1. kak sinkronisasi kawasan industri kabupaten situbondo rev(2)
Post on 18-Dec-2015
44 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN :
SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
PEKERJAAN : SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI
KABUPATEN SITUBONDO 1. Latar Belakang
Kawasan industri menurut Keputusan Presiden Nomor 53
tahun 1989 tentang Kawasan industri, Pasal 1
menyebutkan bahwa kawasan industri adalah kawasan
tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana dan fasilitas
penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola oleh
Perusahaan Kawasan Industri.
Secara konseptual Kawasan Industri merupakan kawasan
tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan
(manufacture) yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana serta fasilitas penunjang lainnya yang disediakan
oleh badan pengelola (pemerintah/swasta), sehingga para
investor atau pengusaha akan memiliki semanga tuntuk
memasukkan modalnya di sector industri. Dengan
ketersediaan lahan, sarana dan prasarana serta fasilitas
lainnya yang memadai, akan menghasilkan efisiensi
ekonomi dalam berinvestasi (mendirikan pabrik dan
industri) dibandingkan setiap investor harus menyediakan
sendiri fasilitas tersebut.
Sarana dan prasarana yang dimaksud di atas meliputi
jalan, pengolahan air bersih dan air kotor terpadu,
komersial, perumahan, jaringan listrik, jaringan
telekomunikasi, jaringan gas dan sebagainya, sehingga
pabrik (disebut dengan perusahaan industri) yang masuk
ke Kawasan Industri akan mendapatkan sarana/prasarana
ini. Pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri
bertujuan untuk mengendalikan pemanfataan ruang.
Dalam hal pembangunan industri, khususnya
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
1
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
pengembangan kawasan industri (dimana keterkaitan pada
suatu lokasi agak terbatas), maka permasalahan pokoknya
adalah lokasi mana atau penetapan pengembangan
gugusan mana yang menjanjikan pemanfaatkan regional
terbaik. Sasaran dari strategi ini adalah:
a) Menciptakan tata ruang kegiatan pengembangan yang
seimbang terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah
potensial baru;
b) Pada waktu yang sama membuka peluang partisipasi
masyarakat setempat.
Dari hasil Rencana Detail Ruang Kawasan Industri
Kabupaten Situbondo Tahun 2006-2016, ada beberapa hal
yang perlu untuk disesuaikan dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Penyesuaian ini disebabkan
munculnya beberapa peraturan/kebijakan yang baru
terkait dengan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri Kabupaten Situbondo.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakan Pekerjaan Sinkronisasi Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Situbondo
adalah untuk memperbaiki dan menyesuaikan subtansi
yang ada dalam dokumen Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri dengan peraturan kebijakan yang baru.
Tujuan Pekerjaan Sinkronisasi Tata Ruang Kawasan
Industri adalah supaya Dokumen Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Industri yang telah disusun dapat menjadi
dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan baik dari
subtansinya maupun dari peraturan perundangan yang
ada.
3. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam Pekerjaan Sinkronisasi
Tata Ruang Kawasan Industri adalah tercapainya
kesesuaian Dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Industri Kabupaten Situbondo yang telah disusun dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
4. Manfaat Berdasarkan tujuan dan sasaran di atas, maka manfaat Sinkronisasi Tata Ruang Kawasan Industri, yaitu :
1. Sebagai pedoman dalam memberikan arahan secara
makro dalam mendukung pengembanagan kawasan
industri di wilayah perencanaan Kabupaten
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
2
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Situbondo;
2. Sebagai pedoman dalam memberikan arahan
rencana kependudukan di wilayah perencanaan;
3. Sebagai dasar rencana penataan bangunan;
4. Sebagai dasar dalam memberikan arahan rencana
kebutuhan ruang di kawasan industri Kabupaten
Situbondo;
5. Sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan
prasarana dan sarana di kawasan industri
Kabupaten Situbondo;
6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat dalam
pengembangan lingkungan/kawasan yang
berkelanjutan;
7. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca
pelaksanaan karena sehingga masyarakat juga
merasakan dampak dari pembangunan kawasan
industri.
5. LokasiKegiatan Kawasan Industri Kabupaten Situbondo 6. Sumber Dana Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan berasal dari
APBD Kabupaten Situbondo Tahun 2014, dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 142.500.000 (Seratus Empat Puluh
Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
7. Nama dan Proyek/Satuan Kerja Pengguna Anggaran
Pengguna Anggaran : Drs. Haryadi Tejo Laksono., M.Si (Kepala BAPPEDA Kabupaten Situbondo)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : Khrisna Ari Purnama, ST (Kasubbid. Pertanahan, Lingkungan Hidup,
Perhubungan dan Permukiman)
Satuan Kerja : BAPPEDA Kabupaten Situbondo 8. Ruang Lingkup 1. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan ini untuk penyedia jasa konsultan
adalah perusahaan jasa konsultan yang memiliki Bidang
usaha tata lingkungan dengan Sub Bidang Jasa
Konsultansi Lingkungan/Sub Bidang Jasa Perencanaan
Urban atau dengan Klasifikasi layanan perencanaan
penataan ruang/sub klasifikasi jasa perencanaan dan
perancangan perkotaan/Jasa Perencanaan Wilayah.
2. Lingkup Materi
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
3
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
1. Mensinkronkan dokumen Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri Kabupaten Situbondo (yang
meliputi antara lain : Pendahuluan Fakta & Analisa,
Produk Rencana dan Album Peta);
2. Mensinkronkan dokumen Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri Kabupaten Situbondo dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Situbondo;
3. Mensinkronkan dokumen Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri Kabupaten Situbondo, dengan
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2009 tentang
Kawasan Industri.
9. Produk Yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan/keluaran yang dihasilkan dalam
penyusunan Sinkronisasi Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri Kabupaten Situbondo, meliputi :
a. Dokumen Laporan Pendahuluan (draft dan final);
b. Dokumen Fakta dan Analisa (draft dan final);
c. Dokumen Rencana (draft dan final);
d. Album Peta;
e. Flashdisk.
10. WaktuPelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Situbondo
dilaksanakan dalam waktu 75 (tujuh puluh lima hari) hari
kalender atau sekitar 2,5 (dua koma lima) bulan. Seperti
pada jadwal berikut ini :
11. Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan
Adapun kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang diperlukan
pada Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Industri Kabupaten Situbondo, yaitu :
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 21 Penyusunan Draft Laporan pendahuluan2 Penyusunan Laporan Pendahuluan 3 Penyusunan Draft Laporan Fakta Analisa4 Penyusunan Laporan Fakta Analisa5 Penyusunan Draft Laporan Rencana6 Penyusunan Laporan Rencana
I II IIIBulan (Minggu)
Langkah KegiatanNo
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Posisi Kualifikasi Jumlah
Orang Bulan
Tenaga Ahli :
Team Leader
Ahli Sipil
Ahli Geodesi
Ahli Teknik
Industri
Team Leader yang
disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil/Teknik
Arsitektur yang telah
berpengalaman selama 9
(sembilan) tahun untuk S1.
atauhun untuk S2.) taun un.
Ahli Sipil yang disyaratkan
adalah Sarjana Teknik Sipil
yang telah berpengalaman 5
(lima) tahun untuk S1. 1
(satu) tahun untuk S2.
Ahli Geodesi yang
disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Geodesi yang telah
berpengalaman 5 (lima)
untuk S1. atau 1 (satu)
tahun untuk S2.
Ahli Teknik Industri yang
disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Industri yang telah
berpengalaman 5 (lima)
untuk S1. atau 1 (satu)
tahun unt2.
1 orang x 2,5
bln
1 orang x 2 bln
1 orang x 2 bln
1 orang x 2,5
bln
Tenaga Pendukung
Suveyor
Drafter
Operator
Komputer
Tenaga surveyor yang
disyaratkan adalah minimal
lulusan STM/SMK/SMA
yang berpengalaman minimal
3 (tiga) tahun.
Drafter yang disyaratkan
adalah minimal lulusan
STM/SMK berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun.
Operator Komputer yang
disyaratkan adalah minimal
lulusan STM/SMK/SMA
3 orang x 1,5
bln
3 orang x 2 bln
3 orang x 1,5
bln
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
5
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Tenaga
Administrasi
berpengalaman minimal 3
(tiga) tahun.
Tenaga Administrasi yang
disyaratkan adalah lulusan
SMK/SMA berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun
dibidang adminitrasi proyek.
2 orang x 2,5
bln
12. Pendekatan Dan Metodologi
Pendekatan dan metodologi Pekerjaan Sinkronisasi
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten
Situbondo dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. PendekatanStudi
PendekatanstudidalamPekerjaanSinkronisasi Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten
Situbondo yang dimaksud adalah dasar pemikiran atau
kaidah-kaidah yang dipakai sebagai acuan dalam
melaksanakan studi dalam hal ini adalah Keputusan
Menteri Perindustrian Nomor: 291/M/SK/101989
tentang Tata Cara Perijinan dan Standar Teknis Kawasan
Industri.
b. Metodologi
Agar dapat mencapai hasil yang optimal, Pekerjaan
Sinkronisasi Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Industri Kabupaten Situbondo menggunakan metode
yang komprehensif, yakni dengan memadukan kajian
lapangan dan analisis yang memadai. Data yang
dikumpulkan terdiri dari Data Primer dan Data
Sekunder. Data primer merupakan data yang diambil
langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder
merupakan data yang diambil secara tidak langsung,
yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber data
spasial terdahulu yang pernah dilakukan.
13.Spesifikasi/ Standart Teknis
1. Standard Dokumen Pendahuluan Dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan survey
berisikan latar belakang pekerjaan, maksud dan
tujuan, lingkup pekerjaan, jadwal pelaksanaan kegiatan
maupun instrumen-instrumen survey yang akan
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
6
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
digunakan di lapangan pada saat survey lapangan.
Adapun spesifikasi Laporan Pendahuluan adalah
sebagai berikut :
a. Judul Buku : LAPORAN PENDAHULUAN b. Jumlah Buku : 5 (Lima) Buku, tidak termasuk draft
c. Ukuran Buku : F4 (Folio) 80 gram
d. Pengetikan : Spasi 1,5 (pada kertas HVS putih
polos)
2. Standard Dokumen Fakta dan Analisa Yang berisi data & informasi dari lapangan yang
memuat seluruh permasalahan umum, data/informasi
penggunaan tanah/bangunan, data/informasi
pelayanan perkotaan serta informasi lainnya yang
mendukung,
Adapun spesifikasi buku laporan Fakta dan Analisa
adalah sebagai berikut:
a. Judul Buku : LAPORAN FAKTA DAN ANALISA b. Jumlah Buku : 5 (Lima) Buku, tidak termasuk draft
c. Ukuran Buku : F4 (Folio) 80 gram
d. Pengetikan : Spasi 1,5 (pada kertas HVS putih
polos)
3. Standard Dokumen Rencana Laporan ini ditulis secara sistematis dalam bentuk
uraian deskripsi, skema dan tabel-tabel yang dilengkapi
dengan peta-peta dan gambar ilustrasi.
Adapun spesifikasi buku laporan Rencana adalah
sebagai berikut :
a. Judul Buku : LAPORAN RENCANA b. Jumlah Buku : 15 (Lima Belas) Buku, tidak
termasuk draft
c. Ukuran Buku : F4 (Folio) 80 gram
d. Pengetikan : Spasi 1,5 (pada kertas HVS putih
polos)
4. Standard Album Peta
a. Ketentuan-ketentuan Untuk Album Peta Menggunakan jenis kertas HVS ukuran A0;
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
7
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Diproses dengan digital GIS menggunakan software MapInfo;
Dicetak menggunakan Ploter; Informasi spasial peta meliputi :
Peta Administratif Wilayah Perencanaan skala1 : 5.000;
Peta Geologi Wilayah Perencanaan skala 1 : 5.000;
Peta Kemiringan Lahan Wilayah Perencanaan skala 1 : 5.000;
Peta Existing Tata Guna Tanah Eksisting skala 1 : 5.000;
Peta Rencana Detai Tata Ruang Kawasan Industri skala 1 : 5.000;
Peta Rencana Zonasi Fasilitas Kawasan Industri Petaskala 1 : 5.000;
Peta Rencana Jaringan Prasarana Kawasan Industri skala1 : 5.000;
Album Peta A0 dibuat dalam rangkap 2 (dua) semua asli;
Perekaman Peta A0 ke dalam Flashdisk (16 GB) sesuai dengan format A0, jumlah 2 (dua) buah;
b. Ketentuan-ketentuan Peta A3 Secara umum format peta A3 sama halnya dengan
peta format A0, akan tetapi skala yang digunakan
pada peta A3 menyesuaikan ukuran kertas yang
ada. Peta-peta format A3 ini digunakan untuk
Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta Analisa,
maupun Laporan Rencana.
14. Peralatan, Material, PersonildanFasilitasdariPembuatKomitmen
Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan fasilitas ruang
rapat dan surat pengantar survey dan atau surat
keterangan tenaga ahli untuk mendukung penyelesaian
pekerjaan.
15. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala
keperluan peralatan dan material yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, yaitu :
1. Kendaraan bermotor untuk mobilisasi personil;
2. Peralatan Kantor sepertiKomputer/Laptop dan Printer.
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
8
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
16. Landasan Hukum
Landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan dalam
kegiatan penyusunan Sinkronisasi Dan Penyusunan
Kebijakan Tentang Tata Ruang ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
3. Undnag-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
8. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan AngkutanJalan;
9. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
10. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2010 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Berkelanjutan;
11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Pemukiman;
12. Undang-undang No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk kepentingan Umum;
13. Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1982 tentang Tata
Pengaturan Air;
14. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1982 tentang
Irigasi;
15. Peraturan Pemerintah No.28 tahun 1985 tentang
Perlindungan Hutan;
16. Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1987 tentang Izin
Usaha Industri;
17. Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2000 tentang
Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;
18. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
9
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang
Irigasi;
20. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
21. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan SPAM;
22. Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2006 tentang Jalan;
23. Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
24. Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
serta Pemanfaatan Hutan;
25. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang
Kewenangan Pemerintah,Pemerintah Propinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
26. Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
27. Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air;
28. Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2008 tentang Air
Tanah;
29. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2009 tentang
Kawasan Industri;
30. Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
31. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun
1989 tentang Pengelolaan Kawasan Budidaya;
32. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang
Kawasan Industri;
33. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
34. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah Bagi
Pembangunan Kawasan Industri;
35. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41
tahun 1996 tentang Kawasan Industri;
36. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 62 Tahun
2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional;
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
10
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
37. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1990 tentang Peremajaan Pembinaan Kawasan Kumuh
yang berada di atas Tanah Negara;
38. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
39. Keputusan Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/1980
dan No. 683/KPTS/UM/II/1998 tentang Klasifikasi
Kemampuan Lahan;
40. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
291/M/SK/1989 tentang Tata Cara Perijinan dan
Standar Teknis Kawasan Industri , Lampiran I dan
Lampiran II;
41. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
Kep.39/MENLH/8/1996 tentang Jenis Usaha atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisa
Dampak Lingkungan;
42. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL);
43. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
250/M/SK/10/1994 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap
Lingkungan Hidup Pada Sektor Industri;
44. Keputusan Menteri Perindutrian dan Perdagangan
Nomor 30/MPP/SK/2/1996 tentang Penentapan Jenis-
jenis Industri Dalam Pembinaan Masing-masing
Direktorat Jenderal dan Kewenangan Pemberian Ijin
Usaha Indsutri dan Ijin Usaha Kawasan Industri di
Lingkungan Departemen Perindsutrian dan
Perdagangan;
45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1992
tentang Rencana Tapak Tanah dan Tata Tertib
Pengusahaan Kawasan Industri serta Prosedur
Pemberian IMB dan Ijin Undang-undang Gangguan
(UUG)/HO bagi Perusahaan yang Berlokasi dalam
Kawasan Industri;
46. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
378/KPTS/1987 tentang Pengesahan 33 Standar
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
11
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Konstruksi Bangunan Indonesia;
47. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;
48. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998
tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah;
49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009
tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
50. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 1986
tentang Penetapan Batas Wilayah Kota di Seluruh
Indonesia;
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah
Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas
Sungai;
52. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan;
53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008
tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;
54. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;
55. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan;
56. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor
31/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun
Yang Berdiri Sendiri;
57. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor
32/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Teknis
Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun
Yang Berdiri Sendiri;
58. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
41/Permentan/OT.140/9/2009 tentang Kriteria Teknis
Kawasan Peruntukan Pertanian;
59. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1989
tentang Pengaturan dan Pengendalian secara
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
12
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO
Proporsional Pembangunan Rumah Tinggal di Wilayah
Perkotaan;
60. Peraturan Menteri PU No 20/PRT/M/2011 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
61. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2013-2033
Kabupaten Situbondo.
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
13
-
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO 17. Penutup Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka Konsultan Perencana
hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan yang telah diterima dan
mencari bahan masukan yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian
pekerjaan ini.
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
Drs. MARSUDI Pembina Tingkat I
NIP. 19580405 198603 1 010
Situbondo, Agustus 2014
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KHRISNA ARI PURNAMA, ST Penata MudaTingkat I
NIP. 19760514 200903 1 005
Mengetahui,
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO
Drs. HARYADI TEJO LAKSONO, M.Si Pembina Tingkat I
NIP. 19681127 198903 1 007
BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014
14
top related