01+kebijakan+industri+kemasan+pangan_deperrin
Post on 28-Jun-2015
155 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN KEBIJAKAN INDUSTRI KEMASAN MAKANANINDUSTRI KEMASAN MAKANAN
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIADIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA20092009
KEMASAN PANGANKEMASAN PANGAN
Bahan yang digunakan untuk mewadahi Bahan yang digunakan untuk mewadahi
dan/atau membungkus pangan baik yang dan/atau membungkus pangan baik yang
bersentuhan langsung dengan pangan maupun bersentuhan langsung dengan pangan maupun
tidak yang dapat berupa plastik, selofan, kertas, tidak yang dapat berupa plastik, selofan, kertas,
karton, karet, elastomer, logam, paduan logam, karton, karet, elastomer, logam, paduan logam,
keramik dan/atau gelas (Peraturan Kepala keramik dan/atau gelas (Peraturan Kepala
Badan POM No. HK 00.05.55.6497Badan POM No. HK 00.05.55.6497))
KEMASAN TARA PANGAN
Persyaratan kemasan makanan dan minuman
tara pangan (food grade) kemasan yang dapat
digunakan tanpa adanya pengaruh atau
kontaminasi kemasan terhadap produk yang
dikemas, sehingga aman bagi kesehatan
manusia.
KEBIJAKAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
• Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian mengatur:– Pembinaan dan pengembangan industri
(Pasal 7-12);
– Izin usaha Industri (Pasal 13-15);
– Menyampaikan informasi industri secara berkala upaya menyangkut keamanan dan keselamatan alat, proses serta produksi industri termasuk pengangkutan (Pasal 15 Ayat 1 dan 3);
KEBIJAKAN DEPARTEMEN KEBIJAKAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN (2)PERINDUSTRIAN (2)
• SK Menteri Peridustrian dan Perdagangan No SK Menteri Peridustrian dan Perdagangan No 254/MPP/KEP/7/2000 tentang Tata Niaga Impor 254/MPP/KEP/7/2000 tentang Tata Niaga Impor dan Peredaran Barang Berbahaya Tertentu. dan Peredaran Barang Berbahaya Tertentu. Dalam PDalam Peeraturan ini diatur daftar barang raturan ini diatur daftar barang berbahaya yang diatur tata niaga impornya berbahaya yang diatur tata niaga impornya meliputi formaldehid, kuning metanil, rodamin B, meliputi formaldehid, kuning metanil, rodamin B, dlldll
• Peraturan Menteri Peridustrian No Peraturan Menteri Peridustrian No 24/M-IND/PER/5/2004 tentang Pengawasan 24/M-IND/PER/5/2004 tentang Pengawasan Produksi dan Penggunaan Bahan Berbahaya Produksi dan Penggunaan Bahan Berbahaya Untuk Industri. Bahan berbahaya yang diatur Untuk Industri. Bahan berbahaya yang diatur antara lain formalin, borax, kuning metanil, antara lain formalin, borax, kuning metanil, rodamin B, para-formaldehid dan trioksan.rodamin B, para-formaldehid dan trioksan.
SNI KEMASAN PANGAN
No. SNINo. SNI JudulJudul
SNI 12-4259-2004SNI 12-4259-2004 Gelas plastik untuk air minum dalam kemasan
SNI 19-4370-2004SNI 19-4370-2004 Botol plastik untuk air minum dalam kemasan
SNI 06-4887-1998SNI 06-4887-1998 Etilen vinil asetat untuk laminasi kemasan tara pangan
SNI 7323:2008SNI 7323:2008 Plastik - Wadah makanan dan minuman - Polystyrene foam
SNI 01-6682-2002SNI 01-6682-2002 Film PVC untuk kemasan makanan
SNI 12-4254-1996SNI 12-4254-1996 Wadah makanan bekal dari plastik
SNI 19-2946-1992SNI 19-2946-1992 Botol plastik wadah obat, makanan dan kosmetika
PENERAPAN KODE KEMASAN MAKANANPENERAPAN KODE KEMASAN MAKANAN
Kebijakan yang terkait dengan penerapan kode kemasan makanan yang terbuat dari plastik,Dit. I. K. Hilir telah mengusulkan penyusunan RSNI Kodefikasi plastik kemasan dan RSNI Kemasan pangan dari jenis polipropilen dan polietilen.
INDUSTRI PLASTIK NASIONAL
• Berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir;
• Umumnya digunakan sebagai kemasan produk kebutuhan konsumen (makanan, minuman, kosmetik, farmasi, dll);
• Permintaan produk kemasan plastik terus meningkat;
• Berpotensi, karena konsumsi yang masih rendah (10 kg per kapita per tahun).
JENIS INDUSTRI KEMASAN PLASTIK
• Rigid Packaging : kemasan kosmetik, farmasi, oli dan pestisida.
• Blown/Cast/Oriented Film : laminasi, kemasan rokok dan kemasan permen.
• Flexible packaging : kemasan makanan.
• Thermoforming : kemasan air mineral.
• Household : kemasan sabun cair, shampoo, pembersih lantai dan insektisida.
• Karung plastik : kemasan beras.
INDUSTRI KEMASAN PLASTIK NASIONALINDUSTRI KEMASAN PLASTIK NASIONAL
2004 2005 2006 2007 2008
1 Jumlah Perusahaan unit 833 837 859 871 892
2 Tenaga Kerja orang 120.192
123.088
127.280
128.763
131.835
3 Kapasitas juta ton 1,95 2,15 2,15 2,35 2,35
4 Utilisasi % 79,00 80,00 81,00 76,00 70,00
5 Produksi juta ton 1,54 1,72 1,74 1,78 1,65
6 Nilai Produksi Rp. trilyun
19,08 21,31 21,56 24,11 23,28
7 Ekspor ribu ton 292,95 346,89 345,29 337,26 324,51
US$ juta 506,16 612,14 683,29 734,43 805,54
8 Impor ribu ton 101,09 107,77 121,08 136,81 203,81
US$ juta 179,59 213,48 249,70 280,41 557,57
9 Kebutuhan Dalam Negeri
juta ton 2,85 2,90 2,90 2,10 2,15
1. Federasi Industri Plastik Indonesia (FIPLASIN);
2. Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik Indonesia (GIATPI);
3. Asosiasi Industri Kemas Fleksibel Indonesia (ROTOKEMAS);
4. Asosiasi Plastik Hilir Indonesia (APHINDO).
ASOSIASI INDUSTRI PLASTIK HILIRASOSIASI INDUSTRI PLASTIK HILIR
SASARAN PENGEMBANGANSASARAN PENGEMBANGAN
1. Meningkatkan pertumbuhan industri kemasan plastik sebesar 15% per tahun;
2. Meningkatkan konsumsi plastik di Indonesia yang baru mencapai 10 kg per kapita per tahun;
3. Meningkatkan daya saing industri kemasan plastik nasional di pasar regional maupun global;
4. Memperbaiki iklim usaha industri kemasan plastik dengan memberikan insentif.
TERIMA KASIH
top related