eprints.ulm.ac.ideprints.ulm.ac.id/3189/1/pola pendidikan masyara… · web vieweprints.ulm.ac.id
Post on 01-Sep-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
TIM PENGUSULDr. Darmiyati, S.Pd, M.Pd
NIDN:0006066017Dr. Ma’ruful Kahri, M.Pd
NIDN: 0016046015Drs Sutiyarso, S. Pd. M. Pd
NIDN 0005085605
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2016
1
Bidang Unggulan: Lahan Basah
POLA PENDIDIKAN ANAK MASYARAKAT DAYAKDI ERA GLOBALISASI DAERAH ALIRAN SUNGAIBARITO
KAB. BARITO KUALA
Bidang Ilmu : Pendidikan Ilmu Sosial lain yang belum tercantum
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Judul Penelitian :Pola Pendidikan Anak Masyarakat Dayakdi Era Globalisasi Daerah Aliran Sungai Barito Kab. Barito kuala
Kode/Nama Rumpun Ilmu : PendidikanBidang Unggula PT : Kajian Manajemen Lahan Basah Topik Unggulan : Pola Pendidikan AnakKetua Penelitia. Nama Lengkap : Dr. Darmiyati, S.Pd, M.Pdb. NIDN : 0006066017c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala / IVad. Program Studi : PGSD/PG PAUDe. Nomor HP : 085216585162f. Alamat surel (e-mail) : darmiyati.fkip@gmail.comAnggota Peneliti (I)a. Nama Lengkap : Dr. Ma’ruful Kahri, M.Pdb. NIDN : 0016046015c. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung MangkuratAnggota Peneliti (II)a. Nama Lengkap : Drs. Sutiarso, M.Pdb. NIDN : 0005085605c. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung MangkuratLama Penelitian : dua (1) tahunBiaya Penelitian : Rp. 29. 000.000,-Sumber Dana internal PT-PNBP : Rp. 29. 000.000,-Dana instutusi lain : Rp. –
Banjarmasin,Desember2016Mengetahui,Dekan Fkip Unlam Ketua Peneliti
Prof. Dr. H. Wahyu, MS Dr. Darmiyati S.Pd, M.PdNIP.19550910 198103 1 005 NIP. 196006061987102001
Menyetujui,Ketua LPPM UNLAM
Prof. Dr.Ir. M. Arief Soendjoto, M.ScNip. 19600623 198801 1 001
2
DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL .................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ……………...….............................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang ………….………………….……………… 1
1.2. Tujuan Penelitian ................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 4
2.1. Hakikat Pendidikan dalam keluarga............…...………….. 4
2.2. Pola Pendidikan Anak .........................……………………. 5
2.3. Hakikat Globalisasi .............................................................. 5
2.4. Hakikat Moderenisasi ........................................................... 6
2.5. Nilai-nilai Budaya dan Perubahan Masyarakat ..…………. 7
2.6. Studi Pendahuluan ................................................................ 8
2.7. Keterkaitan dengan RIP UNLAM ........................................ 9
2.8. Rodmap Penelitian ............................................................... 10
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................. 11
3.1. Jenis Penelitian……………………………………………... 11
3.2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian ........................................... 11
3.3. Tempat Penelitian…………………………...…………….. 12
3.4. Sampel dan Sumber Data ..................................................... 12
3.5. Instrumen Penelitian .............................................................. 13
3.6. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 13
3.7. Teknik Analisis Data ............................................................. 13
3.8. Luaran Penelitian ................................................................... 14
3.9. Alir Penelitian ....................................................................... 15
IV. BIAYA PELAKSANAAN DAN JADWAL PENELITIAN............ 17
4.1. TemuanUmumPenelitian............................................................. 17
4.2. PembahanPenelitian .................................................................... 32
V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………............ 36
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 36
3
5.2 Saran …………………………………………………………………. 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 39
LAMPIRAN
4
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ..................................... 19
Lampiran 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian ............. 22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas ...... 22
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti ............................. 23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Penelitian / Pelaksanaan ......... 39
5
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pendidikan anak masyarakat dayak di era globalisasi di daerah pesisir sungai barito. Temuan yang ditargetkan secara khusus dalam penelitian ini adalah:(1). teridentifikasikan karakteristik pendidikan bagi anak pada masyarakat suku dayak yang ada di daerah aliran pinggiran sungai Barito, (2). pola pendidikan yang diterapkan keluarga dalam mendidik anaknya, (3). nilai-nilai budaya dayak dan nilai-nilai budaya era globalisasi yang sesuai dengan pendidikan pada masyarakat dayak, (4). melakukan inventarisasi permasalahan pola pendidikan, (5). Sosialisasi penyamaan persepsi pentingnya pendidikan bagi anak. Untuk mencapai target tersebut, penelitian ini dirancang melalui beberapa tahap kegiatan.
Tahap pelaksanaan penelitian meliputi pra lapangan, survei lapangan, dan tahap pasca lapangan. Tahap survai mengumpulkan data dari subjek penelitian terdiri dari keluarga dan anggotanya, dan tokoh masyarakat, seta pendidik yang ada di wilayah penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan datadilaksanakan di daerah lahan basah di wilayah penduduk suku daya di pinggiran Sungai Barito Kecamatan Kuripan Barito Kuala.Sampel yang dipilih secara perposive sampling dan bersifat snowball sampling. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen dan analisis tema. Pemeriksaan keabsahan data dilaksanakan melalui uji kredibilitas, depenabilitas, transferabilitas, dan komfirmabilitas.
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan dalam keluarga sangat penting, karena keluarga merupakan
pendidikan pertama dan utama yang menjadi dasar pendidikan sebelum anak
memasuki pendidikan secara formal.Pendidikan dalam lingkungan keluarga
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak baik fisik maupin psikis serta dalam pembentukan karakter
pribadi yang baik. Pendidikan yang dibina dalam lingkungan keluarga dapat
memberikan pengaruh positif terhadap prestasi anak dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam dunia
pendidikan. Sebab keluarga merupakan salah satu faktor penentu terhadap kualitas
pendidikan anak, dan diperkuat dengan pendidikan jalur formal serta non formal.
Keterlibatan dan kerjasama antara keluarga dengan pihak sekolah penting
dilaksanaka, karena sangat bermanfaat bagi kelancaran pendidikan yang
ditempuhnya, demikian pula proses sosialisasi antara keluarga dengan anak,
karena keluarga dapat memberikan bimbingan dan arahan, pembiasaan serta
contoh-contoh yang baik, serta dapat merubah dan mengembangkan nilai-nilai
budaya, norma-norma, untuk melangsungkan pendidikan ke arah pembentukan
pribadi yang utuh dan nantinya menjadi manusia yang berkualitas, sehat, dan
bermoral bagi dirinya, keluarga dan bangsa. Untuk itu perlu dipersiapkan agar
mereka mendapkatat pola asuh/pendidikan yang baik dan baik dan benar pada saat
proses pendidikan. Sebagai bekal untuk anak mengikuti pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.
Data menunjukan bahwa di Kalimantan Barat (Gareng, 1999: i) pola
pendidikan anak masyarakat dayak dalam transportasi era globalisasi masih
berorientasi masa lalu antara lain tertinggal, terpinggir dan pola pendidikan
keluarga cenderung oteriter yang didominasi orang tua dan komunikasi searah.
Sementara di kecamatan Kuripan Kab. Barito Kuala Berdasarkan informasi dan
observasi awal yang dilakukan peneliti, ditemukan anak pendidikannya tergolong
rendah dan masih ada anak yang terpaksa harus putus sekolah pada jenjang
7
pendidikan dasar. Hal ini disebabkan karena keluarga lebih mngutamakan dari
segi ekonomi bagaimana anak bekerja dan mendapatkan uang untuk biaya
kehidupan sehari-hari, mereka meminta anaknya membantu pekerjaan orang
tuanya sampai meninggalkan bangku sekolah satu sampai dua bulan,
Keluarga/orang tua kurang memperdulikan arti pentingnya pendidikan bagi
anaknya. Tanggung jawab pendidikan semata-mata diserahkan kepada pihak
sekolah, sehingga kalau ada anak yang tidak bisa naik kelas, maka orang tuanya
akan marah-marah dengan guru kelasnya dan meminta anaknya untuk tetap naik
kelas walaupun anaknya masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung.
Hal ini kalau dibiarkan dan tidak diantisipasi sejak dini akan berdampak
pada hasil, dan perestasi belajar anak rendah dan bahkan akan mengurangnya
minat dan motivasi belajar anak, melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan permasalahan dan temuan di lapangan tersebut maka peneliti tertarik
untuk melihat mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang pola pelaksanaan
pendidikan masyarakat yang di fokuskan pada pola pendidikan anak suku dayak
di era globalisasi daerah aliran sungai barito Kecamatan Kuripan Kab. Barito
Kuala.
1.2. Tujuan penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui, menghasilkan dan
mengembangkan pola pendidikan anak di keluarga masyarakat dayak dalam era
globalisasi daerah aliran sungai Barito Kecamatan Kuripan Kab Barito Kuala.
Tujuan khusus
Penelitian ini secara khusus untuk mengetahui:
1. Identifikasi karakteristik pendidikan bagi anak pada masyarakat suku dayak
yang ada di daerah aliran pinggiran sungai Barito,
2. Pola pendidikan yang diterapkan keluarga dalam mendidik anaknya,
3. Nilai-nilai budaya dayak dan nilai-nilai budaya era globalisasi yang sesuai
dengan pendidikan pada masyarakat dayak,
4. Melakukan inventarisasi permasalahan pola pendidikan masyarakat dayak di
era globalisasi,
8
5. Sosialisasi dalam rangka menyamakan persepsi keluarga mengenai pentingnya
pendidikan bagi anak,
Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah adanya identifikasi
karakteristik pendidikan bagi anak pada masyarakat suku dayak yang ada di
daerah aliran pinggiran sungai Barito, pola pendidikan yang diterapkan keluarga
dalam mendidik anaknya, nilai-nilai budaya dayak dan nilai-nilai budaya era
globalisasi yang sesuai dengan pendidikan pada masyarakat dayak, dan
melakukan inventarisasi permasalahan pola pendidikan masyarakat dayak di era
globalisasi, serta melakukan sosialisasi dalam rangka menyamakan persepsi
keluarga mengenai pentingnya pendidikan bagi anak pada masyarakat suku dayak
aliran sungai Barito Kecamatan Kuripan Kabupaten Barito Kuala.
Penelitian ini sesuai dengan rencana induk penelitian (RIP) UNLAM, di
mana hasil peneilitian ini memberikan masukan dan dasar kajian kepada
pemerintah serta lembaga swadaya masyarakat untuk menetapkan kebijakan
dalam menyusun program pembinaan sesuai dengan permasalahan, situasi dan
kondisi serta karakteristik masyarakat di lahan basah aliran sungai Barito.
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan bagi keluarga yang mendapat masalah yang serupa dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan anak di keluarga, terutama dalam
memberdayakan masyarakat suku dayak. Bagi sekolah yang ada disekitar tempat
penelitian sebagai bahan acuan dalam rangka mengembangkan kurikulum
berbasis muatan lokal di sekolah. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan
dasar yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan lebih lanjut lagi dalam rangka
memajukan kehidupan masyarakat, sehubungan dengan pola pendidikan anak
suku dayak. Bagi pemerintah dan tokoh masyarakat yang ada di daerah
penelitian, sebagai dasar dalam mengembangkan model kebijakan dan menyusun
program pembinaan pola pendidikan anak masyarakat dayak di daerah Barito
Kuala.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Pendidikan Keluarga
Pendapat Rivai dan Murni, (2010: 58), pendidikan adalah tranformasi anak
didik agar mencapai hal-hal tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang
diikutinya. Sebagai bagian masyarakat, pendidik memiliki fungsi ganda, yaitu
fungsi sosial dan fungsi individual. Fungsi tersebut dapat dilakukan secara formal
maupun informal melalui berbagai kontak dengan media informasi.
Tirtarahardja (2008:170) tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu
para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal.
Lingkungan keluarga bukannya pusat penanam dasar pendidikan watak pribadi
saja, tetapi pendidikan sosial. Ekin dan Handelm (1984: 127) mengatakan bahwa
keluarga merupakan unit yang pertama-tama mengadakan kontak dengan anak,
keluarga merupakan agen sosialisasi yang sangat penting bagi anak. Lebih tegas
lagi Colemen dan Cressey (1996:147) menyatakan bahwa keluarga merupakan
wadah sosialisasi anak, di situ anak belajar berpikir, berbicara, bertingkah laku
dan mengenal nilai-nilai dan adat istiadat.
UU sistem pendidikan nasional pasal 8 & 9 No. 20 Tahun 2003,
menyatakan bahwa masyarakat berhak untuk berperan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program-program pendidikan ( Anwar,
2013: 89). Keluarga diartikan sebagai sebuah kelompok untuk dua orang atau
lebih yang bertempat tinggal bersama dimana hubungan sedarah, perkawinan, atau
adopsi. Pengertian keluarga di sini adalah keluarga kecil atau keluarga batin
(nuclear family) yang menurut Marrison (1988:414) adalah sekelompok orang
yang hidup bersama diikat oleh kelahiran, perkawinan atau adopsi.
Menurut Bierstatt, (Padil, 2007: 117) yang menempatkan keluarga, dan
mengurusi implus-implus seksual, bersifat membantu, menggerakkan nilai-nilai
kebudayaan, dan menunjukan status. Fungsi- fungsi keluarga tak lapuk dari arus
perubahan, modernisasi, urbanisasi, dan sekularisasi menurut Padil ( 2007:119),
10
yaitu: fungsi biologis dianggap legal baik secara agama norma social proses
regenerasi atau keturunan, fungsi sosialisasi pembentukan karakter dan
kepribadian anak, fungsi efeksi hubungan kasih sayang yang terjalin antara
keluarga.
Menurut Hasbullah (2009: 39) ada lima bagian dari anggota keluarganya
yaitu pertama, keluarga adalah pengalaman pertama masa kanak-kanak. Kedua,
menjamin kehidupan emosional anak, kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat
dikembangkan dengan baik, Ketiga, menanamkan dasar pendidikan moral
biasanya tercemin sikap dan perilaku orang tua. Keempat, memberikan dasar
pendidikan sosial penuh rasa tolong menolong, gontong royong secara
kekeluargaan, Kelima, peletakan dasar-dasar keagamaan keyakinan bernuansa
doktrin pemahaman yang dalam.
2.2. Pola Pendidikan Anak
Pola asuh yang dapat diberikan oleh keluarga dalam mendidik anaknya
terdiri dari pola asuh otoriter, demokratis dan permesif.
http://www.wawasanpendidikan.com/2014/10/pengertian-pola-asuh-anak-
dalam.html . diakses tanggal 12 Januari 2015.
Pola asuh otoriter ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan
yang ketat, seringkali memaksa anak untuk berprilaku seperti dirinya (orangtua),
kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi. Anak jarang diajak
berkomunikasi dan bertukar fikiran dengan orangtua, orangtua menganggap
bahwa semua sikapnya sudah benar sehingga tidak perlu dipertimbangkan dengan
anak. Sedangkan pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan
orangtua terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu
tergantung dengan orangtua dan diberi kesempatan untuk mengatur hidupnya.
Dan pola asuh permisif ditandai dengan cara orangtua mendidik anak secara
bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa/muda, ia diberi kebebasan seluas-
luasnya untuk melakukan apa saja yang dikehendaki. Kontrol orangtua terhadap
anak sangat lemah
2.3. Hakikat Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata global yang secara hafiah berarti umum atau
mendunia.Globalisasi merupakan suatu kondisi dimana perbedaaan jarak dan letak
11
geografis bukan lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi.Dunia seakan
tanpa batas, sehingga makin dekat dan menyebar luas.Berbagai peristiwa di
belahan dunia dengan sangat mudah dapat diakses atau diterima di berbagai
negara.Manfaat yang dapat kita rasakan akibat adanya era
globalisasi.http://www.tuliskan.com/2015/03/pengertian-dan-pentingnya-
globalisasi-bagi-Indonesia.html. diakses tanggal 12 Januari 2015.
Globalisasi mengakibatkan dunia menjadi makin “terbuka”, saling
ketergantungan antar negara terutama sekali di bidang ekonomi dan semua proses
itu mengarahkan kepada terbentuknya suatu tahanan dunia baru (new word order)
(Lapian, 1998:14. Pengaruh proses globalisasi menurutWaters (1996:94) secara
rinci diyatakan dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. Dalam bidang
ekonomi proses globalisasi mempengaruhi perdagangan, produksi, investasi, pasar
kerja dan pasar uang. Dibidang politik memengaruhi aplikasi kekuasaan,
hubungan internasional, kedaulatan negara, dan organisasi internasional. Di
bidang budaya mempengaruhi selera, ekspresi, kepercayaan, media, nilai-nilai,
iptek turisme dan lain sebagainya.
Lapian (1998) mengatakan bahwa globalisasi mengakibatkan masyarakat
lapisan bawah (grassroot peope/) mengalami dampak negatif yang lebih buruk
yaitu: makin menderita karena kemiskinan, tidak memiliki akses untuk mendapat
barang-barang dan pelayanan yang baik, sulit untuk memasuki lapangan kerja dan
mengalami ketidakpastian.
2.4. Hakikat Modernisasi
Modernisasi menurut pendapat Suriasumantri (2000:54) adalah proses
pembaharuan masyarakat tradisional menuju masyarakat yang lebih maju dengan
mengacu kepada nilai-nilai modernisasi yang bersifat universal. Schoort (1991:1)
berpendapat bahwa modernisasi sesuatu masyarakat adalah suatu proses
transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspeknya. Modernisasi
adalah suatu bentuk dari perubahan sosial, biasanya merupakan perubahan sosial
yang terarah (directed change dan didasarkan suatu perencanaan (social
planning).www.seputrapengetahuan.com/2014/10/10-pengertian-modernisasi-
menurut-para-.html.?m=1. Diakses pada tanggal 5 Januari 2015
12
Kemudian Inkeles dan Smith (1997:16) mengemukakan bahwa modern itu
adalah cara individu berfungsi dengan menggunakan seperangkat disposisi untuk
bertindak dengan cara-cara tertent
Modernitas individu menurut Ballantine (Inkeles dan Smith 1997: 27)
terjadi melalui perubahan kemampuan pendidikan khususnya dalam membaca dan
menulis. Dari sisi proses, modernisasi memiliki karaktersitik dasar pemikiran
sosial dari praindustri menjadi prototipe sosial industri yang dicirikan melalui cara
kerja yang efesien dari anggota masyarakat. Dalam pandangan Inkeles,
modernitas merupakan kondisi tingkat kemodernan seseorang yang didalamnya
terdapat serangkaian sifat kepribadian seperti pandangan terhadap nilai, sikap, dan
tingkah laku yang membuat individu aktif dan dinamis mengikuti perkembangan
masyarakat maju (Inkeles, 1997:15).
Masyarakat modern dalam pemikiran Joseph (1997:37) memiliki ciri
seperti: (1) kehidupan yang berorientasi pada industrialisasi, (2) berorientasi pada
teknologi, (3) ekonomi mengandalkan produktivitas, (4) sistem sosial berdasarkan
prestasi (5) nilai diukur bedasarkan cara berpikir yang rasional. Demikian pula
dengan Inkeles yang mendeskripsikan ciri-ciri undividu sebagai anggota
masyarakat modern antara lain : (1) bersikap terbuka, (2) cara pandang
berorientasi pada masa kini dan masa datang, (3) memiliki rencana dalam
kehidupannya, (4) setiap tindakan selalu diperhitungkan sebelumnya.
2.5. Nilai-Nilai Budaya dan Perubahan Masyarakat
Suriasumantri (1995:262) mengemukakan bahwa nilai-nilai budaya itu
merupakan jiwa dan dasar suatu kebudayaan. Menurut Mullins (2005: 891)
pengertian budaya yang populer dan sederhana adalah begaimana segala sesuatu
dikerjakan di sekeliling kita dengan pernyataan sebagai berikut ”culture is now
things are done around here”.
Nasution (2006:249) menyatakan bahwa budaya mengandung berbagai
aspek pokok, yaitu: (1) budaya merupakan kontruksi sosial unsur-unsur budaya,
seperti nilai-nilai, keyakinan dan pemahaman, yang dianut oleh semua anggota
kelompok, (2) budaya memberikan tuntunan bagi para anggotanya dalam
memahami suatu kejadian, (3) budaya berisi kebiasaan atau tradisi (4) dalam suatu
budaya, pola nilai-nilai, keyakinan, harapan, pemahaman, dan perilaku timbul dan
13
berkembang sepanjang waktu, (5) budaya mengarahkan perilaku, kebiasaan atau
tradisi merupakan perekat yang mempersatukan suatu organisasi dan menjamin
bahwa para anggotanya berprilaku sesuai dengan norma, dan (6) budaya masing-
masing organisasi bersifat unik. Greenberg (2005:17) mengemukakan bahwa
orang yang berada dalam budaya yang berbeda nilai-nilai, adat dan keyakinan
akan memiliki kesamaan dengan anggota lain dari kelompok sosial.
Owens (1991:172) berpendapat bahwa budaya dapat dipandang sebagai (1)
norma-norma yang merujuk kepada bentuk pernyataan tentang apa yang dapat dan
apa yang tidak dapat dilakukan oleh anggota kelompok, dan (2) asumsi, yang
dianggap benar atau salah, masuk akal (sensible) atau tidak masuk akal (absurb),
yang mungkin dan tidak mungkin.Taylor (Ndraha, 2003:57) mengatakan konsep
budaya dinyatakan dalam bentuk culture atau civilizition, yaitu kebudayaan adalah
keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum dan kemampuan-kemampuan lainnya serta kebiasaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota sosial/masyarakat.
2.6. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti adalah:
Pertama: studi pustaka untuk mencari referensi yang berhubungan dengan
penelitian hasil yang sudah dicapai adalah sudah menemukan leteratur yang
berjudul pola pendidikan anak masyarakat dayak dalam transportasi era
globalisasi di Kalimantan Barat .
a. Hasil kajian Pemkab melaluli Bappeda Kab. Balangan Kalimantan Selatan
menyatakan bahwa anak putus sekolah di Kecamatan Halong Kabupaten
Balangan Kalimantan Selatan didominasi oleh masyarakat suku dayak dan
berdampak tingkat pendidikan msyarakatnya masih rendah disebabkan letak
geografisnya wilayah perbukitan dan pegunungan. Rahmad Pilor (Rabiatul),
2016. Pemkab Kaji Pola Pendidikan Suku Dayak. blogspot.co.id
b. Pendidikan masyarakat dayak masih berorientasi kepada masa lalu dan tidak
dapat membantu memecahkan masalah serius yang mereka hadapi sekarang
yaitu masih miskin, tertinggal, terpinggir dan budayannya terancam punah.
14
Hasil penelitian menunjukkan pola pendidikan cenderung otoriter karena
didominasi oleh cara-cara yang berorientasi kepada orang tua dan komunikasi
searah. (Bambang T.K Gareng, 1999:i )
c. Hasil penelitian Helmuth Y Bunu dengan judul Kesadaran Masyarakat Suku
Dayak terhadap pendidikan anak di Pedalaman Kal-Teng menunjukkan bahwa
kesadaran masyarakat pedalaman terhadap lembaga pendidikan TK, sampai
SD sudah tinggi sedangkan untuk tingkat SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi
masih kurang baik.
Cakrawala Pendidikan, journal uny.ac.id/indek.pht/cp/article/view/2388. Vol.3.
2014.
Kedua : observasi dan wawancara dilaksanakan pada masyarakat desa Jambu
Baru Kecamatan Kuripan Kabupaten Baritok Kuala sehingga sudah mendapatkan
gambaran umum mengenai keadaan pola pendidikan masyarakat dayak di daerah
tersebut
Ketiga: pengumpulan data tentang kependudukan Kecamatan Kuripan Kabupaten
Barito, sehingga sudah mendapatkan gambaran mengenai kondisi wilayah
kependudukan di daerah tersebut.
2.7. Keterkaitan dengan RIP UNLAM
Tema yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang pola pendidikan
anak masyarakat dayak di era globalisasi daerah Aliran Sungai Barito Kabupaten
Barito Kuala. Tema ini sesuai dengan rencana induk penelitian (RIP) UNLAM,
hasil peneilitian ini memberikan masukan dan dasar kajian kepada pemerintah
serta lembaga swadaya masyarakat untuk menetapkan kebijakan dalam menyusun
program pembinaan sesuai dengan permasalahan, situasi dan kondisi serta
karakteristik masyarakat di lahan basah aliran sungai Barito. Penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif yang dapat dikembangkan bagi
keluarga yang mendapat masalah yang serupa dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan anak di keluarga, terutama dalam memberdayakan masyarakat
suku dayak. Bagi sekolah yang ada disekitar tempat penelitian sebagai bahan
acuan dalam rangka mengembangkan kurikulum berbasis muatan lokal di sekolah.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan dasar yang dapat dilaksanakan dan
dikembangkan lebih lanjut lagi dalam rangka memajukan kehidupan masyarakat,
15
sehubungan dengan pola pendidikan anak suku dayak. Bagi pemerintah dan
tokoh masyarakat yang ada di daerah penelitian, sebagai dasar dalam
mengembangkan model kebijakan dan menyusun program pembinaan pola
pendidikan anak masyarakat dayak di daerah Barito Kuala.
2.8. Roadmap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan:
Penelitian sebelumnya
Sudah DilaksanakanTAHAP PENELITIAN
Kegiatan Penelitian
2016
Mengidentifikasi karakteristik pendidikan bagi anak pada syarakat suku dayak yang ada di daerah aliran pinggiran sungai Barito
Melihat pola pendidikan yang diterapkan keluarga masyarakat suku Dayak dalam mendidik anaknya di daerah Kab. Barito Kuala
Mengetahui nilai-nilai budaya dayak dan nilai-nilai budaya era globalisasi yang sesuai dengan pendidikan pada masya-rakat di Kab Barito Kuala.
Melakukan inventarisasi permasalahan pola pendidikan masyarakat dayak di era globalisasi.
Sosialisasi dalam rangka menyamakan persepsi keluarga mengenai pentingnya pendidikan bagi anak
LuaranPenelitian
1. Terpetakan Pola Pendidikan Anak Suku Dayak2. Publikasi Ilmiah (Jurnal/Prosiding)
Implementasi Bekerjasama dengan pemerintah dan tokoh masyarakat daerah, terkait dalam mengembangkan model kebijakan dan program pembinaan pola pendidikan anak
masyarakat dayak di Kab. Barito Kuala
16
Hasil penelitian Bambang T.K Garang berjudul pola pendidikan anak masyarakat dayak dalam transportasi era globalisasi di Kalimantan Barat. Pendidikan masyarakat dayak masih berori-entasi kepada masa lalu dan tidak dapat membantu memecahkan masalah serius yang mereka hadapi sekarang yaitu masih miskin, tertinggal, terpinggir pola pendidikan cenderung otoriter.
Hasil penelitian Helmuth Y Bunu dengan judul Kesadaran Masyarakat Suku Dayak terhadap pendidikan anak di Pedalaman Kal-Teng menun-jukkan bahwa kesadaran masya-rakat pedalaman terhadap lembaga pendidikan TK, sampai SD sudah tinggi sedangkan untuk tingkat SMP, SMA sampai PT masih kurang baik.
Hasil kajian Pemkab melaluli Bappeda Kab. Balangan Kalimantan Selatan menyatakan bahwa anak putus sekolah di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan didominasi oleh masyarakat suku dayak dan berdampak tingkat pendidikan msyarakatnya masih rendah disebabkan letak geografisnya wilayah perbukitan dan pegunungan. Rahmad Pilor (Rabiatul), 2016. Pemkab Kaji Pola Pendidikan Suku Dayak. blogspot.co.id
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk menegtahui dan mengembangkan pola
pendidikan anak di keluarga dayak di daerah aliran sungai barito Kab Barito
Kuala. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian kualitatif
(naturalistik). Metode ini dipilih karena permasalahannya masih belum jelas,
holistek, kompleks dan dinamis dan penuh makna Sugiyono (2009: 292).
Menurut pendapat Spradley (1980: 103) pelaksanaan penelitian menerapkan
langkah-langkah penelitian ada antara lain : (1) melakukan pengamatan berperan
serta/wawancara, (2) analisis domain, (3) wawancara terfokus, (4) analisis
taksonomi, (5) wawancara terpilih, (6) analisis komponen dan (7) analisis tema.
Ciri-ciri penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Usman dan Akbar (2009: 99-
100) antara lain: (1) latar alamiah, (2) diskriptif, (3) proses dan produk, (4)
mencari makna dipandang dari pikiran dan perasaan, (5) mementingkan data
langsung (observasi, partisivasi, wawancara dan dokumentasi), (6) sampel dipilih
secara purposive menggunakan audit trail yakni memeriksa data mentah, (7)
menggunakan triangulasi, (8) mengadakan verifikasi melalui kasus yang
bertentangan(9) analisis data dilakukan sejak awal samapai akhir penelitian.
3.2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini pada tahun pertama dilaksanakan menggunakan jenis
penelitian kualitatif dilakukan melalui survei lapangan. Survei dilakukan untuk
memperoleh data tentang pola pendidikan masyarakat dayak di pinggiran aliran
sungai Barito. Dengan tahap-tahap penelitian sebagai berikut: (1) tahap pra
17
lapangan atau tahap persiapan, (2) tahap survei lapangan, di mana merupakan
tahap untuk menemukan dan mengumpulkan data, menganalisis data, (3) tahap
pasca lapangan di mana tim peneliti melakukan penyusunan laporan.
a. Tahap pra lapangan
Tahap pra lapangan merupakan langkah awal untuk melaksanakan jalannya
penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi studi pustaka,
mengkaji penelitian terdahulu, mengumpulkan data yang berhubungan dengan
masalah penelitian, diskusi dengan tim peneliti, penyusunan dan pengajuan
proposal penelitian, pengurusan ijin penelitian.
b. Tahap survei lapangan.
Survei lapangan kedaerah masyarakat suku dayak di aliran sungai Barito
untuk menemukan pola pendidikan yang diberikan oleh keluarga kepada anak di
era globalisasi meliputi, identifikasi karakteristik pendidikan bagi anak pada
masyarakat suku dayak yang ada di daerah aliran pinggiran sungai Barito, pola
pendidikan yang diterapkan keluarga dalam mendidik anaknya, dan nilai-nilai
budaya dayak dan nilai-nilai budaya era globalisasi yang sesuai dengan
pendidikan pada masyarakat dayak, serta melakukan inventarisasi permasalahan
pola pendidikan masyarakat dayak di era globalisasi dan sosialisasi dalam rangka
menyamakan persepsi keluarga mengenai pentingnya pendidikan bagi anak.
Kemudian tahap analisis dan pengolahan data dilakukan pada saat pengumpulan
data di lapangan.
c. Tahap pasca lapangan
Kegiatan dilaksanakan pada tahap pasca lapangan untuk memperoses dan
menyajikan data yang didapat di lapangan sebagai laporan akhir kegiatan
penelitian untuk menjawab permasalahan yang berhubungan dengan pola
pendidikan anak pada masyarakat dayak di era globalisasi.
3.3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kelurahan / desa yang penduduknya
ada suku dayak di pinggiran sungai barito Kecamatan Kuripan Kab. Barito Kuala
Provinsi Kalimantan Selatan.
18
3.4. Sampel dan Sumber Data
Sampel sumber data dipilih secara purposive sampling dan bersifat snowball
sampling. Sumber data pada tahap awal dipilih anggota masyarakat yang
dianggap berpengaruh, sebagai pembuka pintu, sehingga dapat membantu
kelancaran pelaksanaan penelitian dan akhirnya sampelnya akan lebih besar.
Disamping itu pula sumber data dalam penelitian ini bisa tertulis dan juga secara
lisan. Sumber data tertulis berupa dokumen dan buku-buku pustaka jurnal
penelitian yang terkait dengan penelitian. Sedangkan sumber data secara lisan
didapatkan dari hasil wawancara dengan informan.
Jenis data di peroleh dari data primer dan skunder. Data primer berupa data
yang langsung diperoleh dari informan yaitu penduduk anggota masyarakat
seperti ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang bersangkutan serta tokoh
masyarakat dan pendidik di wilayah aliran sungai barito Kab. Barito Kuala.
Sedangkan data skunder berisi tentang profil desa/kelurahan, profil kecamatan,
buku dokumen lainnya, sertaBPS Kabupaten.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketua dan
anggota tim peneliti sendiri, di mana dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
dilengkapi dengan pedoman wawancara dan pedoman observasi agar supaya
penelitian lebih terarah dan dapat menggali informasi secara mandalam.
Adapun pedoman wawancara mengacu pada kompetensi dasar sikap
spiritual dan sikap sosial dan mengacu pada pendapatnya hasil penelitian
Bambang meliputi:(1) Menanamkan nilai dan aturan pada anak, (2) cara
memberikan perhatian dan motivasi belajar, (3) cara memberikan dorongan untuk
bekerja, (4) menanamkan sikap jujur, (5) menanamkan disiplin, (6) tanggung
jawab, (7) sikap hormat dan santun, (8) Sikap berani, (9)sikap hidup sehat, (10)
Sikap gotong royong, (11). Sikap terhadap lingkungan, (12).cara mengatasi anak
pemarah, (13).menanamkan sikap kebersamaan, (14) mengatasi pengaruh
negative tv, (15). menanamkan sikap religius, (16). menanamkan hidup sehat,
(17). cara memberikan hadiah, dan (18). cara menghukum anak.(Fidesrinur dkk,
2015: 4)
3.6. Teknik Pengumpulan Data
19
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan secara
terus terang dan diketahui oleh subjek yang diteliti dan dilaksanakan terhadap
sampel, sejak awal sampai akhir penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui
secara langsung pola pendidikan yang diberikan oleh keluarga terhadap anak.
Wawancara dilaksanakan untuk mengetahui informasi yang akan didapatkan,
dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang disampaikan kepada
informan kunci, maupun kepada warga masyarakat yang terkait pendidikan anak.
Dokumentasi dilakukan dalam rangka mengumpulkan data hasil penelitian yang
dilaksanakan berupa photo kegiatan pada saat pelaksanaan penelitian sebagai
pelengkap data yang diperlukan pada penelitian.
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data dilaksanakan langsung dilapangan saat peneliti melakukan
wawancara dan observasi terhadap subjek penelitian. Teknik analsis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah penelitian
naturalistik mengacu pada pendapat Spradley (Sugiyono, 2009: 255) antara lain:
(a) analisis domain, (b) analsisis taksonomi, (c) analisis komponen, (d) analisis
tema.
a. Analisis Domain
Analisis domain merupakan gambaran umum dan menyeluruh tentang
situasi social yang diteliti, analisis domain yang dilaksanakan dalam pengumpulan
data ini didapat melalui observasi berperan serta dan wawancara yang ditercatat
pada temuan dilapangan (terlampir)
Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis domain ini mengacu pada
pendapatnya Spradley meliputi: (1) memilih salah satu hubungan simantik
meliputi Sembilan type jenis, spasial, sebab akibat, rasional, lokasi, fungsi, cara
mencapai tujuan, urutan, dan atribut, (2). Menyiapkan lembar kerja analisis
domain, (3).rincian domain sejenis di kelompokan,(4). Menemukan domain yang
menjadi pengamatan selanjutnya Spredley (Sugiyono, 2009: 257)
b. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi dilaksanakan setelah analisis domain adapun langkah
kegiatannya meliputi: (1). Memilih satu domain di analisis, (2).mencari kesamaan
20
atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan untuk domain itu, (3).
mencari tambahan istilah bagian, (4). mencaridomain yang lebih besar dan lebih
insklusif yang dapat dimasukan sebagai sub bagian dari domain yang sedang
dianalisis, (5) membentuk taksonomi sementara, (6) mengadakan wawancara
terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan, dan (7) membangun
taksonomi secara lengkap
c. Analisis Komponen
Analisis komponen dilaksanakan setelah analisis taksonomi, adapun langkah-
langkah yang dilaksanakan dalam kegiatan ini antara lain (1) menentukan satu
domain yang dianalisis, (2) mengidentifikasikan seluruh kontras yang telah
ditemukan, (3) menyiapkan lembar paradigma, (4). mengidentifikasikan dimensi
kontras yang memiliki dua nilai yang memiliki dua nilai, (5). menggabungkan
dimensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu, (6). menyiapkan pertanyaan
kontras untuk ciri yang tidak ada, (7) mengadakan pengamatan terpilih untuk
melengkapi data dan, (8). menyiapkan paradigma lengkap
d. Analisis tema
Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara
menyeluruh memandang budaya yang sedang diteliti, hal ini disebabkan bahwa
setiap kebudayaan terintegrasi dalam beberapa jenis polayang lebih luas
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menemukan tema antara lain
(1).melebur diri, (2). Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan,
(3).perspektif yang lebih luas melalui pencarian domain dalam pemandangan
budaya, (4) menguji dimensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis, (5)
mengidentifikasi domain terorganisir, (6) membuat gambar untuk memvisualkan
hubungan antar domain, (7). mencari tema universal (pilih salah satu topic konflik
social, kontradiksi budaya, teknik kontrol social, hubungan social pribadi,
memperoleh dan menjaga status dan memecahkan masalah.
Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dikemukakan terdahulu
maka topic yang dipilih adalah memecahkan masalah
Pemeriksaan keabsahan data dilaksanakan melalui uji kredibilitas,
transferability, deprability dan confirmability, Usman & Setiadi, (2010:95).
3.8. Luaran Penelitian
21
Luaran dalam penelitian ini :
(1) Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal/prosiding Nasional
(2) Terpetakannya secara akurat pola pendidikan anak pada masyarakat suku
dayak.
22
ALIR PENELITIAN
16
Studi Pendahuluan- Telaah Kepustakaan- Mengumpulkan Gambaran
Data wilayah Penelitian (BPS, Internet dan wawancara dengan Masyarakat Daerah Penelitian
- Penelitan relevan- Observasi dan Wawancara
Pra penelitian
Penyusunan konsep proposal penelitian
- Pembentukkan Tim Peneliti
- Penyusunan dan pengajuan proposal
Pelaksanaan Penelitian :1. Survei daerah / lokasi penelitian
untuk menentukan sampel yang dijadikan subjek penelitian
2. Pengumpulan data
1. Karakteristik pendidikan anak2. Pola pendidikan3. Nilai budaya4. Inventarisasi permasalahan5. Pembinaan pola pendidikan anak 6. Sosialisasi pola pendidikan di era globalisasi kepada masyarakat dayak
Analisis dan Pengolahan Data Penelitian
Laporan Hasil Penelitian&Terjawabnya permasalahan
Sudah Dilaksanakan(1) Terpetakannya secara akurat pola pendidikan anak(2) Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal
Nasional /prosiding
LUARAN PENELITIAN
Data SkunderJenis DataProfil desa/- kelurahan&Kecamatan.Buku doku- men pendu-duk wilayah penelitian
SumberBapedaBPS Kabu-patenKantor KecamatanKantor Kelurahan
Data PrimerJenis DataPola pendi-dikan anak masyarakat dayak di era globalisasi(pengamat-an,wawan-cara mendalam)
SumberKeluarga dan anggo-ta keluar-ga. Serta-takoh masyarakat, instansi terkait dan pendidik
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum Penelitian
Temuan umum dalam penelitian ini terdiri dari temuan yang meliputi tentang
sejarah Desa Tabatan Baru, rumah tempat tinggal, mata pencaharian informan dan
hasil analisis data.
1. Sejarah DesaTabatan Baru
Desa Tabatan Baru adalah salah satu Desa diantara Sembilan Desa
di kecamatan Kuripan Kabupaten Barito Kuala . Dulu Desa Tabatan Baru
Bagian Desa Sungai Sawang yang di namakan Desa Tabatan sekarang. Jauh
sebelum Indonesia merdeka tepat sekitar tahun 1925 an di Wilayah yang
sekarang dikenal sebagai Desa Tabatan disebelah utara sekitar 3 km dari
Desa ada sebuah Sungai Tabatan yang diberi Nama karna sungai tersebut
muara nya tempat Panambatan kapal Belanda. Sungai tersebut diberi nama
sungai Tabatan sebab tempat Panambatan Kapal Belanda nama Desa pun
di ambil Tabatan muara kiri kanan sungai di huni sekitar 8 KK jumlah
jiwa sekitar 21 jiwa untuk mencari napkah dan mata pencarian di sungai
tersebut dari tahun ke tahun jumlah kepala keluarga pun bertambah masa
pemimpin Kades pertama BIHI Kurang lebih 30 tahun Kades Kedua Salim
sekitar tahun 1955 – 1962 di ganti Kades ketiga ABUL dari tahun 1969 –
1976 ganti Kades ketiga Rahmat tahun 1962 - 1970 masa kepemimpinan
Kades ke empat Rahmat ada Wacana pemekaran Desa Tabatan menjadi
Dua Desa antara Desa Tabatan sama Desa Tabatan Baru.
17
Pada hari Arba / Rabu tanggal 28 Maret 1970 disepakati atau disah
Desa Tabatan di mekar jadi dua Desa. pemimpin pertama kades Desa
Tabatan Baru Badri dari tahun 1970 – 1982 lalu di ganti Kades kedua
Jakwan Tarif dari Tahun 1982 – 1997 di ganti Kades ketiga Saleh Arifin dari
tahun 1998 sampai 2005 pada akhir jabatan Kades diserahkan kepada
sekretaris Desa Martono selama satu tahun ada pemilihan kembali Kades ,
waktu pemilihan kembali terpilih Saleh Arifin kembali terpilih menjadi Kades
ke empat dari Tahun 2007 - 2014 masa akhir jabatan kades diserah kan
kembali kepada Fahrurazi, dari kecamatan selama 18 Bulan memegang Pjs.
Kepala Desa Tabatan Baru pada bulan April tanggal 30 Tahun 2015 di
adakan pemilihan serentak sekabupaten Barito Kuala. Dalam empat Calon
Kepala Desa Tabatan Baru yang terpilih Aspiannor sebagai Kades kelima.
Demikian sejarah singkat Desa Tabatan Baru.
2. Kondisi Rumah
Secara kesuluruhan rumah orang dayak bakumpai di lokasi peneitian
berbentuk rumah panggung yang tingginya sekitar 1.00 – 2,00 meter berada di
pesisir aliran sungai barito, dan 0,50-1.00 meter yang berada di atas tanah. Tiang
rumah seluruhnya berbahan kayu dari hasil pencarian di hutan-hutan seberang.
Kerangka rumah terbuat dari kayu, atap rumah rata-rata dari seng, da nada
beberapa yang dari atap daun rumbia. Dinding rumah sebagian dari semen dan
dari seng, kebanyakan dari kayu yang sebagian mereka olah sendiri dan membeli
di pengolahan kayu dan papan (serkel). Jendelanya ada yang berkaca da nada juga
yang dari kayu.
18
Ruangan di dalam rumah terbagi menjadi dua bagian. Sebelah digunakan
untuk ruang tamu dan ruang keluarga, dan sebelahnya diagi menjadi beberapa
kamar tidur. Dibagian belakang terdapat ruang dapur. Namun WC/jamban
terpisah dari bagian rumah, tempatnya terapung dipesisir aliran sungai. Seluruh
rumah warga sudah terpasang aliran listrik.
3. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk setempat adalah, bertani/bersawah, mencari
ikan, sebagai buruh sawit, dan ada beberapa yang kerja di sirkel kayu, serta
sebagai buruh peternak kerbau. Mereka bertani/bersawah ke daerah paminggir.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para wanita juga ikut bekerja, sebagai
buruh sawit dan bekerja di sirkel.
4. Hasil Analisis Domain
Berdasarkan analisis domain dapat teridentifikasi dapat dilihat pada
lampiran 3. Dari daftar domain yang ada pada lampiran tersebut dapat diambil 4
domain yang akan diteliti lebih lanjuti meliputi: a) cara yang dilakukan orang tua
dalam mendidik anak pada keluarga, b) dampak pengaruh negatif televisi, c)
alasan orang tua mengajak anaknya untuk ikut bekerja, d) alasan otrang tua tidak
mau bercerita kepada anak-anaknya.
5. Hasil Analisis Taksonomi
Dari hasil ke empat domain yang terpilih, dibuatlah pertanyaan-pertanyaan
yang dijadikan pedoman wawancara yang terfokus dengan informan. Data hasil
wawancara terfokus pada CL 7 – CL 10.
Hasil analisis taksonomi didapat pola pendidikan anak di empat keluarga suku
dayak bakumpai, antara lain meliputi:
19
a. Menanamkan nilai-nilai dan aturan
Menanamkan nilai-nilai dan aturan kepada anak dengan cara menjelaskan,
memberikan contoh-contoh di rumah harus saling bantu membantu, dengan cara
kalau mau makan menyiapkan piring mangkok, bila melihat lantai kotor bisa
membersihkannya, bila mau sesuatu minta izin terlebih dahulu, bila melihat uang
yang bukan miliknya jangan diambil harus minta izin terlebih dahulu kepada
orang tua, dan bila senja (magrib) sudah di rumah, apabila anak tidak taat pada
aturan yang diberikan anak ditegur dan apabila anak sering melanggar aturan
diberi hukuman
b. Memberikan dorongan kepada anak
1. Memberikan perhatian dan motivasi untuk belajar
Cara yang diberikan adalah menyampaikan bahwa belajar itu sangat
penting baik sendirian maupun berkelompok dan memberikan nasehat agar rajin
belajar, melengkapi keperluan sekolah anaknya, memberikan hadiah bila anak
berprestasi dan memarahi anak bila tak mau belajar.
2. Memberikan dorongan agar anaknya mau bekerja
Selalu menganjurkan agar anaknya rajin bekerja, dan menjelaskan bahwa
bila rajin bekerja mudah mendapatkan uang sambil mengajak membantu bekerja
di sawah, mencari ikan, membersihkan lahan disawit, kerja diserkal, dan bertani
dll. Menyiapkan keperluan bila dia ikut bekerja, berupa alat perlengkapan
kerjanya, memberikan teguran bila anak tidak mau bekerja dan membantu orang
tua, dan memarahi bila anak malas bekerja.
c. Membina sikap anak
20
1) Cara menanamkan sikap Jujur pada anakdengan menjelaskan kepada anak
dengan memberi contoh bahwa sikap jujur sangat penting, anak bila berbicara
harus sesuai dengan kenyataan, jangan suka berbohong, tidak mengakui barang
yang bukan miliknya, mengembalikan sesuatu yang bukan haknya, melakukan
kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku menghargai kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki, menasehati anak yang tidak jujur dan kadang – kadang langsung
memarahi bila tidak jujur dan menanyakan uang kembalian setelah belanja bila
sehabis anak belanja.
21
2) Menanamkan sikap disiplin kepada anak di rumah dengan cara
menegakkan pentingnya disiplin dengan memberikan contoh apa yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya, mandi pagi dan sore, makan tepat waktu,
merapikan tempat tidur, dan mengingatkan pekerjaan dan tanggung jawabnya,
selalu menegur apabila anak yang tidak taat terhadap peraturan serta memarahinya
bila anak sering melanggar disiplin
3) Menanamkan nilai tanggung jawab, dengan caramenjelaskan bahwa
tanggung jawab penting dilaksanakan oleh anak membersihkan tempat tidur
sendiri setiap bangun tidur, sabar dan jangan cepat putus asa, membereskan
sehabis makan, mengerjakan shalat lima waktu, menyimpan uang, memberiskan
mainan berbagi pekerjaan dengan saudaranya di rumah, melakukan tugas tanpa di
suruh
4) Menanamkan sikap hormat dan santun pada anak.Cara yang dilakukan
untuk menanamkan sikap hormat dan santun memberikan contoh dengan
menjelaskan pada anak perlunya memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
hormat pada siapapun baik yang muda, seusia maupun yang sebaya dan orang
yang lebih tua, berbicara secara santun, halus dan baik budi bahasa, memberikan
nasehat pada anak yang tidak hormat pada orang tua, berkata kasar dan berbicara
sewaktu makan, memarahi bila anak tidak hormat dan santun pada keluarga.
5) Menanamkan sikap berani pada anak dengan cara yang dilakukan untuk
menanamkan sikap berani dengan memberikan contoh dengan menjelaskan pada
anak perlunya memiliki keberanian bila di tinggal di rumah, berani malam hari
pergi kekamar mandi sendiri, berani menolak ajakan orang yang tidak di kenal,
menegur bila anak yang tidak berani dan memarahi anak tidak berani.
22
6) Menanamkan sikap hidup hemat dengan cara yang diberikan kepada anak
untuk menanamkan sikap hidup hemat memberikan contoh dengan menjelaskan
kepada anak bahwa kita perlu memiliki sikap hidup hemat untuk berlaku hati–
hati dalam membelanjakan uang dan menggunakannya dengan cara yang efektif.
Cara yang di lakukan memberikan nasehat anak memiliki sikap hidup hemat
jangan boros dalam membelanjakan uang, tidak memaksakan diri untuk membeli
sesuatu yang tidak diinginkan, melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan dan
kebutuhan bukan keinginan, dan memarahi bila anak terlalu boros
7) Menanamkan sikap gotong royong dengan cara yang diberikan guru
kepada anak dengan menanamkan sikap gotong royong dan memberikan contoh
dengan menjelaskan kepada anak bahwa perlunya memiliki sikap gotong royong
apabila melakukan pekerjaan secara bersama sama yang di landasi oleh sukarela
dan kekeluargaan. Sikap gotong royong dapat di lakukan dengan cara saling
menolong sesama dan melakukan pekerjaan tanpa mengharap imbalan, dirumah,
saling membantu membersihkan rumah halaman, menasehati anak agar selalu
menanamkan sikap gotong royong dalam dirinya, memarahi bila anak tidak
membantu pekerjaan rumah.
8) Menanamkan sikap yang tepat terhadap lingkungan sekitar diberikan
kepada anak,dengan cara memberikan penjelasan pentingnya menanamkan sikap
terhadap lingkungan dengan memberikan contoh membuang sampah pada
tempatnya, merawat kebersihan diri, merawat tanaman, binatang peliaran,
mengambil atau mengumpulkan sampah kemudian membuang sampah ketempat
pembuangan. Supaya anak peduli terhadap lingkungan dan, menegur dan
memarahi anak bila tidak mematuhinya.
23
9) Mengatasi anak pemarah dengan cara menanyakan pada anak yang
menyebabkan dia marah, memberikan contoh sikap tenang kepada anak, memeluk
dan merangkul untuk menenangkn anak dengan kasih sayang. membiarkan
anaknya bila lagi marah agar anak dapat menahan diri atau emosi anak. Bila tidak
mau diam maka anak dimarahi.
10) Menanamkan sikap kebersamaan menanamkan sikap kebersamaan dalam
keluarga dengan cara bercanda, nonton tv bersama sehabis belajar, rekreasi,
melihat pameran, shalat berjemaah, makan pagi dan malam bersama
11) Mengurangi pengaruh negatif TV dengan cara mendampingi anak saat
nonton menjelaskan mana yang baik, bermanfaat, dan mana yang kurang baik
tayangan di tv, membatasi waktu nonton, memberi contoh pulang sekolah jangan
nonton tv, memilih tayangan sesuai dengan usia anak, jangan rebutan cenal
dengan saudara bila nonton, mencontoh tokoh yang baik untuk dijadikan panutan.
Memarahi anak bila melalaikan tugas yang diberikan disebabkan nonton TV.
12) Menanamkan sikap relegius dengan cara yang dilakukan dengan
menjelaskan pada anak bahwa pendidikan Agama penting ditanamkan pada anak
agar dia rajin shalat lima waktu, ngaji, sekolah arab bila siang hari dan ikut
kegiatan keagamaan dan selalu berdoa untuk diri sendiri maupun untuk keluarga,
saling menjaga kerukunan berteman.
13) Cara menanamkan hidup sehat dengan cara yang di lakukan dalam
menanamkan hidup sehat di keluarga, makan yang bergizi, dan seimbang,
mencuci tangan, menggosok gigi, berpakaian bersih, memelihara tanaman, cuci
kaki dan tangan bila habis bepergian, mau tidur, serapan pagi minum air putih,
olah raga, waktu tidur dan istirahat cukup.
24
14) Memberikan motivasi kepada anak dengan memberi hadiah mendapat
juara kelas, bisa melakukan hal baru yang sebelumnya anak tidak bisa melakukan,
mendapat nilai bagus di sekolah, dan memberikan hadiah yang baik dan menarik
sehingga anak senang dan nyaman dengan hadiah yang di berikan.
15) Memberikan hukuman dengan menjelaskan pada anak dengan cara
memberikan contoh pemberian hukuman pada anak apabila anak melakukan
kesalahan, yang melanggar aturan yang telah ditetapkan, mengancam anak apabila
tidak membantu pekerjaan orang tuanya, mengganggu adiknya sampai menangis,
melawan orang tua, kakaknya, mencuri uang bukan milinya dengan cara
menggantungkan alat pemukul di dinding rumah namun tidak di pukulkan kepada
anak sehingga anak tidak melakukan hal yang salah dan tercela, memukul anak
apabila anak selalu melanggar kesalahan yang sama.
d. Unsur-unsur penting yang tidak/jarang diberikan pada pendidikan
keluarga
Sembilan unsur penting yaitu:
1) Orang tua tidak memberikan perhatian dan motivasi untuk belajar, karena
orang tua belum paham betul tentang pentingnya menanamkan pola pendidikan
yang tidak hanya didapat disekolah saja tapi juga harus adanya dorongan dari
orang tua untuk persiapan anak kelak dia dewasa sampai menempuh pendidikan
selanjutnya
2) Orang tua jarang memberikan hadiah pada anaknya yang naik kelas karena
orang tua dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
di rumah, pemberian hadiah kepada anak dapat menjadi kebiasaan jelek bagi anak
dan kalau tidak diberi hadiah anak tidak mau berprestasi.
25
3) Orang tua kurang memperhatikan gizi pada makanan anak-anaknya karena
orang tua pagi-pagi sudah berangkat kerja, persedian sayur dan pelengkap lainnya
seperti buah, roti, susu, telur, harus menunggu satu minngu, karena untuk
membeli bahan itu adanya saat hari pasar.
4) Orang tua tidak menyiapkan meja dan kursi untuk anaknya belajar, karena
menurut pandangan orang tua tanpa menggunakan meja dan kursi belajar anak-
anaknya bisa belajar, dan juga anaknya tidak pernah meminta meja dan kursi
belajar serta orang tua pun kurang perhatiannya untuk menyediakan meja dan
kursi belajar untuk anaknya.
5) Orang tua jarang menanyakan permasalahan anaknya disebabkan orang
tua mempunyai keterbatasan pengetahuan, serta orang tua menganggap tidak perlu
membicarakan masalah dengannya, orang tua mengganggap masalah yang ada
pada anak bukan masalah serius yang orang tua harus tahu. Orang tua kurang
memperdulikan dengan masalah yang dihadapi dan menganggap anaknya
memahami masalah kecil sesuai usianya melalui media masa dan sekolah.
6) Orang tua membiarkan anaknya yang bolos sekolah karena, orang tua
menganggap tidak masuk sekolah itu hal biasa, dan merupakan pola sejak jaman
dahulu, apabila ada hari pasar, ada kegiatan perkawinan dan kematian kebanyakan
anak-anaknya tidak masuk sekolah.
7) Orang tua yang meminta anaknya ikut bekerja karena diminta untuk
membantu mencari nafkah, atau membantu menjaga adik ketika orang tua bekerja
ke sawah. Anak dianggap sudah mampu diarahkan dan dilatih untuk bekerja agar
dia sudah terbiasa mandiri dalam bekerja.
26
8) Orang tua yang tidak pernak dan ada juga jarang sekali bercerita pada
anaknya karena, informasi yang di dapat anak sudah banyak dari sekolah, televisi,
orang tua juga kurang menguasai cerita dan anak-anak tidak meminta orang
tuanya bercerita.
9) Orang tua kurang memberikan semangat agar anak-anaknya bercita-cita
tinggi karena, keterbatasan visi orang tua, kurangnya komunikasi orang tua
dengan anaknya, keadaan keluarga yang kurang mampu dan mahalnya biaya
pendidikan tinggi dan kehidupan kota.
Hasil Analisis Komponen
Setelah analisis taksonomi, dilakukan wawancara terpilih tentang cara-cara
orang tua mendidik anak-anaknya keluarga dayak, dengan berpedoman daftar
pertanyaan yang telah disiapkan………………
Dengan melaksanakan delapan langkah analisis komponen maka pola
pendidikan anak pada masyarakat dayak yang telah didapat melalui analisis
taksonomi seperti tersebut di atas dibahas lagi menjadi seperti berikut ini
27
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Pertama, hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti dengan
informan (guru) ditemukan bahwa terdapat empat orang anak yang prestasi
belajarnya rendah, sering tidak masuk kelas sampai dua minggu, hal ini dimulai
sejak zaman dahulu sampai sekarang, anak sering tidak masuk sekolah sampai dua
minggu karena membantu pekerjaan orang tuanya baik sebagai petani, terutama
bila musim kerja seperti bertani, mencari ikan, kerja sawit dan diserkel kayu
(pengolahan kayu). Apabila ada acara perkawinan, kematian, dan kegiatan yang
dilaksanakan di kampung seluruh anak sengaja meliburkan diri di sekolah satu
sampai dua hari.
Kedua, hasil wawancara dengan orang tua siswa ditemukan masalah
masyarakat suku dayak Bakumpai yang tinggal di Desa Tabatan Baru terdapat 11
bidang yang menjadi fokus perhatian orang tuadalan mendidik anaknya di
keluarga antara lain (1) penanaman nilai-nilai dan aturan kepada anak, (2)
memberikan perhatian dan motivasi, (3) memberikan dorongan mau bekerja, (4)
menanamkan sikap jujur, (5) menanamkan sikap disiplin, (6) menanamkan sikap
sopan dan santun, (7) menanamkan sikap berani, (8) menanamkan sikap hemat,
(9) menanamkan sikap gotong royong, (10) menanamkan sikap terhadap
lingkungan sekitar, dan (11) memberikan hadiah kepada anak.
28
Ketiga, pola pendidikan anak cenderung bersifat otoriter, dimana orang
tua terutama ibu lebih dominan dan memaksa anaknya berperilaku sesuai dengan
keinginan orang tuanya.
5.2 Saran
Orang tua, sebagai anggota masyarakat dayak yang ada di DesaTabatan
Baru Kecamatan Kuripan Daerah Sungai Barito, perlu menyadari bahwa
pendidikan anak sangat penting dan diutamakan ketimbang pekerjaan yang
diberikan. Kebiasaan yang biasa dilakukan orang tua untuk mengajak anaknya
bekerja dengan meninggalkan bangku sekolah yang cukup lama dan orang tua
yang kurang peduli terhadap pendidikan anaknya hendaknya dihentikan dan
beralih bagaimana agar orang tua lebih peduli terhadap pendidikan anaknya.
Keterlibatan orang tua meningkatkan kualitas dan pengetahuan serta
keterampilan dalam mendidik dan membimbing anaknya di rumah, baik yang
dilakukan oleh acara ceramah pada pengajian maupun pada kegiatan PKK. Karena
dengan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut dapat merubah pola pikir untuk
mencapai kemajuan dan keterlibatan serta keaktifan untuk menerima perubahan
yang selalu berkembang.
Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, hasil penelitian ini dapat
memberi masukan padaPemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
Perguruan Tinggi, untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat
dengan memberikan pelatihan, penyuluhan, dan penelitian lanjutan dalam
meningkatkan kualitas baik pengetahuan, keterampilan orang tua dalam mendidik
anak sesuai dengan tema misalnya: Inovasi Pelaksanaan Pola Pendidikan Anak di
29
Era Globalisasi Masyarakat Dayak. Kendala-kendala budaya apa saja yang
mempengaruhi Pola Pendidikan Anak pada Masyarakat Suku Dayak.
Pemerintah daerah manapun, lembaga masyarakat dapat mendanai untuk
memberikan pelatihan pada orangtua, baik berupa penelitian lanjutan maupun
pelatihan berupa keterampilan dengan memanfaatkan potensi daerah yang ada
terutama memanfaatkan Enceng Gondok yang banyak berserakan begitu
banyaknyak tumbuh di aliran sungai tersebut, ada pula tumbuh pohon purun yang
dapat dijadikan hiasan maupun perlengkapan sehari-hari. Ini dapat dilakukan oleh
orang tua maupun anaknya dengan tidak meninggalkan daerahnya untuk
memenuhi kebutuhannya, dan anak juga dapat membantu di luar jam belajar
sekolah.
30
Daftar Pustaka
Anwar Hafid, dkk. 2013. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: CV. Alifabeta
Bunu, Yhelmuth. 2014. Kesadaran Masyarakat terhadap Pendidikan di Pedalaman Kalimanatan Tengah. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Vol.3
Garang, Bambang T.K. 1999. Pola Pendidikan Anak Masyarakat Dayak dalam Transpormasi Era Globalisasi (Penelitian di Lima Keluarga Suku Dayak di Kalimantan Selatan). Jakarta: PPS UNJ Disertasi
Coleman, James, W. Dan Donald R. Cressey. 1996. Social Problem, New York: Collins College Publisher.
Elkin, Frederick dan Gerald Handel. 1984. The Child and Society, The Process of Socialization. For Edition. New York: Random House
Greenberg, Jerald. 2005. Managing behavior in Organizationn. Singapore: Prentice Hall.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
http://www.tuliskan.com/2013/03/pengertian-dan-pentingnya-globalisasi-bagi-Indonesia.html diakses tanggal 12 Januari 2015
http://www.wawasanpendidikan.com/2014/10/pengertian-pola-asuh-anak-dalam.html diakses tanggal 12 Januari 2015.
www.seputrapengetahuan.com/2014/10/10-pengertian-modernisasi-menurut-para-.html.?m=1. Diakses pada tanggal 5 Januari 2015
Inkeles, Alex and Smith David H. 1997. Becoming Modern: Individual Change in Six Developing Countries. Cambrigde, Massachusetts: Harvard University Prees
Joseph A, De Vito. 1997. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper Collins Collge Publ
Lapian, M. Gideon. 1998. Globalization and Grassroots People, “The Impact of Globalization The Social-Cultural Lives of Grassroots People in Asia. xv. Jakarta:Asia DHRRA Secretariat, Grasindo, 1998
Marrison S. George. 1988. Early Childhood Education Today. Four Edition. Toronto Merrill Publishing Company.
31
Mullins, Laurie J. 2005. Management and Organizational Behavior. Essex: Pearson Education Limited
Nasution. M.N. 2006. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi. Jakarta: Rinike Cipta
Owens. Robert G. 1991. Organiztional Behavior in Education. Boston: Allyn and Bacon
Padil, Moh. 2007. Sosiologi Pendidikan,Malang: UIN Malang Press
Rivai, Veithzal & Sylviana Murni. 2010. Education Management (Analisis Teori dan Praktik). Jakarta, Kelapa Gading Permai: PT Rajagrafindo Persada
Schoorl. J.W. 1991. Modernisasi, Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang. Diterjemahkan oleh R.G.Soekardjo. Jakarta: Gramidea Pustaka Utama.
Sugiono. 2099. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Suriasumantri, S., Jujun. 2000. Pembenagunan Sosial Budaya secara Terpadu Masalah Sosial Budaya. Sebuah Bunga Rampai, Ed Soedjatmiko Yogyakarta: Tiara Wacana 1986
Tirtarahardja, Umar & La Sulo. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Usman Husaini, Purnomo Setiady. A. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Waters, Malcolm. 1996. Globalization. London: Routledege.
32
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
A. Anggaran Untuk Honorarium Pelaksana
No Nama dan Gelar
Akademik
Peran Dalam Penelitian
Volume
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah(Rp)
1 Dr. Darmiyati, S. Pd, M. Pd
Peneliti Utama, penanggung jawab keseluruhan Program
3
400.000 1.200.000
2 Dr. Ma'ruful Kahri, M.Pd
Peneliti, penanggung jawab pengumpulan dan analisis data
3
300.000 900.000
3 Drs. Sutiyarso, S.Pd, M.Pd
Peneliti, penanggung jawab pengumpulan dan analisis data
3
300.000 900.000
4 Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian (pengumpulan dan analisis data)
36
25.000 4.800.000
5 Pembantu Lapangan
Membantu Pengumpulan Data
60 80.000 900.000
Total Anggaran 8.700.000
B. Anggaran Belanja BahanNo Uraian Kegiatan Volume Harga
Satuan (Rp)Jumlah (Rp)
1 Katridge warna 2 275.000 550.0002 Katridge hitam 4 250.000 1.000.0003 Kertas HVS A4 & F4 6 50.000 300.0004 Tinta Hitam & Warna 10 90.000 900.000
5 Penggandaan Instrumen 1 700.000 700.000
6 ATK Penelitian 1 900.000 900.000Total 4.350.000
33
C. Anggaran Perjalanan Dinas
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Rental Mobil 10 600.000 6.000.0002 Sewa Kelotok 10 125.000 1250.000
Total 7.250.000
D. Anggaran Peralatan Penunjang
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Sewa Handcamy 1 1.000.000 1.000.0002 Sewa printer 1 750.000 750.0003 Hardisk Eksternal 1 900.000 900.0004 Sewa Alat Perekam 2 850.000 1.700.000
Total 4.350.000
E. Anggaran Belanja Operasional Lainnya
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Publikasi Jurnal Nasional 1 1.000.000 1.000.0002 Laporan Kemajuan 1 900.000 900.0003 Laporan Akhir Penelitian 1 1.250.000 1.250.0004 Biaya Seminar Nasional 2 600.000 1.200.000
Total 4.350.000
34
Lampiran 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN
Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di kampus kami FKIP atau di
Universitas Lambung Mangkurat masih terbatas, oleh sebab itu kami berinisiatif
menyiapkan sendiri sarana dan prasarana dengan menggunakan anggaran yang
sudah dianggarkan dalam usulan penelitian.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas
SUSUNAN ORGANISASI PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
NO Nama/NIDN Instansi Asal Bidang
Ilmu
Uraian Tugas
1 Dr. Darmiyati,
S.Pd, M.Pd
NIDN: 6066017
Universitas
Lambung
Mangkurat
Penelitian
Evaluasi
Pendidikan
Peneliti Utama, penannggung
jawab keseluruhan program
2 Dr. Ma’ruful
Kahri, M.Pd
NIDN: 6066015
Universitas
Lambung
Mangkurat
Pendidikan
Olahraga
Peneliti, bertanggung jawab
pengumpulan data dan analisis
data
3 Drs. Sutiyarso,
S.Pd, M.Pd
NIDN: 5085605
Universitas
Lambung
Mangkurat
Manajemen
Pendidikan
Peneliti, bertanggung jawab
pengumpulan data dan analisis
data
4 Seripati
Wahyunida, S.Pd
PAUD
Terpadu Islam
Al Zahrah
Pendidikan
PAUD
Sebagai sekretaris membantu
pengumpulan data dan analisis
data
5 Noor Halisa Mahasiswa PGSD Membantu mendokumentasikan
pelaksanaan penelitian dan
pengentrian data
6 Zaratun Nufus Mahasiswa PGSD Membantu mendokumentasikan
35
dan pengentrian data
pelaksanaan penelitian
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Darmiyati, S.Pd, M.Pd
2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala / Iva
3. Jabatan Struktural Dosen
4. NIP/NIK 19600606 198710 2 001
5. NIDN 6066017
6. Tempat dan Tanggal Lahir Gambut, 06-06 1960
7. Alamat Rumah Jl. Taruna Praja Komp. SGO No. 1
Banjarbaru Kalimantan Selatan
8. Nomor Telepon/Faks/ HP 085216585162
9. Alamat Kantor Jl. Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin
10. Nomor Telepon/Faks (0511) 336664
11. Alamat e-mail darmiyati.fkip@gmail.com
13. Mata Kuliah yg Diampu 1. Metodologi Penelitian (S2)
2. Pengembangan Kurikulum
3. Evaluasi Proses Hasil dan
Pembelajaran di SD
4. Perkembangan Belajar Peserta Didik
5. Pengantar Pendidikan
6. Belajar dan Pembelajaran
7. Perencanaan Pembelajaran
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-1 ke 2 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
FKIP
UNLAM
IKIP Negeri
Ujung Pandang
IKIP Negeri
Jakarta
UNJ
Bidang Ilmu Bimbingan
dan Konseling
Pendd. Mate-
matika SD
Pendidikan
Anak Usia Dini
Penelitian dan
Evaluasi
36
Sekolah Pendidikan
Tahun Masuk-
Lulus
1981-1985 1992/1993-
1995
1997-2000 2000-2004
JudulSkripsi/
Thesis/Disertasi
Hubungan
antara Kreativi-
tas dengan
Prestasi Belajar
Matematika
Murid Kelas VI
SD Negeri
Loktabat 7 Kal-
Sel
Keberhasilan
Siswa dalam
Pelajaran
Matematika
Hubungannya
dengan Sikap
dan Kreativitas
Implemintasi
Asesmen
Diagnostik dalam
Upaya Mening-
katkan Hasil
Belajar Matema-
tika di Sekolah
Dasar
Nama
Pembimbing /
Promotor
1. Drs. H. Rawi
M. Caronge
2. Drs. Bernard,
M.S
1. Prof. Dr.
Fawzia Aswin
Hadis
2. Cecep
Rustana, Ph.D
1. Prof. Dr. H.
Djaali
2. Prof. Dr. Lysna
Lubis
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2014 Pemberdayaan Masyarakat
Lokal dengan Pendidikan
Vokasi Berbasis Industri Sawit
170.000.000
2010 Karakteristik Psikologis
Learning Disability yang Diha-
silkan oleh Stimulus Variabel
Penyebab Kesulitan Belajar
Matematika di Sd Kal-Sel
(tahun ke dua)
Hibah
Fundamental
32.000.000,-
2. 2009 Karakteristik Psikologis
Learning Disability yang Diha-
Hibah
Fundamental
32.000.000,-
37
silkan oleh Stimulus Variabel
Penyebab Kesulitan Belajar
matematika di Sd Kal-Sel
(tahun pertama)
3. 2008 Implemntasi Pendekatan
Integreted Learning
dalamUpaya Meningkat-kan
Kualitas Pembelajaran
Matematika di Kelas Rendah
SDN Pasayangan Selatan
Martapura (tahun ke dua)
Hibah
Berasrama
30.000.000,-
4. 2007 Implementasi Pendekatan
Integreted Learning dalam
Upaya Meningkatkan Pembela-
jaran Matematika di SD Kelas
Rendah di Kab. Banjar (tahun
pertama)
Hibah
Berasrama
30.000.000,-
5 2007 Pengembangan Model Asesmen
Diagnostik dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika SD di Kalimantan
Selatan (tahun ke dua)
Hibah
Bersaing
40.000.000,-
6. 2006 Pengembangan Model Asesmen
Diagnostik dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika SD di Kalimantan
Selatan (tahun pertama)
Hibah
Bersaing
40.000.000,-
7. 2005 Implementasi Asesmen Diagno-
stik dalam Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika di SD
Penelitian
Tindakan
Kelas
15.000.000
38
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahu
n
Judul Pengabdian Kepada
Masayrakat
Pendanaan
Sumber* Jml Juta
(Rp)
1. 2011 Penyusunan Desain Standar Pendidik BSNP
2. 2009 Pengembangan Lingkungan Hidup
Berwawasan Kebangsaan
3. 2009 Training of Trainers (ToT) Program
Kemitraan Kepala SD dan SMP
Direktorat
Tenaga
Kependidikan
4. 2009 Instruktur Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru Serifikasi Guru dalam
Jabatan Kuota Tahun 2009
Lingkungan
Dinas Pend.
Provinsi Kal-Sel
5. 2009 Instruktur Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru Serifikasi Guru dalam
Jabatan Kuota Tahun 2009
Lingkungan
Kantor Wilayah
Dep. Agama
Kal-Sel
6. 2009 Asesor Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Kuota tahun 2009
Lingkungan
Kantor Wilayah
Dep. Agama
Kal-Sel
7. 2009 Asesor Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Kuota tahun 2009
Lingkungan
Dinas Pend.
Provinsi Kal-Sel
8. 2008 Instruktur Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru Serifikasi Guru dalam
Jabatan Kuota Tahun 2008
Lingkungan
Kantor Wilayah
Dep. Agama
Kal-Sel
9. 2008 Instruktur Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru Serifikasi Guru dalam
Jabatan Kuota Tahun 2008
Lingkungan
Dinas Pend.
Provinsi Kal-Sel
39
10. 2008 Asesor Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Kuota tahun 2009
Lingkungan
Kantor Wilayah
Dep. Agama
Kal-Sel
11 2008 Asesor Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Kuota tahun 2009
Lingkungan
Dinas Pend.
Provinsi Kal-Sel
12 2007 Instruktur Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru Serifikasi Guru dalam
Jabatan Kuota Tahun 2008
Lingkungan
Kantor Wilayah
Dep. Agama
Kal-Sel
13 2007 Instruktur Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru Serifikasi Guru dalam
Jabatan Kuota Tahun 2008
Lingkungan
Dinas Pend.
Provinsi Kal-Sel
14 2007 Asesor Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Kuota tahun 2009
Lingkungan
Kantor Wilayah
Dep. Agama
Kal-Sel
15. 2007 Asesor Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Kuota tahun 2009
Lingkungan
Dinas Pend.
Provinsi Kal-Sel
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun
Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1. Karakteristik Psikologis Learning
Disability yang Dihasilkan oleh
Stimu-lus Variabel Penyebab
Kesulitan Bela-jar Matematika di SD
Kota Banjarbaru
6/11/2011 Paradigma Jurnal
Ilmu Pendidikan
2. Pengembangan Model Asesmen Diag- 15/3/2009 Pendidikan dan
40
nostik dalam Upaya Meningkat-kan
Hasil Belajar Matematika di SD Kota
Banjarbaru dan Kabuaten Tanah Laut
KebudayaanJakarta
3. Implementasi Asesmen Diagnostik
Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika di SD Kota
Banjarbaru Kalimantan Selatan
13/67/2007
ISSN 0215-
2673
Pendidikan dan
Kebudayaan
Jakarta
4. Pengembangan Model Asesmen
Diagnostik untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika di SD Kal-Sel
1/1/2006 Pradigma Jurnal
Ilmu Pendidikan
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan /
Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhit
No. Nama Pertemuan /
Ilimah Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu Dan
Tempat
2 Seminar International Seminar Educational For All 31 Okt 2010
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
- - - -
- - - -
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - -
- - - -
- - - -
41
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang telah
di Terapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
- - - -
- - - -
- - - -
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari
pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Dosen Berprestasi III Universitas Lambung Mangkurat 2009
2. Dosen Berperestasi I FKIP UNLAM 2009
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Bersaing
Banjarmasin, Agustus 2016
Dr. Darmiyati, S.Pd, M.Pd
Nip.19600606 1987102001
42
Biodata Peneliti 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr.Ma’ruful Kahri, M.Pd
2. Jabatan Fungsional Lektor/IIId
3. Jabatan Struktural --
4. NIP/NIK 196006161987031004
5. NIDN 16046015
6. Tempat dan Tanggal Lahir Kandangan 16 Juni 1960
7. Alamat Rumah Jln. Intan IX No 62 RT 35 Amaco B.baru
8. Nomor Telepon/Faks/ HP 081351237500
9. Alamat Kantor Jl.Taruna Prajaraya Banjarbaru
10. Nomor Telepon/Faks
11. Alamat e-mail maruful _kahri@yahoo.com
13. Mata Kuliah yg Diampu Belajar dan Pembelajaran
Belajar Gerak
Perkembangan gerak
Psikologi kepelatihan
Tes dan Pengukuran
Teori dan Praktek bermain
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Unlam
Banjarmasin
IKIP Bandung UPI Bandung
Bidang Ilmu Pendidikan
Olahraga
Pendidikan Olahraga Pendidikan Olahraga
Tahun Masuk-
Lulus
Masuk 1980
Lulus 1986
Masuk 1987
Lulus 1999
Masuk 2007
Lulus 2012
JudulSkripsi/
Thesis/Disertasi
Pengembangan
Model Pembinaan
Pengaruh model
pentahapan tugas gerak
PENGARUH
PENDEKATAN
43
Guru Pendidikan
Jasmani Melalui
Supervisi
Pendidikan di
Kalimantan
Selatan
melompat dengan
modifikasi bermain dan
model pembelajaran
tradisional terhadap
penguasaan keterampilan
teknik dasar lompat jauh
anak SD Penelitian (1999)
PENGAYAAN GERAK
DASAR MELALUI
AKTIVITAS BERMAIN
TERHADAP
KEBUGARAN JASMANI,
DAN MOTOR
EDUCABILITY, DALAM
KAITANNYA DENGAN
PERBEDAAN
LINGKUNGAN SOSIAL,
BUDAYA DAN
GEOGRAFIS
ANTARA DESA DAN
KOTA
Nama
Pembimbing/Pro
motor
1. Drs.Suryanaji
2. Drs.Djamir
3. Prof.Dr.Rusli Lutan
4. Prof.Dr. Danu Hoedaya
1. Prof.Dr.Rusli Lutan
2. Prof.Dr. Danu Hoedaya
3. Prof.Dr.Adang Suherman
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2010 Fenomena pertumbuhan dan
Perkembangan Anak usia 10-12 tahun”.
Penelitian ini berupa tinjauan perbedaan
pengaruh pendidikan jasmani melalui
aktivitas bermain terhadap kebugaran
jasmani, Body Mass Index (BMI),
Antropometri dan Motor Educability
dalam kaitannya dengan konteks
lingkungan geografis di Kalimantan
Selatan.
Ditjen Dikti
melalui
Direktorat
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
Jakarta
Rp. 50.000.000
2. 2011 Pengembangan Model Pembinaan Guru
Pendidikan Jasmani SMP Melalui
Supervisi di Kalimantan Selatan”
Penelitian Hibah
Perguruan Tinggi
DP2M-Dikti
Tahap I
Rp. 50.000.000
3. 2012 Pengembangan Model Pembinaan Guru
Pendidikan Jasmani SMP Melalui
Penelitian Hibah
Perguruan Tinggi Rp. 50.000.000
44
Supervisi di Kalimantan Selatan” DP2M-Dikti
Tahap II
4. 2013 PENGARUH PENDEKATAN
PENGAYAAN GERAK DASAR
MELALUI AKTIVITAS BERMAIN
TERHADAP KEBUGARAN
JASMANI, DAN MOTOR
EDUCABILITY ANAK DAYAK
LOKSADO USIA 10-12 TAHUN DI
KABUPATEN HULU SUNGAI
SELATAN
Limlet Unlam
Penelitian
Fundamental
2013/2014
Rp. 50.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. TahunJudul Pengabdian Kepada
MasayrakatPendanaan
Sumber* Jml Juta (Rp)
1 2014 Pelatihan
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun
Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1. Kemampuan Pengamatan dalam Proses Gerak
Konsep dan Implementasi dalam Pendidikan
Jasmani di Sekolah
Volume 3 2010 Multilateral JPOK
FKIP Unlam
2. Pemanfaatan Usia Dini Dalam Melakukan
Aktivitas Motorik Menuju Pembinaan Prestasi
Olahraga
Volume 6 2011 Multilateral JPOK
FKIP Unlam
3. Pengaruh Pendekatan Pengayaan Gerak Dasar
Melalui Aktivitas Bermain Terhadap
Kebugaran Jasmani, Usia 10-12 Th Di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Volume 1 Des
2012 (ISSN 1412-
3428
Multilateral JPOK
FKIP Unlam
4. Pengaruh Olahraga Kompetitif Terhadap Motif
Berprestasi (studi komparatif antara mahasiswa
atlet PPLM dengan Mahasiswa non-atlet
Volume 12 Des
2013 (ISSN 1412-
3428
Multilateral JPOK
FKIP Unlam
45
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan /
Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhit
No
.
Nama Pertemuan /
Ilimah Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu Dan
Tempat
1. Konvensi Nasional
Pendidikan Jasmani dan
Olahraga di Bandung
sebagai Presenter
Pemanfaatan Usia Dini Dalam
Melakukan Aktivitas Motorik
Menuju Pembinaan Prestasi Olahraga
Yang Optimal
Hotel Panghegar
Bandung
2. Seminar Nasional
Pendidikan (DP2M Dikti)
Fenomena pertumbuhan dan
Perkembangan Anak usia 10-12
tahun
di Bandung tgl 20-21
Juli 2011 di hotel
Jayakarta
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Belajar dan Pembelajaran Berbasis
pendidikan jasmani dan olahraga2012 216 P3AI
UNLAM
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - -
- - - -
46
- - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang telah di
Terapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
- - - -
- - - -
- - - -
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari
pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
3. - - -
4. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian
Banjarmasin, Agustus 2016
(Dr. Ma’ruful Kahri, M.Pd)Nip.196006161987031004
47
Biodata Peneliti 3
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Drs.Sutiyarso,S.Pd. M.Pd
2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3. Jabatan Struktural Ketua UPP PGSD Banjarbaru FKIP Unlam
4. NIP/NIK 1956 08 -5 1983 03 1 007
5. NIDN 0005085605
6. Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 5 Agustus 1956
7. Alamat Rumah Jl. Rahayu No.10 sungai Paring Martapura
Kab. Banjar
8. Nomor Telepon/Faks/ HP 0 5 1 1 4 4 4 7 7 2 3 0 /
0 8 1 9 4 5 1 6 2 9 4 5
9. Alamat Kantor PGSD UPP Ban ja rbaru J ln . G otong
royon g
10. Nomor Telepon/Faks 0511 304914
11. Alamat e-mail sutiarso_pjj@yahoo.com
13. Mata Kuliah yg Diampu Matematika SD
Pendidikan Matematika
Evaluasi Pengajaran
Statistik Pendidikan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-1 ke 2 S-2
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas
Sebelas Maret
IKIP Ujng
Pandang
Universitas Lambung
Mangkurat
Bidang Ilmu Dedaktuk
Kurikulum
Pendidikan
Matematika
Manajemen Pendidika
Tahun Masuk-Lulus 1976-1981 1992-1995 2007-2010
JudulSkripsi/ Pengaruh
Pengajaran
Pengaruh Masa
Kerja Terhadap
Hubungan antara
Motivasi dengan Gaya
48
Thesis/Disertasi terhadap
Potensi
belajar SD
Prestasi belajar
mahasiswa
Jurusan
Matematika
Ujung Pandang
mengajar Terhadap
Prestasi Kerja Guru
Nama
Pembimbing/Promot
or
Drs. Thoyib
Basuki
Dr. Djaali Dr. Sulaiman, M.Pdss
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2 0 1 1 Hubungan motivasi Kerja Guru
Terhadar Kinerja Guru SD di
Kota Madya Madya Banjarbaru
S w a d a n a
2. 2013 Pengaruh Teknik Penilaian dan
Strategi Pembelajaran terhadap
Kemampuan Merancang
Pembelajaran Matematika
dengan Mengontrol Kemampuan
Awal Mahasiswa
Swadana
3.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masayrakat
PendanaanSumber* Jml Juta
(Rp)
1 2014 Pelayanan Keagamaan di Desa Kait-kait
dan Nusa Indah Kabupaten Tanah Laut
Swadana
49
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun
Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1. - - -
2. - - -
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan /
Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhit
No. Nama Pertemuan /
Ilimah Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu Dan
Tempat
1. - - -
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
- - - -
- - - -
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - -
- - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang telah
di Terapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
- - - -
- - - -
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari
pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
- - -
- - -
50
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian
Banjarmasin, Agustus 2016
Drs. Sutiyarso, S.Pd. M.Pd.Nip.19508051983031007
51
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJalan Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin- 70123
Telp/Fax (0511) 3304914Laman : http/fkip unlam. ac.id
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITIAN / PELAKSANAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dr. Darmiyati, S. Pd, M. Pd
NIDN : 0006066017
Pangkat/ Golongan : IV a
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “Pola
Pendidikan Anak Masyarakat Dayak di Era Globalisasi Daerah Aliran Sungai
Barito Kab. Barito Kuala” yang diusulkan dalam skema Hibah Penelitian nggulan
Perguruan Tinggi 2016 bersifat original dan belum pernah dibiaya oleh
Lembaga/ sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Banjarmasin, Agustus 2016Mengetahui Yang menyatakan Ketua LPPM UNLAM
Prof. Dr.Ir. M. Arief Soendjoto, M.Sc Dr. Darmiyati S. Pd, M. PdNip. 19600623198801 1 001 Nip. 19600606 198710 2 001
52
top related