amoebiasis

24
Amoebiasis

Upload: nurul-hazirah

Post on 03-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PRESENTASI INFEKSI

TRANSCRIPT

Amoebiasis

AmoebiasisPendahuluanAmoebiasisadalah penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh parasit komensal usus. Penyakit ini tersebar hampir diseluruh dunia terutama di daerah negara tropis yang sedang berkembang. Umumnya disebabkan karena faktor kepadatan penduduk, higiene individu dan sanitasi lingkungan hidup serta kondisi sosial ekonomi dan kultural yang kurang menunjang perilaku kesehatan.

Entamoeba histolytica pertama kali ditemukan oleh Losh tahun 1875 dari tinja disentri seorang penderita di Leningrad, Rusia. Pada autopsi, Losh menemukan Entamoeba histolytica bentuk trofozoit dalam usus besar, tetapi ia tidak mengetahui hubungan kausal antara parasit ini dengan kelainan ulkus usus tersebut.Pada tahun 1893 Quiche dan Roos menemukan Entamoeba histolytica bentuk kista,sedangkan Schaudin tahun 1903 memberi nama spesies Entamoeba histolytica dan membedakannya dengan amoeba yang juga hidup dalam usus besar yaitu Entamoeba coli.Sepuluh tahun kemudian Walker dan Sellards di Filiphina membuktikan dengan eksperimen pada sukarelawan bahwa entamoeba histolytica merupakan parasit komensal dalam usus besar. DefinisiAmubiasis merupakan suatu infeksi Entamoeba histolytica pada manusia dapat terjadi secara akut dan kronikAmoebiasis adalah suatu keadaan terdapatnya Entamoeba histolytica dengan atau tanpa manifestasi klinik, dan disebut sebagai penyakit bawaan makanan (Food Borne Disease).

Entamoeba histolytica

Dr. RAAFAT MOHAMED10-60 X 15-30 m average (20-25 m)Cytoplasm is clearly differentiated into:Ectoplasm: is clear with well develop-ed pseudopodia.Endoplasm: dense & fine granular enclosing:Nucleus: spherical containing central karyosome & peripheral evenly distributed small chromatin dots.Food vacuoles: contain leucocytes-bacteria-may be RBCs.

Morphology of Trophozoite (vegetative form):

Entamoeba histolyticaPrecyst stage:-10-60 X 15-30 m average (15-20 m)-Round or oval with a blunt pseudopodia.-Absent cyst wall-Single nucleus present.Cyst stage:-10-20 m average (15 m)-Four nuclei are present in mature quadrinucleated cyst-Glycogen mass & chromatoid bodies are present in immature cysts disappear in mature ones.

Dr. RAAFAT MOHAMEDTransmisiSumber infeksi terutama carrier yakni penderita amoebiasis tenpa gejala klinis yang dapat bertahan lama megeluarkan kista yang jumlahnya ratusan ribu perhari. Bentuk kista tersebut dapat bertahan diluar tubuh dalam waktu yang lama. Kista dapat menginfeksi manusia melalui makanan atau sayuran dan air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung kista. Infeksi dapat juga terjadi dengan atau melalui vektor serangga seperti lalat dan kecoa (lipas)Bukti-bukti tidak langsung tetapi jelas menunjukkan bahwa air merupakan perantara penularan. Sumber air minum yang terkontaminasi pada tinja yang berisi kista atau secara tidak sengaja terjadi kebocoran pipa air minum yang berhubungan dengan tangki kotoran atau parit.

Host All age groups affected No gender or racial differences Institutional, community living Severe if children, old, pregnant, PEM Develops antibodies in tissue invasionEnvironment Low socio-economic Poor sanitation Night soil for agriculture Seasonal variation

Siklus hidup

Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3 stadium yaitu : Bentuk histolitika.Bentuk minuta.Bentuk kista.Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk trofozoit. Perbedaan antara kedua bentuk trofozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolitika bersifat patogen dan mempunyai ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitika berukuran 20 40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma. Ektoplasma bening homogen terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata. Bentuk histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba histolitica (histo =jaringan, lysis = hancur).

Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besarnya 10 20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada iti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya berinti 1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.

Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia.

Gejala KlinikAmoebiasis Carrier (cyst passer): tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali, karena amoeba yang berada dalam lumen usus besar, tidak mengadakan invasi ke dinding usus.Amoebisis Usus Ringan: timbulnya gejala perlahan-lahan, biasanya mengeluh perut kembung, kadang-kadang nyeri perut ringan seperti kejang. Diare ringan, 4-5 kali sehari, tinja berbau busuk, bercampur darah dan lendir, sedikit nyeri tekan di daerah uluhati.Amoebisis Usus Sedang: keluhan dan gejala klinis lebih berat dibandingkan disentri ringan, tetapi masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Tinja disertai darah dan lendir dengan keluhan perut kram, demam dan lemah badan.Amoebiasis Usus Berat : mengalamidiaredisertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari, demam tinggi (40 derajat celcius-40,5 derajat celcius), disertai mual dan anemia.Amoebiasis kronik: gejalanya menyerupai disentri amoeba ringan, serangan diare diselingi dengan periode normal atau tanpa gejala. Serangan diare biasanya terjadi karena kelelahan, demam atau makanan yang sukar dicerna

DiagnosaDiagnosis pasti penderita amoebiasis adalah menemukan parasit didalam tinja atau jaringan. Diagnosis laboratorium dapat dibuat dengan pemeriksaan mikroskopis atau menemukan parasit dalam biakan tinja sering dijumpai Entamoeba histolytica bersama-sama dengan kristal Charcot-Leyden.Pemeriksaan tinja dengan sediaan langsung dengan memakai air garam faal, atau lugol, dengan pengecatan trichrom, hematoksilin (sediaan permanen) atau dengan metode konsentrasi. Pada umumnya pada tinja encer akan di jumpai bentuk tropozoit disertai gejala klinik nyata, sedangkan pada tinja padat pada penderita tanpa gejala terutama pada penderita menahun carrier akan dijumpai terutama bentuk kista.Bentuk trophozoit dapat dikenal karena gerakannya aktif, ektoplasma yang berbatas jelas, nukleus dan adanya sel darah merah, cristal Charcot Letden, yang dicernakan dan kistakista dapat dikenali dari bentuknya yang bulat dimana jumlah inti 1 4 dan benda chromatoidnya.

Pemeriksaan serologis, test haemaglutinasi, test presipitin, pemeriksaan radiologis atau scalhing berperan pada penderita ekstra intestinal amoebiasis. Aspirasi abses dapat dilakukan dengan menemukan cairan warna coklat dan pada akhir aspirasi akan ditemukan bentuktropozoit.Pada amoebiasis kolon akut biasanya diagnosis klinis ditetapkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut (mules). Biasanya gejala diare berlangsung tidak lebih dari 10 kali sehari.Amoebiasis kolon menahun biasanya terdapat gejala diare yang ringan diselingi dengan obstipasi. Dapat juga terjadi suatu eksaserbasi akut dengan sindrom disentri. Diagnosislaboratorium ditegakkan dengan menemukan Entamoeba histolytica bentuk histolytica dalamtinja.

Bila amoeba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulangi 3 hari berturut-turut. Pada amoebiasis hati secara klinis dapat dibuat diagnosis bila terdapatgejala berat badan menurunbadan terasa lemahDemamtidak nafsu makan disertaipembesaran hati yang nyeri tekan. Pada pemeriksaan radiologi biasanya didapatkan peninggian diafragmaPemeriksaan darah menunjukkan adanya leukositosis.Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan Entamoeba histolytica bentuk histolytica dalam biopsi dinding abses atau dalam aspirasi nanah abses. Bila amoeba tidak ditemukan, dilakukan pemeriksaan serologik, antara lain tes hemaglutinasi tidak langsung atau imunodifusi.

PenatalaksanaanIsolasi, pemberian cairan yang adekuat, monitor pemeriksaan feses 3 kali untuk memastikan apakah infeksi sudah dapat dieradikasi.Dua jenis obat digunakan untuk mengobati infeksi dengan E. histolytica. Golongan luminal yang dapat membunuh amuba, seperti iodoquinol, paromomycin dan diloksanid furoat, secara primer efektif di dalam lumen usus. Metronidazol atau nitroimidazol lainnya, klorokuin dan dihidroemetin efektif dalam pengobatan dari amubiasis invasif. Semua individual dengan tropozoit atau kista dari E. histolytica dalam tinjanya harus juga diobati.

Infeksi usus asimtomatik Diloksanid furoat (furamid) 7 -10Mg/kgBB/hari dalam tiga dosis atau iodokuinol 10 mg/kgBB/hari selama 3 dosis atau paromomisin (humatin) 8 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis. Obat-obat tersebut harus diberikan selama 7-10 hari

2. Infeksi usus ringan sampai sedang Metronidazol (flagyl) 15 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis, peroral atau intravena, selama 10 hari, atau dehidroemetin 0,5-1 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis intramuskular selama 5 hari, maksimal 90 mg/hari. Dapat menimbulkan aritmia jantung, nyeri dada dan selulitis pada tempat suntikan. Klorokuin fosfat 10 mg/kgBB/hari diberikan secara oral dalam 3 dosis untuk 21 hari, maksimum 600 mg/hari, efektif untuk abses hati amuba, tetapi tidak untuk amubiasis usus. Dapat terjadi gatal, muntah, kerusakan kornea mata, tetapi efek samping yang paling serius ialah kerusakan retina yang reversibel.

3. Infeksi usus berat dan abses amuba hatiIodoquinol adalah obat lini pertama untuk mengobati karier kista asimptomatik, regimen yang dianjurkan sebanyak 30-40 mg/kgBB/ 24 jam dibagi dalam 3 dosis (maksimum 650 mg/dosis) diberikan secara oral untuk 20 hari. Paromomycin, sebuah aminoglikosida yang tidak dapat larut, adalah alternatif lainnya, regimen yang dianjurkan adalah 25-35 mg/kgBB/24 jam dibagi menjadi 3 dosis, diberikan secara oral untuk 7 hari. Diloksanid furoat hanya tersedia di beberapa pusat pengobatan yang besar saja. Toksisitasnya jarang terjadi namun sebaiknya tidak digunakan untuk anak-anak dibawah usia 2 tahun.

PencegahanMakanan dan air minum sebaiknya di masak dulu dengan baik, karena kista akan mati bila dipanaskan 50 derajat Celcius selama 5 menit. Penting sekali adanya jamban keluarga, isolasi dan pengobatan terhadap carrier.Khusus untuk seorang carrier (pembawa kista penyakit) dilarang bekerja sebagai juru masak atau segala pekerjaan yang berhubungan dengan makanan.

Terima Kasih