139543328-makalah-gravitasi
Post on 26-Dec-2015
150 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. LATAR BELAKANG
Semua benda yang berada di alam semesta telah di atur oleh Tuhan yang Maha
Kuasa agar selalu berada teratur menurut orbitnya masing-masing.
Gaya yang berperan penting menjaga keteraturan gerak planet-planet dan
interaksi antarbenda di sebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi ini sangat sulit diamati, jika
masa objek pengamatannya jauh lebih kecil dari pada massa planet-planet. Akibatnya
anda akan sangat sulit mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang terjadi antara anda
dan benda-benda di sekitar anda. Namun, Anda akan dapat dengan mudah menentukan
besar gaya gravitasi yang tercipta antara bumi dan bulan.
I.II. MAKSUD & TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memperoleh nilai dalam tugas individu mata pelajaran
“Fisika”. Selain itu, penulis bertujuan untuk mengetahui lebih banyak tentang gaya
gravitasi yang ada di bumi dan bulan beserta penjelasannya.
Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini, kita semua dapat mengambil ilmu
yang ada dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
I.III. RUMUSAN MASALAH
Apakah hukum-hukum kepler ?
Apakah hukum gravitasi newton ?
Bagaimankah sejarah pengukuran konstanta gravitasi universal oleh para
ilmuan ?
1
BAB II
ANALISIS dan PEMBAHASAN
II.I. HUKUM-HUKUM KEPLER
Ilmu perbintangan atau astronomi telah di kenal oleh manusia sejak beribu-ribu tahun
yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan planet yang terlihat bergerak relatif
terhadap bumi telah menarik perhatian para ahli astronomi sehingga planet-planet dan
bintang-bintang tersebut di jadikan sebegai objek penyelidikan.
MODEL ALAM SEMESTA
Hasil Penyelidikan
-Ptomolomeus sekitar 140 masehi menyatakan bahwa bumi berada di pusat alam
semesta (geosentris)
-Copernicus pada 1543 masehi menyatakan bahwa matahari dan bintang-bintang
lainnya diam, sedangkan planet-planet bergerak mengelilingi matahari (Heliosentris)
-Tycho Brahe sekitar akhir abad ke-16 berhasil membuat atlas bintang modern pertama
-Johanes Kepler melalu data dan catatan astronomi yang ditinggalkan oleh Tycho
Brahe, Kepler berhasih menemukan tiga hukum tentang gerakan planet.
1. Hukum pertama kepler
Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari berada pada salah satu titik
fokusnya.
2. Hukum kedua kepler
Garis yang menghubungkan matahari dengan planet dalam selang waktu yang sama
menghasilkan luas juring yang sama.
3.Hukum ketiga kepler
Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet
itu dari matahari.
T2 =r2
T2/ r2 = k
2
dengan: T= periode planet mengelilingi matahari
r= jarak rata-rata planet terhadap matahari
k= konstanta
II.II. GAYA GRAVITASI
1. Hukum Gravitasi Newton
Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi, yaitu benda-benda ditarik ke arah pusat
bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi bumi.
Berdasarkan pengamatan, Newton membuat kesimpulan bahwa gaya tarik gravitasi yang
bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Kesimpulan ini dikenal sebagai hukum
gravitasi Newton. Hukum ini dapat dituliskan sebagai berikut.
F=(G.m1.m2)/r2
Keterangan:
F : gaya tarik gravitasi (N)
m1, m2 : massa masing-masing benda (kg)
r : jarak antara kedua benda (m)
G : konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11 Nm2/kg2)
Gaya gravitasi yang bekerja antara dua benda merupakan gaya aksi reaksi. Benda 1
menarik benda 2 dan sebagai reaksinya benda 2 menarik benda 1. Menurut hukum III
Newton, kedua gaya tarik ini sama besar tetapi berlawanan arah (Faksi = – Freaksi).
2. Medan Gravitas
Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan gravitasi di sekelilingnya. Akibatnya
due buah benda yang masing-masing memiliki medan gravitasi akan mengalami gaya
tarik menarik satu sama lain.
3
Besarnya GAYA TARIK MENARIK ini oleh Newton dirumuskan sebagai :
F1 = F2 = G Mm/R²
G = tetapan gravitasi = 6,67.10E-11 Nm²/kg²
R = jarak antara pusat benda
M,m = massa kedua benda
KUAT MEDAN GRAVITASI (g) adalah gaya gravitasi per satuan massa.
g = F/m = G M/R²
Kuat medan gravitasi selalu diukur dari pusat massa benda ke suatu titik yang ditinjau.
POTENSIAL GRAVITASI (V) dinyatakan sebagai :
V = Ep/m = -G M/R
Catatan:
- Kuat medan gravitasi g (N/kg) merupakan besaran vektor.
- Energi potensial gravitasi Ep (joule) dan potensial gravitasi V
merupakan besaran skalar.
Contoh 1 :
Sebuah satelit mengorbit pada ketinggian h dari permukaan bumi yang berjari-jari R
dengan kecepatan v. Bila percepatan gravitasi di bumi g, make tentukan besar percepatan
gravitasi pada ketinggian h !
Percepatan gravitasi pada permukaan bumi : g = G M/R²
4
Contoh 2 :
Sebuah bola dengan massa 40 kg ditarik oleh bola kedua dengan massa 80 kg.Jika pusat-
pusatnya berjarak 30 cm dan gaya yang bekerja sama dengan berat benda bermassa 0,25
mgram, hitung tetapan gravitasi G !
F = G m1 m2
R2
G = F. R2
m1 m2
= 900. 9,8. 10E-10
4. 3200
= ¼ × 10E-6 (30 × 10E-2)² × 9,8
40. 80
= 6,98.10E-11 Nm²/kg² (SI)
3. Kecepatan Satelit Mengelilingi Bumi
Sebuah satelit berada pada ketinggian h di atas permukaan Bumi yang memiliki jari-jari R. Satelit tersebut bergerak mengelilingi Bumi dengan kecepatan v. Satelit mendapatkan gaya gravitasi sebesar mga yang arahnya menuju pusat Bumi, ketika satelit bergerak melingkar mengitari Bumi. Gaya yang bekerja pada sebuah benda yang sedang bergerak melingkar dan arahnya menuju pusat lingkaran disebut gaya sentripetal. Melalui penurunan persamaan gerak melingkar, diperoleh persamaan berikut.
Gambar 2.7 Gaya gravitasi Bumi menghasilkan percepatan sentripetal yang menahan satelit pada orbitnya.
5
Kecepatan satelit mengelilingi Bumi dapat dituliskan dengan persamaan:
Substitusikan besar g dari Persamaan
Dengan demikian, kecepatan satelit saat mengelilingi Bumi dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
Contoh soal
Sebuah satelit mengorbit Bumi pada jarak 3.600 km di atas permukaan Bumi. Jika jari-jari Bumi = 6.400 km, percepatan gravitasi dipermukaan Bumi g = 10 m/s2, dan gerak satelit dianggap melingkar beraturan, hitung kelajuan satelit dalam km/s.
Jawab
Satuan kelajuan yang diharapkan adalah km/s maka percepatan gravitasi di permukaan Bumi g harus diubah dulu dari m/s2 menjadi km/s2 dan diperoleh g = 0,01 km/s2. Kelajuan satelit mengorbit Bumi dapat dihitung dengan persamaan:
6
4. Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal
Nilai tetapan semesta G yang sebelumnya tidak dapat ditentukan oleh Newton, ditentukan melalui percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Henry Cavendish pada 1798 dengan ketelitian sebesar 99%. Percobaan yang dilakukan Cavendish menggunakan sebuah neraca yang disebut Neraca Cavendish. Neraca tersebut dapat mengukur besar gaya putar yang diadakan pada lengan gayanya. Gambar berikut adalah sketsa dari peralatan Cavendish yang digunakan untuk mengukur gaya gravitasi antara dua benda kecil.
Gambar 2.8 Skema Neraca Cavendish
Untuk memahami prinsip kerja lengan gaya yang terdapat pada Neraca Cavendish, perhatikanlah Gambar 2.9 berikut .
7
Gambar 2.9 Skema lengan gaya pada neraca Cavendish dan uraian gaya gravitasi yang bekerja pada kedua jenis bola.
Dua bola kecil, masing-masing dengan massa m1, diletakkan di ujung batang ringan yang digantungkan pada seutas tali halus. Di samping bola-bola kecil tersebut, digantungkan bola-bola besar dengan massa m2. Apabila tali penggantung massa m1 dipuntir dengan sudut sebesar θ dan besar m2, m1, serta jarak antara kedua massa itu (d ) diketahui, besarnya G dapat dihitung.
Beberapa metode dan alat ukur telah dikembangkan oleh para ilmuwan untuk mendapatkan nilai konstanta gravitasi yang lebih akurat. Walaupun G adalah suatu konstanta Fisika pertama yang pernah diukur, konstanta G tetap merupakan konstanta yang dikenal paling rendah tingkat ketelitiannya. Hal ini disebabkan tarikan gravitasi yang sangat lemah sehingga dibutuhkan alat ukur yang sangat peka agar dapat mengukur nilai G dengan teliti. Hingga saat ini , nilai konstanta gravitasi universal G yang didapatkan oleh Cavendish, yaitu (6,70 ±0,48)× 10-11 Nm2/kg2 tidak jauh berbeda dengan nilai G yang didapat oleh para ilmuwan modern, yaitu 6,673 × 10-11 Nm2/kg2.
Tabel 2.1 berikut memperlihatkan nilai konstanta gravitasi universal G yang dihasilkan oleh beberapa ilmuwan serta metode yang digunakannya.
Tabel 2.1 Pengukuran G
Pengamat Tahun MetodeG
10-11 Nm2/kg2
Cavendish 1798 Timbangan torsi, penyimpangan
6,754
Poynting 1891 Timbangan biasa 6,698
Boys 1895 Timbangan torsi, penyimpangan
6,658
Von Eotos 1896 Timbangan torsi, penyimpangan
6,65
Heyl 1930 Timbangan torsi, periode
Emas 6,678
Platinum 6,664
Kaca 6,674
Zahrandicek 1933 Timbangan torsi, 6,659
8
resonansi
Heyl dan Chrzanowski 1942 Timbangan torsi, periode
6,673
Luter dan Towler 1982 Timbangan torsi, periode
6,6726
5. Kecepatan Lepas dari Bumi
Apakah mungkin sebuah benda yang digerakkan atau ditembakkan vertikal ke atas tidak kembali ke Bumi? Jika mungkin terjadi, berapa kecepatan minimum benda tersebut saat di tembakkan agar terlepas dari pengaruh gravitasi Bumi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikanlah gambar sebuah roket yang sedang lepas landas pada Gambar 2.11 berikut.
Gambar 2.11 Sebuah roket lepas landas dari permukaan Bumi (posisi 1) dengan kecepatan v1
menuju orbit (posisi 2).
Jika resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, energi mekanik benda kekal. Secara matematis, Hukum Kekekalan Energi Mekanik dirumuskan
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
Agar roket lepas dari pengaruh gravitasi Bumi maka EP2 = 0, sedangkan kecepatan minimum roket diperoleh jika EK2 = 0. Dengan demikian, akan dihasilkan persamaan:
9
Oleh karena g = 2M/R2 maka diperoleh persamaan kecepatan minimum roket agar dapat lepas dari gravitasi Bumi sebagai berikut
vmin = √2gh
dengan r1 = jarak titik 1 ke pusat massa M, r2 = jarak titik 2 ke pusat massa M, v1 = kecepatan benda di titik 1, dan v2 = kecepatan benda di titik (2). Diasumsikan jarak titik 1 ke pusat massa sama dengan jari-jari Bumi (r1 = R).
Contoh soal
Sebuah roket bermassa m ditembakkan vertikal dari permukaan Bumi. Tentukan kecepatan minimum roket ketika ditembakkan agar mencapai ketinggian maksimum R dari permukaan Bumi jika massa Bumi M dan jari-jari Bumi R.
Jawab
Pada saat roket mencapai ketinggian maksimum R, kecepatan roket v2 = 0. Dengan menggunakan persamaan Hukum Kekekalan Energi dan memasukkan harga v1 = v, v2 = 0, r1 = R dan r2 = R + R = 2R maka diperoleh
10
BAB III
PENUTUP
III.I. KESIMPULAN
Hukum pertama kepler : Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari
berada pada salah satu titik fokusnya.
Hukum kedua kepler : Garis yang menghubungkan matahari dengan planet dalam
selang waktu yang sama menghasilkan luas juring yang sama.
Hukum ketiga kepler : Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus
dengan pangkat tiga jarak planet itu dari matahari.
Hukum gravitasi newton
Medan gravitasi
Kecepatan satelit mengelilingi bumi
Pengukurn konstanta gravitasi universal yaitu 6,673 × 10-11 Nm2/kg2 oleh Cavendish
yang tidak jauh dari hasil penghitungan oleh ilmuan lainnya.
Kecepatan lepas dari bumi
11
DAFTAR PUSTAKA
Suganda A, dkk. 2010. Advanced Learning Phisics 2A. Bandung: Facil.
Alamat Website :
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/11334/
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/pengukuran-konstanta-gravitasi-
universal/
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/kecepatan-satelit-mengelilingi-bumi/
12
top related