01.maf ul kolokium
Post on 17-Jul-2015
130 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PROPOSAL TESIS OLEH : OLGA THEOLINA SITORUS
1
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola perusahaan yang baik yang bertujuan untuk melindungi kepentingan para pemegang saham dan semua pihak yang berkepentingan.
Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat umumnya disertai dengan semakin kompleksitasnya kegiatan usaha bank mengakibatkan peningkatan risiko bank.
GCG dinilai sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerja perbankan, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku pada industri perbankan. Sehingga dgn GCG diharapkan tercipta bank dan sistem perbankan yang sehat.
Dan penelitian Wulandari (2006) dengan menggunakan rata-rata akrual sebagai proksi discretionary accrual didapatkan hasil tingkat signifikasi sebesar 0.002 yang lebih kecil dari 0.05, yang berarti bahwa memang terdapat perbedaan yang signifikan antara discretionary accrual antara bank yang memperoleh laba dan bank yang mengalami kerugian, hal ini juga mengindikasikan terdapatnya praktek manajemen laba pada perusahaan perbankan di Indonesia.2
PERUMUSAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH1. Apakah good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen ,ukuran dewan komisaris dan Komite Audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2. Apakah good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen , ukuran dewan komisaris dan Komite Audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui manajemen laba sebagai variabel intervening ?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui apakah good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen , ukuran dewan komisaris dan Komite Audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui apakah good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen , ukuran dewan komisaris dan Komite Audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui manajemen laba sebagai variabel intervening
3
MANFAAT PENELITIAN
Sebagai bahan masukan, khususnya mengenai pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui manajemen laba sebagai variabel intervening Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam menentukan dan menerapkan kebijakan dan strategi khususnya mengenai good corporate governance dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bank
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan dengan good corporate governance serta pengaruhnya kinerja keuangan dan manajemen laba sebagai variabel intervening
4
ORIGINALITAS
5
TINJAUAN PUSTAKATEORI KORPORASI :Berdasarkan definisi definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa corporate governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Corporate Governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan kesalahan (mistakes) signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa kesalahan kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Equity Theory Entity Theory
Transparency AGENCY THEORYAgency Theory yang menjelaskan bagaimana hubungan kontraktual antara pemilik perusahaan (principal) yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu guna meningkatkan kesejahteraannya dengan pihak manajemen / pengelola (Agent) yang menerima pendelegasian tersebut
FairnessAgency Theory inilah yang kemudian memberikan landasan teoritis yang sangat berpengaruh terhadap konsep Good Corporate Governance.
Accountability
Independency
Responsibility6
MANFAAT DAN UNSUR-UNSUR GCGMANFAAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Menurut Kresnohadi,(2002) unsur unsur Corporate Governance terdiri atas 2 kelompok :4.Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan Shareholderss value dan deviden
3.Mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia
Internal Perusahaan
Pemegang Saham. Dewan Komisaris Komite Audit Direksi / manager /karyawan / serikat pekerja
2.Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value. 1.Meningkatkan kinerja perusahaan
Eksternal Perusahaan
Kecukupan undang undang dan perangkat hukum. Investor. Institusi Penyedia Informasi. Akuntan Publik. Institusi yang memihak kepentingan publik bukan golongan. Pemberi Pinjaman. Pengesah Legalitas.
7
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE
Merupakan suatu sistem yang mampu mengendalikan dan mengarahkan kegiatan operasional perusahaan serta pihak-pihak yang terlibat didalamnya, sehingga dapat digunakan untuk menekan terjadinya masalah keagenan. (Boediono, 2005) Paper Bassel Committee on Banking Supervision-Federal Reserve, telah menyoroti fakta bahwa strategi dan teknik yang didasarkan pada Prinsip-prinsip OECD (Brigham dan Erhardt, 2005), yang merupakan dasar untuk melaksanakan tata kelola perusahaan meliputi: 1. Nilai-nilai perusahaan,kode etik dan perilaku lain yang sesuai standar dan sistem yang digunakan untuk memastikan kepatuhan mereka 3. Sistem pengendalian internal yang kuat, termasuk fungsi-fungsi audit internal dan eksternal, manajemen risiko fungsi independen dari lini bisnis, dan check and balance lainnya
2. Pembentukan mekanisme untuk interaksi dan kerjasama di antara dewan direksi, manajemen senior, dan para auditor.
8
MEKANISME STRUKTUR KEPEMILIKAN BANKStruktur kepemilikan yang dimaksud dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusi.Struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional) oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh kepada kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki.( Wahyudi dan Pawestri ,2006).
Kepemilikan bank manajerial adalah kepemilikan saham yang dimiliki manajer, direksi, komisaris yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976).
Kepemilikan bank institusi adalah kepemilikan saham yang dimiliki institusional dan blockholders. Institusional yang dimaksud misalnya LSM, pemerintah maupun swasta. Sedangkan yang dimaksud dengan blockholders adalah kepemilikan individu atas nama perorangan diatas 5% tetapi tidak termasuk dalam kepemilikan insider (Fitri dan Mamduh, 2003 dalam Oktapiyani, 2009).
Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi dampak dari keinginan manajemen untuk kepentingannya sendiri. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen.(Boediono, 2005)
Watts et al. (1986) dalam Positive Accounting theory menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk berusaha meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingannya sendiri
Cornet et al, (2006) menyimpulkan bahwa tindakan pengawasan perusahaan oleh investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku oppurtunistic atau mementingkan diri sendiri.
KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL9
MEKANISME PENGENDALIAN INTERNALInternal corporate governance mempunyai efek langsung guna mendorong manajer untuk meningkatkan kinerja (Faisal, 2005).Ukuran dewan komisaris menentukan tingkat keefektifan pemantauan kinerja bank. Menurut Chtourou et al (2001) dalam penelitiannya bahwa dengan jumlah dewan yang semakin besar maka mekanisme monitoring manajemen perusahaan akan semakin baik.
UKURAN DEWAN KOMISARIS
KOMISARIS INDEPENDEN
Jensen dan Meckling (1976) mengungkapkan bahwa semakin banyak jumlah pemonitor maka kemungkinan terjadi konflik semakin rendah dan akhirnya akan menurunkan agency cost. Hal ini dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan investor, pihak ketiga terhadap perusahaan (Bathala, et al. 1994 dalam Oktapiyani, 2009)
KOMITE AUDIT
Klein(2002) memberikan bukti secara empiris bahwa perusahaan yang membentuk komite audit independen melaporkan laba dengan kandungan akrual diskresioner yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yangtidak membentuk komite audit independen.
10
MANAJEMEN LABAManajemen laba dapat didefinisi sebagai ntervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba,biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi.(schipper,1989 dalam subramanya,2010). Sering kali proses ini mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah , yaitu laba.Manajemen Laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan (Setyawati dan Naim, 2000). Manajemen Laba merupakan hasil dari kebebasan dalam aplikasi akuntansi akrual yang mungkin terjadi. Standar akuntansi dan mekanisme pengawasan mengurangi kebebasan ini. Namun, tidak mungkin untuk meniadakan pilihan karena kompleksitas dan keragaman aktivitas usaha. Lagipula, akuntansi akrual membutuhkan estimasi dan penilaian. Hal ini menyebabkan kebebasan manager dalam menetapkan angka akuntansi. Meskipun kebebasan ini memberi kesempatan bagi manajer untuk menyajikan gambaran aktivitas usaha perusahaan yang lebih informatif , kebebasan ini juga memungkinkan mereka mempercantik laporan keuangan dan melakukan manajemen laba
Adapun motivasi melakukan manajemen laba menurut scott (1997) :
Contractual Motivation Taxation Motivation Initial Public Offering
Political Motivation Changes Of CEO Debt Convenience11
STRATEGI DAN MEKANISME MANAJEMEN LABA
Big bathestimasi akuntansi
Income minimization
metode akuntansi
Income maximization
Menggeser periode biaya atau pendapatan
Income smoothing
REVENUE RECOGNITION
DISCRETIOARY ACRUAL12
KINERJA PERBANKANKinerja adalah pencapaian dari suatu tujuan suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan.
KINERJA PERBANKAN
TINGKAT KESEHATAN BANK
LAPORAN KEUANGAN
UU RI No 7 tahun 1992 tentang perbankan psl 29 SE BI NO.23/21/BPPP TGL 28 FEBRUARY 1991 SE BI NO.26/05/BPPP TGL 29 MEI 1993 BI NO.30/277/KEP/DIR/ TGL 19 MARET 1998 PERATURAN BI NO.6/10/PBI/2004
CapitaL KECUKUPANMODAL :CAR Asset KUALITAS AKTIVA: NPL Manajemen KUALITAS MANAJEMEN : ROA Earning KUALITAS PROFITABILITAS : BOPO Liquidity KUALITAS LIQUIDITAS :LDR13
TINGKAT KESEHATAN BANK : CAMEL
TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU
14
KERANGKA KONSEPKepemilikan Manajerial DIRECT EFFECT
CAR (y1) NPL (y2)
Kepemilikan institusional
Ukuran Dewan komisaris
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(x)
MANAJEMEN LABA (z)
KINERJA PERUSAHAAN (y)
R0A (y3)
Proporsi Dewan komisaris independen
INDIRECT EFFECT
BOPO (y4)LDR (y5)
Komite Audit
15
METODE PENELITIANPopulasi, Sampel Dan data
Jenis Penelitian
Causal Research
Perbankan listing BEI 2007 - 2010
Path Analysis
Purposive Sampling Time Series & Cross Section dgn Pooled Data
16
PENENTUAN JUMLAH SAMPEL
17
DEFINISI OPERASIONAL VARIABELDefinisi Operasional Variabel Yang Digunakan Sebagai Berikut:1). Kepemilikan institusional (KI) merupakan persentase kepemilikan saham oleh perusahaan lain atau institusi lain atau entitas lain di luar perusahaan 2). Kepemilikan manajerial (KM) merupakan persentase kepemilikan saham oleh manajer atau eksekutif perusahaan (3). Proporsi dewan komisaris independen (PDKIn) merupakan persentase yang menunjukkan perbandingan jumlah dewan komisaris independen yang ada terhadap jumlah keseluruhan komisaris yang ada di perusahaan tersebut 4). Ukuran Dewan Komisaris (UDK) merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan (Beiner, 2003 dalam Jojor LS 2010) 5). Komite Audit (KA) , berdasarkan Peraturan BI No.8/4/PBI/2006 menyatakan tentang tugas komite audit adalah melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan .Komie Audit diukur dengan menggunakan indikator jumlah komite audit yang ada di perusahaan tersebut 6). Kinerja perbankan sendiri sering dinilai terkait erat dengan tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), rasio NPL (Non performing Loan), rasio ROA (Return on Asset), BOPO (Biaya operasional per Pendapatan operasional) dan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) . (7). Manajemen laba yang dilakukan manajer pada laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Haris, 2004). Dalam penelitian ini diproksikan dengan discretionary accrual (DA) 18
PENGUKURAN INDIKATOR VARIABEL (1)
19
PENGUKURAN INDIKATOR VARIABEL (2)
20
MODEL PENELITIANBerdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model penelitian ini adalah sebagai berikut : (1). Pengujian Hipotesis pengaruh langsung penerapan corporate governance terhadap Kinerja Keuangan (H1) digunakan alat analisis regresi berganda. Model persamaan regresi tersebut sebagai berikut : KK = o + 1KI + 2KM + 3PDKIn + 4UDK + 5KA + e ..(5) Keterangan : DA = Discretionary Accruals KI = Kepemilikan institusional KM = Kepemilikan manjerial PDKIn = Proporsi dewan komisaris independen UDK = Ukuran dewan komisaris o = Konstanta 1 5 = Koefisien regresi e = error (2). Untuk menguji hipotesis pengaruh Good Corporate governance terhadap Kinerja Keuangan (CAR, NPL, ROA, BOPO & LDR) dengan menggunakan manajemen laba sebagai variabel intervening . Model persamaan regresi linear berganda dengan path analysis tersebut sebagai berikut : DA = o+ 1KI + 2KM + 3PDKIn + 4UDK + 5KA + e ..(6) KK = o + 1KI + 2KM + 3PDKIn + 4UDK + 5KA + 6 DA + e .(7) Keterangan : KK = Kinerja Keuangan. CAR = Capital Adequacy Ratio NPL = Non performing Loan ROA = Return On Assets BOPO = Biaya Operasional per Pendapatan Operasional LDR = Loan to Deposit DA = Discretionary Accruals o = Konstanta 6 - 10 = Koefisien regresi e = error 21
UJI ASUMSI KLASIKuntuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal untuk menguji apakah model unturegresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Uji Autokorelasiuntuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas 22
PENGUJIAN HIPOTESIS
UJI t Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadapvariabel dependen secara parsial
UJI F Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan)23
THANK YOU
24
top related