04 perkembangan ilmu pengetahuan

Post on 28-Apr-2015

54 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kegiatan Belajar Ke-4PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANPERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

F. Priyo Suprobo, ST, MTNIP. 03 11 59

HP. 087 852 758 325Email priyo_suprobo@yahoo.co.id

Website: www.priyoprobo.com

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

1. Ilmu Pengetahuan2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan3. Aspek Aksiologi Ilmu Pengetahuan4. Aspek Epistimologi Ilmu Pengetahuan5. Tugas & Latihan

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataandalam pernyataan--pernyataan yang benar dengan pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991).(Communality, The Liang Gie, 1991).

Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkahlangkah--langkah pencapaiannya dipertanggunglangkah pencapaiannya dipertanggung--jawabkan secara teoritis jawabkan secara teoritis (C, Verhaak).(C, Verhaak).

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Kumpulan pengetahuan yang benar :a. Mempunyai obyek dan tujuanb. Disusun secara sistematik,c. Berkembang dengan metode ilmiah,d. Berlaku universal dan dapat diuji

kebenarannya (diverifikasi).

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

OBYEK TERDIRI ATAS MATERI & FORMAL

Materi : obyek yang dipelajari misalnya Manusia, Kehidupan, Benda mati, Alam semesta

Formal : obyek yang menjadi pusat perhatian (focus of interest) atau bidang studi. Misalnya : kesehatan, kedokteran, pertanian, ekonomi, sastra, teknik, desain, dan sebagainya

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

1. Ilmu dasar (basic Science)1. Ilmu dasar (basic Science)Misalnya biologi yang bertujuan mendalami teori dan Misalnya biologi yang bertujuan mendalami teori dan isi alam yang hidup.isi alam yang hidup.

2. Ilmu terapan (Applied Sciences) 2. Ilmu terapan (Applied Sciences) Bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna Bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis, misalnya mekanisme memecahkan masalah praktis, misalnya mekanisme dan teknologi pertanian.dan teknologi pertanian.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

1.1. GeneralisGeneralis2.2. SpesialisSpesialis3.3. Superspesialis (superSuperspesialis (super--super spesialis)super spesialis)4.4. MultidisiplinMultidisiplin

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

KELOMPOK ILMUWANKELOMPOK ILMUWAN

1.1. IlmuwanIlmuwan spesialisspesialis2.2. IlmuwanIlmuwan spesialisspesialis plusplus3.3. IlmuwanIlmuwan multidisiplinmultidisiplin

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Tiap ilmu pengetahuan telah membentuk Tiap ilmu pengetahuan telah membentuk cara dan metode yang baku untuk tiap cara dan metode yang baku untuk tiap bidang pengetahuan.bidang pengetahuan.

Konsep Penelitian Monodisiplin berarti Konsep Penelitian Monodisiplin berarti Fokus utama pada satu bidang Fokus utama pada satu bidang pengetahuan saja.pengetahuan saja.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Konsep Penelitian OligodisiplinKonsep Penelitian OligodisiplinFokus pada beberapa bidang yang Fokus pada beberapa bidang yang hampir sama bobotnya atau salah satu hampir sama bobotnya atau salah satu menjadi lebih berbobot.menjadi lebih berbobot.

Metode penelitiannya gabungan dari Metode penelitiannya gabungan dari bidangbidang--bidang tersebut yang telah baku.bidang tersebut yang telah baku.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Konsep Penelitian MultidisiplinKonsep Penelitian MultidisiplinPenelitian harus menggunakan atau memahami penggunaan dari sistem analisis, modeling dan simulasi disamping analisis statistik yang sudah baku.Terlibatnya teknologi informasi sehingga data yang bervariasi dapat diolah, dimodifikasi dan ditampilkan dengan baik.Bersifat konseptual (dapat diterapkan modelnya atau konsepnya di tempat lain).

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Hasil suatu penelitian dinilai berdasar:Hasil suatu penelitian dinilai berdasar:OriginalitasOriginalitasPenelitian tersebut menggunakan desain, cara Penelitian tersebut menggunakan desain, cara atau metode asli yang dibuat oleh peneliti.atau metode asli yang dibuat oleh peneliti.

SignifikansiSignifikansiHasil penelitian tersebut apakah sama atau Hasil penelitian tersebut apakah sama atau berbeda nyata dari hasil penelitian lain yang berbeda nyata dari hasil penelitian lain yang menggunakan desain yang berbeda.menggunakan desain yang berbeda.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Hasil suatu penelitian dinilai berdasar:Hasil suatu penelitian dinilai berdasar:•• Suatu penelitian desain penelitian sama, hasil Suatu penelitian desain penelitian sama, hasil

temuannya berbeda nyatatemuannya berbeda nyata•• Penelitian dengan desain berbeda, tapi hasilnya Penelitian dengan desain berbeda, tapi hasilnya

tidak berbeda nyata dengan penelitian laintidak berbeda nyata dengan penelitian lain•• Penelitian tidak bernilai kalau desainnya sama, Penelitian tidak bernilai kalau desainnya sama,

hasilnya sama juga.hasilnya sama juga.•• Penelitian ideal kalau desain berbeda dan Penelitian ideal kalau desain berbeda dan

hasilnya berbeda nyatahasilnya berbeda nyata© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Aspek ini disebut Aspek AksiologiAspek ini disebut Aspek Aksiologi

Tujuan umum : Tujuan umum : Misalkan: Ilmu Kesehatan mempelajari semua Misalkan: Ilmu Kesehatan mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan aspek yang berkaitan dengan kesehatan untuk tetap sehat dan lebih sehat.untuk tetap sehat dan lebih sehat.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Aspek ini disebut Aspek AksiologiAspek ini disebut Aspek Aksiologi

Tujuan khususTujuan khusus : untuk: untuk mencari atau mendapatkan mencari atau mendapatkan diantaranya adalahdiantaranya adalahKebenaran (Kebenaran (TruthTruth), Pengetahuan (), Pengetahuan (KnowledgeKnowledge), ), Pemahaman (Pemahaman (UnderstandingUnderstanding), Penjelasan ), Penjelasan ((ExplanationExplanation), Klasifikasi (), Klasifikasi (ClassificationClassification), Peramalan ), Peramalan ((PredictionPrediction), Pengendalian (), Pengendalian (ControlControl), Penerapan ), Penerapan ((ApplicationApplication), Penemuan (), Penemuan (IndentionIndention) , dan Produksi ) , dan Produksi ((ProductionProduction))

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Aspek ini disebut Aspek AksiologiAspek ini disebut Aspek Aksiologi

Nilai etis: Nilai etis: Kesehatan yang lebih baik, bernilai etis dan Kesehatan yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.estetis.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Aspek ini disebut Aspek Why & HowAspek ini disebut Aspek Why & How

Why:misalnya ilmu kesehatan, masih banyak yang tidak sehat hinggaada keinginan mencari kebenaran ilmiah apa penyebabnya.

How :Bagaimana menemukan penyebab itu? Misalnya dilakukan denganpemikiran dan pengkajian ilmiah/hasil ilmiah yang disusun secarasistematik, dengan metode ilmiah yang bersifat terbuka danuniversal untuk mendapatkan kebenaran tentang kesehatan.

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Kasus Kasus PembuktianPembuktian KebenaranKebenaran

Secara ontologis Secara ontologis (kebenaran/fakta) (kebenaran/fakta) keraguan timbul karena keterbatasan manusia. Filsafat ilmu keraguan timbul karena keterbatasan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum pengetahuan berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara logis" atau "rasional".menjadi "yang ada" secara logis" atau "rasional".

Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian Mitos Mitos

Misal : Misal : LepraLepra kutukan Tuhan kutukan Tuhan Skeptik absolut Skeptik absolut

Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku universal.Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku universal.Ratio Ratio

Misal : Misal : Lepra Lepra Penyakit dengan causa Penyakit dengan causa Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)M. Leprae (kepastian)

Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek ontologiontologi lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M.lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M. LepraeLepraeObjek materi: manusiaObjek materi: manusiaObjek formal: Objek formal: penyakit leprapenyakit lepra

Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit yang perlu diobati dan untuk menjaga lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit yang perlu diobati dan untuk menjaga martabatnya ditempatkan di leproseri (martabatnya ditempatkan di leproseri (etis).etis).

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

Studi Kasus

Permasalahan energi di Indonesia bukan karena kekurangan energi, melainkanbelum memiliki tata kelola yang baik. Demikian Rinaldi Dalimi, anggota DewanEnergi Nasional dan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dalamdiskusi ketahanan energi dan kesinambungan pembangunan lewat BUMN, diJakarta, Kamis (24/2/2011).

Masalah kedua, menurutnya, yaitu sumber energi Indonesia tidak bisa dikontrolsepenuhnya oleh pemerintah. Karena BUMN tidak lagi penuh dimiliki olehpemerintah. (Kompas, 25/2/2011)

Jelaskan kondisi faktual di atas secara keilmuan berdasarkan aspek-aspek berikut:a. Aspek Ontologi-nya (Kebenaran Fakta tersebut berdasarkan Obyek yang diteliti)b. Aspek Aksiologi-nya (Tujuan & Nilai)c. Aspek Epistimologi-nya (Why & How)

© 2011 by F. Priyo Suprobo, ST, MT

StudiStudi KasusKasus PermasalahanPermasalahan energienergi didi IndonesiaIndonesia

Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta menunjukkan bahan bakar alternatif berupa minyak yang diperoleh dari biji mahoni (Swietenia mahagoni). Temuan itu dipamerkan pada Geladi Penelitian Ilmiah Remaja 2010.

top related