaha makanan ini.
Pada akhir tahun 2003, dengan bantuan chef berbakat Malaysia, bapak
Wiyono menciptakan sebuah konsep baru yakni mengabungkan empat atau lima
macam jenis masakan di asia menjadi satu. Melalui kreasi tangan – tangan para
chef dan kreativitas bapak Wiyono, akhirnya mereka sukses menciptakan variasi
menu masakan Asia yang lebih luas dengan kombinasi rasa original dari resep
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
43
masakan asli dari masing – masing negara dan menghasilkan sebuah aliran yang
secara internasional dikenal sebagai Fusion Cuisinese, yakni penggabungan
makanan oriental bercita rasa yang lezat dan amat kaya variasinya.
Pada tanggal 10 Januari 2003, Bapak Wiyono dan istri akhirnya membuka
restoran X.O. Suki & Cuisines untuk pertama kali di Surabaya Town Square
bertempat di sebuah bangunan bergaya minimalis modern berlantai tiga . Dalam
bahasa Thailand suki berarti makanan Thailand, dan Cuisinese berarti masakan
oriental. Sedangkan XO sendiri diambil dari nama minuman keras yang sangat ia
sukai bila berkunjung ke Thailand.
X.O. Suki & Cuisines adalah pionir dari jenis Asian Food bernuansa
Fusion Cuisines di Jakarta dan Surabaya yang menghadirkan ragam hidangan dan
cita rasa lebih lengkap demi memanjakan lidah para penikmatnya, dan dalam
waktu singkat X.O. Suki & Cuisines menjadi salah satu restoran yang
“Happening” di Jakarta dan surabaya, melalui promosi pelanggan dari mulut ke
mulut.
Dalam membangun hubungan bisnis yang bersifat mutual, owner dan
managemen X.O. Suki & Cuisines berpegang teguh pada prinsip klasik yang sama
: “ Trust and honesty”. Kepercayaan dan kejujuran inilah yang diyakini sebagai
kunci masa depan yang cerah bagi X.O. Suki & Cuisines dan partner – parner
bisnisnya, karena hanya dengan hubungan bisnis yang berlandaskan kepercayaan
dan kejujuran bersama – bersama tujuan visi dan misi dapat diraih sesuatu yang
sangat esensial bagi kesehatan perusahaan dan sukses yang tanpa henti.
Gambar 3.1. Masakan Suki Gambar 3.2. X.O Alcohol
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
44
3.1.2. Identitas Bangunan
Nama bangunan : XO SUKI & CUISINESE
Jenis Restoran : Asian Food (Fusion Cuisines).
Alamat : Mal Bali Galeria, JL.By Pass Ngurah Rai.
Nama Pemilik : Stanilius Hidayat dan Liliani Maryono.
Berdiri pada tahun : Tahun 2010
Jam Operasional : 10.00 – 22.00
Luas Bangunan : 150 m² 2 Lantai
Pengunjung mayoritas : Mancanegara dan tamu domestik.
Jumlah pengunjung : 500 – 1000 orang orang per hari.
Jumlah karyawan : Total 56 pegawai dengan 1 Direktur. Manager
operasional (1), Manager purchasing (1),
Supervisior (1), Kapten (4), Accounting Finance
(4), Waitter (6), Waitterss (5), Bartender (5),
Display (4), Pantry (5), Greater (3), Buss Boy (5),
steaward (6), Gudang (2) ,Cheft (5)
Visi : Menjadi restoran internasional Suki & Cuisines
yang terbaik dengan management yang professional.
Misi : Menyajikan Asian Food yang terbaik dan
bervariasi, terlengkap, dengan cita rasa unik & lezat,
pelayanan yang baik, dibingkai dengan sentuhan
spirit Asia.
3.1.3. Struktur Organisasi XO SUKI & CUISINES restaurant.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
45
3.1.4. Runtutan Aktivitas
a. Direktur
Operasional mulai: Pk. 12.00 – 14.00 WITA
Datang mengkooordinasi ,mengawasi proses kerja Pegawai
Rapat (kalau ada) pulang
b. Manager Operasional ( Manager Umum)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA
Datang mengkooordinasi ,mengawasi proses kerja Pegawai
Mengevaluasi kegiatan harian pada suvervisior Rapat (Kalau ada)
pulang.
c. Manager purcashing ( Manager Pengadaan Barang)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA
Datang Memeriksa stock barang Order barang beserta negosiasi
harga Mengimput laporan pengambilan barang Rapat (kalau ada)
Menyusun laporan ending pulang.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
46
d. Supervisior (Pengawas Pegawai)
Operasional mulai: Pk. 10.00 – 17.00 WITA
Datang mengawasi kerja staf sesuai dengan area tugasnya
Mengevaluasi kegiatan harian Rapat (kalau ada) pulang.
e. Kapten (Pemimpin Staf)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Memimpin Staf untuk memulai pekerjaan pulang
f. Waitter/ss (Pelayan)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang melayani custumer Order makanan ke dapur pulang
g. Accounting Finance ( Akunting Keuangan)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang melayani transaksi pembayaran custumer pulang
h. Bartender ( Koki Minuman)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Meracik Minuman sesuai pesanan pulang
i. Displayer ( Pengantar Pesanan Pengunjung)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Mengambilkan bahan makanan suki yang di inginkan
custumer pulang
j. Pantry ( Koki dapur bersih)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang menata setiap hidangan Suki dan Ala Carter yang telah
dibuat oleh Cheft Pulang
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
47
k. Buss Boy (Pelayan Kebersihan Restoran)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Mengambil Setiap piring yang telah selesai di pakai oleh
custumer Membersihkan ruangan Pulang
l. Steaward (Pelayan Cuci Piring)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Mencuci piring dan gelas Pulang
m. Greater (Penyambut Tamu)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang menawarkan menu di luar restoran dan Menyambut tamu
Pulang
n. Cheft (Koki Utama)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Meracik dan memasak setiap masakan yang di pesan
Pulang
o. Strage Boy (Pelayan bag. Gudang)
Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut
17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA.
Datang Memeriksa, menyimpan dan memberi laporan setiap barang
persediaan yang ada di gudang Pulang
3.1.5. Pola Aktivitas pengguna ruang
Pemakaian ruang dalam Restoran ini terbagi menjadi 2 yakni oleh
pengelola dan custumer. Pola aktivitas yang dilakukan tiap pengguna ruang
adalah sebagai berikut :
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
48
a. Pola aktivitas yang dilakukan oleh custumer sebagai berikut :
b. Pola aktivitas yang dilakukan oleh pengelola sebagai berikut :
3.1.6. Latar Belakang perilaku pengguna ruang
Latar belakang perilaku pemakai terdiri dari Custumer ( masyarakat ) dan
pengelola yaitu :
a. Pengunjung
Jenis kelamin : pria dan wanita
Bagan 3.2. Pola Aktivitas Custumer
Bagan 3.3. Pola Aktivitas Pengelola
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
49
Usia : segala usia
Status sosial : semua golongan.
Jenis Jumlah pengunjung : Perorangan, berpasangan, kelompok ( meeting
dll), dan travel.
Urutan Kegiatan : Setiap tamu yang melewati daerah depan
restoran akan di tawarkan untuk masuk ke dalam restoran oleh seorang
griter, setelah masuk mereka akan mencari tempat untuk duduk sesuai
dengan jumlah mereka, kemudian mereka akan memesan menu, atau
memilih sendiri langsung jenis makanan pada display Suki. Setelah
memesan menu, mereka akan memasak sendiri di meja masing – masing
setiap menu Suki yang sudah mereka pesan, dan juga bisa memesan menu
ala carte pada waitter, sembari bersantap mereka dapat berbincang –
bincang dengan teman – teman, berfoto, menonton tv, dan pergi ke toilet.
setelah menyantap makanan dan minuman, mereka akan menuju kasir untuk
membayar tagihan, atau bisa dengan cara memanggil waitter apabila enggan
untuk ke kasir. Khusus pada hari atau jam – jam tertentu seperti makan
siang dan akhir pekan biasanya restoran akan menjadi sangat ramai bahkan
harus rela menunggu giliran untuk bisa mendapatkan tempat duduk, maka
dari itu restoran ini juga menyediakan area tunggu bagi tamu yang belum
dapat tempat duduk.
b. Pengelola
Jenis kelamin : pria dan wanita
Usia : 20 – 50 tahun
Pengelola biasanya melakukan aktifitasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang dipegang terutama melayani para Custumer.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
50
3.2. Data Fisik X.O. Suki & Cuisines Awal.
3.2.1 Peta Lokasi
Gambar 3.3. Peta Lokasi XO SUKI & CUISINES Restaurant Awal
LOKASI AWAL
XO SUKI &
QUISIN
LOKASI:
Mal Bali Galeria, JL.By Pass Ngurah
Rai.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
51
3.2.2 Situasi Lokasi
Lokasi X.O. Suki & Cuisines menghadap ke Selatan dengan batas-batas
sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Parkir area
b. Sebelah Timur : Lt. 1 Sour sally, Lt 2. Timezone
c. Sebelah selatan : Taman Mal
d. Sebelah barat : Lt. 1 Madame Corner, Lt 2 Informa.
3.2.3. Existing
`
Gambar 3.4. Situasi Lingkungan Bangunan Awal XO SUKI & QUISIN Restaurant
Sebelah Selatan Restoran
Tampak Depan
Restoran
Sebelah Barat Lt. 1 Madame
Corner
Sebelah timur Lt. 1 Sour
sally
Sebelah Barat Lt 2
Informa
Tampak Depan Restoran
Lt. 2
Sebelah timur Lt. 2
Timezone
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
52
3.2.4. Potensi Site
a) Sinar Matahari
Lokasi XO SUKI & CUISINESE terletak di dalam sebuah mal yang luas,
bangunannya menghadap Selatan dan di depannya juga terdapat taman mal
yang luas sehingga sinar matahari melimpah pada pagi dan siang hari namun
tidak menyilaukan karena bangunan tidak langsung terkena sinar matahari.
b) Curah Hujan
Curah hujan dilokasi sedang karena berada pada daerah topis, siklus
pergantian musim enam bulan sekali sehingga tidak terlalu berpengaruh pada
kondisi fisik bangunan.
c) Suara
Kebisingan di lokasi cukup tinggi karena bangunan berada didalam mal
yang memiliki aktivitas kegiatan yang sangat kompleks di sekitar bangunan.
d) Angin
Bangunan tidak terlalu mendapatkan udara alami secara langsung, karena
bangunan dikelilingi oleh bangunan lain. Angin hanya bisa dirasakan dari arah
taman mal.
e) Kelembaban/Suhu Udara
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
53
Karena di depan restoran terdapat taman mal yang luas maka Sinar
matahari cukup melimpah, yang juga mengakibatkan suhu udara pada siang
hari menjadi panas, namun pagi dan sore hari menjadi cukup sejuk. Namun
bangunan ini tetap mengandalkan penghawaan AC sebagai penghawaan
utamanya.
3.2.5. Denah Awal Bangunan
a. Existing LT. 1
Gambar 3.5. Denah Layout Lt.1 XO SUKI & QUISIN Restaurant Awal
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
54
b. Existing LT. 2
Gambar 3.6. Denah Layout Lt.2 XO SUKI & QUISIN Restaurant Awal
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
55
3.3 Data Non Fisik Bangunan yang akan di Garap.
3.3.1. Identitas bangunan
Nama bangunan : Museum Kartun Indonesia - Bali
Alamat : Jl. Sunset Road 85 Kuta, Bali.
Nama Pemilik : Istio Adhi
Jam Operasional : 10.00 – 22.00
Luas Bangunan : 1700 m²
Pengunjung mayoritas : Mancanegara dan tamu domestik.
Jumlah pengunjung : 50 – 100 orang per hari
Jumlah karyawan : 10
3.4. Data Fisik Museum Kartun Indonesia.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
56
3.4.1. Peta Lokasi
3.4.2. Situasi Lokasi
Lokasi menghadap ke barat dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara : rumah makan baruna
RENCANA LOKAS I
XO S UKI &
CUIS INES
RES TAURANT
Gambar 3.7. Peta Lokasi Rencana Lokasi XO SUKI & QUISIN Restaurant
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
57
2. Sebelah Timur : museum shell
3. Sebelah selatan : tanah kosong
4. Sebelah barat : tanah kosong
3.4.3. Existing
`
3.4.4. Denah Awal Bangunan
Gambar 3.8. Situasi Lingkungan Rencana Lokasi XO SUKI & QUISIN Restaurant
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
58
3.4.5. Potensi Site
a) Sinar Matahari
Lokasi Mudeum Kartun Indonesia terletak di dearah pemukiman
penduduk yang dengan bangunan yang tidak terlalu tinggi sehingga
sinar matahari melimpah pada pagi dan siang hari.
b) Curah Hujan
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
59
Curah hujan dilokasi sedang karena berada pada daerah topis, siklus
pergantian musim enam bulan sekali sehingga tidak terlalu berpengaruh
pada kondisi fisik bangunan.
c) Suara
Kebisingan di lokasi cukup tinggi karena tepat berada di depan jalan
utama.
d) Angin
Karena site bangunan dikelilingi oleh bangunan yang tidak terlalu
tinggi serta banyaknya tumbuhan, maka sirkulasi udara alami cukup
lancar.
e) Kelembaban/Suhu Udara
Sinar matahari yang melimpah mengakibatkan suhu udara pada siang
hari menjadi panas, namun pagi dan sore hari menjadi cukup sejuk
dengan lingkungan yang masih cukup asri.
3.4.6. Pertimbangan pemilihan Lokasi
a. Pemilihan lokasi ini di dasarkan atas beberapa pertimbangan antara
lain berdasarkan faktor lingkungan, lokasi perencanaan merupakan
daerah potensial yang terletak dekat dengan jalan raya Sunset Road –
Kuta yang sering dilalui banyak wisatawan domestik maupun
internasional sehingga akses untuk menuju restoran menjadi lebih
mudah.
b. Lokasi perencanaan berada di daerah Sunset Road yang dekat dengan
daerah pariwisata kuta yang terkenal sebagai tempat liburan dan
rekreasi pantai. Sehingga sangat tepat untuk dijadikan obyek wisata
kuliner.
c. Perencanaan ini juga didasarkan karena belum banyaknya tempat
rekreasi kuliner yang ada didaerah tersebut, sehingga persaingan
bisnisnya bisa lebih baik.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
60
3.4.7. Analisa Data Bangunan Awal Sebelum di Garap.
a. Main Entrance
Kriteria : Terlihat jelas,menarik dan aman
b. Entrance
Kriteria : Terlihat jelas,menarik dan aman
Analisa : Main entrance ini mempunyai akses langsung dari area parkir.
Namun dilihat dari bentuk, terdapat 2 jalur untuk masuk ke entrance
sehingga sering membingungkan pengunjung ,entrance ini masih belum
memenuhi kriteria sebagai akses masuk utama.
Gambar 3.9. Main Entrance Museum Kartun Indonesia
Gambar 3.10. Fasade Museum Kartun Indonesia
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
61
c. Area Display Karya
Kriteria : Aman, open plan ( mempermudah pengawasan )
Analisa : Pada area entrance tidak terlihat karena terhalang oleh fasilitas yang
berada di depannya.
Gambar 3.11. Area Display Museum Kartun Indonesia
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
62
d. Area Bookstore & Merhandise
Kriteria : Privat, pencahayaan cukup, dan mudah dijangkau.
Analisa : Ruang-ruang yang dijadikan tempat memajang karya dibuat berliku - liku
dan tidak terarah Hal ini menyebabkan para pengunjung dibuat bingung karena
pemajangan kurang dibuat teratur.
Gambar 3.12. Area Book Store & marchandise
Museum Kartun Indonesia
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
63
e. Area Kantor
Kriteria : Privat, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, dan nyaman
Analisa : Faslitas yang berada di bookstore tidak tertata juga besaran ruang yang
terlalu luas membuat banyak ruang kosong yang terbuang
Analisa : Pada area office terlalu kecil tidak sesuai dengan kebutuhan
pemakai fasilitasnya pun seadanya dan tidak teratur . kurang nyaman
apabila digunakan untuk bekerja
Gambar 3.13. Area Kantor Museum Kartun Indonesia
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
64
f. Area Gudang
Kriteria : Kriteria, dapat menyimpan hasil karya dengan baik.
Analisa : Pada area gudang penyimpan karya ruangan yang kurang
terawatt dan jelas tidak aman untuk penyimpanan karya
Gambar 3.14. Area Gudang Museum Kartun Indonesia
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
65
g. Area Toilet
Kriteria : Mudah di jangkau dan memiliki kapasitas yang cukup.
h. Fasilitas
Kriteria : Nyaman, sesuai dengan kebutuhan aktivitas
1. Papan Sketsel
Analisa : Dari zona toilet ini, zona publik dan privat menjadi satu sehingga
mengganggu aktivitas pengunjung maupun karyawan , kurang memenuhi
standarisasi
Gambar 3.15. Area Toilet Museum Kartun Indonesia
Gambar 3.15. Area Toilet
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
66
2. Kursi Tunggu
i. Pencahayaan
Kriteria : Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan ruang.
Sketsel pada yang diletakkan di area display ini
mempunyai ukuran yang tidak ergonomis. serta
warna yang monoton sama dengan warna dinding
sehingga kurang menarik
Kursi yang di letakkan di area display ini kurang
menarik
Pencahayaan di dalam area display sudah cukup sesuai dengan kebutuhan hanya
saja banyak lampu yang sudah tidak menyala masih dipergunakan dan sangat
menggangu estetika
Gambar 3.16. Papan Sketsel Gambar 3.16. Papan Sketsel
Gambar 3.17. Kursi Tunggu
Gambar 3.18. Pencahayaan Museum Kartun Indonesia yaitu Spot Halogen dan Spot Light
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
67
j. Unsur Pembentuk Ruang
Kriteria : nyaman, aman, mudah dalam perawatan
1. Lantai
2. Dinding
Material lantai pada seluruh ruang di museum ini masih standar.
Hanya beberapa ruangan saja yang menggunakan material selain keramik
yaitu ruang display yang menggunakan material kayu seseh . Inipun
keadaannya sudah tidak terawat serta ada beberapa yang sudah lepas dari
susunannya.
Gambar 3.19. Jenis Lantai pada Museum Kartun Indonesia yaitu Granito 40 x 40, Parkit dan keramik krem 30 x 30
Dinding galeri ini tidak ada permainan yang mencolok pada bagian
interiornya. Namun pada bagian eksterior, dindingnya sudah ada permainan
berupa garis putih horizontal dari barat sampai timur bangunan serta
permainan bahan pada fasad bangunan.
Gambar 3.20. Jenis Dinding pada Museum yaitu pasangan batu bata fin. Aci dan papan multipleks fin. Cat tembok
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
68
3. Plafon
3.4.8. Data Parameter
1. Restaurant Shang Palace
a. Lokasi :
Sama halnya dengan dinding, plafon galeri ini juga tidak ada
permainan. Plafon ekspose yang ada di ruang bookstore hanyalah plafon
yang dulunya adalah bale bengong yang disulap menjadi sebuah ruangan.
Gambar 3.20. Jenis Plafon pada Museum Kartun Indonesia yaitu Parket, papan kayu Ulin, dan Gibsum
Penggunaan Round Table sudah menjadi
hal yang biasa bagi hampir seluruh
masyarakat di cina, karena Round table
memiliki filosofi yang dalam tentang
kebersamaan di meja makan
Restoran Shang Palace banyak menggunakan
unsur dekoratif seperti ukir – ukiran dari
bahan kayu, porselin, dan lukisan dengan
berbagai motif yang menjad i kepercayaan
orang tionghoa
Gambar 3.21. Parameter Restoran (Restaurant Shang Palace)
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
69
Terletak di lantai dasar Hotel Shangri-La Surabaya.
b. Segmen pasar :
Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas
c. Jam operasional :
09.00 – 22.00 (pergantian jam kerja pagi dan sore )
d. Konsep :
Tradisi Cina
e. Aplikasi desain :
Ruang didominasi warna merah yang melambangkan kejayaan rakyat cina
Terdapat banyak ornamen ukir – ukiran, lukisan dan juga porseline.
Ruangan berkesan sangat formal.
f. Kelebihan :
Memiliki keberaturan dan kesatuan wujud unsur-unsur interior di setiap
ruang
Ruangan menjadi sangat mencirikan Negara asal masakan, dengan
demikian kesatuan interior dengan jenis masakan dapat menyatu.
2. Restoran Takigawa Surabaya.
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
70
a. Lokasi :
Surabaya Town Square Plaa Level Unit P 31 – 32. JL. Aditiawarman No.
55 Surabaya
b. Segmen pasar :
Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas
c. Jam operasional :
09.00 – 21.00 (pergantian jam kerja pagi dan sore )
d. Konsep :
Jepang modern
e. Aplikasi desain :
Banyak bentuk fasilitas yang mengadaptasi dari fasilitas jepang walaupun
sudah disederhanakan agar dapat menyatu dengan konsep jepang modern.
Terdapat banyak ornamen jepang untu menguatkan negara asal masakan.
f. Kelebihan :
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
71
Setiap desain yang diadaptasi dari tradisi jepang selalu dapat
disederhanakan oleh restoran ini untuk menimbulkan Konsep jepang
modern tetapi tidak meninggalkan kesan dari Negara itu sendiri.
3. Bodaeng – Thai Restaurant
a. Lokasi :
JL. Raya J. Sungkono, Surabaya Barat
b. Segmen pasar :
Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas
c. Jam operasional :
08.00 – 22.00 (pergantian jam kerja pagi dan sore )
d. Konsep :
Simple Modern
e. Aplikasi desain :
Interior benar – benar ditata simpel modern, minim dekoratif, namun tetap
kuat akan nilai filosofi, hal ini dapat dilihat dari permainan bentuk plafon,
dan pewarnaan ruangan.
Gambar 3.23. Parameter Restoran (Restaurant Bodaeng - Thai)
Pada interior restoran, walaupun berkonsep modern namun bila diperhatikan lebih detil,
pada bagian plafon terdapat permainan
gelombang yang mengadaptasi dari filosofi
masyarakat Thailand yang menganggap pola
gelombang adalah suatu penghormatan bagi
kasta yang lebih tinggi di dalam masyarakat
Pada Fasad restoran diberi identitas yang
sangat mencirikan Negara Thailand, yaitu
bentuk kuil yang bertumpuk – tumpuk dan
berbentuk lancip. Dengan desain seperti
ini cukup mengambil perhatian orang
yang melewati restoran ini
Pengantar Karya Tugar Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
72
Fasad memiliki ide yang bagus dengan member image yang sudah melekat
dengan Negara Thailand yaitu Kuil.
f. Kelebihan :
Desain dengan gaya Simpel modern membuat sirkulasi lapang sehingga
tercipta kenyamanan bagi civitas.
57
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
BAB IV
PENJABARAN KONSEP, ANALISIS, DAN DESAIN
4.1 Konsep Desain
4.1.1 Latar Belakang Pemilihan Konsep
Dewasa ini banyak restoran yang tidak mendukung keunikan asal jenis masakan
mereka dengan desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan
terkadang kurang terasa bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada didalam
restoran, padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk
menonjolkan keunikannya, bahkan beberapa restoran tidak maksimal didalam memenuhi
kebutuhan aktivitas pengunjung maupun karyawan, sehingga aktivitas di dalam restoran
menjadi terganggu.
Secara umum gaya desain interior yang dipilih pada restoran X.O. Suki & Cuisin
kali ini adalah ”Eklektik”. Alasan pemilihan gaya ini adalah karena restoran ini memiliki
menu masakan andalan yang berasal dari Cina, Jepang , Thailand dan Indonesia sehingga
dengan adanya desain interior yang menggabungkan beberapa nilai kebudayaan desain
interior terbaik dari negara – negara asal masakan diharapkan dapat menambah kekayaan
dan keunikan bagi desain interior restoran ini dan dengan demikian secara otomatis akan
tercipta keselarasan antara desain interior dengan menu masakan restoran X.O Suki &
Cuisines.
Untuk menciptakan kesatuan antara kebudayaan dari 4 negara yang akan
diaplikasikan pada desain interior restoran ini maka diperlukan satu konsep untuk
menyatukan antar nilai – nilai kebudayaan tersebut, maka konsep yang sesuai untuk
untuk dipakai adalah “Refreshing Splash”, Alasan pemakaian konsep ini adalah agar
setiap pengunjung yang datang ke restoran ini dapat merasakan kesegaran di seluruh
ruangan yang mereka kunjungi dan juga karena di dalam Refreshing Splas itu sendiri
terdapat karakter air yang memiliki nilai filosofi sangat dalam. Air biasa dilambangkan
sebagai sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia, dan air memiliki begitu banyak
nilai – nilai kebaikan sehingga menjadi sangat menarik untuk
58
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
dijadikan alat pemersatu bagi kebudayaan yang akan diaplikasikan pada desain
restoran X.O. Suki & Cuisines ini.
Dengan adanya desain interior restoran X.O Suki & Cuisines kali ini
diharapkan tercipta sebuah restoran dengan gaya masa kini, namun tetap dapat
memberikan kenyamanan serta menciptakan kesegaran alami dan energi positif yang
baru bagi setiap tamu yang datang yang timbul dari keselarasan desain interior
dengan lingkungan sekitar.
4.1.2 Penjabaran Arti Konsep
Berikut ini adalah penjabaran arti dari kata “Refreshing Splash”:
1. Refresh : merupakan kata sifat yang berarti segar atau kesegarang, penambahan
akhiran – ing membentuknya menjadi kata kerja yaitu menyegarkan. (kamus
Inggris – Indonesia, 1996;473)
2. Splash : Merupakan kata benda yang berarti ceburan, cemplungan, cipratan,
percikan, atau deburan. (kamus Inggris – Indonesia, 1996;546)
4.1.3. Karakter air sebagai tema dari konsep ”Refreshing Splash”
Seorang filsuf Yunani bernama Thales (624-564 SM) mengatakan bahwa air
adalah prinsip yang utama bagi kehidupan bumi. Air merupakan sesuatu yang tidak
dapat dilepaskan dalam segala aspek kehidupan manusia, mulai dari awal kehidupan,
kelahiran, pertumbuhan, perjuangan hidup hingga kematian. Dalam wujud apapun air
mempunyai karakter dan potensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia atau
merusakkannya. Air begitu responsif terhadap kekuatan alam seperti, badai, hujan
lebat, kilat dan petir; ia dapat dengan tiba-tiba berubah dari keadaan tenang menjadi
kekuatan baru yang mampu membangkitkan emosi tertentu. Dengan mengenal
karakter dan potensi inilah, maka air dapat menjadi komponen dinamis dalam
interior, dapat berperan sebagai subjek dalam desain komposisi interior, bukan hanya
semata-mata sebagai objek guna memenuhi kebutuhan fisik manusia saja. Air dapat
menjadi urat nadi dalam komposisi interior. Kostoff, Spiro, A History of
Architecture: Settings and Rituals , Oxford University Press, New York, 1995, h.400.
59
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Pendapat Thales juga didukung oleh seorang filsuf metafisika ni'mah izzah
rachiem, yang mengatakan air merupakan sumber kehidupan, Darinya segala macam
kehidupan berawal dan kepadanya segala yang hidup menggantungkan kelangsungan
hidupnya.. Jika kita ingin memiliki peranan penting dalam masyarakat sebagaimana
air, coba kita renungkan apa yang membuatnya begitu berarti:
* Air yang mengalir dapat menyuburkan tanah sekitar, menumbuhkan tanaman dan
menghasilkan buah; mengajarkan pada kita agar kita senantiasa berusaha memberikan
manfaat, melayani masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Khairu an
naas anfa'uhum li an naas
* Bersih dan jernih adalah sifat air yang masih alami; melambangkan kejernihan hati,
kejujuran dan keadilan
* Aliran-aliran kecil bergabung menjadi anak sungai dan akhirnya menjadi sungai
besar; jika ingin berhasil, maka kita harus saling membantu dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
* Aliran air setiap waktu berubah; mengajarkan bahwa kehidupan ini harus dinamis,
selalu bergerak untuk berubah menjadi lebih baik. Jika air berhenti mengalir maka
akan membusuk, demikian pula manusia harus kreatif dan inovatif jika ingin tetap
eksis.
* Sungai mengalir dari atas ke bawah; melambangkan kerendahan hati dan sopan
santun, orang yang di atas harus mendatangi yang di bawahnya.
* Air dengan mudah melewati bebatuan. Bila bertemu kerikil ia akan mengalir di
atasnya namun bila menjumpai batu besar ia lewat di sampingnya; menggambarkan
pribadi yang luwes, fleksibel, dan mudah menyesuaikan diri.
60
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
* Air mendatangkan banyak kebaikan bagi lingkungannya, tapi bila lingkungannya
dirusak maka ketika hujan turun akan terjadi banjir yang menerjang segala yang
dilaluinya; ada saatnya bersikap lembut namun juga ada kalanya bersifat tegas.
* Sungai menampung sampah, kaleng bekas bahkan kotoran manusia; mengajarkan
kita untuk siap menerima masukan dan kritik sekalipun menyakitkan tapi harus
ditanggapi dengan tenang dan obyektif.
* Sungai yang masih alami suaranya gemericik indah; Orang yang bijak akan selalu
menjaga komunikasi yang baik dengan tuhannya dan dengan sesamanya.
Adapun beberapa fungsi lain dari air yang sangat esensil di dalam kehidupan
kita antara lain sebagai Pengendali Thermal ( Suhu suatu daerah), Sebagai Pemberi
Jiwa (Spirit of Place) dalam desain Arsitektur, sebagai Unit Sistem Irigasi, sebagai
Sarana Pemandian dan terapi fisik, Sebagai Pembangkit Efek Psikologis, Sebagai
Kepuasan Estetika, Sebagai Simbolisasi Metafisika, dan masih banyak lagi. (Joyce M.
Laurens Esterlita Devi Hendrayani; Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra Surabaya )
Dengan mengetahui begitu esensialnya peranan air di dalam hidup manusia
maka konsep “Refreshing Splash” diharapkan bisa menjadi refleksi apakah kita telah
menempatkan air sebagai subyek dalam desain interior, atau hanya sebagai suatu
rutinitas saja.
61
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.1.5 Bagan Konsep ”Refreshing Splash”
Garis
Menyebar
kesegala arah
Bagan 4.2 Karakter Garis Kesegaran Air
Bebas
Mengalir
Karakter
Kebebasan Kedamaian Kejujuran,
apa adanya
Bagan 4.1 Karakter umum kesegaran air
62
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Material
Semua material yang berbentuk cair dan memiliki cipratan,
atau bahan berwana seperti transparan atau memiliki karakter seperti air
Bidang
Tidak bersudut
Bagan 4.3 Karakter Bidang Kesegaran Air
Bagan 4.4. Karakter Warna Air
Transparan
63
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.1.6 Bagan Gaya Eklektik Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia
a. Cina
Karakter
Simetris
Geometris Ornamental
Formal
Bagan 4.5 Karakter Umum Desain Cina
Bagan 4.6. Karakter Garis dan bidang Cina
Garis
Lurus
Lengkung
Bidang
Kotak
Bulat
Bagan 4.7. Karakter Warna Cina
Merah
Kuning
Hijau
Material
Kayu
Bambu Keramik Porselin
Kain Permadani
Bagan 4.8. Karakter Material Cina
64
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
b. Jepang
Karakter
Geometris Sederhana
Kekeluargaan
Bagan 4.9 Karakter Umum Desain Jepang
Bagan 4.10. Karakter Garis dan bidang Jepang
Garis
Lurus
Lengkung
Bidang
Kotak
Bulat
Bagan 4.11. Karakter Warna Jepang
Merah
Kuning
Hijau
Coklat
Material
Kayu
Bambu Rotan
Bagan 4.12. Karakter Material Jepang
65
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
c. Thailand
Karakter
Mewah Klasik
Formal Ornamental
Bagan 4.13 Karakter Umum Desain Thailand
Bagan 4.14. Karakter Garis dan bidang Thailand
Garis
Lurus
Lengkung
Bidang
Kotak
Bulat
Bagan 4.15. Karakter Warna Thailand
Merah
Kuning
Emas
Orange
Coklat
Material
Kayu Bambu
Tembaga / Kuningan
Bagan 4.16. Karakter Material Thailand
66
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
d. Indonesia ( Bali)
Karakter
Simetris Ornamental Sederhana
Kekeluargaan
Bagan 4.17 Karakter Umum Desain Bali
Bidang
Kotak
Bagan 4.18. Karakter Garis dan bidang Bali
Garis
Lurus
Lengkung
Bagan 4.19. Karakter Warna Bali
Abu - abu
Orange
Coklat
Material
Kayu Batu paras
Batu candi
Ijuk / jerami
Bagan 4.20. Karakter Material Bali
67
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.1.7 Nilai Estetika pada Konsep ”Refreshing Splash”
a. Lantai
Nilai estetika pada lantai dipengaruhi oleh material yang digunakan,
penampilan, dan penyelesaiannya. Misalnya penggunaan material keramik
motif kayu parket yang diekspos pada area toilet untuk menunjang estetika dan
penggunaan tatami sebagai alas pada ruang gr ill juga memperkuat nilai budaya
jepang. Pada lantai utama seperti lobby dan round table area menggunakan
material yang lebih modern seperti Granito untuk memberikan kesan luas dan
mewah karna teknik pemasangannya yang tanpa nat, sedangkan pada area
makan 2 & 4 seat memakai lantai terakota untuk mendapatkan kesan alami.
b. Dinding
Nilai estetika pada dinding dapat dilihat pada permainan ornamen
kaca di bagian depan restoran yang kuat akan permainan ornament cina, pada
area gril terdapat dekoratif dinding yang menggunakan material pasangan batu
palimanan, batu candi, dan susun sirih yang kuat akan kesan alami, dan pada
bagian dinding luar toilet juga terdapat permainan ornament berbentuk kotak
yang berulang ulang sehingga memberikan kesan ornament jepang.
c. Plafon
Pada bagian plafon didominasi dengan permainan bentuk lingkaran
yang berulang ulang, seperti pendaran air pada suatu genangan air yang tenang.
Pada bagian lobby atau kasir juga terdapat permainan plafon berbentuk
gelombang yang memiliki nilai filosofi yang kuat bagi masyarakat Thailand,
yang berarti wujud penghormatan kepada kasta yang lebih tinggi.
d. Fasilitas
Salah satu nilai estetika pada fasilitas dapat dilihat dari pemakaian
meja bundar yang memiliki nilai filosofi cukup dalam bagi masyarakat cina
yaitu keakraban dan kekeluargaan. Nilai estetika lainnya yaitu pada area bar
yang terdapat aksentuasi aliran air pada bagian cabinet atas kitchen bar, dan
nilai estetika pada bagian lainnya juga terdapat pada kursi makan yang
mengacu pada karakter air yang tidak memiliki sudut.
68
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.1.7 Kesimpulan konsep
Berdasarkan penjabaran dari masing-masing hal diatas maka dapat disimpulkan
konsep ”Refresing Splash” yang dibalut gaya “modern natural “ memiliki bagan sebagai
berikut :
Karakter
Terbuka Mewah
Menenangkan Menyegarkan Bebas
Damai
Kekeluargaan
Pola Ruang
Lapang Simpel
Fleksibel
Geometris
KONSEP “REFRESHING
SPLASH” DENGAN GAYA
“EKLEKTIK”
Bidang
Kotak
Bulat
Tak Bersudut
Garis
Lurus
Lengkung
Menyebar
Warna
Merah
Oranye
Transparan
Abu-abu
Coklat
Bagan 4.21 Kesimpulan Konsep
69
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.2. Programming
4.2.1 Program Kebutuhan Ruang
a. Entrance
b. Ruang Tunggu
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
- Konsumen
- Guide
- Pelayan
3 0rang
• Melakukan
akses masuk
untuk menuju
area makan
ataupun
sebaliknya
melakukan akses
keluar
menuju ruang
luar
-
(Francis D.K. Ching)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
4 x 3 = 12 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
12 x 30 %= 3,6 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
12 + 3,6 = 15,6 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Karyawan
2 org
Mempersilahkan
duduk pengunjung
yang masih
waithing lish.
(Panero,1979;231)
Sofa 3 seat (untuk 15 orang)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
70
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
c. Ruang Makan Dan Minum
Pengunjung
Kapasitas
45 org
Duduk, menonton ,
bercakap-cakap
Sofa 3 seat, 2
seat dan 1 seat
3 x 15 = 45 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
45 x 30 %= 13,5 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
45 + 13,5 = 58,5 m²
Sofa 2 seat (untuk 15 orang)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
2 x 15 = 30 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
30 x 30 %= 9 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
30 + 9 = 39 m²
Sofa 1 seat (untuk 15 orang)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
1,4 x 15 = 21 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
21 x 30 %= 6 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
21 + 6 = 27 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Karyawan
Pengunjung
4 org
Kapasitas
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Memesan
-
Meja makan+
(Panero,1979;231)
71
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
50 org
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
kursi makan
2 seat
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 2,59 x 0,76 = 2 m²
2 x 25 = 50 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
50 x 30 %= 15 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
50 + 15 = 65 m²
Karyawan
Pengunjung
4 org
Kapasitas
50 org
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Memesan
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
-
Meja makan +
kursi makan
4 seat
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 1,52 x 2,59 = 4 m²
4 x 12 = 48 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
48 x 30 %= 14 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
48 + 14 = 62 m²
Karyawan
Pengunjung
4 org
Kapasitas
50 org
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Memesan
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
-
Meja makan+
kursi makan
bundar
6 seat
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 3,65 x 3,65 = 13 m²
13 x 8 = 104 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
72
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
104 x 30 %= 31 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
31 + 104 = 135 m²
Karyawan
Pengunjung
4 org
Kapasitas
50 org
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Memesan
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
-
Meja makan
b+
kursi makan
bundar
8 seat
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 3,65 x 3,65 = 13 m²
13 x 6 = 78 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
78 x 30 %= 23 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
78 + 23 = 101 m²
Karyawan
Pengunjung
4 org
Kapasitas
50 org
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Memesan
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
-
Meja makan+
kursi makan
mepet tembok
14 seat
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 2,59 x 6 = 15 m²
15 x 3 = 45 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
45 x 30 %= 13 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
45 + 13 = 58 m²
Karyawan 4 org Membersihkan -
73
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
d. Bar
Pengunjung
Kapasitas
50 org
meja, melayani
tamu.
Memesan
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
Meja makan+
kursi makan
Grill 8 seat
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 3 x 2,59 = 8 m²
8 x 6 = 48 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
48 x 30 %= 14 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
48 + 14 = 62 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Bartender
Pengunjung
10 org
Kapasitas
25 org
Membersih-
kan meja, melayani
tamu, meracik
minuman,
mencuci gelas.
Duduk, minum,
bercakap-cakap
Meja bar +
kursi bar 25
seat
(Panero,1979;231)
Bartender
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
19 x 2,6 = 49 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
49 x 30 %= 15 m²
74
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
e. Area Taman Dan Panggung Hibuaran
Total spasial : SA + Sirkulasi =
49 + 15 = 64 m²
Pengunjung
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
0,6 x 25 = 15 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
15 x 30 %= 4,5 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
15 + 4,5 = 19,5 m²
Karyawan
Pengunjung
4 org
Kapasitas
50 org
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Memesan
minuman
Duduk
minum
bercakap-cakap
Meja minum 2
seat
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
= 0,76 x 2,59 = 2 m²
2 x 25 = 50 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
50 x 30 %= 15 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
50 + 15 = 65 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
- Pelayan
50 orang
Membersihkan
meja, melayani
tamu.
Meja makan+
kursi makan
bundar
75
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
f. Dapur
- Pengunjung
Memesan
makanan
Duduk
Makan dan
minum
bercakap-cakap
Menonton
Pertunjukan
8 seat
Panggung
(Francis D.K. Ching)
Untuk Meja
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
=
3,65 x 3,65 = 13 m²
13 x 6 = 78 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
78 x 30 %= 23 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
78 + 23 = 101 m²
Untuk Panggung
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
=
18 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
18 x 30 %= 5,4 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
18 + 5,4 = 23,4 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Karyawan
15 org
Berd iri
memasak,
menyajikan,
mencuci,
menyimpan prabot /
bahan makanan.
Freezer
(2bh)
Kulkas(2bh)
Sink (2bh)
76
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
g. Bucker
Meja tempat
kompor
Kompor
listrik + oven
(3bh)
Meja saji(1bh)
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
7 x 15 = 105 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
105 x 30 %= 31,5 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
105 + 31,5 = 136,5 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Karyawan
3
org/
sip
Berd iri
memasak,
menyajikan,
mencuci,
menyimpan prabot /
bahan makanan.
Aquarium
Sink
Meja
olah+saji
Grill
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
7 x 5 = 35 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
35 x 30 %= 10,5 m²
77
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
h. Toilet Pengunjung
Total spasial : SA + Sirkulasi =
35 10,5 = 45,5 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
-Karyawan
Kapasitas
4 orang
(pria)
2 orang
(wanita)
Wastafel
4 orang
Buang air
besar/kecil, cuci
muka
/tangan,
mengeringkan
tangan
Kloset,
wastafel,
pengering tangan
(Panero,1979;206)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
5,9 x 3,9 = 23 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
23 x 30 %= 6,9 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
23 + 6,9 = 30 m²
78
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
h. Kasir
i. Office
Civitas Fasilitas
Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Karyawan
Pengunjung
2 org
Kapasitas
5 org
Duduk,
memberi
kembalian,
menyimpan uang.
Berd iri,
membayar.
Meja kasir+
kursi 2 bh
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
4,64 x 5 = 23,25 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
23,25 x 30 %= 6,97 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
23,25 + 6,97 = 30,22 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
- Direktur
-Karyawan
/tamu
1 org
1 org
Duduk,
Menangani
pembukuan,
pemasukan dan
pengeluaran
keuangan cafe,
transaksi
-Meja kerja
-Kursi kerja
-Almari
arsip
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
3,75 x 1,52 = 5,7 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
5,7 x 30 %= 1,71 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
79
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
5,7 + 1,71 = 7,41 m²
-Manager
operasional
-Karyawan
/tamu
1 org
1 org
Duduk,
Menangani
pembukuan,
pemasukan dan
pengeluaran
keuangan cafe,
transaksi
-Meja kerja
-Kursi kerja
-Almari
arsip
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
3,75 x 1,52 = 5,7 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
5,7 x 30 %= 1,71 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
5,7 + 1,71 = 7,41 m²
-Manager
Purcashing
-Karyawan
/tamu
1 org
1 org
Duduk,
Menangani
pembukuan,
pemasukan dan
pengeluaran
keuangan cafe,
transaksi
-Meja kerja
-Kursi kerja
-Almari
arsip
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
3,75 x 1,52 = 5,7 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
5,7 x 30 %= 1,71 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
5,7 + 1,71 = 7,41 m²
-Supervisior
-Karyawan
/tamu
1 org
1 org
Duduk,
Menangani
pembukuan,
pemasukan dan
pengeluaran
keuangan cafe,
transaksi
-Meja kerja
-Kursi kerja
-Almari
arsip
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
80
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
j. Ruang Karyawan
3,75 x 1,52 = 5,7 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
5,7 x 30 %= 1,71 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
5,7 + 1,71 = 7,41 m²
-Accounting
Finance
-Karyawan
/tamu
2 org
1 org
Duduk,
Menangani
pembukuan,
pemasukan dan
pengeluaran
keuangan cafe,
transaksi
-Meja kerja
-Kursi kerja
-Almari
arsip
(Panero,1979;162)
Accounting 1 :
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
3,75 x 1,52 = 5,7 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
5,7 x 30 %= 1,71 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
5,7 + 1,71 = 7,41 m²
Accounting 2 :
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
3,75 x 1,52 = 5,7 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
5,7 x 30 %= 1,71 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
5,7 + 1,71 = 7,41 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
81
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
k. Toilet Karyawan
-Karyawan
(pria)
-Karyawan
(wanita)
17 orang
15 orang
Berd iri, ganti
pakaian,
menyimpan
pakaian,
sisiran
(bercermin)
Ruang
ganti,
loker,cermin
(Panero,1979;206)
Pria
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
1,06 x 9,14 = 9,6 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
9,6 x 30 %= 2,88 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
9,6 + 2,88 = 12,48 m²
Wanita
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
1,06 x 9,14 = 9,6 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
9,6 x 30 %= 2,88 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
9,6 + 2,88 = 12,48 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
-Karyawan
33
org
Buang air
besar/kecil, cuci
muka
/tangan,
mengeringkan
tangan
Kloset,
wastafel,
pengering tangan
82
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
l. Mushola
(Panero,1979;206)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
4 x 3 = 12 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
12 x 30 %= 3,6 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
12 3,6 = 15,6 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
- Konsumen
- Guide
5 orang
• Wudhu
• Beribadah
Tempat Wudhu,
sejadah
(Francis D.K. Ching)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
2 x 5 = 10 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
10 x 30 %= 3 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
10 + 3 = 30 m²
83
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
m. E - Kios
n. Area Khusus Guide
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
Pengunjung
3 org
Berd iri,
melihat obyek
wisata di Bali lewat
internet.
Tourism
machine box
(Panero,1979;201)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
4,64 x 3 = 13,92 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
13,92 x 30 %= 4,17 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
13,92 + 4,17 = 18 m²
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
- Pelayan
- Guide
4 orang
• Beristirahat
• Makan, minum
• Menghidangkan
makanan
Tempat duduk,
Meja.
(Francis D.K. Ching)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
4 x 4 = 16 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
16 x 30 %= 4,8 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
16 + 4,8 = 20,8 m²
84
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
o. Storage
4.2.2 Analisa Bangunan Awal Xo Suki & Cuisines Restaurant
4.2.2.1. Analisa Zoning dan sirkulasi
• Kriteria :
Sonasi ruang mempertimbangkan jangkauan sirkulasi maupun jangkauan
ruang yang nyaman pada saat melakukan aktifitas, sehingga besaran ruangan
dapattermanfaatkan secara optimal. Sonasi memperhatikan aktivitas yang terjadi
serta kebutuhan ruang dan sirkulasi yang terjadi hendaknya tidak mengganggu
aktivitas lain yang sedang berlangsung.
• Eksisting :
Civitas Fasilitas Besaran Ruang
Identitas Jml Aktivitas
- Pelayan
3 orang
• Menyimpan
• Menata barang
Lemari, Meja,
Rak
penyimpanan
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
9 x 3 = 27 m²
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
27 x 30 %= 8 m²
Total spasial : SA + Sirkulasi =
27 + 8 = 35 m²
Minimal jumlah besaran ruang adalah = 1513,22 m2
Tabel 4.1 Program kebutuhan ruang
Sonasi dan Sirkulasi lantai 1 Restoran
Sonasi dan Sirkulasi lantai 2 Restoran
85
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Keterangan :
a. R. Publik lantai 1 merupakan area tunggu, kasir, dan area makan.
b. R.Semi Publik lantai 1 merupakan area display suki, gudang, dan tangga.
c. R. Privat pada lantai 1 merupakan area Bar dan dapur minuman.
d. R. Publik lantai 2 merupakan area makan.
e. R.Semi Publik lantai 2 merupakan area display suki dan tangga.
f. R. Privat pada lantai 2 merupakan area Dapur makanan.
• Analisa Zoning :
Tidak terdapat permasalahan dalam pendaerahan, hanya pada sirkulasi
yang terganggu akibat penataan fasilitas serta dimensi sirkulasi yang kurang.
4.2.2.2 Analisa Layout Ruang dan Penataan Fasilitas
• Kriteria :
Lay out ruang disusun berdasarkan aktivitas, kebutuhan ruang serta
hubungan antar ruang. Ruang-ruang yang memiliki aktivitas yang saling
berhubungan hendaknya ada pada posisi yang berdekatan dengan akses yang
mudah. Sehingga pemanfaatan ruang lebih efektif dan efisien. Sedangkan pada
Pengelompokan fasilitas harus berdasarkan fungsi dengan dimensi dan jarak yang
sesuai dengan memperhatikan privasi visual, fleksibilitas, skala ruang serta
komposisi. tata letak fasilitas yang baik adalah yang mendukung aktivitas serta
tidak menganggu sirkulasi.
86
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• Eksisting :
• Analisa Layout Ruang dan Fasilitas :
Permasalahan banyak terjadi akibat posisi akses masuk ruangan yang
mengganggu sirkulasi, Tidak adanya toilet cukup mengurangi kenyamanan
pengunjung karena jika sedang ingin ke toilet mereka harus pergi keluar restoran
dan berjalan jauh menuju toilet mal. Restoran ini juga tidak dilengkapi dengan
kantor yang sebaiknya juga ditempatkan berdampingan agar akses sirkulasi disaat
saling membutuhkan antara kantor dan restoran bisa berjalan baik.
Pada penataan fasilitas jelas sekali terlihat bahwa desainer sangat
memaksakan jumlah fasilitas meja dan kursi untuk bisa mendapatkan tamu
sebanyak – banyaknya, tetapi tidak cukup mempertimbangkan kebutuhan sirkulasi
pengunjung dan pegawai, sehingga bila keadaan restoran sedang banyak
pengunjung, maka keadaan restoran bisa menjadi sangat krodit.
Layout Ruang dan penataan fasilitas
lantai 1 Restoran
Layout Ruang dan penataan fasilitas
lantai 2 Restoran
87
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.2.2.3. Analisa Elemen Pembentuk Ruang
• Kriteria :
Lantai harus mampu menyangga aktivitas interior dan fasilitas, terstruktur
sehingga mampu memikul beban dengan aman, permukaannya harus cukup kuat
untuk menahan penggunaan dan aus yang terus menerus. Dinding harus mampu
mengendalikan masuknya udara panas, kelembaban dan suara dan tahan tergadap
cuaca. Plafond harus mampu menyediakan perlindungan fisik maupun psikologis
untuk semua yang ada di bawahnya.
Ruang Eksisting Analisis Sintesis
Lantai Dinding Plafon
Area Makan
• warna : Coklat
Muda
ukuran:30x60cm
• bahan : keramik
• tekstur : halus
•Bahan : Batu
candi, tembok aci
• Finishing :
natural, cat
tembok krem
• Bahan : Plafond
Gipsum
• Finishing : Cat
tembok warna
krem
• Penggunaan warna
pada lantai, dinding,
dan plafon yang didominasi krem
dan hitam dari batu
candi memberi efek
hangat, romantis
dan elegan.
• Permainan bentuk
pada lantai, dinding,
dan plafon tidak
terlalu ramai, tetapi
cukup memberi kesan makanan
oriental dari motif
ornamennya.
• Unsur pembentuk
ruang pada area
makan sudah cukup baik, hanya perlu
dipikirkan keluasan
sirkulasi, karena
terasa sangat
sempit.
88
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Dapur • warna : putih
ukuran:30x30cm
• bahan : keramik
• tekstur : halus
• Bahan : Keramik
20 x 20 cm
• Finishing : Keramik
warna putih
• Bahan : Cor
beton
• Finishing : cat warna
Putih
• Tekstur lantai
halus
memungkinkan
civitas tergelincir akibat
basah
maupun minyak
• Seluruh dinding dilapisi keramik
berwarna putih
untuk
mempermudah
membersihkan.
• Atap tanpa
menggunakan
plafond, akan membuat
ruangan panas,
karena sinar
matahari dan panas
yang diterima langsung,
namun tetap harus
dilakukan karena
ruangan memang
sudah sangat sempit.
• Unsur pembentuk
ruang pada area
dapur sudah cukup
baik, hanya perlu dipikirkan keluasan
sirkulasi, karena
terasa sangat
sempit. Dan sebisa
mungkin di beri plafon.
Area bersih diri
• warna : Coklat
Muda ukuran:30x60cm
• bahan : keramik
• tekstur : halus
• Bahan : tembok
aci, keramik 20 x 20
• Finishing : cat
tembok krem dan
keramik off white.
• Bahan : Plafond
Gipsum
• Finishing : Cat
tembok warna
krem
• Bahan lantai tidak
bertekstur,hingga mudah membuat
licin.
• Penggunaan
keramik pada dinding kamar
mandi akan
menghindari lumut
pada
dinding
• Unsur pembentuk ruang pada area
bersih diri sudah
cukup baik, hanya
saja Restoran tidak
memiliki toilet karena berda di
dalam mal, bila
ingin di buat diluar
mal seharusnya di
berikan toilet.
89
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Area
Storage
• warna : Coklat
Muda
ukuran:30x60cm
• bahan : keramik
• tekstur : halus
• Bahan : tembok
aci
• Finishing : cat tembok krem dan
keramik off white.
• Bahan : Plafond
Gipsum
• Finishing : Cat tembok warna
krem
• Penggunaan warna
pada lantai, dinding,
dan plafon yang
didominasi krem memberi efek
hangat, romantis
dan elegan.
• Permainan bentuk pada lantai, dinding,
dan plafon tidak
terlalu ramai, tetapi
cukup memberi
kesan makanan oriental dari motif
ornamennya.
• Restoran ini pada
dasarnya memang
agak sempit ,
sehingga storage yang yang
seharusnya
digunakan untuk
menyimpan piring
dan gelas terpaksa diletakkan di daerah
area makan dan ter
ekspose, ini
terkesan kurang
baik bila sampai terlihat oleh tamu,
sebaiknya bila
bangunannya
pindah, seharusnya diberi area
tersendiri.
4.2.2.4 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang
• Kriteria :
Jendela dan pintu masuk memotong bidang dinding yang membentuk
bangunan dan rung interior yang dibatasinya. Merupakan elemen transisi dari
desain arsitektur dan interior yang menghubungkan, baik secara visual dan fisik,
satu ruang ke ruang lain maupun bagian dalam dan luar. Mampu menerangi
ruangan di siang hari melalui cahaya yang masuk serta sebagai tempat pertukaran
udara. Kriteria pintu hendaknya memungkinkan akses fisik untuk civitas, fasilitas
dan barang-barang untuk keluar-masuk, serta dari satu ruang ke ruang lain.
Ruang Eksisting Analisa Sintesis
Pintu Jendela
Main
entrance
• Bahan : kaca
bening
• Bahan : kaca
bening
• Finishing: Cuting
stiker pola kembang
• Pintu main entrance terbuat dari kaca tebal
1 cm yang langsung
menyatu dengan
jendela disampingnya
untuk menarik perhatian pengunjung
mal.
• Pintu dan jendela
terdapat lapisan stiker berpola kembang
• Penggunaan material pada elemen
pelengkap pembentuk
ruang sudah cukup
baik, namun bila ingin
dibuat di tempat lain yang lebih besar, akan
lebih baik bila lebih
banyak variasi.
Tabel 4.2 Analisa Elemen Pembentuk Ruang Awal
90
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• Finishing: Cuting
stiker pola
kembang
• Warna : kaca
bening, stiker
coklat.
• Warna : kaca
bening, stiker
coklat.
untuk mempercantik
dan menegaskan area
kaca.
Area
Makan
• Bahan : kaca
bening
• Finishing: Cuting stiker pola
kembang
• Warna : kaca
bening, stiker coklat.
• Bahan : kaca
bening, parisi kayu
• Finishing: Cuting stiker pola
kembang, ornament
partisi kayu
• Warna : kaca bening, stiker
coklat. Vernis dark
Brown
• Pintu main entrance
terbuat dari kaca tebal
1 cm yang langsung
menyatu dengan
jendela disampingnya untuk menarik
perhatian pengunjung
mal.
• Pintu dan jendela
terdapat lapisan stiker berpola kembang
untuk mempercantik
dan menegaskan area
kaca.
• Penggunaan material
pada elemen
pelengkap pembentuk
ruang sudah cukup
baik, namun bila ingin dibuat di tempat lain
yang lebih besar, akan
lebih baik bila lebih
banyak variasi.
• Penggunaan partisi
kayu dapat membantu
mengurangi efek sinar
matahari langsung dari
luar. Bentuknya pun
vertical sehingga membatu member
kesan tinggi pada
ruangan.
4.2.2.5. Analisa Unsur Utilitas Ruang
• Kriteria :
Masing pencahayaan dan penghawaan terbagi atas 2 jenis, yaitu alami dan
buatan, pencahayaan buatan dapat berasal dari sinar matahari yang masuk melalui
jendela dan pintu, kemudian penghawaan alami yaitu udara sek itar dapat masuk
melalui bukaan jendela, ventilasi dan pintu. Kriteria sistem pencahayaan adalah
mampu mendukung suasana ruang, menerangi ruang sesuai kebutuhan, tidak
mudah panas, serta hemat energi. Demikian pula dengan sistem penghawaan
diharapkan mampu menciptakan ruangan yang tidak panas, pengap serta
memudahkan terjadinya pertukaran udara terutama di area dapur dan toilet.
Ruang Eksisting Analisa Sintesis
Pencahayaan Penghawaan
Area
Makan
• Pencahayaan sudah
cukup baik
• Kurang
• Menggunakan
pencahayaan khusus
pada titik tertentu yang menambah
Tabel 4.3 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Awal
91
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• Down Light,
Ceiling Lamp, Spot Light, Dan Behind
Lamp.
• AC General
penghawaan alami.
kesan estetis ruang
• Bila menggunakan
tempat lain, akan lebih baik bila memiliki area
yang bebas AC agar
lebih irit energi dan
memiliki kesegaran
yang alami.
Area
Dapur
• Lampu TL.
• Eksos fan
• Kurangnya
pencahayaan umum sehingga ruangan
menjadi gelap
• Tidak adanya
penghawaan buatan sehingga
menghambat
sirkulasi
udara
• Menambahkan
pencahayaan khususnya pada area
yang
membutuhkan banyak
sinar
• Menambahkan exose
fan untuk
memperlancar
pertukaran udara
4.2.2.6 Analisa Fasilitas
• Kriteria :
Fasilitas harus fungsional, kuat, nyaman digunakan, ergonomis, tidak
menimbulkan cedera pada saat digunakan, ukuran bentuk dan tinggi serta
materialnya disesuaikan dengan tujuan penggunaan.
Ruang Fasilitas Analisis Sintesis
R.
Tunggu
dan kasir
• 1 buah meja kasir
• 2 buah kursi rotan
• Area kasir cukup baik,
dengan sirkulasi yang
strategis, penggunaan bahan
meja cukup baik.
• Area tunggu kurang besar,
karena jumlah pengunjung
yang mengantri biasanya
jauh lebih banyak. • Suasana ruang tunggu
kurang nyaman dan indah.
Terlalu simple.
• Bila ingin membuat area kasir
dan ruang tunggu yang baru,
hendaknya lebih memikirkan
aspek kenyamanan dan keluasan juga.
Area
Makan
• Jumlah fasilitas meja
terlalu banyak, tidak
sebanding dengan keluasan ruangan.
• Bentuk fasilitas sudah
cukup baik.
• Lebih memperhitungkan
jumlah fasilitas dengan
keluasan bangunan, agar sirkulasi terasa nyaman.
Tabel 4.4 Analisa Elemen Unsur Utilitas Ruang Awal
92
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• 22 set meja 4 seat
• 2 set round table 6 seat
• 6 set round table 8 seat
Area display
suki,
station
case,
Mesin order
Raptor
• 2 Buah display Suki • 3 buah Station case • 3 buah mesin order
• Display suki sudah cukup tepat dari jumlah, fungsi,
dan penempatannya.
• Station case mengganggu
pemandangan karena diisi terlalu banyak barang
seperti termos kuah suki,
majic com,dan lain –lain,
yang seharusnya bisa
letakkan di tempat yang lebih privat.
• Mesin Order makanan
sudah cukup baik dari segi
bentuk, fungsi dan
penempatannya.
• Perlu dipikirkan lagi penempatan Station case pada
pestoran agar tidak langsung
terlihat oleh pengunjung.
Area
Dapur dan
Bar
• 3 buah meja racik
• 2 buak kulkas
• 2 buah tempat
penyimpanan peralatan masak.
• 3 buah kompor kuah suki
• 2 buah kompor ala carte
• 2 buah kompor dimsum
• 6 buah meja tempat cuci piring
• 1 buah lif pengantar
makanan
• Seluruh fasilitas sudah
memenuhi kebutukan, hanya
saja ruangan terlalu sempit
sehingga para pekerja menjadi kurang nyaman.
• Lebih memikirka soning dan
sirkulasi pekerja dapur agar
pekerjaan bisa lebih maksimal
Tabel 4.5 Analisa FAsilitas Ruang Awal
93
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.3. Scematic Desain
4.3.1. Sonasi dan Sirkulasi
a. Alternatif 1 :
Kelebihan :
1. Bentuk Sonasi dan sirkulasi linier. Jadi keluasan ruang bisa lebih
dimaksimalkan.
2. Area Semi Publik berdekatan dengan area privat.
3. Area public merata hampir di seluruh restoran
Kekurangan :
1. Area privat kurang luas
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan :
1. Area main Entrance dan kasir
2. Area makan 1 (round table 12 seat & Round
table 8 seat)
3. Area Bar dan meja minum
4. Area makan 2 ( table 2 seat, 4 seat, Grill
area)
5. Area Toilet pengunjung
6. Area Taman dan Panggung
7. Area Dapur
8. Area kantor dan storage
Gambar 4.1. Zoning dan Sirkulasi Alt. 1
94
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
b. Alternatif 2
Kelebihan :
1. Bentuk Sonasi dan sirkulasi asimertis, sehingga tidak membosankan.
2. Daerah Publik merata di seluruh ruangan
Kekurangan :
1. Karena pola organisasi ruangnya asimetris maka akan banyak membuang
space dan juga akan membingungkan pengunjung.
2. Area privat kurang luas
Keterangan :
1. Area main Entrance dan kasir
2. Area makan 1 (round table 12 seat &table
4 Seat)
3. Area Grill
4. Area Toilet pengunjung
5. Area Bar & meja minum
6. Area makan 2 ( table 2 & 4 seat)
7. Area Makan 3 (round table 8 seat)
8. Area Taman dan panggung
9. Area Dapur
10. Area Kantor & storage
1
2
3
4
5
6
7
9
10
8
Gambar 4.2. Zoning dan Sirkulasi Alt. 2
95
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
C. Alternatif 3
Keterangan :
1. Area main Entrance dan kasir
2. Area tunggu dan akses ke lantai 2
3. Area makan 1 ( table 2 seating)
4. Area makan 2 ( table 4 seating)
5. Area Toilet pengunjung 1
6. Area Bar dan meja minum
7. Area Makan 3 (round table 6, 8, 12
seat)
8. Area Toilet pengunjung 2
9. Area Grill 1
10. Area Taman dan panggung
11. Area Dapur minuman, storage, dan
ruang ganti pegawai
12. Area jalur belakang pegawai
13. Area Makan 4 (round table 6, 8, 12
seat)
14. Area Toilet pengunjung 3
15. Area Grill 2
16. Area r. VIP
17. Area multi media, sisi TV
18. Area dapur makanan
19. Area Kantor
1
2
3
4
5
6
7
9
1
0
8
1
1
1
2
1
3
1
4 1
5
1
6
1
9
1
8
1
7
Gambar 4.3. Zoning dan Sirkulasi Lt.1 Alt. 3
Gambar 4.4. Zoning dan Sirkulasi Lt.2 Alt. 3
96
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Kelebihan :
1. Sistem organisasi ruang mengelompok sehingga memungkinkan untuk
menciptakan pola aktivitas yang lebih beragam
2. Karena terdiri dari 2 lantai maka banyak kebutuhan aktivitas lain yang bisa di
buat. Dan terasa lebih lapang
3. Jumlah area privat, semi public dan public menjadi lebih luas
Kekurangan :
1. Perlu memikirkan lebih kompleks tentang kebutuhan penggunaan ruang agar
semuanya terpakai dengan tepat.
Alternatif terpilih : Alternatif 3
97
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.3.2. Lay Out Ruang Dan Penataaan Fasilitas
a. Alternatif 1 :
Kelebihan :
1. Area makan tertata simetris, sehingga memungkinkan untuk menampung
pengunjung lebih banyak
2. Banyak Sinar matahari yang dapat masuk ke dalam restoran karena terdapat
taman outdor di tengah – tengah restoran.
3. Seluruh area restoran dapat terlihat sepanjang mata memandang sehingga
terkesan luas.
Kekurangan :
1. Area dapur dan toilet terasa kurang luas, tidak sesuai dengan kebutuhan.
2. Kantor kurang memiliki space yang cukup.
3. Sonasi dan sirkulasi terasa sempit dan monoton karena pola penataan ruang
yang Linier, Lebih baik Ruangan di buat 2 lantai agar lebih luas.
4. Area panggung tidak memiliki orientasi hadapan yang jelas sehingga bisa
membingungkan pengisi acara.
Gambar 4.5. Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 1
98
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
b. Alternatif 2 :
Kelebihan :
1. Bentuk Sonasi dan sirkulasi dinamis, sehingga tidak membosankan
2. Banyak Sinar matahari yang dapat masuk ke dalam restoran karena terdapat
taman outdor di tengah – tengah restoran.
3. Seluruh area restoran dapat terlihat sepanjang mata memandang sehingga
terkesan luas
Kekurangan :
1. Area dapur dan toilet terasa kurang luas, tidak sesuai dengan kebutuhan.
2. Kantor kurang memiliki space yang cukup.
3. Banyak zonasi dan sirkulasi yang terbuang karena pola ruangnya asimetris
dengan daerah – daerah yang berbentuk bulat.
4. Pengerjaan elemen pembentuk ruang dan fasilitas akan lebih rumit, memakan
waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit untuk mendukung kesatuan
desain.
5. Area panggung tidak memiliki orientasi hadapan yang jelas sehingga bisa
membingungkan pengisi acara.
Gambar 4.6. Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 2
99
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
c. Alternatif 3 :
Kelebihan :
1. Adanya pembagian jelas antara ruang makan kecil, sedang dan besar.
2. Karena terdiri dari 2 lantai, pendaerahan bisa di buat lebih detil sehingga
banyak kebutuhan dari pegawai maupun pengunjung yang bisa terpenuhi.
Cth: terdapat area dapur minum dan makan yang terpisah, r. ganti pegawai,
toilet pengunjung lebih banyak, ruang multi media, VIP Room, kantor dan
area tunggu yang lebih luas.
Gambar 4.7. Layout Ruang dan Penataan Lt. 1 Fasilitas Alt 3
Gambar 4.8. Layout Ruang dan Penataan Lt. 2 Fasilitas Alt 3
100
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
3. Bangunan terlihat lebih elengan dan luas dengan menjadikannya 2 lantai
4. Letak panggung cukup baik dan menjadi pusat perhatian secara umum.
Kekurangan :
1. Pekerjaan arsitektur memakan dana yang cukup besar.
Alternatif terpilih : Alternatif 3
4.3.3. Elemen Pembentuk Ruang
a. Alternatif 1 :
AREA
ELEMEN PEMBENTUK RUANG KELEBIHAN KEKURANGAN
LANTAI DINDING PLAFON
Kantor • Keramik
60x60 cm
• Tekstur:
glossy
• Warna:
hitam
• Cat tembok
• Tekstur:
halus
• Warna:
putih
• Gypsum
• Finishing:
cat
• Warna:
putih
• Tekstur:
halus
• Keramik hitam akan
menyebabkan ruangan
tidak mudah kotor
• cat berwarna putih
akan memantulkan sinar
sehingga ruangan lebih
terang
• gypsum warna putih
memberikan suasana
ruang yang lebih formal
• warna hitam terlalu
gelap, kurang
memantulkan cahaya
• Cat warna putih terlalu
berkesan monoton
Area
makan
• Keramik
60x60 cm
• Tekstur:
glossy
• Warna:
krem
• Semen aci
• Tekstur
kasar
• Ekspose
• Bahan:
kayu,
jerami
• Keramik memiliki daya
tahan yang kuat
• Semen aci memiliki
nilai ekonomis yang
legih murah
• plafon ekspos memiliki
nilai estetis lebih
• Tekstur yang halus akan
menyebabkan lantai licin
karena air ataupun minyak
• Cat warna putih akan
lebih mudah kotor akibat
noda memasak
• Sisi higienis kurang
terjaga karena atap
ekspose dapat berdebu dan
kotoran jerami dapat jatuh
101
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Dapur
• Keramik
30x30 cm
• Tekstur:
glossy
Warna: hitam
• Cat tembok
• Tekstur:
halus Warna:
putih
• Ekspose
• Bahan:
kayu, jerami
• Keramik hitam akan
menyebabkan dapur
tidak mudah terlihat
kotor
• cat berwarna putih
akan memantulkan sinar
sehingga ruangan lebih
terang
• plafon ekspos memiliki
nilai estetis lebih
• Tekstur yang halus akan
menyebabkan lantai licin
karena air ataupun minyak
• Cat warna putih akan
lebih mudah kotor akibat
noda memasak
• Sisi higienis kurang
terjaga karena atap
ekspose dapat berdebu dan
kotoran jerami dapat jatuh
Ruang
Khusus
Guide
• Keramik
60x60 cm
• Tekstur:
glossy
• Warna:
krem
• Semen aci
Tekstur kasar
• Ekspose
• Bahan:
kayu, jerami
• Keramik memiliki daya
tahan yang kuat
• Semen aci memiliki
nilai ekonomis yang
legih murah
• plafon ekspos memiliki
nilai estetis lebih
• Tekstur yang halus akan
menyebabkan lantai licin
karena air ataupun minyak
• Warna abu-abu semen
aci kurang memantulkan
cahaya
• Sisi higienis kurang
terjaga karena atap
ekspose dapat berdebu dan
kotoran jerami dapat jatuh
Toilet
• Keramik
30x30 cm
• Tekstur:
kasar
• Warna:
putih
• Cat tembok
• Tekstur:
halus
• Warna:
putih
• Gypsum
Finishing: cat
• Warna:
putih
• Tekstur:
halus
• Keramik berwarna
putih memberi kesan
bersih pada toilet serta
teksturnya kasar
sehingga tidak mudah
licin
• cat berwarna putih
akan memantulkan sinar
sehingga ruangan lebih
terang
• warna putih harus lebih
sering dibershkan karena
noda mudah terlihat
• dinding lembab
102
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Storage
• Keramik
30x30 cm
• Tekstur:
glossy
• Warna:
hitam
• Cat tembok
• Tekstur:
halus
• Warna:
putih
• Gypsum
• Finishing:
cat
• Warna:
putih
• Tekstur:
halus
• Keramik hitam akan
menyebabkan ruang
tidak mudah terlihat
kotor
• cat berwarna putih
akan memantulkan sinar
sehingga ruangan lebih
terang
• gypsum lebih berkesan
higienis
• warna hitam terlalu
gelap, kurang
memantulkan cahaya
• Cat warna putih terlalu
berkesan monoton
Mushalla
• Parket
• Finishing:
veneer Teak
wood
• Papan kayu
• Finishing:
venner Teak
wood
• Ekspose
• Bahan:
kayu jerami
• parket bahan kayu
memiliki warna yang
hangat serta nyaman
dipijak tanpa alas kaki
• dinding kayu memberi
suasana ruang yang
hangat
• biaya yang dibutuhkan
untuk material kayu lebih
mahal
b. Alternatif 2 :
AREA ELEMEN PEMBENTUK RUANG KELEBIHAN KEKURANGAN
LANTAI DINDING PLAFON
Kantor • Keramik
60x60 cm
•Tekstur:
kasar
• Warna:
natural brown
• Cat tembok
•Warna: putih
Kebiruan
•Tekstur:
halus
• Gypsum
• Warna:
putih
• Tekstur
halus
• Warna cokelat pada
keramik memberi kesan
hangat
• Cat warna outih
kebiruan sesuai dengan
konsep yaitu daerah
Pesisir
• Gypsum dengan
finishing puith
mempertahankan kesan
formal
• Warna putih mudah
untuk kotor
Tabel 4.6. Elemen Pembentuk Ruang Alt 1
103
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Area
Makan
• Teraso
• Warna:
cokelat
• Cat tembok
• Warna:
putih
kebiruan
•Tekstur
halus
• Gypsum
•Tekstur:
halus
• Multipleks
• Finishing:
cat Warna
krem
• Teraso tanpa nat
menyebabkan ruangan
terlihat lebih luas
• Cat berwarna cerah
akan memantulkan
cahaya sehingga ruangan
lebih terang
• Gypsum dengan
finishing cat terlihat
lebih bersih dan formal
• Finishing warna putih
lebih mudah kotor
Dapur
• Keramik
40x80 cm
• Tekstur:
glossy
• Warna:
krem
• Cat tembok
• Warna:
kuning
• Tekstur:
halus
• Gypsum
• Warna:
putih Tekstur
halus
• Ukuran keramik
menyebabkan pola lantai
t idak monoton, tekstur
halus akan memudahkan
roda untuk berjalan
• Cat tembok warna
kuning menyebabkan
ruangan tampak terang
• Kehigienisan makanan
dapat terjaga karena atap
gypsum
• Banyak keramik yang
terpotong
Ruang
Khusus
Guide
• Keramik
60x60 cm
• Tekstur:
kasar
• Warna:
cokelat
• Cat tembok
• Warna:
putih
kebiruan
• Tekstur
halus
• Gypsum
• Warna:
putih
• Tekstur
halus
• Warna cokelat pada
lantai member suasana
hangat
• Warna dinding yang
terang akan
memantulkan cahaya
• Gypsum berkesan lebih
formal
• Warna putih akan lebih
mudah kotor
Toilet
• Keramik
60x60 cm
• Cat tembok
• Gypsum
• Lantai dengan tekstur
kasar menyebabkan
lantai t idak mudah licin
• Ruangan terkesan
sederhana
104
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• Tekstur:
kasar
•Warna: krem
• Warna:
putih
kebiruan
Tekstur: halus
Mozaik
Warna: hijau
• Warna:
putih
Tekstur: halus
pada saat basah
• Cat dinding dan plafon
warna putih akan
memantulkan cahaya
• Lapisan pada dinding
akan mencegah dinding
lembab
Storage
• Keramik
40x80 cm
• Tekstur:
glossy
•Warna: krem
• Cat tembok
• Warna:
kuning
• Tekstur:
halus
• Gypsum
• Warna:
putih
• Tekstur
halus
• Ukuran keramik
menyebabkan pola lantai
t idak monoton, tekstur
halus akan memudahkan
roda untuk berjalan
• Cat tembok warna
kuning menyebabkan
ruangan tampak terang
• Kehigienisan makanan
dapat terjaga karena atap
gypsum
• Banyak keramik yang
terpotong
Mushalla
• Keramik
60x60 cm
• Tekstur:
kasar
• Warna:
krem
• Semen aci
• Papan kayu
• Finishing:
veneer
• Tekstur kasar kana
tidak mudah licin pada
saat basah
• Semen aci member
kesan sederhana
• Penggunaan papan
kayu pada plafon
menyebabkan suasana
ruang yang hangat
• Atap terlihat lebih
rendah
Alternatif terpilih : Alternatif 2
Tabel 4.7. Elemen Pembentuk Ruang Alt 2
105
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.3.4. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang
a. Alternatif 1 :
AREA ELEMEN KELEBIHAN KEKURANGAN
Kantor
• Jendela kaca bukaan keluar
Pintu kaca swing door
• Cahaya alami dapat masuk ke
ruangan
• Privasi kurang
• Bukaan dapat mengganggu
sirkulasi
Area
makan
• Menggunakan jendela kaca
mati pada sisi depan dan
samping bangunan , Swing
door berupa pintu panel kayu
sebagai pintu utama
• Cahaya dapat masuk ke dalam
Ruangan
• Material kayu memiliki nilai
estetis yang lebih dan berkesan
hangat
• Sirkulasi udara kurang
• Swing door membutuhkan area
lebih untuk bukaan
Dapur
• Tanpa jendela, Pintu plywood
dua daun
• Privasi dapat lebih terjaga
• Dimensi pintu memungkinkan
sirkulasi 2 arah dan keluar masuk
troli
• Pencahayaan alami kurang
Ruang
Khusus
Guide
• Jendela kaca bukaan keluar,
Pintu kaca swing door
• Cahaya alami dapat masuk ke
ruangan
• Privasi kurang
• Bukaan dapat mengganggu
Sirkulasi
Toilet
• Tanpa jendela, Pintu panel
swing door
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
• Membutuhkan area lebih untuk
bukaan pintu
Storage
• Tanpa jendela, Pintu panel
swing door
• Ruang penyimpanan yang tertutup
• Pencahayaan alami kurang
• Membutuhkan area lebih untuk
bukaan pintu
mushalla
• Tanpa jendela, Pintu panel
swing door
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
• Membutuhkan area lebih untuk
bukaan pintu
Tabel 4.8. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 1
106
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
b. Alternatif 2 :
AREA ELEMEN KELEBIHAN KEKURANGAN
Kantor
• Jendela kaca mati
Pintu panel swing door
• Cahaya alami dapat masuk ke
ruangan
• Sirkulasi udara alami
kurang dapat
dimanfaatkan
Area
makan
• Menggunakan jendela kaca
mati pada sisi depan bangunan
• Ventilasi memanjang pada
samping bangunan Sliding door
berupa pintu panel kayu
sebagai pintuutama
• Cahaya dapat masuk ke dalam
Ruangan
• Ventilasi memperlancar sirkulasi
Udara
• Material kayu memiliki nilai
estetis yang lebih dan berkesan
hangat
• Slidding door menghemat area
• Debu dapat masuk
Dapur
• Tanpa jendela, Pintu plywood
dua daun
• Privasi dapat lebih terjaga
• Dimensi pintu memungkinkan
sirkulasi 2 arah dan keluar masuk
troli
• Pencahayaan alami kurang
Ruang
Khusus
Guide
• Jendela dengan bukaan
keluar dengan pintu panel
swing
• Terbuka namun tidak keseluruhan
sehingga dapat melakukan aktivitas
dengan nyaman
• Cahaya alami kurang banyak
Toilet
• Tanpa jendela, Pintu panel
swing door
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
• Membutuhkan area lebih untuk
bukaan pintu
Storage
• Tanpa jendela, Pintu panel
swing door
• Ruang penyimpanan tertutup,
mencegah masuknya binatang
• Pencahayaan dan penghawaan
alami kurang dimanfaatkan
mushalla
• Tanpa jendela, Pintu panel
swing door
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
Alternatif terpilih : Alternatif 2
Tabel 4.8. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 2
107
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.3.5. Unsur Utilitas Ruang
a. Alternatif 1:
AREA
UTILITAS
KELEBIHAN
KEKURANGAN PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Kantor • Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
2 buah
• Penghawaan
alami dari bukaan
pada pintu dan
jendela
• Penghawaan
buatan
menggunakan AC
split
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• Untuk ruangan yang
cenderung tertutup udara
dapat tersirkulasi
• Desain lighting yang
sederhana
• AC cukup membutuhkan
biaya
Area
makan
• Ceiling lamp 8
buah
• Downlight
Halogen 15 watt
Frosted glass 38
buah
• Uplight Halogen
25 watt 17 buah
(pencahayaan
khusus)
• Penghawaan
alami dari bukaan
pada pintu,
jendela dan
plafond.
• Downlight menjadi
pencahayaan umum, kaca
frosted melembutkan cahaya
lampu dan lampu halogen
tidak memancarkan panas
• Uplight pada jendela
menambah kesan estetis
• Penghawaan alami
menghemat biaya
• Desain sederhana
• Uplight sedikit meyilaukan
mata
Dapur
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
11 buah
• Penghawaan
buatan
• exhaus pada area
memasak
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• Udara kotor dan asap dapat
keluar melalui exhaus
• Desain sederhana
Ruang
Khusus
Guide
• Ceiling lamp
Halogen 15 watt 1
buah
• Penghawaan
alami dari bukaan
pada pintu dan
jendela
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• AC cukup membutuhkan
biaya
108
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• Penghawaan
buatan
menggunakan AC
split
• Untuk ruangan yang
cenderung tertutup udara
dapat tersirkulasi
Toilet
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
5 buah
• Penghawaan
buatan exhaus fan
• Penerangan utama dengan
cahaya cukup
• Udara dan bau dapat
tersirkulasi
• Desain lighting yang
sederhana
Storage
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
• Penghawaan
buatan exhaus fan
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• Udara dan bau dapat
tersirkulasi
• Desain lighting yang
sederhana
Mushalla
• Ceiling lamp
Halogen 15 watt 1
buah
• Penghawaan
alami pada bukaan
plafon dan pintu
serta ventilasi
• Penerangan utama selain
memberi penerangan yang
cukup juga memiliki nilai
estetis
• Kurangnya pencahayaan
khusus
b. Alternatif 2 :
AREA
UTILITAS
KELEBIHAN
KEKURANGAN PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Kantor • Ceiling lamp
Halogen 15 watt
1 buah
• Penghawaan
alami dari bukaan
pada pintu dan
jendela
• Penghawaan
buatan
menggunakan AC
split
• Pencahayaan umum
memberi nilai estetis
tersendiri
• Untuk ruangan yang
cenderung tertutup
udara dapat
tersirkulasi
• Cahaya yang
dihasilkan kurang
memadai
• AC cukup
membutuhkan
biaya
Area
makan
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass 38
• Penghawaan
alami dari bukaan
pada pintu,
jendela dan
• Downlight menjadi
pencahayaan umum, kaca
frosted melembutkan cahaya
lampu dan lampu halogen
• Desain sederhana
Tabel 4.9. Unsur Utilitas Ruang Alt 1
109
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
buah
• downlight
Halogen 25 watt 17
buah (pencahayaan
khusus)
plafond.
• Penghawaan
buatan berupa AC
central
t idak memancarkan panas
• Downlight pada jendela
menambah kesan estetis
• Downlight pada jendela
menyilaukan mata
Dapur
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
11 buah
• Penghawaan
buatan exhaus
pada area
memasak
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• Udara kotor dan asap dapat
keluar melalui exhaus
• Desain sederhana
Ruang
Khusus
Guide
• Ceiling lamp
Halogen 15 watt 1
buah
• Penghawaan
alami dari bukaan
pada pintu dan
jendela
• Penghawaan
buatan
menggunakan AC
split
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• Untuk ruangan yang
cenderung tertutup udara
dapat tersirkulasi
• AC cukup membutuhkan
biaya
Toilet
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
5 buah
• Penghawaan
buatan exhaus fan
• Penerangan utama dengan
cahaya cukup
• Udara dan bau dapat
tersirkulasi
• Desain lighting yang
sederhana
Storage
• Downlight
Halogen 15 watt
• Frosted glass
• Penghawaan
buatan exhaus fan
• Penerangan utama
memberikan penerangan
yang cukup
• Udara dan bau dapat
tersirkulasi
• Desain lighting yang
sederhana
Alternatif terpilih : Alternatif 2
Tabel 4.9. Unsur Utilitas Ruang Alt 2
110
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.3.6 Fasilitas
Pemilihan alternatif desain meja makan 4 seat yang ideal pada interior
restoran X.O. SUKI & CUISINES yaitu meja yang mencirikan konsep Refreshing
Splash namun tetap mencirikan gaya eklektik, mudah dalam pembuatan serta
efisien dana dan yang terpenting adalah ergonomis dan aman.
a. Alternatif 1 Meja Makan 4 Seat:
b. Alternatif 2 Meja Makan 4 Seat :
Alternatif terpilih : Alternatif 2
Kelebihan: 1. Sederhana
2. Mudah dalam pembuatan
3. Material kayu sesuai
dengan gaya kebudayaan asia pada umumnya
Kekurangan: 1. Bentuk tidak menarik 2. Tidak menampilkan
kesan cipratan air
Kelebihan: 1. Tampak Elegan dan
sesuai dengan karakter cipratan air
2. Material kayu sesuai
dengan gaya kebudayaan asia pada umumnya
3. Bentuknya unik dan tidak membosankan
Kekurangan:
1. Material berbahan aluminium yang agak
mahal dalam pembuatan
2. Rumit dalam pembuatan
111
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4.4 Visualisation Design
4.4.1 Sonasi dan Sirkulasi
Keterangan :
20. Area main Entrance dan kasir
21. Area tunggu dan akses ke lantai 2
22. Area makan 1 ( table 2 seating)
23. Area makan 2 ( table 4 seating)
24. Area Toilet pengunjung 1
25. Area Bar dan meja minum
26. Area Makan 3 (round table 6, 8, 12
seat)
27. Area Toilet pengunjung 2
28. Area Grill 1
29. Area Taman dan panggung
30. Area Dapur minuman, storage, dan
ruang ganti pegawai
31. Area jalur belakang pegawai
32. Area Makan 4 (round table 6, 8, 12
seat)
33. Area Toilet pengunjung 3
34. Area Grill 2
35. Area r. VIP
36. Area multi media, sisi TV
37. Area dapur makanan
38. Area Kantor
1
2
3
4
5
6
7
9
1
0
8
1
1
1
2
1
3
1
4 1
5
1
6
1
9
1
8
1
7
Gambar 4.9. Zoning dan Sirkulasi Lt.1
Gambar 4.10. Zoning dan Sirkulasi Lt.2
112
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
12. Ruang Karyawan
Berikut adalah bagan hubungan antar ruang pada Restoran X.O. SUKI &
CUISINES :
4.4.2 GAMBAR KERJA
8. Dapur
9. R. penyimpanan
10. Office
11. Toilet karyawan
7. Toilet pengunjung
6. R. tunggu
5. Bar
4. Ruang makan
3. E-kios
2. Kasir
1. Enterance
Tabel 4.11. Hubungan Antar Ruang
Sumber : Karya Mahasiswa
Keterangan : : Dekat
: Sedang
: Jauh
168
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan serta permasalahan yang telah dianalisa pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan :
1. Bentuk pengaplikasian konsep Refreshing Splash dengan gaya eklektik pada X.O
Suki & Cuisines Restaurant agar dapat dinikmati oleh setiap pengunjung adalah
dengan cara menampilkan kesegaran di dalam interiornya yang muncul dari unsur
dan karakter air yang ada di seluruh bagian Interior restoran dan juga
memperkuatnya dengan memberikan nilai kebudayaan dari masing – masing negara,
bisa dibuat dengan cara mengelompok, bisa pula dengan menampilkan kesamaan
karakter antar ke 4 budaya negara.
2. Salah satu keberhasilan pada sebuah restoran adalah pelayanan dan kebutuhan
aktivitas dapat terpenuhi dengan baik. Agar kebutuhan aktivitas restoran dapat
terpenuhi pada X.O. Suki & Cuisines adalah dengan mengaplikasikan konsep yang
sesuai dengan permasalahan yang ada di lapangan. Konsep yang digunakan adalah
”Refreshing Splash” dengan gaya Eklektik . Dengan konsep ini teraplikasi pola
sirkulasi yang lapang dengan akses yang jelas dan saling mendukung antara zona-
zona yang terkait sehingga aktivitas yang berlangsung pada Restoran dapat berjalan
dengan lancar tanpa mengganggu aktivitas disekitarnya, hal ini tentunya akan
mendukung untuk menciptakan kesegaran dan kenyamanan pada restoran dimata
setiap pengunjung.
169
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan adalah :
1. Konsep hendaknya ditentukan berdasarkan kasus yang diambil disesuaikan
dengan kondisi, kebutuhan aktivitas dan permasalahan di lapangan.
2. Desain interior hendaknya berpedoman pada konsep yang dipilih dan
kriteria dari konsep tersebut sehingga memiliki tujuan yang jelas.
3. Pengaturan elemen-elemen interior harus memperhatikan standard keluasan
dan ukuran yang dimiliki setiap unsur untuk menciptakan kenyamanan.
4. Kebutuhan manusia yang paling mendasar dan pertimbangan elemen
manusia sebagai titik tolak perancangan seperti antropometri tubuh manusia
dalam tuntutan pemenuhan nilai ergonomi harus tetap diperhatikan.
170
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
DAFTAR PUSTAKA
Chami,Johnsalikorn, dkk. (2002). Classic thai. Singapore : Periplus Editions (HK)
Ltd.
Ching, F.D.K. (1996). Interior Design Ilustrated. New York : Van Nostrand
Reinhold
Cone,J.D. & Foster, S.L. (1993). Psycology and Related Field. Washington, D.C.
Foster, Dennis L. (1992). Food and Beverage: Operations, Methods and Cost
Control. Singapore: McGraw-Hill Book Co. (International
Editions).
Fukoda, Katzuihiko. (1970) Japanes Store Garden. Tokyo : Charles E Tuttle
Company, Ink.
Gelebet, Nyoman. 1982. Arsitektur Tradisional Daerah Bali, Denpasar.
Hadi, Sutrisno. (1984). Metode Statistik. Jakarta : Gunung Agung
Harwood, B., May, B.,& Sherman, C. (2002). Architecture & Interior Design
Through The 18 th Century : An Integrited History. New Jersey:
Upper Saddle River.
Ikwaluddin. (2005). Menggali Pemikiran Posmodernisme dalam Arsitektur.
Yogyakarta : Gajah Mada University
Jones, John Chris. (1978). Design Method, Seed of Human Future. London: John
Wiley & Sons Ltd.
Kondansha. (1999). Japan Profile of a Nation. Tokyo: Kondansha International
Ltd, 1999.
Leece,S. (2002). China Style. Singapore : Periplus Editions Ltd.
Morse, Edward S. (1981). Japanese Homes and Their Surroundings. Tokyo:
Charless E Tuttle Company, Inc.
Moleong,L.L. (2005). Metodolgi Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya.
Panero, Julius. (2003). Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.
171
Pengantar Karya Tugas Akhir
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
Perpustakaan F.T. Untar. (1986). Konsep Ruang Jepang. Jakarta : Author.
Poerwadarmito, W. J. S. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Skinner, S. (1997). Feng Shui. Semarang : Dahara Prize.
Soekresno. (2001). Managemen Food & Beverage Service Hotel. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Susanto, m. (2002) Aplikasi Desain. Yogyakarta
Suptandar, J. P. (1999). Desain Interior. Jakarta : Djambatan
Surakhmad,Winarto. (1980). Pengantar Penelitian Ilmiah dasar Metode dan
Teknik. Bandung : tarsito.
Too,L. (1994). Feng Shui. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Winarno, Surakhmad. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan
Teknik. Bandung : Tarsito.
Yulianto, Sumalyo. (2005). Arsitek Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX.
Jakarta.
Yoeti, O.A. (1991) Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Lampiran 1 :
Lampiran 2 :
Lampiran 3:
top related