0 sipd bab 1-5

Upload: dhila-fadhilah-yusman

Post on 26-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    1/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    1 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    A. LATAR BELAKANG

    Pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng akan terlaksana

    dengan baik, terarah dan sinergis jika didukung dengan perencanaanyang matang dan profesional. Sejalan dengan berlakunya otonomi

    daerah, maka pemerintah Kabupaten Bantaeng memiliki kewenangan

    yang lebih luas dan mandiri untuk menentukan arah pembangunan di

    daerahnya. Sistem informasi merupakan suatu kebutuhan yang pada

    era sekarang ini menjadi suatu hal yang sangat penting didalam

    menunjang kemajuan, perkembangan suatu daerah dan pemerintahan

    Sistem informasi yang dibangun tepat akan memberikan sebuah

    gambaran kinerja yang akurat bagi penggunanya dalam pengambilan

    keputusan. Selain itu, Oleh karena itulah yang saat ini dimanfaatkan

    olehpemerintah untuk memantau perkembangan pemerintah dengan

    membangun sebuah sistem yang disebut sebagai Sistem Informasi

    Pembangunan Daerah.

    PENDAHULUAN

    Bagian Ini Berisi Gambaran

    Latar Belakang, Tujuan,

    Sasaran Dan ManfaatBAB 1

    http://pemerintah.net/http://pemerintah.net/arti-pemerintah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/arti-pemerintah/http://pemerintah.net/
  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    2/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    2 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Sistem Informasi Pembangunan Daerah merupakan amanah

    dari UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional dan UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah yang

    telah ganti dengan UU 23 Tahun 2014. Kebijakan ini kemudian

    bentuk dalam sebuah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8

    Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah menjadi

    pedoman bagi pemerintah dalam pelaksanaannya. Berdasarkan

    Permendagri nomor 8 Tahun 2014, Sistem Informasi Pembangunan

    Daerah selanjutnya di singkat SIPD adalah suatu sistem yangmendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data

    pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada

    masyarakat dan bahan pengambilan keputusan dalam rangka

    perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerjapemerintah daerah.SIPD

    pada dasarnya memiliki nilai yang sangat strategis bagi kepentingan

    Pusat dan Daerah, apabila keseluruhan aspek data yang telah

    ditetapkan dapat dipenuhi.

    B. TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT

    Adapun tujuan dari Kegiatan Sistem Informasi Pembangunan

    Daerah (SIPD) adalah :

    1. Menyediakan dukungan data dan informasi bagi pengambilan

    keputusan dan kebijakan, baik didaerah maupun di pusat.2. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun

    pola kerja berbasis data dan informasi

    3. Membangun Database Pembangunan Daerah Kabupaten yang

    menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki

    oleh daerah Kabupaten Bantaeng.

    4. Memudahkan sarana Informasi bagi semua kalangan masyarakat.

    Sasaran Kegiatan SIPD adalah :

    http://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdfhttp://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdfhttp://pemerintah.net/download-uu-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintah-daerah/http://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/pemerintah-daerah/http://pemerintah.net/pemerintah-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://pemerintah.net/sistem-informasi-pembangunan-daerah/http://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://pemerintah.net/download-uu-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintah-daerah/http://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdfhttp://tanamanpangan.pertanian.go.id/files/UU252004.pdf
  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    3/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    3 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1. Meningkatnya kapasitas daerah dalam penyelenggaraan

    Pemerintah dan pembangunan di daerah.2. Tersedianya data dan informasi secara cepat dan mudah bagi

    pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan di daerah.

    3. Terbangunnya sistem informasi database Pembangunan Daerah

    daerah.

    4. Terlaksananya manajemen pengelolaan database Pembangunan

    Daerah yang baik dan akurat.

    Adapun manfaat dari kegiatan Sistem Informasi Pembangunan

    Daerah (SIPD) adalah berfungsi sebagai sebuah jejaring dalam

    pengumpulan data secara terpadu, realtime dan online di pusat dan

    daerah dengan menggunakan teknologi informasi, sebagai dukungan

    dalam perencanaan program dan kegiatan serta evaluasi.

    Pembangunan daerah secara rasional, efektif dan efisien. Tentunya

    Sistem informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mendukung

    integrasi pemanfaatan data terkait dengan Perkembangan

    Pembangunan pada masing-masing instansi pemerintah. Selain itu,

    fungsi lain dari kegiatan SIPD adalah sebagai media akuntabilitas

    publik yang memungkinkan masyarakat mengevaluasi kinerja

    pemerintah, mengevaluasi program-program pembangunan, dan

    sekaligus mengevaluasi capaian-capaian pembangunan.

    Mencermati tujuan, sasaran dan manfaat kegiatan SIPDtersebut, maka tidak hanya pusat yang akan diuntungkan, namun

    daerah secara langsung juga sangat diuntungkan. Bersama data dan

    informasi, maka penyusunan perencanaan pembangunan di Provinsi

    Kabupaten/Kota, dapat lebih akurat dan mendekati kebutuhan riil

    masyarakat.

    Oleh Karena itu, Bappeda Kabupaten Bantaeng sebagai instansi

    yang mengkoordinir kegiatan SIPD, berkewajiban untuk

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    4/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    mengembangkan sistem ini lebih lanjut secara implementatif teknis,

    sehingga berbagai tujuan dan sasaran yang akan dicapai dapatdirealisasikan secara optimal. Hal ini yang mendasari penyusunan

    Modul Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Bantaeng

    sehingga pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng akan terlaksana

    dengan baik, terarah dan sinergis jika didukung dengan perencanaan

    yang matang dan profesional.

    Sistem Informasi Pembangunan Daerah ini merupakan sistem

    informasi yang menyajikan informasi pembangunan daerahKabupaten Bantaeng dalam bentuk Modul yang menggambarkan

    seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Bantaeng,

    data ini bersumber dari SKPD dan Kantor terkait yang ada di

    Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Modul SIPD ini diharapkan dapat

    membantu masyarakat dan stakeholder untuk mencari informasi

    tentang perkembangan dan potensi yang ada di Kabupaten Bantaeng.

    Selain itu SIPD ini diharapkan bisa menjadi salah satu Pintu Gerbang

    penghimpun, penyedia data yang akurat dan terbaru untuk

    perencanaan di Kabupaten Bantaeng.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    5/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    5 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Gambar 2.1 Peta Kabupaten Bantaeng

    Bagian Ini Berisi Gambaran Tentang

    Sejarah Kabupaten Bantaeng BAB 2

    BANTAENG BUTTA TOADALAM SEJARAH

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    6/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    6 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    A. SEJARAH BANTAENG

    Pada awal mula lahirnya Kabupaten Bantaeng masih dibawah

    Pemerintahan Kerajaan yakni dikenal dengan Kerajaan Bantayan.

    Sejumlah literatur menyebutkan jika raja pertama yakni, Raja

    Mula Tau, memiliki 7 pemimpin dari 7 kawasan kerajaan yang

    berada di kawasan yang dikuasainya untuk membantu

    pemerintahan Raja Mula Tau.

    Dalam sejarah peradaban budaya di Bantaeng, warga asli

    Bantaeng berkaitan erat dengan

    komunitas Onto. Komunitas Onto

    memiliki sejarah tersendiri yang

    menjadi cikal bakal Bantaeng.

    Konon daerah Bantaeng dahulunya

    masih berupa lautan dan hanya

    beberapa tempat tertentu saja yang

    berupa dataran yaitu daerah Onto

    dan beberapa daerah di sekitarnya

    yaitu Sinoa, Bisampole, Gantarang

    Keke, Mamampang, Katapang dan

    Lawi-Lawi. Sedangkan masing-masing daerah ini memiliki

    pemimpin sendiri-sendiri yang disebut denganKare. Konon dalam

    tutur sejarah Kabupaten Bantaeng diceritakan bahwa suatu

    ketika para Kare' yang berjumlah tujuh orang bermufakat untuk

    mengangkat satu orang yang akan memimpin mereka semua.

    Sebelum itu mereka sepakat untuk melakukan pertapaan lebih

    dulu, untuk meminta petunjuk kepada Dewata (Yang Maha

    Kuasa) siapa kira-kira yang tepat menjadi pemimpin mereka.

    Lokasi pertapaan yang dipilih adalah daerah Onto.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    7/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Ketujuh Kare' itu kemudian bersemedi di tempat itu. Tempat-tempat

    semedi itu sekarangdisimbolkan dengan

    Balla Tujua (tujuh

    rumah kecil yang

    beratap, berdinding

    dan bertiang

    (bambu). Pada saat

    mereka bersemedi,turunlah cahaya ke

    Kare' Bisampole (Pimpinan daerah Bisampole) dan terdengar suara:

    Apangaseng antu Nuboya Nakadinging-dinginganna (Apa yang

    engkau cari dalam cuaca dingin seperti ini). Lalu Kare' Bisampole

    menjelaskan maksud kedatangannya untuk mencari orang yang tepat

    memimpin mereka semua, agar tidak lagi terpisah-pisah seperti

    sekarang ini. Lalu kembali terdengar suara: Ammuko mangemako

    rimamampang ribuangayya Risalu Cinranayya (Besok datanglah

    kesatu tempat permandian yang terbuat dari bambu).Keesokan

    harinya mereka mencari tempat yang dimaksud di daerah Onto. Di

    tempat itu mereka menemukan seorang laki-laki sedang mandi.

    Inilah kemudian yang disebut dengan To Manurunga ri Onto. Lalu

    ketujuh Kare' menyampaikan tujuannya untuk mencari pemimpin,

    sekaligus meminta Tomanurung untuk memimpin mereka.

    Tomanurung menyatakan kesediaannya, tapi dengan syarat: Eroja

    nuangka anjari Karaeng, tapi nakkepa anging kau leko kayu, nakke

    jene massolong ikau sampara mamanyu(saya mau diangkat menjadi

    raja pemimpin kalian tapi saya ibarat angin dan kalian adalah ibarat

    daun, saya air yang mengalir dan kalian adalah kayu yang hanyut),

    kata Tomanurung.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    8/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    8 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Ketujuh Kare' yang

    diwakili oleh Kare'Bisampole pun

    menyahut; Kutarimai

    Pakpalanu tapi

    kualleko pammajiki

    tangkualleko pakkodii,

    Kualleko tambara

    tangkualleko racung.(Saya terima

    permintaanmu tapi kau hanya kuangkat jadi raja untuk

    mendatangkan kebaikan dan bukan untuk keburukan, juga engkau

    kuangkat jadi raja untuk jadi obat dan bukannya racun). Maka jadilah

    Tomanurung ri Onto ini sebagai raja bagi mereka semua. Pada saat ia

    memandang ke segala penjuru maka daerah yang tadinya laut

    berubah menjadi daratan. Tomanurung ini sendiri lalu mengawini

    gadis Onto yang dijulukiDampang Onto(Gadis jelitanya Onto).

    Setelah itu mereka berangkat ke arah suatu tempat yang sekarang

    disebut Gamacayya. Di satu tempat mereka bernaung di bawah pohon

    lalu bertanyalah Tomanurung pohon apa ini, dijawab oleh Kare'

    Bisampole: Pohon Taeng sambil memandang kearah enam kare' yang

    lain. Serentak keenam kare' yang lain menyatakan Ba (tanda

    membenarkan dalam bahasa setempat). Dari sinilah kemudian

    muncul kata Bantaeng dari dua kata tadi yaitu Ba dan Taeng jelas

    Karaeng Imran Masualle.

    Dalam sejarahnya daerah Onto menjadi daerah sakral dan menjadi

    tempat perlindungan bagi keturunan raja Bantaeng bila mendapat

    masalah yang besar. Maka bagi anak keturunan kerajaan tidak boleh

    sembarangan memasuki daerah ini, kecuali diserang musuh atau

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    9/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    9 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    dipakaikan dulu tanduk dari emas. Angka 7 (tujuh) menunjukkan

    simbolBalla Tujuadi Onto dan Tau Tujua yang memerintah dimasalalu, yaitu: Kare' Onto, Bissampole, Sinoa, Gantarangkeke,

    Mamampang, Mamampang, Katapang dan Lawi-Lawi.

    Menurut Prof. Nurudin Syahadat, Bantaeng sudah ada sejak tahun

    500 Masehi, sehingga dijuluki Butta Toa atau Tanah Tuo (Tanah

    bersejarah). Selanjutnya laporan peneliti Amerika Serikat Wayne A.

    Bougas menyatakan bahwa daerah Bantayan merupakan wilayah

    kekuasaan Kerajaan Makassar awal tahun 1200-1600, yang

    dibuktikan dengan ditemukannya penelitian arkeologi dan para

    penggali keramik pada bagian penting wilayah Bantaeng yakni

    berasal dari Dinasti Sung (960-1279) dan dari DinastiYuan (1279-

    1368).

    Naskah peta Kerajaan Singosari pada tahun 1254 masa pemerintahan

    Raja Kertanegara, wilayah Bantaeng sudah tertera dalam peta

    tersebut guna memperluas wilayahnya ke daerah timur Nusantara

    untuk menjalin hubungan niaga pada tahun 1254-1292. Penemuan

    otentik peta Singosari ini jelas membuktikan Bantaeng sudah ada dan

    eksis ketika itu.

    Pada masa penjajahan Hindia Belanda, Bantaeng atau Bantayan

    dijadikan sebagai Afdeling atau pusat pemerintahan yang

    mengkoordinir beberapa wilayah di sekitarnya. Bersamaan itu pula

    tepatnya sejak 11 Nopember 1737, nama Bantayan akhirnya diubah

    menjadi Bonthain oleh Pemerintah Hindia Belanda.

    Sejarah mencatat pada tanggal 7 Juli 1667 terjadi perang Makassar,

    dimana tentara Belanda mendarat lebih dahulu di Bantaeng sebelum

    menyerang Gowa karena letaknya yang strategis sebagai bandar

    pelabuhan dan lumbung pangan Kerajaan Gowa. Serangan Belanda

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    10/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    10 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    tersebut gagal, karena ternyata dengan semangat patriotisme rakyat

    Bantaeng sebagai bagian Kerajaan Gowa pada waktu itu mengadakanperlawanan besar-besaran.

    Nama raja-raja Bantaeng yang pernah memerintah Bantaeng mulai

    dari kerajaan Bantaeng awal tahun 1254 hingga masa kemerdekaan

    tahun 1952 dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Bantaeng pada awalnya sebagai Kerajaan yakni tahun 1254 -

    1293 yang mana diperintah oleh Mula Tauyang bergelar To Toa

    yang memimpin Kerajaan Bantaeng yang terdiri dari 7 Kawasan

    yang masing-masing diantaranya dipimpin oleh Karaeng, yaitu

    Kare' Onto, Kare' Bissampole, Kare' Sinoa, Kare'

    Gantarang.Keke, Kare' Mamampang, Kare' Katampang dan Kare'

    Lawi-Lawi, yang semua Kare' tersebut dikenal dengan nama

    Tau Tujua

    Raja kedua yang memerintah yaitu Raja Massaniaga pada tahun

    1293.

    Tahun 1293 - 1332 dipimpin oleh To Manurung atau yang

    bergelar Karaeng Loeya.

    Tahun 1332 - 1362 dipimpin oleh Massaniaga Maratung.

    Tahun 1368 - 1397 dipimpin oleh Maradiya.

    Tahun 1397 - 1425 dipimpin oleh Massanigaya.

    Tahun 1425 - 1453 dipimpin oleh I Janggong yang bergelarKaraeng Loeya.

    Tahun 1453 - 1482 dipimpin oleh Massaniga Karaeng Bangsa

    Niaga.

    Tahun 1482 - 1509 dipimpin oleh Daengta Karaeng Putu Dala

    atau disebut Punta Dolangang.

    Tahun 1509 - 1532 dipimpin oleh Daengta Karaeng Pueya.

    Tahun 1532 - 1560 dipimpin oleh Daengta Karaeng Dewata.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    11/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    11 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Tahun 1560 - 1576 dipimpin oleh I Buce Karaeng Bondeng Tuni

    Tambanga. Tahun 1576 - 1590 dipimpin oleh I Marawang Karaeng Barrang

    Tumaparisika Bokona.

    Tahun 1590 - 1620 dipimpin oleh Massakirang Daeng

    Mamangung Karaeng Majjombea Matinroa ri Jalanjang Latenri

    Rua.

    Tahun 1620 - 1652 dipimpin oleh Daengta Karaeng Bonang yang

    bergelar Karaeng Loeya.

    Tahun 1652 - 1670 dipimpin oleh Daengta Karaeng Baso To

    Ilanga ri Tamallangnge.

    Tahun 1670 - 1672 dipimpin oleh Mangkawani Daeng Talele.

    Tahun 1672 - 1687 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Baso (kedua

    kalinya).

    Tahun 1687 - 1724 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Ngalle.

    Tahun 1724 - 1756 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Manangkasi.

    Tahun 1756 - 1787 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Loka.

    Tahun 1787 - 1825 dipimpin oleh Ibagala Daeng Mangnguluang

    Tunijalloka ri Kajang.

    Tahun 1825 - 1826 dipimpin oleh La Tjalleng To Mangnguliling

    Karaeng Tallu Dongkonga ri Bantaeng yang bergelar Karaeng

    Loeya ri Lembang.

    Tahun 1826 - 1830 dipimpin oleh Daeng To Nace (Janda

    Permaisuri, Kr. Bagala Dg. Mangnguluang Tunijalloka ri

    Kajang).

    Tahun 1830 - 1850 dipimpin oleh Mappaumba Daeng To

    Magassing.

    Tahun 1850 - 1860 dipimpin oleh Daeng To Pasaurang.

    Tahun 1860 - 1866 dipimpin oleh Karaeng Basunu.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    12/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    12 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Tahun 1866 - 1877 dipimpin oleh Karaeng Butung.

    Tahun 1877 - 1913 dipimpin oleh Karaeng Panawang. Tahun 1913 - 1933 dipimpin oleh Karaeng Pawiloi.

    Tahun 1933 - 1939 dipimpin oleh Karaeng Mangkala.

    Tahun 1939 - 1945 dipimpin oleh Karaeng Andi Mannapiang.

    Tahun 1945 - 1950 dipimpin oleh Karaeng Pawiloi (kedua

    kalinya).

    Tahun 1950 - 1952 dipimpin oleh Karaeng Andi Mannapiang

    (kedua kalinya).

    Tahun 1952-Karaeng Massoelle (sebagai pelaksana tugas).

    B. Sejarah Masa Kemerdekaan

    Setelah masa kemerdekaan secara resmi Bonthain akhirnya diubah

    menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Bantaeng melalui Undang-

    undang Nomor 29/1959 dengan pengangkatan Bupati pertama, A Rivai

    Bulu, berdasarkan Kepmendagri Nomor UP 7/2/38-375 tanggal 28

    Januari 1960 dan dilantik tanggal 1 Pebruari

    1960.(http://rakyatsulsel.com/spirit-the-new-bantaeng.html).

    Setelah terbentuknya Kabupaten Daerah Tingkat II Bantaeng

    berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 1959, Bupati Kepala Daerah

    Tingkat II yang pertama A. Rivai Bulu dilantik pada tanggal 1

    Pebruari 1960. Kabupaten Bantaeng resmi menjadi daerah otonomiyang dipimpin secara demokratis dan menganut kaidah pemerintahan

    modern.

    Sejak saat itulah Kabupaten Bantaeng resmi memulai kiprahnya

    sebagai daerah otomomi yang secara bergantian dipimpin beberapa

    bupati. Adapun pejabat pemerintahan sejak terbentuknya Kabupaten

    Bantaeng hingga saat ini adalah sebagai berikut:

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    13/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    13 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1.A. Rivai Bulu (1960-1965)

    2.Aru Saleh (1965-1966)

    3.Solthan (1966-1971)

    4.H. Solthan (1971-1978)

    5.Drs. H. Darwis Wahab (1978-1988)

    6.Drs. H. Malingkai Maknun (1988-1993)

    7.Drs. H. Said Saggaf (1993-1998)

    8.Drs. H. Azikin Solthan, M.Si (1998-2008)

    9.Prof.Dr.Ir.H.M Nurdin Abdullah,M.Agr (2008-sekarang).

    Dalam penetapan hari jadi Kabupaten Bantaeng, terjadi dinamika dan

    proses diskusi yang panjang. Pada tanggal 2-4 Juli 1999, sesuai

    kesepakatan yang telah dicapai oleh para pakar sejarah, sesepuh dan

    tokoh masyarakat Bantaeng memutuskan tanggal 7 Desember sebagai

    Hari Jadi Kabupaten Bantaeng. Hasil musyawarah ini kemudian

    dituangkan dalam Keputusan Mubes KKB Nomor 12/Mubes

    KKB/VII/1999 tanggal 4 Juli 1999 tentang Penetapan Hari Jadi

    Bantaeng pada tanggal 7 bulan 12 tahun 1254 yang kemudian

    diperkuat dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 1999

    tentang Hari Jadi Kabupaten Bantaeng.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    14/96

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    15/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    15 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    mm. Dengan adanya kedua musim tersebut sangat menguntungkan

    bagi sektor pertanian.Kabupaten Bantaeng terletak di bagian selatan propinsi

    Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan:

    Sebelah Utara : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bulukumba

    Sebelah Timur : Kabupaten Bulukumba

    Sebelah Selatan : Laut Flores

    Sebelah Barat : Kabupaten Jeneponto

    B. PEMERINTAHAN

    Kabupaten Bantaeng terdiri atas 8 wilayah Kecamatan yaitu,

    Kecamatan Bissappu, Uluere, Bantaeng, Eremerasa, Tompobulu,

    Pajukukkang, Sinoa dan Gantarangkeke. Kecamatan Bissappu terdiri

    dari 4 desa dan 7 kelurahan, Kecamatan Uluere terdiri dari 6 desa,

    Kecamatan Bantaeng terdiri dari 1 desa dan 8 kelurahan, Kecamatan

    Eremerasa terdiri dari 9 desa, Kecamatan Tompobulu terdiri dari 6

    desa dan 4 kelurahan, Kecamatan Pajukukkang terdiri dari 10 desa,

    Kecamatan Sinoa terdiri dari 6 desa dan Kecamatan Gantarangkeke

    terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan. Adapun luas wilayah setiap

    kecamatan dan jumlah desa setiap kecamatan sebagaimana terdapat

    pada Tabel berikut :

    Tabel 3.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa

    /Kelurahan

    KecamatanDesa/

    Kelurahan

    Status

    (D/K)

    Luas

    (km2)

    Persentase Terhadap

    Luas

    Kecamatan Kabupaten

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Bissappu 32,84 8,30

    Bonto Jai D 3,63 11,05 0,92

    Bonto Manai K 3,73 11,36 0,94

    Bonto Lebang K 1,01 3,08 0,26

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    16/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    16 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Bonto Sunggu K 2,74 8,34 0,69

    Bonto Rita K 1,64 4,99 0,41

    Bonto Atu K 1,71 5,21 0,43

    Bonto Salluang D 3,61 10,99 0,91

    Bonto Langkasa K 3,59 10,93 0,91

    Bonto Cinde D 3,69 11,24 0,93

    Bonto Loe D 3,74 11,39 0,94

    Bonto Jaya K 3,75 11,42 0,95

    Uluere 67,29 17

    Bonto Rannu D 4,72 7,01 1,19

    Bonto Tallasa D 7,04 10,46 1,78

    Bonto Tangnga D 6,85 10,18 1,73

    Bonto Daeng D 10,31 15,32 2,60

    Bonto Marannu D 19,20 28,53 4,85

    Bonto Lojong D 19,17 28,49 4,84

    Sinoa 43 10,86

    Bonto Matene D 3,39 7,88 0,86

    Bonto

    Majannang D 10,31 23,98 2,60

    Bonto Maccini D 6,26 14,56 1,58

    Bonto Bulaeng D 6,27 14,58 1,58

    Bonto Tiro D 3,34 7,77 0,84

    Bonto Karaeng D 13,43 31,23 3,39

    Bantaeng 28,85 7,29

    Tappanjeng K 0,82 2,84 0,21

    Pallantikang K 0,93 3,22 0,23

    Letta K 0,79 2,74 0,20

    Mallillingi K 0,84 2,91 0,21

    Lembang K 2,97 10,29 0,75

    Lamalaka K 2 6,93 0,51

    Karatuang K 7,07 24,51 1,79

    Onto K 4,69 16,26 1,18

    Kayuloe D 8,74 30,29 2,21

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    17/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    17 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Eremerasa 45,01 11,37

    Ulugalung D 2,63 5,84 0,66

    Mamampang D 3,75 8,33 0,95

    Mappilawing D 4,75 10,55 1,20

    Pabentengan D 4,97 11,04 1,26

    Lonrong D 4,68 10,40 1,18

    Barua D 6,55 14,55 1,65

    Parangloe D 3,94 8,75 1,00

    Kampala D 7,21 16,02 1,82

    Pabumbungan D 6,53 14,51 1,65

    Tompobulu 76,99 19,45

    Lembang

    GantarangklekeK 6,37 8,27 1,61

    Pattallassang D 10,34 13,43 2,61

    Bonto-Bontoa D 4,09 5,31 1,03

    Banyorang K 2,70 3,51 0,68

    Campaga K 5,01 6,51 1,27

    Bonto

    TappalangD 5,50 7,14 1,39

    Balumbung D 6,08 7,90 1,54

    Ereng-Ereng K 4 5,20 1,01

    Labbo D 13,81 17,94 3,49

    Pattaneteang D 19,09 24,80 4,82

    Pajukukang 48,9 12,35

    Rappoa D 3,25 6,65 0,82

    Biangloe D 3,93 8,04 0,99

    Lumpangan D 4,70 9,61 1,19

    Biangkeke D 3,11 6,36 0,79

    Nipa-Nipa D 6,12 12,52 1,55

    Pajukukang D 5,85 11,96 1,48

    Borongloe D 8,40 17,18 2,12

    Papanloe D 7,35 15,03 1,86

    Baruga D 3,17 6,48 0,80

    Batukaraeng D 3,02 6,18 0,76

    Gantarangkeke 52,95 13,38

    Tanahloe K 7,84 14,81 1,98

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    18/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    18 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Layoa D 12,78 24,14 3,23

    Bajiminasa D 5,65 10,67 1,43

    Kaloling D 17,46 32,97 4,41

    Tombolo D 6,11 11,54 1,54

    Gantarangkeke K 3,11 5,87 0,79

    Sumber: Badan Pertanahan Kabupaten Bantaeng

    Adapun banyaknya desa, kelurahan, lingkungan, dusun, RW dan

    RT dapat secara lengkap dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 3.2 Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan,

    Dusun, RT dan RW

    Kecamatan Desa Kelurahan Lingkungan DusunRW/

    RKRT

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    Bissappu 4 7 2 22 64 163

    Uluere 6 - - 19 45 92

    Sinoa 6 - - 20 50 100

    Bantaeng 1 8 8 10 76 186

    Eremerasa 9 - - 22 65 141

    Tompobulu 6 4 6 19 75 190

    Pajukukang 10 - 52 94 178

    Gantarangkeke 4 2 6 16 53 120

    Jumlah 46 21 22 180 522 1 170

    Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    19/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    19 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    C. KEADAAN PENDUDUK KABUPATEN BANTAENG

    Jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng sebanyak 179 505 jiwa

    yang terdiri dari laki-laki 86 950 jiwa dan perempuan 92 555 jiwa.

    Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bantaeng adalah

    sebanyak 453,5 orang/km2. Data mengenai keadaan penduduk

    Kabupaten Bantaeng secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut

    ini:

    Tabel 3.3

    Kepadatan Penduduk Kabupaten Bantaeng Menurut

    Kecamatan Tahun 2012

    Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng

    KecamatanLuas

    (km2)

    Jumlah

    Penduduk(orang)

    Kepadatan

    Penduduk(orang/km2)

    Banyaknya

    Rumahtangga

    Kepadatan

    Penduduk

    per Rumah

    tangga

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Bissappu 32,84 31 422 956,8 7 931 4

    Uluere 67,29 10 986 163,3 2 504 4

    Sinoa 43 12 014 279,4 3 158 4

    Bantaeng 28,85 37 301 1 292,9 8 795 4

    Eremerasa 45,01 18 910 420,1 4 506 4

    Tompobulu 76,99 23 277 302,3 5 822 4

    Pajukukang 48,9 29 478 602,8 7 187 4

    Gantarangkeke 52,95 16 117 304,4 4 224 4

    Jumlah 395,83 179 505 453,5 44 27 4

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    20/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    20 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Berdasarkan tabel di atas, Kecamatan dengan kepadatan

    penduduk paling padat berada di Kecamatan Bantaeng sebesar1.292,9 orang/km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan

    penduduk paling renggang berada di Kecamatan Uluere sebesar 163,3

    orang/km2.

    D.PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTAENG

    Kondisi awal Kabupaten Bantaeng di masa pemerintahan

    Bupati Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah periode pertama tahun

    2008 cukup memprihatinkan jika dilihat dari penduduk Kabupaten

    Bantaeng sebanyak 182 ribu jiwa (2007) yang mendiami wilayah

    seluas 451 km2 atau 0,8 persen total luas Provinsi Sulawesi Selatan

    (Sulsel), ternyata masih dominasi penduduk miskin. Saat itu,

    Kabupaten Bantaeng masuk daftar 199 kabupaten tertinggal

    berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan daerah Tertinggal

    (KPDT).

    Membangun ekonomi Bantaeng bukan perkara mudah dan

    sederhana. Mengingat daerah ini mempunyai spesifikasi topografi dan

    kondisi geografis yang lengkap dan unik. Terdapat dataran rendah

    dan pasisir, tapi ada pula dataran tinggi yang merupakan kawasan

    rawan bencana alam, tetapi menjanjikan potensi ekonomi yang besar.

    Pembangunan Kabupaten Bantaeng dimulai dengan memetakan

    masalah dan kondisi wilayah yang ada. Meski Bantaeng masih miskindan tertinggal, namun menyimpan potensi besar untuk maju bahkan

    menjadi ikon pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi Selatan.

    Mengacu pada pengembangan tiga pilar pembangunan

    Kabupaten Bantaeng, yaitu Kota Jasa, Pusat Benih (pertanian dan

    perikanan) serta pusat pengembangan industri yang berbasis

    pertanian yang kuat. Bermula dari tiga pilar pembangunan inilah

    Kabupaten Bantaeng terus membangun dengan serius yang didukung

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    21/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    21 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    seluruh unsur masyarakat terbukti sukses mensinergikan seluruh

    potensi dan kekuatan di daerah untuk mempercepat pembangunandan kesejahteraan warganya. Oleh karena itu, pemerintah

    mencanangkan zona pembangunan.

    Tiga zona pembangunan Kabupaten Bantaeng memiliki

    keterkaitan dengan kekuatan dan potensi masing-masing. Semua

    daerah atau zona yang ada di Bantaeng dibangun dan diberdayakan

    untuk kepentingan rakyat dan bangsa.

    Pembangun Zona I untuk wilayah pantai dan pesisir Bantaeng.

    Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan penataan kota,

    pembangunan pelabuhan, menyiapkan gudang, RS Modern dan

    revitalisasi saran dan prasarana umum yang ada. Daerah ini

    dipersiapakn menjasi salah satu simpul logistik yang kuat dan

    terpadu sehingga mampu menghemat biaya distribusi sekaligus

    memberikan nilai tambah tinggi pada rakyat.

    Selanjutnya, membangun industri berbasis pertanian dan

    perikanan, budidaya rumput laut, merintis industri sekala rumah

    tangga, membangun objek wisata pantai diantaranya mengembangkan

    Pantai Seruni, Pantai Marina dan Pantai Lamalaka yang saat ini

    menjadi ikon wisata pesisirKabupaten Bantaeng.

    Pembangunan Zona II, daerah dataran rendah. Daerah ini

    dikembangkan menjadi sentra pertanian tanaman pangan, dengan

    tiga komoditas unggulan yaitu padi, jagung dan talas. Daerah

    Bantaeng ini cocok untuk budi daya pertanian tanaman pangan,

    apalagi setengah dibangun cekdam sebagai antstipasi banjir di musim

    hujan serta cadangan air atau irigasi ke daerah pertanian terdekat di

    Bantaeng.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    22/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    22 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Zona III yaitu daerah pegunungan atau dataran tinggi.

    Kawasan ini difungsikan sebagai daerah konservasi air danperlindungan lingkungan. Oleh karena itu, daerah dataran tinggi

    dikembangkan menjadi hutan desa seeprti yang ada di Kecamatan

    Tompobulu serta agrowisata di Kecamatan Uluere. Objek wisata agro

    di Kabupaten Bantaengmenjadi salah satu destinasi wisataunggulan,

    sekaligus bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan hutan daerah

    ini. Sehingga objek wisata di Kabupaten Bantaengtergolong cukup

    lengkap, baik di dataran tinggi berhawa sejuk sampai di daerah pesisirpantai. Pola pembangunan yang dikembangkan di Kabupaten

    Bantaengsudah menggunakan pendekatan integralistik, berkelanjutan

    sekaligus melestarikan lingkungan dan alam.

    Untuk membangun ekonomi Bantaeng, Kabupaten Bantaeng

    membangun infrastruktur dan fasilitas umum mulai dari sarana jalan,

    jembatan, cekdam sebagai bentuk antisipasi banjir di musim hujan

    sekaligus cadangan air dan sumber irigasi untuk pertanian di

    Kabupaten Bantaeng sendiri.

    Implikasi dari penambahan infrastruktur dan fasilitas umum di

    Bantaeng serta sinergitas pembangunan yang terus bergerak maju

    berdampak pada perbaikan taraf hidup masyarakat Bantaeng.

    Kesehatan rakyat meningkat, pendapatan mereka bergerak naik dan

    kesejahteraan juga makin bagus. Lapangan kerja baru terbuka unatuk

    rakyat sehingga mampu menyerap pengangguran yang menjadi

    momok pembangunan termasuk di Bantaeng.

    Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,43 persen dengan

    pendapatan perkapita yang meninjan menjadi Rp12,2 juta serta angka

    pengangguran yang sangat rendah 4 persen. Selain itu, angka

    kemiskinan berada di bawah 10 persen atau di bawah rata-rata

    nasional.

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    23/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    23 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Data SIPD terdiri dari 8 (delapan) kelompok data. Tiap

    kelompok data diuraikan ke dalam jenis data. Pengumpulan data

    didaerah bersumber dari data yang dimiliki oleh seluruh SKPDdan/atau sumber lainnya yang sah dan di wilayah Kabupaten

    Bantaeng. Jenis data secara detail berisikan elemen-elemen data.

    Penjabaran kelompok data SIPD berdasarkan Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi

    Pembangunan Daerah (SIPD)adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.1

    Kelompok Data SIPD

    NOKELOMPOK

    DATAJENIS DATA

    1 Data Umum

    1 Geografi

    2

    Pemerintahan (Administrasi Pemerintahan,

    Aparatur Negara, Administrasi

    Kepegawaian)

    3 Demografi

    Bagian Ini Berisi Gambaran Tentang

    Cakupan Sistem Informasi Daerah

    Kabupaten Bantaeng BAB 4

    SISTEM INFOMASI PEMBANGUNANDAERAH KABUPATEN BANTAENG

    http://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdfhttp://bangda.kemendagri.go.id/PRODUK%20HUKUM/Permendagri/PERMENDAGRI%20SIPD%20-%20NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdf
  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    24/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    24 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    2 Sosial/Budaya

    4 Kesehatan

    5Pendidikan, Kebudayaan Nasional,Pemuda

    dan Olahraga

    6 Kesejahteraan Sosial

    7 Agama

    3Sumberdaya

    Alam

    8Pertanian, Kehutanan, Kelautan,Perikanan,

    Peternakan, Perkebunan

    9 Pertambangan dan Energi

    10Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan

    Pertanahan

    4 Infrastruktur

    11 Perumahan dan Permukiman

    12 Pekerjaan Umum

    13Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan

    Informatika

    14 Perhubungan dan Transportasi

    5 Ekonomi

    15

    Industri, Perdagangan, Pengembangan

    Usaha Nasional, Lembaga Keuangan dan

    Koperasi

    16BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga

    Keuangan Daerah

    6Keuangan

    Daerah

    17 Pengelolaan Aset atau Barang Daerah

    18 Ekpor Produk Domestik Regional Bruto

    19 Ringkasan APBD

    20 Dana Perimbangan

    21 Pinjaman Daerah

    22 Pajak Daerah/Provinsi

    23 Retribusi Daerah

    7Politik, Hukum,

    dan Keamanan

    24 Politik Dalam Negeri dan Pengawasan

    25 Hukum

    26 Keamanan, Ketertiban Masyarakat

    8 Insidensial

    27 Bencana Alam

    28 Penyakit Menular

    29 Pencurian Ikan

    30 Kebakaran Hutan

    31 Pencurian dan Penyelundupan Kayu

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    25/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    25 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    Pengelompokan kedalam 8 (delapan) jenis kelompok data

    tersebut merupakan standar yang terdapat dalam SIPD sehinggadaerah-daerah lain di Indonesia yang melaksanakan pendataan dalam

    kemasan SIPD juga melaksanakan pendataan dalam 8 jenis kelompok

    data dengan harapan bahwa kondisi masing-masing daerah dapat

    dibandingkan secara nasional.

    A. Data Umum

    Data umum terdiri dari 3 jenis data yaitu data mengenai

    keadaan geografi, pemerintahan (administrasi pemerintahan,

    aparatur Negara, dan administrasi kepegawaian), serta keadaaan

    demografi kabupaten Bantaeng.

    1. Geogafi

    Kabupaten Bantaeng secara geografis terletak 120 km arah

    selatan Makassar, Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dengan posisi

    52113-53526 Lintang Selatan dan 1195142-1200527 Bujur

    Timur. Letak geografi Kabupaten Bantaeng tergolong unik karena

    memiliki alam tiga dimensi, yakni bukit pegunungan, lembah dataran

    dan pesisir pantai, dengan dua musim

    Informasi keadaaan geografi kabupaten Bantaeng secara

    lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:

    Tabel4. 2

    Keadaaan Geografi Kabupaten Bantaeng

    Nama Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015Sumber

    Data

    I. Luas Wilayah ** Km2 1.580,65 1.580,65 1.580,65 1.580,65 1.580,65 1.580,65 BPS

    1. Daratan Km2 395,83 395,83 395,83 395,83 395,83 395,83 BPS

    2. Laut 12 Mil dari Darat Km2 144 144 144 144 144 144 BPS

    3. Zona Laut ** Km2 1.040,82 1.040,82 1.040,82 1.040,82 1.040,82 1.040,82 BPS

    1). Laut Teritorial Km2 22,22 22,22 22,22 22,22 22,22 22,22 BPS

    2). Zona Ekonomi Eksklusif Km2 370,4 370,4 370,4 370,4 370,4 370,4 BPS

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    26/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    26 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    3). Laut Landasan Kontinen Km2 648,2 648,2 648,2 648,2 648,2 648,2 BPS

    4. Panjang Garis Pantai Km 21 21 21 21 21 21 BPS

    II. Topografi *

    1. Luas Lahan Berdasarkan

    Kelas Lereng *

    1). Datar (0-2 Derajat) Ha 5.932 5.932 5.932 5.932 5.932 5.932 BPS

    2). Bergelombang (2-15

    Derajat)Ha 16.877 16.877 16.877 16.877 16.877 16.877 BPS

    3). Curam (15-40 Derajat) Ha 8.186 8.186 8.186 8.186 8.186 8.186 BPS

    4). Sangat curam (>40

    Derajat)Ha 8.588 8.588 8.588 8.588 8.588 8.588 BPS

    2. Ketinggian di atas

    Permukaan Lautm 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 BPS

    III. Luas Lahan * 3,449 3,449 3,449Dinas

    Kehutanan

    1. Luas Lahan Hutan ** Ha 4.035 4.035 4.035 4.035 3.449 3.449Dinas

    Kehutanan

    1). Hutan Produksi Tetap Ha 2.773 2.773 2.773 2.773 1.262 1.262Dinas

    Kehutanan

    2). Hutan Produksi Terbatas Ha 1.262 1.262 1.262 1.262 2.187 2.187Dinas

    Kehutanan

    2. Jumlah Lahan Persawahan ** Ha 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253Dinas

    Pertanian

    1). Sawah Irigasi Ha 0 0 0 0 0 0Dinas

    Pertanian

    2). Sawah Pasang Surut Ha 0 0 0 0 0 0Dinas

    Pertanian

    3). Sawah Lainnya Ha 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253 7.253Dinas

    Pertanian

    3. Jumlah Lahan Kering ** Ha 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330Dinas

    Pertanian

    1). Belum / Tidak Diusahakan Ha 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330 32.330Dinas

    Pertanian

    4. Luas Penggunaan Lahan

    Bukan Sawah **Ha 30.313 30.313 30.313 30.313 30.313 30.313 BPS

    1). Kolam/Empang/Tambak Ha 49 49 49 49 49 49 BPS

    2). Danau/Telaga Alam Ha BPS

    3).

    Ladang/Tegalan/Kebun/Padang

    Rumput

    Ha 15.410 15.410 15.410 15.410 15.410 15.410 BPS

    4). Kebun Campuran Ha 7.145 BPS

    5). Perkebunan Ha 7.145 7.145 7.145 7.145 7.107 7.145 BPS

    6). Hutan Ha 7.107 7.107 7.107 7.107 7.107 BPS

    10). Non Sawah Sementara

    yang Tidak DiusahakanHa 82 82 82 82 82 82 BPS

    11). Waduk (Buatan) Ha BPS

    12). Lainnya Ha 520 520 520 520 520 520 BPS

    IV. Keadaan Iklim Rata-Rata * BPS

    1. Suhu * BPS

    1). Suhu Terendah C 24,75 24,75 24,75 24,75 24,75 24,75 BPS

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    27/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    27 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    2). Suhu Tertinggi C 28,8 28,8 28,8 28,8 28,8 28,8 BPS

    2. Kelembaban Udara * BPS

    1). Kelembaban UdaraTerendah

    % 70,25 70,25 70,25 70,25 70,25 70,25 BPS

    2). Kelembaban Udara

    Tertinggi% 80,45 80,45 80,45 80,45 80,45 80,45 BPS

    3. Curah Hujan * BPS

    1). Curah Hujan Terendah mm/th 2,67 2,67 2,67 2,67 2,67 2,67 BPS

    2). Curah Hujan Tertinggi mm/th 86,33 86,33 86,33 86,33 86,33 86,33 BPS

    4. Kecepatan Angin * BPS

    1). Kecepatan Angin

    TerendahKnot 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 BPS

    2). Kecepatan Angin

    TertinggiKnot 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 BPS

    V. Jumlah Gunung ** Buah 2 2 2 2 2 2 BPS

    1. Aktif Buah BPS

    2. Non - Aktif Buah 2 2 2 2 2 2 BPS

    Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng

    2. Pemerintahan (Administrasi Pemerintahan, Aparatur Negara,

    Administrasi Kepegawaian)

    Informasi keadaaan pemerintahan (administrasi pemerintahan,

    aparatur negara, administrasi kepegawaian) kabupaten Bantaeng

    secara lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:

    Tabel 4.3

    Keadaaan Pemerintahan (Administrasi

    Pemerintahan, Aparatur Negara, Administrasi Kepegawaian)

    NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015SUMBER

    DATA

    I. Administrasi Pemerintahan *

    1. Jumlah Kecamatan Kec. 8 8 8 8 8 8 BPS

    2. Jumlah Kelurahan Kel. 21 21 21 21 21 21 BPS

    3. Jumlah Desa Desa 46 46 46 74 46 46 BPS

    4. Klasifikasi Desa ** Desa 117 67 67 74 67 67 BPS

    1). Desa Swadaya Desa 5 5 5 5 5 5 BPS

    2). Desa Swakarya Desa 62 62 62 62 62 62 BPS

    3). Desa Swasembada Desa 0 BPS

    4). Desa Pesisir Desa 7 7 BPS

    5). Desa Wisata Desa 3 BPS

    5. Jumlah RW RW 522 522 522 522 522 522 BPS

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    28/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    28 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    6. Jumlah RT RT 1.170 1.170 1.170 1.170 1.170 1.170 BPS

    7. Jumlah Dusun Dusun 180 202 180 180 202 202 11597

    II. Perda dan Perijinan * 120Bagian

    Hukum

    1. Jumlah Perda Yang

    DiterbitkanUnit 0 5 5

    Bagian

    Hukum

    2. Jumlah Revisi Yang Dilakukan

    Sejak Terbitnya Perda RTRWUnit 0

    Bagian

    Hukum

    3. Perda Yang Dikeluarkan Unit 120Bagian

    Hukum

    1). Jumlah Peraturan Daerah

    Untuk RTRWUnit 0 1

    Bagian

    Hukum

    2). Jumlah IMB Yang

    DikeluarkanUnit 84 87 92 97

    Bagian

    Hukum

    3). Jumlah Ijin Prinsip Yang

    DikeluarkanUnit 0

    Bagian

    Hukum

    4). Jumlah Ijin Usaha Yang Di

    KeluarkanUnit 36

    Bagian

    Hukum

    5). Jumlah Ijin Untuk Hak

    Pengusahaan PerkebunanUnit 0

    Bagian

    Hukum

    6). Jumlah Ijin Untuk Hak

    Pengusahaan KehutananUnit 0

    Bagian

    Hukum

    7). Jumlah ijin Untuk Hak

    Pengusahaan PertambanganUnit 0 20 23 30

    Bagian

    Hukum

    8). Jumlah Perijinan Investasi

    PMA Yang Dikeluarkan/SetujuiUnit 0

    Bagian

    Hukum

    9). Jumlah Perijinan Investasi

    PMDN Yang Dikeluarkan/SetujuiUnit 0

    Bagian

    Hukum

    10). Jumlah dokumen

    perencanaan RPJPD yg telah

    ditetapkan dgn PERDA

    Unit 1 1Bagian

    Hukum

    11). Jumlah dokumen

    perencanaan RPJMD yg telah

    ditetapkan dgn PERDA

    Unit 1 0Bagian

    Hukum

    12). Jumlah dokumen

    perencanaan RKPD yg telah

    ditetapkan dgn PERDA

    Unit 1 1Bagian

    Hukum

    13). Jumlah program RKPD

    tahun berkenaanUnit 2 2

    Bagian

    Hukum

    14). Jumlah program RPJMD

    yang harus dilaksanakan tahun

    berkenaan

    Unit 2 2Bagian

    Hukum

    15). Jumlah izin lokasi Unit 3Bagian

    Hukum

    16). Jumlah pemohon izin

    lokasiOrang 3 1

    Bagian

    Hukum

    17). Jumlah Perda yang

    mendukung iklim usahaUnit 1 1

    Bagian

    Hukum

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    29/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    29 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    18). Jumlah Pelanggaran

    PerdaUnit

    Bagian

    Hukum

    19). Jumlah PenyelesaianPenegakan Perda

    Unit BagianHukum

    4. Jumlah Perda terkait perijinan Unit 1Bagian

    Hukum

    5. Jumlah Perda terkait lalu

    lintas barang dan jasaUnit

    Bagian

    Hukum

    6. Jumlah Perda terkait

    ketenagakerjaanUnit 1

    Bagian

    Hukum

    IV. Jumlah Sarana Prasarana

    Pemerintahan *

    1. Kantor Bupati/Walikota Unit 1 1 1 5.082 1 1 BKD

    2. Kantor Setda Unit 1 1 1 4.983 1 1 BKD

    1). Jumlah Staf Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan **Orang 171 165 159 141 157 137 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang 0 BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang 1 3 3 2 2 2 BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang 7 15 15 11 11 10 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 72 72 68 64 64 56 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 15 9 8 12 12 10 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 76 66 65 52 68 59 BKD

    2). Jumlah PNS Berdasarkan

    Golongan **Orang 171 165 159 158 157 153 BKD

    1. Golongan I Orang 8 8 8 7 6 5 BKD

    2. Golongan II Orang 85 78 74 72 72 68 BKD

    3. Golongan III Orang 63 58 54 54 55 59 BKD

    4. Golongan IV Orang 15 21 23 25 24 21 BKD

    3). Jumlah Pejabat Struktural

    **Orang 25 0 45 BKD

    1. Eselon I Orang 1 BKD

    2. Eselon II Orang 12 BKD

    3. Eselon III Orang 8 8 BKD

    4. Eselon IV Orang 16 25 BKD

    4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 24 BKD

    5). Jumlah Pensiunan PNS ** Orang 4 0 0 BKD

    1. Eselon I Orang BKD

    2. Eselon II Orang BKD

    3. Eselon III Orang 1 BKD

    4. Eselon IV Orang 3 BKD

    3. Kantor DPRD dan Sekretariat

    DPRDUnit 1 1 1 1 1 1 BKD

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    30/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    30 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    4. Kantor Inspektorat Unit 1 1 1 1 1 1 BKD

    1). Jumlah Staf Berdasarkan

    Tingkat PendidikanOrang 33 34 34 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang 1 1 1 BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 313 11 11 11 11 8 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 3 3 3 4 4 2 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 20 18 20 19 19 20 BKD

    2). Jumlah PNS Berdasarkan

    Golongan **Orang 26 33 35 34 34 34 BKD

    1. Golongan I Orang 0 BKD

    2. Golongan II Orang 15 11 11 11 11 10 BKD

    3. Golongan III Orang 7 16 18 17 16 17 BKD

    4. Golongan IV Orang 4 6 6 6 7 7 BKD

    3). Jumlah Pejabat Struktural

    **Orang 13 0 7 8 BKD

    1. Eselon I Orang BKD

    2. Eselon II Orang 1 1 1 BKD

    3. Eselon III Orang 3 3 4 BKD

    4. Eselon IV Orang 9 3 3 BKD

    4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 2 2 3 12 12 11 BKD

    5. Kantor Bappeda Unit 1 1 1 1 1 BKD

    1). Jumlah Staf Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan **Orang 31 27 28 23 29 29 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang 1 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 10 10 10 12 12 12 BKD

    5. Akademi (DI, DII danDIII)

    Orang 1 1 3 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 21 17 18 10 16 13 BKD

    2). Jumlah PNS Berdasarkan

    Golongan **Orang 31 27 28 28 29 34 BKD

    1. Golongan I Orang 1 BKD

    2. Golongan II Orang 10 10 10 11 11 11 BKD

    3. Golongan III Orang 16 13 14 14 14 17 BKD

    4. Golongan IV Orang 5 4 4 3 4 5 BKD

    3). Jumlah Pejabat Struktural

    **Orang 13 0 13 15 BKD

    1. Eselon I Orang BKD

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    31/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    31 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    2. Eselon II Orang 1 1 1 BKD

    3. Eselon III Orang 4 5 5 BKD

    4. Eselon IV Orang 8 7 9 BKD

    4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 4 3 4 BKD

    5). Jumlah Pensiunan PNS ** Orang 3 16 0 BKD

    1. Eselon I Orang 4 BKD

    2. Eselon II Orang 4 BKD

    3. Eselon III Orang 2 4 BKD

    4. Eselon IV Orang 1 4 BKD

    6. Kantor Dinas Daerah Unit 13 13 1 13 13 13 BKD

    1). Jumlah Staf Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan **Orang 921 1.737 3.274 2.976 3.194 3.128 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang 0 BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang 6 35 31 38 19 17 BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang 17 40 40 42 44 30 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 312 773 821 672 708 600 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 122 842 928 665 761 630 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 464 47 1.454 1.559 1.662 1.851 BKD

    2). Jumlah PNS BerdasarkanGolongan ** Orang 935 3.113 3.274 3.004 3.194 3.194 BKD

    1. Golongan I Orang 25 31 28 30 26 23 BKD

    2. Golongan II Orang 353 1.002 1.015 826 851 731 BKD

    3. Golongan III Orang 436 1.232 1.350 1.280 1.443 1.569 BKD

    4. Golongan IV Orang 121 848 881 868 874 871 BKD

    3). Jumlah Pejabat Struktural

    **Orang 0 0 252 270 BKD

    1. Eselon I Orang BKD

    2. Eselon II Orang 10 13 BKD

    3. Eselon III Orang 55 61 BKD4. Eselon IV Orang 187 196 BKD

    4). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 60 2.281 2.231 2.389 2.396 BKD

    7. Kantor Lembaga Teknis

    DaerahUnit 10 10 11 11 11 BKD

    1). Jumlah Staf Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan **Orang 562 571 0 597 594 241 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang 5 3 2 3 3 BKD

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    32/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    32 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    3. SMP dan Sederajat Orang 6 7 9 9 9 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 96 102 98 98 98 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 132 119 92 92 92 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 323 340 396 392 39 BKD

    2). Jumlah PNS Berdasarkan

    Golongan **Orang 556 571 0 597 597 597 BKD

    1. Golongan I Orang 3 2 7 7 7 BKD

    2. Golongan II Orang 193 191 149 149 149 BKD

    3. Golongan III Orang 328 342 406 406 406 BKD

    4. Golongan IV Orang 32 36 35 35 35 BKD

    3). Jumlah Pejabat Fungsional Orang 0 327 102 49 BKD

    4). Jumlah Pensiunan PNS ** Orang 0 0 0 BKD

    1. Eselon I Orang BKD

    2. Eselon II Orang BKD

    3. Eselon III Orang BKD

    4. Eselon IV Orang BKD

    8. Kantor Pemerintah Desa Unit 46 46 46 46 46 BKD

    1). Jumlah Aparat Pemerintah

    Desa Berdasarkan Tingkat

    Pendidikan **

    Orang 0 0 331 331 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SD

    Orang 7 7 BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang 61 61 BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang 32 32 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 172 172 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 10 10 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 49 49 BKD

    9. Kantor Camat Unit 8 8 8 8 8 8 BKD

    1). Jumlah Aparat Kecamatan

    Berdasarkan Tingkat Pendidikan **Orang 325 326 327 8 365 365 BKD

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang 0 0 BKD

    2. Tamat SD atau

    SederajatOrang 2 1 1 0 1 1 BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang 8 15 15 0 16 16 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 202 217 214 0 233 233 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 10 13 10 0 15 15 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 103 80 87 8 100 100 BKD

    10. Kantor Lurah * 115 21 21 BKD

    1). Jumlah Aparat Kelurahan

    Berdasarkan Tingkat Pendidikan ** Orang 0 365 0 BKD

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    33/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    33 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1. Tidak Sekolah/Belum

    Tamat SDOrang BKD

    2. Tamat SD atau

    Sederajat Orang 1 BKD

    3. SMP dan Sederajat Orang 16 BKD

    4. SMA dan Sederajat Orang 233 BKD

    5. Akademi (DI, DII dan

    DIII)Orang 15 BKD

    6. Sarjana (S1) Orang 100 BKD

    V. Kondisi sarana Prasarana

    Pemerintahan *BKD

    1. Kantor Dinas Unit 13 13 38 13 13 BKD

    1). Milik Sendiri Unit 13 13 38 13 13 13 BKD

    2. Kantor Lembaga Teknis

    Daerah * BKD

    1). Milik Sendiri Unit 10 10 11 0 11 11 BKD

    VI. Satuan Kerja Perangkat Daerah

    *0 BKD

    1. Jumlah SKD SKPD 38 38 38 51 38 38 BKD

    2. Jumlah SKPD yang Telah

    Menerapkan Arsip Secara BakuSKPD 38 38 38 0 38 38 BKD

    Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng

    3. Demografi

    Informasi keadaaan demografi kabupaten Bantaeng secara

    lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:

    Tabel 4.4

    Keadaaan Demografi Kabupaten Bantaeng

    NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015SUMBER

    DATA

    I. Kependudukan dan Catatan Sipil *

    1. Jumlah penduduk wajib KTP Orang 123,884 127,59 134,562 143,759 135.986 151.412 Dinas Capil

    2. Jumlah penduduk yang memiliki KTPBerdasarkan Jenis Kelamin **

    Orang 27,904 28,373 32,523 78,651 103.465 129.026 Dinas Capil

    1). Laki-Laki Orang 14,262 14,499 16,609 38,653 49.227 76.548 Dinas Capil

    2). Wanita Orang 13,642 13,874 15,914 39,998 54.238 52.478 Dinas Capil

    3. Jumlah Penduduk > 17 yang ber-KTP

    Berdasarkan Jenis Kelamin **Orang 28,262 28,371 31,606 78,486 75.902 84.905 Dinas Capil

    1). Laki-Laki Orang 14,62 14,497 16,606 38,579 45.827 53.121 Dinas Capil

    2). Wanita Orang 13,642 13,874 15 39,907 30.075 31.784 Dinas Capil

    4. Jumlah Penduduk >17 yang telah menikah Orang 85,766 86,546 11,867 93,023 97.701 93.997 Dinas Capil

    5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

    **Orang 180,518 182,076 152,375 195,452 188.409 190.660 Dinas Capil

    1). Laki-Laki Orang 89,369 90,19 92,318 96,798 92.557 94.357 Dinas Capil

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    34/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    34 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    2). Perempuan Orang 91,149 91,886 60,057 98,654 95.852 96.303 Dinas Capil

    6. Jumlah pasangan nikah berakta nikah Pasang 11,276 11,399 34,482 12,44 5.507 7.135 Dinas Capil

    7. Jumlah keseluruhan pasangan nikah Pasang 85,8 86,581 93,057 46.153 46.872 Dinas Capil

    8. Jumlah Penduduk yang telah memiliki KK Orang 55,146 55,427 60,793 56.110 59.321 Dinas Capil

    9. Jumlah Penduduk yang telah memiliki

    Akta KelahiranOrang 3.581 27,421 28.460 48,812 37.703 60.374 Dinas Capil

    II. Jumlah Keluarga Berdasarkan Mata

    Pencaharian **KK 47.633 56.754 Dinas Capil

    1. Pertanian KK 33.549 42.356 Dinas Capil

    2. Non Pertanian KK 14.084 14.398 Dinas Capil

    III. Jumlah Penduduk Menurut Usia ** Orang 178,972 180,492 179.720 181.006 127.072 123.175 Dinas Capil

    1. 4 - 6 Tahun Orang 8,715 8,851 9.440 16.664 1.573 1.615 Dinas Capil

    2. 7 - 12 Tahun Orang 21,022 21,171 20.256 17.348 1.294 1.341 Dinas Capil

    3. 13 - 15 Tahun Orang 11,637 11,726 11.082 18.205 1.796 1.391 Dinas Capil

    4. 16 - 18 Tahun Orang 10,035 10,097 9.539 15.898 3.619 1.818 Dinas Capil

    5. 19 - 24 Tahun Orang 18,58 18,742 19.561 15.042 3.594 3.471 Dinas Capil

    6. 25 - 29 Tahun Orang 18,929 19,123 18.933 16.243 18.923 18.487 Dinas Capil

    7. 30 -34 Tahun Orang 19,121 19,342 16.385 15.134 18.928 18.497 Dinas Capil

    8. 35 - 39 Tahun Orang 15,729 15,878 15.130 14.408 16.248 16.563 Dinas Capil

    9. 40 - 44 Tahun Orang 14,344 14,438 15.130 12.877 15.139 14.794 Dinas Capil

    10. 45 - 49 Tahun Orang 11,379 11,462 12.426 10.907 12.204 12.922 Dinas Capil

    11. 50 - 54 Tahun Orang 8,769 8,825 9.573 8.299 9.544 9.561 Dinas Capil

    12. 55 - 59 Tahun Orang 6,305 6,353 6.901 6.083 6.782 7.160 Dinas Capil

    13. 60 - 64 Tahun Orang 4,892 4,923 5.301 4.698 5.257 5.343 Dinas Capil

    14. > 65 Tahun Orang 9,515 9,561 10.063 9.200 12.171 10.212 Dinas Capil

    IV. Rasio Beban Ketergantungan (Dependency

    Ratio)% 39 39,66 38,5 39,6 39,16 37,87 Dinas Capil

    V. Kepadatan Penduduk *

    1. Kawasan Perkotaan Org/km2 446 451 453,5 128.555 3.441 3.505 Dinas Capil

    2. Kawasan Pedesaan Org/km2 83.466 369 372 Dinas Capil

    VI. Tingkat Pendapatan, Pengeluaran dan

    Tabungan *

    1. Pendapatan per Kapita Rp 10.366.630 12.220.690 14.131.695 16.302.677

    BPS

    2. Indeks Harga Konsumen Poin 63,37 63,96 64,59 65,35 BPS

    3. Pengeluaran Riil per Kapita yang

    Disesuaikan (Indeks Daya Beli) *BPS

    1). Tingkat Rataan Daya Beli (Rp

    Ribu/Kapita/Tahun)Rp 863.885 1.018.391 594.873 5.282.280 BPS

    4. Total Pengeluaran Rp 4.227.012 517.469 4.894.516 629.873 BPS

    VII. Ketenagakerjaan *

    1. Penduduk 15 Tahun Ke atas ** Orang 125.539 125.539 Dinas Capil

    1). Menurut Status Pekerjaan Utama Orang 125.539 125.539 Dinas Capil

    2. Angkatan Kerja ** Orang 0 138.998 115.451 Dinas Capil

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    35/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    35 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1). Bekerja ** Orang 26.014 58.316 Dinas Capil

    1. Perempuan Bekerja Orang 8.027 8.132 Dinas Capil

    2. Laki-laki Bekerja Orang 4.980 50.184 Dinas Capil

    2). Mencari Pekerjaan Orang 56.492 57.135 Dinas Capil

    1. Perempuan Bekerja Orang 28.880 27.340 Dinas Capil

    2. Laki-laki Bekerja Orang 27.612 29.795 Dinas Capil

    3. Kesempatan Kerja % 72,2 64,31 18,71 50,51 Dinas Capil

    4. Jumlah Pengangguran : ** Orang 8.084 155.558 61.373 Dinas Capil

    1). Pengangguran Terselubung Orang 21.287 11.051 Dinas Capil

    2). Setengah Menganggur Orang Dinas Capil

    3). Pengangguran Terbuka Orang 8.084 56.492 50.322 Dinas Capil

    5. Tenaga Kerja Dalam Negeri ** Orang 0 272.341 149.228 Dinas Capil

    1). Tenaga Kerja Wanita Orang 69.342 72.012 Dinas Capil

    2). Tenaga Kerja Pria Orang 66.304 77.216 Dinas Capil

    3). Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja

    pada PMAOrang 15

    4). Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja

    pada PMDNOrang 1.034

    8. TKI Di Luar Negeri ** Orang 0 268 117 Dinas Sosial

    1). Tenaga Kerja Wanita Orang 105 38 Dinas Sosial

    2). Tenaga Kerja Pria Orang 163 79 Dinas Sosial

    9. Rata-Rata Upah Minimum Regional/Bulan Rupiah 1.400.0001.400.0

    00Dinas Sosial

    11. Pencari Kerja Orang 2.533 Dinas Sosial

    12. Angka Rata-rata Jam Kerja Jam 8 8 8 8 8 8 Dinas Sosial

    13. Angka partisipasi pekerja peserta ASTEK

    dan sejenisnya% 50,82 Dinas Sosial

    14. Angka partisipasi perusahaan peserta

    ASTEK dan sejenisnya% 66,46 Dinas Sosial

    VIII. Jumlah Penduduk Bekerja Menurut

    Lapangan Usaha **Orang 0 115.734 48.312 Dinas Capil

    1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan

    PerikananOrang 34.746 31.648 Dinas Capil

    2. Pertambangan dan Penggalian Orang Dinas Capil

    3. Industri Pengolahan Orang 14 6 Dinas Capil

    4. Listrik, Gas dan Air Orang 44 34 Dinas Capil

    5. Bangunan Orang 416 350 Dinas Capil

    6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah

    Makan dan HotelOrang 12.649 10.356 Dinas Capil

    7. Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi Orang 1.344 1.185 Dinas Capil

    8. Keuangan, Asuransi, Usaha Sewa

    Bangunan, Tanah dan Jasa PerusahaanOrang 114 95 Dinas Capil

    9. Jasa Kemasyarakatan Orang 8.540 4.638 Dinas Capil

    IX. Pertumbuhan Penduduk *

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    36/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    36 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1. Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk

    (%/Tahun)% 0,99 1,01 0,99 0,99 -12,8 1,19 Dinas Capil

    2. Jumlah Kematian Bayi (Berumur Kurang1 tahun)

    Jiwa 43 31 24 39 4 Dinas Capil

    3. Angka Kematian Bayi (IMR) % 0,013 0,01 0,008 0,012 0,13 Dinas Capil

    4. Angka Kematian Ibu (MMR) Jiwa 1 Dinas Capil

    5. Tingkat Migrasi (Masuk/Keluar) * 0 Dinas Capil

    1). Jumlah Migrasi Masuk Jiwa 564 1.233 Dinas Capil

    2). Jumlah Migrasi Keluar Jiwa 708 1.334 Dinas Capil

    6. Jumlah Kelahiran Hidup Jiwa 3.080 2.975 3.018 3.037 3.436 Dinas Capil

    7. Rata-rata Anak Yang Dilahirkan Hidup Jiwa 253,08 247,91 251 253 286,33 Dinas Capil

    8. Rata-rata Anak Yang Masih Hidup Jiwa 3.037 2.944 2.944 2.998 3.432

    X. Rata-Rata Angka Harapan Hidup *** Tahun 73 73 73 73 73 73Dinas

    Kesehatan

    1. Laki - Laki Tahun 73 73 73 73 73 73Dinas

    Kesehatan

    2. Perempuan Tahun 73 73 73 73 73 73Dinas

    Kesehatan

    XI. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat

    Pendidikan **Orang 144.535 136.454 6.178 118.025 120.108 121.216

    1. Tidak Tamat SD Orang 63.779 64.338 50 45.849 28.630 27.819 Dinas Capil

    2. Tamat SD Orang 38.647 34.124 3.449 34.124 46.715 46.963 Dinas Capil

    3. Tamat SMP Orang 18.314 15.708 1.971 15.708 16.429 16.558 Dinas Capil

    4. Tamat SMA Orang 16.755 14.339 708 14.399 20.633 21.323 Dinas Capil

    5. Diploma Orang 3.328 2.963 2.963 2.483 2.738 Dinas Capil

    6. Sarjana S1 Orang 3.712 4.982 4.982 4.960 5.550 Dinas Capil

    7. Sarjana S2 Orang 232 239 Dinas Capil

    8. Sarjana S3 Orang 26 26 Dinas Capil

    XII. Keluarga * Dinas Capil

    1. Jumlah Keluarga (KK) KK 54.008 56.110 59.363 Dinas Capil

    2. Jumlah Anak Anak 81.285 81.960 Dinas Capil

    XIII. Jumlah Rumah Tangga RT 44.127 44.127 44.127 44.127 46.153 46.872 Dinas Capil

    XIV. Ukuran Rumah Tangga (Orang/RT) Orang 4 4 4 4 3 4 Dinas Capil

    XV. Jumlah Rumah Tinggal Unit 44.127 44.127 Bappeda

    XVI. Petani dan Nelayan * 0

    1. Jumlah Rumah Tangga Petani ** RT 0 67.098 33.707 Dinas Capil

    1). Petani RT 33.323 33.418 Dinas Capil

    2). Buruh Tani RT 226 289 Dinas Capil

    2. Jumlah Rumah Tangga Nelayan ** RT 0 2.286 1.183 Dinas Capil

    1). Nelayan Penuh RT 1.143 1.183 Dinas Capil

    3. Jumlah Transmigrasi KK 33 33 33 33 33 33

    Dinas

    Tenaga

    Kerja

    XVII. Pemberdayaan Perempuan dan

    Perlindungan Anak *7

    1. Jumlah Pekerja Perempuan ** Orang 0 0 0

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    37/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    37 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1). Lembaga Pemerintahan ** Orang 0 3 3 Bappeda

    1. Jumlah Perempuan Yang

    Menempati Jabatan Eselon IIOrang 1 1 Bappeda

    2. Jumlah Perempuan Yang

    Menempati Jabatan Eselon IIIOrang 1 1 Bappeda

    3. Jumlah Perempuan Yang

    Menempati Jabatan Eselon IIVOrang 1 1 Bappeda

    Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng

    B. Sosial Budaya

    Data mengenai keadaan Sosial Budaya di Kabupaten Bantaeng

    terdiri dari 4 jenis data yaitu data mengenai keadaan kesehatan,

    Pendidikan, kebudayaan nasional, pemuda dan olahraga, sertakesejahteraan sosial dan agama.

    1. Kesehatan

    Informasi keadaaan kesehatan kabupaten Bantaeng secara

    lengkap dapat dilihat dari tabel data di bawah ini:

    Tabel 4.5

    Keadaan Kesehatan Kabupaten Bantaeng

    NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 SUMBERDATA

    I. Sarana Kesehatan * 338 47.104 24.593 Dinkes

    1. Posyandu ** Unit 230 230 234 234 236 236 Dinkes

    1). Posyandu Terdaftar Unit 230 230 234 236 236 Dinkes

    2). Posyandu Tidak Aktif Unit 0 0 Dinkes

    2. PosKesDes Unit 41 41 38 2 36 36 Dinkes

    3. Puskesmas ** Unit 48 48 48 73 60 60 Dinkes

    1). Induk Unit 12 12 12 12 13 13 Dinkes

    2). Pembantu Unit 22 22 22 22 21 21 Dinkes

    3). Keliling Unit 12 12 12 27 13 13 Dinkes

    4). Poliklinik Unit 2 2 2 12 13 13 Dinkes

    4. Rumah Sakit Umum

    Daerah **Unit 1 1 1 0 1 1 Dinkes

    1). Tipe A Unit 1 0 0 Dinkes

    2). Tipe B Unit 0 0 0 Dinkes

    3). Tipe C Unit 0 1 1 0 1 1 Dinkes

    4). Tipe D Unit 0 0 0 Dinkes

    5. Rumah Sakit Umum

    Swasta **Unit 1 1 0 1 0 Dinkes

    1). Tipe A Unit 0 0 1 Dinkes

    2). Tipe B Unit 0 0 0 Dinkes

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    38/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    38 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    3). Tipe C Unit 1 1 0 Dinkes

    4). Tipe D Unit 0 0 0 Dinkes

    7. Klinik/Praktek Dokter Unit 17 17 92 0 2 Dinkes

    8. Layanan Air Bersih * 46.766 24.283 PDAM

    1). Jumlah Rumah Tangga

    Yang Menggunaka Layanan Air

    Bersih **

    RT 7.507 7.569 36.297 24.283 10.385 10.385 PDAM

    1. Leding

    (Perpipaan)RT 4.082 4.082 9.216 10.385 10.385 PDAM

    2. Sumur Lindung RT 3.425 3.487 3.594

    3. Sumur Tidak

    TerlindungRT 0 0

    4. Mata Air

    TerlindungRT 0 0 23.487

    2). Jumlah Penduduk

    Yang Mendapatkan Akses Air

    Minum

    Penduduk 39.197 39.197 49.489

    II. Jumlah Sarana Industri dan

    Industri Farmasi *Dinkes

    1. Industri Farmasi

    NarkotikaBuah 0 0 0 Dinkes

    2. Industri Farmasi Produksi

    Obat TradisionalBuah 0 0 0 Dinkes

    3. Gudang Farmasi Unit 1 1 1 1 1 1 Dinkes

    4. PBF (Pedagang Besar

    Farmasi)Buah 0 0 0 Dinkes

    5. Produk Alat Kesehatan Buah 0 0 0 Dinkes

    6. Penyalur Obat Kesehatan Buah 0 0 0 Dinkes

    7. Cabang Penyalur Alat

    Kesehatan Cabang 0 0 0 Dinkes

    III. Kesehatan Masyarakat * Dinkes

    1. Jumlah Orang Sakit Jiwa Orang 376 376 0 35 61 Dinkes

    2. Jumlah Penderita Narkoba Orang 0 0 5 Dinkes

    3. Jumlah Balita * Dinkes

    1). Jumlah Seluruh Balita

    Kurang GiziBalita 1.449 1.449 1.369 0 575 137 Dinkes

    2). Jumlah Anak Balita 0 -

    3 ThnBalita 16.168 16.168 16.261 0 12.969 13.426 Dinkes

    3). Jumlah Balita Kurang

    Gizi yang Mendapat PerawatanBalita 1.449 1.449 1.369 863 137 Dinkes

    4. Jumlah PendudukMeninggal Menurut Wabah

    (Total) *

    Dinkes

    1). Menurut Wabah

    MuntaberJiwa 0 0 0 Dinkes

    2). Menurut Wabah

    Demam BerdarahJiwa 0 0 1 Dinkes

    3). Menurut Wabah Infeksi

    Saluran PernafasanJiwa 0 0 0 Dinkes

    4). Menurut Wabah

    CampakJiwa 0 0 0 Dinkes

    5). Menurut Wabah

    MalariaJiwa 0 0 0 Dinkes

    6). Menurut Wabah

    LainnyaJiwa 0 0 0 Dinkes

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    39/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    39 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    6. Jumlah Ibu Hamil Gizi

    BurukJiwa 0 0 0 195 174 Dinkes

    7. Jumlah Peserta Program

    KB Aktif

    Jiwa 27.658 27.658 24.530 27.091 Dinkes

    1). Laki - Laki Jiwa 761 761 33 24.530 347 329 Dinkes

    2). Perempuan Jiwa 26.897 26.897 24.497 29.122 26.744 24.565 Dinkes

    8. Jumlah Akseptor KB Jiwa 27.658 27.658 29.803 27.091 Dinkes

    1). Laki - Laki Jiwa 761 761 33 347 329 Dinkes

    2). Perempuan Jiwa 26.897 26.897 24.497 26.744 24.565 Dinkes

    9. Jumlah Pasangan Usia

    SuburPasang 34.824 34.824 29.931 29.931 37.078 37.069 Dinkes

    10. Jumlah Pasangan Usia

    Subur ber KBPasang 27.658 27.658 24.530 24.530 27.291 24.894 Dinkes

    11. Jumlah Kunjungan Ibu

    Hamil K4Kali 3.122 3.122 3.099 3.039 3.270 1.069 Dinkes

    12. Cakupan Kunjungan IbuHamil K4

    % 89,46 89,46 93 93,03 97,38 29,38 Dinkes

    13. Pelayanan Anak Balita Kali 13.232 13.232 10.806 16.022 13.258 2.348 Dinkes

    14. Pemberian Makanan

    Pendamping ASI pada anak usia

    6-24 bulan

    Kali 237 237 470 2.857 196 65 Dinkes

    15. Pelayanan Nifas Kali 2.724 2.724 2.911 2.911 3.331 9.091 Dinkes

    16. Neonatus dengan

    komplikasi yang ditanganiKali 100 100 176 177 201 Dinkes

    17. Penjaringan Kesehatan

    Siswa SD dan SetingkatOrang 0 0 4.374 Dinkes

    18. Jumlah Pelayanan Gawat

    Darurat Level 1 Yang Harus

    Diberikan Sarana Kesehatan

    Kali 0 0 0 Dinkes

    IV. Pedagang Kesehatan * Dinkes

    1. Apotek Unit 7 7 12 12 12 12 Dinkes

    2. Toko Obat Unit 19 19 14 13 13 Dinkes

    V. Tenaga Kesehatan ** Orang 294 294 272 310 584 306 Dinkes

    1. Dokter Umum Orang 25 25 13 28 16 16 Dinkes

    2. Dokter Spesialis Orang 4 4 7 15 15 15 Dinkes

    3. Dokter Gigi Orang 14 14 11 14 14 14 Dinkes

    4. Perawat Orang 103 103 61 61 212 66 Dinkes

    5. Bidan Orang 69 69 60 64 104 54 Dinkes

    6. Ahli Penyehatan

    LingkunganOrang 0 0 0 16 14 14 Dinkes

    7. Sarjana Farmasi Orang 13 13 7 11 8 15 Dinkes

    8. Ahli Gizi Orang 16 16 20 18 26 16 Dinkes

    9. Analis Laboratorium Orang 16 16 18 10 31 7 Dinkes

    10. Ahli Rontgen Orang 0 0 Dinkes

    11. Bidan Desa Orang 0 0 54 Dinkes

    12. Asisten Apoteker Orang 5 5 9 25 2 Dinkes

    13. Pranata Laboratorium

    KesehatanOrang 0 0 2 2 Dinkes

    14. Bidan Desa Orang 0 0 Dinkes

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    40/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    40 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    15. Epidemiolog Kesehatan Orang 0 0 23 1 Dinkes

    16. Entomolog Kesehatan Orang 0 0 Dinkes

    17. Sanitarian Orang 14 14 13 5 5 Dinkes

    18. Administrator Kesehatan Orang 0 0 2 2 Dinkes

    19. Penyuluh Kesehatan

    MasyarakatOrang 15 15 37 26 26 Dinkes

    20. Perawat Gigi Orang 0 0 16 17 12 Dinkes

    21. Nutrisionis Orang 0 0 19 19 Dinkes

    22. Radiografer Orang 0 0 10 10 Dinkes

    23. Perekam Medis Orang 0 0 9 9 Dinkes

    24. Teknisi Elektromedis Orang 0 0 6 1 Dinkes

    VI. Cakupan Komplikasi

    Kebidanan *Dinkes

    1. Cakupan Komplikasi

    Kebidanan Yang ditangani% 1.070 1.070 5.210 1.332 30,06 9,53 Dinkes

    1). Jumlah Komplikasi

    Kebidanan Yang Mendapat

    Penanganan

    Orang 535 535 347 666 202 52 Dinkes

    2). Jumlah Ibu Dengan

    Komplikasi KebidananOrang 535 535 666 666 202 52 Dinkes

    2. Cakupan Pertolongan

    Persalinan Oleh Tenaga

    Kesehatan Yang Memiliki

    Kompetensi Kebidanan

    % 5.804 5.804 9.488 6.199 101,93 31,2 Dinkes

    1). Jumlah Ibu Yang

    Ditolong Oleh Tenaga KesehatanOrang 2.724 2.724 3.018 3.018 3.268 1.052 Dinkes

    2). Jumlah SeluruhSasaran Ibu Bersalin

    Orang 3.080 3.080 3.181 3.181 3.331 1.091 Dinkes

    VII. Cakupan Desa/Kelurahan

    Universal Child Immunization% 63 63 9.701 65 97 100 Dinkes

    1. Jumlah Desa/Kelurahan

    UCIDesa 63 63 65 65 65 67 Dinkes

    VIII. Cakupan penemuan dan

    penanganan penderita penyakit:

    *

    Dinkes

    1. TBC BTA % 558 287 6.870 451 18,83 Dinkes

    1). Jumlah Penderita Baru

    TBC BTA Yang Ditemukan dan

    Diobati

    Orang 187 187 259 63 71 11 Dinkes

    2). Jumlah Perkiraan

    Penderita Baru TBC BTA Orang 371 100 377 388 377 11 Dinkes

    2. DBD % 236 125 100 48 Dinkes

    1). Jumlah Penderita Baru

    DBD Yang Ditangani sesuai SOPOrang 118 7 6 48 106 155 Dinkes

    2). Jumlah Penderita Baru

    DBD Yang DitemukanOrang 118 118 6 106 155 Dinkes

    3. Acute Flacid Paraly % 5 4 1 100 Dinkes

    1). Jumlah Penderita Baru

    Acute Flacid Paraly Yang

    Ditemukan dan Diobati

    Orang 3 2 2 2 Dinkes

    2). Jumlah Perkiraan

    Penderita Baru Acute FlacidParaly

    Orang 2 2 2 2 Dinkes

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    41/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    41 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    4. Penyakit lainnya % 12.146 10.653 8.651 45,86 Dinkes

    1). Jumlah Penderita

    Penyakit Lainnya Yang

    Ditemukan dan Diobati

    Orang 6.073 3.103 7.726 2.612 Dinkes

    2). Jumlah Perkiraan

    Penderita Baru Penyakit

    Lainnya

    Orang 6.073 7.550 8.931 5.696 Dinkes

    IX. Cakupan Pelayanan

    Kesehatan Rujukan Pasien

    Masyarakat Miskin

    % 113 0 18.594 11 Dinkes

    1. Jumlah Kunjungan Pasien

    Miskin di Sarana Kesehatan

    Strategis

    Orang 113 0 104.637 19.806 Dinkes

    X. Cakupan Pelayanan

    Kesehatan Dasar Pasien

    Masyarakat Miskin

    % 90.917 0 0 16,815 Dinkes

    XI. Cakupan Kunjungan Bayi % 5.973 5.940 9.384 6.034 106,85 Dinkes

    1. Jumlah Kunjungan Bayi

    Memperoleh PelayananKesehatan Sesuai Standar

    Bayi 2.936 2.965 2.832 3.006 873 Dinkes

    2. Jumlah Seluruh Bayi Lahir

    Hidup di satu Wilayah Kerja

    Kurun Waktu Yang Sama

    Bayi 3.037 2.975 3.018 3.028 817 Dinkes

    XII. Desa/Kelurahan yang

    mengalami Kejadian Luar Biasa

    (KLB) yang Dilakukan

    Penyelidikan Epidemi

    Desa 3 3 1 1 Dinkes

    XIII. Jumlah Desa Siaga Aktif Desa 41 43 59 59 64 Dinkes

    Sumber: BPS Kabupaten Bantaeng

    2. Pendidikan, Kebudayaan Nasional,Pemuda dan Olahraga

    Informasi keadaaan Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda

    dan Olahraga kabupaten Bantaeng secara lengkap dapat dilihat dari

    tabel data di bawah ini:

    Tabel 4.6

    Keadaaan Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda Dan

    Olahraga Kabupaten Bantaeng

    NAMA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015SUMBER

    DATA

    I. Pendidikan Umum *

    1. Jumlah Sekolah *

    1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Unit 43 43 52 57 59 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 42 42 51 56 58 Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    42/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    42 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1). Bangunan Baik Unit 42 42 51 56 53 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit 5 Dikpora

    2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Unit 1 43 1 1 1 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 0 42 0 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 42 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    3). Sekolah Dasar (SD) ** Unit 132 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 130 130 132 132 137 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 130 130 132 132 123 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit 14 Dikpora

    2. Swasta ** Unit 1 1 1 1 2 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 2 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    4). Sekolah Lanjut Tingkat Pertama

    (SMP) **Unit 29 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 13 13 20 24 23 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 13 13 20 24 21 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit 2 Dikpora

    2. Swasta ** Unit 8 8 9 9 10 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 8 8 9 9 10 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    5). Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SMA) ** Unit 5 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 4 4 5 5 6 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 4 4 5 5 6 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 8 0 0 1 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 8 1 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    6). Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SMK) ** Unit 7 7 10 10 10 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 4 4 5 5 5 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 4 4 5 5 5 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 3 3 5 5 5 Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    43/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    43 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1). Bangunan Baik Unit 3 3 5 5 5 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    7). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Unit 2 Dikpora

    8). Sekolah Menengah Kejuruan Unit 10 10 Dikpora

    9). Akademi atau Program Diploma Unit 2 Dikpora

    2. Jumlah Sekolah/Perguruan Agama * Dikpora

    1). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Unit 16 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 10 10 17 15 18 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 10 10 17 15 17 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit 1 Dikpora

    2). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Unit 30 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 24 24 26 29 30 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 24 24 26 29 26 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit 4 Dikpora

    3). Madrasah Aliyah (MA) ** Unit 17 Dikpora

    1. Negeri ** Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 1 1 1 1 1 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit Dikpora

    2. Swasta ** Unit 13 13 15 16 16 Dikpora

    1). Bangunan Baik Unit 13 13 15 16 15 Dikpora

    2). Bangunan Tidak Baik Unit 1 Dikpora

    3. Jumlah Kelas * 1.966 Dikpora

    1). TK dan Sejenisnya Unit 123 137 148 148 177 Dikpora

    2). SD dan Sejenisnya Unit 1.083 1.128 1.120 1.114 1.184 Dikpora

    3). SMP dan Sejenisnya Unit 370 362 393 429 427 Dikpora

    4). SMA dan Sejenisnya Unit 139 156 284 173 211 Dikpora

    5). PT dan Sejenisnya Unit Dikpora

    6). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Unit 2 2 Dikpora

    7). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unit 89 92 100 100 115 Dikpora

    4. Jumlah Siswa / Mahasiswa * Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    44/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    44 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 1.780 1.932 1.953 1.953 2.488 Dikpora

    1. Negeri Orang 50 55 52 52 63 Dikpora

    2. Swasta Orang 1.730 1.877 1.901 1.901 2.425 Dikpora

    2). Taman Penitipan Anak (TPA) ** Orang 0 20 Dikpora

    1. Negeri Orang Dikpora

    2. Swasta Orang 20 Dikpora

    3). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 49 52 53 53 45 Dikpora

    1. Negeri Orang 49 52 53 53 45 Dikpora

    2. Swasta Orang Dikpora

    4). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 25.244 2.444.167 22.882.140 23.022 21.830 Dikpora

    1. Negeri Orang 25.070 2.444.167 22.882.140 22.882 21.706 Dikpora

    2. Swasta Orang 174 140 124 Dikpora

    5). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

    (SMP) **Orang 6.393 6.253 6.281 6.281 6.461 Dikpora

    1. Negeri Orang 5.873 5.690 5.653 5.653 5.720 Dikpora

    2. Swasta Orang 520 563 628 628 741 Dikpora

    6). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 2.487 2.869 3.320 3.320 3.822 Dikpora

    1. Negeri Orang 2.487 2.869 3.320 3.320 3.787 Dikpora

    2. Swasta Orang 35 Dikpora

    7). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 2.357 2.530 2.429 2.429 2.367 Dikpora

    1. Negeri Orang 2.357 2.297 2.124 2.124 2.082 Dikpora

    2. Swasta Orang 233 305 305 285 Dikpora

    8). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Orang 20 20 60 Dikpora

    5. Jumlah Guru dengan Kualifikasi S1/D-IV

    **Orang 2.537 3.039 3.863 3.991 Dikpora

    1). Sekolah Dasar (SD) Sederajat Orang 2.537 3.039 3.863 2.130 Dikpora

    2). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

    (SMP) SederajatOrang 998 Dikpora

    3). Sekolah Menengah Atas (SMA)

    SederajatOrang 863 Dikpora

    6. Jumlah Guru dan Dosen * Dikpora

    1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 213 219 239 239 261 Dikpora

    1. Negeri Orang 6 7 7 7 5 Dikpora

    2. Swasta Orang 207 212 232 232 256 Dikpora

    2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 10 12 13 13 15 Dikpora

    1. Negeri Orang 10 13 13 15 Dikpora

    2. Swasta Orang 12 Dikpora

    3). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 2.339 2.400 2.441 2.677,58 2.354 Dikpora

    1. Negeri Orang 2.325 2.387 2.426 2.426 2.337 Dikpora

    2. Swasta Orang 14 13 15 15 17 Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    45/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    45 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    4). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

    (SMP) **Orang 547 584 661 938,89 631 Dikpora

    1. Negeri Orang 399 433 495 495 498 Dikpora

    2. Swasta Orang 148 151 166 166 133 Dikpora

    5). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 190 207 240 240 283 Dikpora

    1. Negeri Orang 190 207 240 240 271 Dikpora

    2. Swasta Orang 12 Dikpora

    6). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 240 287 352 352 353 Dikpora

    1. Negeri Orang 167 212 254 254 259 Dikpora

    2. Swasta Orang 73 75 98 98 94 Dikpora

    7). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Orang 15 Dikpora

    7. Jumlah Guru Per Kelas * Dikpora

    1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 3,4 3,29 3,07 2,69 Dikpora

    1. Negeri Orang 1,5 1,4 1,17 1 Dikpora

    2. Swasta Orang 1,9 1,89 1,9 1,69 Dikpora

    2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 0,71 1,5 0,93 Dikpora

    1. Negeri Orang 0,71 1,5 0,93 Dikpora

    2. Swasta Orang Dikpora

    3). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 4,62 3,95 4,87 4,32 Dikpora

    1. Negeri Orang 2,29 2,32 2,37 2,2 Dikpora

    2. Swasta Orang 2,33 1,63 2,5 2,12 Dikpora

    4). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

    (SMP) **Orang 7,59 7,67 8,23 6,07 Dikpora

    1. Negeri Orang 1,67 2,08 2,3 2,16 Dikpora

    2. Swasta Orang 5,92 5,59 5,93 3,91 Dikpora

    5). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 2,38 2,35 2,38 8,26 Dikpora

    1. Negeri Orang 2,38 2,35 2,38 2,26 Dikpora

    2. Swasta Orang 6 Dikpora

    6). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 223,08 8,9 9,08 49,72 Dikpora

    1. Negeri Orang 217 2,65 2,95 2,72 Dikpora

    2. Swasta Orang 6,08 6,25 6,13 47 Dikpora

    7). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 7,46 6,44 7,54 5,86 Dikpora

    1. Negeri Orang 4,33 3,67 4,5 3,28 Dikpora

    2. Swasta Orang 3,13 2,77 3,04 2,58 Dikpora

    8). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 8,98 7,75 7,16 5,49 Dikpora

    1. Negeri Orang 4,25 3,33 3 2,4 Dikpora

    2. Swasta Orang 4,73 4,42 4,16 3,09 Dikpora

    9). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 11,82 10,17 10,36 6,66 Dikpora

    1. Negeri Orang 6,14 4,56 5,22 2,83 Dikpora

    2. Swasta Orang 5,68 5,61 5,14 3,83 Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    46/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    46 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    8. Jumlah Siswa / Mahasiswa Perguruan

    Agama *Dikpora

    1). Raudatul Athfal (RA) ** Orang 213 263 329 326 Dikpora

    1. Negeri Orang 213 263 329 Dikpora

    2. Swasta Orang 326 Dikpora

    2). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 916 1.214 1.238 1.238 1.532 Dikpora

    1. Negeri Orang 100 115 107 107 107 Dikpora

    2. Swasta Orang 816 1.099 1.131 1.131 1.425 Dikpora

    3). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 1.454 1.723 1.987 3.510 3.644 Dikpora

    1. Negeri Orang 197 209 242 242 244 Dikpora

    2. Swasta Orang 1.257 1.514 1.745 3.268 3.400 Dikpora

    4). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 1.423 1.708 1.946 1.946 2.162 Dikpora

    1. Negeri Orang 166 194 201 201 235 Dikpora

    2. Swasta Orang 1.257 1.514 1.745 1.745 1.927 Dikpora

    9. Jumlah Guru dan Dosen Perguruan

    Agama *Dikpora

    1). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 198 255 285 285 305 Dikpora

    1. Negeri Orang 26 22 27 27 23 Dikpora

    2. Swasta Orang 172 233 258 258 282 Dikpora

    2). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 498 552 612 612 498 Dikpora

    1. Negeri Orang 34 30 30 30 24 Dikpora

    2. Swasta Orang 464 522 582 582 474 Dikpora

    3). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 333 372 417 417 333 Dikpora

    1. Negeri Orang 43 41 47 47 34 Dikpora

    2. Swasta Orang 290 331 370 370 299 Dikpora

    10. Angka Partisipasi Sekolah * 241,42 Dikpora

    1). 7 - 12 Tahun % 103,57 98,49 83,31 97,63 111,85 Dikpora

    2). 13 - 15 Tahun % 81,28 78,15 55,88 87,32 87,92 Dikpora

    3). 16 - 18 Tahun % 45,71 5.927 68,76 56,47 50,57 Dikpora

    11. Angka Partisipasi Sekolah Usia Di

    Bawah 7 Tahun *Dikpora

    1). Jenjang Prasekolah % 19,75 21,16 20,88 38,43 22,98 Dikpora

    2). Jenjang SD/MI/Sederajat % 96,81 98,49 83,31 37,27 34,32 Dikpora

    12. Angka Partisipasi Kasar * 200,65 Dikpora

    1). Jenjang SD/MI/Sederajat % 110,33 106,08 103,39 103,39 117,79 Dikpora

    2). Jenjang SMP/MTs/Sederajat % 93,73 98,39 93,26 97,26 94,03 Dikpora

    13. Angka Partisipasi Murni * 176,91 Dikpora

    1). Jenjang SD/MI/Paket A % 96,81 90,91 83,31 83,31 93,56 Dikpora

    2). Jenjang SMP/MTs/Paket B % 68,84 57,91 55,88 55,88 57,04 Dikpora

    3). Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C % 45,26 30,91 47,01 37,72 34,27 Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    47/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    47 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    4). Jenjang Perguruan Tinggi % Dikpora

    14. Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 5,91 5,98 5,96 5,97 5,99 Dikpora

    15. Angka Putus Sekolah * 8,54 Dikpora

    1). APS SD/MI ** % 6,58 11,52 6,24 4,3 -52,73 Dikpora

    1. Jumlah capaian kinerja APS

    SD/MI% 3,29 5,76 3,12 2,15 -54 Dikpora

    2. Jumlah seluruh APS SD/MI % 3,29 5,76 3,12 2,15 1,27 Dikpora

    2). APS SMP/MTS ** % 3,62 6,46 6,14 2,62 42,71 Dikpora

    1. Jumlah capaian kinerja APS

    SMP/MTS% 1,81 3,23 3,07 1,31 42 Dikpora

    2. Jumlah seluruh APS SMP/MTS % 1,81 3,23 3,07 1,31 0,71 Dikpora

    3). APS SMA/SMK/MA ** % 7,56 3,96 4 1,62 -209,94 Dikpora

    1. Jumlah capaian kinerja APS

    SMA/SMK/MA% 3,78 1,98 2 0,81 -212 Dikpora

    2. Jumlah seluruh APS

    SMA/SMK/MA% 3,78 1,98 2 0,81 2,06 Dikpora

    16. Angka Kelulusan ** Orang 7.343 7.583 6.128 25.974 8.164 Dikpora

    1). Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI Orang 3.444 3.560 3.449 3.551 3.520 Dikpora

    2). Jumlah lulusan pada jenjang

    SMP/MTsOrang 2.285 2.297 1.971 2.653 2.672 Dikpora

    3). Jumlah lulusan pada jenjang

    SMA/SMK/MAOrang 1.614 1.726 708 1.780 1.972 Dikpora

    17. Angka Buta Huruf % 21,02 6,34 6,31 6,24 17,47 Dikpora

    18. Angka Melek Huruf % 78,98 93,66 93,69 93,76 82,53 Dikpora

    19. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Ke

    Atas Yang Dapat Membaca dan MenulisOrang

    113.82

    5115.508 2.679 118.415

    127.91

    7Dikpora

    20. Jumlah Capaian Kinerja Penduduk Yang

    Berusia >15 Tahun Melek Huruf% 78,98 93,66 93,69 93,76 83,88 Dikpora

    21. Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke

    Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang

    Ditamatkan *

    Dikpora

    1). TK Orang Dikpora

    2). SD Orang 46.715 Dikpora

    3). SMP Orang 16.429 Dikpora

    4). SMA Orang 20.633 Dikpora

    5). PT Orang 7.701 Dikpora

    22. Proporsi Penduduk Yang Tidak Pernah

    Sekolah **Orang 0 0

    170.73

    6Dikpora

    1). 6 Tahun Orang Dikpora

    2). 7-9 Tahun Orang Dikpora

    3). 10 Tahun Ke Atas Orang170.73

    6Dikpora

    23. Angka Melanjutkan * Dikpora

    1). Jumlah siswa baru tingkat I pada

    jenjang SMP/MTsOrang 3.268 3.296 3.551 3.521 Dikpora

  • 7/25/2019 0 SIPD BAB 1-5

    48/96

    MODUL SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

    48 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG

    2 15

    2). Jumlah siswa baru tingkat I pada

    jenjang SMA/SMK/MAOrang 2.601 2.725 2.899 3.159 Dikpora

    3). Jumlah siswa baru tingkat I pada

    jenjang Perguruan TinggiOrang Dikpora

    24. Jumlah Siswa Miskin ** Orang 0 3.558 5.548 Dikpora

    1). Jenjang SD/MI/Sederajat Orang 3.558 2.319 4.771 Dikpora

    2). Jenjang SMP/MTs/Sederajat Orang 659 777 Dikpora

    3). Jenjang SMA/SMK/MA Sederajat Orang 728 Dikpora

    4). Jenjang Perguruan Tinggi Orang Dikpora

    25. Jumlah Sekolah Yang Menyediakan

    Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan

    Komunikasi

    Unit 36 89 Dikpora

    26. Jumlah Sekolah Yang Memiliki

    Fasilitas/Laboratorium Komputer dan Internet Unit 36 35 Dikpora

    27. Jumlah Penduduk Berdasarkan

    kelompok Usia Yang Bersekolah **Orang 0 54.271 49.748 Dikpora

    1). 4 - 6 Tahun (PAUD) Orang 10.928 8.915 Dikpora

    2). 7 - 12 Tahun (SD/MI/Sederajat) Orang 23.633 19.948 Dikpora

    3). 13 - 15 Tahun (SMP/MTs/Sederajat) Orang 10.748 10.888 Dikpora

    4). 16 - 18 Tahun (SMA/SMK/MA

    Sederajat)Orang 8.962 9.997 Dikpora

    II. Cagar Budaya Yang Dilestarikan *

    1. Benda Cagar Budaya Buah

    2. Bangunan Cagar Budaya Unit 15 15 15 15 15 15 Pariwisata

    3. Situs Cagar Budaya Lokasi 15 15 15 15 15 15Pariwisat

    a

    4. Kawasan Cagar Budaya Kawasan 2 2 2 2 2 2Pariwisat

    a

    III. Pemuda dan Olah raga * 110 Dikpora

    1. Jumlah Klub Olah Raga Klub 108 27 27 Dikpora

    2. Jumlah Gedung Olah Raga Unit 2 2 2 Dikpora