84-90
Post on 14-Dec-2014
10 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 5
HASIL EVALUASI DAN TINDAKAN
5.1 Kesesuaian SOP
5.1.1 SOP memasang infus
Dari 4 mahasiswa yang disupervisi tentang SOP memasang infus didapatkan hasil
bahwa terdapat 3 orang mahasiswa melakukan seluruh langkah yang ada dalam SOP(100%),
1 orang (96,3%), dan 1 orang lagi (88,3%). Sehingga dapat disimpulkan rata-rata 96,3%
seluruh langkah dalam SOP dilakukan. Secara keseluruhan langkah yang tidak dilakukan
adalah pada tahap persipan tidak menyediakan pengalas 1 orang dan tahap pelaksanaan tidak
mencuci tangan 2 orang, tidak memasang pengalas 1 orang.
5.1.2 SOP nebulasi
Dari 2 mahasiswa yang di supervisi tentang SOP nebulasi didapatkan hasil 94,1%
telah melakukan langkah-langkah dalam SOP. Langkah yang tidak dilakukan adalah tidak
menyiapkan bengkok.
5.1.3 SOP mencuci tangan
Dari 2 mahasiswa yang di supervisi tentang SOP mencuci tangan didapatkan hasil
sebanyak 86,7% dari langkah dalam SOP dilakukan. Langkah yang tidak dilakukan
diantaranya dalam melepas semua perhiasan dari jari dan tangannya.
5.1.4 SOP mengambil darah vena
Dari 2 mahasiswa yang di supervisi tentang SOP mengambil darah vena didapatkan
hasil 100% langkah-langkah sudah dilakukan.
84
5.2 Personal Hygiene Pasien Total Care
Hasil Evaluasi Perawatan Pasien Total Care (memandikan, keramas, memotomg kuku,
menyisir rambut) di Ruang 22 RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tanggal 27 Desember 2010 –
15 Januari 2011
Pre Intra Post0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa selama pre implementasi sebesar 0%
perawatan personal hygiene pasien total care belum dilaksanakan di ruang 22. Berdasarkan
permasalahan tersebut alternatif pemecahan masalah yang diberika adalah dengan
mensosialisasikan program perawatan personal hygiene dan membuat jadwal perawatan
personal hygiene pada pasien total care. Langkah diatas kemudian diimplementasikan selama
27 Desember 2010 – 15 Januari 2011. Selama pelaksanaan penerapan implementasi
didapatkan peningkatan sebesar 100% perawatan total care pada 5 pasien. Kegiatan yang
dilakukan meliputi memandikan, keramas, memotomg kuku, menyisir rambut. Namun ada
beberapa kendala yaitu pasien atau keluarga yang sudah bisa melakukan perawatan secara
mandiri tetapi tidak melakukan perawatan setiap harinya masih tergantung pada perawat
ruangan. Berdasarkan pengamatan dan evaluasi selama tanggal 12 -15 Januari 2011
didapatkan sebesar 100% perawatan pasien total care sudah dilakukan secara keseluruhan.
85
5.3 Penjadwalan Katim
Rekapitulasi Penjadwalan Katim di Ruang 22
RSU Dr. Saiful Anwar Malang 27 Des 2010 – 15 Jan 2011
No. Tanggung jawab
KATIM
23 – 28 Des
2010
28 Des 2010 –
03 Jan 2011
04 – 08 Jan
2011
10 – 14 Jan
2011
Katim
I
Katim
II
Katim
I
Katim
II
Katim
I
Katim
II
Katim
I
Katim
II
1 Membuat
perencanaan√ √ √ √ √ √ √ √
2 Membuat
penugasan,
supervisi, dan
evaluasi
√ √ √ √ √ √ √ √
3 Mengenal atau
mengetahui
kondisi pasien dan
dapat menilai
tingakat kebutuhan
pasien
√ √ √ √ √ √ √ √
4 Mengembangkan
kemampuan
anggota
√ √ √ √ √ √ √ √
5 Menyelenggarakan
konferensi√ √ √ √ √ √ √ √
Total 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan hasil observasi, penjadwalan katim di ruang 22 belum dilaksanakan
secara optimal. Pada saat dilakukan implementasi, penjadwalan katim dapat dilaksanakan
selama 5 hari, setiap katim sudah melaksanakan sesuai tanggung jawabnya sebesar 100%.
5.4 Pelaksanaan Ronde Keperawatan
86
Rekapitulasi Ronde Keperawatan di Ruang 22
RSU Dr. Saiful Anwar Malang 27 Des 2010 – 15 Jan 2011
No. Aspek yang dinilai Pre Intra Post
A. PERSIAPAN
1 Menyiapkan dokumentasi status / laporan
pasien√ √ √
2 Mempersiapkan tempat yang cukup sesuai
jumlah peserta ronde√ √ √
3 Mendapatkan data mengenai kondisi
pasien yang dilakukan ronde keperawatan
serta meminta ijin pasien
√ √ √
4 Menyiapkan alat yang diperlukan √ √ √
5 Mengatur lingkungan fisik untuk ronde
keperawatan sehingga mudah dilihat dan
didengar oleh peserta
√ √ √
B. PELAKSANAAN
6 Membuka kegitatan ronde dengan
mengucapkan salam√ √ √
7 Menjelaskan tentang kegiatan, waktu,
tujuan ronde keperawatan
(tidak didepan pasien)
√ √ √
8 Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan
dari hasil ronde√ √ √
9 Menjelaskan secara umum pasiennya
masing-masing (data fokus, diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, catatan
perkembangan, masalah yang belum bisa
dipecahkan)
√ √ √
10 Mengajak peserta menuju ruang pasien √ √ √
11 Memulai kegiatan ronde keperawatan √ √ √
12 Memberikan kesempatan untuk bertanya
dan berdiskusi pada peserta yang lain,
keluarga pasien
√ √ √
87
13 Memberikan reinforcement pada pasien
atas kerjasamanya dalam melaksanakan
kegiatan
√ √ √
C. EVALUASI
14 Menyimpulkan kegiatan ronde
keperawatan (tidak di depan pasien)√ √ √
15 Memberikan reinforcement pada peserta √ √ √
16 Rencana tindak lanjut setelah kegiatan
ronde keperawatan√ √ √
17 Menutup kegiatan ronde keperawatan √ √ √
TOTAL NILAI 100% 100% 100%
Berdasarkan hasil observasi, ronde keperawatan di ruang 22 sudah dilaksanakan
secara optimal sebesar 100%. Pada saat dilakukan implementasi, ronde keperawatan dapat
dilaksanakan setiap minggu. Setelah implementasi ronde keperawatan dapat terlaksana, hal
ini dikarenakan sudah diberikan suatu jadwal ronde yang dibuat sebelumnya untuk dapat
memungkinkannya dilakukan persiapan ronde keperawatan oleh perawat. Ronde keperawatan
juga dapat dilakukan secara sederhana, dengan mendiskusikan dan mencari solusi bersama
(antar perawat, medis, gizi, farmasi, dan rehab medik) pada setiap permasalahan yang
muncul.
5.5 Penerapan Kontrak Perawat - Klien
5.5.1 Pemberitahuan Kontrak Keperawatan dan Orientasi Ruangan Pasien
Hasil Evaluasi Pemberitahuan Kontrak Keperawatan dan Orientasi Ruangan Pasien
Di Ruang 22 RSU Dr. Saiful Anwar Malang
88
Pre Intra Post0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Berdasarkan diagram 5.6 didapatkan bahwa selama pre implementasi sebesar 22,86%
pemberitahuan kontrak dan orientasi ruangan dilaksanakan pada pasien baru. Alternatif
pemecahan masalah yang diberikan kelompok adalah dengan membuat panduan orientasi
bagi klien/keluarga dan mensosialisasikan kepada perawat ruangan. Hal tersebut
diimplementasika kurang lebih 3 minggu. Selama proses implementasi didapatkan sebesar
100% pemberitahuan kontrak dan orientasi ruangan dilakukan. Setiap pasien baru
disosialisasikan tentang panduan orientasi yang meliputi perlengkapan sehari-hari,
keluarga/pengunjung, obat-obatan, waktu berkunjung dan prosedur pindah ruang/keluaar dari
RS. Bukti penyampaian panduan orientasi yang telah dilakuakn perawat tersebut
didokumentasikan dan ditandatangani oleh pasien/keluarga. Selama proses pengamatan dan
evaluasi didapatkan sebesar 100% proses kontrak dan panduan orientasi dilakukan.
5.5.2 Penerapan Peraturan Tata Tertib Ruangan
Hasil Evaluasi Penerapan Peraturan Tata Tertib Ruangan Ruang 22
RSU Dr. Saiful Anwar Malang
89
No Tata Tertib Pre Intra Post
1 Penyimpanan barang-barang berharga 1 1 1
2 Klien membawa perlengkapan sehari-hari sendiri 1 1 1
3 Dilarang merokok di dalam/luar ruangan 0 1 1
4 Penunggu hanya diperbolehkan 1 orang 0 0 0
5 Anak usia dibawah 13 tahun tidak diperkenankan
masuk
0 0 0
6 Waktu berkunjung sesuai peraturan yang berlaku 0 0 0
7 Klien yang pindah ruang rawat atau keluar dari RS
harus mendapat persetujuan tertulis dari dokter
1 1 1
8 Pengurusan surat pindah atau keluar dari RS
dilakukan pada bagian administrasi
1 1 1
9 Sebelum pulang, klien/keluarga harapmengurus
administrasi/pembayaran
1 1 1
10 Selama masih dalam masa perawatan klien tidak
diperkenankan untuk keluar ruangan atau pulang
tanpa sepengetahuan dokter atau perawat ruangan
1 1 1
11 Obat-obatan/cairan infus yang telah dibeli
diserahkan/dilaporkan kepada petugas ruangan
1 1 1
12 Menjaga kebersihan, kerapian, dan kenyamanan
lingkungan
Jumlah
0
58%
0
67%
0
67%
Berdasarkan tabel selama pengkajian didapatkan bahwa tingkat kepatuhan
pasien/keluarga terhadap tata tertib di ruangan didapatkan sebesar 58%. Permasalahan
kepatuhan pasien/keluarga terhadap peraturan tata tertib sangat besar. Beberapa
pasien/keluarga sudah mengetahui tata tertib ruangan tetapi tidak dipatuhi. Alternatif
pemecahan masalah yang diberikan yaitu dengan cara mengingatkan kembali peraturan tata
tertib ruangan secara lisan dan membuat tat tertib tertulis yang ditempel di masing-masing
kamar pasien. Selama proses penerapan implementasi tingkat kepatuhan pasien meningkat
sebesar 67%, namun masih terdapat pelanggaran-pelanggaran diantaranya penunggu hanya
diperbolehkan 1 orang., anak usia dibawah 13 tahun tidak diperkenankan masuk, waktu
berkunjung sesuai peraturan yang berlaku dan tidak menjaga kebersihan lingkungan.
90
Berdasarkan pengamatan evaluasi tingkat kepatuhan tetap sebesar 67%, hal tersebut
dikarenakan belum optimalnya petugas atau pengawas yang memberikan teguran secara tegas
terhadap pasien/keluarga yang melanggar peraturan tata tertib ruangan. Tingkat kepatuhan
peraturan tata tertib ruangan harus lebih ditindaklanjuti dan ditingkatkan.
91
top related