!!! tugas kelompok 06 sejarah perekonomian !!!
Post on 03-Mar-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
1/25
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Perekonomian
Dosen Pengampu :Arif Wahyu Hidayat, M.Pd.
KELAS: 2013 G Pendidikan Sea!ah " Sosiologi
#leh Kelompok $%:
Devan irmansyah !"#$#%%%&$%$'#(
)miliana *iki !"#$#%%%&$%$+"(
Mariana or-iana a/a Wegu !"#$#%%%&$%$'+(
%&ST%T'T KEG'('A& DA& %L)' PE&GETA*'A&
+AK'LTAS PE&D%D%KA& %L)' S#S%AL DA& *')A&%#(A
%K%P ,'D% 'T#)# )ALA&G
A&GKATA& 2013
201-
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
2/25
KATA PE&GA&TA(
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahterah puji syukur kami panjatkan kepata uhan 0ang Maha )sa, karena
rahmat dan berkenannya kelompok kami dapat menghadirkan makalah yang berjudul Pola
Penguasaan Tanah di Jawa. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah sejarah perekonomian. Seperti yang kita ketahui bah/a penguasaan tanah
di 1a/a mengalami banyak dinamika pada masa berlainan hal ini akibat adanya pengaruh asing
dalam menentukan kebijakan pengolahan kepemilikan tanah.
Dengan mempelajari dan mengenal tentang masing2masing seluk beluk -iri dari pola
kepemilikan atau penguasaan tanah pada masing2masing masa diharapkan kita akan mengetahui
sistem penerapannya dan perbandingannya dengan masa sekarang.
*ami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam proses
kegiatan belajar mengajar pada tingkatan mahasis/a. *ami menyadari bah/a makalah ini tidak
luput dari kekurangan oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pemba-a
sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, April "%#3
Penyusun
1
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
3/25
DA+TA( %S%
*AA P)4AA5 ................................................................................................................. i
DAA5 6S6 .............................................................................................................................. ii
7A7 6 P)DAH898A ........................................................................................................ %#
A. 9AA5 7)9A*A4:5AS6;A9 ....................................................................... %#
7. 58M8SA P)5A0AA:MASA9AH ............................................................ %"
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
4/25
Sejarah Perekonomian
,A, %
PE&DA*'L'A&
A. La/a! elakang(asional
Masalah pertanahan menjadi studi menarik ketika permasalahannya selalu menempel
setiap gerak @aman. Membetuk suatu kontinuitas polekmik didalam masyarakat. meski telah
banyak upaya hukum dan penanggualngannya konflik tersebut tidak pernah padam. *ondisi
konflik ini sebenarnya mun-ul dari sifat tanah yang tidak dapat digantikan dengan komponen
lainnya. anah mengalami penysusutan setiap tahun, konsekuensi dari perkembangan manusia
yang tidak terkontrol. Peperangan antara kerajaan satu dengan kerajaan lainnya teraikat dengan
penguasaan tanah menjadi suatu -iri umum gerak jaman.
Perebutan masalah tanah menjadi inten ketika manusia mulai menetap pada suatu tempat
untuk memproduksi makanan, dari sebelumnya yang masih nomaden dengan menggumpulkan
makanan. anah2tanah di /ilayah subur selalu menjadi komponen vital bagi perebutan
kekuasaan. Di 6ndonesia !nusantara( tanah memiliki suatu permasalahan ganda, pertama
perebutan tanah yang dilakukan pemerintah kolonial. *edua, sistem pengaturan kepemilikan
tanah yang masih simpang siur. *etelenturan pengaturan tanah tidak hanya terjadi pada masa
kerajaan maupun kesultanan melainkan di masa pemerintah kolonial berkuasa kondisinya masih
sering terjadi.
Pola kepenguasaan tanah khususnya di 1a/a mengalami dinamika yang sangat panjang
dan tipikalnya berbeda natara satu /aktu dengan /aktu yang lain. Pola penguasaan tanah di
1a/a sendiri daat dibagi menjadi tujuh jenis yang berbeda masa dan sifat yaitu antara lain
sebagai berikut=Pola Kepemilikan Tanah Pada Masa TradisionalDesa Perdikan: Sebuah Pola
Khusus Penguasaan Tanah Pola Penguasaan Tanah Pada Masa VOC Pola Penguasaan Tanah Pada
Masa erman !illiam Daendels Pola Penguasaan Tanah Pada Masa Thomas S"am#ord $a##les
%&nggris' Pola Penguasaan Tanah Pada Masa Cul"uur S"elsel %Tanam Paksa' danPola Penguasaan
Tanah Pada Masa Kemerdekaan. 0ang masing2masing memiliki -iri khasnya sendiri2sendiri hal ini
akan dijabarkan se-ara detail pada bab2bab berikutnya.
1
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
5/25
Sejarah Perekonomian
,. (umusan Pe!/anaan)asalah
7erdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka pertanyaan penulisan
sebagai berikut=
#. 7agaimana pola kepemilikan tanah pada masa tradisionalB
". Apa yang dimaksud desa perdikan= sebuah pola khusus penguasaan tanahB
$. 7agaimana pola kepemilikan tanah pada masa >;
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
6/25
Sejarah Perekonomian
E. )e/ode Peneli/ian )akalah
Metode disini dapat juga diartikan sebagai -ara kerja yang tersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna men-apai tujuan yang ditentukan !ris/anto, "%#%=#C2#3(.
Dalam pengertian lain metode adalah -ara yang sistematik !teratur dengan langkah tertentu(
untuk menemukan suatu teori dari obyek yang dikaji:diteliti. Dalam makalah ini metode yang
digunakan yaitu metode peneli"ian perpus"akaan!pus"aka(E, fakta diperoleh se-ara abstrak tidak
seperti penelitian di lapangan atau di laboratorium dan sumbernya buku:hasil penelitian yang
telah ada. Agar hasilnya lebih mantap jumlah buku atau sumber harus lebih banyak dari pada
jenis kedua penelitian sebelumnya !laboratorium F lapangan(. 7ila penelitian laboratorium F
lapangan bertujuan untuk menemukan suatu yang baru !teori baru(. Maka penelitian
perpustakaan ini bertujuan untuk memperkuat teori yang lama atau menemukan teori yang baru
yang berarti menggugurkan teori yang lama !Soepratiknyo, #''?=%&2%C(.
Gambar 01: Ilustrasi Tanam Paksa
3
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
7/25
Sejarah Perekonomian
,A, %%
PE),A*ASA&
A. Pola Kepemilikan Tanah Pada )asa T!adisional
9andasan pikir a/al untuk memahami pola penguasaan tanah pertanian di 1a/a pada
masa lampau adalah bah/a penguasaan tanah tidak lepas dari otoritas raja sebagai penguasa.
5aja adalah penguasa mutlak atas tanah. *emudian dalam pengelolaannya raja memiliki
ba/ahan untuk mengatur tanah2tanah tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari ;ng Hok
Ham !#'+&=C( yakni menurut tradisi mutlak raja adalah satu2satnya pemilik tanah dalam arti
se-ara teoretis ialah yang berkuasa atasnya. Dalam penguasaannya ada beberapa jenis tanah pada
masa tradisional ini yakni tanah narawi"adan tanah lungguh(bengkok(apanage!Wasino, "%%C=#2
"(. anah narawi"amerupakan tanah yang dikuasai se-ara langsung oleh raja, sedangkan tanah
lungguh adalah tanah yang merupakan tanah gaji yang diberikan raja untuk dikelola oleh
bangsa/an atau pejabat.
*eberadaan tanah narawi"adan lungguhterletak di daerah yang disebut dengan )egara
*gung. Daerah)egara *gung merupakan daerah luar benteng yang berada di antaraKu"hagara
dan Man+anegara. Daerah )egara *gung terdiri atas beberapa daerah yakni daerah Se/u di*a/asan 7agelen, 7umi !di daerah *edu 7arat(, 7umija !di daerah *edu imur(, umbak
Anyar !di daerah 7agelen timur(, Penumping !daerah sebelah barat Surakarta(, serta Panekar di
daerah Suka/ati dan Pajang !Wasino, "%%C=#+(.
anah narawi"a terbagi atas beberapa jenis, yakni bumi pama,egan, pangrembe, dan
gladag !Wasino, "%%C="' Suhartono, #''#="'(. -umi pama,eganmerupakan tanah2tanah raja
yang menghasilkan pajak uang. Sementara itu daerah pangrembe merupakan tanah yang
ditanami padi atau tanaman lain untuk istana. Sedangkan gladag merupakan tanah yang
penduduknya mendapat tugas transportasi.
anah lungguhatau apanageadalah tanah raja yang hak gunanya diberikan kepada para
pejabat. Pejabat2pejabat birokrasi tidak mendapat imbalan jasa berupa gaji, teapi sebagai
pengganti jerih paya dari raja mereka mendapat ganduhanatau peminjaman tanah, sebagai tanah
lungguh. Dari hasil bumi tanah tersebut para pejabat dapat membiayai keperluan hidupnya. Hasil
4
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
8/25
Sejarah Perekonomian
dari tanah sebagian diberikan kepada kas kerajaan !Poesponegoro dan otosusanto Ge".al, #'+&=
"%(. 1umlah tanah yang diberikan berbeda2beda. Dalam Sera" Pus"aka $a,a Purwaramisalnya
disebutkan bah/a ibu raja dan istri raja masing2masing mendapat tanah lungguh #%%% karya,
Adipati Anom seluas +%%% karya, Wedana 9ebet mendapat tanah seluas C%%% karya, dan
sebagainya. 8kuran luas yang digunakan pada masa itu adalah karya atau -a-ah, yakni jumlah
petani penggarap sa/ahnya. 7erkaitan hal tersebut, ukuran apanageadalah,ungkira2kira "+.$+3
m" yang dikerjakan oleh empat -a-ah:karya !Suhartono, #''#=$%(.
7erkaitan dengan adanya tanah lungguh ada beberapa istilah yang terkait dengan
pengelolaan tanah lungguh tersebut. Seorang yang diberi hak tanah lungguh disebut pa"uh.
Pa"uhdalam pelaksanaannya tidak turun langsung ke daerah egaragung karena mereka tinggal
di *uthagara untuk memudahkan kontrol raja terhadap para pa"uh. Pa"uh dibantu oleh b/k/l
sebagai pengelola tanah lungguh. -/k/l bertugas sebagai penebas pajak yang dibayar se-ara
teratur ataupun okasional.
Di dalam perkembangannya, b/k/lkemudian berkembang menjadi penguasa tunggal di
suatu desa. Dialah yang bertindak sebagai penghubung antara masyarakat petani dan penguasa.
Dalam pelaksanaan tugasnya Wasino !"%%C=$"( menjelaskan bah/a 7IkIl bertindak pula sebagai
kepala desa atau kepala dukuh yang bertanggung ja/ab pula dalam bidang ketertiban dan
keamanan desa. Sebagai pemimpin masyarakat desa mereka dibantu oleh "ua0"ua desa1
man+apa"0man+a lima, serta man+akaki desa. 7IkIl berhak mendapat #:C !seperlima( bagian
dari hasil sa/ah, sementara itu ":C untuk raja dan ":C untuk pa"uh !Suhartono, #''#=$#(.
Seperlima bagian inilah yang menurut Suroyo !"%%%( berkembang menjadi tanah bengkok.
Selain terdapat struktur pa"uh dan b/k/l, di kalangan petani mun-ul pula
penggolongan2penggolongan berkaitan dengan sistem apanage. 4olongan pertama disebutsik/p
atau kuli ken+eng. Kuli ken+eng merupakan orang2orang pertama yang memiliki hak untuk
mengerjakan serta hak atas tanah yang ditempati bangunan rumahnya. Para petani ini memiliki
hak penuh sebagai penduduk desa, dan sebagai konsekunsinya mereka harus melakukan tugas2
tugas yang berat. Selain itu ada pula yang disebut dengan numpangatau bu,ang. Para numpang
inilah yang nantinya menggarap tanah desa atau tanah persekutuan ! "anah lan2ah( !;ng Hok
Ham, #'+&=?2+(.
5
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
9/25
Sejarah Perekonomian
Apabila ditinjau dari perspektif petani ada beberapa penguasaan tanah !;ng Hok Ham,
#'+&=?(. anah tersebut adalah "anah pusakayakni tanah yang digarap se-ara turun temurun,
"anah 2asa yakni tanah baru yang dibuka oleh sik/p. Tanah 2asa inilah yang kemudian
berkembang menjadi tanah milik perorangan. anah ketiga adalah "anah lan2ahatau tanah desa,
yakni tanah yang dikelola se-ara komunal.
,. Desa Pe!dikan: Seuah Pola Khusus Penguasaan Tanah
Selain pola penguasaan tanah se-ara konvensional seperti dijelaskan di atas, ada pula
pola penguasaan tanah yang beraku se-ara khusus. Pola penguasaan tanah se-ara khusus ini
seperti yang terjadi pada daerah yang disebut dengan daerahperdikan.
Desa perdikan merupakan desa anugerah dari raja yang penduduknya dibebaskan daripembayaran pajak dan kerja /ajib. Daerah ini dianggap sebagai daerah bebas atau merdeka yang
dipimpin oleh seorang kepala desa. *epala desa di /ilayah ini berada langsung di ba/ah daulat
raja !Wasino, "%%C= #%#(. Dengan demikian pada masa kerajaan tidak ada sistem apanage,pa"uh,
dan b/k/ldi darahperdikanini. Pada masa tradisional, kepemimpinan desaperdikandi/ariskan
dari pemimpin2pemimpin terdahulu. *artohadikoesoemo
menyatakan ada beberapa alasan raja memberikan hak istime/a kepada desa perdikan, yaitu !#(
untuk memajukan agama, !"( untuk memelihara makam raja atau orang lain yang dimuliakan dan
dianggap keramat, !$( untuk memelihara pertapaan, pesantren, langgar, atau masjid, !&(
memberikan ganjaran kepada orang atau desa yang berjasa kepada raja !Wasino, "%%C=#%#(.
Dari desa perdikan inilah a/al mula kemun-ulan petani2petani merdeka. Salah satu
-ontoh desa perdikan adalah Desa Seladi ka/asan 4robogan. Desa ini merupakan perdika yang
diberikan kepada *i Ageng Sela pada masa kesultanan Demak. Pada masa kolonial posisi
istime/a desa perdikan tetap dipertahankan. Dalam S"aa"sbladno ?? tahun #+C$ disebutkan
bah/a desa perdikan dibebaskan dari segala ma-am pembayaran pajak dan hak2hak desa
perdikandiakui se-ara sah. Atas dasar inilah, desaperdikantidak dikenakan sistem tanam paksa
!Ahmad, "%%' diakses #+ April "%%'=#'=#$ W67(.
Perlu diketahui juga diketahui bah/a konsep tanah perdikan juga sudah dikenal pada
masa Hindu27uddha dengan nama "anah sima. *ata simaJ berasal dari bahasa Sanskrta JsimanJ
yang berarti batas, tapal batas !sa/ah, tanah, desa dan sebagainya(. Dalam hubungan dengan ini
6
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
10/25
Sejarah Perekonomian
berarti sebidang tanah yang dibatasi. Sima adalah sebidang tanah sa/ah atau kebun yang telah
diubah statusnya menjadi /ilayah perdikan atau s/atantra sehingga para petugas
pemungutJpajakJtidak boleh melakukan kegiatannya di /ilayah tersebut. Menurut Suhadi !#''$(
sima adalah sebidang tanah beserta penduduknya yang dibebaskan dari pajak atau diubah
statusnya dan penggunaannya semula dengan maksud agar penduduknya menjadipenanggung
ja/ab dari usaha sang raja.
Perubahan status tersebut terjadi atas perintah seorang raja atau pejabat tinggi, yaitu
seorang$akaiatau seorangPamga". Penetapan tanah menjadi sima merupakan peristi/a yang
amat penting di dalam kehidupan masyarakat 1a/a *uno karena sejak saat itu terjadi perubahan
pertanggungja/aban. Semula penduduk bertanggung ja/ab kepada raja atau rakai, setelah
tanahnya ditetapkan menjadi sima maka mereka bertanggungja/ab kepada kepala sima. ;leh
karena itu, untuk penetapan keputusannya dilaksanakan dengan upa-ara ritual yang disebut
dengan istilah manusuk simaE. Agar tidak terjadi penyalahgunaan atau pengubahan di kemudian
hari, dibuat piagam keputusan berupa prasasti. Dengan diterbitkannya surat keputusan tersebut
diharapkan bah/a di kemudian hari tidak ada orang yang melanggarnya !Haryono, #'''=#&2#C(.
Penetapan tanah sima pada sebuah desa !/anua( dapat disebabkan beberapa hal
antara lain karena desa tersebut biasanya berjasa terhadap raja dalam membantu raja
memenangkan sebuah peperangan atau karena didesa tersebut biasanya terdapat bangunan su-i
untuk keperluan ibadah sehingga masyarakat desa tersebut diperintahkan untuk memeliharanya
dengan imbalan desa tersebut dijadikan sebagai tanah sima.
. Pola Penguasaan Tanah Pada )asa $#
Pola peguasaan tanah pertanian berikutnya mulai bergeser dan berubah setelah masuknya
bangsa barat ke 1a/a. Dimulai dari bekembangnya >;
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
11/25
Sejarah Perekonomian
menjadi milik >;;
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
12/25
Sejarah Perekonomian
disetorkan sesuai dengan kontrak yang ditetapkan oleh >;;< ditafsirkan sesuai dengan kepentinganpolitik dan ekonominya, yaitu untuk
mendapatkan hasil2hasil bumi yang sangat laku di)ropa.
>;< berpikir adalah sangat menguntungkan apabila mereka dapat menggantikan
kekuasaan para raja atas tanah. Dengan dasar itu, maka sistem politik yang dianut >;< adalah
menaklukan raja2raja yang diartikan sebagai keberhasilan mengambil alih kekuasaan raja. iap
kali >;< menguasai suatu /ilayah, pola penguasaan raja atas tanahpraktis dilanjutkan. *ondisi
rakyat jelata !wong +ilik( yang sudah terbiasa denganpenindasan raja dan pega/ai raja praktis
dapat menyesuaikan diri dengan penindas yangbaru yaitu >;;< upeti rakyat menjadi berkah
luar biasa tanpa harus mengeluarkanbanyak biaya untuk mendapatkannya !Priyambodo, t.t=#2"(.
Pada bad ke #+ terjadi kemelut, keka-auan politik dan penurunan /ilayah
9
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
13/25
Sejarah Perekonomian
kekuasaan kerajaan Mataram. Pantai utara yang strategis di sebelah utara ja/a dikuasai oleh
>;< akibat suatu perjanjian akibatnya >;< membagi /ilayah ja/a menjadi dua yang utama
yaitu anah2tanah milik *erajaan !Vors"enlanden( atau anah inggi !7ovenlanden( sedangkan
/ilayah pantai utara yang diperoleh >;< dari Mataram dikenal sebagai Pesisir imur 9aut 1a/a
!1avaEs oordoost *ust( atau la@im disebut 1a/a saja !van iel, "%%$="%%(.
D. Pola Penguasaan Tanah Pada )asa *e!man 5illiam Daendels
Setelah >;< bangkrut, dimulailah fase baru dalam kehidupan politik di usantara, yakni
dengan berdirinya pemerintah kolonial Hindia 7elanda pada tahun #+%%. Pada a/al abad 6
inilah di dalam daerah kerajaan para penguasa jatuh di ba/ah penguasaan 7elanda. Sikap politik
agraria pemerintahan 7elanda mulai berubah semenjak Deandels berkuasa. 6a memprakarsai
perubahan2perubahan administrasi pertanahan untuk ter-apainya kekuasaaan politik yang
sistematis. 7ahkan, beberapa /ilayah di 7atavia, Semarang, dan Surabaya dijual kepada s/asta
untuk meme-ahkan kesulitan keuangan pemerintah !Ahmad, "%%' diakses #+ April "%%'=#'=#$
W67(.
Sementara itu bersamaan dengan 7elanda dikuasai oleh Pran-is maka kaisar apoleon
mengangkat adiknya 9ouis apoleon menjadi penguasa di negeri 7elanda. 9ouis apoleon
kha/atir atas keberadaan Pulau 1a/a yang merupakan jantung jajahan 7elanda di 6ndonesia
jatuh ke tangan 6nggris. ;leh karena itu 9ouis apoleon kemudian mengirimkan Herman Willem
Daendels sebagai gubernur jenderal di 6ndonesia dengan tugas utama mempertahankan 1a/a dari
an-aman 6nggris. dan Daendels juga di tugaskan untuk mengatur pemerintahan di 6ndonesia.
Daendels dengan tugas utama yaitu mempertahankan pulau 1a/a agar tidak jatuh ke tangan
6nggris dan memperbaiki keadaan tanah jajahan di 6ndonesia.
Sebenarnya pada masa Daendels kebijakan dari van Hogendorp masih dipertahankan.
api karena ada serangan dari 6nggris, maka Daendels harus mempertahankan pulau 1a/a
dengan membangun 1alan 5aya Pos dari Anyer2Panarukan !4ro"e Pos"weg(, membangun
pelabuhan, dan membangun benteng2benteng. ;tomatis untuk keperluan proyek raksasa ini
diperlukan tenaga kerja dalam jumlah besar. ;leh karena itu /ajib2kerja !3erpli+h"e diens"en(
dipertahankan. Disamping itu /ajib penyerahan juga masih berlaku, sehingga pada masa
pemerintahan Daendels sebenarnya sistem tradisional masih berjalan terus.
10
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
14/25
Sejarah Perekonomian
8saha yang dilakukan oleh Daendels membutuhkan banyak biaya untuk menunjang
jalannya program2program yang di jalankan Daendels, sehingga Daendels menempuh jalan
sebagai berikut= Melaksanakan Con"ingen"en yaitu keharusan bagi rakyat untuk menyerahkan
pajak berupa hasil bumi, melaksanakan Verpli+h"e 5e3eran"ieyaitu keharusan bagi rakyat untuk
menjual paksa hasil bumi kepada pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Penjualan tanah kepada orang2orang partikelir !orang 7elanda atau ;
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
15/25
Sejarah Perekonomian
E. Pola Penguasaan Tanah Pada )asa Thomas S/am4o!d (a44les 6%ngg!is7
*emudian ketika 6nggris berkuasa atas 6ndonesia !#+##2#+#3( di ba/ah 4ubernur
1enderal 5affles, terjadi perubahan dalam sistem agraria. 5affles melakukan reformasi agraria
dengan nama 5and $en" S2s"em!Sistem Se/a anah(. 6de perubahan ini banyak dipengaruhi
oleh keberhasilannya dalam penerapan sistem serupa di 6ndia. 5affles menentang s"elsel
hubungan tanah feodal sebagaimana dilakukan oleh pemerintahan tradisional dan >;< !Wasino,
"%%C=C(.
*ebijakan2kebijakan politik pemerintahan 5affles berdasarkan asas2asas 9iberal
!kebebasan(. Asas liberal amat menekankan kebebasan dan persamaan manusia. Maka,
kebijakan2kebijakan yang dilakukan oleh 5affles di 6ndonesia tidak sekejam dan sekeras
pemerintah *olonial 7elanda. Sistem se/a tanah yang diterapkan 5affles berpatokan pada tiga
a@as, yakni !#( segala bentuk dan jenis penyerahan /ajib dan kerja rodi dihapuskan, dan petani
berhak menentukan jenis tanaman, !"( peran bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan
mereka menjadi bagian pemerintahan kolonial, !$( pemerintah kolonial adalah pemilik tanah dan
para petani dianggap sebagai penye/a, petani /ajib membayar se/a tanah !Poesponegoro dan
otosusanto Ge".al, #'+&='%(.
Sistem se/a tanah tidak dilaksanakan di seluruh 1a/a. Misalnya saja di daerah sekitar
7atavia, maupun di daerah2daerah Priangan sistem se/a tanah tidak diadakan, karena daerah2
daerah sekitar 7atavia pada umumnya adalah milik s/asta !tanah partikelir(, sedangkan di
daerah Priangan pemerintah kolonial berkeberatan untuk menghapus sistem tanam /ajib kopi
yang memberi keuntungan yang besar dan menghasilkan hasil ekspor yang utama. *arena itu di
Priangan sistem pemerintahan lama tetap dipertahankan, dengan nama stelsel Priangan
!Preangers"elsel( dan berlangsung terus sampai tahun #+?%.
Hal pertama yang dilakukan 5affles dalam melaksanakan sistem se/a tanah adalah
menggantikan kekuasaan kepala daerah yang kuno dengan suatu pemerintahan )ropa yang
langsung. 1adi dalam melakukan pembayaran pajak, rakyat langsung membayar ke pusat tidak
melalui perantara penguasa daerah. 5affles tidak menggunakan para bupati atau penguasa daerah
untuk memungut pajak karena supaya tidak terjadi korupsi dan pemerasan terhadap rakyat.
Sistem ini memang sangat bagus, tapi nantinya akan menjadi kelemahan kebijakan 5affles.
Dengan tidak digunakannya para penguasa daerah ini, maka pejabat2pejabat dari )ropa
12
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
16/25
Sejarah Perekonomian
mengisi jabatan yang dulunya diemban oleh para penguasa daerah tersebut. 7ertambahnya
pengaruh dari pejabat2pejabat )ropa, pengaruh para 7upati semakin berkurang. 7ahkan diantara
pejabat2pejabat )ropa timbul keinginan untuk menghilangkan sama sekali jabatan bupati. idak
mengherankan bah/a perkembangan ini sangat menggelisahkan para bupati yang sebelum
5affles mempunyai kekuasaan dan gengsi sosial yang amat besar. *etika jaman >;< maupun
kolonial 7elanda, para 7upati diberi tanah sebagai imbalan atas jasa2jasa mereka dalam
mengelola pajak atau upeti. 7ukan saja tanah yang mereka peroleh, akan tetapi menurut
kebiasaan adat mereka dapat pula menuntut peneyerahan /ajib hasil2hasil pertanian maupun
hasil kerja rodi dari penduduk yang tinggal di atas tanah milik bupati tersebut.
Di ba/ah 5affles kebiasaan ini dihapus dan para bupati kemudian diberi gaji dalam
bentuk uang untuk jasa2jasa mereka kepada pemerintah kolonial. Meskipun masa kekuasaan
6nggris tidak lama, namun 6nggris telah membuat satu perubahan fundamental terkait politik
pertanahan di tanah air. 1ika sebelumnya penyerahan rakyat atas >;< berupa upeti, maka 6nggris
memperkenalkan pembayaran se/a yang nilainya sebesar dua pertiga hasil panen. Menurut
5affles semua tanah adalah eigendom !milik pemerintah(, sedangkan rakyat adalah pa+h"er
!penye/a(. 6a menganggap bah/a pemerintah 6nggris sebagai pengganti raja menjadi pemilik
atas tanah. *arena rakyat tidak dianggap memiliki tanah, maka pemerintah 6nggris menye/akan
tanah untuk mereka dengan imbalan pembayaran se/a tanah. *ebijakan
5afles ini juga berimplikasi pada keberadaan tanah2tanah ulayat yang dimiliki oleh masyarakat.
5affles menganggap tanah ulayat tidak boleh dijadikan hak milik, sehingga pemilik tanah ulayat
hanya memiliki hak penguasahaan saja. Dengan kata lain, tetap harus membayar se/a pada
pemilik sebenarnya, yaitu pemerintah 6nggris. 5affles juga menetapkan bah/a pemerintah
6nggris lah yang berhak untuk menga/asi se-ara langsung atas tanah2tanah dengan menarik
pendapatan dan se/anya, tanpa perantaraan bupati2bupati. la tampaknya ingin menghapuskan
feodalisme atas tanah se-ara radikal. Serta melemahkan kekuasaan para pemimpin lokal, baik
bupati maupun para raja !Priyambodo, t.t=&23(.
amun demikian, pelaksanaan sistem se/a tanah ini menalami kegagalan karena
terbentur pada sistem sosial budaya rakyat 1a/a karena mengganggu tradisi, belum adanya
kepastian hukum atas tanah, rakyat belum terbiasa menggunakan uang sebagai alat pembayaran
pajak, serta pemerintahan 5affles yang singkat !Wasino, "%%C=3(.
Pada masa pemerintahan 6nggris daerah kekuasaan kerajaan di 1a/a mengalami
13
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
17/25
Sejarah Perekonomian
penyempitan kembali. Hal ini seperti yang terjadi di daerah *edu yang pada tahun #+#" berhasil
dikuasai oleh 6nggris melalui perjanjian dengan Hamengku 7u/ono 66 yang kalah dalam
pertempuran !Suroyo, "%%%= &3(. Daerah *edu berkembang menjadi ka/asan eksploitasi
kolonial.
+. Pola Penguasaan Tanah Pada )asa Cultuur Stelsel6Tanam Paksa7
Perubahan2perubahan besar dalam bidang penguasaan tanah terjadi setelah perang
Diponegoro usai pada tahun #+$%. Setelah akhir perang Diponegoro daerah luaran atau
man+anegara oleh raja 1a/a diserahkan pada 7elanda sebagai ganti jerih payah mereka
menindas pemberontakan !;ng Hok Ham, #'+&=$(. Hal ini merupakan upaya Hindia 7elanda
untuk segera mengisi kas yang kosong akibat perang. 8ntuk itu dilakukanlah kontrak2kontrakantara Hindia 7elanda dan Sunan Paku 7u/ono >66 untuk memperkuat landasan hukum
penguasaan tanah atas daerah man+anegara!Suhartono, #''#=?C(.
*a/asan man+anegara terbagi atas dua /ilayah, yakni man-anegara barat dan
man-anegara timur. Pringgodigdo seperti dikutip Wasino !"%%C( menyatakan Man+anegarabarat
meliputi 7anyumas, 7anjar, Pasir, Ayah, *alibeber, 5oma, 1abarangkah, Pamerden, Wora2
/ari,ersono, *erin-ing, 7obotsari, *artanegara, Daya 9uhur, 7rebes, 9ebaksiu, 7alapulang
7entar, 7anjarnegara, Purbalingga, serta daerah 1epara, Salatiga, dan 7lora. Daerah
man+anegaratimur meliputi Panaraga, *ediri, Madiun, Pa-itan, *edu/ang, Magetan,
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
18/25
Sejarah Perekonomian
ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada
pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada
pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja ?C hari dalam
setahun !"%O( pada kebun2kebun milik pemerintah yang menjadi sema-am pajak. >an den
7os-h mengharapkan agar dengan pungutan2pungutan pajak dalam in na"ura ini tanaman
dagangan bisa dikirimkan ke 7elanda untuk dijual disana kepada pembeli pembeli dari Amerika
dan seluruh )ropa dengan keuntungan yang besar bagi pemerintah dan penguasa2pengusaha
7elanda.
Dalam pelaksanaan tanam paksa ada beberapa hal yang menarik, yakni pemulihan
kembali peran2peran 7upati, Wedana dan 7IkIl tetapi di ba/ah kendali pemerintah kolonial.
Selain itu semua penduduk memperoleh tanah garapan, tak terke-uali para numpangdan bu,ang.
anah garapan mereka adalah tanah yang dapat pula di/ariskan penggarapannya. anah tersebut
semula berasal dari tanah para sik/p yang diambil alih oleh pemerintah desa dan dibagikan
kepada para numpang atau bu,angatau me/ajibkan penduduk bu,angdan numpangmembuka
areal baru di desa setempat. *arena semua penduduk telah mempunyai tanah, maka mereka
mempunyai ke/ajiban membayar pajak dan kerja bhakti !urdin, "%%? diakses #+ April "%%'=
"%=%% W67(.
Pengaruh tanam paksa memberikan perubahan dalam pola penguasaan tanah. 7edasarkan
survei yang dilakukan pada tahun #+3+2#+3' yang dibukukan dalam6indresum7!resume akhir(
yang disunting oleh W.7. 7ergsma, ada beberapa pola penguasaan tanah pertanian di kalangan
masyarakat, yakni milik perorangan turun2temurun !er#eli,k indi3idueel be8i"(, milik komunal
!gemeen be8i"(, dan tanah bengkok untuk pamong desa !amb"s3elden( !*ano, #'+&= &"23$(.
Pelaksanaan tanam paksa sendiri dalam kenyataannya tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku pada masa itu. Menurut ketentuan, pemerintahan kolonial seharusnya mengadakan
perjanjian dengan rakyat terlebih dahulu, tetapi dalam prakteknya, dilakukan tanpa perjanjian
dengan penduduk desa sebelumnya dan dengan -ara paksaan. Sehingga, banyak terjadi
penyele/engan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pega/ai kolonial, bupati
dan kepala desa itu sendiri mengakibatkan timbul penderitaan pada penduduk desa yang
bersangkutan. 7upati dan kepala desa bekerja bukannya mengabdi kepada kepentingan rakyat
desa melainkan kepada pemerintah kolonial atau demi kepentingan pribadi, membuat
merosotnya martabat dan ke/iba/aan pejabat2pejabat yang bersangkutan dan juga dianggap
15
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
19/25
Sejarah Perekonomian
sebagai kaki tangan pemerintah kolonial. Selain pernyataan diatas penyimpangan2penyimpangan
dalam sistem tanam paksa diantaranya sebagai berikut=
#. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan sukarela, tetapi dalam pelaksanannya
dilakukan dengan -ara paksaan. Pemerintah kolonial memanfaatkan pejabat2pejabat lokal seperti
bupati dan kepala2kepala daerah untuk memaksa rakyat agar menyerahkan tanah mereka.
". Di dalam perjanjian, tanah yang digunakan untuk Cul"urs"elsel adalah seperlia sa/ah,
namun dalam prakteknya dijumpai lebih dari seperlima tanah, yaitu sepertiga atau setengah
sa/ah.
$. Waktu untuk bekerja untuk tanaman yang dikehendaki pemerintah 7elanda, jauh
melebihi /aktu yang telah ditentukan. Waktu yang ditentukan adalah 3C hari dalam setahun,
namun dalam pelaksanaannya adalah "%% sampai ""C hari dalam setahun.
&. ;rang yang dipekerjakan berasal dari tempat2tempat yang jauh dari kampungnya,
padahal makanan harus disediakan sendiri.
C. anah yang digunakan untuk penanaman tetap saja dikenakan pajak sehngga tidak
sesuai dengan perjanjian.
3. *elebihan hasil tidak dikembalikan kepada rakyat atau pemilik tanah, tetapi dipaksa
untuk dijual kepada pihak 7elanda dengan harga yang sangat murah.
?. Dengan adanya sistem persen yang diberikan kepada para pejabat lokal, maka para
pejabat itu memaksa orang2orangnya supaya tanamannnya bisa menghasilkan lebih banyak.
+. anaman pemerintah harus didahulukan baru kemudian menanam tanaman mereka
sendiri. *adang2kadang /aktu untuk menanam tanamannya sendiri itu tinggal sedikit sehingga
hasilnya kurang maksimal.
'. *egagalan panen tetap menjadi tanggung ja/ab para pemilik tanah.
>an den 7os-h memanfaatkan adanya ikatan feodal untuk memaksakan kebijakan
Cul"uurs"elsel melalui pengaruh para bupati. *ebijakan ini berupaya memperbesar kekuasaan
bupati dengan -ara memberi apanage berupa tanah yang di/ariskan. Cul"uurs"elsel sangat
merugikan kepentingan petani karena membatasi pembukaan tanah2tanah baru sementara tanah
pertanian yang sudah ada terus dibagi2bagi. Akibat buruk dari politik Cul"uurs"elsel ini
menimbulkan keka-auan dan penderitaan di 1a/a, serta mendapat ke-aman dari segolongan
orang 7elanda sendiri !Priyambodo, t.t=?2+(.
16
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
20/25
Sejarah Perekonomian
Akibatnya sistem tanam mulai dihentikan pada tahun #+?%. Setelah tahun ini
sistem liberal mulai bekembang di Hindia 7elanda. Dalam bidang agraria, liberalisme ini
nampak dengan dilkeluarkannya*graris+he !e"atau 8ndang28ndang Agraria pada tahun #+?%.
8ndang2undang inilah yang menjadi dasar kebijakan agraria pemerintah Hindia 7elanda pada
masa2masa berikutnya. 8ndang2undang ini memberi kesempatan kepada penye/aan jangka
panjang tanah2tanah untuk perkebunan. Di sini dimungkinkan untuk memiliki mutlak !hak
eigendom( termasuk hak untuk menye/akannya ke pihak lain. Akan tetapi kepemilikan mutlak
oleh petani sulit ter-apai karena penguasa lebih tergiur untuk memberikan konsesi kepada para
penguasa s/asta asing.
Setelah dikeluarkannya *graris+he !e", 7elanda mengeluarkan berbagai peraturan
tentang penguasaan tanah di 1a/a. Pada tahun #++C dikeluarkan S"aa"sblad !9embaran egara(
o. #%" tentang berakhirnya se-ara resmi tanam paksa. Sistem penguasaan tanah yang tadinya
milik bersama desa, dikembalikan kepada individu2individu. *onversi tanah bersama menjadi
tanah individu hanya jika /arga desa menyetujuinya !Ahmad, "%%' diakses #+ April
"%%'=#'=#$ W67(.
*emudian pada #' 1anuari #'%' 4ubernur 1enderal van Heut@ segera
memerintahkan agar segera dilaksanakan reorganisasi. 5eorganisasi ini mulai berjalan dengan
beberpa tahap yakni penghapusan sistem apanagepada kurun #'#"2#'#?, kemudian antara tahun
#'#?2#'"3 digunakan untuk mengkonversi tanah2tanah perkebunan !Suhartono, #''#='3(.
Dengan demikian, di daerah Surakarta penguasaan tanah oleh pa"uh dengan hak anggunduh
!pinjam sementara( telah dihapuskan dan hak tanah itu diberikan kepada petani dengan hak
andarbe!milik( se-ara individual. Akan tetapi, pada kenyataannya tanah2tanah tersebut jatuh ke
tangan para elite desa dan perusahaan perkebunan melalui perse/aan tanah tradisional maupun
kontrak2kontrak modern !Suhartono, #''#=#%#(.
Pada tahun #'$%, dikeluarkan$egeringsomlag3elo. $%$#+ tanggal #? ;ktober
#'$%. Dalam ketentuan ini, pemerintah mengakui hak2hak pribumi sesuai dengan hukum adat
setempat. Penduduk diakui untuk hak kepemilikan dengan syarat tertentu, misalnya memperoleh
hasil hutan dengan i@in kepala desa dan Asisten 5esiden. Pada masa ini ribuan konflik
pertanahan terjadi tiap tahun atas pemanfaatan hasil hutan, antara masyarakat yang merasa
berhak dengan pemerintah yang menganggap sebagai hutan negara !Ahmad, "%%' diakses #+
April "%%'=#'=#$ W67(.
17
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
21/25
Sejarah Perekonomian
G. Pola Penguasaan Tanah Pada )asa Keme!dekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan, pola penguasaan pertanian kembali mengalami
perubahan. 9andasan hukum a/al tentang tanah seperti tertuang dalam 8ndan28ndang Dasar
#'&C pasa $$ ayat $ yang yang menjelaskan bah/a seluruh sumberdaya alam, termasuk tanah,
dipergunakan untuk sebesar2besarnya bagi kemakmuran rakyat. Pelaksanaan land re#ormdi 1a/a
telah dimulai sejak a/al kemerdekaan. Pada tahun #'&C mulai dihapuskan hak2hak istime/a dari
desa perdikan di 7anyumas. *emudian dikeluarkan 88 o #$ tahun #'&3 tentang penghapusan
hak2hak istime/a. Pada tahun #'&+ dikeluarkan 88 o. #$ tahun #'&+ yang menyatakan bah/a
tanah yang sebelumnya dikuasai oleh kira2kira &% perusahaan 7elanda di *esultanan 0ogyakarta
dan Surakarta disediakan untuk petani2petani di 6ndonesia !Soemardjan, #'+&=#%&(. *emudian
ada pula 88 o. 3 tahun #'C" yang menghapus se/a jangka panjang yang ditetapkan padatahun #+?% selama ?C tahun. Pada tahun #'C+ dikeluarka 88 o # tahun #'C+ yang menghapus
semua tanah partikelir !tanah yang dijual kepada perorangan oleh pemerintah kolonial( dan
semua hak istime/a yang sebelumnya dipegang oleh tuan tanah dan diambil pemerintah.
Pelaksanaan perubahan penguasaan atas tanah mengalami fase klimaks dengan
dikeluarkannya 8ndang28dang no C tahun #'3% tentang Peraturan Dasar Pokok2Pokok Agraria
atau 8ndang28ndang Pokok Agraria !88PA(. 88PA men-akup prinsip2prinsip dasar !#( tanah
pertanian adalah untuk petani penggarap, !"( hukum utama atas tanah, misalnya hak milik
probadi adalah khusus untuk /arga negara 6ndonesia, tetapi /arga asing dapat memperoleh hak
tambahan untuk menye/a atau memakai tanah dalam jangka /aktu dan luas tertentu yang diatur
oleh undang2undang, !$( pemakaian guntai !absentee( tidak dibenarkan, ke-uali bagi mereka
yang bertugas aktif dalam dinas negara dan dalam hal penge-ualian lain,!&( petani2petani yang
ekonominya lemah harus dilindungi terhadap mereka yang kedudukannya lebih kuat
!Soemardjan, #'+&=#%3(.
Dengan adanya 88PA, dimulailah landreform se-ara formal di 6ndonesia.
9andreform di 6ndonesia bertujuan untuk memperkuat hak atas tanah, yaitu menjadihak milik,
serta meningkatkan taraf hidup petani pada umumnya !Padmo, "%%%= ?'(. 7erkaitan hal tersebut,
keluar 8ndang28ndang o. " tahun #'3% tentang perjanjian bagi hasil. Pedoman pelaksanaannya
adalah 6npres o. $ tahun #'+%. 88 ini merupakan pelengkap dari 88PA, namun hampir tak
pernah ada /ilayah yang menerapkannya. Selain itu ada pula 8ndang28ndang o. C3 tahun
18
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
22/25
Sejarah Perekonomian
#'3%. entang penetapan luas tanah pertanian, atau dikenal dengan K88 9andreformL. 7ersama
dengan 88 tentang bagi hasil, ini merupakan produk hukum untuk melengkapi 88PA.
Didalamnya ditetapkan batas minimal dan maksimal luas tanah yang boleh dikuasai perorangan,
khusus untuk usaha pertanian. 88 ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan landreform di
@aman ;59A sampai tahun #'3C, meskipun kurang sukses. 7anyak kritik terhadap peraturan ini,
misalnya bah/a batas minimal yang " ha per keluarga, dianggap tidak realistis untuk di 1a/a.
Sampai sekarang banyak keluar 8ndang28ndang dan peraturan yang berkaitan atas tanah,
sebagai pelengkap dari 88PA.
amun demikian, sekalipun instrumen pelaksanaan keagrariaan telah diatur
dalam 88PA !8ndang 8ndang Pokok Agraria(, kenyataannya 88 tersebut tidak menjadi rujukan
dan faktor penentu dalam mengatasi berbagai problem agraria dan pertanahan. 6ni disebabkan
politik hukum yang seringkali bertentangan dengan makna dan semangat yang terkandung dalam
88PA. 7erbagai kasus tentang pola penguasaan lahan masih terjadi sampai sekarang. Sengketa2
sengketa antara masyarakat dan penguasa lahan menjadi permasalahan yang tidak kunjung usai.
Hal ini seperti yang terjadi pada tahun #'''2"%%% di daerah Pagilaran, 7atang, ada proses
re-laiming yang dilakukan /arga terhadap tanah2tanah perkebunan yang dikelola oleh P
Pagilaran. Selain itu pada #C 1uni ribuan massa petani dari berbagai daerah di 1a/a engah
melakukan demonstrasi mendatangi *an/il 7P !7adan Pertanahan asional( 1a/a engah.
Mereka mendesak *akan/il 7P menggunakan ke/enangannya menyelesaikan kasus sengketa
tanah di 1a/a engah !Ahmad, "%%' diakses #+ April "%%'=#'=#$ W67(.
888
19
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
23/25
Sejarah Perekonomian
,A, %%%
PE&'T'P
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah=
Pola penguasaan tanah di 1a/a dari masa ke masa mengalami perubahan dan
dinamika. Pada mulanya, tanah dikuasai oleh raja yang memberikan hak kelola kepada para
pejabat dan kerabatnya. Setelah sistem kolonial masuk, mulai ada perubahan dalam sistem
penguasaan tanah, tanah tidak lagi menjadi mutlak milik raja tetapi mulai ada regulasi
penguasaan tanah menjadi milik individual. *emudian setelah kemerdekaan perubahan
penguasaan tanah semakin berkembang, seiring semangat pemerataan dan keadilan. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya, dari masa ke masa selalu terjadi ketimpangan, penguasa selalu
mengambil keuntungan atas rakyat ke-il dan rakyat ke-il tidak memiliki nilai ta/ar dan selalu
pada posisi yang kalah. Hal ini hampir selalu terjadi dalam perjalanan sejarah petani di 1a/a.
,. Sa!an
Adapun saran dari makalah ini adalah=*ami menyadari bah/a makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
/aktu dan luasnya materi kajian maka untuk itu kami menyarankan kepada teman2teman yang
ingin lebih memahami lebih dalam khususnya tentang materiPola Penguasaan Tanah di Jawa
untuk men-ari dan memba-a buku referensi, jurnal maupun artikel online yang terdapat di bagian
daftar pustaka, referensi2referensi tersebut -ukup untuk dijadikan pegangan dalam mempelajari
materi yang dibahas di maklah ini lebih dalam.
20
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
-
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
24/25
Sejarah Perekonomian
DA+TA( P'STAKA
Ahmad, sabit A@inar. "%%'. Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa: Dari Vorstdomain
sampai Landreform. !;nline(. Diakses dari ///.mas2tsabit.blogspot.-o.id. #+ April
"%%'= #'=#$ W67.
7a-hri, Saiful. "%%C.Sejarah Perekonomian. Surakarta= 9PP dan 8S Press.
Haryono, imbul. #'''. KSang Hyang Watu Ias dan Sang hyang *ulumpang= Perlengkapan
5itual 8pa-ara Penetapan SQma Pada Masa Mataram *unaL. Dalam Jurnal
Humaniora Vol. ! "o. #. 0ogyakarta= akultas 6lmu 7udaya 8niversitas 4adjahMada. Hlm. #&2"#.
*ano, Hiroyoshi. #'+&. KSistem Pemilikan anah dan Masyarakat Desa Di 1a/a Pada Abad6L. Dalam Sediono M.P. jondronegoro dan 4una/an Wiradi !Peny.(. #'+&. Dua
$%ad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari &asa ke&asa. 1akata= 0ayasan ;bor 6ndonesia dan Penerbit P 4ramedia. Hlm "+2+C.
iel, 5obert van. "%%$. Sistem Tanam Paksa di Jawa. 1akarta= Penerbit P Pustaka 9P$)S
6ndonesia. Penerjemah= Hardoyo.
urdin, 6/an. "%%?. Pola Penguasaan Tanah 'ra Tanam Paksa. !;nline(. Diakses dari
///.ppijkt./ordpress.-om. #+ April "%%'= "%=%% W67.
;ng Hok Ham. #'+&. KPerubahan Sosial di Madiun Selama Abad 6= Pajak dan Pengaruhnya
terhadap Penguasaan anahL. Dalam Sediono M.P. jondronegoro dan 4una/an
Wiradi !Peny.(. #'+&. Dua $%ad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan TanahPertanian di Jawa dari &asa ke &asa. 1akata= 0ayasan ;bor 6ndonesia dan Penerbit
P 4ramedia. Hlm. $2"?.
Padmo, Soegijanto. "%%%. Landreform dan (erakan Protes Petani )laten *+,+-*+,.
0ogyakarta= Media Pressindo dan *onsorsium Pembaruan Agraria.
Poesponegoro, Mar/ati Djoned dan ugroho otsusanto !et.al(. #'+&. Sejarah "asionalndonesia Jilid V. 1akara= 7alai Pustaka.
Priyambodo, Apriliandi Damar. anpa ahun. Sejarah Pola Penguasaan Tanah di ndonesia.
Artikel PD. Dapat diunduh di ///.a-ademia.edu.
Soemardjan, Selo. #'+&. 9and 5eform di 6ndonesia. Dalam Dalam Sediono M.P. jondronegorodan 4una/an Wiradi !Peny.(. #'+&. Dua $%ad Penguasaan Tanah: PolaPenguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari &asa ke &asa. 1akata= 0ayasan ;bor
6ndonesia dan Penerbit P 4ramedia. Hlm. #%$2###.
Soepratiknyo. #''?.Pengantar $nthropologi. Malang= Diktat 6*6P.
21
Pola Kepemilikan Tanah di Jawa
http://www.mas-tsabit.blogspot.co.id/http://www.mas-tsabit.blogspot.co.id/http://www.ppijkt.wordpress.com/http://www.ppijkt.wordpress.com/http://www.mas-tsabit.blogspot.co.id/ -
7/26/2019 !!! Tugas Kelompok 06 Sejarah Perekonomian !!!
25/25
Sejarah Perekonomian
Suhartono. #''#. $P$"$(' dan /')'L Peru%ahan Sosial di Pedesaan Surakarta *0#1-
*+21. 0ogyakarta= iara Wa-ana.
Suroyo, A.M. Djulianti. "%%%. 'ksploitasi )olonial $%ad !!: )erja 3aji% Di )aresidenan
)edu *011-*0+1. 0ogyakarta= 0ayasan 8ntuk 6ndonesia.
ris/anto, Sugeng D. "%#%. Trik &enulis Skripsi 4 &enghadapi Presentasi /e%as Stres.
0ogyakarta= ugu.
Wasino. "%%C. Tanah5 Desa5 dan Penguasa: Sejarah Pemilikan dan Penguasaan Tanah di
Pedesaan Jawa. Semarang= 8nnes Press.
.
22
P l K ilik T h di J
top related