3. metodologi penelitian 3.1 gambaran umum indosat …
Post on 16-Oct-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
32 Universitas Kristen Petra
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo atau PT. Indosat Tbk., merupakan salah satu perusahaan
penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia. Indosat Ooredoo dikenal sebagai
salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan menawarkan
berbagai layanan komunikasi mobile melalui IM3 Ooredoo, Mentari Ooredoo dan
Matrix Ooredoo
Indosat Ooredoo memulai usaha di Indonesia pada tahun 1967 dengan nama
Indosat sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia
kemudian berkembang dan menjadi perusahaan telekomunikasi internasional
pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh pemerintah Indonesia pada 1980.
Seiring perkembangan waktu, kepemilikan saham mayoritas (65%) dikuasai oleh
Ooredoo Asia Pte.Ltd hingga kemudian Indosat resmi berganti nama menjadi
Indosat Ooredoo pada tahun 2015.
Indosat Ooredoo memiliki jaringan komunikasi yang sudah tersebar luas di
seluruh Indonesia. Dengan memiliki visi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi
digital terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo terus mengembangkan usahanya
melalui misinya yaitu meluncurkan layanan dan produk yang membebaskan,
jaringan data yang unggul, berusaha memperlakukan pelanggan sebagai sahabat
serta melakukan transformasi digital secara menyeluruh (indosatooredoo.com,
2016)
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan
antara Marketing Capability terhadap Customer Loyalty dengan Customer
Engagement dan Competitive Advantage sebagai variabel intervening adalah
penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang bertujuan
mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab – akibat untuk menentukan apakah
33 Universitas Kristen Petra
satu atau lebih variabel menyebabkan atau berpengaruh terhadap perubahan
variabel lainnya (Malhotra, 2004).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan informasi, (bukan
kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan
representasi dari seluruh populasi (Sugiyono, 2007). Metode yang digunakan
adalah metode survey kuesioner terstruktur yang diberikan kepada sampel dari
sebuah populasi dan didesain untuk memperoleh informasi yang spesifik dari
responden (Malhotra, 2004)
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian
karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset
pemasaran (Malhotra, 2004). Pendapat lainnya mengatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini
adalah pengguna yang pernah menggunakan kartu prabayar Indosat Ooredoo di
Indonesia.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Dengan melakukan penelitian kepada sebagian
dari populasi, diharapkan bahwa hasil yang didapat mampu menggambarkan
populasi yang bersangkutan. Syarat utama sampel yang baik yaitu mampu mewakili
ciri dan karakteristik populasi dengan bias yang terlalu kecil.
34 Universitas Kristen Petra
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling, dimana semua populasi tidak memiliki peluang yang sama
untuk menjadi responden dan pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan
peneliti (Simamora, 2002). Jenis non probability sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling dimana peneliti melakukan penilaian
untuk memilih anggota populasi yang dinilai paling tepat sesuai dengan kriteria
tertentu. Pengguna yang menjadi sampel sebagai responden dalam penelitian ini
adalah pelanggan berusia 17 hingga 40 tahun yang menggunakan kartu prabayar
Indosat Ooredoo serta berdomisili di Surabaya. Jangka waktu penggunaan kartu
prabayar tersebut setidaknya hingga 3 bulan terakhir pada saat pengisian kuisioner.
Penentuan ukuran sampel adalah menentukan jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian sedemikian rupa sehingga dapat mewakili populasinya.
Dalam menentukan jumlah minimum sampel, penulis menggunakan rumusan
Slovin (Sugiyono, 2007), yaitu:
𝑛 = (𝑍
𝛼2)
2
𝑝 (1 − 𝑝)
𝑒2
𝑛 =(1,96)2 0,5(1 − 0,5)
0,102
𝑛 = 96,04 → dibulatkan menjadi 100
Dimana :
n = Jumlah sampel
𝑍𝛼
2 = Angka yang menunjukkan suatu penyimpangan nilai variabel
dari Mean dihitung dalam satuan deviasi standar tertentu (1,96)
p = Probabilitas (0,5)
e = Taraf kesalahan, disarankan 10%
Jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 responden. Untuk
memudahkan perhitungan maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100. Oleh
karena itu, kuesioner akan disebarkan kepada 100 responden
35 Universitas Kristen Petra
3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang diperoleh terdapat dua kategori, yaitu data primer dan
data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan masalah riset (Malhotra, 2004). Data primer dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh langsung berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam
kuisioner yang disebarkan bagi pengguna Indosat Ooredoo.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (Malhotra, 2004). Data sekunder
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari literature, studi pustaka, dan
media online sebagai informasi pendukung penelitian ini. Data sekunder dalam
penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun dan mengembangkan dasar
pemikiran atas hipotesis yang terdapat pada rumusan masalah penelitian ini.
3.5 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan dalam
mengumpulkan sumber data. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan
data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan.
3.5.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan salah satu metode yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan informasi, dimana penulis mencoba menggali informasi dari
text book dan jurnal serta mencari artikel dan kutipan dari berbagai sumber, seperti
media cetak dan media internet untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan topik (Sugiyono, 2009). Studi kepustakaan menjadi jembatan hubungan
antara teori yang sudah ada sebelumnya dengan temuan yang ada di lapangan.
36 Universitas Kristen Petra
3.5.2 Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan metode yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data secara langsung di lapangan terhadap obyek yang
bersangkutan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner
kepada pengguna Indosat Ooredoo. Pemahaman dari kuisioner adalah teknik
pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan informasi yang diperlukan oleh peneliti
(Malhotra, 2004).
Kerangka kuisioner dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
profil responden untuk melihat karakteristik responden serta bagian pertanyaan
untuk memperoleh pendapat responden mengenai variabel – variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Ukuran atau skala yang digunakan pada opsi
jawaban untuk mencapai tujuan adalah dengan menggunakan skala likert. Skala
likert adalah pengukuran yang mengharuskan responden untuk menunjukkan sikap
setuju atau tidak setuju mereka mengenai serangkaian pertanyaan yang diberikan
yang memiliki lima kategori skala mulai dari “sangat tidak setuju” hingga “sangat
setuju” (Malhotra, 2004). Bentuk jawaban dari kuisioner ini, adalah:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1
2. Tidak Setuju (TS) = skor 2
3. Netral (N) = skor 3
4. Setuju (S) = skor 4
5. Sangat Setuju (SS) = skor 5
3.6 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang akan digunakan terdiri dari 4 variabel:
1. Variabel Independen,
Variabel Independen atau variabel eksogen yaitu variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab atau timbulnya variabel dependen/endogen
(Sugiyono, 2009). Variabel Independen dalam penelitian ini yaitu:
37 Universitas Kristen Petra
A. Marketing Capability (X1)
Marketing Capability adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memanfaatkan kemampuan dan sumber daya untuk memberikan nilai tambah
dalam produk dan layanan serta mampu menyampaikan hal tersebut kepada
target customer. Dimensi dari Marketing Capability adalah sebagai berikut:
a. Pricing Capability merupakan kemampuan perusahan dalam menetapkan
tingkat harga yang sesuai dengan daya beli target customer serta mampu
bersaing dengan competitor. Dimensi ini dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut:
X1.1 Harga sesuai dengan kualitas jaringan yang diberikan
X1.2 Harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat paket
X1.3 Harga yang ditetapkan sesuai dengan masa berlaku paket
b. New Product Development Capability merupakan kemampuan perusahan
untuk menciptakan produk dan layanan yang baru bagi target customer.
Dimensi ini dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
X1.4 Indosat Ooredoo sering meluncurkan paket komunikasi baru (paket
internet, telepon, bundling)
X1.5 Layanan baru sesuai perkembangan teknologi
X1.6 Layanan diperbaharui sesuai trend kebutuhan pengguna
c. Channel Management Capability merupakan kemampuan perusahaan
untuk mampu menjangkau customer sehingga bisa memberikan produk
dan layanan yang berkualitas di setiap target wilayah. Dimensi ini dapat
diukur dengan indikator sebagai berikut:
X1.7 Indosat Ooredoo memiliki jangkauan jaringan yang luas
X1.8 Ketersediaan produk lebih baik dibandingkan pesaing (paket
Freedom Combo, Freedom Music, Bundling)
X1.9 Kemampuan dalam menjangkau pelanggan baik
d. Marketing Communication Capability merupakan kemampuan
perusahaan untuk meyakinkan customer mengenai eksistensi produk dan
38 Universitas Kristen Petra
layanan serta mampu memenuhi harapan dan keinginan. Dimensi ini dapat
diukur dengan indikator sebagai berikut:
X1.10 Komunikasi layanan Indosat Ooredoo menarik (billboard, televisi,
media online)
X1.11 Informasi layanan Indosat Ooredoo mudah dipahami
X1.12 Keunggulan produk Indosat Ooredoo dikomunikasikan dengan
jelas (kemudahan, kecepatan)
e. Selling Capability merupakan kemampuan perusahaan untuk mampu
menawarkan produk dan jasa sehingga proses penjualan bisa menjangkau
target customer secara lebih luas. Dimensi ini dapat diukur dengan
indikator sebagai berikut:
X1.13 Pembelian pulsa Indosat Ooredoo melalui ATM mudah
X1.14 Pembelian pulsa Indosat Ooredoo dapat dilakukan melalui
minimarket
X1.15 Penawaran produk oleh gerai Indosat Ooredoo terjamin kualitasnya
f. Market Information Management Capability merupakan kemampuan
perusahaan untuk mampu menerima informasi dari customer sehingga bisa
mengembangkan program masa depan yang lebih baik. Dimensi ini dapat
diukur dengan indikator sebagai berikut:
X1.16 Customer Service Indosat Ooredoo menguasai product knowledge
X1.17 Indosat Ooredoo menerima keluhan pelanggan
X1.18 Indosat Ooredoo terbuka pada saran pelanggan
g. Marketing Implementation Capability merupakan kemampuan perusahaan
untuk mengaplikasikan program pemasaran bagi customer. Dimensi ini
dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
X1.19 Promosi harga Indosat Ooredoo bersaing
X1.20 Event Indosat Ooredoo menarik
X1.21 Program bundling Indosat Ooredoo menguntungkan
39 Universitas Kristen Petra
2. Variabel Intervening,
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
dapat diamati serta diukur (Sugiyono, 2009). Variabel intervening dalam
penelitian ini yaitu:
A. Customer Engagement (Y1)
Customer Engagement merupakan suatu ikatan psikologis yang dimiliki oleh
customer terhadap perusahaan sebagai akibat dari interaksi serta hubungan
yang terjalin dengan baik dan berkelanjutan. Dimensi dari Customer
Engagement adalah sebagai berikut:
a. Attention merupakan tingkat perhatian yang diberikan oleh customer
terhadap merek tertentu. Dimensi ini dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut:
Y1.1 Informasi yang diberikan Indosat Ooredoo menarik perhatian
(keunggulan produk, fitur paket)
Y1.2 Promo yang diberikan Indosat Ooredoo menarik perhatian
Y1.3 Layanan Indosat Ooredoo yang cepat menarik perhatian
(internet, telepon, sms)
b. Enthusiasm mewakili tingkat ketertarikan dan minat customer terhadap
merek atau produk dan layanan tertentu. Dimensi ini dapat diukur dengan
indikator sebagai berikut:
Y1.4 Kesukaan terhadap merek Indosat Ooredoo
Y1.5 Antusiasme terhadap inovasi Indosat Ooredoo
Y1.6 Rasa bersemangat jika Indosat Ooredoo memiliki produk baru
c. Interaction adalah partisipasi yang diberikan oleh customer secara online
atau offline dengan suatu perusahaan tertentu. Dimensi ini dapat diukur
dengan indikator sebagai berikut:
Y1.7 Keterlibatan dalam komunitas Indosat Ooredoo
Y1.8 Kesenangan membicarakan Indosat Ooredoo dengan pengguna
lainnya
40 Universitas Kristen Petra
Y1.9 Keiinginan memberikan kontribusi bagi perkembangan Indosat
Ooredoo
d. Identification merupakan rasa memiliki yang dimiliki oleh customer
terhadap suatu merek tertentu. Dimensi ini dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut:
Y1.10 Indosat Ooredo seperti pelanggan yang cepat dalam bekerja
Y1.11 Indosat Ooredo seperti pelanggan yang energik
Y1.12 Indosat Ooredo menunjukkan pelanggan yang berhasil
e. Absortion adalah keadaan psikologis dari customer terhadap hubungan
interaksi dengan perusahaan. Dimensi ini dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut:
Y1.13 Rasa bangga menjadi customer Indosat Ooredoo
Y1.14 Pelanggan menikmati peran sebagai customer Indosat Ooredoo
Y1.15 Perasaan nyaman ketika berinteraksi dengan Indosat Ooredoo
B. Competitive Advantage (Y2)
Competitive Advantage merupakan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga membuatnya mampu membedakan diri dari pesaing serta menjadi
nilai lebih dalam mengatasi persaingan. Dimensi dari Competitive Advantage
adalah sebagai berikut:
a. Cost Advantage merupakan kemampuan perusahaan untuk meminimalisir
biaya sehingga harga yang ditawarkan mampu lebih unggul dari pesaing.
Dimensi ini dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
Y2.1 Harga produk sesuai dengan daya beli pelanggan (paket Freedom
Combo & Freedom Music)
Y2.2 Harga layanan lebih rendah dibandingkan pesaing
Y2.3 Pembelian produk Indosat Ooredoo lebih efisien dibanding pesaing
b. Product Advantage merupakan terobosan yang diberikan perusahaan
dalam fitur dan kemampuan unggulan dari produk dan jasa yang tidak
41 Universitas Kristen Petra
mudah ditiru oleh competitor. Dimensi ini dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut:
Y2.4 Produk Indosat Ooredoo berkualitas
Y2.5 Paket komunikasi Indosat Ooredoo unggul dibandingkan pesaing
Y2.6 Produk Indosat Ooredoo mampu menjawab kebutuhan komunikasi
c. Service Advantage adalah kemampuan menyampaikan produk dan jasa
secara tepat waktu serta menjalin hubungan diluar aktivitas pembelian.
Dimensi ini dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
Y2.7 Waktu ketersediaan layanan sesuai harapan customer
Y2.8 Varian paket Indosat Ooredoo dapat disesuaikan dengan kebutuhan
komunikasi
Y2.9 Indosat Ooredoo berinteraksi dengan customer setelah pembelian
3. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel independen atau variabel eksogen
(Sugiyono, 2009). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu:
A. Customer Loyalty (Z1)
Customer Loyalty adalah komitmen yang dimiliki oleh customer untuk
melakukan pembelian ulang dan setia terhadap suatu perusahaan atau merek
tertentu dibandingkan dengan competitor dalam industri yang sama. Dimensi
dari Customer Loyalty adalah sebagai berikut:
a. Say positive things yaitu loyalitas customer yang dilihat dari aktivitas
customer dengan memberikan kesan positif tentang perusahaan kepada
orang lain. Dimensi ini dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
Z1.1 Kesediaan pelanggan menceritakan mengenai kelebihan Indosat
Ooredoo kepada keluarga & kerabat
Z1.2 Kesediaan pelanggan menceritakan mengenai manfaat Indosat
Ooredoo kepada orang lain
42 Universitas Kristen Petra
b. Recommended Friend yaitu loyalitas customer yang dilihat dari aktivitas
customer dengan memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk
menggunakan produk dan layanan dari suatu perusahaan. Dimensi ini
dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
Z1.3 Kesediaan pelanggan merekomendasikan Indosat Ooredoo kepada
keluarga
Z1.4 Kesediaan pelanggan merekomendasikan orang lain untuk
memakai Indosat Ooredoo
c. Continue Purchasing yaitu loyalitas customer yang dilihat dari aktivitas
customer dengan melakukan pembelian secara berkelanjutan terhadap
produk dan layanan dari suatu perusahaan tertentu dibanding pesaing.
Dimensi ini dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
Z1.5 Komitmen untuk terus melakukan pembelian ulang produk Indosat
Ooredoo
Z1.6 Komitmen untuk menjadikan Indosat Ooredoo sebagai pilihan
utama komunikasi mobile
3.7 Teknik Analisa Data
Analisis didasarkan pada data yang diperoleh dari instrumen penelitian yaitu
dari hasil kuesioner yang disebarkan, kemudian diolah dengan metode statistik.
3.7.1 Path Analysis
Pengujian hipotesis yang ada pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik path analysis untuk menujukkan adanya hubungan yang kuat
dengan variabel – variabel yang diuji. Teknik path analysis digunakan untuk
melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab
akibat (Sugiyono, 2007). Teknik ini merupakan pengembangan korelasi yang diurai
menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya.
Pengujuan statistik pada model path analysis dilakukan dengan
menggunakan metode partial least square. Partial Least Square (PLS) adalah
bagian dari SEM. PLS merupakan teknik terbaru yang banyak diminati karena tidak
membutuhkan distribusi normal atau dapat dikatakan sebuah penelitian dengan
43 Universitas Kristen Petra
jumlah sampel yang sedikit. Salah satu kelebihan PLS-SEM adalah mampu
menangani model yang kompleks dengan multiple variabel eksogen dan endogen
dengan banyak indikator, dapat digunakan pada sampel dengan jumlah kecil, dan
data distribusi yang condong (Abdillah & Hartono, 2015).
3.7.2 Indikator Reliability dan Internal Consistency Reliability
Pengukuran reliabilitas dan validitas dilakukan menggunakan beberapa
teknik pengukuran. Untuk mengukur seberapa reliable indikator yang digunakan,
maka digunakan pengukuran indicator reliability dan internal consistency
reliability. Evaluasi reliability ini dilakukan untuk melihat apakah data yang
digunakan didalam penelitian ini konsisten atau tidak, karena hal ini dapat
berpengaruh besar terhadap output data yang akan diuji selanjutnya.
Sebuah indikator dinyatakan memiliki reliable yang cukup baik apabila
indicator reliability nilai 0,40 – 0,70 dan dikatakan baik apabila lebih besar dari
0,70. Kemudian, nilai internal consistency reliability didapat dari composite
reliability (Abdillah & Hartono, 2015). Latent variabel akan dinyatakan reliabel
apabila nilai composite reliability lebih besar dari 0,70.
3.7.3 Convergent Validity & Discriminant Validity
Evaluasi validitas data dengan menggunakan convergent validity dan
discriminant validity, dimana evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah variabel
yang digunakan didalam penelitian ini akurat dalam melakukan pengolahan data.
Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur (manifest
variable) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Rule of thumb yang
biasanya digunakan untuk menilai validitas konvergen adalah nilai loading factor
yang harus lebih dari 0.7 atau nilai AVE yang harus lebih dari 0.5 untuk dikatakan
valid. Variabel akan dinyatakan valid apabila nilai AVE yang telah diakar pangkat
dua lebih besar(>) dari korelasi setiap latent variabel yang berhubungan.
Discriminant validity berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur atau
manifest variable konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan
tinggi. Cara untuk mengujinya yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk tiap
variabel yang harus lebih besar dari 0.7 (Abdillah & Hartono, 2015). Discriminant
44 Universitas Kristen Petra
validity dapat juga diukur dengan membandingkan akar kuadrat dari nilai AVE
masing-masing variabel latent. Nilai ini harus lebih besar dari korelasi variabel
laten lainnya agar dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik.
3.7.4 Inner Model atau Model Struktural
Inner model atau model structural menggambarkan hubungan antara
variabel laten berdasarkan teori subtantif. Inner model dievaluasi dengan
menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Q-Square predictive relevance
untuk model struktural, dan uji t serta signifikansi dari koefisien paremeter jalur
struktural.
Melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen (laten endogen).
Interpretasinya sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square
dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen (laten eksogen)
tertentu terhadap variabel laten dependen (laten endogen) apakah mempunyai
pengaruh yang subtantif. Pada model PLS melihat nilai R-square dengan melihat
Q-square prediktif relevansi untuk model konstruktif. Apabila nilai R2 berada
diantara 0.25 – 0.50, maka dinyatakan lemah, jika nilai R2 berada diantara 0.50 –
0.75 dikatakan sedang , jika > 0.75 maka dinyatakan substansial.
Q-Square predictive relevance mengukur seberapa baik nilai observasi
dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square > 0
menunjukkan model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q-Square
≤ 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance. Perhitungan Q-
Square dilakukan dengan rumus:
Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22) ... ( 1- Rp2)
dimana R1 2 , R22 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model
persamaan. Besaran Q2 memiliki nilai dengan rentang 0 < Q2 < 1, dimana semakin
mendekati 1 berarti model semakin baik. Stabilitas dari estimasi ini dapat dievaluasi
melalui T-test (Abdillah & Hartono, 2015).
45 Universitas Kristen Petra
3.7.5 T-test
Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu penghubung
antara variabel dependen dan variabel independen. Pengujian hipotesis mediasi
(variabel intervening) dapat dilakukan dengan prosedur t-test. Pengujian t-test
digunakan untuk mendapatkan nilai t-statistik yang diperlukan apabila peneliti
ingin melakukan uji hipotesis, sehingga peneliti dapat mengatakan pengaruh sebuah
variabel dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak. T-test
dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping.
Metode bootstrapping adalah suatu proses pengujian re-sampling yang
dilakukan oleh sistem komputer untuk mengukur akurasi pada sample estimate.
Bootstraping digunakan untuk mengukur akurasi pada sample. Apabila nilai
bootstrap lebih dari (>) 1.96 maka dinyatakan bahwa variabel tersebut memiliki
pengaruh yang signifikan sedangkan apabila nilai bootstrap lebih rendah (<) dari
1.96, maka dinyatakan pengaruh variabel tersebut lemah (Abdillah & Hartono,
2015).
3.7.6 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data secara deskriptif yang
menggambarkan karakteristik responden serta jawaban-jawaban responden
sehingga mampu digunakan sebagai kesimpulan dari hasil kuisioner yang sudah
disebarkan selama penelitian ini.
top related