2019 · 2020. 9. 6. · internalisasi cagar budaya, publikasi cagar budaya, kajian pelestarian...
Post on 22-Nov-2020
28 Views
Preview:
TRANSCRIPT
2019
i | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 8
CAGAR BUDAYA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) ini dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
LAKIP ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Balai Pelestarian Cagar Budaya
Gorontalo dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2019. Pertanggungjawaban
tersebut berupa informasi mengenai capaian kinerja tahun 2019 terkait dengan proses pencapaian
tujuan dan sasaran strategis (Renstra) tahun 2015-2019.
Dengan diterbitkannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
diharapkan dapat memberikan gambaran kongkrit mengenai kinerja yang telah berhasil dicapai
oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo pada tahun 2019. Disamping itu dengan laporan
ini diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi yang baik,
benar, dan akurat.
Gorontalo, 9 Januari 2019
ii | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 8
CAGAR BUDAYA INDONESIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum ............................................................................................................ 1
B. Dasar Hukum ...................................................................................................................... 2
C. Tugas dan Fungsi Serta Struktur Organisasi ...................................................... 3
D. Isu-Isu Strategis/Permasalahan ............................................................................... 12
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Visi, Misi dan Tujuan Strategis .................................................................................. 14
B. Ringkasan Perjanjian Kinerja ..................................................................................... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo ......................... 16
1. Indikator Kinerja: Jumlah Event/Peserta Internalisasi Cagar Budaya 17
2. Indikator Kinerja: Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya . ........... 21
3. Indikator Kinerja: Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan . ................ 26
B. Realisasi Anggaran ........................................................................................................... 41
BAB IV PENUTUP . .................................................................................................................... 42
LAMPIRAN
- Perjanjian Kinerja Tahun 2019
iii | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 8
CAGAR BUDAYA INDONESIA
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2019 Balai Pelestarian
Cagar Budaya Gorontalo merupakan uraian yang menggambarkan tingkat capaian kinerja yang
berhasil dilaksanakan selama tahun 2019.
Sesuai dengan rencana kinerja 2019 Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
menetapkan 1 sasaran strategis (Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya)
dengan 3 indikator kinerja (1) Cagar Budaya yang dilestarikan, (2) Naskah hasil kajian
pelestarian cagar budaya, (3) Internalisasi cagar budaya yang diimplementasikan dalam program
dengan anggaran biaya sebesar Rp. 15.094.957.000,- (Lima Belas Milyar Sembilan Puluh Empat
Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
Secara keseluruhan dapat dikemukakan hasil capaian kinerja Balai Pelestarian Cagar
Budaya Gorontalo selama tahun 2019 sebesar 95,52%, dengan daya serap sebesar 90,10%.
persentase
kumulatif JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES
Target 1,46% 4,04% 7,96% 13,57% 19,38% 26,29% 36,82% 47,15% 58,67% 69,94% 82,92% 93%
Realisasi 1,45% 3,49% 9,44% 14,07% 21,28% 28,18% 34,45% 42,38% 47,48% 70% 79,75% 95,52%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%Target
Realisasi
iv | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 8
CAGAR BUDAYA INDONESIA
Pada tahun 2019 sesuai dengan tugas dan fungsi, Balai Pelestarian Cagar Budaya
Gorontalo telah berhasil melaksanakan kegiatan pelestarian Cagar Budaya yang meliputi
internalisasi cagar budaya, publikasi cagar budaya, kajian pelestarian cagar budaya, dokumentasi
cagar budaya, penyelamatan cagar budaya, pengamanan cagar budaya, zonasi cagar budaya,
pemugaran cagar budaya, dan monitoring cagar budaya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019 ini menyajikan tingkat keberhasilan capaian
kinerja yang dilaksanakan Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo selama tahun 2019, yang
diwujudkan dengan upaya pelestarian Cagar Budaya. Tingkat keberhasilan capaian kinerja
tersebut adalah dalam tingkat yang sangat baik dan berhasil berdasarkan tingkat capaian (output)
dan manfaatnya (outcome).
Metode pengukuran yang dipergunakan dalam penyusunan LAKIP ini adalah dengan
membandingkan antara realisasi dengan target sehingga diperoleh capaian untuk masing-masing
indikator output yang membentuk sasaran yang harus dicapai oleh Balai Pelestarian Cagar
Budaya Gorontalo dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama tahun anggaran 2019.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019 terdapat 3 (tiga) butir sasaran yang
ditetapkan. Dengan diperolehnya capaian masing-masing indikator output maka dapat diketahui
tingkat capaian masing-masing sasaran yang akan dapat memberikan informasi atau masukan
dalam pengambilan keputusan penetapan rencana dan program serta strategi yang harus
dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo di tahun-tahun mendatang.
Namun dari keberhasilan realisasi yang telah terlaksana, tentunya tidak lepas dari
beberapa kendala yang dihadapi seperti;
1. Kurangnya tenaga teknis ASN untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut
2. Padatnya undangan-undangan kegiatan dari UPT lain, direktorat maupun pemerintah
daerah
3. Terdapatnya beberapa penghematan anggaran hingga kegiatan tidak terlaksana.
4. Terdapatnya kegiatan fisik yang gagal lelang
5. Pelaksanaan Kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan
v | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 8
CAGAR BUDAYA INDONESIA
Tetapi dari permasalahan-permasalahan tersebut telah dilakukan upaya-upaya dalam
mengatasi kendala tersebut, antara lain:
1. Dengan melibatkan tenaga-tenaga (terampil dibidangnya) yang berstatus non ASN,
melakukan kerjasama dan keterlibatan pemerintah/instansi daerah, dan melibatkan
tenaga-tenaga professional dari UPT lainnya, seperti dari BK Borobudur, Balai
Arkeologi Manado, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Poso
2. Mengatur ulang jadwal pelaksanaan kegiatan hingga undangan bisa dihadiri dan
pelaksanaan program kerja juga terlaksana
1 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
BAB I. PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P
Tahun 2011, bidang Kebudayaan yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata dipindahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayan yakni Direktorat
Jenderal Kebudayaan. Perubahan ini telah berdampak tidak hanya pada nomenklatur
kelembagaan serta tugas dan fungsi, tetapi juga berdampak pada pengelolaan aset, kepegawaian,
dan penganggaran.
Peran strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan diharapkan mampu melaksanakan
pembangunan kebudayaan nasional yang ditujukan untuk memperkuat jati diri dan karakter
bangsa, menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, memberikan kontribusi
terhadap pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Wujud peran strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 – 2014 yang memuat didalamnya salah satu
Program Prioritas Nasional yaitu Prioritas 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
yang diarahkan dalam rangka pembentukan jatidiri dan karakter bangsa. Substansi inti bidang
kebudayaan pada tahun 2013 adalah Revitalisasi Taman Budaya, Fasilitasi Kesenian, Restorasi
Film, Fasilitasi Film Right, Revitalisasi Museum, Registrasi Nasional Cagar Budaya, dan
Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Pelestarian Cagar Budaya. Program
Prioritas Nasional tersebutlah yang masih digunakan sampai sekarang.
Sejak beroperasionalnya mulai tahun 2009 sampai sekarang, Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala Gorontalo, telah berhasil melaksanakan berbagai kegiatan teknis maupun
administrasi sesuai dengan tugas dan fungsi. Kegiatan teknis yang dilakukan diprioritaskan pada
kegiatan inventarisasi/pendataan Cagar Budaya, sosialisasi pelestarian Cagar Budaya, pelestarian
Cagar Budaya secara fisik seperti pemugaran, konservasi, revitalisasi, serta pengembangan dan
pemanfaatan Cagar Budaya, selain itu saat sekarang ini, Balai Pelestarian Cagar Budaya
Gorontalo fokus dalam pengajuan satuan kawasan megalitik Lore Lindu sebaga Warisan Dunia.
2 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Dari kegiatan inventarisasi telah terjaring data potensi cagar budaya yang didarat maupun
didalam air yang terdapat di wilayah kerja (Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan
Gorontalo) dan kegiatan sosialisasi secara perlahan telah memunculkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat akan pentingnya upaya pelestarian Cagar Budaya, serta kegiatan fisik
seperti pemugaran dan konservasi.
Memasuki Tahun keempat (tahun anggaran 2012) perjalanan Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala seiring dengan Keputusan Pemerintah tentang resufle Kabinet Indonesia
Bersatu Jilid II yang mengembalikan bidang Kebudayaan yang sebelumnya di Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyebabkan
terjadinya perubahan nama kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Gorontalo
Wilayah Kerja Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah menjadi Balai
Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, Wilayah Kerja Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan
Gorontalo (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 52
Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya). Perubahan ini
menyebabkan pula masa transisi (persiapan pengalihan SDM/asset) dan anggaran tahun 2012
yang dilaksanakan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Gorontalo masih menginduk pada
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dan akhirnya pada tahun 2015 diterbitkanlah
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pelestarian Cagar Budaya, dan disempurnakan pada tahun 2016 dengan diterbitkannya
Permendikbud Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian Cagar
Budaya
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
4. PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
3 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
5. Permendikbud Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kemendikbud.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 —2019;
7. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019;
8. Permendikbud Nomor 30 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Pelestarian Cagar Budaya
9. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
10. Permendikbud Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian Cagar
Budaya
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorantalo adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal
Kebudayaan, BPCB Gorontalo dipimpin oleh seorang kepala yang dalam melaksanakan
tugasnya, secara operasional dibantu oleh seorang Kasub Bag. Tata Usaha dan Kasi Pelindungan,
Pengembangan, dan Pemanfaatan, mempunyai tugas dan fungsi sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2015.
TUGAS BPCB GORONTALO:
Melaksanakan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya di wilayah kerjanya.
4 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
FUNGSI BPCB GORONTALO:
1. Pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
2. Pelaksanaan zonasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
3. Pelaksanaan pemeliharaan dan pemugaran cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
4. Pelaksanaan pengembangan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
5. Pelaksanaan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
6. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
7. Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
8. Pelaksanaan urusan ketatusahan BPCB.
SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk melaksanakan Tugas dan Fungsi, BPCB Gorontalo didukung dengan jumlah
pegawai sebagai berikut:
a. Jumlah pegawai : 40 orang
- Peg. Neg. Sipil (PNS) : 31 orang
- CPNS : 9 orang
- Pegawai Perbantuan : - orang
b. Jenis Kelamin Pegawai
- Pria : 28 orang
- Wanita : 11 orang
5 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
c. Golongan /Ruang gaji
Jenis golongan/ruang gaji menurut jenis kelamin
JENIS
KELAMI
N
GOLONGAN
I II III IV JML
a b c d a b c d a b c d a b c d e
PRIA 1 - 2 - 6 1 4 1 3 2 6 2 - - - - 28
WANITA - - - - - - - - 6 1 4 1 - - - - - 12
Jumlah 1 - 2 - 6 1 4 1 9 3 10 1 2 - - - - 40
Untuk membantu melaksanakan tugas dan fungsi, BPCB Gorontalo memiliki tenaga
honorer/kontrak sebanyak 145 orang yang tugasnya meliputi,
a. Operator Administrasi sebanyak 11 orang,
- Laki-Laki : 7 Orang
- Perempuan : 4 Orang
b. Supir sebanyak 3 orang,
- Laki-Laki : 3 Orang
- Perempuan : - Orang
c. Pramubakti dan kurator sebanyak 3 orang,
- Laki-Laki : 2 Orang
- Perempuan : 1 Orang
d. Satuan Pengaman sebanyak 8 orang
- Laki-Laki : 8 Orang
- Perempuan : - Orang
e. Juru Pelihara yang bertugas dilapangan sebanyak 120 orang,
- Provinsi Gorontalo : 17 orang
Laki-Laki : 17 Orang
Perempuan : 0 orang
- Provinsi Sulawesi Utara : 43 orang
Laki-Laki : 36 Orang
6 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Perempuan : 7 orang
- Provinsi Sulawesi Tengah : 60 orang
Laki-Laki : 60 orang
Perempuan : 0 orang
STRUKTUR ORGANISASI
Di bawah ini struktur organisasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2015
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo terdiri dari (a) Kepala sebagai Pimpinan, (b)
Subbagian Tata Usaha, (c) Seksi Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan, (d)
Kelompok Jabatan Fungsional yang dikelompokkan dalam masing-masing unit kerja
(Kelompok Kerja).
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan suatu organisasi di lingkungan Balai
Pelestarian Cagar Budaya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
baik di lingkungan masing-masing maupun dengan instansi di luar Balai Pelestarian Cagar
Budaya sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Kepala Balai Pelestarian Cagar
Budaya Gorontalo yang dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari Bagian
Urusan Keuangan, Urusan Kepegawaian dan Urusan Rumah Tangga; Kepala Seksi
Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan; serta Kelompok Kerja yang terdiri dari Unit
Publikasi dan Dokumentasi, Unit Pemugaran; Unit Pengamanan dan Penyelamatan; Unit
Pengembangan dan Pemanfaatan; serta Unit Pemeliharaan; dan dibawah naungan Unit
Pemeliharaan terdapat Juru Pelihara yang bertugas sebagai garda terdepan dalam
pemeliharaan dan pelestarian Cagar Budaya.
7 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA GORONTALO
WILAYAH KERJA PROVINSI SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGAH, DAN
GORONTALO
2019
KOORDINATOR
Urusan Keuangan
Anita Sasuwuhe, S.E, III/c NIP. 19790116 200912 2 001
Urusan Kepegawaian dan Rumah Tangga
Nivia Oklisye Pinatik, S.E, III/c NIP. 19831028 200912 2 002
KEPALA SUB BAG. TATA USAHA
Drs. Syahrawi Mannan, Mpd, IV/a NIP. 19601221 199003 1 001
KASI PELINDUNGAN, PENGEMBANGAN,
DAN PEMANFAATAN
Rosalina Rambung, S.S, III/d NIP. 19700923 199802 2 001
KEPALA
Drs. Zakaria Kasimin. IV/a NIP. 19651210 199303 1 001
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KOORDINATOR UNIT PEMELIHARAAN
Andi Muliadi, S.S, III/c NIP. 19860913 201101 1 008
KOORDINATOR UNIT PENGAMANAN DAN PENYELAMATAN
Fanny FY Siwu, S.H, III/c NIP. 19760229 200912 1 001
KOORDINATOR UNIT PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
Faiz, M.Hum, III/c NIP. 19821220 200912 1 001
KOORDINATOR UNIT PEMUGARAN
Hadi Saputro Wirakusumah, S.S, III/c NIP. 19850515 200912 1 005
KOORDINATOR UNIT PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN
Romi Hidayat, S.S, III/c NIP. 19860822 200912 1 002
8 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Adapun rincian tugas dari perangkat Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, yang
telah diatur dalam Permendikbud Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian
Cagar Budaya, sebagai berikut;
a. Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Balai;
2. Melaksanakan kajian pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya;
3. Melaksanakan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
4. Melaksanakan zonasi dan deliniasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
5. Melaksanakan pemeliharaan dan pemugaran cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
6. Melaksanakan adaptasi dan revitalisasi pengembangan cagar budaya dan yang diduga
cagar budaya;
7. Melaksanakan pelayanan perijinan dan pengendalian pemanfaatan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
8. Melaksanakan dokumentasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
9. Melaksanakan urusan publikasi dan hubungan masyarakat Balai;
10. Melaksanakan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya dengan unit kerja/instansi, lembaga, dan masyarakat di dalam dan luar negeri;
11. Melaksanakan penyajian koleksi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
12. Melaksanakan pemberian layanan teknis pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
13. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelestarian cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
9 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
14. Melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan
dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Balai;
15. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan Balai;
16. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pelestarian cagar budaya
dan yang diduga cagar budaya;
17. Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Balai; dan
18. Melaksanakan penyusunan laporan Balai.
b. Kasub. Bag. Tata Usaha
1. Melakukan penyusunan program kerja Subbagian dan konsep program kerja Balai;
2. Melakukan penyusunan rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran Balai;
3. Melakukan verifikasi dan pengesahan dokumen pencairan anggaran Balai;
4. Melakukan urusan pembayaran belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan
pembayaran lainnya;
5. Melakukan pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan Balai;
6. Melakukan penyusunan laporan keuangan Balai;
7. Melakukan penyusunan bahan formasi dan rencana pengembangan pegawai Balai;
8. Melakukan penyusunan usul penempatan, kepangkatan, pemindahan, dan mutasi pegawai
lainnya di lingkungan Balai;
9. Melakukan penyusunan bahan usul penilaian angka kredit jabatan fungsional di
lingkungan Balai;
10. Melakukan penyusunan data dan informasi kepegawaian, urusan administrasi penilaian
prestasi/kinerja pegawai, dan administrasi kepegawaian lainnya;
10 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
11. Melakukan penyusunan usul pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan,
ujian dinas, ujian penyesuaian ijazah, dan izin/tugas belajar;
12. Melakukan urusan pembuatan kartu pegawai, kartu isteri/kartu suami, asuransi kesehatan,
tabungan asuransi pensiun, tabungan perumahan, dan pemeriksaan kesehatan pegawai
Balai;
13. Melakukan urusan disiplin dan pengembangan pegawai serta usul pemberian
penghargaan pegawai Balai;
14. Melakukan usul pemberhentian dan pemensiunan pegawai Balai;
15. Melakukan analisis organisasi, analisis jabatan, peta jabatan, dan analisis beban kerja
Balai;
16. Melakukan penyusunan bahan peta bisnis proses, sistem dan prosedur kerja, dan standar
pelayanan Balai;
17. Melakukan penyusunan bahan hubungan masyarakat Balai;
18. Melakukan penerimaan, pencatatan, dan pendistribusian surat masuk dan surat keluar
Balai;
19. Melakukan penataan, pemeliharaan, dan usul penghapusan arsip dan dokumen Balai;
20. Melakukan urusan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, perawatan, pendistribusian,
inventarisasi, dan usul penghapusan barang milik negara Balai;
21. Melakukan sistem manajemen dan akuntansi barang milik negara Balai;
22. Melakukan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keindahan di lingkungan Balai;
23. Melakukan pengaturan penggunaan peralatan kantor, kendaraan dinas, ruang
perkantoran, dan sarana dan prasarana lainnya;
24. Melakukan urusan keprotokolan, upacara, penerimaan tamu, dan rapat dinas Balai;
25. Melakukan pengelolaan perpustakaan Balai;
26. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Subbagian; dan
27. Melakukan penyusunan laporan Subbagian dan konsep laporan Balai.
11 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
c. Kasie Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan
1. Melakukan penyusunan program kerja Seksi;
2. Melakukan kajian pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
3. Melakukan penyidikan terhadap pelanggaran cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
4. Melakukan pemindahan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya yang terancam
kelestariannya;
5. Melakukan penyusunan bahan penilaian terhadap benda yang diduga sebagai cagar
budaya;
6. Melakukan survey dan ekskavasi penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
7. Melakukan pemberian kompensasi kepada masyarakat penemu/pemilik cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya;
8. Melakukan zonasi dan deliniasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
9. Melakukan observasi keterawatan dan analisis laboratorium terhadap cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya;
10. Melakukan pengawetan secara kimiawi maupun tradisional terhadap cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya;
11. Melakukan studi kelayakan dan studi teknis arkeologis terhadap cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
12. Melakukan perawatan dan pemugaran cagar budaya serta penataan lingkungan cagar
budaya dan yang diduga cagar budaya;
13. Melakukan adaptasi dan revitalisasi pengembangan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
12 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
14. Melakukan pelayanan perijinan dan pengendalian pemanfaatan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
15. Melakukan pengumpulan data, penyusunan database, dan pemutakhiran data cagar
budaya dan yang diduga cagar budaya;
16. Melakukan penyusunan bahan publikasi pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
17. Melakukan penyusunan bahan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
18. Melakukan penyusunan bahan layanan teknis pelestarian cagar budaya dan yang diduga
cagar budaya;
19. Melakukan penyajian koleksi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
20. Melakukan penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
21. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi; dan
22. Melakukan penyusunan laporan Seksi.
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/ Isu Strategis yang menjadi perhatian antara lain:
1. Masih banyaknya Objek yang diduga Cagar Budaya yang belum terdata
2. Masih banyaknya Objek yang diduga Cagar Budaya yang belum terdaftar
3. Data-data cagar budaya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah di Wilayah Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo belum lengkap
4. Masih banyak Cagar Budaya yang belum dibuatkan Pengamanannya
5. Masih terdapat Cagar Budaya yang perlu dipugar
6. Masih banyak Cagar Budaya yang telah terdaftar belum ditempatkan tenaga
pemeliharaan
13 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
7. Masih banyak Cagar Budaya yang harus di Konservasi
8. Masih terdapat Cagar Budaya yang harus dipetakan dan dizonasi
9. Pada beberapa daerah masih banyak masyarakat belum memahami dan mengerti tentang
Cagar budaya dan pelestariannya
14 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. Visi , Misi dan Tujuan Strategis BPCB Gorontalo
Visi Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo Tahun 2015 – 2019 yaitu:
Terwujudnya pelestarian berupa pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan
Cagar Budaya dalam rangka memperkukuh karakter jati diri bangsa.
Misi Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo Tahun 2015 – 2019:
Meningkatkan pengelolaan yang meliputi perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan
Cagar Budaya/Situs
Meningkatkan pendokumentasian dan peningkatan mutu informasi tentang Cagar Budaya
kepada masyarakat
Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
Tujuan Strategis:
Meningkatnya pelaksanaan operasional Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
Meningkatnya kelestarian Cagar Budaya meliputi pelindungan, pengembangan dan
pemanfaatan di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah
Meningkatkan kelestarian Cagar Budaya dalam kerangka Warisan Budaya Nasional dan
Warisan Budaya Dunia
Meningkatnya kualitas SDM bidang Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan
Cagar Budaya
Meningkatnya sistem pengelolaan data dan informasi pelestarian Cagar Budaya
Menyusun perencanaan wilayah makro pelestarian Cagar Budaya
15 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
B. Ringkasan Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mencapai tujuan strategis, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
menetapkan target tahunan yang akan dicapai, yaitu melalui perjanjian kinerja tahun 2019.
Berikut Ringkasan Perjanjian Kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo Tahun 2019
NO Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)
1 Terlaksananya
Pelindungan,
Pengembangan
dan Pemanfaatan
Cagar Budaya
1. Event/Peserta
Internalisasi
Cagar Budaya
13 event (500
Peserta)
1.267.241.000
2. Naskah
Pelestarian Cagar
Budaya
15 Naskah 1.073.024.000
3. Cagar Budaya
yang dilestarikan
95 Cagar Budaya 4.820.384.000
16 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Pelestarian budaya sebagai rangkaian kegiatan pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan serta pengelolaan kekayaan dan warisan budaya ditandai dengan meningkatnya
kesadaran, kebanggaan, penghargaan, dan keikutsertaan masyarakat terhadap pelestarian cagar
budaya dan permuseuman, pengembangan sejarah dan nilai budaya, pembinaan kesenian dan
perfilman, pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi, internalisasi nilai
dan diplomasi budaya, pengelolaan permuseuman, pengelolaan peninggalan purbakala, dan
pelestarian sejarah dan tradisional.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini dimaksudkan
untuk menghimpun dan melaporkan kinerja dan memberikan gambaran tentang keberhasilan dan
hambatan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo tahun 2019
dan memberikan gambaran tentang capaian kinerja dari sasaran strategis tahun 2019 dengan
beberapa indikator yang terukur.
Laporan akuntabilitas kinerja memuat data dan informasi yang akurat berupa pengukuran
kinerja utama yaitu membandingkan rencana kinerja tahun 2019 dengan realisasi output dan
outcome-nya. Pengukuran capaian sasaran dan analisis capaian sasaran tahun 2019, sebagai
bahan evaluasi dan masukan dalam rangka menentukan kebijakan di masa datang.
A. CAPAIAN KINERJA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
GORONTALO
Sesuai perjanjian kinerja tahun 2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
menetapkan 1 sasaran dengan 3 Indikator Kinerja. Berikut informasi tingkat ketercapaiannya
selama tahun 2019.
Sasaran Strategis:
Meningkatnya Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya di Wilayah
Kerja Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah
17 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Indikator Kinerja:
1. Indikator Kinerja: Jumlah Event/Peserta Internalisasi Cagar Budaya
Indikator Kinerja Jumlah Event Internalisasi Cagar Budaya terdapat 1 Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) yaitu Internalisasi Cagar Budaya yang ditargetkan sebanyak 13 dukungan
kegiatan dengan jumlah 500 peserta/13 event dan telah berhasil melaksanakan 15 event
(378,8%) dengan jumlah peserta sebanyak 1.894 peserta.
Jika dihitung dari persentase pelaksanaan event 3 tahun terakhir terjadi peningkatan dari
tahun- tahun sebelumnya yang pada tahun 2017 rencana target kinerja kegiatan sebanyak 12
event dan hanya dapat terealiasi sebanyak 11 event. Jadi pada tahun 2017 berhasil
dilaksanakan sebesar 91,6%. Namun jika melihat dari jumlah Peserta yang menghadiri
internalisasi cagar budaya terjadi peningkatan dari target yang direncanakan yaitu sebesar
1.587 peserta dari target 1.000 peserta. Sedangkan pada tahun 2018 rencana target kinerja
sebanyak 6 event dengan jumlah 524 peserta dan berhasil dilaksanakan 100% dengan
kehadiran peserta sesuai dengan yang ditargetkan.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dalam tabel dan indeks capaian.
Tabel Capaian Kinerja Indikator Kinerja Event Internalisasi Cagar Budaya
N
O
SASARA
N
STRATE
GIS
INDIKATOR
KINERJA
KEGIATAN
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
Target (Event)
Realisasi (Event)
% Target (Event)
Realisasi (Event)
% Target (Event)
Realisasi (Event)
%
1 Meningka
tnya
Pelindung
an,
Pengemba
ngan dan
Pemanfaa
tan Cagar
Budaya
Jumlah
Event/orang yang
mengapresiasi
cagar budaya
12
11
91,6
6
6
100
13
15
115
1.000
Peserta
1.587
Peserta
158
524
Peserta
524
Peserta
100
500
Pesert
a
1.894
Peserta
378,
8
18 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
IKK Pada Jumlah Internalisasi Cagar Budaya
Berikut dibawah ini disajikan tabel dan indeks persentase target kumulatif Jumlah Peserta
Internalisasi Cagar Budaya berdasarkan Renstra Tahun 2015 – 2019 dan kumulatif Capaian
Kinerjanya.
Realisasi
s/d 2017
Realisasi
s/d 2018
Tahun 2015 - 2019 Target
Akhir
Renstra
2019
% Capaian
Realisasi
Terhadap
Target Akhir
Renstra 2019
Target
(Peserta)
Realisasi
(Peserta)
%
109 % 123,57% 3.614 6.360 175,98% 100% 175,98%
Dari total target sampai dengan 2019 yaitu 3.614 Peserta yang akan mengikuti event
internalisasi cagar budaya, telah berhasil terealisasi melebihi target yang telah direncanakan
yaitu hinga tahun 2019 mampu menghadirkan 6.360 Peserta.
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
200,00%
250,00%
300,00%
350,00%
400,00%
2017 2018 2019
Indeks Capaian Kinerja Event Internalisasi Cagar Budaya per-tahun
Persentase Capaian Kinerja
19 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan sebagai
berikut:
a. Terlaksananya dan optimalnya pelaksanaan dukungan program/kegiatan berupa:
- Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya
- Publikasi via Bioskop Keliling
- Workshop Pemeliharaan Cagar Budaya
- Kemah Budaya dan Jelajah Budaya Lembah Bada
- Pameran Cagar Budaya dan Talkshow
- Forum Group Discution Pelestarian Cagar Budaya
b. Melibatkan Instansi yang berkaitan dengan Cagar Budaya seperti Pemerintah
Prov/Kabupaten/Kota (dinas yang bergerak dibidang kecagar budayaan)
c. Melibatkan Juru Pelihara daerah maupun pemerhati cagar budaya
d. Melibatkan masyarakat di sekitar lokasi Cagar Budaya
e. Dan memperkenalkan ke pelajar maupun mahasiswa tentang pelestarian cagar budaya.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
160,00%
180,00%
200,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Trend Capaian Kinerja Internalisasi Cagar Budaya
Selama 5 Tahun
16,60%
65,16%
109%
175,98%
123,57%
20 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Hambatan/Kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara lain:
a. Pelaksanaan kegiatan tidak terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, hal
tersebut dikarenakan terjadinya revisi anggaran
b. Informasi yang masuk ke peserta terlambat khususnya peserta yang berada didaerah
pedalaman yang tidak ada jaringan telepon.
c. Kondisi alam (Banjir,Gempa, longsor dan lainnya) terkadang menghambat pelaksanaan
kegiatan.
d. Padatnya undangan dari luar instansi dan kurangnya tenaga pelaksana kegiatan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai antara
lain:
a. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan perencanaan tenaga dan pelaksanaan kegiatan
b. Penyampaian pelaksanaan kegiatan ke peserta harus jauh sebelum pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan Internalisasi Cagar Budaya berupa Sosialisasi, Workshop,
Pameran, dan Bioskop Keliling (dok. Bpcb gorontalo)
21 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
2. Indikator Kinerja: Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya
Indikator Kinerja Utama Naskah Pelestarian Cagar Budaya pada tahun 2019 terdapat 2
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ditargetkan sebanyak 15 Naskah, dan berhasil
melaksanakan 13 Naskah (86,66%)
Jika dihitung dari persentase pelaksanaan kegiatan terjadi penurunan dari tahun-tahun
sebelumnya, Pada tahun 2017 rencana target kinerja kegiatan sebanyak 15 naskah dan berhasil
menyelesaikan semuanya. Jadi pada tahun 2017 berhasil dilaksanakan sebesar 100%. Sedangkan
pada tahun 2018 rencana target kinerja kegiatan sebanyak 15 Naskah dan berhasil merealisasikan
melebihi target yaitu 16 Naskah. Jadi pada tahun 2018 berhasil direalisasikan sebesar 106,66%
Peningkatan tersebut dapat dilihat dalam tabel dan indeks capaian.
Tabel Capaian Kinerja Indikator Kinerja Naskah Pelestarian Cagar Budaya
NO
SASARAN STRATEGI
S
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
TAHUN 2017
TAHUN 2018
Tahun 2019
Target (Naskah)
Realisasi (Naskah)
%
Target (Naskah)
Realisasi (Naskah)
% Target (Naskah)
Realisasi (Naskah)
%
1 Meningkatnya Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya
Jumlah Naskah Penyusun Publikasi Cagar Budaya
4
4
100
5
4
80
3
3
100
Jumlah Naskah Kajian Pelestarian Cagar Budaya
4
4
100
3
5
166,66
0
0
0
Jumlah Naskah Pendokumentasian Cagar Budaya
7
7
100
7
7
100
12
10
83,3
JUMLAH KESELURUHAN INDIKATOR KINERJA NASKAH PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
15
15
100
15
16
106,66
15
13
86,6
22 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
IKK Pada Naskah Pelestarian Cagar Budaya
Indikator Kinerja Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya pada tahun 2019 terdapat 2
Indikator Kinerja Kegiatan, berbeda pada tahun sebelumnya terdapat 3 Indikator Kinerja
Kegiatan. Adapun yang menjadi Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Pelestarian Cagar
Budaya pada tahun 2019 yaitu;
1. Jumlah Bahan Publikasi Cagar Budaya yang disusun
Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Bahan Publikasi Cagar Budaya yang disusun
sebanyak 3 kegiatan. Yang pertama yaitu Penerbitan Bulletin Umulolo dengan target 1
Naskah dan terealisasi 100%. Kedua yaitu Studi Teknis Pemugaran Istana Raja
Managanitu, Kompleks Makam raja Mokodompis, di Kabupaten Kepulauan Sangihe
dengan target 1 Naskah dan terealisasi 100%, sedangkan yang ketiga yaitu Studi Teknis
Pemugaran Istana Raja Banggai di Kabupaten Banggai Laut dengan target 1 Naskah, dan
terealisasi 100%.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2017 2018 2019
Indeks Capaian Kinerja Naskah Pelestarian Cagar Budaya per-tahun
Persentase Capaian Kinerja
23 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
2. Pendokumentasian Cagar Budaya
Indikator Kinerja Kegiatan Pendokumentasian Cagar Budaya sebanyak 10 Naskah. Yang
pertama yaitu Pemetaan Sebaran Dolmen di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dengan
target 1 Naskah dan terealisasi 100%. Kedua yaitu Pemetaan Situs Benteng Nambota,
Luwuk, Sulawesi Tengah, dengan target 1 Naskah dan terealisasi 100%. Ketiga yaitu
Pendataan Cagar budaya Pertambangan Emas Belanda di Sumalata, Benteng Orange,
Benteng Maas, Kab Gorontalo Utara dan Makam Blongkod Kab. Bone Bolango, dengan
target 1 Naskah dan terealisasi 100%. Keempat yaitu Kajian Pengembangan Kawasan
Lembah Bada, dengan target 1 Naskah dan berhasil terealisasi 100%. Kelima yaitu
Pendataan Potensi cagar Budaya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dengan target 1
Naskah dan terealisasi 100%. Keenam yaitu Pembuatan Film Dokumentasi Cagar Budaya
dengan target 1 Naskah dan berhasil terealisasi 100%. Ketujuh yaitu Pemetaan Sebaran
Gua Prasejarah di Morowali dengan target 1 Naskah dan berhasil terealisasi 100%.
Kedelapan yaitu Publikasi Media Elektronik sebanyak 4 Hak Siar, namun hanya dapat
terealisasi sebanyak 2 Hak siar (Naskah) atau 50%.
Berikut dibawah ini disajikan tabel dan indeks persentase target kumulatif Jumlah
Naskah Pelestarian Cagar Budaya berdasarkan Renstra Tahun 2015 – 2019 dan kumulatif
Capaian Kinerjanya.
Realisasi
s/d 2017
Realisasi
s/d 2018
Tahun 2015-2018 Target
Akhir
Renstra
2019
% Capaian
Realisasi
Terhadap
Target Akhir
Renstra 2019
Target
(Naskah)
Realisasi
(Naskah)
%
51,66 % 78,33 60 60 100% 100% 100%
Dari total target sampai dengan 2019 yaitu 60 Naskah yang ditargetkan pada Naskah
Pelestarian Cagar Budaya, hingga akhir tahun 2019 telah mampu merealisasikan 60 Naskah.
24 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan sebagai
berikut:
a. Terlaksananya dan optimalnya pelaksanaan dukungan program/kegiatan berupa:
- Penerbitan Bulletin Umulolo yang realisasinya sesuai target
- Studi Teknis Pemugaran Cagar Budaya yang realisasinya sesuai target
- Pemetaan Cagar Budaya yang realisasinya sesuai target
- Pendataan Potensi Cagar Budaya yang sesuai target
- Kajian Pengembangan Cagar Budaya yang sesuai target
- PembuatanFilm Dokumenter Cagar Budaya yang sesuai target
- Publikasi Cagar Budaya melalui Media Elektronik yang dibawah target
b. Melibatkan Instansi yang berkaitan dengan Cagar Budaya seperti Pemerintah
Prov/Kabupaten/Kota (dinas yang bergerak dibidang kecagar budayaan)
c. Melibatkan stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan
d. Melibatkan masyarakat di sekitar lokasi Cagar Budaya
e. Dan publikasi pelestarian maupun cagar budaya ke masyarakat luas melalui media
publikasi.
Hambatan/Kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara lain:
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Trend Capaian Kinerja Naskah Pelestarian Cagar Budaya
Selama 5 Tahun
Persentase Capaian Kinerja
5%
26,66%
51,6%
78,3%
100%
25 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
a. Pelaksanaan kegiatan tidak terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, hal
tersebut dikarenakan terjadinya revisi anggaran
b. Kurang matangnya perencanaan sehingga terdapat beberapa kegiatan tidak dapat
terlaksana hingga akhir tahun
c. Padatnya undangan dari luar instansi dan kurangnya tenaga pelaksana kegiatan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai antara
lain:
a. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan perencanaan tenaga dan pelaksanaan kegiatan
b. Kegiatan harus dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan
c. Pembaharuan database cagar budaya harus disebar ketiap unit kerja/Pokja.
d. Sinkronisasi data tiap unit kerja/pokja
Pelaksanaan Naskah Pelestarian Cagar Budaya berupa Pengkajian dan
pendokumentasian Cagar Budaya (dok. Bpcb gorontalo)
26 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
3. Indikator Kinerja: Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Indikator Kinerja Utama Cagar Budaya Yang Dilestarikan pada tahun 2019 terdapat 4
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ditargetkan sebanyak 95 Cagar Budaya, dan berhasil
melaksanakan 126 Cagar Budaya (132,6%)
Jika dihitung dari persentase hasil Cagar Budaya yang telah dicapai, mengalami
peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 Indikator Kinerja Jumlah Cagar
Budaya Yang Dilestarikan terdapat 6 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ditargetkan
sebanyak 95 Cagar Budaya, dan berhasil merealisasikan 95 Cagar Budaya (100%).
Sedangkan pada tahun 2017, rencana target kinerja kegiatan sebanyak 200 Cagar Budaya dan
berhasil menyelesaikan semuanya. Jadi pada tahun 2017 berhasil dilaksanakan sebesar 100%.
Namun pada tahun 2019 hanya terdapat 4 komponen Indikator Kinerja Kegiatan. Tidak
seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Ketercapaian tersebut dapat dilihat dalam tabel dan indeks capaian.
Tabel Capaian Kinerja Indikator Kinerja Cagar Budaya Yang Dilestarikan
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
Target (CB)
Realisasi (CB)
%
Target
(CB)
Realisasi (CB)
% Target
(CB)
Realisasi (CB)
%
1 Meningkatnya Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya
Jumlah Cagar Budaya Yang Diselamatkan (Penyelamatan Cagar Budaya)
2
2
100
1
1
100
14
12
85,7
Jumlah Cagar Budaya Yang Diamankan
1
1
100
7
7
100
0
0
0
Jumlah Cagar Budaya Yang Dizonasi (Zonasi Cagar Budaya)
12
12
100
2
2
100
34
58
170,5
Jumlah Cagar Budaya Yang Dipelihara
98 98 100 32 32 100 0 0 0
27 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Jumlah Cagar Budaya Yang Dipugar (Pemugaran Cagar Budaya)
2
2
100
1
1
100
2
1
50
Jumlah Cagar Budaya Yang Dimonitor (Monitoring Cagar Budaya
83
83
100
55
55
100
45
55
122
Jumlah Cagar Budaya Yang Dimanfaatkan
2
2
100
0
0
0
0
0
0
JUMLAH KESELURUHAN INDIKATOR KINERJA CAGAR BUDAYA YANG DILESTARIKAN
200
200
100
98
98
100
95
126
132,6
3
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
2017 2018 2019
Indeks Capaian Kinerja Cagar Budaya Yang Dilestarikan Per-tahun
Persentase Capaian Kinerja
28 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
IKK Pada Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Indikator Kinerja Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan terdapat 4 Indikator Kinerja
Kegiatan yaitu,
1. Jumlah Penyelamatan Cagar Budaya
Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Penyelamatan Cagar Budaya terdapat 10 dukungan
kegiatan dengan target 14 Cagar Budaya. Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Konservasi Cagar Budaya dengan target 3 Cagar Budaya dan terealisasi 100%.
- Penanganan Kasus Cagar Budaya, dengan target 2 Cagar Budaya dan terealisasi
100%
- Persertifikatan Situs Tadulako dan Pokekea, dengan target 2 Cagar Budaya, namun
hanya terealisasi 1 Cagar Budaya (50%)
- Pembuatan Talud Situs Padang Lalu, target 1 Cagar Budaya, dan terealisasi 100%
- Pengangkatan Arca Megalitik Situs Suso, Lembah Bada, dengan target 1 Cagar
Budaya, dan teralisasi 100%
- Ekskavasi Benteng Maas di Kab Gorontalo Utara, dengan target 1 Cagar Budaya dan
terealisasi 100%
- Pembuatan Talud Situs Pokekea, dengan target 1 Cagar Budaya, namun tidak
terlaksana dikarenakan gagal lelang
- Pemagaran dan Penataan Lingkungan Situs Megalitik Palindo/Sepe dengan target 1
Cagar Budaya, dan terealisasi 100%
- Pembuatan Akses Jalan dan Jembatan Situs Suso dengan target 1 Cagar Budaya dan
terealisasi 100%.
- Pemagaran Situs Pokekea dengan target 1 Cagar Budaya, dan terealisasi 100%
2. Jumlah Zonasi Cagar Budaya
Indikator Kinerja Kegiatan Zonasi Cagar Budaya sebanyak 2 kegiatan dengan target 34
Cagar Budaya. Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Kajian Situs Megalitik Watunongko-Lembah Napu dengan target 33 Cagar Budaya
dan dapat diselesaikan melebihi target yaitu sebanyak 57 Cagar Budaya (172,72%).
29 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
- Kajian Zonasi Situs Benteng Fafontofure, dengan target 1 Cagar Budaya dan
terealisasi 100%.
3. Jumlah Cagar Budaya Yang Dipugar
Indikator Kinerja Kegiatan Cagar Budaya Yang Dipugar sebanyak 2 dukungan kegiatan,
dengan target 2 Cagar Budaya. Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Pemugaran Benteng Orange dengan target 1 Cagar Budaya dan terealisasi 100%.
- Pemugaran Masjid Tua Bungku dengan target 1 Cagar Budaya, namun kegiatan ini
tidak terlaksana dikarenakan gagal lelang.
4. Jumlah Monitoring Cagar Budaya
Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Monitoring Cagar Budaya sebanyak 3 dukungan
kegiatan, dengan target 45 Cagar Budaya. Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Monitoring Keterawatan Cagar Budaya Provinsi Gorontalo dengan target 15 Cagar
Budaya dan dapat diselesaikan melebihi target yaitu 24 Cagar Budaya (160%).
- Monitoring Keterawatan Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Utara dengan target 15
Cagar Budaya, dan telah diselesaikan sebanyak 18 Cagar Budaya (120%).
- Monitoring Keterawatan Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Tengah, dengan target 15
Cagar Budaya dan bisa terealisasikan sebanyak 13 Cagar Budaya (86,66%)
Target kinerja dari indikator ini berupa kegiatan Monitoring Ketarawatan Cagar Budaya.
Kegiatan ini terfokus pada sejauh mana peran juru pelihara bekerja dalam upaya
perawatan situs. Apabila ditemukan situs yang tidak dirawat atau tidak layak maka akan
dievaluasi dan diberikan rekomendasi sesuai dengan panduan teknis Pemeliharaan Cagar
Budaya yang dibuat oleh BPCB Gorontalo.
Jumlah Cagar Budaya yang dipelihara sebanyak 141 Cagar Budaya dengan jumlah Juru
pelihara sebanyak 120 orang yang tersebar di wilayah kerja provinsi Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Adapun Cagar Budaya yang dipelihara sebagai berikut:
30 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Daftar Cagar Budaya Yang Dipelihara
NO Nama dan Lokasi Cagar Budaya
(1) (2)
Provinsi Gorontalo
Kota Gorontalo
1 Kompleks Benteng Otanaha, Kel. Dembe I,
Kec. Kota Barat
2 Museum Pendaratan Bung Karno, DesaIluta,
Kec. Batudaa
3 Masjid Tua Hunto Sultan Amay,Kel. Biawu,
Kec. Kota Selatan
4 Makam Ta llayabe, Kel. Leato Utara, Kec.
Dumbo Raya
Kabupaten Gorontalo
5 Museum Pendaratan Bung Karno,DesaIluta,
Kec. Batudaa
Kabupaten Gorontalo Utara
6 Benteng Orange, Desa Jembatan Merah, Kec.
Tomilito
7 Benteng Maas, Desa Cisadane, Kec. Kwandang
Kabupaten Bone Bolango
8 Makam Raja Blongkod,Desa Dunggala, Kec.
Tapa
Provinsi Sulawesi Utara
Kota Tomohon
9 Waruga Nina Wanua, Kel Woloan,
Kec. Tomohon Barat
10 Watu Sumanti, Kel. Kayawu, Kec. Tomohon
Barat
11 Waruga Kayawu, Kel. Kayawu, Kec. Tomohon
Barat
12 Gua Jepang Kayawu, Kel. Kayawu, Kec.
Tomohon Barat
Kabupaten Minahasa
13 Gedung Loji, Kel. Rinegetan,Kec. Tondano
Barat
31 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
14 Makam Kyai Modjo, Kel. Wulawan, Kec.
Tondano Timur
15 Makam Imam Bonjol, Desa Lota, Kec.
Pineleng
16 Waruga Toar, Desa Palamba, Kec. Langowan
Selatan
17 Batu Bertulis, Desa Kapataran, Kec. Lembean
Timur
18 Waruga Kayuuwi, Desa Kayuuwi, Kec.
Kawangkoan
19 Watu Tumotowa, Desa Kayuuwi, Kec.
Kawangkoan
20 Waruga Talikuran, Kel. Talikuran Utara, Kec.
Kawangkoan
21 Gereja Tua GMIM Galilea Watumea, Desa
Watumea, Kec. Eris
22 Waruga Kiawa, DesaKiawa I, Kec.
Kawangkoan
23 Watu lm Pinawetengan, Desa Pinabetengan,
Kec. Tompaso
24 Waruga Mawale Tolok, Desa Tolok, Kec.
Tompaso
Kabupaten Minahasa Utara
25 Gereja Tua Matungkas Laikit, Desa Matungkas
,DesaLaikit, Kec. Dimembe
26 Waruga Tumaluntung, Desa Tumaluntung,
Kec. Kauditan
27 Waruga Kaima, Desa Kaima, Kec. Kauditan
28 Penjara Tua Portugis,Desa Kema III, Kec.
Kauditan
29 Waruga Kema II, Desa Kema II, Kec. Kauditan
30 Waruga Kamanga Desa Kokole I, Kec.
Likupang
31 Waruga Sawangan Desa Kokole I, Kec.
Likupang,
32 Waruga Kokole, Desa Kokole II, Kec.
Likupang
32 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
33 Waruga Airmadidi Bawah, Desa Airmadidi
Bawah, Kec Airmadidi
34 Waruga Wanua Ure Sukur, Desa Sukur, Kec.
Airmadidi
35 Waruga Sawangan,Desa Sawangan, Kec.
Airmadidi
36 Waruga Treman, Desa Treman, Kec. Kauditan
Kabupaten Minahasa Selatan
37 Benteng Amurang, Kel. Uwuran Satu, Kec.
Amurang
Kota Manado
38 Makam Sekar Kedaton, Kel. Mahakeret Barat, Kec. Wenang
39 Gereja GMIM Sentrum dan Waruga Gereja
GMIM Sentrum, Kel. Lawangirung, Kec.
Wenang
40 Gereja GMIM Sentrum dan Waruga Gereja
GMIM Sentrum, Kel. Lawangirung, Kec.
Wenang
Kabupaten Kepulauan Sangihe
41 Makam Raja-Raja Sangihe Talaud,Desa Apeng
Sembeka, Kec. Tahuna
42 Istana Raja W.M.P. Mocodompis,Desa
Taloarane, Kec. Manganitu
43 Makam Pahlawan Santiago,Desa Karatung I,
Kec. Manganitu
44 Makam Raja Makaampo,Desa Salurang, Kec.
Tabukan Selatan
45 Makam Raja Tatehe Woba,Desa Soataloara,
Kec. Tahuna
46 Makam Kulano Manento Nau,Desa kahuis,
Kec. Manganitu
47 Makam Raja M.H. Mocodompis,Desa
Barangka, Kec. Manganitu
Kabupaten Kepulauan Talaud
48 Gua Buide, Desa Pannulan, Kec. Kabaruan
Kabupaten Bolaang Mongondow
33 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
49 Makam Tua Raja-Raja Gereh,Desa Bantik,
Kec. Bolaang
50 Kubur Tebing Dumoga, Kec. Dumoga Barat
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
51 Istana Raja Boroko, Desa Boroko, Kec.
Kaidipang
Kota Kotamobagu
52 Makam Raja-Raja D.C. Manoppo, Kelurahan
Matali, Kec. Kotamobagu Timur
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
53 Megalitik Lumpang Batu Guaan, Desa Guaan,
Kec. Modayag
Provinsi Sulawesi Tengah
Kabupaten Banggai Laut
54 Keraton Banggai, Kel. Lompio, Kec. Banggai
Kabupaten Parigi Moutong
55 Istana Raja Moutong, DesaTinombo, Kec.
Tinombo
56 Istana Raja Moutong, Desa Tinombo, Kec.
Tinombo
57 Megalitik Lumpang Batu Torue, Desa Balinggi,
Kec. Torue
Kabupaten Poso
58 Rumah Adat Tambi, Desa Doda, Kec. Lore
Tengah
59 Megalitik Tadulako, Desa Doda, Kec. Lore
Tengah
60 Batu Relief Mungkudana, Desa Doda, Kec.
Lore Tengah
61 Megalitik Bukit Marane, Desa Doda, Kec. Lore
Tengah
62 Megalitik Padang Hadoa, Desa Hanggira, Kec.
Lore Tengah
63 Megalitik Ntowera, Desa Hanggira, Kec. Lore
Tengah
34 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
64 Megalitik Sepe, Desa Bewa, Lec Lore Selatan
65 Megalitik Suso, Desa Bewa, Lec Lore Selatan
66 Megalitik Tundu Wanua, Desa Hanggira, Kec.
Lore Tengah
67 Megalitik Ponga, Desa Hanggira, Kec. Lore
Tengah
68 Megalitik Pokekea,Desa Hanggira, Kec. Lore
Tengah
69 Megalitik Padang Lalu, Desa Lempe, Kec. Lore
Tengah
70 Megalitik Padang Taipa,Desa Lempe, Kec.
Lore Tengah
71 Megalitik Halu Tawe, Desa Lempe, Kec. Lore
Tengah
72 Megalitik Potabokoa, Lempe, Kec. Lore
Tengah
73 Megalitik Pada Halodo, Desa Lempe, Kec.
Lore Tengah
74 Kubur Dayo,Desa Lempe, Kec. Lore Tengah
75 Megalitik Bangkeluho, Desa Baleura, Kec.
Lore Tengah
76 Megalitik Pokarahia, Desa Baleura, Kec. Lore
Tengah
77 Megalitik Watumaga’a,Desa Rompo, Kec. Lore
Tengah
78 Megalitik Wineki,Desa Hanggira, Kec. Lore
Tengah
79 Megalitik Watunongko, Kec. Lore Peore
80 Megalitik Watutau, Kec. Lore Peore
81 Megalitik Watumolindo, Kec. Lore Peore
82 Megalitik Mpolenda, Kec. Lore Peore
83 Megalitik Waturakadoi, Kec. Lore Peore
35 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
84 Megalitik Watumedali, Kec. Lore Peore
85 Megalitik Pekasele, Kec. Lore Timur
86 Megalitik Watulumu, Kec. Lore Timur
87 Megalitik Mungkuwinua, Kec. Lore Timur
88 Megalitik Boya Watu, Kec. Lore Timur
89 Megalitik Kinta Sae, Kec. Lore Timur
90 Megalitik Bebe, Kec. Lore Timur
91 Megalitik Tumpuara, Kec. Lore Barat
92 Megalitik Karape, Kec. Lore Barat
93 Megalitik Buludiha’a, Kec. Lore Barat
94 Megalitik Peseo’a, Arca Loga, Desa Bomba,
Kec. Lore Selatan
95 Arca Loga, Desa Bomba, Kec. Lore Selatan
96 Megalitik Langkebulawa, Desa Bomba, Kec.
Lore Selatan
97 Megalitik Ari’impohi, Simpang 4 Desa Bewa,
Kec. Lore Selatan
98 Megalitik Koli, Simpang 4 Desa Bewa, Kec.
Lore Selatan
99 Megalitik Panto, Desa Bakekau, Kec. Lore
Selatan
100 Megalitik Tinoe, Desa Bulili, Kec. Lore Selatan
101 Megalitik Beta’ua, Kec. Lore Barat
102 Megalitik Kalamba Kolori, Kec. Lore Barat
103 Megalitik Lelio, Kec. Lore Barat
104 Megalitik Halu Bihe, Kec. Lore Barat
36 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
105 Megalitik Powingkau’a, Kec. Lore Barat
106 Megalitik Bulu’Tile, Kec. Lore Barat
107 Megalitik HaluIso, Kec. Lore Barat
108 Megalitik Manitu, Kec. Lore Barat
109 Megalitik Tantaduo, Desa Badangka’ia, Kec.
Lore Selatan
110 Megalitik Wanuasae, Desa Badangka’ia, Kec.
Lore Selatan
111 Megalitik Pesuwu’a, Desa Badangka’ia, Kec.
Lore Selatan
112 Megalitik Dulaboe, Desa Badangka’ia, Kec.
Lore Selatan
113 Megalitik Torumpana, Desa Badangka’ia, Kec.
Lore Selatan
114 Megalitik Tarairoe, Desa Gintu, Kec. Lore
Selatan
115 Megalitik Bulu’Tuare, Desa Gintu, Kec. Lore
Selatan
116 Megalitik Diha’a, Desa Gintu, Kec. Lore
Selatan
117 Megalitik Karape, Desa Gintu, Kec. Lore
Selatan
118 Megalitik Kolika, Desa Gintu, Kec. Lore
Selatan
119 Makam Dr.Andriani Kyuyt, Kel. Lawanga,
Kec.Poso Kota Utara
120 Gua Pamona Kel. Pamona, Kec. Pamona
Puselemba
121 Menhir Pamona, Kel. Pamona, Kec. Pamona
Puselemba
122 Gua Latea, Kel. Tentena, Kec. Pamona
Puselemba
123 Arca Peura, Kel. Tentena, Kec. Pamona
Puselemba
124 Gua Tangkaboba, Kel. Sangele, Kec. Pamona
Puselemba
37 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Kabupaten Morowali
125 Masjid Tua Bungku, Kel. Marsaoleh, Kec.
Bungku Tengah
126 Benteng Kota Bajo, Desa Bahontobungku, Kec.
Bungku Tengah
Kabupaten Tojo Una Una
127 Masjid Tua Jami Una-Una, Desa Binanguna,
Kec. Wakai
Kabupaten Sigi
128 MegalitikVatunonju,Desa Vatunonju, Kec. Sigi
Biromaru
129 Megalitik Loru, Desaloru, Kec. Sigi Biromaru
130 Megalitik Tulo, DesaTulo, Kec. Dolo
131 Megalitik Bangga, Desa Bangga, Kec. Dolo
Selatan
132 Megalitik Tuva, Desa Tuva, Kec. Gumbasa
133 Rumah Raja Djiloy, Desa Bolapapu, Kec.
Kulawi
134 Makam Raja Djiloy, Desa Bolapapu, Kec.
Kulawi
135 Makam Asisten Raja Djiloy, Desa Bolapapu,
Kec. Kulawi
136 Makam Tadulako, Desa Bolapapu, Kec.
Kulawi
137 Megalitik Bolapapu, Desa Bolapapu, Kec.
Kulawi
138 Megalitik Panua, Desa Bolapapu Dusunsatu,
Kec. Kulawi
139 Megalitik Olu, Megalitik Sindi Malei, Situs
Pekoloa Desa Olu, Kec. Lindu
Kabupaten Donggala
140 Masjid Tua Al-Amin, DesaWani 2, Kec.
Tanantovea
Kota Palu
141 Makam Datuk Karama, Kel. Lere,Kec. Palu
Barat
38 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Berikut dibawah ini disajikan tabel dan indeks persentase target kumulatif Jumlah Cagar
Budaya Yang Dilestarikan berdasarkan Renstra Tahun 2015 – 2019 dan kumulatif Capaian
Kinerjanya.
Realisasi s/d 2017
Realisasi s/d 2018
Tahun 2015-2019 Target Akhir Renstra 2019
% Capaian Realisasi Terhadap Target
Akhir Renstra 2019 Target (Cagar
Budaya)
Realisasi (Cagar
Budaya)
%
60,98 % 77,17% 587 614 104,5%
100% 104,5%
Dari total target kumulatif 5 tahun yaitu 587 Cagar Budaya pada IKK Cagar Budaya Yang
Dilestarikan, hingga tahun 2019, dapat direalisasikan sebanyak 614 Cagar Budaya.
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan sebagai
berikut:
a. Terlaksananya dan optimalnya pelaksanaan dukungan program/kegiatan berupa:
- Penyelamatan Cagar Budaya dalam bentuk kegiatan penanganan kasus Cagar
Budaya, pensertifikatan Cagar Budaya, Pengangkatan Cagar Budaya, Ekskavasi
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Trend Capaian Kinerja Naskah Pelestarian Cagar Budaya
15,33%
26,91%
60,98%
104,5%
77,17%
39 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Cagar Budaya, Pembuatan Talud, Pembuatan akses jalan, pemagaran Cagar Budaya
dan Penataan Lingkungan Cagar Budaya, yang berhasil mencapai realisasinya
- Konservasi Cagar Budaya yang realisasinya sesuai target
- Zonasi Cagar Budaya yang realisasinya sesuai target
- Monitoring Cagar Budaya yang realisasinya sesuai dengan target
- Pemugaran Cagar Budaya yang realisasinya sesuai target
b. Bekerja sama dengan instansi setempat dalam melestarikan cagar budaya
c. Melibatkan tenaga professional dalam melaksanakan pelestarian cagar budaya dalam
bentuk konservasi
d. Merekrut masyarakat sekitar cagar budaya dalam melakukan pemeliharaan cagar budaya
Hambatan/Kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target
antara lain:
a. Pelaksanaan kegiatan tidak terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, hal
tersebut dikarenakan terjadinya revisi anggaran
b. Terdapatnya beberapa kegiatan fisik yang gagal lelang
c. Padatnya undangan dari luar instansi dan kurangnya tenaga pelaksana kegiatan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai
antara lain:
a. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan perencanaan tenaga dan pelaksanaan kegiatan
b. Pembaharuan database cagar budaya harus disebar ketiap unit kerja/Pokja.
c. Sinkronisasi data tiap unit kerja/pokja
d. Sinkronisasi kegiatan dengan pemerintah setempat yang bergerak dibidang pelestarian
cagar budaya
e. Mengingat tenaga terbatas, maka dibutuhkan/ perlu dilakukan kerjasama atau permintaan
bantuan tenaga ke instansi yang bergerak dibidang Cagar Budaya
40 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Pelaksanaan Cagar Budaya yang dilestarikan Konservasi cagar Budaya, Monitoring
Cagar Budaya, Ekskavasi, Pemagaran, Pembuatan Talud, Penataan Lingkungan,
Pembuatan akses Jalan, dan Pemugaran Cagar Budaya (dok. Bpcb gorontalo)
41 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
B. REALISASI ANGGARAN
Pagu anggaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo dalam DIPA Tahun 2019
sebesar Rp.15.094.957.000,-. Dari pagu anggaran tersebut berhasil direalisasikan sebesar
Rp.13.601.212.539,- dengan persentase daya serap sebesar 90,10%.
Pagu sebesar tersebut di atas digunakan untuk membiayai pencapaian 1 Sasaran Strategis
dengan 3 Indikator Kinerja Utama dan 7 Indikator Kinerja Kegiatan yang didalamnya terdapat
45 dukungan kegiatan. Berikut rincian penyerapan anggaran pada masing-masing Indikator
Kinerja Utama.
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Utama
Anggaran Realisasi % Daya Serap
Meningkatnya
Pelindungan,
Pengembangan
dan
Pemanfaatan
Cagar Budaya
1. Jumlah Peserta
(Event)
Internalisasi
Cagar Budaya
1.267.241.000 1.205.849.670 95,16 %
2. Jumlah
Naskah
Pelestarian
Cagar Budaya
1.073.024.000 988.654.750 92,14 %
3. Jumlah Cagar
Budaya Yang
Dilestarikan
3.313.751.000 2.911.339.984 87,86 %
42 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
BAB IV. PENUTUP
Selama tahun 2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo berhasil melaksanakan
seluruh kegiatan untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan. Berikut ringkasan
pencapaian Indikator Kinerja dan Kinerja Keuangan.
Capaian Indikator Kinerja
Capaian <100 Capaian 100 Capaian >100
15.094.957.000 13.601.212.539
Pagu Realisasi
Kinerja Keuangan
Pagu Persentase Realisasi
90,10 %
Total 7 IKK
80%
10% 10%
43 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Kinerja Utama Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, Direktorat Jenderal
Kebudayaan tahun 2019 pada Sasaran Strategis Meningkatnya Pelindungan, Pengembangan Dan
Pemanfaatan Cagar Budaya dengan target sebanyak 3 Indikator Kinerja Utama, dengan Indikator
Kinerja Kegiatan 7 indikator.
Ketidaktercapaian kinerja utama tersebut disebabkan adanya kendala/hambatan. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelestari Cagar Budaya yang dijabarkan dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan, BPCB Gorontalo menghadapi beberapa kendala yang berkaitan
dengan:
1. Wilayah Kerja
Luasnya wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo yang mencakup 3 provinsi
(31 kabupaten/kota) dengan lokasi situs/cagar budaya yang tersebar dan sebagian besar
berada di wilayah pegunungan dan bahkan beberapa ada di kepulauan kecil menyebabkan
potensi cagar budaya belum bisa diketahui secara keseluruhan.
2. Pelestarian Cagar Budaya
- Beberapa situs/benda yang sudah terdaftar sebagai cagar budaya di wilayah Provinsi
Gorontalo dan Sulawesi Utara setelah diadakan pengecekan ulang (kegiatan
inventarisasi) ternyata banyak diantaranya yang meragukan bahkan bukan merupakan
cagar budaya.
- Beberapa situs/cagar budaya yang sudah masuk dalam database Direktorat Tinggalan
Purbakala tidak berdasarkan hasil kegiatan inventarisasi.
- Sebagian besar Dinas Kebudayaan Provinsi maupun Kabupaten/Kota belum memiliki
data yang memadai mengenai situs/cagar budaya di wilayahnya.
- Pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya untuk kepentingan obyek pariwisata
budaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah kebanyakan menyebabkan menurunnya
kualitas kelestarian cagar budaya.
- Program jangka panjang yang berkesinambungan dalam rangka menjadikan Kawasan
Megalitik Lore Lindu sebagai Cagar Budaya Nasional bahkan di tingkat dunia.
44 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
3. Sumberdaya Manusia
- Pada Bidang Administrasi, belum memiliki SDM dengan kualifikasi pendidikan
SLTA/SMK/Sederajat dalam melaksanakan urusan Kepegawaian, Persuratan, dan
Rumah Tangga.
- Pada Bidang Teknis, belum memiliki SDM dengan kualifikasi pendidikan SMK
(STM)/Pembangunan/Analisis Kimia dalam melaksanakan tugas khususnya dalam
pemugaran dan keterawatan cagar budaya.
- Penempatan dan penentuan Juru pelihara pada situs/cagar budaya yang dipelihara di
wilayah kerja sebelum Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo berdiri, banyak tidak
mempertimbangkan kriteria kelayakan situs/cagar budaya dan persyaratan seseorang
ditunjuk sebagai Juru Pelihara.
4. Peranserta Masyarakat
Minimnya pemahaman tentang cagar budaya menyebabkan Masyarakat/Aparat Instansi
Pemerintah Daerah terkait belum secara aktif berperan dalam upaya pelestarian dan
pengelolaan cagar budaya.
Rencana Kinerja Tahun 2019 yang telah berjalan menyisakan berbagai permasalahan
yang harus disikapi dengan bijak demi perencanaan yang lebih matang untuk rencana kinerja
tahun-tahun selanjutnya. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana
kinerja tahunan diantaranya adalah:
1. Perencanaan harus matang dan terkontrol, baik yang menyangkut anggaran, jumlah SDM
yang dilibatkan, dan alokasi waktu yang ada, serta antisipasi kemungkinan-kemungkinan
yang muncul karena faktor eksternal.
2. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan rencana yang telah dibuat tiap unit kerja
3. Tenaga dalam pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan kebutuhan kerja dilapangan
4. Perencanaan program harus disesuaikan dengan indikator kinerja kegiatan pada
pelestarian dan pengelolaan peninggalan purbakala (5181)
5. Di dalam penetapkan indikator keluaran dan target sasaran harus benar-benar matang dan
terukur secara kuantitatif maupun kualitatif.
45 | L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
6. Perlu dikembangkan rencana-rencana strategis tahunan yang berkesinambungan
mendukung rencana strategis lima tahunan ataupun jangka panjang
7. Memberikan perhatian yang serius terhadap penanganan pelestarian yang dilaksanakan
oleh pihak daerah otonom serta memberikan motivasi kepada daerah otonom yang belum
atau mempunyai perhatian yang kecil terhadap pelestarian cagar budaya dan situs.
Pelestarian cagar budaya sebagai amanah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010
tentang Cagar Budaya perlu segera diselesaikan Peraturan Pemerintah sebagai pedoman
pelaksanaan undang-undang tersebut. Peraturan Pemerintah tersebut adalah Peraturan
Pemerintah tentang Pelestarian Cagar Budaya, Peraturan Pemerintah tentang Register Nasional
Cagar Budaya, dan Peraturan Pemerintah tentang Museum.
Sejalan dengan penyelesaian peraturan pemerintah tersebut perlu diselesaikan juga
pedoman pelaksanaan registrasi nasional cagar budaya dan pedoman pelestarian cagar budaya
lainnya, sehingga target kinerja utama pelestarian cagar budaya dapat tercapai.
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
LAMPIRAN
DOKUMEN
PERJANJIAN KINERJA
CAGAR BUDAYA INDONESIA
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
PERJANJIAN KINERJA
AWAL
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
Dengan Direktur Jenderal Kebudayaan
A. TUGAS
melaksanakan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan yang diduga Cagar Budaya di wilayah kerja Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
B. FUNGSI DAN TARGET CAPAIAN 2019 Kegiatan Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala
NO FUNGSI SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
KINERJA
ANGGARAN
(Rp)
1 2 3 4 5 6
1
1. Pelaksanaan penyelamatan dan
pengamanan cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya;
2. Pelaksanaan zonasi cagar
budaya dan yang diduga cagar
budaya;
3. Pelaksanaan pemeliharaan cagar
budaya dan yang diduga cagar
budaya;
4. Pelaksanaan pengembangan
cagar budaya dan yang diduga
cagar budaya;
5. Pelaksanaan kemitraan di
bidang pelestarian cagar budaya
dan yang diduga cagar budaya.
Sinergi antara
pemerintah pusat,
daerah, masyarakat,
dan dunia usaha
dalam pelestarian
kebudayaan
Jumlah event
internalisasi cagar
budaya
13 Event
(500
Peserta)
1.298.670.000
Peningkatan
ketersediaan sarana
dan prasarana
Kebudayaan
Jumlah cagar budaya
yang dilestarikan
(termasuk
didalamnya Cagar
Budaya yang
dilindungi,
dikembangkan dan
dimanfaatkan)
95 Cagar
Budaya 5.540.176.000
2
1. Pelaksanaan dokumentasi dan
publikasi cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya.
Terselenggaranya
Layanan Dalam
Rangka
Pendukungan
Manajemen dan Tata
Kelola di bidang
Cagar Budaya dan
Purbakala
Jumlah naskah hasil
kajian pelestarian
cagar budaya
15 Naskah 1.314.672.000
Jumlah anggaran Kegiatan Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala Balai Pelestarian
Cagar Budaya Gorontalo sebesar Rp. 15.652.622.000,- (Lima Belas Milyar Enam Ratus Lima Puluh Dua
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
-
5.000.000
10.000.000
15.000.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana Penyerapan Anggaran
Penyerapan Per Bulan (Dalam Juta) Persentasi Kumulatif
Juta Enam Ratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah). yang terdiri dari anggaran kinerja sebesar Rp.
8.153.518.000,- (Delapan Miliar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Lima Ratus Delapan Belas Ribu
Rupiah) dan anggaran kegiatan yang bersifat pendukung/rutin sebesar Rp. 7.499.104.000,-
(Tujuh Miliar Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Seratus Empat Ribu Rupiah).
C. RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN TAHUN 2019 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA GORONTALO
KOM PONEN JAN FEB M AR APR M EI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Penyerapan dalam
kumulat if (Dalam
Ribu) 226,650 407,594 1,476,042 2,207,020 3,277,659 4,226,208 5,711,642 7,333,253 9,159,914 11,132,145 12,925,935 14,556,938
Penyerapan Per Bulan
(Dalam Ribu) 226,650 180,944 1,068,448 730,977 1,070,639 948,549 1,485,434 1,621,612 1,826,661 1,972,230 1,793,790 1,631,003
Persentasi Kumulat if 1.45% 2.60% 9.43% 14.10% 20.94% 27.00% 36.49% 46.85% 58.52% 71.12% 82.58% 93.00%
EVALUASI DAN KONSEKUENSI
Bagi unit kerja yang realisasi kinerjanya mencapai dan melebihi dari target yang sudah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja, diberikan penghargaan oleh Mendikbud, berdasarkan
ketentuan berlaku.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid
Jakarta, 14 Februari 2019 Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo
Penyerapan Per Bulan (Dalam Ribu)
(Dalam Ribu)
(Dalam Ribu)
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
PERJANJIAN KINERJA
AKHIR (REVISI)
Perjanjian Kinerja Tahun 2019Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo dengan Direktur Jenderal
KebudayaanTugasMelaksanakan Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya dan yang Diduga Cagar Budaya diWilayah Kerja Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo
Target CapaianProgram Pelestarian Budaya
Fungsi Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target
Pelaksanaanpenyelamatan danpengamanan CagarBudaya dan yangdiduga Cagar Budaya
Pelaksanaan zonasiCagar Budaya danyang diduga CagarBudaya
Pelaksanaanpemeliharaan danpemugaran CagarBudaya dan yangdiduga Cagar Budaya
Peningkatan ketersediaan sarana danprasarana kebudayaan
1. Jumlah cagar budaya yangdilestarikan (termasukdidalamnya Cagar Budaya yangDi lindungi, dikembangkan dandimanfaatkan)
95Cagar
budaya
Pelaksanaanpemanfaatan CagarBudaya dan yangdiduga Cagar Budaya
Pelaksanaankemitraan di bidangpelestarian CagarBudaya dan yangdiduga Cagar Budaya
Sinergi antara pemerintah pusat, daerah,masyarakat dan dunia usaha dalampelestarian kebudayaan
1. Jumlah event Internalisasicagar budaya
13Event
1/3
Halaman 1 dari 3
Komponen Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Penyerapan Bulanan 221.032 388.699 591.924 847.395 876.406 1.042.481 1.590.373 1.558.664 1.739.789 1.700.966 1.959.392 2.577.836
Penyerapan Kumulatif 221.032 609.731 1.201.655 2.049.050 2.925.456 3.967.937 5.558.310 7.116.974 8.856.763 10.557.729 12.517.121 15.094.957
Persentase Kumulatif 1.46 4.04 7.96 13.57 19.38 26.29 36.82 47.15 58.67 69.94 82.92 100
EVALUASI
Pelaksanaanpengembangan CagarBudaya dan yangdiduga Cagar Budaya
Pelaksanaandokumentasi danpublikasi Cagar Budayadan yang diduga CagarBudaya
Pelaksanaan urusanketatausahaan BalaiPelestarian CagarBudaya (BPCB)
Terselenggaranya layanan dalam rangkapendukungan manajemen dan tata keloladibudang cagar budaya dan purbakala
1. Jumlah naskah hasil kajianpelestarian cagar budaya
15Naskah
2. Jumlah Layanan DalamRangka PendukunganManajemen dan Tata KelolaBidang Cagar Budaya danPurbakala
12Bulan
Fungsi Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target
Total Jumlah Anggaran Kegiatan "Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala " sebesarRp15.094.957.000,- (lima belas miliar sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah)yang terdiri dari anggaran kinerja sebesar Rp9.197.964.000,- dan anggaran kegiatan yang bersifatpendukung/rutin sebesar Rp5.896.993.000,-.
Angg
aran
(rib
u ru
piah
)Persen
RE N CAN A PE N YE RAPAN AN G G ARAN TAH UN 2019
1 .4 61 .4 61 .4 61 .4 64 .0 44 .0 44 .0 44 .0 4
7 .9 67 .9 67 .9 67 .9 61 3 .5 71 3 .5 71 3 .5 71 3 .5 7
1 9 .3 81 9 .3 81 9 .3 81 9 .3 8
2 6 .2 92 6 .2 92 6 .2 92 6 .2 9
3 6 .8 23 6 .8 23 6 .8 23 6 .8 2
4 7 .1 54 7 .1 54 7 .1 54 7 .1 5
5 8 .6 75 8 .6 75 8 .6 75 8 .6 7
6 9 .9 46 9 .9 46 9 .9 46 9 .9 4
8 2 .9 28 2 .9 28 2 .9 28 2 .9 2
1 0 01 0 01 0 01 0 0P e nye r a p a n p e r B u la n ( d a la m r ib u )P e nye r a p a n p e r B u la n ( d a la m r ib u )P e r s e n ta s e K um u la tifP e r s e n ta s e K um u la tif
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov DecRp0,-
Rp600 000,-
Rp1 200 000,-
Rp1 800 000,-
Rp2 400 000,-
Rp3 000 000,-
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2/3
Halaman 2 dari 3
Bagi setiap unit kerja yang realisasi kinerjanya mencapai dan melebihi dari target yang sudah ditetapkan dalamperjanjian kinerja, diberikan penghargaan oleh Mendikbud, berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Direktur Jenderal Kebudayaan
(Hilmar Farid, Phd)
Jakarta, Oktober 2019Kepala Balai Pelestarian Cagar BudayaGorontalo
(Drs. Zakaria Kasimin)
3/3
Halaman 3 dari 3
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
LAMPIRAN
DOKUMEN
PENGUKURAN KINERJA
CAGAR BUDAYA INDONESIA
% ANGGARAN AWALANGGARAN
REVISI%
(Rp) (Rp)
1 0 0 11 6 13 Event 15 Event 115,38%
600 1.755 1.587 524 500 Peserta 1.894 Peserta 378,80%
2
Jumlah Naskah Kajian
Pelestarian Cagar
Budaya
11 5 15 16 15 Naskah 13 Naskah 86,67% 1.314.672.000 1.073.024.000 988.654.750 92,14%
3Jumlah Cagar Budaya
Yang Dilestarikan 100 90 200 98 95
Cagar
Budaya126
Cagar
Budaya132,63% 5.540.176.000 4.820.384.000 3.678.884.534 76,32%
PENGUKURAN KINERJABPCB GORONTALO 2019
NO SASARAN KEGIATANINDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
REALISASI
2015
95,16%
REALISASI (Rp)
Terselenggaranya
Pelestarian dan
Pengelolaan
Peninggalan Purbakala
di Wilayah Kerja
Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah dan
Gorontalo
Jumlah Event
Internalisasi Cagar
Budaya
1.298.670.000 1.267.241.000 1.205.849.670
TARGET 2019 REALISASI 2019REALISASI
2016
REALISASI
2017
REALISASI
2018
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1. FGD Pelindungan dan Pemanfaatan Situs CB di
Kota Tomohon, sebanyak 1 event
2. FGD Pelindungan dan Pemanfaatan Situs CB di
Kab Poso, sebanyak 1 event
3. Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya di
Kecamatan Lore Selatan, sebanyak 1 event
4. Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya di
Kecamatan Lore Tengah, sebanyak 1 event 6. Workshop Pemeliharaan Cagar Budaya di
Gorontalo, sebanyak 1 event
7. Workshop Pemeliharaan Cagar Budaya di
Sulawesi Utara, sebanyak 1 event
8. Workshop Pemeliharaan Cagar Budaya di
Sulawesi Tengah, sebanyak 1 event
9. Pemutaran Film Edukasi Cagar Budaya Via
Bioskop Keliling, sebanyak 4 event
10. Pameran CB Kota Manado sebanyak 1 Event
11. Partisipasi Pameran, sebanyak 2 event.
1. Studi Teknis Pemugaran Istana Raja Manganitu
dan Kompleks Makam Raja Mokodompis, di Kab
Kepulauan Sangihe, sebanyak 1 Naskah
2.Pemetaan Sebaran Dolmen di Kepulauan
Sangihe, Sulawesi Utara. Sebanyak 1 Naskah
3. Pemetaan Benteng Situs Nambota, Luwuk,
Sulawesi tengah. Sebanyak 1 Naskah
KETERANGAN
CAPAIAN OUTPUT KINERJABPCB GORONTALO 2019
NO SASARAN KEGIATANINDIKATOR KINERJA
KEGIATANSATUAN
KINERJA%
ANGGARAN%
1.073.024.000 988.654.750 92,14
Event 13 15 1.267.241.000 1.205.849.670 95,16
Terselenggar
anya
Pelestarian
dan
Pengelolaan
Peninggalan
Purbakala di
Wilayah
Kerja
Sulawesi
Utara,
Sulawesi
Tengah dan
Gorontalo
115,38
Jumlah Event
Internalisasi Cagar
Budaya
Jumlah Naskah Kajian
Pelestarian Cagar
Budaya
Naskah 15 13 86,67
4. Pendataan CB Pertambangan Emas Belanda di
Sumalata, Benteng Orange dan Benteng Maas di
Kabupaten Gorontalo Utara, dan Makam Blongkod
Kabupaten Bonebolango, sebanyak 1 Naskah
5. Pendataan CB Bangunan Tua Kota Gorontalo.
Sebanyak 1 Naskah
6. Kajian Pengembangan Kawasan Lembah Behoa.
Sebanyak 1 Naskah.
7. Pendataan Potensi Cagar Budaya Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara, sebanyak 1 naskah
8. Publikasi Media Elektronik, sebanyak 2 Naskah
9. Pembuatan Film Dokumenter, sebanyak 1
Naskah.
10. Pemetaan Sebaran Gua Prasejarah di Morowali,
sebanyak 1 Naskah
11. Pemetaan Sebaran Dolmen di Kepulauan
Sangihe, Sulawesi Tengah, sebanyak 1 Naskah
1. Konservasi Cagar Budaya Megalitik Suso,
sebanyak 3 Cagar Budaya
2. Penanganan kasus CB di Provinsi Gorontalo,
sebanyak 2 Cagar Budaya
2. Pensertifikatan Situs Tadulako, sebanyak 1 Cagar
budaya
3. Pembuatan Talud Situs Padang Lalu, sebanyak 1
Cagar Budaya
1.073.024.000 988.654.750 92,14
Terselenggar
anya
Pelestarian
dan
Pengelolaan
Peninggalan
Purbakala di
Wilayah
Kerja
Sulawesi
Utara,
Sulawesi
Tengah dan
Gorontalo
132,6312695Cagar
Budaya
Jumlah Cagar Budaya
Yang Dilestarikan
(Termasuk didalamnya
yang dilindungi,
dikembangkan dan
dimanfaatkan)
4.820.384.000 3.678.884.534 76,32
Jumlah Naskah Kajian
Pelestarian Cagar
Budaya
Naskah 15 13 86,67
4. Pengangkatan Arca Megalitik Situs Suso Lembah
Bada, sebanyak 1 Cagar Budaya
5. Ekskavasi Benteng Maas Tahap 3, sebanyak 1
Cagar Budaya
6. Monitoring Keterawatan Cagar Budaya Prov
Gorontalo, sebanyak 24 Cagar Budaya
7. monitoring Keterawatan Cagar Budaya Prov
Sulawesi Tengah, sebanyak 13 Cagar Budaya
8. Monitoring Keterawatan Cagar Budaya Prov
Sulawesi Utara, Sebanyak 18 Cagar Budaya
9. Pembuatan Akses Jalan dan Jembatan Situs
Megalitik Suso, sebanyak 1 Cagar Budaya
10. Pemagaran Situs Pokekea dan penataan
lingkungan Situs Sepe, sebanyak 1 Cagar Budaya
11. Kajian Zonasi Situs Benteng Fafontofure,
sebanyak 1 Cagar Budaya
12. Pemugaran Benteng Orange, sebanyak 1 Cagar
Budaya
13. Kajian Situs Megalitik Watunongko, sebanyak
57 Cagar Budaya
4Layanan Sarana dan
Prasarana InternalLayanan 1 1 100,00 1.035.280.000 1.018.754.640 98,40
Telah terlaksana Layanan sarana dan prasarana
internal berupa Pengadaan Kendaraan Roda 4,
Pengadaan Alat Konservasi, Peralatan Pemetaan
dan Pengukuran'
Terselenggar
anya
Pelestarian
dan
Pengelolaan
Peninggalan
Purbakala di
Wilayah
Kerja
Sulawesi
Utara,
Sulawesi
Tengah dan
Gorontalo
132,6312695Cagar
Budaya
Jumlah Cagar Budaya
Yang Dilestarikan
(Termasuk didalamnya
yang dilindungi,
dikembangkan dan
dimanfaatkan)
4.820.384.000 3.678.884.534 76,32
5Layanan Dukungan
Manajemen SatkerLayanan 1 1 100,00 1.002.035.000 986.505.850 98,45
Telah terlaksana layanan dukungan manajemen
Satker berupa (1) Monitoring dan Pendataan Aset
BMN di Kec Lore Selatan, (2) Inventarisasi BMN di
Prov Gorontalo, (3) Monitoring dan Pendataan Aset
di Wilayah Kab Sigi dan Kota Palu, (4) Koordinasi
Konsultasi dan Pengawasan, (5) Capacitry Building
6 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 100,00 5.896.993.000 5.722.563.095 97,04
Telah terlaksana layanan perkantoran sampai
dengan semester 1, berpa pembayaran gaji dan
tunjangan, operasional pemeliharaan Kantor.
Terselenggar
anya
Pelestarian
dan
Pengelolaan
Peninggalan
Purbakala di
Wilayah
Kerja
Sulawesi
Utara,
Sulawesi
Tengah dan
Gorontalo
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
LAMPIRAN
KERTAS KERJA REVIU
LAPORAN KINERJA
DAN
FORMAT PERNYATAAN TELAH
DIREVIEW
CAGAR BUDAYA INDONESIA
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Lampiran Kertas kerja review Laporan Kinerja
NO Pernyataan Check List
I Format 1. Laporan kinerja telah menyajikan data penting unit
kerja
2. Laporan Kinerja telah menyajikan informasi target
kinerja
3. Laporan Kinerja telah menyajikan capaian kinerja
yang memadai
4. Telah menyajikan lampiran yang mendukung
informasi pada badan laporan
5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan
6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan
II Mekanisme
Penyusunan
1. Laporan kinerja disusun oleh tim yang bentuk atau
unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi menyusun
laporan kinerja
2. Informasi yang disampaikan dalam laporan kinerja
telah didukung dengan data yang memadai
3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan
informasi dari unit kerja ke tim/unit penyusun
laporan kinerja
4. Telah ditetapkan penanggungjawab pengumpulan
data/informasi dari setiap unit kerja
5. Data/informasi yang disampaikan dalam laporan
kinerja telah diyakini keandalannya
III Substansi 1. Sasaran dalam laporan kinerja telah sesuai dengan
sasaran dalam perjanjian kinerja
2. Sasaran dalam laporan kinerja telah selaras dengan
rencana strategis
3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat
penjelasan yang memadai
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
4. IKSS/IKP/IKK dalam laporan kinerja telah sesuai
dengan IKSS/IKP/IKK dalam perjanjian kinerja
5. Jika butir 4 jawabannya tidak, maka terdapat
penjelasan yang memadai
6. Telah terdapat perbandingan data kinerja baik
dengan tahun berjalan, dengan tahun lalu, tahun-
tahun sebelumnya dan target akhir Renstra
7. Terdapat uraian analisis kerja (program/kegiatan
pendukung pencapaian indikator kinerja/hambatan
dan kendala/langkah antisipasi) pada setiap indikator
kinerja
8. Terdapat uraian tingkat pencapaian sasaran sampai
dengan tahun berjalan
9. IKSS/IKP/IKK telah cukup mengukur sasaran
10. IKSS/IKP/IKK telah Smart
| L A K I P B P C B G O R O N T A L O 2 0 1 9
Lampiran Format Pernyataan telah direviu
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA GORONTALO
TAHUN ANGGARAN 2019
Kami telah mereviu laporan kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo untuk tahun anggaran
2019, sesuai pedoman reviu atas laporan kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam laporan kinerja
menjadi tanggungjawab manajemen Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan Kinerja telah disajikan secara akurat,
andal, dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam
meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini
...............,...........................
KETUA TIM REVIU
......................................... NIP.
2019
top related