4. slide vaksinasi

Post on 03-Dec-2015

256 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan salah satu keberhasilan terbesar dalam sejarah kedokteran.

Imunisasi: proses pembentukan kekebalan tubuh baik dengan imunisasi aktif ataupun pemberian antibodi (imunisasi pasif).

▪Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman,komponen kuman (bak- teri,virus atau riketsia),atau racun kuman (toxoid) yg tlh dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

▪ Vaksinasi Respon imun dan memori mirip dgn infeksi alamiah, tetapi tanpa menimbulkan penyakit (tinggi imunogenitas,rendah reaktogenitas)

Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate goal)

Menurunkan prevalensi penyakit(mengubah epidemiologi penyakit)

Eradikasi penyakit (final goal)

Menurunkan : Angka kesakitan, Kecacatan /Kematian Akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

(PD3I)

Peny. Yang Dapat Dicegah dgn Imunisasi

Imunisasi Rutin : BCG, Polio, Hepatitis B, Difteri, Tetanus, Pertusis,

Campak

Imunisasi Khusus : ▪ Program : Meningokokus (Haji), Demam Kuning,

Rabies (Zoonosis)▪ Bukan program : Pneumokokus, Rotavirus, Influenza,

Mumps, Rubella, Tifoid, HepA, Cacar air, JEB, Kolera dllKep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

AntigenAntigen

Sistim imunSistim imun

HumoralHumoral SelulerSeluler

KekebalanKekebalan

Alur Terjadinya Kekebalan

Kekebalan

Pasif Aktif

Suntikan imunoglobulinDari ibu

Sebentar

Imunisasi aktif (vaksinasi) Terpajan alamiah

Lama

Tubuh kita sebenarnya berada dalam ancaman berbagai patogen

Kesanggupan tubuh untuk melawan patogen yang menyerangnya diperankan oleh kumpulan organ, jaringan, dan molekul yang disebut sistem imun

Menghalangi mikroorganisme menembus tubuh dan menghancurkannya oleh mekanisme :

1.innate immunity (imunitas alami=bawaan)

2.adaptive immunity (imunitas didapat)

Menjadi aktif setelah dirangsang oleh patogen yang masuk tubuh tidak dikenal dan dianggap benda asing

Mekanisme ini terjadi setelah infeksi atau vaksinasi

Vaksin Imunisasi aktif Pertahanan didapat

dari dalam sendiri Untuk pencegahan

(sebelum terpapar) Onset: 2 minggu Efeknya lama

(tahun)

Antibodi Imunisasi pasif Pertahanan didapat

dari luar Untuk pengobatan

(sesudah terpapar) Cepat (jam) Efeknya sebentar

(minggu)

Adanya antibodi maternal (Ibu) Antigenesitas vaksin

Dosis Cara pemberian Cara penyimpanan & transport Ajuvan yang dipakai

Kondisi penjamu (host) Genetik Status gizi Status kesehatan

Antigenesitas tinggi Pemberian cukup sekali Tidak ada KIPI Memberikan kekebalan 100% Ditujukan sekaligus untuk banyak

penyakit (kombinasi)

Masih jauh!

1. Antigen aktif bakteri yang dilemahkan bakteri yang dimatikan zat yang dikeluarkan oleh bakteri virus yang dilemahkan: virus mati virus mati /fraksi antigen /rekayasa genetika:

Hepatitis B.

2. Zat tambahan: Cairan pelarut aquades/ NaCl 0.9%bahan pengawet/stabilisator mercuri dan antibiotikaAjuvant aluminium

Vaksin Bakteri Vaksin Virus

Vaksin Hidup

• BCG

• Difteria• Tetanus• Pertusis

• Meningo• Pneumo

• Kolera

•Campak• Parotitis• Rubela• Varisela

• OPV

• Yellow Fever

• Influenza

• Hepatitis B• Hepatitis A

• IPV • Rabies

VaksinInaktif

Harus replikasi Reaksi berat penyakit alamiah Kontraindikasi : imunodefisiensi, kehamialan

Respon imun serupa dengan infeksi alamiah

Biasanya efektif dengan satu Berinterferensi dengan antibodi Tidak stabil : rantai dingin, penanganan

yang hati-hati

Tidak dapat replikasi: aman pada pasien imunodefisiensi

Tidak seefektif vaksin hidup Titer menurun : perlu boster Membutuhkan 3 –5 dosis

Berinterferensi minimal dengan antibodi yang beredar

Program rutin :1.Bayi (< 1 tahun) : HepB, Polio, BCG, DPT, Campak2.Wanita usia subur (WUS) 15 – 39 tahun, TT

▪ Ibu hamil (bumil) dan calon pengantin (catin), TT▪ Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

3.Anak usia sekolah dasar (SD) : Campak, DT/DPT, TT

Program khusus Meningokokus ACW135Y: calon haji, petugas PPIH,

TKHI, >10 hari sebelum berangkat, berlaku 2 tahun Demam Kuning : ke/dari negara endemis, > 10 hari

sebelum berangkat, kecuali bayi < 9 bln dan ibu hamil trimester I, berlaku 10 thn

Rabies : semua kasus gigitan tersangka rabies▪ Di daerah 2 thn terakhir kasus (+), laboratori (+)

radius 10kmKep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

Usia sekolah (BIAS) : masih perlu DT, Campak, TT

Campak Kekebalan campak menurun pada usia sekolah Kematian tinggi

TT, DT Eliminasi tetanus neonatorum Menurunkan difteri

Penjelasan : tujuan, kemungkinan efek samping

Cari kontraindikasi : meminimalkan efek samping

: Cek list, antisipasi dan siapkan alat resusitasi

Lihat jadwal, catch up vaccination.

Tehnik yang benar: dosis, tempat suntikan,

tindakan aseptik, rantai dingin

Pencatatan dan pelaporan : termasuk KIPI

Bagaimana kondisi anak hari ini Riwayat alergi ? Apakah ada efek samping berat pada imunisasi

sebelumnya Apakah ada masalah dengan respon imun? , anggota

keluarga ? Menerima transfusi darah, imunoglobulin Apakah mendapat vaksinasi virus hidup dalam 4

mgg Hamil / akan hamil Pernah kejang, problem / penyakit syaraf?

Permanent : Reaksi berat setelah vaksinasi sebelumnya DPT

: ensefalopati, syok, menangis terus menerus 3

jam suhu > 40,5 C dalam 48 jam kejang dalam

3 hari, Sindrom Guillain Barre dalam 6 minggu

temporary:

Vaksin hidup: kehamilan, pend. Imunodefisiensi,

setelah transfusi/ terapi imunoglobulin

Menderita penyakit berat/ sedang

Penyakit ringan dengan/ tanpa demam ringan

Reaksi ringan/ demam ringan setelah vaksinasi sebelumnya

Dalam terapi antibiotika Terpapar penyakit, masa penyembuhan Kehamilan dalam keluarga Menyusui, malnutrisi, prematur Alergi terhadap bukan komponen vaksin

Bervariasi : ringan – berat, lokal – sistemik, segera – tertunda

Lokal:

Nyeri, bengkak, kemerahan tempat suntik

Biasanya vaksin dgn adjuvant ( DPT< TT< DT )

Biasanya ringan , sembuh sendiri

sistemik:

Demam, lesu, sakit kepala

Vaksin hidup: gejala seperi infeksi alamiah, ringan, setelah

inkubasi

Apakah alergi terhadap komponen vaksin ? Lainnya ?

Jarang, dapat diminimalkan dengan skrining

Prosedur VaksinasiProsedur Vaksinasi

Penyimpanan dan transportasi vaksin Persiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan mengatasi gawat - darurat Persiapan pemberian :

anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan

perhatian khusus

Informed consent : manfaat, risiko KIPI

pemeriksaan fisik Cara pemberian

dosis, interval

Lokasi, sudut, kedalaman Pemantauan KIPI Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik Pencatatan (dan pelaporan)

Endemisitas Karier kronik

Transmisi maternal

Hepatitis B

Perinatal/vertikal: ibu ke bayi saat lahir 70-90% bayi yang terinfeksi menjadi

kariers 25% diantaranya meninggal

Horizontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa

Parenteral, perkutan: unsafe injection, transfusi darah

Sexual transmission

Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B.Deskripsi:Vaksin hepatitis B adalah vaksin virus recombinan Yg tlh diinaktivasikan & bersifat non-infecious,be rasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi( Hansenula polymorpha ) menggunakan teknologiDNA rekombinan.Indikasi :▪ Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi

yg disebabkan oleh virus hepatitis B.Kemasan :▪ Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang berbentuk

cairan.▪ Vaksin hepatitis B terdiri dari 2 kemasan : o Kemasan dalam Prefill Infection Device ( PID ) o Kemasan dalam vial.▪ I box vaksin hepatitis B PID terdiri dari 100 HB PID.▪ I box vaksin hepatitis B vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis.

Cara pemberian dan dosis :▪ Sebelum digunakan vaksin harus dikocok ter lebih dahulu agar suspensi menjadi homogen.▪ Vaksi disuntikkan dengan dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB PID, pemberian suntikan secara intra muskuler,sebaiknya pada anterolateral paha.▪ Pemberian sebanyak 3 dosis.▪ Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dgn interval minimum 4

minggu ( 1 bulan ).Untuk Hepatitis B vial▪ Di unit pelayanan statis,vaksin yg telah

dibuka hanya boleh digunakan selama 4 minggu

dengan ketentuan :

1) Vaksin belum kedaluarsa2) Vaksin disimpan dalam suhu 2 °C s/d 8 °C3) Tidak pernah terendam air4) Sterilitasnya terjaga5) VVM masih dalam kondisi A atau B

▪ Sedangkan di posyandu vaksin yg sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Efek Samping: Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yg terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

Kontraindikasi:Hipersensitif terhadap komponen vaksin.

Sama halnya seperti vaksin vaksin lain,vaksin ini

tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yg

disertai kejang.

Diberikan < 2 bulan, ulangan tidak dianjurkan

Tidak diberikan pada imunokompromais

Bila diberikan pada umur >3 bulan lakukan uji tuberkulin terlebih dahulu

Manfaat BCG diragukan? daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%) 70% TB berat mempunyai parut BCG dewasa : BTA pos 25-36% walaupun pernah BCG

Masa depan : ditunggu vaksin TB baru

Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan

Kering : simpan dlm suhu 2 – 8ºC, lebih baik dalam freezer,

Jangan kena sinar matahari Dosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kanan Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 – 8ºC

(bukan freezer), hanya boleh 3 jam

Vaksin BCG.Indikasi:Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberKulosa.Kemasan:▪ Kemasan dalam ampul,beku kering, 1 box

berisi 10 ampul vaksin.▪ Setiap 1 ampul vaksin dgn 4 ml pelarut.Cara Pemberian Dan Dosis :▪ Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus

dilarutkan terlebih dahulu.Melarutkan dgn menggunakan alat

suntik steril (ADS 5 ml).▪ Dosis pemberian: 0,05 ml, sebanyak 1 kali. ▪ Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus),dgn

menggunakan ADS 0,05 ml.

▪ Vaksin yg sudah dilarutkan harus digunakan sebe lum lewat 3 jam.

Kontraindikasi: ▪ Adanya penyakit kulit yg berat/menahun seper ti: eksim,furunkulosis dsb. ▪ Mereka yg sedang menderita TBC.Efek samping:Imunisasi BCG tdk menyebabkan reaksi yg bersifatumum seperti demam. 1 - 2 minggu kemudian akanTimbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yg berubah menjadi pustula,kemudian pecah menjadi luka.Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut.Kadang kadang terjadi pembesaran kelenjar regional diketiak atau leher,terasa padat,tdk sakit dantdk menimbulkan demam.Reaksi ini normal,tdk memerlukan pengobatan dan akan menghilang dgn sendirinya.

Heat MarkerVaccine Vial Monitor (VVM)

Vaksin PolioVaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio Trivalent yg terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe1,2 dan 3 (strain Sabin) yg sudah dilemahkan,dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dgn sukrosa.Indikasi:Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.Kemasan :▪ 1 box vaksin terdiri dari 10 vial.▪ 1 vial berisi 10 dosis.▪ Vaksin polio adalah vaksin yg berbentuk cairan.▪ Setiap vial vaksin polio disertai 1 buah penetes (dropper) terbuat dari bahan plastik.

Cara pemberian dan dosis :▪ Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis

adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis) pem berian,dgn interval setiap dosis minimal 4

minggu▪ Setiap membuka vial baru harus menggunakan

pe netes (dropper) yg baru.▪ Di unit pelayanan statis,vaksin polio yg telah

dibuka hanya boleh digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan : 1) vaksin belum kedaluarsa 2) vaksin disimpan dalam suhu 2 °C s/d 8 °C 3) tidak pernah terendam air 4) sterilitasnya terjaga 5) VVM masih dalam kondisi A atau BO Sedangkan di posyandu vaksin yg sudah

terbuka tidak boleh digunakan lagi utk hari berikutnya.

Heat Marker /Vaccine Vial Monitor (VVM)

Vaksin DPTDiskripsi :Vaksin jerap DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

adalahVaksin yg terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yg dimurnikan serta bakteri pertusis yg telah

diinaktivasi.Indikasi : Untuk pemberian kekebalan secara simultan

thdpdifteri,pertusis dan tetanus.Kemasan :● Kemasan dalam vial ● 1 box vaksin terdiri dari 10 vial● 1 vial berisi 10 dosis● Vaksin berbentuk cairan

Cara pemberian dan dosis : ● Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terle bih dahulu agar suspensi menjadi homogen. ● Disuntikkan secara intramuskuler dgn dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3 dosis. ● Dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan dgn interval paling cepat 4 minggu (1 bulan). ● Di unit pelayanan statis,vaksin DPT yg telah di buka hanya boleh digunakan selama 4

minggu,dg ketentuan : 1) vaksin belum kedaluwarsa 2) vaksin disimpan dalam suhu 2 °C s/d 8 °C 3) tidak pernah terendam air 4) sterilitasnya terjaga 5) VVM masih dlm kondisi A atau B. o Sedangkan di posyandu vaksin yg sudah

terbuka

Tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Vaksin TTDiskripsi:Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah vaksin yangmengandung toxoid tetanus yg telah dimurnikan dan Teradsorbi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat.Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.Satu dosis0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU.Dipergunakan utk mencegah tetanus pada bayi yg baru lahir dgn mengimunisasi WUS (Wanita Usia Subur) atauIbu hamil, juga utk pencegahan tetanus pada ibu bayi.Indikasi:Utk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.Kemasan:● 1 box vaksin terdiri dari 10 vial● 1 vial berisi 10 dosis● Vaksin TT adalah vaksin yg berbentuk cairan.

Cara pemberian dan dosis :● Sebelum digunakan vaksin dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogin.● Untuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer yg disuntikkan secara intramuskular

atau subkutan dalam,dgn dosis pemberian 0,5 ml dgn interval 4 minggu.Dilanjutkan dgn dosis ketiga setelah

6 bulan berikutnya.Utk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pd wanita usia subur,maka dianjur kan diberikan 5 dosis.Dosis ke empat dan kelima dibe rikan dgn interval minimal 1 tahun setelah pemberian

dosis ketiga dan ke empat.Imunisasi TT dpt diberikan secara aman selama masa kehamilan bahkan pada

periode trimester pertama.

Heat MarkerVaccine Vial Monitor(VVM)

Data umur 10-12 th : 50% titer antibodi di

atas ambang pencegahan umur 5-7 th : 29,3% pernah menderita

campak walaupun pernah diimunisasiBIAS : ulangan campak saat masuk

SDProgram : reduksi campak

Vaksin CampakDiskripsi:Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup

yangdilemahkan. Setiap dosis ( 0,5 ml ) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strainCAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.Indikasi :Utk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakitcampak.Kemasan : ● 1 box vaksin terdiri dari 10 vial ● 1 vial berisi 10 dosis ● 1 box pelarut berisi 10 ampul @ 5 ml ● Vaksin ini berbentuk beku kering

Cara pemberian dan dosis● Sebelum disuntikkan vaksin campak

terlebih dahulu harus dilarutkan dgn pelarut steril

yg telah tersedia yg berisi 5 ml cairan pelarut.● Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subcutan atau intramusculus pada usia 9

bln dosis ulangan pd usia 7 tahun. Efek samping : Hingga 15 % pasien dpt mengalami demam

ringan dan kemerahan selama 3hari yg dpt terjadi 8 –

12 hari setelah vaksinasi.

Usia spesifik risiko terpapar Usia spesifik mampu membentuk respon imunologi

terhadap vaksin Kemungkinan berinterferensi dengan antibodi

maternal Usia spesifik risiko terhadap komplikasi yang

berhubungan dengan vaksinasi Ketersediaan program Rekomendasi:

Usia termuda risiko terpapar penyakit

Mampu membentuk respon antibodi

Tanpa efek samping

Interval antar vaksin:

Vaksin yang sama: ▪ Memanjangnya interval tidak mengurangi efektifitas

vaksinasi, shg tidak diperlukan pengulangan vaksinasi dari awal bila jadwal/ jarak memanjang

▪ Pemendekan interval mungkin akan berpengaruh dengan respon pembentukan antibodi dan perlindungan

▪ 2 vaksin hidup minimun 4 minggu

Tidak ada kontraindikasi pemberian beberapa vaksin bersamaan ( tren : vaksin Combo )

Kasus 1. Bayi A lahir di rumah. Umur 1 bulan ke bidan. Imunisasi …. ?Kasus 2. Bayi B lahir di RB. HB1, Polio1, BCG. Umur 1 bln ke Posyandu. Imunisasi ….?

Jadwal Imunisasi Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

Tujuan : melengkapi imunisasi, berurutan!!

Jangan kaku Tidak terlalu mempersoalkan : tempat

lahir dan tempat imunisasi, lebih praktis Umur Imunisasi

0 bulan HB 1, Polio 0

1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan DPT-HB2, Polio 2

3 bulan DPT-HB3, Polio 3

4 bulan DPT-HB4, Polio 4

9 bulan Campak

IMUNISASI ANAK

SEKOLAH

PEMBERIAN IMUNISASI

DOSIS

Kelas 1 DT

Campak

0,5cc

0,5cc

Kelas 2 TT 0,5 cc

Kelas 3 TT 0,5 cc

Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

Usia sekolah (BIAS) : masih perlu DT, Campak, TT

Campak Kekebalan campak menurun pada

usia sekolah Kematian tinggi

TT, DT Eliminasi tetanus neonatorum Menurunkan difteri

Cool BoxCool Box Untuk Menyimpan VaksinUntuk Menyimpan Vaksin

Penyimpanan vaksinPenyimpanan vaksin

Di Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr beku– Suhu kamar dingin: +2 s/d +8 Cº– Suhu kamar beku: -15 s/d -25 Cº

Di Kabupaten dan Pelayanan Primer– Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm– Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung– Sirkulasi ruangan cukup

Penyusunan vaksin– Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau – satu jari antar dos vaksin

Plastik penetes (dropper) Polio JANGAN disimpan di lemari eskrn jadi rapuh, mudah robek

Jenis VaksinJenis Vaksin Suhu Suhu PenyimpananPenyimpanan

Umur VaksinUmur Vaksin

BCGBCG +2 s/d +8°C+2 s/d +8°C

-15°s/d -25°C -15°s/d -25°C 1 tahun1 tahun

1 tahun1 tahun

DPTDPT +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 2 tahun2 tahun

Hepatitis BHepatitis B +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 26 bulan26 bulan

TTTT +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 2 tahun2 tahun

DTDT +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 2 tahun2 tahun

OPVOPV +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C

-15° s/d -25°C-15° s/d -25°C6 bulan6 bulan

2 tahun2 tahun

CampakCampak +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C

-15° s/d -25°C-15° s/d -25°C2 tahun2 tahun

2 tahun2 tahun

Masa simpan vaksinMasa simpan vaksin belum dipakai belum dipakaiVademicum Bio Farma Jan.2002

Cuci tangan dengan antiseptik Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa, Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna

indikator VVM, Kocok : penggumpalan, perubahan warna Alat suntik : sekali pakai Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak Pasang dropper polio dengan benar

Vaksin + pelarut khusus termos, ice-packed, es batu peralatan vaksinasi (alat cuci tangan, pemotong ampul,

alat suntik sekali pakai, kapas alkohol, plester, kotak limbah)

Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen),

Pencatatan : Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi

Cek identitas, vaksinasi yang telah didapat Umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya Informed consent : manfaat dan KIPI Indikasi kontra, perhatian khusus, penyakit, obat KIPI vaksinasi sebelumnya Penanggulangan KIPI seandainya terjadi Rutin pediatrik

▪ Asupan nutrisi, miksi, defekasi, tidur

▪ Pertumbuhan dan perkembangan

Jadwal vaksinasi berikutnya

Pemeriksaan umumPemeriksaan khusus

Mencari indikasi kontra atau hal-hal yang perlu diperhatikan

bekas vaksinasi terdahulu Lokasi vaksinasi yang akan dikerjakan

Uji Kocok (Shake TestUji Kocok (Shake Test))

Boleh digunakan

Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku

Jangan digunakan

Setelah dikocok

Setelah 15 menit

Setelah 30 menit

Setelah 60 menit

VVM = VVM = Vaccine Vial MonitorVaccine Vial Monitor

Gambar Alur Kerja Vaksinator

Penempatan alat Penempatan alat untuk memudahkan vaksinasiuntuk memudahkan vaksinasi

Kursi pasien Kursi vaksinator

Tempat sampah

Kotak pembawa vaksin

Kotak pembuangan jarum

bekasForm R&R Air & sabun

untuk cuci tangan

Intramuskular di paha mid-anterolateral Neonatus

kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm) cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)

1 – 24 bulan : 7/8 – 1 inch (22,2-25,4 mm)

Intramuskular di deltoid > 2 thn : 7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75

mm) Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch

(38,1mm)

Bayi digendong pengasuh, Anak dipeluk menghadap pengasuh (chest to chest) Otot yang akan disuntik : lemas (relaks) Tungkai : sedikit rotasi ke dalam Lengan : sedikit fleksi pada sendi siku Anak dipersilahkan memilih lokasi suntikan Metode Z tract : sebelum jarum disuntikkan geser kulit

dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskan

Jarum disuntikan dengan cepat

Posisi anak Posisi anak ketika diketika divaksinasivaksinasi

Tungkai anakdijepit paha ibu

Lengan yg satudijepit ketiak ibu

Tangan yg laindipegang ibu, Kemudian anak dipeluk

Suntik

Tangan dipegang

Tangan kiriDijepit ketiak ibu

suntik

Posisi AnakPosisi Anak kurang aman kurang aman

Kaki bebasBisa berontak

suntik

Tangan bebasBisa meraih jarum suntik

Posisi Posisi bbayi dalam ayi dalam pelukanpelukan iibubu pada pada penyuntikan BCGpenyuntikan BCG

Subcutaneouse.g. measles, mumps,

rubella, varicella

Intramuscular e.g. hepatitis A and B,

DTP

IntradermalBCG

Orale.g. polio

Nama dagang, produsen, No. lot / seri vaksin, Tgl penyuntikanBagian tubuh yang disuntik (deltoid

kiri, paha kanan mis)

BCG setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 3 jam (simpan dalam suhu 2 – 8 ◦ C)

Polio Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari (simpan dlm suhu 2 – 8 ◦ C)

DPT Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak hilang setelah

dikocok jangan dipakai Campak

Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam (simpan dlm suhu 2 – 8 ◦ C)

Perhatikan keadaan umumTunggu 30 menit di ruang

tunggu

Refrigerators : - main section 0° C and +8° C - freezer below 0° C.

Cold boxes : an insulated container that can be lined

with frozen ice packs to keep vaccines and diluent cold

Vaccine carriers : Like cold boxes

kartu yang berubah warna saat vaksin terkena suhu yang terlalu tinggi- untuk memperkirakan lamanya waktu vaksin telah terkena suhu tinggi.

Dial dan termometer kristal cair: - untuk memonitor suhu lemari pendingin, kotak dingin dan pembawa vaksin- tidak boleh digunakan sendirian di lemari es karena mereka tidak beroperasi pada suhu di bawah titik beku

Waterproof liquid crystal thermometerDial thermometer

Alat ini menggunakan cairan berwarna biru sebagai indikatornya, bila freeze watch ini terpapar pada suhu di bawah 0°C maka latar belakang putih yang ada di dalam berubah menjadi biru.

Segera imunisasi Tanpa perhatikan umur Tidak berbahaya

Sesuai urutan jadwal Jumlah pemberian sesuai jumlah

yang seharusnya diberikan (3 x) Jarak sesuai jadwal

Tidak hangus, tidak perlu diulang dari awal Sel memori kekebalan akan

merangsang kekebalan bila diberikan imunisasi berikutnya

Kekebalan kurang optimal, tetapi tidak berbeda banyak

Lanjutkan sesuai urutan catch-up Frekuensi dan jarak sesuai jadwal Dengan vaksin kombinasi lebih cepat

mengejar keterlambatan

Imunisasi ulangan, Non-PPI

Catch-up immunizationCatch-up immunization

Catch up immunizationPersiapan masa dewasa & kehamilan

Imunisasi dasar PPIBayi Lahir-1 th

Balita1-4th

Usia sekolah5-12 th

Remaja13-18 th

.

Mengurangi morbiditasLansia

.

top related