0 sipd bab 1-5
Post on 26-Feb-2018
245 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
1/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
1 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng akan terlaksana
dengan baik, terarah dan sinergis jika didukung dengan perencanaanyang matang dan profesional. Sejalan dengan berlakunya otonomi
daerah, maka pemerintah Kabupaten Bantaeng memiliki kewenangan
yang lebih luas dan mandiri untuk menentukan arah pembangunan di
daerahnya. Sistem informasi merupakan suatu kebutuhan yang pada
era sekarang ini menjadi suatu hal yang sangat penting didalam
menunjang kemajuan, perkembangan suatu daerah dan pemerintahan
Sistem informasi yang dibangun tepat akan memberikan sebuah
gambaran kinerja yang akurat bagi penggunanya dalam pengambilan
keputusan. Selain itu, Oleh karena itulah yang saat ini dimanfaatkan
olehpemerintah untuk memantau perkembangan pemerintah dengan
membangun sebuah sistem yang disebut sebagai Sistem Informasi
Pembangunan Daerah.
PENDAHULUAN
Bagian Ini Berisi Gambaran
Latar Belakang, Tujuan,
Sasaran Dan ManfaatBAB 1
http://pemerintah.net/http://pemerintah.net/arti-pemerintah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/arti-pemerintah/http://pemerintah.net/ -
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
2/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
2 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Sistem Informasi Pembangunan Daerah merupakan amanah
dari UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional dan UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah yang
telah ganti dengan UU 23 Tahun 2014. Kebijakan ini kemudian
bentuk dalam sebuah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah menjadi
pedoman bagi pemerintah dalam pelaksanaannya. Berdasarkan
Permendagri nomor 8 Tahun 2014, Sistem Informasi Pembangunan
Daerah selanjutnya di singkat SIPD adalah suatu sistem yangmendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data
pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada
masyarakat dan bahan pengambilan keputusan dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerjapemerintah daerah.SIPD
pada dasarnya memiliki nilai yang sangat strategis bagi kepentingan
Pusat dan Daerah, apabila keseluruhan aspek data yang telah
ditetapkan dapat dipenuhi.
B. TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dari Kegiatan Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD) adalah :
1. Menyediakan dukungan data dan informasi bagi pengambilan
keputusan dan kebijakan, baik didaerah maupun di pusat.2. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun
pola kerja berbasis data dan informasi
3. Membangun Database Pembangunan Daerah Kabupaten yang
menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki
oleh daerah Kabupaten Bantaeng.
4. Memudahkan sarana Informasi bagi semua kalangan masyarakat.
Sasaran Kegiatan SIPD adalah :
http://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdfhttp://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdfhttp://pemerintah.net/download-uu-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintah-daerah/http://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/pemerintah-daerah/http://pemerintah.net/pemerintah-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://pemerintah.net/download-uu-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintah-daerah/http://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdfhttp://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdf -
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
3/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
3 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1. Meningkatnya kapasitas daerah dalam penyelenggaraan
Pemerintah dan pembangunan di daerah.2. Tersedianya data dan informasi secara cepat dan mudah bagi
pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan di daerah.
3. Terbangunnya sistem informasi database Pembangunan Daerah
daerah.
4. Terlaksananya manajemen pengelolaan database Pembangunan
Daerah yang baik dan akurat.
Adapun manfaat dari kegiatan Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD) adalah berfungsi sebagai sebuah jejaring dalam
pengumpulan data secara terpadu, realtime dan online di pusat dan
daerah dengan menggunakan teknologi informasi, sebagai dukungan
dalam perencanaan program dan kegiatan serta evaluasi.
Pembangunan daerah secara rasional, efektif dan efisien. Tentunya
Sistem informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mendukung
integrasi pemanfaatan data terkait dengan Perkembangan
Pembangunan pada masing-masing instansi pemerintah. Selain itu,
fungsi lain dari kegiatan SIPD adalah sebagai media akuntabilitas
publik yang memungkinkan masyarakat mengevaluasi kinerja
pemerintah, mengevaluasi program-program pembangunan, dan
sekaligus mengevaluasi capaian-capaian pembangunan.
Mencermati tujuan, sasaran dan manfaat kegiatan SIPDtersebut, maka tidak hanya pusat yang akan diuntungkan, namun
daerah secara langsung juga sangat diuntungkan. Bersama data dan
informasi, maka penyusunan perencanaan pembangunan di Provinsi
Kabupaten/Kota, dapat lebih akurat dan mendekati kebutuhan riil
masyarakat.
Oleh Karena itu, Bappeda Kabupaten Bantaeng sebagai instansi
yang mengkoordinir kegiatan SIPD, berkewajiban untuk
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
4/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
mengembangkan sistem ini lebih lanjut secara implementatif teknis,
sehingga berbagai tujuan dan sasaran yang akan dicapai dapatdirealisasikan secara optimal. Hal ini yang mendasari penyusunan
Modul Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Bantaeng
sehingga pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng akan terlaksana
dengan baik, terarah dan sinergis jika didukung dengan perencanaan
yang matang dan profesional.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah ini merupakan sistem
informasi yang menyajikan informasi pembangunan daerahKabupaten Bantaeng dalam bentuk Modul yang menggambarkan
seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Bantaeng,
data ini bersumber dari SKPD dan Kantor terkait yang ada di
Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Modul SIPD ini diharapkan dapat
membantu masyarakat dan stakeholder untuk mencari informasi
tentang perkembangan dan potensi yang ada di Kabupaten Bantaeng.
Selain itu SIPD ini diharapkan bisa menjadi salah satu Pintu Gerbang
penghimpun, penyedia data yang akurat dan terbaru untuk
perencanaan di Kabupaten Bantaeng.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
5/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
5 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Bantaeng
Bagian Ini Berisi Gambaran Tentang
Sejarah Kabupaten Bantaeng BAB 2
BANTAENG BUTTA TOADALAM SEJARAH
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
6/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
6 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
A. SEJARAH BANTAENG
Pada awal mula lahirnya Kabupaten Bantaeng masih dibawah
Pemerintahan Kerajaan yakni dikenal dengan Kerajaan Bantayan.
Sejumlah literatur menyebutkan jika raja pertama yakni, Raja
Mula Tau, memiliki 7 pemimpin dari 7 kawasan kerajaan yang
berada di kawasan yang dikuasainya untuk membantu
pemerintahan Raja Mula Tau.
Dalam sejarah peradaban budaya di Bantaeng, warga asli
Bantaeng berkaitan erat dengan
komunitas Onto. Komunitas Onto
memiliki sejarah tersendiri yang
menjadi cikal bakal Bantaeng.
Konon daerah Bantaeng dahulunya
masih berupa lautan dan hanya
beberapa tempat tertentu saja yang
berupa dataran yaitu daerah Onto
dan beberapa daerah di sekitarnya
yaitu Sinoa, Bisampole, Gantarang
Keke, Mamampang, Katapang dan
Lawi-Lawi. Sedangkan masing-masing daerah ini memiliki
pemimpin sendiri-sendiri yang disebut denganKare. Konon dalam
tutur sejarah Kabupaten Bantaeng diceritakan bahwa suatu
ketika para Kare' yang berjumlah tujuh orang bermufakat untuk
mengangkat satu orang yang akan memimpin mereka semua.
Sebelum itu mereka sepakat untuk melakukan pertapaan lebih
dulu, untuk meminta petunjuk kepada Dewata (Yang Maha
Kuasa) siapa kira-kira yang tepat menjadi pemimpin mereka.
Lokasi pertapaan yang dipilih adalah daerah Onto.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
7/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Ketujuh Kare' itu kemudian bersemedi di tempat itu. Tempat-tempat
semedi itu sekarangdisimbolkan dengan
Balla Tujua (tujuh
rumah kecil yang
beratap, berdinding
dan bertiang
(bambu). Pada saat
mereka bersemedi,turunlah cahaya ke
Kare' Bisampole (Pimpinan daerah Bisampole) dan terdengar suara:
Apangaseng antu Nuboya Nakadinging-dinginganna (Apa yang
engkau cari dalam cuaca dingin seperti ini). Lalu Kare' Bisampole
menjelaskan maksud kedatangannya untuk mencari orang yang tepat
memimpin mereka semua, agar tidak lagi terpisah-pisah seperti
sekarang ini. Lalu kembali terdengar suara: Ammuko mangemako
rimamampang ribuangayya Risalu Cinranayya (Besok datanglah
kesatu tempat permandian yang terbuat dari bambu).Keesokan
harinya mereka mencari tempat yang dimaksud di daerah Onto. Di
tempat itu mereka menemukan seorang laki-laki sedang mandi.
Inilah kemudian yang disebut dengan To Manurunga ri Onto. Lalu
ketujuh Kare' menyampaikan tujuannya untuk mencari pemimpin,
sekaligus meminta Tomanurung untuk memimpin mereka.
Tomanurung menyatakan kesediaannya, tapi dengan syarat: Eroja
nuangka anjari Karaeng, tapi nakkepa anging kau leko kayu, nakke
jene massolong ikau sampara mamanyu(saya mau diangkat menjadi
raja pemimpin kalian tapi saya ibarat angin dan kalian adalah ibarat
daun, saya air yang mengalir dan kalian adalah kayu yang hanyut),
kata Tomanurung.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
8/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
8 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Ketujuh Kare' yang
diwakili oleh Kare'Bisampole pun
menyahut; Kutarimai
Pakpalanu tapi
kualleko pammajiki
tangkualleko pakkodii,
Kualleko tambara
tangkualleko racung.(Saya terima
permintaanmu tapi kau hanya kuangkat jadi raja untuk
mendatangkan kebaikan dan bukan untuk keburukan, juga engkau
kuangkat jadi raja untuk jadi obat dan bukannya racun). Maka jadilah
Tomanurung ri Onto ini sebagai raja bagi mereka semua. Pada saat ia
memandang ke segala penjuru maka daerah yang tadinya laut
berubah menjadi daratan. Tomanurung ini sendiri lalu mengawini
gadis Onto yang dijulukiDampang Onto(Gadis jelitanya Onto).
Setelah itu mereka berangkat ke arah suatu tempat yang sekarang
disebut Gamacayya. Di satu tempat mereka bernaung di bawah pohon
lalu bertanyalah Tomanurung pohon apa ini, dijawab oleh Kare'
Bisampole: Pohon Taeng sambil memandang kearah enam kare' yang
lain. Serentak keenam kare' yang lain menyatakan Ba (tanda
membenarkan dalam bahasa setempat). Dari sinilah kemudian
muncul kata Bantaeng dari dua kata tadi yaitu Ba dan Taeng jelas
Karaeng Imran Masualle.
Dalam sejarahnya daerah Onto menjadi daerah sakral dan menjadi
tempat perlindungan bagi keturunan raja Bantaeng bila mendapat
masalah yang besar. Maka bagi anak keturunan kerajaan tidak boleh
sembarangan memasuki daerah ini, kecuali diserang musuh atau
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
9/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
9 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
dipakaikan dulu tanduk dari emas. Angka 7 (tujuh) menunjukkan
simbolBalla Tujuadi Onto dan Tau Tujua yang memerintah dimasalalu, yaitu: Kare' Onto, Bissampole, Sinoa, Gantarangkeke,
Mamampang, Mamampang, Katapang dan Lawi-Lawi.
Menurut Prof. Nurudin Syahadat, Bantaeng sudah ada sejak tahun
500 Masehi, sehingga dijuluki Butta Toa atau Tanah Tuo (Tanah
bersejarah). Selanjutnya laporan peneliti Amerika Serikat Wayne A.
Bougas menyatakan bahwa daerah Bantayan merupakan wilayah
kekuasaan Kerajaan Makassar awal tahun 1200-1600, yang
dibuktikan dengan ditemukannya penelitian arkeologi dan para
penggali keramik pada bagian penting wilayah Bantaeng yakni
berasal dari Dinasti Sung (960-1279) dan dari DinastiYuan (1279-
1368).
Naskah peta Kerajaan Singosari pada tahun 1254 masa pemerintahan
Raja Kertanegara, wilayah Bantaeng sudah tertera dalam peta
tersebut guna memperluas wilayahnya ke daerah timur Nusantara
untuk menjalin hubungan niaga pada tahun 1254-1292. Penemuan
otentik peta Singosari ini jelas membuktikan Bantaeng sudah ada dan
eksis ketika itu.
Pada masa penjajahan Hindia Belanda, Bantaeng atau Bantayan
dijadikan sebagai Afdeling atau pusat pemerintahan yang
mengkoordinir beberapa wilayah di sekitarnya. Bersamaan itu pula
tepatnya sejak 11 Nopember 1737, nama Bantayan akhirnya diubah
menjadi Bonthain oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Sejarah mencatat pada tanggal 7 Juli 1667 terjadi perang Makassar,
dimana tentara Belanda mendarat lebih dahulu di Bantaeng sebelum
menyerang Gowa karena letaknya yang strategis sebagai bandar
pelabuhan dan lumbung pangan Kerajaan Gowa. Serangan Belanda
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
10/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
10 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
tersebut gagal, karena ternyata dengan semangat patriotisme rakyat
Bantaeng sebagai bagian Kerajaan Gowa pada waktu itu mengadakanperlawanan besar-besaran.
Nama raja-raja Bantaeng yang pernah memerintah Bantaeng mulai
dari kerajaan Bantaeng awal tahun 1254 hingga masa kemerdekaan
tahun 1952 dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bantaeng pada awalnya sebagai Kerajaan yakni tahun 1254 -
1293 yang mana diperintah oleh Mula Tauyang bergelar To Toa
yang memimpin Kerajaan Bantaeng yang terdiri dari 7 Kawasan
yang masing-masing diantaranya dipimpin oleh Karaeng, yaitu
Kare' Onto, Kare' Bissampole, Kare' Sinoa, Kare'
Gantarang.Keke, Kare' Mamampang, Kare' Katampang dan Kare'
Lawi-Lawi, yang semua Kare' tersebut dikenal dengan nama
Tau Tujua
Raja kedua yang memerintah yaitu Raja Massaniaga pada tahun
1293.
Tahun 1293 - 1332 dipimpin oleh To Manurung atau yang
bergelar Karaeng Loeya.
Tahun 1332 - 1362 dipimpin oleh Massaniaga Maratung.
Tahun 1368 - 1397 dipimpin oleh Maradiya.
Tahun 1397 - 1425 dipimpin oleh Massanigaya.
Tahun 1425 - 1453 dipimpin oleh I Janggong yang bergelarKaraeng Loeya.
Tahun 1453 - 1482 dipimpin oleh Massaniga Karaeng Bangsa
Niaga.
Tahun 1482 - 1509 dipimpin oleh Daengta Karaeng Putu Dala
atau disebut Punta Dolangang.
Tahun 1509 - 1532 dipimpin oleh Daengta Karaeng Pueya.
Tahun 1532 - 1560 dipimpin oleh Daengta Karaeng Dewata.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
11/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
11 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Tahun 1560 - 1576 dipimpin oleh I Buce Karaeng Bondeng Tuni
Tambanga. Tahun 1576 - 1590 dipimpin oleh I Marawang Karaeng Barrang
Tumaparisika Bokona.
Tahun 1590 - 1620 dipimpin oleh Massakirang Daeng
Mamangung Karaeng Majjombea Matinroa ri Jalanjang Latenri
Rua.
Tahun 1620 - 1652 dipimpin oleh Daengta Karaeng Bonang yang
bergelar Karaeng Loeya.
Tahun 1652 - 1670 dipimpin oleh Daengta Karaeng Baso To
Ilanga ri Tamallangnge.
Tahun 1670 - 1672 dipimpin oleh Mangkawani Daeng Talele.
Tahun 1672 - 1687 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Baso (kedua
kalinya).
Tahun 1687 - 1724 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Ngalle.
Tahun 1724 - 1756 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Manangkasi.
Tahun 1756 - 1787 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Loka.
Tahun 1787 - 1825 dipimpin oleh Ibagala Daeng Mangnguluang
Tunijalloka ri Kajang.
Tahun 1825 - 1826 dipimpin oleh La Tjalleng To Mangnguliling
Karaeng Tallu Dongkonga ri Bantaeng yang bergelar Karaeng
Loeya ri Lembang.
Tahun 1826 - 1830 dipimpin oleh Daeng To Nace (Janda
Permaisuri, Kr. Bagala Dg. Mangnguluang Tunijalloka ri
Kajang).
Tahun 1830 - 1850 dipimpin oleh Mappaumba Daeng To
Magassing.
Tahun 1850 - 1860 dipimpin oleh Daeng To Pasaurang.
Tahun 1860 - 1866 dipimpin oleh Karaeng Basunu.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
12/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
12 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Tahun 1866 - 1877 dipimpin oleh Karaeng Butung.
Tahun 1877 - 1913 dipimpin oleh Karaeng Panawang. Tahun 1913 - 1933 dipimpin oleh Karaeng Pawiloi.
Tahun 1933 - 1939 dipimpin oleh Karaeng Mangkala.
Tahun 1939 - 1945 dipimpin oleh Karaeng Andi Mannapiang.
Tahun 1945 - 1950 dipimpin oleh Karaeng Pawiloi (kedua
kalinya).
Tahun 1950 - 1952 dipimpin oleh Karaeng Andi Mannapiang
(kedua kalinya).
Tahun 1952-Karaeng Massoelle (sebagai pelaksana tugas).
B. Sejarah Masa Kemerdekaan
Setelah masa kemerdekaan secara resmi Bonthain akhirnya diubah
menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Bantaeng melalui Undang-
undang Nomor 29/1959 dengan pengangkatan Bupati pertama, A Rivai
Bulu, berdasarkan Kepmendagri Nomor UP 7/2/38-375 tanggal 28
Januari 1960 dan dilantik tanggal 1 Pebruari
1960.(http://rakyatsulsel.com/spirit-the-new-bantaeng.html).
Setelah terbentuknya Kabupaten Daerah Tingkat II Bantaeng
berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 1959, Bupati Kepala Daerah
Tingkat II yang pertama A. Rivai Bulu dilantik pada tanggal 1
Pebruari 1960. Kabupaten Bantaeng resmi menjadi daerah otonomiyang dipimpin secara demokratis dan menganut kaidah pemerintahan
modern.
Sejak saat itulah Kabupaten Bantaeng resmi memulai kiprahnya
sebagai daerah otomomi yang secara bergantian dipimpin beberapa
bupati. Adapun pejabat pemerintahan sejak terbentuknya Kabupaten
Bantaeng hingga saat ini adalah sebagai berikut:
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
13/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
13 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1.A. Rivai Bulu (1960-1965)
2.Aru Saleh (1965-1966)
3.Solthan (1966-1971)
4.H. Solthan (1971-1978)
5.Drs. H. Darwis Wahab (1978-1988)
6.Drs. H. Malingkai Maknun (1988-1993)
7.Drs. H. Said Saggaf (1993-1998)
8.Drs. H. Azikin Solthan, M.Si (1998-2008)
9.Prof.Dr.Ir.H.M Nurdin Abdullah,M.Agr (2008-sekarang).
Dalam penetapan hari jadi Kabupaten Bantaeng, terjadi dinamika dan
proses diskusi yang panjang. Pada tanggal 2-4 Juli 1999, sesuai
kesepakatan yang telah dicapai oleh para pakar sejarah, sesepuh dan
tokoh masyarakat Bantaeng memutuskan tanggal 7 Desember sebagai
Hari Jadi Kabupaten Bantaeng. Hasil musyawarah ini kemudian
dituangkan dalam Keputusan Mubes KKB Nomor 12/Mubes
KKB/VII/1999 tanggal 4 Juli 1999 tentang Penetapan Hari Jadi
Bantaeng pada tanggal 7 bulan 12 tahun 1254 yang kemudian
diperkuat dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 1999
tentang Hari Jadi Kabupaten Bantaeng.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
14/96
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
15/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
15 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
mm. Dengan adanya kedua musim tersebut sangat menguntungkan
bagi sektor pertanian.Kabupaten Bantaeng terletak di bagian selatan propinsi
Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bulukumba
Sebelah Timur : Kabupaten Bulukumba
Sebelah Selatan : Laut Flores
Sebelah Barat : Kabupaten Jeneponto
B. PEMERINTAHAN
Kabupaten Bantaeng terdiri atas 8 wilayah Kecamatan yaitu,
Kecamatan Bissappu, Uluere, Bantaeng, Eremerasa, Tompobulu,
Pajukukkang, Sinoa dan Gantarangkeke. Kecamatan Bissappu terdiri
dari 4 desa dan 7 kelurahan, Kecamatan Uluere terdiri dari 6 desa,
Kecamatan Bantaeng terdiri dari 1 desa dan 8 kelurahan, Kecamatan
Eremerasa terdiri dari 9 desa, Kecamatan Tompobulu terdiri dari 6
desa dan 4 kelurahan, Kecamatan Pajukukkang terdiri dari 10 desa,
Kecamatan Sinoa terdiri dari 6 desa dan Kecamatan Gantarangkeke
terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan. Adapun luas wilayah setiap
kecamatan dan jumlah desa setiap kecamatan sebagaimana terdapat
pada Tabel berikut :
Tabel 3.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa
/Kelurahan
KecamatanDesa/
Kelurahan
Status
(D/K)
Luas
(km2)
Persentase Terhadap
Luas
Kecamatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bissappu 32,84 8,30
Bonto Jai D 3,63 11,05 0,92
Bonto Manai K 3,73 11,36 0,94
Bonto Lebang K 1,01 3,08 0,26
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
16/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
16 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Bonto Sunggu K 2,74 8,34 0,69
Bonto Rita K 1,64 4,99 0,41
Bonto Atu K 1,71 5,21 0,43
Bonto Salluang D 3,61 10,99 0,91
Bonto Langkasa K 3,59 10,93 0,91
Bonto Cinde D 3,69 11,24 0,93
Bonto Loe D 3,74 11,39 0,94
Bonto Jaya K 3,75 11,42 0,95
Uluere 67,29 17
Bonto Rannu D 4,72 7,01 1,19
Bonto Tallasa D 7,04 10,46 1,78
Bonto Tangnga D 6,85 10,18 1,73
Bonto Daeng D 10,31 15,32 2,60
Bonto Marannu D 19,20 28,53 4,85
Bonto Lojong D 19,17 28,49 4,84
Sinoa 43 10,86
Bonto Matene D 3,39 7,88 0,86
Bonto
Majannang D 10,31 23,98 2,60
Bonto Maccini D 6,26 14,56 1,58
Bonto Bulaeng D 6,27 14,58 1,58
Bonto Tiro D 3,34 7,77 0,84
Bonto Karaeng D 13,43 31,23 3,39
Bantaeng 28,85 7,29
Tappanjeng K 0,82 2,84 0,21
Pallantikang K 0,93 3,22 0,23
Letta K 0,79 2,74 0,20
Mallillingi K 0,84 2,91 0,21
Lembang K 2,97 10,29 0,75
Lamalaka K 2 6,93 0,51
Karatuang K 7,07 24,51 1,79
Onto K 4,69 16,26 1,18
Kayuloe D 8,74 30,29 2,21
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
17/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
17 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Eremerasa 45,01 11,37
Ulugalung D 2,63 5,84 0,66
Mamampang D 3,75 8,33 0,95
Mappilawing D 4,75 10,55 1,20
Pabentengan D 4,97 11,04 1,26
Lonrong D 4,68 10,40 1,18
Barua D 6,55 14,55 1,65
Parangloe D 3,94 8,75 1,00
Kampala D 7,21 16,02 1,82
Pabumbungan D 6,53 14,51 1,65
Tompobulu 76,99 19,45
Lembang
GantarangklekeK 6,37 8,27 1,61
Pattallassang D 10,34 13,43 2,61
Bonto-Bontoa D 4,09 5,31 1,03
Banyorang K 2,70 3,51 0,68
Campaga K 5,01 6,51 1,27
Bonto
TappalangD 5,50 7,14 1,39
Balumbung D 6,08 7,90 1,54
Ereng-Ereng K 4 5,20 1,01
Labbo D 13,81 17,94 3,49
Pattaneteang D 19,09 24,80 4,82
Pajukukang 48,9 12,35
Rappoa D 3,25 6,65 0,82
Biangloe D 3,93 8,04 0,99
Lumpangan D 4,70 9,61 1,19
Biangkeke D 3,11 6,36 0,79
Nipa-Nipa D 6,12 12,52 1,55
Pajukukang D 5,85 11,96 1,48
Borongloe D 8,40 17,18 2,12
Papanloe D 7,35 15,03 1,86
Baruga D 3,17 6,48 0,80
Batukaraeng D 3,02 6,18 0,76
Gantarangkeke 52,95 13,38
Tanahloe K 7,84 14,81 1,98
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
18/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
18 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Layoa D 12,78 24,14 3,23
Bajiminasa D 5,65 10,67 1,43
Kaloling D 17,46 32,97 4,41
Tombolo D 6,11 11,54 1,54
Gantarangkeke K 3,11 5,87 0,79
Sumber: Badan Pertanahan Kabupaten Bantaeng
Adapun banyaknya desa, kelurahan, lingkungan, dusun, RW dan
RT dapat secara lengkap dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan,
Dusun, RT dan RW
Kecamatan Desa Kelurahan Lingkungan DusunRW/
RKRT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Bissappu 4 7 2 22 64 163
Uluere 6 - - 19 45 92
Sinoa 6 - - 20 50 100
Bantaeng 1 8 8 10 76 186
Eremerasa 9 - - 22 65 141
Tompobulu 6 4 6 19 75 190
Pajukukang 10 - 52 94 178
Gantarangkeke 4 2 6 16 53 120
Jumlah 46 21 22 180 522 1 170
Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
19/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
19 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
C. KEADAAN PENDUDUK KABUPATEN BANTAENG
Jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng sebanyak 179 505 jiwa
yang terdiri dari laki-laki 86 950 jiwa dan perempuan 92 555 jiwa.
Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bantaeng adalah
sebanyak 453,5 orang/km2. Data mengenai keadaan penduduk
Kabupaten Bantaeng secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.3
Kepadatan Penduduk Kabupaten Bantaeng Menurut
Kecamatan Tahun 2012
Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng
KecamatanLuas
(km2)
Jumlah
Penduduk(orang)
Kepadatan
Penduduk(orang/km2)
Banyaknya
Rumahtangga
Kepadatan
Penduduk
per Rumah
tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bissappu 32,84 31 422 956,8 7 931 4
Uluere 67,29 10 986 163,3 2 504 4
Sinoa 43 12 014 279,4 3 158 4
Bantaeng 28,85 37 301 1 292,9 8 795 4
Eremerasa 45,01 18 910 420,1 4 506 4
Tompobulu 76,99 23 277 302,3 5 822 4
Pajukukang 48,9 29 478 602,8 7 187 4
Gantarangkeke 52,95 16 117 304,4 4 224 4
Jumlah 395,83 179 505 453,5 44 27 4
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
20/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
20 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Berdasarkan tabel di atas, Kecamatan dengan kepadatan
penduduk paling padat berada di Kecamatan Bantaeng sebesar1.292,9 orang/km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan
penduduk paling renggang berada di Kecamatan Uluere sebesar 163,3
orang/km2.
D.PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTAENG
Kondisi awal Kabupaten Bantaeng di masa pemerintahan
Bupati Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah periode pertama tahun
2008 cukup memprihatinkan jika dilihat dari penduduk Kabupaten
Bantaeng sebanyak 182 ribu jiwa (2007) yang mendiami wilayah
seluas 451 km2 atau 0,8 persen total luas Provinsi Sulawesi Selatan
(Sulsel), ternyata masih dominasi penduduk miskin. Saat itu,
Kabupaten Bantaeng masuk daftar 199 kabupaten tertinggal
berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan daerah Tertinggal
(KPDT).
Membangun ekonomi Bantaeng bukan perkara mudah dan
sederhana. Mengingat daerah ini mempunyai spesifikasi topografi dan
kondisi geografis yang lengkap dan unik. Terdapat dataran rendah
dan pasisir, tapi ada pula dataran tinggi yang merupakan kawasan
rawan bencana alam, tetapi menjanjikan potensi ekonomi yang besar.
Pembangunan Kabupaten Bantaeng dimulai dengan memetakan
masalah dan kondisi wilayah yang ada. Meski Bantaeng masih miskindan tertinggal, namun menyimpan potensi besar untuk maju bahkan
menjadi ikon pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi Selatan.
Mengacu pada pengembangan tiga pilar pembangunan
Kabupaten Bantaeng, yaitu Kota Jasa, Pusat Benih (pertanian dan
perikanan) serta pusat pengembangan industri yang berbasis
pertanian yang kuat. Bermula dari tiga pilar pembangunan inilah
Kabupaten Bantaeng terus membangun dengan serius yang didukung
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
21/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
21 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
seluruh unsur masyarakat terbukti sukses mensinergikan seluruh
potensi dan kekuatan di daerah untuk mempercepat pembangunandan kesejahteraan warganya. Oleh karena itu, pemerintah
mencanangkan zona pembangunan.
Tiga zona pembangunan Kabupaten Bantaeng memiliki
keterkaitan dengan kekuatan dan potensi masing-masing. Semua
daerah atau zona yang ada di Bantaeng dibangun dan diberdayakan
untuk kepentingan rakyat dan bangsa.
Pembangun Zona I untuk wilayah pantai dan pesisir Bantaeng.
Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan penataan kota,
pembangunan pelabuhan, menyiapkan gudang, RS Modern dan
revitalisasi saran dan prasarana umum yang ada. Daerah ini
dipersiapakn menjasi salah satu simpul logistik yang kuat dan
terpadu sehingga mampu menghemat biaya distribusi sekaligus
memberikan nilai tambah tinggi pada rakyat.
Selanjutnya, membangun industri berbasis pertanian dan
perikanan, budidaya rumput laut, merintis industri sekala rumah
tangga, membangun objek wisata pantai diantaranya mengembangkan
Pantai Seruni, Pantai Marina dan Pantai Lamalaka yang saat ini
menjadi ikon wisata pesisirKabupaten Bantaeng.
Pembangunan Zona II, daerah dataran rendah. Daerah ini
dikembangkan menjadi sentra pertanian tanaman pangan, dengan
tiga komoditas unggulan yaitu padi, jagung dan talas. Daerah
Bantaeng ini cocok untuk budi daya pertanian tanaman pangan,
apalagi setengah dibangun cekdam sebagai antstipasi banjir di musim
hujan serta cadangan air atau irigasi ke daerah pertanian terdekat di
Bantaeng.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
22/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
22 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Zona III yaitu daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Kawasan ini difungsikan sebagai daerah konservasi air danperlindungan lingkungan. Oleh karena itu, daerah dataran tinggi
dikembangkan menjadi hutan desa seeprti yang ada di Kecamatan
Tompobulu serta agrowisata di Kecamatan Uluere. Objek wisata agro
di Kabupaten Bantaengmenjadi salah satu destinasi wisataunggulan,
sekaligus bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan hutan daerah
ini. Sehingga objek wisata di Kabupaten Bantaengtergolong cukup
lengkap, baik di dataran tinggi berhawa sejuk sampai di daerah pesisirpantai. Pola pembangunan yang dikembangkan di Kabupaten
Bantaengsudah menggunakan pendekatan integralistik, berkelanjutan
sekaligus melestarikan lingkungan dan alam.
Untuk membangun ekonomi Bantaeng, Kabupaten Bantaeng
membangun infrastruktur dan fasilitas umum mulai dari sarana jalan,
jembatan, cekdam sebagai bentuk antisipasi banjir di musim hujan
sekaligus cadangan air dan sumber irigasi untuk pertanian di
Kabupaten Bantaeng sendiri.
Implikasi dari penambahan infrastruktur dan fasilitas umum di
Bantaeng serta sinergitas pembangunan yang terus bergerak maju
berdampak pada perbaikan taraf hidup masyarakat Bantaeng.
Kesehatan rakyat meningkat, pendapatan mereka bergerak naik dan
kesejahteraan juga makin bagus. Lapangan kerja baru terbuka unatuk
rakyat sehingga mampu menyerap pengangguran yang menjadi
momok pembangunan termasuk di Bantaeng.
Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,43 persen dengan
pendapatan perkapita yang meninjan menjadi Rp12,2 juta serta angka
pengangguran yang sangat rendah 4 persen. Selain itu, angka
kemiskinan berada di bawah 10 persen atau di bawah rata-rata
nasional.
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
23/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
23 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Data SIPD terdiri dari 8 (delapan) kelompok data. Tiap
kelompok data diuraikan ke dalam jenis data. Pengumpulan data
didaerah bersumber dari data yang dimiliki oleh seluruh SKPDdan/atau sumber lainnya yang sah dan di wilayah Kabupaten
Bantaeng. Jenis data secara detail berisikan elemen-elemen data.
Penjabaran kelompok data SIPD berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD)adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kelompok Data SIPD
NOKELOMPOK
DATAJENIS DATA
1 Data Umum
1 Geografi
2
Pemerintahan (Administrasi Pemerintahan,
Aparatur Negara, Administrasi
Kepegawaian)
3 Demografi
Bagian Ini Berisi Gambaran Tentang
Cakupan Sistem Informasi Daerah
Kabupaten Bantaeng BAB 4
SISTEM INFOMASI PEMBANGUNANDAERAH KABUPATEN BANTAENG
http://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdf -
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
24/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
24 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
2 Sosial/Budaya
4 Kesehatan
5Pendidikan, Kebudayaan Nasional,Pemuda
dan Olahraga
6 Kesejahteraan Sosial
7 Agama
3Sumberdaya
Alam
8Pertanian, Kehutanan, Kelautan,Perikanan,
Peternakan, Perkebunan
9 Pertambangan dan Energi
10Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan
Pertanahan
4 Infrastruktur
11 Perumahan dan Permukiman
12 Pekerjaan Umum
13Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan
Informatika
14 Perhubungan dan Transportasi
5 Ekonomi
15
Industri, Perdagangan, Pengembangan
Usaha Nasional, Lembaga Keuangan dan
Koperasi
16BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga
Keuangan Daerah
6Keuangan
Daerah
17 Pengelolaan Aset atau Barang Daerah
18 Ekpor Produk Domestik Regional Bruto
19 Ringkasan APBD
20 Dana Perimbangan
21 Pinjaman Daerah
22 Pajak Daerah/Provinsi
23 Retribusi Daerah
7Politik, Hukum,
dan Keamanan
24 Politik Dalam Negeri dan Pengawasan
25 Hukum
26 Keamanan, Ketertiban Masyarakat
8 Insidensial
27 Bencana Alam
28 Penyakit Menular
29 Pencurian Ikan
30 Kebakaran Hutan
31 Pencurian dan Penyelundupan Kayu
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
25/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
25 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
Pengelompokan kedalam 8 (delapan) jenis kelompok data
tersebut merupakan standar yang terdapat dalam SIPD sehinggadaerah-daerah lain di Indonesia yang melaksanakan pendataan dalam
kemasan SIPD juga melaksanakan pendataan dalam 8 jenis kelompok
data dengan harapan bahwa kondisi masing-masing daerah dapat
dibandingkan secara nasional.
A. Data Umum
Data umum terdiri dari 3 jenis data yaitu data mengenai
keadaan geografi, pemerintahan (administrasi pemerintahan,
aparatur Negara, dan administrasi kepegawaian), serta keadaaan
demografi kabupaten Bantaeng.
1. Geogafi
Kabupaten Bantaeng secara geografis terletak 120 km arah
selatan Makassar, Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dengan posisi
52113-53526 Lintang Selatan dan 1195142-1200527 Bujur
Timur. Letak geografi Kabupaten Bantaeng tergolong unik karena
memiliki alam tiga dimensi, yakni bukit pegunungan, lembah dataran
dan pesisir pantai, dengan dua musim
Informasi keadaaan geografi kabupaten Bantaeng secara
lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:
Tabel4. 2
Keadaaan Geografi Kabupaten Bantaeng
Nama Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015Sumber
Data
I. Luas Wilayah ** Km2 1.580,65 1.580,65 1.580,65 1.580,65 1.580,65 1.580,65 BPS
1. Daratan Km2 395,83 395,83 395,83 395,83 395,83 395,83 BPS
2. Laut 12 Mil dari Darat Km2 144 144 144 144 144 144 BPS
3. Zona Laut ** Km2 1.040,82 1.040,82 1.040,82 1.040,82 1.040,82 1.040,82 BPS
1). Laut Teritorial Km2 22,22 22,22 22,22 22,22 22,22 22,22 BPS
2). Zona Ekonomi Eksklusif Km2 370,4 370,4 370,4 370,4 370,4 370,4 BPS
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
26/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
26 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
3). Laut Landasan Kontinen Km2 648,2 648,2 648,2 648,2 648,2 648,2 BPS
4. Panjang Garis Pantai Km 21 21 21 21 21 21 BPS
II. Topografi *
1. Luas Lahan Berdasarkan
Kelas Lereng *
1). Datar (0-2 Derajat) Ha 5.932 5.932 5.932 5.932 5.932 5.932 BPS
2). Bergelombang (2-15
Derajat)Ha 16.877 16.877 16.877 16.877 16.877 16.877 BPS
3). Curam (15-40 Derajat) Ha 8.186 8.186 8.186 8.186 8.186 8.186 BPS
4). Sangat curam (>40
Derajat)Ha 8.588 8.588 8.588 8.588 8.588 8.588 BPS
2. Ketinggian di atas
Permukaan Lautm 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 BPS
III. Luas Lahan * 3,449 3,449 3,449Dinas
Kehutanan
1. Luas Lahan Hutan ** Ha 4.035 4.035 4.035 4.035 3.449 3.449Dinas
Kehutanan
1). Hutan Produksi Tetap Ha 2.773 2.773 2.773 2.773 1.262 1.262Dinas
Kehutanan
2). Hutan Produksi Terbatas Ha 1.262 1.262 1.262 1.262 2.187 2.187Dinas
Kehutanan
2. Jumlah Lahan Persawahan ** Ha 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253Dinas
Pertanian
1). Sawah Irigasi Ha 0 0 0 0 0 0Dinas
Pertanian
2). Sawah Pasang Surut Ha 0 0 0 0 0 0Dinas
Pertanian
3). Sawah Lainnya Ha 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253Dinas
Pertanian
3. Jumlah Lahan Kering ** Ha 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330Dinas
Pertanian
1). Belum / Tidak Diusahakan Ha 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330Dinas
Pertanian
4. Luas Penggunaan Lahan
Bukan Sawah **Ha 30.313 30.313 30.313 30.313 30.313 30.313 BPS
1). Kolam/Empang/Tambak Ha 49 49 49 49 49 49 BPS
2). Danau/Telaga Alam Ha BPS
3).
Ladang/Tegalan/Kebun/Padang
Rumput
Ha 15.410 15.410 15.410 15.410 15.410 15.410 BPS
4). Kebun Campuran Ha 7.145 BPS
5). Perkebunan Ha 7.145 7.145 7.145 7.145 7.107 7.145 BPS
6). Hutan Ha 7.107 7.107 7.107 7.107 7.107 BPS
10). Non Sawah Sementara
yang Tidak DiusahakanHa 82 82 82 82 82 82 BPS
11). Waduk (Buatan) Ha BPS
12). Lainnya Ha 520 520 520 520 520 520 BPS
IV. Keadaan Iklim Rata-Rata * BPS
1. Suhu * BPS
1). Suhu Terendah C 24,75 24,75 24,75 24,75 24,75 24,75 BPS
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
27/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
27 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
2). Suhu Tertinggi C 28,8 28,8 28,8 28,8 28,8 28,8 BPS
2. Kelembaban Udara * BPS
1). Kelembaban UdaraTerendah
% 70,25 70,25 70,25 70,25 70,25 70,25 BPS
2). Kelembaban Udara
Tertinggi% 80,45 80,45 80,45 80,45 80,45 80,45 BPS
3. Curah Hujan * BPS
1). Curah Hujan Terendah mm/th 2,67 2,67 2,67 2,67 2,67 2,67 BPS
2). Curah Hujan Tertinggi mm/th 86,33 86,33 86,33 86,33 86,33 86,33 BPS
4. Kecepatan Angin * BPS
1). Kecepatan Angin
TerendahKnot 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 BPS
2). Kecepatan Angin
TertinggiKnot 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 BPS
V. Jumlah Gunung ** Buah 2 2 2 2 2 2 BPS
1. Aktif Buah BPS
2. Non - Aktif Buah 2 2 2 2 2 2 BPS
Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng
2. Pemerintahan (Administrasi Pemerintahan, Aparatur Negara,
Administrasi Kepegawaian)
Informasi keadaaan pemerintahan (administrasi pemerintahan,
aparatur negara, administrasi kepegawaian) kabupaten Bantaeng
secara lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:
Tabel 4.3
Keadaaan Pemerintahan (Administrasi
Pemerintahan, Aparatur Negara, Administrasi Kepegawaian)
NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015SUMBER
DATA
I. Administrasi Pemerintahan *
1. Jumlah Kecamatan Kec. 8 8 8 8 8 8 BPS
2. Jumlah Kelurahan Kel. 21 21 21 21 21 21 BPS
3. Jumlah Desa Desa 46 46 46 74 46 46 BPS
4. Klasifikasi Desa ** Desa 117 67 67 74 67 67 BPS
1). Desa Swadaya Desa 5 5 5 5 5 5 BPS
2). Desa Swakarya Desa 62 62 62 62 62 62 BPS
3). Desa Swasembada Desa 0 BPS
4). Desa Pesisir Desa 7 7 BPS
5). Desa Wisata Desa 3 BPS
5. Jumlah RW RW 522 522 522 522 522 522 BPS
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
28/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
28 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
6. Jumlah RT RT 1.170 1.170 1.170 1.170 1.170 1.170 BPS
7. Jumlah Dusun Dusun 180 202 180 180 202 202 11597
II. Perda dan Perijinan * 120Bagian
Hukum
1. Jumlah Perda Yang
DiterbitkanUnit 0 5 5
Bagian
Hukum
2. Jumlah Revisi Yang Dilakukan
Sejak Terbitnya Perda RTRWUnit 0
Bagian
Hukum
3. Perda Yang Dikeluarkan Unit 120Bagian
Hukum
1). Jumlah Peraturan Daerah
Untuk RTRWUnit 0 1
Bagian
Hukum
2). Jumlah IMB Yang
DikeluarkanUnit 84 87 92 97
Bagian
Hukum
3). Jumlah Ijin Prinsip Yang
DikeluarkanUnit 0
Bagian
Hukum
4). Jumlah Ijin Usaha Yang Di
KeluarkanUnit 36
Bagian
Hukum
5). Jumlah Ijin Untuk Hak
Pengusahaan PerkebunanUnit 0
Bagian
Hukum
6). Jumlah Ijin Untuk Hak
Pengusahaan KehutananUnit 0
Bagian
Hukum
7). Jumlah ijin Untuk Hak
Pengusahaan PertambanganUnit 0 20 23 30
Bagian
Hukum
8). Jumlah Perijinan Investasi
PMA Yang Dikeluarkan/SetujuiUnit 0
Bagian
Hukum
9). Jumlah Perijinan Investasi
PMDN Yang Dikeluarkan/SetujuiUnit 0
Bagian
Hukum
10). Jumlah dokumen
perencanaan RPJPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
Unit 1 1Bagian
Hukum
11). Jumlah dokumen
perencanaan RPJMD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
Unit 1 0Bagian
Hukum
12). Jumlah dokumen
perencanaan RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
Unit 1 1Bagian
Hukum
13). Jumlah program RKPD
tahun berkenaanUnit 2 2
Bagian
Hukum
14). Jumlah program RPJMD
yang harus dilaksanakan tahun
berkenaan
Unit 2 2Bagian
Hukum
15). Jumlah izin lokasi Unit 3Bagian
Hukum
16). Jumlah pemohon izin
lokasiOrang 3 1
Bagian
Hukum
17). Jumlah Perda yang
mendukung iklim usahaUnit 1 1
Bagian
Hukum
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
29/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
29 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
18). Jumlah Pelanggaran
PerdaUnit
Bagian
Hukum
19). Jumlah PenyelesaianPenegakan Perda
Unit BagianHukum
4. Jumlah Perda terkait perijinan Unit 1Bagian
Hukum
5. Jumlah Perda terkait lalu
lintas barang dan jasaUnit
Bagian
Hukum
6. Jumlah Perda terkait
ketenagakerjaanUnit 1
Bagian
Hukum
IV. Jumlah Sarana Prasarana
Pemerintahan *
1. Kantor Bupati/Walikota Unit 1 1 1 5.082 1 1 BKD
2. Kantor Setda Unit 1 1 1 4.983 1 1 BKD
1). Jumlah Staf Berdasarkan
Tingkat Pendidikan **Orang 171 165 159 141 157 137 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang 0 BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang 1 3 3 2 2 2 BKD
3. SMP dan Sederajat Orang 7 15 15 11 11 10 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 72 72 68 64 64 56 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 15 9 8 12 12 10 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 76 66 65 52 68 59 BKD
2). Jumlah PNS Berdasarkan
Golongan **Orang 171 165 159 158 157 153 BKD
1. Golongan I Orang 8 8 8 7 6 5 BKD
2. Golongan II Orang 85 78 74 72 72 68 BKD
3. Golongan III Orang 63 58 54 54 55 59 BKD
4. Golongan IV Orang 15 21 23 25 24 21 BKD
3). Jumlah Pejabat Struktural
**Orang 25 0 45 BKD
1. Eselon I Orang 1 BKD
2. Eselon II Orang 12 BKD
3. Eselon III Orang 8 8 BKD
4. Eselon IV Orang 16 25 BKD
4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 24 BKD
5). Jumlah Pensiunan PNS ** Orang 4 0 0 BKD
1. Eselon I Orang BKD
2. Eselon II Orang BKD
3. Eselon III Orang 1 BKD
4. Eselon IV Orang 3 BKD
3. Kantor DPRD dan Sekretariat
DPRDUnit 1 1 1 1 1 1 BKD
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
30/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
30 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
4. Kantor Inspektorat Unit 1 1 1 1 1 1 BKD
1). Jumlah Staf Berdasarkan
Tingkat PendidikanOrang 33 34 34 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang 1 1 1 BKD
3. SMP dan Sederajat Orang BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 313 11 11 11 11 8 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 3 3 3 4 4 2 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 20 18 20 19 19 20 BKD
2). Jumlah PNS Berdasarkan
Golongan **Orang 26 33 35 34 34 34 BKD
1. Golongan I Orang 0 BKD
2. Golongan II Orang 15 11 11 11 11 10 BKD
3. Golongan III Orang 7 16 18 17 16 17 BKD
4. Golongan IV Orang 4 6 6 6 7 7 BKD
3). Jumlah Pejabat Struktural
**Orang 13 0 7 8 BKD
1. Eselon I Orang BKD
2. Eselon II Orang 1 1 1 BKD
3. Eselon III Orang 3 3 4 BKD
4. Eselon IV Orang 9 3 3 BKD
4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 2 2 3 12 12 11 BKD
5. Kantor Bappeda Unit 1 1 1 1 1 BKD
1). Jumlah Staf Berdasarkan
Tingkat Pendidikan **Orang 31 27 28 23 29 29 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang BKD
3. SMP dan Sederajat Orang 1 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 10 10 10 12 12 12 BKD
5. Akademi (DI, DII danDIII)
Orang 1 1 3 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 21 17 18 10 16 13 BKD
2). Jumlah PNS Berdasarkan
Golongan **Orang 31 27 28 28 29 34 BKD
1. Golongan I Orang 1 BKD
2. Golongan II Orang 10 10 10 11 11 11 BKD
3. Golongan III Orang 16 13 14 14 14 17 BKD
4. Golongan IV Orang 5 4 4 3 4 5 BKD
3). Jumlah Pejabat Struktural
**Orang 13 0 13 15 BKD
1. Eselon I Orang BKD
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
31/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
31 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
2. Eselon II Orang 1 1 1 BKD
3. Eselon III Orang 4 5 5 BKD
4. Eselon IV Orang 8 7 9 BKD
4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 4 3 4 BKD
5). Jumlah Pensiunan PNS ** Orang 3 16 0 BKD
1. Eselon I Orang 4 BKD
2. Eselon II Orang 4 BKD
3. Eselon III Orang 2 4 BKD
4. Eselon IV Orang 1 4 BKD
6. Kantor Dinas Daerah Unit 13 13 1 13 13 13 BKD
1). Jumlah Staf Berdasarkan
Tingkat Pendidikan **Orang 921 1.737 3.274 2.976 3.194 3.128 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang 0 BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang 6 35 31 38 19 17 BKD
3. SMP dan Sederajat Orang 17 40 40 42 44 30 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 312 773 821 672 708 600 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 122 842 928 665 761 630 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 464 47 1.454 1.559 1.662 1.851 BKD
2). Jumlah PNS BerdasarkanGolongan ** Orang 935 3.113 3.274 3.004 3.194 3.194 BKD
1. Golongan I Orang 25 31 28 30 26 23 BKD
2. Golongan II Orang 353 1.002 1.015 826 851 731 BKD
3. Golongan III Orang 436 1.232 1.350 1.280 1.443 1.569 BKD
4. Golongan IV Orang 121 848 881 868 874 871 BKD
3). Jumlah Pejabat Struktural
**Orang 0 0 252 270 BKD
1. Eselon I Orang BKD
2. Eselon II Orang 10 13 BKD
3. Eselon III Orang 55 61 BKD4. Eselon IV Orang 187 196 BKD
4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 60 2.281 2.231 2.389 2.396 BKD
7. Kantor Lembaga Teknis
DaerahUnit 10 10 11 11 11 BKD
1). Jumlah Staf Berdasarkan
Tingkat Pendidikan **Orang 562 571 0 597 594 241 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang 5 3 2 3 3 BKD
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
32/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
32 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
3. SMP dan Sederajat Orang 6 7 9 9 9 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 96 102 98 98 98 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 132 119 92 92 92 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 323 340 396 392 39 BKD
2). Jumlah PNS Berdasarkan
Golongan **Orang 556 571 0 597 597 597 BKD
1. Golongan I Orang 3 2 7 7 7 BKD
2. Golongan II Orang 193 191 149 149 149 BKD
3. Golongan III Orang 328 342 406 406 406 BKD
4. Golongan IV Orang 32 36 35 35 35 BKD
3). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 0 327 102 49 BKD
4). Jumlah Pensiunan PNS ** Orang 0 0 0 BKD
1. Eselon I Orang BKD
2. Eselon II Orang BKD
3. Eselon III Orang BKD
4. Eselon IV Orang BKD
8. Kantor Pemerintah Desa Unit 46 46 46 46 46 BKD
1). Jumlah Aparat Pemerintah
Desa Berdasarkan Tingkat
Pendidikan **
Orang 0 0 331 331 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SD
Orang 7 7 BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang 61 61 BKD
3. SMP dan Sederajat Orang 32 32 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 172 172 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 10 10 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 49 49 BKD
9. Kantor Camat Unit 8 8 8 8 8 8 BKD
1). Jumlah Aparat Kecamatan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan **Orang 325 326 327 8 365 365 BKD
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang 0 0 BKD
2. Tamat SD atau
SederajatOrang 2 1 1 0 1 1 BKD
3. SMP dan Sederajat Orang 8 15 15 0 16 16 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 202 217 214 0 233 233 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 10 13 10 0 15 15 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 103 80 87 8 100 100 BKD
10. Kantor Lurah * 115 21 21 BKD
1). Jumlah Aparat Kelurahan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan ** Orang 0 365 0 BKD
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
33/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
33 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1. Tidak Sekolah/Belum
Tamat SDOrang BKD
2. Tamat SD atau
Sederajat Orang 1 BKD
3. SMP dan Sederajat Orang 16 BKD
4. SMA dan Sederajat Orang 233 BKD
5. Akademi (DI, DII dan
DIII)Orang 15 BKD
6. Sarjana (S1) Orang 100 BKD
V. Kondisi sarana Prasarana
Pemerintahan *BKD
1. Kantor Dinas Unit 13 13 38 13 13 BKD
1). Milik Sendiri Unit 13 13 38 13 13 13 BKD
2. Kantor Lembaga Teknis
Daerah * BKD
1). Milik Sendiri Unit 10 10 11 0 11 11 BKD
VI. Satuan Kerja Perangkat Daerah
*0 BKD
1. Jumlah SKD SKPD 38 38 38 51 38 38 BKD
2. Jumlah SKPD yang Telah
Menerapkan Arsip Secara BakuSKPD 38 38 38 0 38 38 BKD
Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng
3. Demografi
Informasi keadaaan demografi kabupaten Bantaeng secara
lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:
Tabel 4.4
Keadaaan Demografi Kabupaten Bantaeng
NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015SUMBER
DATA
I. Kependudukan dan Catatan Sipil *
1. Jumlah penduduk wajib KTP Orang 123,884 127,59 134,562 143,759 135.986 151.412 Dinas Capil
2. Jumlah penduduk yang memiliki KTPBerdasarkan Jenis Kelamin **
Orang 27,904 28,373 32,523 78,651 103.465 129.026 Dinas Capil
1). Laki-Laki Orang 14,262 14,499 16,609 38,653 49.227 76.548 Dinas Capil
2). Wanita Orang 13,642 13,874 15,914 39,998 54.238 52.478 Dinas Capil
3. Jumlah Penduduk > 17 yang ber-KTP
Berdasarkan Jenis Kelamin **Orang 28,262 28,371 31,606 78,486 75.902 84.905 Dinas Capil
1). Laki-Laki Orang 14,62 14,497 16,606 38,579 45.827 53.121 Dinas Capil
2). Wanita Orang 13,642 13,874 15 39,907 30.075 31.784 Dinas Capil
4. Jumlah Penduduk >17 yang telah menikah Orang 85,766 86,546 11,867 93,023 97.701 93.997 Dinas Capil
5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
**Orang 180,518 182,076 152,375 195,452 188.409 190.660 Dinas Capil
1). Laki-Laki Orang 89,369 90,19 92,318 96,798 92.557 94.357 Dinas Capil
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
34/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
34 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
2). Perempuan Orang 91,149 91,886 60,057 98,654 95.852 96.303 Dinas Capil
6. Jumlah pasangan nikah berakta nikah Pasang 11,276 11,399 34,482 12,44 5.507 7.135 Dinas Capil
7. Jumlah keseluruhan pasangan nikah Pasang 85,8 86,581 93,057 46.153 46.872 Dinas Capil
8. Jumlah Penduduk yang telah memiliki KK Orang 55,146 55,427 60,793 56.110 59.321 Dinas Capil
9. Jumlah Penduduk yang telah memiliki
Akta KelahiranOrang 3.581 27,421 28.460 48,812 37.703 60.374 Dinas Capil
II. Jumlah Keluarga Berdasarkan Mata
Pencaharian **KK 47.633 56.754 Dinas Capil
1. Pertanian KK 33.549 42.356 Dinas Capil
2. Non Pertanian KK 14.084 14.398 Dinas Capil
III. Jumlah Penduduk Menurut Usia ** Orang 178,972 180,492 179.720 181.006 127.072 123.175 Dinas Capil
1. 4 - 6 Tahun Orang 8,715 8,851 9.440 16.664 1.573 1.615 Dinas Capil
2. 7 - 12 Tahun Orang 21,022 21,171 20.256 17.348 1.294 1.341 Dinas Capil
3. 13 - 15 Tahun Orang 11,637 11,726 11.082 18.205 1.796 1.391 Dinas Capil
4. 16 - 18 Tahun Orang 10,035 10,097 9.539 15.898 3.619 1.818 Dinas Capil
5. 19 - 24 Tahun Orang 18,58 18,742 19.561 15.042 3.594 3.471 Dinas Capil
6. 25 - 29 Tahun Orang 18,929 19,123 18.933 16.243 18.923 18.487 Dinas Capil
7. 30 -34 Tahun Orang 19,121 19,342 16.385 15.134 18.928 18.497 Dinas Capil
8. 35 - 39 Tahun Orang 15,729 15,878 15.130 14.408 16.248 16.563 Dinas Capil
9. 40 - 44 Tahun Orang 14,344 14,438 15.130 12.877 15.139 14.794 Dinas Capil
10. 45 - 49 Tahun Orang 11,379 11,462 12.426 10.907 12.204 12.922 Dinas Capil
11. 50 - 54 Tahun Orang 8,769 8,825 9.573 8.299 9.544 9.561 Dinas Capil
12. 55 - 59 Tahun Orang 6,305 6,353 6.901 6.083 6.782 7.160 Dinas Capil
13. 60 - 64 Tahun Orang 4,892 4,923 5.301 4.698 5.257 5.343 Dinas Capil
14. > 65 Tahun Orang 9,515 9,561 10.063 9.200 12.171 10.212 Dinas Capil
IV. Rasio Beban Ketergantungan (Dependency
Ratio)% 39 39,66 38,5 39,6 39,16 37,87 Dinas Capil
V. Kepadatan Penduduk *
1. Kawasan Perkotaan Org/km2 446 451 453,5 128.555 3.441 3.505 Dinas Capil
2. Kawasan Pedesaan Org/km2 83.466 369 372 Dinas Capil
VI. Tingkat Pendapatan, Pengeluaran dan
Tabungan *
1. Pendapatan per Kapita Rp 10.366.630 12.220.690 14.131.695 16.302.677
BPS
2. Indeks Harga Konsumen Poin 63,37 63,96 64,59 65,35 BPS
3. Pengeluaran Riil per Kapita yang
Disesuaikan (Indeks Daya Beli) *BPS
1). Tingkat Rataan Daya Beli (Rp
Ribu/Kapita/Tahun)Rp 863.885 1.018.391 594.873 5.282.280 BPS
4. Total Pengeluaran Rp 4.227.012 517.469 4.894.516 629.873 BPS
VII. Ketenagakerjaan *
1. Penduduk 15 Tahun Ke atas ** Orang 125.539 125.539 Dinas Capil
1). Menurut Status Pekerjaan Utama Orang 125.539 125.539 Dinas Capil
2. Angkatan Kerja ** Orang 0 138.998 115.451 Dinas Capil
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
35/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
35 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1). Bekerja ** Orang 26.014 58.316 Dinas Capil
1. Perempuan Bekerja Orang 8.027 8.132 Dinas Capil
2. Laki-laki Bekerja Orang 4.980 50.184 Dinas Capil
2). Mencari Pekerjaan Orang 56.492 57.135 Dinas Capil
1. Perempuan Bekerja Orang 28.880 27.340 Dinas Capil
2. Laki-laki Bekerja Orang 27.612 29.795 Dinas Capil
3. Kesempatan Kerja % 72,2 64,31 18,71 50,51 Dinas Capil
4. Jumlah Pengangguran : ** Orang 8.084 155.558 61.373 Dinas Capil
1). Pengangguran Terselubung Orang 21.287 11.051 Dinas Capil
2). Setengah Menganggur Orang Dinas Capil
3). Pengangguran Terbuka Orang 8.084 56.492 50.322 Dinas Capil
5. Tenaga Kerja Dalam Negeri ** Orang 0 272.341 149.228 Dinas Capil
1). Tenaga Kerja Wanita Orang 69.342 72.012 Dinas Capil
2). Tenaga Kerja Pria Orang 66.304 77.216 Dinas Capil
3). Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja
pada PMAOrang 15
4). Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja
pada PMDNOrang 1.034
8. TKI Di Luar Negeri ** Orang 0 268 117 Dinas Sosial
1). Tenaga Kerja Wanita Orang 105 38 Dinas Sosial
2). Tenaga Kerja Pria Orang 163 79 Dinas Sosial
9. Rata-Rata Upah Minimum Regional/Bulan Rupiah 1.400.0001.400.0
00Dinas Sosial
11. Pencari Kerja Orang 2.533 Dinas Sosial
12. Angka Rata-rata Jam Kerja Jam 8 8 8 8 8 8 Dinas Sosial
13. Angka partisipasi pekerja peserta ASTEK
dan sejenisnya% 50,82 Dinas Sosial
14. Angka partisipasi perusahaan peserta
ASTEK dan sejenisnya% 66,46 Dinas Sosial
VIII. Jumlah Penduduk Bekerja Menurut
Lapangan Usaha **Orang 0 115.734 48.312 Dinas Capil
1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan
PerikananOrang 34.746 31.648 Dinas Capil
2. Pertambangan dan Penggalian Orang Dinas Capil
3. Industri Pengolahan Orang 14 6 Dinas Capil
4. Listrik, Gas dan Air Orang 44 34 Dinas Capil
5. Bangunan Orang 416 350 Dinas Capil
6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah
Makan dan HotelOrang 12.649 10.356 Dinas Capil
7. Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi Orang 1.344 1.185 Dinas Capil
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Sewa
Bangunan, Tanah dan Jasa PerusahaanOrang 114 95 Dinas Capil
9. Jasa Kemasyarakatan Orang 8.540 4.638 Dinas Capil
IX. Pertumbuhan Penduduk *
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
36/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
36 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1. Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk
(%/Tahun)% 0,99 1,01 0,99 0,99 -12,8 1,19 Dinas Capil
2. Jumlah Kematian Bayi (Berumur Kurang1 tahun)
Jiwa 43 31 24 39 4 Dinas Capil
3. Angka Kematian Bayi (IMR) % 0,013 0,01 0,008 0,012 0,13 Dinas Capil
4. Angka Kematian Ibu (MMR) Jiwa 1 Dinas Capil
5. Tingkat Migrasi (Masuk/Keluar) * 0 Dinas Capil
1). Jumlah Migrasi Masuk Jiwa 564 1.233 Dinas Capil
2). Jumlah Migrasi Keluar Jiwa 708 1.334 Dinas Capil
6. Jumlah Kelahiran Hidup Jiwa 3.080 2.975 3.018 3.037 3.436 Dinas Capil
7. Rata-rata Anak Yang Dilahirkan Hidup Jiwa 253,08 247,91 251 253 286,33 Dinas Capil
8. Rata-rata Anak Yang Masih Hidup Jiwa 3.037 2.944 2.944 2.998 3.432
X. Rata-Rata Angka Harapan Hidup *** Tahun 73 73 73 73 73 73Dinas
Kesehatan
1. Laki - Laki Tahun 73 73 73 73 73 73Dinas
Kesehatan
2. Perempuan Tahun 73 73 73 73 73 73Dinas
Kesehatan
XI. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat
Pendidikan **Orang 144.535 136.454 6.178 118.025 120.108 121.216
1. Tidak Tamat SD Orang 63.779 64.338 50 45.849 28.630 27.819 Dinas Capil
2. Tamat SD Orang 38.647 34.124 3.449 34.124 46.715 46.963 Dinas Capil
3. Tamat SMP Orang 18.314 15.708 1.971 15.708 16.429 16.558 Dinas Capil
4. Tamat SMA Orang 16.755 14.339 708 14.399 20.633 21.323 Dinas Capil
5. Diploma Orang 3.328 2.963 2.963 2.483 2.738 Dinas Capil
6. Sarjana S1 Orang 3.712 4.982 4.982 4.960 5.550 Dinas Capil
7. Sarjana S2 Orang 232 239 Dinas Capil
8. Sarjana S3 Orang 26 26 Dinas Capil
XII. Keluarga * Dinas Capil
1. Jumlah Keluarga (KK) KK 54.008 56.110 59.363 Dinas Capil
2. Jumlah Anak Anak 81.285 81.960 Dinas Capil
XIII. Jumlah Rumah Tangga RT 44.127 44.127 44.127 44.127 46.153 46.872 Dinas Capil
XIV. Ukuran Rumah Tangga (Orang/RT) Orang 4 4 4 4 3 4 Dinas Capil
XV. Jumlah Rumah Tinggal Unit 44.127 44.127 Bappeda
XVI. Petani dan Nelayan * 0
1. Jumlah Rumah Tangga Petani ** RT 0 67.098 33.707 Dinas Capil
1). Petani RT 33.323 33.418 Dinas Capil
2). Buruh Tani RT 226 289 Dinas Capil
2. Jumlah Rumah Tangga Nelayan ** RT 0 2.286 1.183 Dinas Capil
1). Nelayan Penuh RT 1.143 1.183 Dinas Capil
3. Jumlah Transmigrasi KK 33 33 33 33 33 33
Dinas
Tenaga
Kerja
XVII. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak *7
1. Jumlah Pekerja Perempuan ** Orang 0 0 0
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
37/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
37 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1). Lembaga Pemerintahan ** Orang 0 3 3 Bappeda
1. Jumlah Perempuan Yang
Menempati Jabatan Eselon IIOrang 1 1 Bappeda
2. Jumlah Perempuan Yang
Menempati Jabatan Eselon IIIOrang 1 1 Bappeda
3. Jumlah Perempuan Yang
Menempati Jabatan Eselon IIVOrang 1 1 Bappeda
Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng
B. Sosial Budaya
Data mengenai keadaan Sosial Budaya di Kabupaten Bantaeng
terdiri dari 4 jenis data yaitu data mengenai keadaan kesehatan,
Pendidikan, kebudayaan nasional, pemuda dan olahraga, sertakesejahteraan sosial dan agama.
1. Kesehatan
Informasi keadaaan kesehatan kabupaten Bantaeng secara
lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:
Tabel 4.5
Keadaan Kesehatan Kabupaten Bantaeng
NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 SUMBERDATA
I. Sarana Kesehatan * 338 47.104 24.593 Dinkes
1. Posyandu ** Unit 230 230 234 234 236 236 Dinkes
1). Posyandu Terdaftar Unit 230 230 234 236 236 Dinkes
2). Posyandu Tidak Aktif Unit 0 0 Dinkes
2. PosKesDes Unit 41 41 38 2 36 36 Dinkes
3. Puskesmas ** Unit 48 48 48 73 60 60 Dinkes
1). Induk Unit 12 12 12 12 13 13 Dinkes
2). Pembantu Unit 22 22 22 22 21 21 Dinkes
3). Keliling Unit 12 12 12 27 13 13 Dinkes
4). Poliklinik Unit 2 2 2 12 13 13 Dinkes
4. Rumah Sakit Umum
Daerah **Unit 1 1 1 0 1 1 Dinkes
1). Tipe A Unit 1 0 0 Dinkes
2). Tipe B Unit 0 0 0 Dinkes
3). Tipe C Unit 0 1 1 0 1 1 Dinkes
4). Tipe D Unit 0 0 0 Dinkes
5. Rumah Sakit Umum
Swasta **Unit 1 1 0 1 0 Dinkes
1). Tipe A Unit 0 0 1 Dinkes
2). Tipe B Unit 0 0 0 Dinkes
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
38/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
38 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
3). Tipe C Unit 1 1 0 Dinkes
4). Tipe D Unit 0 0 0 Dinkes
7. Klinik/Praktek Dokter Unit 17 17 92 0 2 Dinkes
8. Layanan Air Bersih * 46.766 24.283 PDAM
1). Jumlah Rumah Tangga
Yang Menggunaka Layanan Air
Bersih **
RT 7.507 7.569 36.297 24.283 10.385 10.385 PDAM
1. Leding
(Perpipaan)RT 4.082 4.082 9.216 10.385 10.385 PDAM
2. Sumur Lindung RT 3.425 3.487 3.594
3. Sumur Tidak
TerlindungRT 0 0
4. Mata Air
TerlindungRT 0 0 23.487
2). Jumlah Penduduk
Yang Mendapatkan Akses Air
Minum
Penduduk 39.197 39.197 49.489
II. Jumlah Sarana Industri dan
Industri Farmasi *Dinkes
1. Industri Farmasi
NarkotikaBuah 0 0 0 Dinkes
2. Industri Farmasi Produksi
Obat TradisionalBuah 0 0 0 Dinkes
3. Gudang Farmasi Unit 1 1 1 1 1 1 Dinkes
4. PBF (Pedagang Besar
Farmasi)Buah 0 0 0 Dinkes
5. Produk Alat Kesehatan Buah 0 0 0 Dinkes
6. Penyalur Obat Kesehatan Buah 0 0 0 Dinkes
7. Cabang Penyalur Alat
Kesehatan Cabang 0 0 0 Dinkes
III. Kesehatan Masyarakat * Dinkes
1. Jumlah Orang Sakit Jiwa Orang 376 376 0 35 61 Dinkes
2. Jumlah Penderita Narkoba Orang 0 0 5 Dinkes
3. Jumlah Balita * Dinkes
1). Jumlah Seluruh Balita
Kurang GiziBalita 1.449 1.449 1.369 0 575 137 Dinkes
2). Jumlah Anak Balita 0 -
3 ThnBalita 16.168 16.168 16.261 0 12.969 13.426 Dinkes
3). Jumlah Balita Kurang
Gizi yang Mendapat PerawatanBalita 1.449 1.449 1.369 863 137 Dinkes
4. Jumlah PendudukMeninggal Menurut Wabah
(Total) *
Dinkes
1). Menurut Wabah
MuntaberJiwa 0 0 0 Dinkes
2). Menurut Wabah
Demam BerdarahJiwa 0 0 1 Dinkes
3). Menurut Wabah Infeksi
Saluran PernafasanJiwa 0 0 0 Dinkes
4). Menurut Wabah
CampakJiwa 0 0 0 Dinkes
5). Menurut Wabah
MalariaJiwa 0 0 0 Dinkes
6). Menurut Wabah
LainnyaJiwa 0 0 0 Dinkes
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
39/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
39 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
6. Jumlah Ibu Hamil Gizi
BurukJiwa 0 0 0 195 174 Dinkes
7. Jumlah Peserta Program
KB Aktif
Jiwa 27.658 27.658 24.530 27.091 Dinkes
1). Laki - Laki Jiwa 761 761 33 24.530 347 329 Dinkes
2). Perempuan Jiwa 26.897 26.897 24.497 29.122 26.744 24.565 Dinkes
8. Jumlah Akseptor KB Jiwa 27.658 27.658 29.803 27.091 Dinkes
1). Laki - Laki Jiwa 761 761 33 347 329 Dinkes
2). Perempuan Jiwa 26.897 26.897 24.497 26.744 24.565 Dinkes
9. Jumlah Pasangan Usia
SuburPasang 34.824 34.824 29.931 29.931 37.078 37.069 Dinkes
10. Jumlah Pasangan Usia
Subur ber KBPasang 27.658 27.658 24.530 24.530 27.291 24.894 Dinkes
11. Jumlah Kunjungan Ibu
Hamil K4Kali 3.122 3.122 3.099 3.039 3.270 1.069 Dinkes
12. Cakupan Kunjungan IbuHamil K4
% 89,46 89,46 93 93,03 97,38 29,38 Dinkes
13. Pelayanan Anak Balita Kali 13.232 13.232 10.806 16.022 13.258 2.348 Dinkes
14. Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan
Kali 237 237 470 2.857 196 65 Dinkes
15. Pelayanan Nifas Kali 2.724 2.724 2.911 2.911 3.331 9.091 Dinkes
16. Neonatus dengan
komplikasi yang ditanganiKali 100 100 176 177 201 Dinkes
17. Penjaringan Kesehatan
Siswa SD dan SetingkatOrang 0 0 4.374 Dinkes
18. Jumlah Pelayanan Gawat
Darurat Level 1 Yang Harus
Diberikan Sarana Kesehatan
Kali 0 0 0 Dinkes
IV. Pedagang Kesehatan * Dinkes
1. Apotek Unit 7 7 12 12 12 12 Dinkes
2. Toko Obat Unit 19 19 14 13 13 Dinkes
V. Tenaga Kesehatan ** Orang 294 294 272 310 584 306 Dinkes
1. Dokter Umum Orang 25 25 13 28 16 16 Dinkes
2. Dokter Spesialis Orang 4 4 7 15 15 15 Dinkes
3. Dokter Gigi Orang 14 14 11 14 14 14 Dinkes
4. Perawat Orang 103 103 61 61 212 66 Dinkes
5. Bidan Orang 69 69 60 64 104 54 Dinkes
6. Ahli Penyehatan
LingkunganOrang 0 0 0 16 14 14 Dinkes
7. Sarjana Farmasi Orang 13 13 7 11 8 15 Dinkes
8. Ahli Gizi Orang 16 16 20 18 26 16 Dinkes
9. Analis Laboratorium Orang 16 16 18 10 31 7 Dinkes
10. Ahli Rontgen Orang 0 0 Dinkes
11. Bidan Desa Orang 0 0 54 Dinkes
12. Asisten Apoteker Orang 5 5 9 25 2 Dinkes
13. Pranata Laboratorium
KesehatanOrang 0 0 2 2 Dinkes
14. Bidan Desa Orang 0 0 Dinkes
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
40/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
40 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
15. Epidemiolog Kesehatan Orang 0 0 23 1 Dinkes
16. Entomolog Kesehatan Orang 0 0 Dinkes
17. Sanitarian Orang 14 14 13 5 5 Dinkes
18. Administrator Kesehatan Orang 0 0 2 2 Dinkes
19. Penyuluh Kesehatan
MasyarakatOrang 15 15 37 26 26 Dinkes
20. Perawat Gigi Orang 0 0 16 17 12 Dinkes
21. Nutrisionis Orang 0 0 19 19 Dinkes
22. Radiografer Orang 0 0 10 10 Dinkes
23. Perekam Medis Orang 0 0 9 9 Dinkes
24. Teknisi Elektromedis Orang 0 0 6 1 Dinkes
VI. Cakupan Komplikasi
Kebidanan *Dinkes
1. Cakupan Komplikasi
Kebidanan Yang ditangani% 1.070 1.070 5.210 1.332 30,06 9,53 Dinkes
1). Jumlah Komplikasi
Kebidanan Yang Mendapat
Penanganan
Orang 535 535 347 666 202 52 Dinkes
2). Jumlah Ibu Dengan
Komplikasi KebidananOrang 535 535 666 666 202 52 Dinkes
2. Cakupan Pertolongan
Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
% 5.804 5.804 9.488 6.199 101,93 31,2 Dinkes
1). Jumlah Ibu Yang
Ditolong Oleh Tenaga KesehatanOrang 2.724 2.724 3.018 3.018 3.268 1.052 Dinkes
2). Jumlah SeluruhSasaran Ibu Bersalin
Orang 3.080 3.080 3.181 3.181 3.331 1.091 Dinkes
VII. Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization% 63 63 9.701 65 97 100 Dinkes
1. Jumlah Desa/Kelurahan
UCIDesa 63 63 65 65 65 67 Dinkes
VIII. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit:
*
Dinkes
1. TBC BTA % 558 287 6.870 451 18,83 Dinkes
1). Jumlah Penderita Baru
TBC BTA Yang Ditemukan dan
Diobati
Orang 187 187 259 63 71 11 Dinkes
2). Jumlah Perkiraan
Penderita Baru TBC BTA Orang 371 100 377 388 377 11 Dinkes
2. DBD % 236 125 100 48 Dinkes
1). Jumlah Penderita Baru
DBD Yang Ditangani sesuai SOPOrang 118 7 6 48 106 155 Dinkes
2). Jumlah Penderita Baru
DBD Yang DitemukanOrang 118 118 6 106 155 Dinkes
3. Acute Flacid Paraly % 5 4 1 100 Dinkes
1). Jumlah Penderita Baru
Acute Flacid Paraly Yang
Ditemukan dan Diobati
Orang 3 2 2 2 Dinkes
2). Jumlah Perkiraan
Penderita Baru Acute FlacidParaly
Orang 2 2 2 2 Dinkes
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
41/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
41 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
4. Penyakit lainnya % 12.146 10.653 8.651 45,86 Dinkes
1). Jumlah Penderita
Penyakit Lainnya Yang
Ditemukan dan Diobati
Orang 6.073 3.103 7.726 2.612 Dinkes
2). Jumlah Perkiraan
Penderita Baru Penyakit
Lainnya
Orang 6.073 7.550 8.931 5.696 Dinkes
IX. Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
% 113 0 18.594 11 Dinkes
1. Jumlah Kunjungan Pasien
Miskin di Sarana Kesehatan
Strategis
Orang 113 0 104.637 19.806 Dinkes
X. Cakupan Pelayanan
Kesehatan Dasar Pasien
Masyarakat Miskin
% 90.917 0 0 16,815 Dinkes
XI. Cakupan Kunjungan Bayi % 5.973 5.940 9.384 6.034 106,85 Dinkes
1. Jumlah Kunjungan Bayi
Memperoleh PelayananKesehatan Sesuai Standar
Bayi 2.936 2.965 2.832 3.006 873 Dinkes
2. Jumlah Seluruh Bayi Lahir
Hidup di satu Wilayah Kerja
Kurun Waktu Yang Sama
Bayi 3.037 2.975 3.018 3.028 817 Dinkes
XII. Desa/Kelurahan yang
mengalami Kejadian Luar Biasa
(KLB) yang Dilakukan
Penyelidikan Epidemi
Desa 3 3 1 1 Dinkes
XIII. Jumlah Desa Siaga Aktif Desa 41 43 59 59 64 Dinkes
Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng
2. Pendidikan, Kebudayaan Nasional,Pemuda dan Olahraga
Informasi keadaaan Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda
dan Olahraga kabupaten Bantaeng secara lengkap dapat dilihat dari
tabel data di bawah ini:
Tabel 4.6
Keadaaan Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda Dan
Olahraga Kabupaten Bantaeng
NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015SUMBER
DATA
I. Pendidikan Umum *
1. Jumlah Sekolah *
1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Unit 43 43 52 57 59 Dikpora
1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 42 42 51 56 58 Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
42/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
42 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1). Bangunan Baik Unit 42 42 51 56 53 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit 5 Dikpora
2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Unit 1 43 1 1 1 Dikpora
1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 0 42 0 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 42 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
3). Sekolah Dasar (SD) ** Unit 132 Dikpora
1. Negeri ** Unit 130 130 132 132 137 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 130 130 132 132 123 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit 14 Dikpora
2. Swasta ** Unit 1 1 1 1 2 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 2 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
4). Sekolah Lanjut Tingkat Pertama
(SMP) **Unit 29 Dikpora
1. Negeri ** Unit 13 13 20 24 23 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 13 13 20 24 21 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit 2 Dikpora
2. Swasta ** Unit 8 8 9 9 10 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 8 8 9 9 10 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
5). Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SMA) ** Unit 5 Dikpora
1. Negeri ** Unit 4 4 5 5 6 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 4 4 5 5 6 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 8 0 0 1 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 8 1 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
6). Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SMK) ** Unit 7 7 10 10 10 Dikpora
1. Negeri ** Unit 4 4 5 5 5 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 4 4 5 5 5 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 3 3 5 5 5 Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
43/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
43 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1). Bangunan Baik Unit 3 3 5 5 5 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
7). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Unit 2 Dikpora
8). Sekolah Menengah Kejuruan Unit 10 10 Dikpora
9). Akademi atau Program Diploma Unit 2 Dikpora
2. Jumlah Sekolah/Perguruan Agama * Dikpora
1). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Unit 16 Dikpora
1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 10 10 17 15 18 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 10 10 17 15 17 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit 1 Dikpora
2). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Unit 30 Dikpora
1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 24 24 26 29 30 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 24 24 26 29 26 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit 4 Dikpora
3). Madrasah Aliyah (MA) ** Unit 17 Dikpora
1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora
2. Swasta ** Unit 13 13 15 16 16 Dikpora
1). Bangunan Baik Unit 13 13 15 16 15 Dikpora
2). Bangunan Tidak Baik Unit 1 Dikpora
3. Jumlah Kelas * 1.966 Dikpora
1). TK dan Sejenisnya Unit 123 137 148 148 177 Dikpora
2). SD dan Sejenisnya Unit 1.083 1.128 1.120 1.114 1.184 Dikpora
3). SMP dan Sejenisnya Unit 370 362 393 429 427 Dikpora
4). SMA dan Sejenisnya Unit 139 156 284 173 211 Dikpora
5). PT dan Sejenisnya Unit Dikpora
6). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Unit 2 2 Dikpora
7). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unit 89 92 100 100 115 Dikpora
4. Jumlah Siswa / Mahasiswa * Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
44/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
44 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 1.780 1.932 1.953 1.953 2.488 Dikpora
1. Negeri Orang 50 55 52 52 63 Dikpora
2. Swasta Orang 1.730 1.877 1.901 1.901 2.425 Dikpora
2). Taman Penitipan Anak (TPA) ** Orang 0 20 Dikpora
1. Negeri Orang Dikpora
2. Swasta Orang 20 Dikpora
3). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 49 52 53 53 45 Dikpora
1. Negeri Orang 49 52 53 53 45 Dikpora
2. Swasta Orang Dikpora
4). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 25.244 2.444.167 22.882.140 23.022 21.830 Dikpora
1. Negeri Orang 25.070 2.444.167 22.882.140 22.882 21.706 Dikpora
2. Swasta Orang 174 140 124 Dikpora
5). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SMP) **Orang 6.393 6.253 6.281 6.281 6.461 Dikpora
1. Negeri Orang 5.873 5.690 5.653 5.653 5.720 Dikpora
2. Swasta Orang 520 563 628 628 741 Dikpora
6). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 2.487 2.869 3.320 3.320 3.822 Dikpora
1. Negeri Orang 2.487 2.869 3.320 3.320 3.787 Dikpora
2. Swasta Orang 35 Dikpora
7). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 2.357 2.530 2.429 2.429 2.367 Dikpora
1. Negeri Orang 2.357 2.297 2.124 2.124 2.082 Dikpora
2. Swasta Orang 233 305 305 285 Dikpora
8). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Orang 20 20 60 Dikpora
5. Jumlah Guru dengan Kualifikasi S1/D-IV
**Orang 2.537 3.039 3.863 3.991 Dikpora
1). Sekolah Dasar (SD) Sederajat Orang 2.537 3.039 3.863 2.130 Dikpora
2). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SMP) SederajatOrang 998 Dikpora
3). Sekolah Menengah Atas (SMA)
SederajatOrang 863 Dikpora
6. Jumlah Guru dan Dosen * Dikpora
1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 213 219 239 239 261 Dikpora
1. Negeri Orang 6 7 7 7 5 Dikpora
2. Swasta Orang 207 212 232 232 256 Dikpora
2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 10 12 13 13 15 Dikpora
1. Negeri Orang 10 13 13 15 Dikpora
2. Swasta Orang 12 Dikpora
3). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 2.339 2.400 2.441 2.677,58 2.354 Dikpora
1. Negeri Orang 2.325 2.387 2.426 2.426 2.337 Dikpora
2. Swasta Orang 14 13 15 15 17 Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
45/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
45 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
4). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SMP) **Orang 547 584 661 938,89 631 Dikpora
1. Negeri Orang 399 433 495 495 498 Dikpora
2. Swasta Orang 148 151 166 166 133 Dikpora
5). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 190 207 240 240 283 Dikpora
1. Negeri Orang 190 207 240 240 271 Dikpora
2. Swasta Orang 12 Dikpora
6). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 240 287 352 352 353 Dikpora
1. Negeri Orang 167 212 254 254 259 Dikpora
2. Swasta Orang 73 75 98 98 94 Dikpora
7). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Orang 15 Dikpora
7. Jumlah Guru Per Kelas * Dikpora
1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 3,4 3,29 3,07 2,69 Dikpora
1. Negeri Orang 1,5 1,4 1,17 1 Dikpora
2. Swasta Orang 1,9 1,89 1,9 1,69 Dikpora
2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 0,71 1,5 0,93 Dikpora
1. Negeri Orang 0,71 1,5 0,93 Dikpora
2. Swasta Orang Dikpora
3). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 4,62 3,95 4,87 4,32 Dikpora
1. Negeri Orang 2,29 2,32 2,37 2,2 Dikpora
2. Swasta Orang 2,33 1,63 2,5 2,12 Dikpora
4). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SMP) **Orang 7,59 7,67 8,23 6,07 Dikpora
1. Negeri Orang 1,67 2,08 2,3 2,16 Dikpora
2. Swasta Orang 5,92 5,59 5,93 3,91 Dikpora
5). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 2,38 2,35 2,38 8,26 Dikpora
1. Negeri Orang 2,38 2,35 2,38 2,26 Dikpora
2. Swasta Orang 6 Dikpora
6). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 223,08 8,9 9,08 49,72 Dikpora
1. Negeri Orang 217 2,65 2,95 2,72 Dikpora
2. Swasta Orang 6,08 6,25 6,13 47 Dikpora
7). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 7,46 6,44 7,54 5,86 Dikpora
1. Negeri Orang 4,33 3,67 4,5 3,28 Dikpora
2. Swasta Orang 3,13 2,77 3,04 2,58 Dikpora
8). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 8,98 7,75 7,16 5,49 Dikpora
1. Negeri Orang 4,25 3,33 3 2,4 Dikpora
2. Swasta Orang 4,73 4,42 4,16 3,09 Dikpora
9). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 11,82 10,17 10,36 6,66 Dikpora
1. Negeri Orang 6,14 4,56 5,22 2,83 Dikpora
2. Swasta Orang 5,68 5,61 5,14 3,83 Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
46/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
46 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
8. Jumlah Siswa / Mahasiswa Perguruan
Agama *Dikpora
1). Raudatul Athfal (RA) ** Orang 213 263 329 326 Dikpora
1. Negeri Orang 213 263 329 Dikpora
2. Swasta Orang 326 Dikpora
2). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 916 1.214 1.238 1.238 1.532 Dikpora
1. Negeri Orang 100 115 107 107 107 Dikpora
2. Swasta Orang 816 1.099 1.131 1.131 1.425 Dikpora
3). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 1.454 1.723 1.987 3.510 3.644 Dikpora
1. Negeri Orang 197 209 242 242 244 Dikpora
2. Swasta Orang 1.257 1.514 1.745 3.268 3.400 Dikpora
4). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 1.423 1.708 1.946 1.946 2.162 Dikpora
1. Negeri Orang 166 194 201 201 235 Dikpora
2. Swasta Orang 1.257 1.514 1.745 1.745 1.927 Dikpora
9. Jumlah Guru dan Dosen Perguruan
Agama *Dikpora
1). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 198 255 285 285 305 Dikpora
1. Negeri Orang 26 22 27 27 23 Dikpora
2. Swasta Orang 172 233 258 258 282 Dikpora
2). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 498 552 612 612 498 Dikpora
1. Negeri Orang 34 30 30 30 24 Dikpora
2. Swasta Orang 464 522 582 582 474 Dikpora
3). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 333 372 417 417 333 Dikpora
1. Negeri Orang 43 41 47 47 34 Dikpora
2. Swasta Orang 290 331 370 370 299 Dikpora
10. Angka Partisipasi Sekolah * 241,42 Dikpora
1). 7 - 12 Tahun % 103,57 98,49 83,31 97,63 111,85 Dikpora
2). 13 - 15 Tahun % 81,28 78,15 55,88 87,32 87,92 Dikpora
3). 16 - 18 Tahun % 45,71 5.927 68,76 56,47 50,57 Dikpora
11. Angka Partisipasi Sekolah Usia Di
Bawah 7 Tahun *Dikpora
1). Jenjang Prasekolah % 19,75 21,16 20,88 38,43 22,98 Dikpora
2). Jenjang SD/MI/Sederajat % 96,81 98,49 83,31 37,27 34,32 Dikpora
12. Angka Partisipasi Kasar * 200,65 Dikpora
1). Jenjang SD/MI/Sederajat % 110,33 106,08 103,39 103,39 117,79 Dikpora
2). Jenjang SMP/MTs/Sederajat % 93,73 98,39 93,26 97,26 94,03 Dikpora
13. Angka Partisipasi Murni * 176,91 Dikpora
1). Jenjang SD/MI/Paket A % 96,81 90,91 83,31 83,31 93,56 Dikpora
2). Jenjang SMP/MTs/Paket B % 68,84 57,91 55,88 55,88 57,04 Dikpora
3). Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C % 45,26 30,91 47,01 37,72 34,27 Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
47/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
47 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
4). Jenjang Perguruan Tinggi % Dikpora
14. Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 5,91 5,98 5,96 5,97 5,99 Dikpora
15. Angka Putus Sekolah * 8,54 Dikpora
1). APS SD/MI ** % 6,58 11,52 6,24 4,3 -52,73 Dikpora
1. Jumlah capaian kinerja APS
SD/MI% 3,29 5,76 3,12 2,15 -54 Dikpora
2. Jumlah seluruh APS SD/MI % 3,29 5,76 3,12 2,15 1,27 Dikpora
2). APS SMP/MTS ** % 3,62 6,46 6,14 2,62 42,71 Dikpora
1. Jumlah capaian kinerja APS
SMP/MTS% 1,81 3,23 3,07 1,31 42 Dikpora
2. Jumlah seluruh APS SMP/MTS % 1,81 3,23 3,07 1,31 0,71 Dikpora
3). APS SMA/SMK/MA ** % 7,56 3,96 4 1,62 -209,94 Dikpora
1. Jumlah capaian kinerja APS
SMA/SMK/MA% 3,78 1,98 2 0,81 -212 Dikpora
2. Jumlah seluruh APS
SMA/SMK/MA% 3,78 1,98 2 0,81 2,06 Dikpora
16. Angka Kelulusan ** Orang 7.343 7.583 6.128 25.974 8.164 Dikpora
1). Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI Orang 3.444 3.560 3.449 3.551 3.520 Dikpora
2). Jumlah lulusan pada jenjang
SMP/MTsOrang 2.285 2.297 1.971 2.653 2.672 Dikpora
3). Jumlah lulusan pada jenjang
SMA/SMK/MAOrang 1.614 1.726 708 1.780 1.972 Dikpora
17. Angka Buta Huruf % 21,02 6,34 6,31 6,24 17,47 Dikpora
18. Angka Melek Huruf % 78,98 93,66 93,69 93,76 82,53 Dikpora
19. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Ke
Atas Yang Dapat Membaca dan MenulisOrang
113.82
5115.508 2.679 118.415
127.91
7Dikpora
20. Jumlah Capaian Kinerja Penduduk Yang
Berusia >15 Tahun Melek Huruf% 78,98 93,66 93,69 93,76 83,88 Dikpora
21. Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke
Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang
Ditamatkan *
Dikpora
1). TK Orang Dikpora
2). SD Orang 46.715 Dikpora
3). SMP Orang 16.429 Dikpora
4). SMA Orang 20.633 Dikpora
5). PT Orang 7.701 Dikpora
22. Proporsi Penduduk Yang Tidak Pernah
Sekolah **Orang 0 0
170.73
6Dikpora
1). 6 Tahun Orang Dikpora
2). 7-9 Tahun Orang Dikpora
3). 10 Tahun Ke Atas Orang170.73
6Dikpora
23. Angka Melanjutkan * Dikpora
1). Jumlah siswa baru tingkat I pada
jenjang SMP/MTsOrang 3.268 3.296 3.551 3.521 Dikpora
-
7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5
48/96
MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
48 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
2 15
2). Jumlah siswa baru tingkat I pada
jenjang SMA/SMK/MAOrang 2.601 2.725 2.899 3.159 Dikpora
3). Jumlah siswa baru tingkat I pada
jenjang Perguruan TinggiOrang Dikpora
24. Jumlah Siswa Miskin ** Orang 0 3.558 5.548 Dikpora
1). Jenjang SD/MI/Sederajat Orang 3.558 2.319 4.771 Dikpora
2). Jenjang SMP/MTs/Sederajat Orang 659 777 Dikpora
3). Jenjang SMA/SMK/MA Sederajat Orang 728 Dikpora
4). Jenjang Perguruan Tinggi Orang Dikpora
25. Jumlah Sekolah Yang Menyediakan
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Unit 36 89 Dikpora
26. Jumlah Sekolah Yang Memiliki
Fasilitas/Laboratorium Komputer dan Internet Unit 36 35 Dikpora
27. Jumlah Penduduk Berdasarkan
kelompok Usia Yang Bersekolah **Orang 0 54.271 49.748 Dikpora
1). 4 - 6 Tahun (PAUD) Orang 10.928 8.915 Dikpora
2). 7 - 12 Tahun (SD/MI/Sederajat) Orang 23.633 19.948 Dikpora
3). 13 - 15 Tahun (SMP/MTs/Sederajat) Orang 10.748 10.888 Dikpora
4). 16 - 18 Tahun (SMA/SMK/MA
Sederajat)Orang 8.962 9.997 Dikpora
II. Cagar Budaya Yang Dilestarikan *
1. Benda Cagar Budaya Buah
2. Bangunan Cagar Budaya Unit 15 15 15 15 15 15 Pariwisata
3. Situs Cagar Budaya Lokasi 15 15 15 15 15 15Pariwisat
a
4. Kawasan Cagar Budaya Kawasan 2 2 2 2 2 2Pariwisat
a
III. Pemuda dan Olah raga * 110 Dikpora
1. Jumlah Klub Olah Raga Klub 108 27 27 Dikpora
2. Jumlah Gedung Olah Raga Unit 2 2 2 Dikpora
top related